Anda di halaman 1dari 19

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

BAB VI.
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab ini berisi uraian tentang strategi dan arah kebijakan
Pembangunan Daerah kota Bitung 2012 2016. Untuk penyusunan
strategi pembangunan daerah didasarkan pada analisis SWOT,
yaitu analisis yang mencermati kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities), dan tantangan atau
ancaman (threats) secara bersama-sama. SWOT sendiri merupakan
analisis mengenai hal-hal pokok yang ada di lingkungan yang
diasumsikan berpegaruh terhadap apa yang terjadi dan yang akan
terjadi di kota Bitung. Lingkungan itu sendiri mencakup dua
lingkungan pokok, yaitu lingkungan internal dan lingkungan
eksternal. Lingkungan internal adalah lingkungan yang ada di kota
Bitung. Di dalamnya adalah faktor-faktor yang relatif mudah
dikelola dan dikendalikan. Yang termasuk di dalam lingkungan
internal
mencakup
kekuatan
dan
kelemahan.
Sedangkan
lingkungan eksternal merupakan faktor-faktor yang relatif sulit
dikelola dan dikendalikan.
Sedangkan yang masuk ke dalam lingkungan eksternal
merupakan kesempatan dan ancaman. Melalui analisis SWOT itu,
dapat dirumuskan empat strategi utama, sebagaimana terlihat dari
bagan di bawah ini. Pertama adalah strategi S O, yaitu strategi
yang menggunakan kekuatan untuk mencapai atau meraih peluang.
Kedua adalah strategi W O, yaitu strategi untuk menekan
kelemahan untuk mencapai atau meraih peluang. Ketiga adalah
strategi S T, yaitu strategi yang menggunakan kekuatan untuk
menghadapi atau menaklukkan tantangan atau ancaman. Keempat,
strategi W T, yaitu strategi menekan kelemahan untuk
menghadapi atau menaklukkan tantangan atau ancaman.
Melalui analisis demikian, strategi yang dibuat diharapkan
bisa lebih maksimal di dalam mendayagunakan apa yang ada untuk
kepentingan masa depan, karena didasarkan pada kondisi
lingkungan yang riel. Hal ini disebabkan oleh adanya kombinasi
untuk memaksimalkan potensi dan meminimalisasi kelemahan.
Dengan demikian, strategi itu juga mencakup upaya mengatasi
berbagai masalah dan memperbaiki serta meningkatkan potensi
yang ada. Konsekuensinya, model analisis demikian akan
membawa manfaat yang lebih baik di dalam perumusan strategi
pembangunan daerah kota Bitung.

149

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

6.1 Model Analisis SWOT


Bagan 6.1 : Model Analisis SWOT
Kekuatan

Faktor
Internal
1

Faktor
Eksternal

Kelemahan

DS
T

1
2
PELUANG

SO

WO

ST

WT

4
DS
T
1
2
TANTANGAN

3
4
DS
T

Keterangan :
S O : Menggunakan kekuatan (S = Strength)
mencapai/meraih peluang (O = Opportunity)

untuk

WO

: Menekan kelemahan (W = Weakness)


mencapai/meraih peluang (O = Opportunity)

untuk

ST

: Menggunakan
kekuatan
untuk
tantangan/ancaman (T = Threat)

WT

: Menekan kelemahan (W = Weakness) untuk


menghadapi/menaklukkan tantangan/ancaman (T =
Threat)

menghadapi

150

DS
T

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

Analisis Lingkungan Internal


a. Kekuatan (Strength)
1. Kondisi Geografis
1. Letak wilayah yang strategis mendukung sektor
perdagangan dan jasa karena berada di bibir pasifik.
2. Topografi berupa pesisir dan laut serta pegunungan
mendukung pengembangan sektor pertanian terutama
sub sektor perikanan, industri pengolahan dan
pariwisata.
3. Kota Bitung memiliki garis pantai yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas ekonomi.
4. Memiliki wilayah perairan selat Lembeh yang sangat
ideal untuk dijadikan International Hub Port
2. Kondisi Perekonomian
1. Memiliki pertumbuhan aktivitas ekonomi yang cukup
tinggi.
2. Pintu gerbang perdagangan di Indonesia bagian Timur
dan berbasis eksport
3. Perekonomian yang dominan pada pertanian (sub
sektor perikanan) dan perdagangan yang relatif tahan
terhadap krisis moneter.
4. Sektor pertanian terutama sub sektor perikanan
penyumbang utama penghasil devisa bagi negara.
5. Memiliki potensi pariwisata pantai, peninggalan cagar
budaya dan wisata alam.
3. Sosial Budaya
1. Memiliki Potensi Budaya lokal yang beraneka ragam.
2. Memiliki objek-objek bersejarah dan budaya
3. Adanya toleransi antar umat beragama dan pemerintah
yang terbina dengan baik
4. Memiliki jumlah penduduk usia produktif yang cukup
banyak untuk mendukung pembangunan kota Bitung)
4. Sarana prasarana
Mimiliki Pelabuhan Samudera, Pelabuhan Peti Kemas dan
Pelabuhan Perikanan serta akses jalan yang memadai.
5. Pemerintahan umum
1. Kondisi politik yang kondusif.
2. Tersedianya Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
3. Tersedianya sumber daya aparatur yang memadai
151

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

4. Pelaksanaan sistem
berjalan dengan baik

penyelenggaraan

pemerintahan

b. Kelemahan (Weaknesses)
1. Kondisi Geografis
1. Termasuk daerah rawan bencana alam.
2. Sebagian wilayah administratif yaitu kecamatan
Lembeh Utara dan Lembeh Selatan di pulau Lembeh
terpisah dari daratan utama
3. Menurunnya fungsi konservasi dan kawasan tangkapan
air.
4. Masih ada penyimpangan pemanfaatan lahan yang
belum sesuai RTRW.
2. Kondisi Perekonomian
1. Belum ada kerjasama antar daerah yang signifikan.
2. Belum optimalnya pengelolaan pendapatan dari
sumberdaya alam.
3. Belum optimalnya pengelolaan sektor pariwisata
3. Sosial Budaya
1. Rendahnya kualitas tenaga kerja.
2. Belum meratanya penyebaran guru.
3. Terbatasnya lapangan pekerjaan.
4. Belum optimalnya layanan kesehatan.
5. Belum optimalnya partisipasi public
pembangunan

dalam

proses

4. Sarana prasarana
1. Masih besarnya kesenjangan pembangunan antar
wilayah.
2. Belum optimalnya ketersediaan sarana dan prasarana
publik.
5. Pemerintahan umum
Masih ada penempatan aparat yang belum sesuai dengan
kompetensi
Analisis Lingkungan Eksternal
a. Peluang (Opportunities)
1. Kondisi Geografis
1. Sebagai jalur arus lalu lintas laut berbagai daerah di
Indonesia dan antar negara dalam kawasan asia pasifik

152

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

2. Terletak diantara 2 Alur Laut Kepulauan Indonesia


(ALKI) yaitu ALKI II dan ALKI III
2. Kondisi Perekonomian
1. Kebijakan Pemerintah Pusat dan Propinsi Sulut dalam
Penetapan/ Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus,
Kawasan Minapolitan, Kawasan Ekonomi Indonesia
Koridor IV, Kawasan Metropolitan BIMINDO dan
Kawasan Ekonomi Terpadu (KAPET) Manado Bitung
2. Masuk dalam era perdagangan bebas, BIMP EGA,
ACFTA
3. Sosial Budaya
1. Kebijakan Pemerintah Pusat dan Provinsi Sulut untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
2. Kebijakan Pemerintah Pusat dan Provinsi Sulut untuk
meningkatkan mutu kesehatan masyarakat.
3. Kebijakan Pemerintah Pusat dan Provinsi Sulut dalam
pemberdayaan dan pengentasan masyarakat miskin.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
informasi.
4. Sarana prasarana
1. Kebijakan Pemerintah Pusat dan Provinsi Sulut untuk
mengembangkan
transportasi
laut
khususnya
pelabuhan Bitung menjadi Pelabuhan Internasional
sebagai pendukung peningkatan aktivitas ekonomi di
kawasan timur Indonesia dan asia pasifik.
2. Kebijakan
Pemerintah
untuk
mitigasi
dan
penanggulangan Bencana
3. Kebijakan Pemerintah untuk pembangunan jalan Tol
Manado Bitung, Jalan Lingkar Lembeh dan Jembatan
Pulau Lembeh.
5. Pemerintahan umum
1. Semakin kuatnya peran otonomi Pemerintah Daerah
dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 12
tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-undang
Nomor 17 tahun 2004 tentang Keuangan Negara dan
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang.
153

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

2. Adanya tawaran kerjasama/kemitraan dari pihak ketiga


baik dalam negeri maupun luar negeri (pemerintah,
negara donor, investor, universitas, LSM, dan
masyarakat luas).
b. Ancaman (Threat)
1. Kondisi Geografis
Terjadinya bencana alam (gempa bumi, tsunami dan
tanah longsor)
2. Kondisi Perekonomian
Masih adanya Illegal fishing
3. Sosial Budaya
Pengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan budaya
lokal
4. Sarana prasarana
Kurangnya ketersediaan
sarana dan prasarana

dana

untuk

pembangunan

5. Pemerintahan umum
Peraturan perundang-undangan yang sering mengalami
perubahan
sehingga
berdampak
pada
kegiatan
pemerintahan di daerah
Sebagaimana terlihat dari visi dan misi Walikota/Wakil
Walikota Bitung pada bab lima, tujuan pokok dari pembangunan di
Kota Bitung adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Bitung. Tidak hanya sejahtera, melainkan juga demokratis dan
aman. Semua itu dilakukan melalui 4 (empat) strategi dasar yaitu
menjaga, memelihara, meneruskan dan meningkatkan. Untuk
mencapai kesejahteraan semacam itu, digunakan strategi dua
strategi secara bersama-sama (dual track strategies), yaitu adanya
tingkat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang relatif tinggi
secara bersama-sama. Pertumbuhan ekonomi di kota Bitung
diusahakan tidak hanya dinikmati oleh sekelompok orang atau
sektor, melainkan oleh banyak orang. Karena itu, selain
mendukung pertumbuhan ekonomi, juga mendukung adanya
alokasi dan distribusi sumber-sumber ke berbagai sektor dan
wilayah.

154

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

Sebagaimana terlihat di dalam bagan 6.1, terdapat empat


kelompok strategi pembangunan kota Bitung berdasarkan analisis
SWOT. Masing-masing kelompok berisikan strategi-strategi.
Analisis SWOT Kondisi Geografis

Faktor
Internal

Faktor Eksternal
PELUANG :
1. Sebagai jalur arus lalu lintas laut
berbagai daerah di Indonesia dan
antar negara dalam kawasan Asia
Fasifik
2. Terletak diantara 2 Alur Laut
Kepulauan Indonesia (ALKI) yaitu
ALKI II dan ALKI III

KEKUATAN :

KELEMAHAN :

1. Letak
wilayah
yang
strategis mendukung sektor
perdagangan
dan
jasa
karena berada di bibir
pasifik.
2. Topografi berupa pesisir
dan laut serta pegunungan
mendukung pengembangan
sektor pertanian terutama
sub
sektor
perikanan,
industri pengolahan dan
pariwisata.
3. Kota Bitung memiliki garis
pantai
yang
dapat
dimanfaatkan
untuk
berbagai aktivitas ekonomi.
4. Memiliki wilayah perairan
Selat Lembeh yang sangat
ideal
untuk
dijadikan
Internasional Hub Port
5. Memiliki kawasan cagar
alam dan hutan lindung

1. Termasuk daerah rawan


bencana alam.
2. Sebagian
wilayah
administratif
yaitu
Kecamatan
Lembeh
Utara
dan
Lembeh
Selatan di Pulau Lembeh
terpisah dari daratan
utama
3. Menurunnya
fungsi
konservasi dan kawasan
tangkapan air.
4. Masih
ada
penyimpangan
pemanfaatan lahan yang
belum sesuai RTRW

STRATEGI (SO) :

STRATEGI (WO) :

1. Mengoptimalkan jalur arus


lalu lintas laut berbagai
daerah/Negara dan ALKI III
dalam memanfaatkan posisi
strategis untuk peningkatan
sektor perdagangan jasa,
perikanan,
industri
pengolahan dan pariwisata
2. Memafaatkan pesisir pantai
dan Selat Lembeh untuk
jalur
peningkatan
perdagangan
3. Mengoptimalkan
pemanfaatan
sumber
kekayaan
laut
secara
berkelanjutan
dengan
adanya Perda tentang :
Rencana strategis Wilayah
Pesisir
dan
Pulau-Pulau
Kecil (RSWP-3-K),Rencana
Zonasi wilayah pesisir dan
4. pulau-pulau kecil (RZWP-3K), Rencana Pengelolaan
wilayah pesisir dan pulaupulau kecil (RAPWP-3-K),
Rencana Aksi pengelolaan
wilayah pesisir dan pulau-

1. Meminimalisir
dampat
menurunnya
fungsi
konservasi dan kawasan
tangkapan
air
untuk
memanfaatkan peluang
yang
ditimbulkan
sebagai jalur arus lintas
laut baik antar daerah
maupun antar negara
dalam
kawasan
Asia
Pasifik
2. Mengoptimalkan
pelayanan administrasi
pemerintahan
kemasyarakatan
dan
pembangunan
pada
pulau Lembeh melaui
peningkatan
kompentensi
sumber
daya aparatur
3. Menghindari
penyimpangan
pemanfaatan
ruang
yang
belum
sesuai
RTRW melalui
4. penegakan
peraturan
perundang-undangan

155

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

KEKUATAN :

KELEMAHAN :

1. Letak
wilayah
yang
strategis mendukung sektor
perdagangan
dan
jasa
karena berada di bibir
pasifik.
2. Topografi berupa pesisir
dan laut serta pegunungan
mendukung pengembangan
sektor pertanian terutama
sub
sektor
perikanan,
industri pengolahan dan
pariwisata.
3. Kota Bitung memiliki garis
pantai
yang
dapat
dimanfaatkan
untuk
berbagai aktivitas ekonomi.
4. Memiliki wilayah perairan
Selat Lembeh yang sangat
ideal
untuk
dijadikan
Internasional Hub Port
5. Memiliki kawasan cagar
alam dan hutan lindung

1. Termasuk daerah rawan


bencana alam.
2. Sebagian
wilayah
administratif
yaitu
Kecamatan
Lembeh
Utara
dan
Lembeh
Selatan di Pulau Lembeh
terpisah dari daratan
utama
3. Menurunnya
fungsi
konservasi dan kawasan
tangkapan air.
4. Masih
ada
penyimpangan
pemanfaatan lahan yang
belum sesuai RTRW

pulau kecil (RAPWP-3-K).


5. Mengoptimalkan
kawasan
cagar alam dan hutan
lindung
untuk
kawasan
penyangga dan tangkapan
air

yang tegas
5. Mengembangkan
berbagai upaya untuk
memanfaatkan
keuntungan
yang
ditimbulkan oleh posisi
Kota Bitung diantara dua
alur laut

ANCAMAN :

STRATEGI (ST) :

STRATEGI (WT) :

Terletak di daerah rawan bencana

1. Mengembangkan
sektor
pertanian
(sub
sektor
perikanan), industri dan
pariwisata
dengan
memperhitungkan
daerah
atau lokasi rawan bencana
2. Mengembangkan berbagai
aktifitas ekonomi dengan
memperhitungkan dampak
kemungkinan
terjadinya
bencana alam

1. Meningkatkan kesadaran
masyarakat
melalui
sosialisasi secara rutin
dengan
melibatkan
stakeholder terkait.
2. Memanfaatkan
ruang
dengan
mempertimbangkan
mitigasi
dan
penanganan bencana.

Faktor
Internal

Faktor Eksternal

156

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

Analisis SWOT Kondisi Perekonomian


KEKUATAN :

KELEMAHAN :

6. Memiliki
pertumbuhan
aktivitas ekonomi yang
cukup tinggi.
7. Pintu
gerbang
perdagangan
di
Indonesia bagian Timur
dan berbasis eksport
8. Perekonomian
yang
dominan pada pertanian
(sub sektor perikanan)
dan perdagangan yang
relatif tahan terhadap
krisis moneter.
9. Sektor
pertanian
terutama
sub
sektor
perikanan
penyumbang
utama penghasil devisa
bagi negara.
10.
Memiliki
potensi
pariwisata
pantai,
peninggalan
cagar
budaya dan wisata alam.

1. Belum ada kerjasama


antar
daerah
yang
signifikan.
2. Belum
optimalnya
pengelolaan pendapatan
dari sumberdaya alam.
3. Belum
optimalnya
pengelolaan
sektor
pariwisata

PELUANG :

STRATEGI (SO) :

STRATEGI (WO) :

1. Kebijakan Pemerintah Pusat dan


Propinsi Sulut dalam Penetapan/
Pengembangan Kawasan Ekonomi
Khusus, Kawasan Minapolitan,
Kawasan
Ekonomi
Indonesia
Koridor IV, Kawasan Metropolitan
BIMINDO dan Kawasan Ekonomi
Terpadu
(KAPET)
Manado

Bitung
2. Masuk dalam era Perdagangan
bebas, BIMP EAGA, ACFTA

1. Mengoptimalkan
pertumbuhan
dan
aktivitas ekonomi dengan
dukungan
kebijakan
pemerintah pusat dan
Provinsi
2. Mengoptimalkan
pertumbahan
perekonomian
yang
dominan (pertanian/sub
sektor
perikanan
dan
perdagangan)
dengan
memanfaatkan
daerah
perdagangan
bebas,
BIMP EAGA, ACFTA
3. Mengoptimalkan
pembangunan kawasan
Minapolitan Kota Bitung

1. Mengoptimalkan
pengelolaan pendapatan
dari sumber daya alam
melalui
sistim
transparansi
dan
akuntabilitas.
2. Mengoptimalkan
pengelolaan
sektor
pariwisata
dengan
mengacu pada kebijakan
pemerintah pusat dan
provinsi
serta
melaksanakan
kerja
sama
yang
saling
menguntungkan dengan
daerah wisata lainnya.

ANCAMAN :

STRATEGI (ST) :

STRATEGI (WT) :

Faktor
Internal

Faktor Eksternal

Masih adanya Ilegal fishing

Mengembangkan
sub
sektor perikanan dengan
meningkatkan
pengawasan
untuk
menghindari
illegal
fishing.

1. Melaksanakan
kerja
sama yang efektif antar
daerah
dalam
pengembangan ekonomi
yang berdampak pada
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
2. Mengelolah sumber daya
alam
yang
member

157

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

Faktor
Internal

Faktor Eksternal

KEKUATAN :

KELEMAHAN :

6. Memiliki
pertumbuhan
aktivitas ekonomi yang
cukup tinggi.
7. Pintu
gerbang
perdagangan
di
Indonesia bagian Timur
dan berbasis eksport
8. Perekonomian
yang
dominan pada pertanian
(sub sektor perikanan)
dan perdagangan yang
relatif tahan terhadap
krisis moneter.
9. Sektor
pertanian
terutama
sub
sektor
perikanan
penyumbang
utama penghasil devisa
bagi negara.
10.
Memiliki
potensi
pariwisata
pantai,
peninggalan
cagar
budaya dan wisata alam.

1. Belum ada kerjasama


antar
daerah
yang
signifikan.
2. Belum
optimalnya
pengelolaan pendapatan
dari sumberdaya alam.
3. Belum
optimalnya
pengelolaan
sektor
pariwisata

kontribusi
bagi
peningkatan pendapatan
melalui
ketertarikan
investor masuk ke Kota
Bitung
3. Mengefektifkan
kerja
sama
antar
instansi
terkait
dalam
memberantas praktekpraktek illegal fising.

158

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

Analisis SWOT Sosial Budaya

KEKUATAN :

Faktor
Internal

Faktor Eksternal

PELUANG :
1.
2.

3.

4.

Kebijakan Pemerintah Pusat dan


Propins
Sulut
untuk
meningkatkan mutu pendidikan
Kebijakan Pemerintah Pusat dan
Propins
Sulut
untuk
meningkatkan mutu kesehatan
masyarakat.
Kebijakan Pemerintah Pusat dan
Propinsi
Sulut
dalam
pemberdayaan dan pengentasan
masyarakat miskin.
Perkembangan
ilmu
pengetahuan, teknologi, dan
informasi

1. Memiliki Potensi Budaya


lokal yang beraneka
ragam.
2. Memiliki
objek-objek
bersejarah dan budaya
3. Adanya toleransi antar
umat beragama dan
pemerintah
yang
terbina dengan baik
4. Memiliki
jumlah
penduduk usia produktif
yang
cukup
banyak
untuk
mendukung
pembangunan
Kota
Bitung)
STRATEGI (SO) :
1. Mengembangkan
budaya
lokal
yang
beraneka
ragam
dengan
dukungan
perkembangan
ilmu
pengetahuan, teknologi
dan informasi.
2. Menata
obyek-obyek
bersejarah dan budaya
untuk menjadi tujuan
wisata
3. Menjadikan
toleransi
antar umat beragama
sebagai percontohan di
tingkat nasional
4. Menjadikan
penduduk
usia produkktif sebagai
sasaran pengembangan
etos
kerja
untuk
mendukung
pembangunan
Kota
Bitung
5. Menjadikan SDM Kota
Bitung sebagai fokus
peningkatan
mutu
pendidikan
dan
kesehatan

KELEMAHAN :
1. Rendahnya
kualitas
tenaga kerja.
2. Belum
meratanya
penyebaran guru.
3. Terbatasnya
lapangan
pekerjaan.
4. Belum
optimalnya
layanan kesehatan.
5. Belum
optimalnya
partisipasi publik dalam
proses pembangunan

STRATEGI (WO) :
1. Mendorong tercapainya
target
Standar
Pelayanan
Minimal
(SPM) dan Millenium
Development
Goals
(MDGs) sesuai indikator
yang ditentukan
2. Peningkatan
kualitas
guru
serta
mengupayakan
penyebarannya
secara
merata
3. Menciptakan
lapangan
kerja
baik
formal
maupun
informal
dengan memanfaatkan
Iptek.
4. Mengoptimalkan
pelayanan
kesehatan
dengan mengacu pada
kebijakan
pemerintah
pusat dan provinsi
5. Mendorong peran tokoh
masyarakat,
tokoh
agama
dan
lembaga
sosial
kemasyarakatan
untuk
pemberian
pelayanan
kepada
masyarakat

ANCAMAN :

STRATEGI (ST) :

STRATEGI (WT) :

Pengaruh budaya luar yang tidak


sesuai dengan budaya local

Memperkuat
iman
dan
taqwa melalui agama yang
diakui pemerintah serta
melaui
jalur
pendidikan

Mengoptimalkan partisipasi
masyarakat
untuk
menangkal
pengaruh
budaya luar yang tidak

159

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

KEKUATAN :

Faktor
Internal

Faktor Eksternal

1. Memiliki Potensi Budaya


lokal yang beraneka
ragam.
2. Memiliki
objek-objek
bersejarah dan budaya
3. Adanya toleransi antar
umat beragama dan
pemerintah
yang
terbina dengan baik
4. Memiliki
jumlah
penduduk usia produktif
yang
cukup
banyak
untuk
mendukung
pembangunan
Kota
Bitung)
untuk menangkal pengaruh
budaya luar yang tidak
sesuai dengan budaya lokal

KELEMAHAN :
1. Rendahnya
kualitas
tenaga kerja.
2. Belum
meratanya
penyebaran guru.
3. Terbatasnya
lapangan
pekerjaan.
4. Belum
optimalnya
layanan kesehatan.
5. Belum
optimalnya
partisipasi publik dalam
proses pembangunan

sesuai
lokal

dengan

budaya

160

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

Analisis SWOT Sarana prasarana


KEKUATAN :

KELEMAHAN :

Mimiliki Pelabuhan Bitung


dan Pelabuhan Perikanan
serta akses jalan yang
memadai

1. Masih
besarnya
kesenjangan
pembangunan
antar
wilayah.
2. Belum
optimalnya
ketersediaan sarana dan
prasarana publik

PELUANG :

STRATEGI (SO) :

STRATEGI (WO) :

1. Kebijakan Pemerintah Pusat dan


Provinsi
Sulut
untuk
mengembangkan transportasi laut
khususnya
pelabuhan
Bitung
menjadi Pelabuhan Internasional
sebagai pendukung peningkatan
aktivitas ekonomi di kawasan
Timur Indonesia dan Asia Pasifik
2. Kebijakan
Pemerintah
untuk
mitigasi
dan
penanggulangan
Bencana
3. Kebijakan
Pemerintah
untuk
pembangunan jalan Tol Manado
Bitung, Jalan Lingkar Lembeh dan
Jembatan Pulau Lembeh

1. Mengoptimalkan
pelabuhan Bitung dan
pelabuhan
perikanan
dengan
dukungan
pemerintah pusat dan
provinsi
untuk
mengembangkan
pelabuhan
Bitung
menjadi
Pelabuhan
Utama
Internasional
(IHP)
2. Mendorong
percepatan
pembangunan jalan tol
Mando Bitung jalan
lingkar lembeh, jembatan
Pulau
Lembeh
jalan
akses KEK ke Pelabuhan

1. Memperkecil
kesenjangan
pembangunan
antar
wilayah dengan adanya
sinergitas perencanaan
2. Mengembangkan kerja
sama
yang
terpadu
antara pihak eksekutif
dan legeslatif dalam hal
penganggaran,
penyiapan sarana dan
prasarana publik

ANCAMAN :

STRATEGI (ST) :

STRATEGI (WT) :

Kurangnya ketersediaan dana untuk


pembangunan sarana dan prasarana

Mendorong
serta
memberikan
kemudahan
kepada
dunia
usaha
(investor) untuk berperan
dalam
pembangunan
sarana
dan
prasarana
disamping
upaya-upaya
ditempuh
pemerintah
pusat, pemerintah provinsi
dan
pemerintah
Kota
Bitung

Mengiatkan promosi untuk


menarik investor dengan
adanya kerjasama yang
saling menguntungkan

Faktor
Internal

Faktor Eksternal

161

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

Analisis SWOT Pemerintahan umum


KEKUATAN :

KELEMAHAN :

1. Kondisi
politik
yang
kondusif.
2. Tersedianya
Badan
Pelayanan
Perijinan
Terpadu
3. Tersedianya sumber daya
aparatur yang memadai

Penempatan aparat belum


seluruhnya sesuai dengan
kompetensi

PELUANG :

STRATEGI (SO) :

STRATEGI (WO) :

1. Semakin kuatnya peran otonomi


Pemerintah
Daerah
dengan
diberlakukannya Undang-undang
Nomor 12 tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas UndangUndang 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, Undangundang Nomor 25 tahun 2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional, Undangundang Nomor 17 tahun 2004
tentang Keuangan Negara dan
Undang-Undang No. 26 Tahun
2007 tentang Penataan Ruang.
2. Adanya
tawaran
kerjasama/kemitraan dari pihak
ketiga baik dalam negeri maupun
luar negeri (pemerintah, negara
donor, investor, universitas, LSM,
dan masyarakat luas)

1. Meningkatkan
pemahaman bagi semua
stakeholder
di
Kota
Bitung untuk fokus pada
penyelenggaraan
pemerintahan,pembangu
nan dan kemasyakatan
untuk
kesejahteraan
masyarakat Kota Bitung
2. Mengoptimalkan
pelayanan
perijinan
terpadu dengan standar
pelayanan prima
3. Meningkatkan
kompetensi sumber daya
aparatur
melalui
Pendidikan dan Pelatihan

Menempatkan
sesuai
latar
pendidikan dan
yang dimiliki.

ANCAMAN :

STRATEGI (ST) :

STRATEGI (WT) :

Kurang dan lambatnya sosialisasi


dan
desiminasi
peratuan
perundangan-undangan
kepada
stakeholder

Mengoptimalkan
penyelenggaraan
sistem
pemerintahan yang efektif
dengan dukungan sumber
daya
aparatur
yang
berkualitas
untuk
mengantisipasi
kemungkinan
terjadi
perubahan
peraturan
perundang-undangan
seiring
dinamika
yang
berkembang
dalam
masyarakat

Mendorong sumber daya


aparatur
untuk
meningkatkan kompetensi
baik
secara
otodidak
maupun melalui lembaga
pendidikan

Faktor
Internal

Faktor Eksternal

aparat
belakang
pelatihan

162

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

Adapun Strategi Pembangunan Kota Bitung adalah sebagai berikut :


1. Mengoptimalkan pembangunan kawasan Minapolitan kota
Bitung.
2. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara
berkelanjutan dengan adanya Perda tentang : Rencana
strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RSWP-3K),Rencana Zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
(RZWP-3-K), Rencana Pengelolaan wilayah pesisir dan pulaupulau kecil (RAPWP-3-K), Rencana Aksi pengelolaan wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil (RAPWP-3-K).
3. Mengoptimalkan jalur arus lalu lintas laut lintas daerah/negara
serta Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI II dan ALKI III)
dalam memanfaatkan posisi strategis untuk peningkatan sektor
perdagangan jasa, perikanan, industri pengolahan dan
pariwisata
4. Memafaatkan pesisir pantai dan Selat Lembeh untuk jalur
peningkatan perdagangan
5. Meminimalisir dampak menurunnya fungsi konservasi dan
kawasan tangkapan air untuk memanfaatkan peluang yang
ditimbulkan sebagai jalur arus lintas laut baik antar daerah
maupun antar negara dalam kawasan Asia Pasifik
6. Mengoptimalkan
pelayanan
administrasi
pemerintahan
kemasyarakatan dan pembangunan pada pulau Lembeh melaui
peningkatan kompentensi sumber daya aparatur
7. Menghindari penyimpangan pemanfaatan ruang yang belum
sesuai RTRW melalui penegakan peraturan perundangundangan yang tegas
8. Mengembangkan berbagai upaya untuk memanfaatkan
keuntungan yang ditimbulkan oleh posisi kota Bitung di antara
dua alur laut
9. Mengembangkan sektor pertanian (sub sektor perikanan),
industri dan pariwisata dengan memperhitungkan daerah atau
lokasi rawan bencana
10. Mengembangkan
berbagai
aktifitas
ekonomi
dengan
memperhitungkan dampak kemungkinan terjadinya bencana
alam
11. Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi secara
rutin dengan melibatkan stakeholder terkait.
12. Memanfaatkan ruang dengan mempertimbangkan mitigasi dan
penanganan bencana
13. Mengoptimalkan pertumbuhan dan aktivitas ekonomi dengan
dukungan kebijakan pemerintah pusat dan provinsi

163

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

14. Mengoptimalkan pertumbahan perekonomian yang dominan


(pertanian/sub sektor perikanan dan perdagangan) dengan
memanfaatkan daerah perdagangan bebas, BIMP EAGA,
ACFTA.
15. Mengoptimalkan pengelolaan pendapatan dari sumber daya
alam melalui sistim transparansi dan akuntabilitas.
16. Mengoptimalkan pengelolaan sektor pariwisata dengan
mengacu pada kebijakan pemerintah pusat dan provinsi serta
melaksanakan kerja sama yang saling menguntungkan dengan
daerah wisata lainnya.
17. Mengembangkan sub sektor perikanan dengan meningkatkan
pengawasan untuk menghindari illegal fishing
18. Melaksanakan kerja sama yang efektif antar daerah dalam
pengembangan ekonomi yang berdampak pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
19. Mengelolah sumber daya alam yang memberi kontribusi bagi
peningkatan pendapatan melalui ketertarikan investor masuk
ke Kota Bitung
20. Mengefektifkan kerja sama antar instansi terkait dalam
memberantas praktek-praktek illegal fising
21. Mengembangkan budaya lokal yang beraneka ragam dengan
dukungan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
informasi.
22. Menata obyek-obyek bersejarah dan budaya untuk menjadi
tujuan wisata
23. Menjadikan
toleransi
antar
umat
beragama
sebagai
percontohan di tingkat nasional
24. Mendorong tercapainya target Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dan Millenium Development Goals (MDGs) sesuai
indikator yang ditentukan
25. Menjadikan penduduk usia produkktif sebagai sasaran
pengembangan etos kerja untuk mendukung pembangunan
kota Bitung
26. Menjadikan SDM Kota Bitung sebagai fokus peningkatan mutu
pendidikan dan kesehatan
27. Peningkatan kualitas guru serta mengupayakan penyebarannya
secara merata
28. Menciptakan lapangan kerja baik formal maupun informal
dengan memanfaatkan Iptek.
29. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan dengan mengacu pada
kebijakan pemerintah pusat dan provinsi
30. Mendorong peran tokoh masyarakat, tokoh agama dan
lembaga sosial kemasyarakatan untuk pemberian pelayanan
kepada masyarakat
164

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

31. Memperkuat iman dan taqwa melalui agama yang


diakui
pemerintah serta melaui jalur pendidikan untuk menangkal
pengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan budaya lokal
32. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat untuk menangkal
pengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan budaya local
33. Mengoptimalkan pelabuhan Bitung dan pelabuhan perikanan
dengan dukungan pemerintah pusat dan provinsi untuk
mengembangkan pelabuhan Bitung menjadi Pelabuhan Utama
Internasional (IHP)
34. Mendorong percepatan pembangunan jalan tol Mando Bitung
jalan lingkar Lembeh, jembatan pulau Lembeh jalan akses KEK
ke Pelabuhan.
35. Memperkecil kesenjangan pembangunan antar wilayah dengan
adanya sinergitas perencanaan.
36. Mengembangkan kerja sama yang terpadu antara pihak
eksekutif dan legeslatif dalam hal penganggaran, penyiapan
sarana dan prasarana publik.
37. Mendorong serta memberikan kemudahan kepada dunia usaha
(investor) untuk berperan dalam pembangunan sarana dan
prasarana disamping upaya-upaya ditempuh pemerintah pusat,
pemerintah provinsi dan pemerintah kota Bitung.
38. Mengiatkan promosi untuk menarik investor dengan adanya
kerjasama yang saling menguntungkan.
39. Meningkatkan pemahaman bagi semua stakeholder di kota
Bitung untuk fokus
pada penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyakatan untuk kesejahteraan
masyarakat Kota Bitung.
40. Mengoptimalkan pelayanan perijinan terpadu dengan standar
pelayanan prima.
41. Meningkatkan kompetensi sumber daya aparatur melalui
pendidikan dan pelatihan.
42. Menempatkan aparat sesuai latar belakang pendidikan dan
pelatihan yang dimiliki.
43. Mengoptimalkan penyelenggaraan sistem pemerintahan yang
efektif dengan dukungan sumber daya aparatur yang
berkualitas
untuk
mengantisipasi
kemungkinan
terjadi
perubahan peraturan perundang-undangan seiring dinamika
yang berkembang dalam masyarakat.
44. Mendorong sumber daya aparatur untuk meningkatkan
kompetensi baik secara otodidak maupun melalui lembaga
pendidikan.

165

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

6.2 Arah Kebijakan


Arah kebijakan pembangunan adalah sebagai pedoman untuk
mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah
dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam waktu ke waktu
selama 5 (lima) tahun. Adapun rumusan arah kebijakan
pembangunan kota Bitung adalah sebagai berikut :
1. Mendorong Percepatan dan perluasan pembangunan
ekonomi melalui optimalisasi program-program di
Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET)
Manado Bitung secara khusus yang masuk pada wilayah
kota Bitung.
2. Mewujudkan kawasan industri terpadu Tanjung Merah
kota Bitung menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
3. Mensinergikan konektivitas pembangunan ekonomi kota
Bitung dengan program-program yang sesuai pada Master
Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) Tahun 2011-2025 dalam koridor IV
yaitu di pulau Sulawesi.
4. Optimalisasi pembangunan kawasan Minapolitan kota
Bitung.

5. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut


secara berkelanjutan dengan adanya Perda tentang :
Rencana strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
(RSWP-3-K),Rencana Zonasi wilayah pesisir dan pulaupulau kecil (RZWP-3-K), Rencana Pengelolaan wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil (RAPWP-3-K), Rencana Aksi
pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
(RAPWP-3-K).
6. Pencegahan praktek-praktek KKN dan menghapus
pungutan liar melalui secara tegas untuk mendukung
Bitung sebagai Pintu Gerbang Indonesia dikawasan Asia
Pasifik sebagai kota Bahari
7. Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui upayaupaya pengembangan koperasi, pemberian bantuan yang
terarah kepada golongan masyarakat miskin, membuka
lapangan kerja, penerapan UMP dan member peluang
masuknya investor dengan berbagai kemudahan
8. Peningkatan partisipasi dan peran masyarakat dalam
pembangunan dengan memberikan pemahaman dan
pencerahan kepada tokoh mayarakat, tokoh agama, LSM
dan stake holder lainnya.

166

Bab VI

RPJMD Kota Bitung 2011-2016

9. Optimalisasi pernyataan nilai-nilai moral Pancasila dalam


mempertahankan NKRI serta memahami wawasan
kebangsaan secara baik dan benar.
10. Peningkatan iman dan taqwa melaui agama yang diakui
Pemerintah untuk mencegah penyakit masyarakat,
menghindari konflik di tengah masyarakat, terjaminnya
ketenangan beribadah, terciptanya toleransi beragama
dan saling menghargai ajaran agama masing-masing.
11. Pemberian pelayanan pengobatan gratis bagi yang
tergolong masyarakat miskin
12. Pemberian beasiswa secara selektif kepada siswa dan
mahasiswa yang berprestasi bagi orang tua yang tidak
mampuh.
13. Peningkatan pendidikan yang berkualitas melalui Sekolah
Bertaraf Internasional.
14. Peningkatan hubungan kerja sama antara pemerintah
kota Bitung dengan pemerintah provinsi dan pemerintah
pusat dalam rangka membangun kota Bitung diberbagai
sektor.
15. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan dan
pemberdayaan sanggar-sanggar budaya serta komunitas
adat untuk melestarikan budaya lokal serta menjadi
sarana untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
16. Peningkatan PAD melalui pengelolaah sumber daya alam
tanpa membebani masyarakat kurang mampu.

167

Anda mungkin juga menyukai