1.

Asumsi Mengenai Pendidikan Anak Usia Dini, yaitu :

a. Setiap Anak Adalah Unik
Secara pribadi setiap anak akan mengembangkan pola reaksi masing-masing terhadap
rangsangan/kejadian yang dialaminya, dan setiap anak akan berkembang sesuai dengan tempo
dan kecepatan masing-masing. Dengan demikian kecepatan perkembangan seorang anak tidak
selalu sejalan dengan kawan-kawannya maupun dengan usia kronologisnya.
b. Anak Berkembang Melalui Beberapa Tahapan
Manusia merupakan suatu keutuhan dimana perkembangan aspek fisik, kognitif, efektif
maupun intuitip saling berkaitan. Perkembangan itu sendiri merupakan rangkaian perubahan
yang bersifat maju berkelanjutan, tertur, mulai dari yang global sebelum menuju kepada yang
paling sederhana kemudian terarah ke yang majemuk. Perkembangan ini terjadi karena faktor
belajar yang dikarenakan pengaruh lingkungan.
c. Setiap anak adalah pembelajar yang aktif
Belajar bagi anak adalah segala sesuatu yang dikerjakannya ketika ia bermain. Bermain adalah
wahana belajar dan bekerja secara alamiah bagi anak. Anak usia dini senang memperhatikan,
mencium, membuat suara, meraba dan mengecap. Lingkungan yang kaya yang banyak
memberikan rangsangan mental dapat meningkatkan kemampuan belajar anak. Lingkungan
demikian akan menumbuhkan minat anak dan menggiatkan mereka aktif belajar. Selain itu
anak akan lebih berhasil belajar jika apa yang dipegangnya sesuai dengan minat, kebutuhan dan
kemampuannya. Anak lebih mudah belajar bila pengalaman belajar dengan kematangan mental
atau sesuai perkembangannya.

2. Tabel Perkembangan Fisik Motorik

Nama : Anhar Alfatah
Usia : 4-5 Tahun
No Aspek Perkembangan Fisik-Motorik Imdikator BSB BSH MB BB
1 Memiliki Prilaku yang mencerminkan hidup Terbiasa makan- √
sehat makanan ergizi
seimbang
Terbiasa √
memelihara
kebersihan diri dan
lingkungan
2 Mengenal anggota tubuh, fungsi dan Melakukan √
gerakannya untuk perkembangan motorik kasar kegiatan motorik
dan halus kasar dan halus
yang seimbang
terkontrol dan
lincah
Melakukan √
kegiatan yang
menunjukan arah
maupun melakukan
gerakan
bergelayutan
(berkibar)
Anak mampu √
mnelakukan
gerakan melompat,
meloncat dan
berlari secara
terkoordinasi
Anak mampu √
melempar sesuau
secara terarah

Anak Mampu √
menangkap bola
dengan tepat
 3 Mengetahui cara hidup sehat maupun menolong Anak mulai terbiasa √
diri sendiri untuk hidup sehat melakukan hidup
bersih dan sehat
Mulai √
mengkonsumsi
makanan dan
minuman yang
bersih, sehat dan
bergizi
Menggunakan toilet √
tanpa bantuan

3. Lima (5) karakteristik strategi asesmen informal :

a. Membentuk hubungan antara guru sebagai pendidik dengan anak yang dididik
b. Berpusat pada anak (child centered), bukan berpusat pada guru (teacher centered)
c. Terkandung dalam kurikulum (terjalin dan saling mendukung)
d. Berkelanjutan dan kumulatif
e. Berdasar pada banyak teori tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia

4. Berikut ini adalah lima kelebihan menggunakan checklist analysis, yaitu:

a. Sebagai pengingat
Checklist ini dapat digunakan untuk mengingat data yang ada di masa lalu. Sehingga,
pengguna tidak perlu mengingat-ingat kembali.
b. Mudah
Metode ini dilakukan dengan melakukan pencatatan data-data yang akan disimpan pada
checklist.
c. Dapat digunakan pada semua tahap proses kehidupan

Sedangkan kekurangan dari checklist analysis antara lain:

a. Menghambat perkembangan kreativitas pengguna
Hal ini dikareakan data yang dilihat hanya terbatas pada daftar tersebut. Sehingga pengguna
hanya diidentifikasi data atau risiko yang terlihat pada checklist saja.
b. Terbatas pada pengalaman pengguna
Hal tersebut karena daftar periksa tidak memiliki standar khusus. Sehingga item-item di dalam
checklist sangat tergantung pada pengetahuan dan pengalaman penyusun checklist.
c. Hanya ya atau tidak pertanyaan
Sehingga TIDAK DAPAT menggambarkan Beroperasi rinci Efisiensi Dari Suatu subsistem
hearts proyek Yang dilaksanakan.
d. Tidak dapat mengukur skala prioritas suatu hazard
jika disusun oleh orang yang kurang berpengalaman, kemungkinan terlewatnya suatu hazard
menjadi lebih besar.