Myxomycota Alya
Myxomycota Alya
myxomycota?
Constructing the solution
1. Strategi permasalahan pertama Metode yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu, pengamatan langsung ke lokasi penelitian/eksplorasi menjelajah area
pengamatan di Perkebunan PT Bina Sains Cemerlang Kabupaten Musi Rawas. Luas
daerah penelitian yaitu sebanyak 2 blok dengan rincian 1 blok dataran dan 1 blok
perbukitan, dengan luas rata-rata setiap bloknya 60-70 Ha. Data yang diperoleh
dicatat langsung dan difoto serta beberapa jenis jamur makroskopis diambil
sampelnya untuk dijadikan awetan/herbarium. Data tersebut kemudian dianalisis
secara deksriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan ciri-ciri morfologi jamur yang
ditemukan dan dilengkapi dengan gambar-gambar. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan di perkebunan PT Bina Sains Cemerlang desa Sungai Pinang
Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas. Ditemukan sebanyak 16 spesies
jamur makroskopis yang termasuk dalam 2 divisi, 7 kelas, 9 ordo, dan 13 famili.
(Harmoko, dkk., 2017)
2. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei Eksploratif. Metode
survei Ekploratif bertujuan untuk melakukan pengamatan secara langsung pada
lokasi yang telah ditetapkan agar mendapatkan informasi yang lebih mendalam.
Metode suervei ekploratif dikombinasikan dengan menetapkan line transek di
setiap stasiun dengan panjang 100 m. Penentuan stasiun dilakukan pada saat
pertama kali ditemukannya jamur, sedangkan stasiun selanjutnya berdasarkan
purposive sampling dengan ketentuan ada atau tidaknya jamur. Hasil penelitian
jamur makroskopis di Kecamatan Pegasing Aceh Tengah ditemukan 2 divisi, 17
famili dan 36 spesies jamur makroskopis. (Fitri Rizalina, 2021)
3. Strategi permasalahan ke tiga yaitu Pengamatan dan pengkoleksian jamur
makroskopis dilakukan dengan menggunakan metode sampling plot, yaitu dengan
membuat sampling plot berukuran 20 m x 20 m di dalam jalur pengamatan.
Pengamatan jamur makroskopis dilakukan secara eksploratif di dalam plot
sepanjang jalur pengamatan. Jamur yang ditemukan di areal pengamatan,
pertama-tama diambil gambarnya disertai skala pengukuran, selanjutnya dicatat
jumlah individu spesies pada setiap sampling plot, data penampakan fisik dan
habitat tempat ditemukannya jamur, misalnya di serasah, kayu lapuk, pohon
hidup, kotoran hewan atau jamur yang telah membusuk. Spesies jamur
makroskopis yang ditemukan pada penelitian ini terbagi ke dalam 2 divisi, 4 kelas,
10 ordo, dan 19 famili. (Budi utomo,dkk.,2015)