Makalah Sistem Pengisian
Makalah Sistem Pengisian
MAKALAH
Oleh :
TAHUN 2014
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
2. Pembaca
Dapat menambah pengetahuan baru dan wawasan bagi pembaca
mengenai pengertian sistem pengisian, fungsi sitem pengisian, hingga
komponen-komponen sistem pengisian.
E. Prosedur Masalah
A. Kajian Teori
komponen alternator
1. Pengertian
Sistem pengisian merupakan sistem yang berfungsi untuk menyediakan
arus listrik yang nantinya dimanfaatkan oleh komponen kelistrikan pada
kendaraan tersebut dan sekaligus mengisi ulang arus pada baterai, karena
seperti yang kita ketahui baterai pada automobile berfungsi untuk
mensuplai kebutuhan listrik dalam jumlah yang cukup besar pada bagian–
bagian kelistrikan. Akan tetapi, kapasitas baterai terbatas dan tidak mampu
memberikan semua tenaga yang diperlukan secara terus menerus oleh
mobil.
Sistem pengisian akan memproduksi tenaga listrik untuk mengisi
baterai serta untuk memberikan arus yang dibutuhkan oleh bagian–bagian
kelistrikan yang cukup selama mesin bekerja. Sistem pengisian bekerja
apabila mesin dalam keadaan berputar, selama mesin hidup sistem
pengisian yang akan menyuplai arus listrik bagi semua komponen
kelistrikan yang ada, namun jika pemakaian arus tidak terlalu banyak dan
ada kelebihan arus, maka arus akan mengisi muatan di baterai. Dengan
demikian baterai akan selalu penuh muatan listriknya dan semua
kebutuhan listrik pada mobil dapat terpenuhi.
2. Fungsi
Sistem pengisian pada kendaraan secara umum berfungsi untuk
mengisi kembali muatan baterai yang telah digunakan oleh beban
pemakai.Sistem pengisian bekerja pada tiga tahap:
a. Pada saat menjalankan awal mesin, bateai menyulai seluruh bebab.
b. Selama operasi puncak : baterai membantu alternator menyuplai arus.
c. Selama operasi normal: alternator menyuplai kebutuhan arus dan
pengisian kembali muatan baterai.
3. Komponen sistem pengisian
a. Alternator
Fungsi alternator adalah untuk merubah energi mekanis yang
didapatkan dari motor menjadi tenaga listrik. Energi mekanik dari
motor disalurkan sebuah puli, yang memutarkan rotor dan
menghasilkan arus listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik bolak-
balik ini kemudian dirubah menjadi arus searah oleh diode-diode.
Komponen utama alternator adalah : rotor yang menghasilkan
medan magnet listrik, stator yang menghasilkan arus listrik bolak-
balik, dan beberapa diode yang menyearahkan arus. Komponen
tambahan lain adalah : sikat-sikat yang mensuplai arus listrik ke rotor
untuk menghasilkan kemagnetan (medan magnet), bearing-bearing
yang memungkinkan rotor dapat berputar lembut dan sebuah kipas
untuk mendinginkan rotor, stator dan diode.
Kontruksi alternator bagian-bagianya terdiri dari
1) Pully
Puli berfungsi untuk tempat tali kipas penggerak rotor.
2) Kipas
Fungsi kipas untukSalah
Gambar mendinginkan
satu macamdiode dan kumparan-
alternator
kumparan pada alternator.
3) Rumah bagian depan dan belakang
4) Rotor
Rotor merupaka bagian yang berputar didalam alternator, pada
rotor terdapat kumparan rotor (rotor coil) yang berfungdi untuk
membangkitkan kemagnetan. Kuku-kuku yang terdapat pada
rotor berfungsi sebagai kutub-kutub magnet, dua slip ring yang
terdapat pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik
kekumparan rotor.
Rotor terdiri dari kutub kutub magnet, inti field winding
dan slip ring. Beberapa model/tipe termasuk mensupport lahar
dan satu atau dua kipas didalamnya. Rotor digerakkan atau
diputar didalam alternator dengan putaran tali kipas mesin. Rotor
yang terdiri kutub kutub magnet, field winding, dan Slip ring,
bagian bagian ini padat bersambungan pada sumbu rotor, field
winding dihubungkan kepada slip ring dimana carbon brush
dapat bergerak. Ada dua lahar yang terdapat dirotor, satu di
bagian bawah slip ring, dan satunya berada dibagian atas sumbu
rotor.Field Winding Rotor Menciptakan lapangan magnet yang
disebabkan oleh arus yang mengalir melewati slip ring. Magnet
tersebut disatu disisi menjadi kutub selatan, dan disisi lain
menjadi kutub utara.
Gambar Rotor
5) Stator
Pada gambar dibawah terlihat gambar kontruksi dari stator
coil. Kumparan stator adalah bagian yang diam dan terdiri dari
tiga kumparan yang pada salah satu ujung-ujungnya dijadikan
satu
Kontruksi hubungan
6) Dioda (rectifaer)
Diode digunakan sebagai penyearah tegangan. Diode
mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC sehingga aki
menerima listrik yang benar. Rangkaian Dioda bertanggung
jawab atas konversinya tegangan AC ke tegangan DC. 6 atau 8
diode digunakan untuk mengubah tegangan stator AC ke
tegangan DC. Setengah dari diode tersebut digunakan dalam
kutub positif dan setengahnya lagi dalam kutub negatif.
Gambar dioda
7) Carbon brush
Sikat-sikat arang / carbon brush berhubungan dengan cincin-
cincin gesek yang dipasangkan pada rumah bagian belakang,
atau menyatu dengan regulator tegangan di dalam alternator yang
dipasangkan pada plat dudukan diode.
b. Regulator
Regulator menaikan dan merurunkan arus yang mengalir ke rotor
untuk mengatur tegangang dibangkitkan oleh alternator. Regulator
terdiri dari titik kontak, magnetic koil dan resistor.
Pada saat tidak ada arus yang mengalir ke kumparan rotor, stator
tidak dapat membangkitkan gaya gerak listrik sehingga tegangan
alternator turun dan hubungan titik kontak P2terputus. Sekali lagi
tegangan alternator akan naik dan lengan kontak akan tertarik.
Dengan kata lain, pada saat alternator berputar dengan kecepatan
rendah, lengan kontak akan menaikkan dan menurunkan arus yang
mengalir ke kumparan rotor dengan berhubungan dan memutuskan
hubungannya dari P1. Pada saat alternator berputar dengan kecepatan
tinggi, arus akan dialirkan secara terputus-putus ke kumparan rotor
tergantung apakah lengan kontak berhubungan atau putus dengan P2.
Karakteristic Regulator
Regulator berfungsi untuk mempertahankan tegangan yang
dibangkitkan oleh alternator agar berada pada tingkat yang konstan.
Sebenarnya, disebabkan oleh karakteristik generator, tegangan tidak
akan konstan tetapi naik turun. Untuk regulator tipe titik kontak (tirril)
ada berbagai alasan mengapa tegangan naik turun, tetapi penyebab
utamanya adalah karakteristik hysteresis dan temperatur dan hal ini
perlu disadari sebelum melakukan penyetelan pada regulator.
4. Cara Kerja
Arus medan mula mengalir dari B+ baterai > kunci kontak >
terminal IG regulator > titik kontak PL1 > titik kontak PL0 > terminal
F regulator > terminal F alternator > sikat > slip ring > kumparan
medan/rotor > slip ring > terminal E alternator > masa, > kumparan
medan menjadi magnet.
Arus lampu kontrol pengisian mengalir dari B+ baterai > kunci
kontak > lampu kontrol pengisian > terminal L regulator > titik
kontak P0 > titik kontak P1 > terminal E regulator > masa, >> lampu
menyala.
Arus medan mengalir dari B+ alternator > kunci kontak > terminal IG
regulator > titik kontak PL1 > titik kontak PL0 > terminal F regulator
> terminal F alternator > sikat > slip ring > kumparan medan/rotor >
slip ring > terminal E alternator > masa.
Saat sikat habis atau rotor coil putus maka kemagneten pada rotor
menjadi hilang, sehingga pembakitan arus listrik pada alternator
terhenti. Kondisi ini akan dideteksi oleh MIC melalui terminal P,
karena pada saatitu terminal P menjadi 0 volt. MIC akan meng OFF
kan Tr2 dan meng ON kan Tr3, karena Tr3 ON maka lampu menyala.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
berikut.
2. Perlu ada penelitian lebih lanjut mengenai analisis, teori, prinsip tentang
3. Kepada bapak dan ibu dosen diharapkan untuk selalu membimbing kami
Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota–Astra Motor.