BAB VI.
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab ini berisi uraian tentang strategi dan arah kebijakan
Pembangunan Daerah kota Bitung 2012 2016. Untuk penyusunan
strategi pembangunan daerah didasarkan pada analisis SWOT,
yaitu analisis yang mencermati kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities), dan tantangan atau
ancaman (threats) secara bersama-sama. SWOT sendiri merupakan
analisis mengenai hal-hal pokok yang ada di lingkungan yang
diasumsikan berpegaruh terhadap apa yang terjadi dan yang akan
terjadi di kota Bitung. Lingkungan itu sendiri mencakup dua
lingkungan pokok, yaitu lingkungan internal dan lingkungan
eksternal. Lingkungan internal adalah lingkungan yang ada di kota
Bitung. Di dalamnya adalah faktor-faktor yang relatif mudah
dikelola dan dikendalikan. Yang termasuk di dalam lingkungan
internal
mencakup
kekuatan
dan
kelemahan.
Sedangkan
lingkungan eksternal merupakan faktor-faktor yang relatif sulit
dikelola dan dikendalikan.
Sedangkan yang masuk ke dalam lingkungan eksternal
merupakan kesempatan dan ancaman. Melalui analisis SWOT itu,
dapat dirumuskan empat strategi utama, sebagaimana terlihat dari
bagan di bawah ini. Pertama adalah strategi S O, yaitu strategi
yang menggunakan kekuatan untuk mencapai atau meraih peluang.
Kedua adalah strategi W O, yaitu strategi untuk menekan
kelemahan untuk mencapai atau meraih peluang. Ketiga adalah
strategi S T, yaitu strategi yang menggunakan kekuatan untuk
menghadapi atau menaklukkan tantangan atau ancaman. Keempat,
strategi W T, yaitu strategi menekan kelemahan untuk
menghadapi atau menaklukkan tantangan atau ancaman.
Melalui analisis demikian, strategi yang dibuat diharapkan
bisa lebih maksimal di dalam mendayagunakan apa yang ada untuk
kepentingan masa depan, karena didasarkan pada kondisi
lingkungan yang riel. Hal ini disebabkan oleh adanya kombinasi
untuk memaksimalkan potensi dan meminimalisasi kelemahan.
Dengan demikian, strategi itu juga mencakup upaya mengatasi
berbagai masalah dan memperbaiki serta meningkatkan potensi
yang ada. Konsekuensinya, model analisis demikian akan
membawa manfaat yang lebih baik di dalam perumusan strategi
pembangunan daerah kota Bitung.
149
Bab VI
Faktor
Internal
1
Faktor
Eksternal
Kelemahan
DS
T
1
2
PELUANG
SO
WO
ST
WT
4
DS
T
1
2
TANTANGAN
3
4
DS
T
Keterangan :
S O : Menggunakan kekuatan (S = Strength)
mencapai/meraih peluang (O = Opportunity)
untuk
WO
untuk
ST
: Menggunakan
kekuatan
untuk
tantangan/ancaman (T = Threat)
WT
menghadapi
150
DS
T
Bab VI
Bab VI
4. Pelaksanaan sistem
berjalan dengan baik
penyelenggaraan
pemerintahan
b. Kelemahan (Weaknesses)
1. Kondisi Geografis
1. Termasuk daerah rawan bencana alam.
2. Sebagian wilayah administratif yaitu kecamatan
Lembeh Utara dan Lembeh Selatan di pulau Lembeh
terpisah dari daratan utama
3. Menurunnya fungsi konservasi dan kawasan tangkapan
air.
4. Masih ada penyimpangan pemanfaatan lahan yang
belum sesuai RTRW.
2. Kondisi Perekonomian
1. Belum ada kerjasama antar daerah yang signifikan.
2. Belum optimalnya pengelolaan pendapatan dari
sumberdaya alam.
3. Belum optimalnya pengelolaan sektor pariwisata
3. Sosial Budaya
1. Rendahnya kualitas tenaga kerja.
2. Belum meratanya penyebaran guru.
3. Terbatasnya lapangan pekerjaan.
4. Belum optimalnya layanan kesehatan.
5. Belum optimalnya partisipasi public
pembangunan
dalam
proses
4. Sarana prasarana
1. Masih besarnya kesenjangan pembangunan antar
wilayah.
2. Belum optimalnya ketersediaan sarana dan prasarana
publik.
5. Pemerintahan umum
Masih ada penempatan aparat yang belum sesuai dengan
kompetensi
Analisis Lingkungan Eksternal
a. Peluang (Opportunities)
1. Kondisi Geografis
1. Sebagai jalur arus lalu lintas laut berbagai daerah di
Indonesia dan antar negara dalam kawasan asia pasifik
152
Bab VI
Bab VI
dana
untuk
pembangunan
5. Pemerintahan umum
Peraturan perundang-undangan yang sering mengalami
perubahan
sehingga
berdampak
pada
kegiatan
pemerintahan di daerah
Sebagaimana terlihat dari visi dan misi Walikota/Wakil
Walikota Bitung pada bab lima, tujuan pokok dari pembangunan di
Kota Bitung adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Bitung. Tidak hanya sejahtera, melainkan juga demokratis dan
aman. Semua itu dilakukan melalui 4 (empat) strategi dasar yaitu
menjaga, memelihara, meneruskan dan meningkatkan. Untuk
mencapai kesejahteraan semacam itu, digunakan strategi dua
strategi secara bersama-sama (dual track strategies), yaitu adanya
tingkat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang relatif tinggi
secara bersama-sama. Pertumbuhan ekonomi di kota Bitung
diusahakan tidak hanya dinikmati oleh sekelompok orang atau
sektor, melainkan oleh banyak orang. Karena itu, selain
mendukung pertumbuhan ekonomi, juga mendukung adanya
alokasi dan distribusi sumber-sumber ke berbagai sektor dan
wilayah.
154
Bab VI
Faktor
Internal
Faktor Eksternal
PELUANG :
1. Sebagai jalur arus lalu lintas laut
berbagai daerah di Indonesia dan
antar negara dalam kawasan Asia
Fasifik
2. Terletak diantara 2 Alur Laut
Kepulauan Indonesia (ALKI) yaitu
ALKI II dan ALKI III
KEKUATAN :
KELEMAHAN :
1. Letak
wilayah
yang
strategis mendukung sektor
perdagangan
dan
jasa
karena berada di bibir
pasifik.
2. Topografi berupa pesisir
dan laut serta pegunungan
mendukung pengembangan
sektor pertanian terutama
sub
sektor
perikanan,
industri pengolahan dan
pariwisata.
3. Kota Bitung memiliki garis
pantai
yang
dapat
dimanfaatkan
untuk
berbagai aktivitas ekonomi.
4. Memiliki wilayah perairan
Selat Lembeh yang sangat
ideal
untuk
dijadikan
Internasional Hub Port
5. Memiliki kawasan cagar
alam dan hutan lindung
STRATEGI (SO) :
STRATEGI (WO) :
1. Meminimalisir
dampat
menurunnya
fungsi
konservasi dan kawasan
tangkapan
air
untuk
memanfaatkan peluang
yang
ditimbulkan
sebagai jalur arus lintas
laut baik antar daerah
maupun antar negara
dalam
kawasan
Asia
Pasifik
2. Mengoptimalkan
pelayanan administrasi
pemerintahan
kemasyarakatan
dan
pembangunan
pada
pulau Lembeh melaui
peningkatan
kompentensi
sumber
daya aparatur
3. Menghindari
penyimpangan
pemanfaatan
ruang
yang
belum
sesuai
RTRW melalui
4. penegakan
peraturan
perundang-undangan
155
Bab VI
KEKUATAN :
KELEMAHAN :
1. Letak
wilayah
yang
strategis mendukung sektor
perdagangan
dan
jasa
karena berada di bibir
pasifik.
2. Topografi berupa pesisir
dan laut serta pegunungan
mendukung pengembangan
sektor pertanian terutama
sub
sektor
perikanan,
industri pengolahan dan
pariwisata.
3. Kota Bitung memiliki garis
pantai
yang
dapat
dimanfaatkan
untuk
berbagai aktivitas ekonomi.
4. Memiliki wilayah perairan
Selat Lembeh yang sangat
ideal
untuk
dijadikan
Internasional Hub Port
5. Memiliki kawasan cagar
alam dan hutan lindung
yang tegas
5. Mengembangkan
berbagai upaya untuk
memanfaatkan
keuntungan
yang
ditimbulkan oleh posisi
Kota Bitung diantara dua
alur laut
ANCAMAN :
STRATEGI (ST) :
STRATEGI (WT) :
1. Mengembangkan
sektor
pertanian
(sub
sektor
perikanan), industri dan
pariwisata
dengan
memperhitungkan
daerah
atau lokasi rawan bencana
2. Mengembangkan berbagai
aktifitas ekonomi dengan
memperhitungkan dampak
kemungkinan
terjadinya
bencana alam
1. Meningkatkan kesadaran
masyarakat
melalui
sosialisasi secara rutin
dengan
melibatkan
stakeholder terkait.
2. Memanfaatkan
ruang
dengan
mempertimbangkan
mitigasi
dan
penanganan bencana.
Faktor
Internal
Faktor Eksternal
156
Bab VI
KELEMAHAN :
6. Memiliki
pertumbuhan
aktivitas ekonomi yang
cukup tinggi.
7. Pintu
gerbang
perdagangan
di
Indonesia bagian Timur
dan berbasis eksport
8. Perekonomian
yang
dominan pada pertanian
(sub sektor perikanan)
dan perdagangan yang
relatif tahan terhadap
krisis moneter.
9. Sektor
pertanian
terutama
sub
sektor
perikanan
penyumbang
utama penghasil devisa
bagi negara.
10.
Memiliki
potensi
pariwisata
pantai,
peninggalan
cagar
budaya dan wisata alam.
PELUANG :
STRATEGI (SO) :
STRATEGI (WO) :
Bitung
2. Masuk dalam era Perdagangan
bebas, BIMP EAGA, ACFTA
1. Mengoptimalkan
pertumbuhan
dan
aktivitas ekonomi dengan
dukungan
kebijakan
pemerintah pusat dan
Provinsi
2. Mengoptimalkan
pertumbahan
perekonomian
yang
dominan (pertanian/sub
sektor
perikanan
dan
perdagangan)
dengan
memanfaatkan
daerah
perdagangan
bebas,
BIMP EAGA, ACFTA
3. Mengoptimalkan
pembangunan kawasan
Minapolitan Kota Bitung
1. Mengoptimalkan
pengelolaan pendapatan
dari sumber daya alam
melalui
sistim
transparansi
dan
akuntabilitas.
2. Mengoptimalkan
pengelolaan
sektor
pariwisata
dengan
mengacu pada kebijakan
pemerintah pusat dan
provinsi
serta
melaksanakan
kerja
sama
yang
saling
menguntungkan dengan
daerah wisata lainnya.
ANCAMAN :
STRATEGI (ST) :
STRATEGI (WT) :
Faktor
Internal
Faktor Eksternal
Mengembangkan
sub
sektor perikanan dengan
meningkatkan
pengawasan
untuk
menghindari
illegal
fishing.
1. Melaksanakan
kerja
sama yang efektif antar
daerah
dalam
pengembangan ekonomi
yang berdampak pada
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
2. Mengelolah sumber daya
alam
yang
member
157
Bab VI
Faktor
Internal
Faktor Eksternal
KEKUATAN :
KELEMAHAN :
6. Memiliki
pertumbuhan
aktivitas ekonomi yang
cukup tinggi.
7. Pintu
gerbang
perdagangan
di
Indonesia bagian Timur
dan berbasis eksport
8. Perekonomian
yang
dominan pada pertanian
(sub sektor perikanan)
dan perdagangan yang
relatif tahan terhadap
krisis moneter.
9. Sektor
pertanian
terutama
sub
sektor
perikanan
penyumbang
utama penghasil devisa
bagi negara.
10.
Memiliki
potensi
pariwisata
pantai,
peninggalan
cagar
budaya dan wisata alam.
kontribusi
bagi
peningkatan pendapatan
melalui
ketertarikan
investor masuk ke Kota
Bitung
3. Mengefektifkan
kerja
sama
antar
instansi
terkait
dalam
memberantas praktekpraktek illegal fising.
158
Bab VI
KEKUATAN :
Faktor
Internal
Faktor Eksternal
PELUANG :
1.
2.
3.
4.
KELEMAHAN :
1. Rendahnya
kualitas
tenaga kerja.
2. Belum
meratanya
penyebaran guru.
3. Terbatasnya
lapangan
pekerjaan.
4. Belum
optimalnya
layanan kesehatan.
5. Belum
optimalnya
partisipasi publik dalam
proses pembangunan
STRATEGI (WO) :
1. Mendorong tercapainya
target
Standar
Pelayanan
Minimal
(SPM) dan Millenium
Development
Goals
(MDGs) sesuai indikator
yang ditentukan
2. Peningkatan
kualitas
guru
serta
mengupayakan
penyebarannya
secara
merata
3. Menciptakan
lapangan
kerja
baik
formal
maupun
informal
dengan memanfaatkan
Iptek.
4. Mengoptimalkan
pelayanan
kesehatan
dengan mengacu pada
kebijakan
pemerintah
pusat dan provinsi
5. Mendorong peran tokoh
masyarakat,
tokoh
agama
dan
lembaga
sosial
kemasyarakatan
untuk
pemberian
pelayanan
kepada
masyarakat
ANCAMAN :
STRATEGI (ST) :
STRATEGI (WT) :
Memperkuat
iman
dan
taqwa melalui agama yang
diakui pemerintah serta
melaui
jalur
pendidikan
Mengoptimalkan partisipasi
masyarakat
untuk
menangkal
pengaruh
budaya luar yang tidak
159
Bab VI
KEKUATAN :
Faktor
Internal
Faktor Eksternal
KELEMAHAN :
1. Rendahnya
kualitas
tenaga kerja.
2. Belum
meratanya
penyebaran guru.
3. Terbatasnya
lapangan
pekerjaan.
4. Belum
optimalnya
layanan kesehatan.
5. Belum
optimalnya
partisipasi publik dalam
proses pembangunan
sesuai
lokal
dengan
budaya
160
Bab VI
KELEMAHAN :
1. Masih
besarnya
kesenjangan
pembangunan
antar
wilayah.
2. Belum
optimalnya
ketersediaan sarana dan
prasarana publik
PELUANG :
STRATEGI (SO) :
STRATEGI (WO) :
1. Mengoptimalkan
pelabuhan Bitung dan
pelabuhan
perikanan
dengan
dukungan
pemerintah pusat dan
provinsi
untuk
mengembangkan
pelabuhan
Bitung
menjadi
Pelabuhan
Utama
Internasional
(IHP)
2. Mendorong
percepatan
pembangunan jalan tol
Mando Bitung jalan
lingkar lembeh, jembatan
Pulau
Lembeh
jalan
akses KEK ke Pelabuhan
1. Memperkecil
kesenjangan
pembangunan
antar
wilayah dengan adanya
sinergitas perencanaan
2. Mengembangkan kerja
sama
yang
terpadu
antara pihak eksekutif
dan legeslatif dalam hal
penganggaran,
penyiapan sarana dan
prasarana publik
ANCAMAN :
STRATEGI (ST) :
STRATEGI (WT) :
Mendorong
serta
memberikan
kemudahan
kepada
dunia
usaha
(investor) untuk berperan
dalam
pembangunan
sarana
dan
prasarana
disamping
upaya-upaya
ditempuh
pemerintah
pusat, pemerintah provinsi
dan
pemerintah
Kota
Bitung
Faktor
Internal
Faktor Eksternal
161
Bab VI
KELEMAHAN :
1. Kondisi
politik
yang
kondusif.
2. Tersedianya
Badan
Pelayanan
Perijinan
Terpadu
3. Tersedianya sumber daya
aparatur yang memadai
PELUANG :
STRATEGI (SO) :
STRATEGI (WO) :
1. Meningkatkan
pemahaman bagi semua
stakeholder
di
Kota
Bitung untuk fokus pada
penyelenggaraan
pemerintahan,pembangu
nan dan kemasyakatan
untuk
kesejahteraan
masyarakat Kota Bitung
2. Mengoptimalkan
pelayanan
perijinan
terpadu dengan standar
pelayanan prima
3. Meningkatkan
kompetensi sumber daya
aparatur
melalui
Pendidikan dan Pelatihan
Menempatkan
sesuai
latar
pendidikan dan
yang dimiliki.
ANCAMAN :
STRATEGI (ST) :
STRATEGI (WT) :
Mengoptimalkan
penyelenggaraan
sistem
pemerintahan yang efektif
dengan dukungan sumber
daya
aparatur
yang
berkualitas
untuk
mengantisipasi
kemungkinan
terjadi
perubahan
peraturan
perundang-undangan
seiring
dinamika
yang
berkembang
dalam
masyarakat
Faktor
Internal
Faktor Eksternal
aparat
belakang
pelatihan
162
Bab VI
163
Bab VI
Bab VI
165
Bab VI
166
Bab VI
167