Banyak orang tahu hal yang salah; sedikit yang sadar kalau dia sudah tersalah
Kita sudah jazam meyakini Diri Tuhan itu pasti laysa kamitslihi syaiun. Tidak perlu
lagi ingin mengetahui Tuhan dengan cara membanding-bandingkan dengan merupa-rupakan
dan lain-lain. yakinkanlah ke-laysa kamitslihi syaiun-an-Nya sampai yaumil qiyamah.
Bersih diri kamu dari syirik.
Orang banyak lupa bahwa dosa yang paling besar dan tidak diampuni Allah adalah
syirik. Buanglah
kepercayaan kepada keramat-keramat, makam-makam, semua itu perbuatan syirik.
Apalagi yakin pada benda-benda pusaka. Pembohong benda-benda bisa menolong.
Buktinya ada gempa saja tidak dapat menahan gempa. Tidak ada uang tidak bisa
mendatangkan uang berkarung-karung.
Kalau beriman kepada Allah, beriman juga dengan apa yang difirmankan Allah. Al-
Quran bukan diturunkan setan. Untuk apa percaya pada setan-setan.
Paham-paham yang selalu muncul dalam pikiran itu setan yang membisikannya untuk
membawamu menuju ketidakbenaran. Walaqad zarakna lii jahannama minal jinni wal
insi, 'sesungguhnya sudah Allah sediakan neraka Jahannam itu kebanyakan isinya jin
dan manusia.'
Lebih baik kamu robohkan jembatan setan pada dirimu, yakni pikiranmu. Pikiranmu itu
jembatan setan menuju hatimu. Robohkanlah!
Cara�merobohkannya:
Kamu diamkan perasaanmu di pusat. Turunkan perasaanmu sampai diam di pusat. Diamnya
"tubuh perasaan" itu yang kamu rasakan ada di sama-tengah hatimu (pusat). Bukan
diamnya jasad kamu yang kamu rasakan, melainkan diamnya "tubuh Rahasia" itu yang
kamu rasakan.
Tempat diammu itulah rumahmu. Diamlah selalu di rumahmu. Coba kamu banyak diam.
Diam di sama-tengah hati, banyak perolehan yang didapat. Pengajaran hakiki inilah
karunia Allah untukmu.
Kekuatan yang ada padamu untuk membasmi kekuatan Iblis-Setan
Diri kita ini dikuatkan oleh Tuhan dengan Ruh Qudus (ruh yang suci) sehingga
dapatlah jasad dan anggota badan lainnya bergerak dengan sempurna. Ruh Qudus itulah
yang berkuasa atas semua jasad manusia dan dapat mengajar manusia. Diperlihatkan
berkata-katanya ruh quddus inilah nikmat Allah yang didatangkan pada kita. Ruh
Qudus inilah Zat-Mutlak; Rahasia Allah yang ada di sama-tengah hatimu (pusat).
Rahasia Allah itu Cahaya Diri Allah juga (Nur Allah). Dan Cahaya Allah itu juga
tubuh alam karena Cahaya Diri Allah itu meliputi 7 lapis langit dan bumi. Dari
Cahaya Diri Allah ini terjadilah Nur Muhammad.
Dengan kehendak Allah, dari Nur Muhammad ini terjadi segala bentuk-bentuk alam
karena pertemuan Cahaya Diri Tuhan (Nur Allah) dan cahaya Nur Muhammad terjadi alam
jasmani, ruhani, nurani, dan rabbani.
Tubuh kita ini dari anasir yang empat: jasmani, ruhani, nurani, dan rabbani. Tubuh
rabbani yang ruhani; rabbani nurani itu minallahi billahi lillahi. Itu yang kembali
kepada Tuhannya, kenali tubuh ini karena sebelum ada alam dijadikan dan makhluk-
makhluk dijadikan, tubuh ini sudah ada. ini yang disebut zatul buhti. Jatuhnya
muraqabahmu tidak akan lalai lagi. Kalau pecah hatimu, dapatlah rindu cinta benar-
benar pada Allah.
Perihal Ruh Qudus ini ada dalam Quran. Kalau mau tahu ceritanya yang benar, buka
Surah Al-Maidah ayat 110. Ambil makna
hakikinya.
Cahaya Ruhul Quddus itu cahaya yang mempunyai tekanan ketuhanan dan kekuatannya
lebih hebat dari sinar gamma atau laser sekali pun. Maka menghadapi kekuatan-
kekuatan batin dari Iblis-setan itu dengan perasaan diam saja. Bantai kekuatan
Iblis-setan-dukun sihir itu dengan pancaran cahaya budduhun itu. Bukit Thursina
saja hancur jadi debu disentuh cahaya ini.
BUDDUHUN itu cahaya ketuhanan yang ada pada dahi setiap manusia. Cahaya ini yang
ditakuti Iblis dan setan, makanya Rasulullah Saw. itu ditakuti oleh Iblis dan semua
setan karena ada budduhunnya.
Ruh Qudus; tubuh Rahasia Allah; tubuhnya Muhammad Rasulullah; "tubuhnya" Allah
Ta'ala. Dengan tubuh ini, hancurkan tempat-tempat dan kekuatan Iblis dan para
setan! Para laknatullah itu semua takut dan yang ditakutinya karena ada budduhun.
Caranya:
Khidmatkan zahir-batinmu satu dengan 'tubuh diam' yang ada di sama-tengah hati;
tubuh Rahasia Allah; Ruh Qudus; tubuhnya Muhammad Rasulullah; tubuh Allah ta'ala.
Cukup dengan berkhidmat (tafakur) saja. Tidak pakai bacaan-bacaan; tidak pakai
zikir-zikir. Ilmu yang jadi itu tidak pakai baca-baca dan zikir-zikir lagi.
Kasihan manusia-manusia mencari besi kuning buntat merah delima, sampai kiamat
tidak akan ketemu. Manusia-manusia bodoh. Coba cari di dalam budduhun. Itu sudah
ada tulisannya kuning cahayanya merah. Tidak tahu pengenalannya, belum kamil
mukamil. Budduhun itu cahayanya. Yang di dalam cahayanya ada asmanya yang
disebut... [kapan-kapan kuberi tahu]
- Syaikh Siradj -