Cash Flow Patterns as a Proxy for Firm Life Cycle Pada Perusahaan Go
Public BEI
NAMA KELOMPOK:
Penulis menyadari bahwa tugas ini dapat diselesaikan berkat kerjasama tim dalam
kelompok. Semoga tugas ini dapat memberikan sumbangsih bagi pembaca dan
pendidikan yang selalu menghadapi tantangan seiring dengan tuntutan zaman.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1.............................................................................................Latar Belakang
1.2........................................................................................Rumusan Masalah
1.3..........................................................................................................Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1Siklus Hidup Perusahaan.............................................................................
2.2 Manfaat Laporan Arus Kas.........................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan siklus hidup perusahaan
PT.Indofood
2. Untuk mengetahui manfaat arus kas terhadap siklus hidup perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
Dar
i hasil perhitungan pada tabel 3 di atas terlihat bahwa rasio cakupan arus dana
untuk tahun 2007 adalah sebesar 1,65 yang berarti bahwa kemampuan laba dalam
menutup komitmen-komitmen yang akan jatuh tempo adalah 1 kali, atau jumlah
laba pada tahun 2007 hanya mampu menutupi satu kali jumlah komitmen
komitmen yang akan jatuh tempo pada tahun tersebut. Sedangkan untuk tahun
2008 rasio cakupan arus dana adalah sebesar 1,57 yang berarti laba tahun 2008
juga hanya mampu menutupi satu kali jumlah komitmen komitmen yang akan
jatuh tempo pada tahun tersebut. Pada tahun 2009 terjadi sedikit kenaikan yaitu
sebesar 0,28% menjadi 1,85 dimana laba mampu menutupi hampir dua kali lipat
dari komitmen komitmen yang akan jatuh tempo pada tahun tersebut. Pada tahun
2010 rasio cakupan arus dana naik sebesar 1,45% dari tahun 2009 menjadi 3,30
hal ini terjadi karena meningkatnya laba operasi perusahaan serta turunnya jumlah
pembayaran bunga, sehingga kemampuan perusahaan dalam membayar komitmen
komitmen yang akan jatuh tempo pada tahun 2010 melalui laba perusahaan
meningkat menjadi 3 kali lipat. Dan pada tahun 2011 kembali mengalami
peningkatan sebesar 1,61% menjadi 4,91 sehingga laba perusahaan mampu
menutupi hampir lima kali dari jumlah komitmen komitmen yang akan jatuh
tempo, dan hal ini juga karena tingginya kenaikan laba dan tingginya penurunan
jumlah pembayaran bunga. Dari 5 tahun berturut turut (2007 – 2011) terlihat
bahwa terjadi perbaikan dan peningkatan rasio cakupan dana khususnya pada
tahun 2010 dan tahun 2011, yang berarti laba sebelum pajak PT. Indofood Sukses
Makmur mengalami peningkatan yang cukup baik dan dibarengi dengan tingginya
jumlah penurunan pembayaran bunga. Namun, dari nilai nilai rasio yang
dihasilkan pada tahun 2007 – 2009 masih cukup rendah dan mengalami sedikit
perbaikan pada tahun 2010 dan tahun 2011.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Hasil analisa arus kas periode tahun 2007 – 2011, dengan menggunakan
rasio arus kas operasi menunjukkan rasio yang rendah yaitu 0,20 - 0,17 -
0,24 – 0,71 dan 0,39 dan tidak ada yang melebihi dari 1 sehingga
disimpulkan kemungkinan PT. Indofood Sukses Makmur tidak mampu
membayar kewajiban lancarnya melalui arus kas dari aktivitas operasi
saja.
2) Kemampuan laba sebelum pajak dalam menutup komitmenkomitmen
perusahaan yang akan jatuh tempo periode tahun 2007 – 2011 masing-
masingnya adalah sebagai berikut : 1 kali, 1 kali, 1 kali, 3 kali dan 4 kali.
Dari rasio rasio yang dihasilkan pada tahun 2007 – 2009 masih cukup
rendah dan mengalami sedikit peningkatan pada tahun 2010 dan tahun
2011.
3) Kemampuan arus kas operasi dalam menutup biaya bunga perusahaan
periode tahun 2007 – 2011 masing masingnya sebagai berikut : 5 kali, 4
kali, 3 kali, dan tahun 2010 dan 2011 masing masingnya 8 kali. Rasio
diatas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada tahun 2010 dan 2011
yang berarti kemampuan arus kas operasi dalam menutup biaya bunga
perusahaan mengalami peningkatan khususnya pada tahun tahun terakhir
yaitu tahun 2010 dan tahun.
4) Kemampuan arus kas operasi dalam membayar hutang lancar perusahaan
periode tahun 2007 – 2011 masing masingnya sebagai berikut : 0,20 – 0,17
– 0,24 – 0,71 dan 0,39 sehingga terlihat bahwa kemampuan perusahaan
dalam membayar hutang lancarnya melalui arus kas dari aktivitas operasi
sangat kecil dan kemungkinan perusahaan akan mengalami kesulitan
dalam menutupi hutang lancarnya.
5) Rasio Pengeluaran Modal untuk tahun 2007 – 2011 adalah 2,23 - 1,15 -
0,91 – 2,72 dan 1,71 yang berarti kemampuan perusahaan dalam
membiayai pengeluaran modalnya dari arus kas aktivitas operasi sangat
rendah sehingga diperlukan alternatif pembiayaan dari sumber lainnya.
6) Total hutang perusahaan yang dijamin dengan arus kas operasi bersih
adalah sebesar 14% pada tahun 2007 sedangkan untuk tahun 2008 – 2011
masing-masingnya sebesar 10%, 11%, 31% dan 23%. perusahaan
memiliki kemampuan yang rendah dalam membayar total hutangnya
melalui arus kas operasi bersih perusahaan, sehingga perusahaan harus
memiliki sumber arus kas selain arus kas normal perusahaan untuk
menutupi total hutangnya
DAFTAR PUSTAKA
Caecilia Antari Pratista dan Drs.YB Sigit Hutomo, M.BAcc.Akt. 2012.
“Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Biaya Modal Ekuitas Melalui
Pengungkapan Corporate Social And Environmental Responsibility
Sebagai Variabel Intervening”.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Câmara, A., San-Lin, C., Yaw-Huei, W. 2009.
“Option implied cost of equity and its properties”. Journal Futures
Markets. Vol 29 (7) : 599-629.
Dickinson, V. 2007. “Cash flow patterns as a proxy for firm life cycle”.
Accounting Review. Vol 86 (6) : 1964-1994.