Anda di halaman 1dari 19

TUGAS BAHASA INDONESIA

XII IPS 3
2013/2014

Disusun oleh:
Novia Hayatun Nufus
DAFTAR ISI
FAKTA DAN OPINI................................................................................ 1-3

RESENSI NOVEL................................................................................... 4-8

UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK PROSA........................................ 9-13

MENEMUKAN GAGASAN INTI DAN IDE POKOK PARAGRAF............... 14-15

KALIMAT PENJELAS............................................................................. 16
Membedakan Fakta dan Opini

Dalam berbahasa lisan, Anda sering mendengar orang mengucapkan


kalimat berikut.
1. Kalau berbicara jangan asal, harus ada faktanya, dong!
2. Berdasarkan fakta-fakta yang ada, saya yakin Anda pelakunya.
Pada kalimat-kalimat contoh, terdapat kata fakta. Tahukah Anda
apa yang dimaksud dengan fakta itu? Fakta, biasanya, muncul dalam
sebuah informasi, baik informasi secara lisan maupun tulisan. Dalam
pelajaran ini, Anda akan mempelajari membedakan fakta dari opini
dalam sebuah laporan informasi.
Dalam kegiatan sehari-hari, Anda sering mendengar atau
membaca berbagai informasi. Informasi berkembang dengan pesat
seiring dengan perkembangan teknologi. Berbagai jenis media
bermunculan seperti jamur di musim hujan mulai dari media cetak
sampai media elektronik.
Banyaknya informasi yang berkembang menyebabkan Anda
harus mampu memilah informasi dengan baik. Oleh karena itu,
keterampilan Anda dalam membaca atau mendengar harus baik.
Salah satu keterampilan dalam membaca adalah mampu membedakan
teks berisi fakta dari opini. Hal ini mendorong Anda agar lebih kritis
dalam memahami sebuah informasi.
Informasi dapat berbentuk lisan maupun tulisan. Informasi
lisan, di antaranya adalah siaran radio/televisi atau laporan secara
lisan. Informasi tulisan dapat Anda temukan dalam koran, majalah,
tabloid, dan lain-lain.
Dalam sebuah laporan, fakta merupakan kejadian yang nyata,
sungguh-sungguh terjadi, dan diketahui oleh semua orang. Adapun
opini merupakan gagasan atau pendapat yang dikemukakan dan
bersifat subjektif. Namun, dalam sebuah informasi, fakta dan opini
tidak dapat dipisahkan karena keduanya saling melengkapi.

Teks yang berisi fakta diidentifikasi memiliki dua sifat, yaitu


fakta umum dan fakta khusus.
1. Fakta umum: kejadian/peristiwa/keadaan yang dapat ditemukan
secara umum atau sudah lazim. Contoh:
a. Harimau hewan pemakan daging.
b. Burung elang adalah pemburu mangsa terhebat di udara.
2. Fakta khusus: keadaan/peristiwa yang dapat ditemukan secara
khusus. Contoh:
a. Ibu dibelikan televisi baru oleh ayah.
b. Kucing peliharaan adik suka makan kerupuk.
Pertanyaan :

1. Udara di Bogor terasa dingin. (2) Kali ini dinginnya melebihi hari-hari sebelumnya. (3)
Dinginnya suhu udara di Bogor mencapai 24ºC. (4) Data tingkat suhu udara ini, terdapat di
papan informasi pengukur suhu di jalan-jalan besar di kota Bogor.
Dua kalimat pendapat pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....

JAWABAN :
Kalimat pendapat merupakan kalimat berisi pendapat dan bersifat subjektif yang memiliki
lebih dari satu kemungkinan kebenaran sesuai data pada teks.
Kata kunci: … ”terasa” (kalimat 1) dan ”melebihi ... sebelumnya” (kalimat 2)

2. (1)Pemkot Depok telah menertibkan 700 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang
menggelar dagangannya di pinggir jalan. (2) Hal ini dinilai sebagai penyebab
kemacetan. (3) Di samping itu, keberadaan PKL juga dianggap menimbulkan
kesan semrawut. (4) Penertiban yang berlangsung tanggal 26 Desember itu
disambut dengan senang oleh para pengguna jalan.
Dua kalimat pendapat pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....

JAWABAN :
Pendapat=opini adalah pikiran atau anggapan seseorang terhadap sesuatu.
Orang yang satu dengan yang lain dapat berbeda pendapat bergantung
pada pandangan, pendirian, atau penilaiannya.
Pada paragraf tersebut terdapat opini atau pendapat, yaitu kalimat (2) Hal ini
dinilai sebagai penyebab kemacetan. (3) Di samping itu, keberadaan PKL juga
dianggap menimbulkan kesan semrawut.

3. (1)RSU ini direncanakan merupakan salah satu alternatif tepat pemilihan pengobatan
di kota ini. (2) Di RSU ini dipasang alat canggih untuk mendeteksi kelainan jantung.
(3) Pengelola RSU berusaha melengkapi pengobatan setingkat RSU di kota besar. (4)
Jika pertambahan penduduk meningkat 2% per tahun, RSU ini menjadi alternatif
pertama dalam pemilihan kesehatan. (5) Ada kasus bahwa pelayanan kesehatan
bermutu lebih mudah dikenal dari kecanggihan infrastruktur klinik maupun rumah
sakit. Kalimat yang mengandung fakta terdapat pada nomor . . . .

JAWABAN :
Jawabannya yang ke 2 Karena ada kata dipasang yang menunjukan telah terjadi.

4. (1) Udara di Bogor terasa dingin. (2) Kali ini dinginnya melebihi hari-hari
sebelumnya. (3) Dinginnya suhu udara di Bogor mencapai 24ºC. (4) Data tingkat suhu
udara ini, terdapat di papan informasi pengukur suhu di jalan-jalan besar di kota
Bogor.
Dua kalimat pendapat pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....

JAWABAN :
jawabannya 1 dan 2 karena Kalimat pendapat merupakan kalimat berisi pendapat dan
bersifat subjektif yang memiliki lebih dari satu kemungkinan kebenaran sesuai data
pada teks.
Kata kunci: … ”terasa” (kalimat 1) dan ”melebihi ... sebelumnya” (kalimat .2)
5. (1) Pemkot Depok telah menertibkan 700 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang
menggelar dagangannya di pinggir jalan. (2) Hal ini dinilai sebagai penyebab
kemacetan. (3) Di samping itu, keberadaan PKL juga dianggap menimbulkan kesan
semrawut. (4) Penertiban yang berlangsung tanggal 26 Desember itu disambut dengan
senang oleh para pengguna jalan.
Dua kalimat pendapat pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....

JAWABAN :
jawabannya 1 dan 4 karena Pendapat=opini adalah pikiran atau anggapan seseorang
terhadap sesuatu. Orang yang satu dengan yang lain dapat berbeda pendapat
bergantung pada pandangan, pendirian, atau penilaiannya.
Pada paragraf tersebut terdapat opini atau pendapat, yaitu kalimat (2) Hal ini dinilai
sebagai penyebab kemacetan. (3) Di samping itu, keberadaan PKL juga dianggap
menimbulkan kesan semrawut.
Kata kuncinya: dinilai dan dianggap
Resensi Novel

Pengertian
       Resensi buku adalah kupasan atau pembahasan tentang buku yang biasanya disiarkan
melalui media massa, seperti surat kabar dan majalah.  Tujuan resensi adalah memberi
informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku. Pembuat resensi disebut
resensator. Sebelum membuat resensi, resensator harus membaca buku itu terlebih
dahulu. Sebaiknya, resensator memiliki pengetahuan yang memadai, terutama yang
berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi.
Unsur-unsur resensi
     1.       Judul resensi
     2.       Identitas buku
     3.       Kepengarangan
     4.       Sinopsis
     5.       Keunggulan dan kelemahan buku
     6.       Gaya bahasa
     7.       Simpulan
Judul resensi bukan judul buku. Judul resensi adalah judul karangan dari penulis resensi
berdasarkan sesuatu yang menurutnya menarik dan bermakna sesuai isi resensinya.
Identitas buku meliputi:
-          Judul buku
-          Pengarang
-          Penerbit
-          Tahun terbit
-          Jumlah halaman
-          Harga
Kepengarangan yaitu isi resensi berkenaan dengan diri pengarang buku, antara lain
riwayatnya dalam dunia mengarang/tulis-menulis, karya-karyanya, keterkaitan karya
yang diresensi dengan karya lainnya.
Sinopsis adalah kilasan isi buku.
Keunggulan dan kelemahan buku berkenaan dengan apa kelebihan dan kekurangan buku
yang bersangkutan. Kelebihan dan kekurangan ini seperti menarik/tidaknya cerita,
kedalaman makna, pilihan kata, keterkaitan dengan fakta kehidupan nyata, dll. Termasuk
dalam kelebihan dan kekurangan ini adalah kondisi fisik buku, seperti gambar kulit depan
menarik/tidak, kertasnya berkualitas tinggi/rendah, dll.
Gaya bahasa adalah cara bercerita penulis, seperti pilihan kata, bahasa mudah dimengerti,
banyak memakai bahasa sehari-hari/populer, dsb.  Gaya bahasa ini kadang dimasukkan ke
dalam kelebihan dan kekurangan karya.
Simpulan berisi pernyataan penulis resensi tentang bagus tidaknya buku dan pihak-pihak
yang tepat sebagai pembaca buku tersebut. Contoh kalimat simpulan resensi : Buku ini
sangat bagus dan sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang sedang menekuni bidang
bahasa.
Contoh resensi
Bocah-Bocah Penantang Badai
 
Judul buku                     :  Laskar Pelangi
Pengarang                     :  Andrea Hirata
Penerbit                        :  Bentang, Jakarta
Tahun terbit                   :  2007
Tebal                             :  563 halaman
Harga                            :  Rp60.000,00
Dalam jagad kepengarangan nama Andrea Hirata tidak dikenal. Ia pun bukan seorang
yang membiarkan dirinya menjadi seorang penulis. Ia lebih menekuni suatu keterampilan
guna mewujudkannya dalam suatu jenis pekerjaan tertentu. Jelas belum ada maksudnya
untuk menjadi seorang yang mentransfer ilmu lewat goresan pena. Namun, gebrakan
pertamanya di dunia penulisan langsung menggetarkan, pun pada para penulis yang telah
punya nama besar. Buku pertama Andrea langsung meledak. Buku ini dicetak berkali-kali
dalam dalam hitungan bulan. Suatu prestasi bersejarah yang cukup sulit dicari
tandingannya.
Laskar pelangi bercerita tentang para bocah yang saling mempunyai perbedaan. Satu hal
yang sama pada mereka yaitu mereka sama-sama punya Buk Muslimah, seorang guru
yang punya gudang cinta yang padat sesak. Cinta Bu Muslimah menjadi semangat yang
bergelora bagi mereka dalam menjalani hari-hari belajar. Waktu berjalan terasa sangat
cepat saat bersama Bu Muslimah. Semua kesulitan terasa mudah saat mereka berkumpul
bersama. Para bocah itu melalui hari-hari yang penuh kenangan. Yang manis terasa
sangat manis, yang pahit terasa manis. Episode sekolah dasar ini telah menumbuhkan
sebuah pohon cita-cita yang besar berurat berakar dalam jiwa mereka. Kelak mereka akan
menantang badai seganas apa pun demi mencapai cita-cita tersebut.
Semua pembaca dalam kelas umur apa pun pasti termotivasi setelah membaca Laskar
Pelangi. Semua hal sederhana dalam Laskar Pelangi, kecuali impian. Anak-anak
sederhana dalam segala keadaan mereka, ternyata punya impian yang sangat luar biasa.
Dan terbukti, orang menjadi seperti apa yang ia impikan.
Bahasa enak dibaca, renyah, dan lucu. Artinya pembaca sering tergelitik untuk tersenyum
atau tertawa ketika membaca buku ini. Yang mengherankan adalah kok penulis begitu
bersemangat memakai bahasa Latin untuk nama-nama tertentu. Adakah niat untuk
memadukan keterbelakangan latar cerita Laskar Pelangi dengan kesan keilmiahan dari
istilah-istilah bahasa Latin itu? Ya, supaya jangan terlihat terlalu di pedalaman.
Hal yang paling patut diberi masukan adalah kertas buku ini yang kertas buram. Padahal,
harganya cukup lumayan. Lagipula, pada beberapa cetakan ada halaman-halaman yang
kosong. Cetakan terkesan tidak rapi, tidak profesional, dan buru-buru.
Semua orang layak membaca buku ini. Buku ini memberi pencerahan, memberi semangat
baru, dan memberi hiburan. Buku ini harus menjadi koleksi para pecinta buku berkualitas.
                                                                                                                   Penulis: Abu
Syifa
***
Latihan
1.           Bukan hanya hiburan yang didapat, iman pun bisa bertambah. Ayat-Ayat Cinta
benar-benar membuat genre baru dalam dunia sastra Indonesia. Kalau boleh diberi nama,
genre ini akan bernama Sastra Islami. Kita larut dalam jalinan kisahnya, sambil
mengevalusi atas diri kita sendiri. Ketekunan Fachri dalam belajar dan beribadah bisa
membuat malu orang-orang yang masih larut dalam kelalaian mempersiapkan diri untuk 
kehidupan akhirat. ….
Kalimat yang menyatakan keunggulan yang tepat untuk melengkapi penggalan resensi di
atas adalah ….
A.      Novel Ayat-Ayat cinta memberi arahan kepada pembaca dalam berbagai cabang
ilmu agama.
B.      Sehabis membaca Ayat-Ayat Cinta, ada timbul semangat untuk menjadi lebih dekat
kepada Sang Pencipta.
C.      Tokoh cerita yang didominasi orang Timur Tengah membuat cerita ini menjadi
asing bagi banyak pembaca.
D.      Pembaca harus memiliki pengetahuan keagamaan yang memadai agar bisa
memahami novel ini.
E.       Tokoh cerita yang digambarkan alim dan luar biasa membuat pembaca berkecil
hati dan merasa awam.
2.            Tak ada perbuatan asusila dalam novel Di Bawah Lindungan Kakbah karya
Buya Hamka. Yang ada adalah contoh-contoh perilaku akhlak mulia yang bisa jadi
contoh bagi pembacanya. Gaya bahasanya pun masih memikat bagi sebagian orang.
Harus pula diakui gaya bahasanya memang telah ketinggalan zaman bagi sebagian orang
terutama anak-anak zaman sekarang.
Unsur resensi yang terdapat dalam penggalan resensi di atas adalah ….
A.      keunggulan
B.      kelemahan
C.      keunggulan dan kelemahan
D.      kepengarangan
E.       simpulan

PERTANYAAN :

1 . Dari pengamatan terhadap iklan lowongan kerja yang dimuat pada Juni 1997,
diperoleh
data bahwa terdapat 545 lebih posisi pekerjaan yang ditawarkan oleh 20 sektor usaha
yang menawarkan posisi paling banyak adalah industri manufaktur (106 kesempatan
kerja/19,4%). Kebanyakan dari kesempatan kerja yang ditawarkan itu masyarakat calon
pekerjaannya berpendidikan Sarjana/S-1 (50,6%) dan Diploma III (38,0%). Salesman,
akuntan, dan tenaga profesional di bidang keuangan merupakan jenis pekerjaan yang
paling banyak ditawarkan dalam iklan lowongan kerja. Makna istilah manufaktur dalam
bacaan tersebut adalah ........
A . Hal-hal yang berkaitan dengan usaha bidang konstruksi
B . Suatu keadaan yang ikut menyebabkan terjadinya sesuatu
C . Suatu hal yang dapat menjadi perantara dalam menyebarkan barang tertentu
D . Daftar barang kiriman yang dilengkapi keterangan nama, jumlah, dan harga yang
harus dibayar
E . Yang memroses bahan mentah menjadi barang yang dapat digunakan, dipakai, atau
dikonsumsi oleh manusia
Penyelesaian :
jawabannya e Menurut Kamus Bahasa Indonesia makna manufaktur adalah proses
mengubah bahan
mentah menjadi barang untuk dapat digunakan, dipakai, atau dikonsumsi oleh manusia.

2 . (1) Akan tetapi dia tidak patah semangat. (2) Dia terus-menerus mengirimkan
karya-karyanya dengan posisi tetap seperti itu. (3) Sayang keadaan tidak juga berubah.
(4) Karya-karyanya yang selalu dia kirim dengan disertai perangko, terus-terusan
dikembalikan. (5) Kenyataan ini akhirnya sangat melukainya.
Kalimat yang menggunakan ragam bahasa tidak baku adalah kalimat nomor ........
A.1
B.2
C.3
D.4
E.5
Penyelesaian :
jawaban d karena Kata serapan perangko seharusnya ditulis prangko, tanpa huruf e.
Kata terus-terusan biasa dipakai dalam bahasa Sunda. Dalam bahasa Indonesia bentuknya
adalah terus-menerus.

3 . Kalimat yang di dalamnya terdapat kata tidak baku adalah ........


A . Atlet-atlet Indonesia memenangkan berbagai pertandingan internasional.
B . Pagi itu Bapak Presiden meresmikan kilang minyak di lepas pantai.
C . Seorang dokter selain bertugas di rumah sakit ia pun bisa mengadakan praktek di
rumah
D . Dalam segi pengadaan dana, sebenarnya TVRI mempunyai beberapa fasilitas yang
menguntungkan.
E . Peledakan jumlah penduduk di kota-kota besar pada umumnya disebabkan oleh
urbanisasi.
Penyelesaian :
jawabannnya c karena Kata praktek bentuk bakunya adalah praktik.
Untuk mencari bentuk baku suatu kata dalam bahasa Indonesia bisa dianalogikan dengan
bentuk kata yang sederetan morfologis misalnya praktek - praktikan - praktikum.

4 . I. Pendahuluan
(1) Dunia perbukuan di Indonesia akhir-akhir ini kerap disoroti. (2) Banyak
Ebtanas/Bahasa Indonesia/Tahun 2002 1
masalah-masalah yang menghambat kemajuan perbukuan di Indonesia. (3) Dari masalah
mahalnya harga buku, produksi buku yang rendah, sampai kurangnya minat baca pada
masyarakat kita. (4) Padahal kehadiran buku tidak dapat dipisahkan dari kemajuan suatu
bangsa. (5) Hal ini berdasarkan pengamatan bahwa kedekatan buku dengan masyarakat
berbanding lurus dengan tingkat kemajuan yang dapat dicapai oleh negara yang
bersangkutan.
Kata tidak baku yang digunakan dalam penggalan pendahuluan karya tulis di atas terdapat
pada kalimat ....
A . No. 1
B . No. 2
C . No. 3
D . No. 4
E . No. 5
Penyelesaian :
jawabannya b karena Frasa banyak masalah-masalah tidak efektif, seharusnya banyak
masalah atau
masalah-masalah. Kata banyak masalah-masalah berarti tidak baku.
5 . Salah satu ciri khas bangsa Amerika adalah kesukaannya membuat peringkat. Apapun
diperingkat. Tidak terkecuali dunia bisnis. Majalah terkenal seperti Fortune atau US
News
sering menampilkan peringkat perusahaan berdasarkan penjualan, besarnya aset yang
dimiliki, atau berdasarkan besarnya tingkat keuntungan. Kedua, iklim kompetisi yang
semakin ketat. Jelaslah bahwa membuat peringkat bagi masyarakat Amerika merupakan
hal yang biasa. Titik pandang pemikiran yang dapat menjadi konsep dasar ........
A . Apapun bisa diperingkat
B . Kebiasaan bisnis bangsa Amerika
C . Bangsa Amerika suka membuat peringkat
D . Kegiatan bisnis majalah Fortune dan US News
E . Pembuatan peringkat dipengaruhi oleh beberapa faktor
Penyelesaian :
jawabannya c karena Titik pandang pemikiran yang dapat menjadi konsep dasar terdapat
pada kalimat yang
berupa simpulan, yaitu Bangsa Amerika suka membuat peringkat.
UNSUR INTRINSIK dan EKSTRINSIK PROSA
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK PROSA
(cerpen/novel)
Pengertian
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun sebuah karya sastra dari dalam karya sastra itu
sendiri.
Sedangkan unsur yang membangun karya sastra dari luar karya sastra tersebut dinamakan
unsur ekstrinsik.
Cerpen
Cerpen singkatan cerita pendek.
-          Selesai dalam sekali baca.
-          Biasanya antara 1500 – 3000 kata (6 – 10 halaman)
-          Hanya berisi satu tema dan satu konflik
-          Bercerita tentang sepenggal peristiwa dalam kehidupan tokoh.
Macam-macam unsur intrinsik cerpen / novel
 Tema
  Amanat
 Latar/Setting
 Sudut Pandang
 Tokoh dan Penokohan
  Alur
 GTemaaya bahasa
Tema
Adalah permasalahan utama yang menjiwai seluruh cerita/karangan. Tema dapat ditemukan
dengan mengidentifikasi konflik yang terdapat dalam cerita tersebut. Tema biasanya
dirumuskan dalam kalimat/pernyataan yang singkat & padat.
Misalnya :
Tema : percintaan, kehidupan sosial, lingkungan hidup, agama, dsb.
Amanat
Adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat dalam cerita bisa
berupa nasihat, anjuran, atau larangan untuk melakukan/tidak melakukan sesuatu. Yang jelas,
amanat dalam sebuah cerita pasti bersifat positif.
Misalnya :
Hendaknya kita selalu berbakti kepada orang tua.
Janganlah kita senang berbohong.
Latar/Setting
Adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan/peristiwa
dalam cerita.
Latar terbagi menjadi tiga yaitu :
 Latar waktu
 Latar tempat
 Latar suasana
Sudut Pandang
Adalah posisi pengarang dalam ceritanya. Bisa jadi ia menjadi tokoh dalam ceritanya tersebut
(pengarang berada di dalam cerita). Namun, bisa juga dia hanya menjadi pencerita saja
(pengarang berada di luar cerita).
Sudut pandang dibagi menjadi dua yaitu :
 Sudut pandang orang pertama
 Sudut pandang orang ketiga
 Sudut pandang campuran
Sudut pandang orang pertama
Pada sudut pandang orang pertama, posisi pengarang berada di dalam cerita. Ia terlibat dalam
cerita dan menjadi salah satu tokoh dalam cerita (bisa tokoh utama atau tokoh pembantu).
Salah satu ciri sudut pandang orang pertama adalah penggunaan kata ganti ‘aku’ dalam cerita.
Oleh karena itu, sudut pandang orang pertama sering disebut juga sudut pandang akuan.
Sudut Pandang orang pertama terbagi lagi menjadi dua yaitu :
 Sudut Pandang orang pertama pelaku utama (Tokoh ‘aku’ menjadi tokoh utama dalam
cerita.
 Sudut Pandang. orang pertama pelaku sampingan (Tokoh ‘aku’ hanya berperan
sebagai tokoh pendamping/pembantu saja.
Sudut pandang orang ketiga
Pada sudut pandang orang ketiga, pengarang berada di luar cerita. Artinya dia tidak terlibat
dalam cerita. Pengarang berposisi tak ubahnya seperti dalang atau pencerita saja.
Ciri utama sudut pandang orang ketiga adalah penggunaan kata ganti ‘dia’ atau ‘nama-nama
tokoh’. Oleh sebab itu, sudut pandang ini disebut pula sudut pandang diaan.
Sudut Pandang. orang ketiga terbagi menjadi dua yaitu :
 Sudut Pandang orang ketiga serba tahu (pengarang mengetahui segala tingkah laku,
perilaku, keadaan lahir dan batin tokoh cerita).
 Sudut Pandang orang ketiga terarah (pengarang hanya sebatas mengetahui kondisi
lahiriah dari para tokohnya).
Tokoh
Adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berkelakuan (memiliki sifat/watak) di
dalam berbagai peristiwa dalam cerita.
Berdasarkan peranannya dalam cerita, tokoh dibedakan menjadi tiga yaitu tokoh utama,
tokoh pembantu, dan figuran.
Sedangkan berdasarkan wataknya, tokoh dibagi menjadi tiga yaitu tokoh protagonis (tokoh
baik), tokoh antagonis (tokoh jahat), dan tokoh tritagonis (tokoh penengah)
Penokohan
Adalah cara pengarang dalam menyajikan/menggambarkan watak tokoh dan penciptaan citra
tokoh.
Penokohan secara umum dibedakan menjadi dua yaitu :
 Penokohan secara langsung (analitik)
 Penokohan secara tidak langsung (dramatic)
Penokohan langsung
Artinya pengarang secara langsung menjelaskan watak/citra dari tokoh tersebut dengan kata-
kata.
Misalnya bahwa tokoh A adalah orang yang cerewet dan suka mengadu domba.
Atau bahwa fisik tokoh B adalah cantik, rambutnya hitam tergerai, dsb.
Penokohan tidak langsung
Artinya penggambaran `watak/citra tokoh dilakukan secara tersamar.
Pada penokohan jenis ini, pembaca bisa menyimpulkan watak seorang tokoh dari :
 Pikiran tokoh
 Dialog/ucapan tokoh
 Tingkah laku/tindakan tokoh
 Lingkungan sekitar tokoh
 Reaksi/tanggapan dari tokoh lain
 Keadaan fisik tokoh
Alur/Plot
Adalah rangkaian/jalinan antar peristiwa/ lakuan dalam cerita. Sebuah cerita sebenarnya
terdiri dari berbagai peristiwa yang memiliki hubungan sebab -akibat.
Misalnya karena ada peristiwa 1 (pacarnya lari) maka akibatnya terjadilah peristiwa 2 (tokoh
A frustasi). Jalinan itu yang dinamakan alur/plot.
Jenis-jenis alur
  Alur maju (alur lurus)
Rangkaian peristiwanya bergerak maju dari awal ke akhir (kronologis)
 Alur mundur (alur flashback)
Rangkaian peristiwanya bergerak mundur dari akhir ke awal (set back)
 Alur campuran (maju-mundur)
Rangkaian peristiwa bergerak secara acak.
Pola / Tahapan Alur

Gaya Bahasa Pengarang


Adalah cara pengarang mengungkapkan ceritanya melalui bahasa yang digunakan.
Setiap pengarang memiliki gaya masing-masing. Ahmad Tohari, misalnya, dia banyak
menggunakan kalimat-kalimat yang indah dan kuat untuk mendeskripsikan latar dalam
ceritanya.
Kuntowijoyo banyak menggunakan idiom-idiom Jawa dalam ceritanya.
Unsur Ekstrinsik
 Nilai-nilai dalam cerita
 Latar belakang kehidupan pengarang
 Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan

PERTANYAAN :

1. Kuingin kau berbohong padaku. Seperti yang kau utarakan kemarin, dan yang
kemarin dulu itu. Ketika mentari meredup berpendar di pucuk daun sebelah
barat rumah dan ketika kerumunan itu tak lagi bersamamu, kau mulai dengan
kisah kebohonganmu yang pertama kepadaku.
Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar waktu sore adalah.…
A. Mentari meredup
B. Mentari di sebelah barat
C. Ketika kerumunan tidak bersama
D. Kebohongan yang disampaikan tokoh kamu
KUNCI JAWABAN : B
PEMBAHASAN :
Latar selalu berhubungan dengan tempat dan waktu. Temukan kata kunci yang
merujuk pada waktu menjadi bukti latar pada kutipan drama tersebut. Kata
kunci pada kutipan tersebut adalah mentari di sebelah barat.
Kata kunci : mentari meredup…( di sebelah barat)…

2. (1)"Apakah peranku bagimu, silumankah aku?" tak ada jawabmu, hanya angin
berdesir di sekeliling kita. (2)Bulan pucat tak bisa menyembunyikan
senyumanmu demi melihat kerutan di dahiku. (3)Biarlah menjadi rahasia alam
akan apa yang kita rasakan ini. (4)Jangan lagi memaknainya, menanyakannya
atau mengharapkannya esok hari.

Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar malam hari terdapat pada nomor
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

Kunci Jawaban : B
Pembahasan : Latar selalu berhubungan dengan tempat, waktu, dan suasana.
Temukan kata kunci yang merujuk pada waktu menjadi bukti latar pada
kutipan drama tersebut. Kata kunci pada kutipan tersebut adalah mentari di
sebelah barat.
Kata kunci: Bulan ....

3. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama

Dengan memberanikan diri, aku pun bertanya, "Apa Ibu kenal dengan seorang
anak bernama Eric yang dulu tinggal di sana itu?" Ia menjawab, "Silakan
masuk, Nyonya! Kalau Anda ibunya Eric, sungguh Anda tak punya hati!”. Ia
membuka pintu tempat tinggalnya. (1)
"Tolong katakan, di mana ia sekarang? Saya janji menyayanginya dan tidak
akan meninggalkannya lagi!” (2)
Aku berlari memeluk tubuhnya yang bergetar keras. "Nyonya, semua sudah
terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia.
Jasadnya ditemukan di kolong jembatan,” jawabnya dengan suara terbata-bata.
(3)
”Eric... maafkan Ibu, Nak!” Aku sungguh menyesal, mengapa anakku Eric,
dulu kutinggalkan. (4)
Bukti latar tempat pada kutipan cerita tersebut ditandai nomor ...
A. (1) C. (3)
B. (2) D. (4)

KUNCI JAWABAN : A
PEMBAHASAN : Latar merupakan tempat, waktu, dan atau suasana peristiwa
cerita terjadi. Untuk menemukan latar perlu mencermati kata yang meujuknya.

Kata kunci (yang dirujuk): … membuka pintu …(latar tempat)


4. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal
nomor 18 s.d. 20!

Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Andi ingin sekali memberi


hadiah untuk Tommy, tetapi ia tidak enak hati meminta uang pada ibunya.
Apalagi, ibu hanya diam ketika ia menyodorkan undangan pesta ulang tahun
Tommy kemarin. Saat itu, ibu sedang duduk-duduk di beranda sambil
memandangi matahari yang mulai tenggelam. Diamnya ibu, pertanda ibu
belum punya uang untuk membeli hadiah. Andi sadar, sejak ayahnya
meninggal tiga tahun yang lalu, ia dan ibunya memang harus hidup hemat.
”Ah masa iya aku tak bisa memberi hadiah untuk Tommy temanku?” gumam
Andi seraya bangkit dari tempat tidur pembaringan. Ia beranjak menuju meja
belajarnya. Dimatikannya lampu tidurnya dan digantinya dengan lampu
belajar. Ia mengambil secarik kertas, pensil, dan spidol warna-warni.
Tangannya mulai mencorat-coret. Kini, ada senyum menghiasi bibirnya,
“Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk Tommy.”

Bukti bahwa peristiwa tersebut terjadi pada malam hari adalah ....
A. kalimat pertama pada paragraf pertama
B. Kalimat kedua pada paragraph pertama
C. Kalimat ketiga pada paragraf kedua.
D. Kalimat keempat pada paragraf kedua

Kunci Jawaban : C

Pembahasan :
Bukti bahwa latar cerita pada malam hari: Dimatikannya lampu tidurnya dan
digantinya dengan lampu belajar

5. (1) Boleh jadi, itu sikap angkuhnya seorang yang sukses dan kaya menghadapi
pemuda kere macam aku. (2) Sebagai pimpinan sebuah bank papan atas di
negeri ini, mungkin dia tak rela hati anak gadisnya kupacari. (3) Jadi, amat
wajar dia kelihatan tidak suka terhadapku. (4) Apalagi tampangku tidak keren
kayak aktor Nicholas Saputra, sementara wajah Mawar memang cakep. (5)
Kamu sendiri bilang, Mawar mirip Dian Sastro dengan bodi semampai macam
Luna Maya (padahal menurutku, Mawar lebih mirip penyanyi kesukaanmu,
Mulan Jamila).

Bukti bahwa watak tokoh ‘dia’ pada kutipan cepen tersebut sombong terletak
pada kalimat bernomor .…
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (4) dan (5)

KUNCI JAWABAN : A
PEMBAHASAN : Watak adalah gambaran perilaku atau sikap tokoh dalam
sebuah cerita yang berhubungan dengan sifat duniawi. Watak tersebut
tergambar pada kalimat-kalimat yang mengacu pada karakteristik tokoh
menjadi bukti watak tokoh pada teks tersebut.
Kata kunci : (1) boleh jadi…(sikap angkuhnya)… (2) Sebagai pimpinan…( dia
tak rela hati anak gadisnya kupacari)
MENEMUKAN GAGASAN INTI ATAU IDE POKOK PARAGRAF
Menemukan ide pokok paragraf merupakan sutau kewajiban bagi pembaca ketika mencoba
menambah wawasan pengetahuannya melalui bacaan. Keterampilan menemukan ide pokok
bisa dilatih dan dikembangkan secara teratur dan berkesinambungan sehingga menangkap inti
bacaan atau informasi yang diterimanya menjadi tepat, akurat, dan cermat.

Inti atau ide pokok paragraf merupakan gagasan yang secara struktural maknawi
membawahkan gagasan yang lain. Oleh sebab itu, inti atau ide pokok merupakan suatu
konsep yang secara ordinatif mencakup konsep gagasan lain (menyubordinasi gagasan lain).
Gagasan-gagasan lain yang terwujud dalam kalimat-kalimat penjelas atau pendukung
gagasan pokok itu berantai-berkesinambungan guna membentuk kesatuan paragraf.

Menemukan inti atau ide pokok bisa disiasati dengan mengenal tipe paragraf, berdasarkan
pola penalaran dan pola pengembangannya. Bila dilihat dari segi pola penalarannya, paragraf
bisa berbentuk tipe deduktif dan induktif. Lain halnya bila kita lihat dari pola
pengembangannya, tipe paragraf dapat berupa paragraf definisi, paragraf contoh, paragraf
sebab-akibat(kausalitas), paragraf perbandingan (persamaan-perbedaan), paragraf
pertentangan, paragraf kronologi, dan sebagainya.

Pola penalaran deduktif merupakan cara berpikir yang dimulai dengan rumusan pernyataan
umum. Biasanya ditempatkan di awal paragraf, sedangkan kalimat-kalimat berikutnya
merupakan kalimat-kalimat penjelas. Pola penalaran induktif merupakan pola berpikir dengan
menggunakan peristiwa atau hal-hal khusus untuk menarik kesimpulan umum. Hal-hal atau
peristiwa khusus yang dimaksud adalah peristiwa-peristiwa yang sejenis, seklasifikasi,
paralel, dan digunakan sebagai data yang memperkuat gagasan untuk menarik kesimpulan.
Secara logis, berdasarkan beberapa, banyak, atau semua data, pembaca digiring ke suatu
kesimpulan umum atas peristiwa atau hal-hal tersebut. Pola penyimpulan bisa secara induktif,
generalisasi, bahkan analogi.

Bila kita memenukan gagasan pokok berdasarkan pola penalarannya, ide pokok terdapat di
kalimat awal atau di akhir paragraf. Perlu diketahui bahwa kalimat awal atau akhir paragraf
bisa saja merupakan kalimat majemuk bertingkat, bahkan mungkin kompleks. Namun, inti
gagasan terdapat pada induk kalimatnya, yakni unsur S-P (O)/(Pel.), sedangkan berdasarkan
pola pengembangannya, ide pokok paragraf biasanya berada di awal paragraf.

Yang sering membuat pembaca bingung menentukan ide pokok adalah bila paragraf yang
dibacanya bertipe naratif atau deskriptif. Ide pokok paragraf biasanya terjabarkan secara
merata berkesinambungan dalam semua kalimat paragraf tersebut. Oleh sebab itu, pembaca
harus pandai menemukan kata-kata kunci (key words) paragraf itu. Berdasarkan kata-kata
kunci itulah kita dapat menentukan kalimat ide pokok.

Berbagai bentuk evaluasi, mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah hingga
perguruan tinggi, tipe soal menentukan ide pokok atau inti gagasan pasti kita temukan. Hal
itu bisa kita temukan pula dalam ulangan harian, ulangan blok, ulangan umum, ulangan
semester, ulangan kenaikan, bahkan ujian nasional serta tes ke perguruan tinggi. Oleh karena
iu, kepandaian menemukan ide pokok bisa ditingkatkan dan dilatih dengan cara membiasakan
dan meningkatkan terus keamampuan membaca. Berlatih dan terus berlatih demi kemajuan
kita semua.
Sumber bacaan untuk berlatih kita dapat menemukannya dalam berbagai bentuk dan corak,
asalkan bersifat edukatif, intelektual, dan rasional. Kemajuan teknologi informasi dapat kita
manfaatkan untuk hal ini sejalan dengan pengembangan wawasan kita sendiri. Membaca
merupakan hal yang signifikan dalam kehidupan kita manakala kita menjadi individu
masyarakat yang semakin meningkat taraf kualitas pribadi dan peradabannya.

PERTANYAAN:

1. Jelaskan pengertian ide pokok ?


2. Dimana biasanya ide pokok dalam sebuah paragraf?
3. Apa itu pola penalaran deduktif?
4. Apa itu pola penalaran induktif?
5. Bagaimana cara mencari ide pokok?

JAWABAN:
1. ide pokok paragraf merupakan gagasan yang secara struktural maknawi
membawahkan gagasan yang lain. Oleh sebab itu, inti atau ide pokok merupakan
suatu konsep yang secara ordinatif mencakup konsep gagasan lain
(menyubordinasi gagasan lain). Gagasan-gagasan lain yang terwujud dalam
kalimat-kalimat penjelas atau pendukung gagasan pokok itu berantai-
berkesinambungan guna membentuk kesatuan paragraf.

2. , ide pokok terdapat di kalimat awal atau di akhir paragraf.

3. Pola penalaran deduktif merupakan cara berpikir yang dimulai dengan rumusan
pernyataan umum. Biasanya ditempatkan di awal paragraf, sedangkan kalimat-
kalimat berikutnya merupakan kalimat-kalimat penjelas.

4. Pola penalaran induktif merupakan pola berpikir dengan menggunakan peristiwa


atau hal-hal khusus untuk menarik kesimpulan umum. Hal-hal atau peristiwa
khusus yang dimaksud adalah peristiwa-peristiwa yang sejenis, seklasifikasi,
paralel, dan digunakan sebagai data yang memperkuat gagasan untuk menarik
kesimpulan

5. Menemukan inti atau ide pokok bisa disiasati dengan mengenal tipe paragraf,
berdasarkan pola penalaran dan pola pengembangannya. Bila dilihat dari segi pola
penalarannya, paragraf bisa berbentuk tipe deduktif dan induktif.
KALIMAT PENJELAS

Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari
kalimat pokok suatu paragraf.

Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas


secara lengkap untuk menunjukan pokok pikiran atau kalimat utama.

Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh dll. Selain
itu, kalimat penjelas berarti apabila dihubungkan dengan kalimat-kalimat di dalam paragraf.
Kemudian kalimat penjelas sering memerlukan bantuan kata penghubung, baik kata
penghubung antarkalimat maupun kata penghubung intrakalimat.

PERTANYAAN:

1. Apa itu kalimat penjelas?


2. Sebutkan ciri-ciri kalimat penjelas!
3. Apa yang di perlukan kalimat penjelas?
4. Berikan contoh kalimat penjelas yang kalimat utamanya “Olah raga dapat
melancarkan peredaran darah”!
5. Apa itu kata hubung intrakalimat?

JAWABAN:

1. Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian
dari kalimat pokok suatu paragraf.
2. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh
dll.
3. Kemudian kalimat penjelas sering memerlukan bantuan kata penghubung, baik kata
penghubung antarkalimat maupun kata penghubung intrakalimat.
4. Tingkatkan aktivitas olahraga anda dan lakukan secara rutin, kemudian lihatlah kondisi tubuh
anda. Tubuh anda dijamin akan terasa lebih segar karena peredaran darah anda lebih lancar.
5. Ungkapan/kata penghubung intrakalimat adalah ungkapan/kata dalam sebuah kalimat yang
berfungsi menghubungkan unsur-unsur kalimat.

Anda mungkin juga menyukai