Anda di halaman 1dari 7

DEPUTI BIDANG PEMANTAPAN NILAI-NILAI KEBANGSAAN

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL


REPUBLIK INDONESIA

IMPELEMENTASI NILAI KESATUAN WILAYAH SEBAGAI WUJUD KEPEDULIAN


MASYARAKAT DALAM MENJAGA KEDAULATAN NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA

NAMA :

JAKARTA
2020
I. PENDAHULUAN
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentang dari Sabang sampai
Merauke yang memiliki luas wilayah 8.300.000 KM terdiri dari 1.900.000 KM wilayah
darat, 6.400.000 KM perairan dan udara diatasnya dan memiliki 17.506 pulau
merupakan tanah air dan tumpah darah bangsa Indonesia yang dianugerahkan oleh
Tuhan Yang Maha Esa untuk kemaslahatan dan kesejahteraan hidup bagi segenap
warga negara Indonesia. Tanah air mengandung makna kesadaran akan keutuhan
wilayah negara sebagai satu kesatuan wilayah darat, wilayah perairan dan wilayah
udara diatasnya. Pemahaman terhadap makna tersebut membawa tanggungjawab
yang sama dan seimbang terhadap ketiga matra. 1
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kesatuan wilayah. Kesatuan
berasal dari kata "Satu" yang menurut Lembaga Ketahanan Nasional selanjutnya
disebut sebagai Lemhannas pengertiannya adalah "satu" yang diikat dalam "ikatan
menjadi satu yang utuh".2 Sedangkan wilayah adalah daerah yang dikuasai dan
diduduki secara sah menurut hukum yang berlaku di suatu negara dan secara
hukum Internasional, sehingga kesatuan wilayah memiliki arti , daerah yang dikuasai
dan diduduki secara sah menurut hukum dalam satu ikatan yang utuh.
Lemhannas memberikan pengertian bahwa kesatuan wilayah berorientasi
kepada wawasan nusantara bahwa Negara Kesatuan republik Indonesia yang terdiri
dari ribuan pulau yang membentang dari Sabang hingga Merauke dihubungkan oleh
laut serta wilayah udara di atasnya dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh
tidak terpisahkan dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara. Secara geografis, Indonesia berada pada silang dunia yang sangat
strategis, yaitu terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera
(pasifik dan Hindia) dimana keduanya merupakan kawasan paling dinamis dalam
percaturan dunia, baik secara ekonomis maupun politis. 3
Luasnya wilayah Indonesia merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa
yang memiliki alam yang begitu indah dan bersahaja. Alam yang begitu indah

1
Disampaikan oleh Bapak Kisnu Haryo, pada Training of Trainers (TOT) Pemantapan Nilai
Nilai Kebangsaan Bagi Dosen, Guru Dan Widyaiswara Secara Virtual Angkatan IV LEMHANNAS
Republik Indonesia, Pada Tanggal 3 November 2020.
2
Https://Www.Kompasiana.Com/Gratias/5e72332f2b6a461e8678c362/ Nilai – Kesatuan –
Bangsa – Mendasari – Otonomi - Daerah?Page=3, Diakses Pada Tanggal 04 November 2020, Pukul
13.20 Wib.
3
Www.Kompasiana.Com, Impelementasi Nilai-Nilai Kesatuan Wilayah Dapat Meningkatkan
Pembangunan Daerah Melalui Otonomi Daerah, Diakses Pada Tanggal 03 November 2020, Pukul
21.30 Wib.
haruslah dijaga demi tegaknya kedaulatan negara karena negara Indonesia
merupakan negara yang menjadi tumpah darah bagi seluruh warga negara yang
patut dilindungi dari ancaman musuh, baik dari negara lain maupun dari dalam
negeri. Menjaga kedaulatan wilayah Indonesia bukan hanya tugas pemerintah,
melainkan juga tugas seluruh warga negara yang memiliki tujuan yaitu demi
keberlangsungan masa depan anak bangsa.
Indonesia mendeklarasikan diri sebagai negara kepulauan dan pada tahun
1994-2002 wilayah NKRI mengalami perubahan setelah sengketa pulau Sipadan
dan Ligitan yang dimenangkan pihak Malaysia. Pada tahun 1998 setelah Timor
Timur melepaskan diri dari Indonesia, wilayah NKRI secara otomatis mengalami
perubahan. Dua peristiwa tersebut membuat stabilitas nasional terganggu sehingga
Indonesia harus merelakan wilayah tersebut hengkang dari bumi pertiwi. Hal
tersebut menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi Indonesia agar kejadian
tersebut tidak terjadi terulang kembali, karena kita mengetahui bahwa saat ini ada
upaya-upaya negara asing yang mencoba menggangu wilayah Indonesia tepatnya
dikepulauan Natuna Provinsi Riau.

II. INTI/ PEMBAHASAN


a. Implementasi Nilai Kesatuan Wilayah
Upaya dalam mewujudkan nilai kesatuan berbangsa dan bernegara haruslah
dilakukan dengan cara kebersamaan, yakni bersatu padu yang dimulai pemerintah
dan masyarakat baik diperkotaan maupun dipedesaan sehingga dengan adanya
kebersamaan tersebut menimbulkan rasa nilai-nilai kebangsaan. Diantara upaya
yang dilakukan yaitu:4
1. Pembangunan daerah melalui otonomi daerah
Kemajuan pembangunan antara kawasan Indonesia bagian barat, bagian
tengah dan bagian timur, serta antara daerah yang satu dengan yang lain masih
terjadi kesenjangan yang cukup menyolok, oleh karena itu pada era reformasi,
pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan pembangunan daerah melalui otonomi
daerah yang ditegaskan melalui Undang-Undang nomor No. 32 tahun 2004 tentang
Otonomi Daerah.

4
Https://Www.Kompasiana.Com/Gratias/5e72332f2b6a461e8678c362/Nilai - Kesatuan -
Bangsa - Mendasari – Otonomi - Daerah, Diakses Pada Tanggal 04 November 2020, Pukul 16.47
Wib.
2. Prioritas pembangunan wilayah di daerah perbatasan negara, daerah
terpencil/terisolir dan daerah tertinggal
Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat yang
adil dan makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 dengan memperhatikan asas manfaat yang sebesar-besarnya bagi
kemanusiaan, asas peningkatan kesejahteraan rakyat dan pengembangan pribadi
warga negara maupun bagi kehidupan kebangsaan.

3. Pengembangan postur TNI bagi kepentingan pertahanan negara


TNI adalah salah satu kekuatan dari sistem pertahanan negara yang
menganut sistem pertahanan rakyat semesta (sishankamrata), hal ini ditegaskan
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 Pasal 1 tentang
Pertahanan Negara yang menyebutkan bahwa TNI adalah “Komponen Utama
Pertahanan Negara”, selanjutnya dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
34 Tahun 2004 tentang TNI, Pasal 6 ditegaskan bahwa TNI berperan sebagai alat
negara dibidang pertahanan yang berfungsi sebagai pencegah, penindak dan
pemulih keamanan negara, dengan tugas pokok:”menegakkan kedaulatan negara,
mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara”.

4. Pembangunan infrastrktur transportasi dan komunikasi nasional


Bentangan wilayah Indonesia yang sangat luas dengan kondisi geografi yang
sangat sulit serta titik penyebaran pemukiman penduduk yang luas di setiap wilayah
tanah air, mengakibatkan mobilitas, interaksi dan komunikasi antar penduduk relatif
terbatas, baik antar wilayah yang terpencil dan terisolir di wilayah pedalaman dan
pedesaan yang jauh dari pusat pemerintahan kota maupun desa dengan kota,
kondisi ini menimbulkan kesenjangan yang timpang antara kehidupan masyarakat di
wilayah terpencil dengan warga perkotaan hampir di semua aspek kondisi sosial
kehidupan (ipoleksosbud hankam).
b. Peran Masyarakat Dalam Menjaga Kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Negara Republik Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun,
kemerdekaan itu tidak serta merta membuat kita bebas dari penjajahan. Pada saat
itu, Belanda tidak langsung mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Belanda
bahkan tidak mengakui hasil Perjanjian Linggarjati yang mengakui kedaulatan
Republik Indonesia atas wilayah Sumatera, Jawa, dan Madura. Alih-alih, Belanda
melancarkan serangan yang dikenal sebagai Agresi Militer. Akibatnya, kedaulatan
dan persatuan bangsa terancam dan memicu adanya perlawanan di berbagai
daerah.5 Masa-masa ini disebut sebagai masa revolusi fisik yang cukup berat bagi
bangsa Indonesia. Karena, selain berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan,
para pejuang juga berjuang untuk mempersatukan NKRI yang  dipecah-belah oleh
Belanda.
Sejarah tersebut tercatat di setiap benak warga negara Indonesia khususnya
para pahlawan yang telah berjuang dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Perjuangan untuk menjaga kedaulatan negara bukan sekedar
melawan penjajah namun harus turut serta dalam menjaga sejengkal tanah serta
segala bentuk kekayaan alam bumi indonesia ini dari segala macam bentuk
ancaman dari negara-negara lain. Masih terngiang di ingatan kita terjadinya kasus
sengketa pulau Sipadan dan Ligitan mencuat pada tahun 1967 ketika dalam
pertemuan teknis hukum laut antara kedua negara, masing-masing negara ternyata
memasukkan pulau Sipadan dan pulau Ligitan ke dalam batas-batas wilayahnya.
Kedua negara lalu sepakat agar Sipadan dan Ligitan dinyatakan dalam
keadaan status status quo akan tetapi ternyata pengertian ini berbeda. Pihak
Malaysia membangun resor pariwisata baru yang dikelola pihak swasta Malaysia
karena Malaysia memahami status quo sebagai tetap berada di bawah Malaysia
sampai persengketaan selesai, sedangkan pihak Indonesia mengartikan bahwa
dalam status ini berarti status kedua pulau tadi tidak boleh ditempati/diduduki sampai
persoalan atas kepemilikan dua pulau ini selesai. 6
Tahun 1998 masalah sengketa Sipadan dan Ligitan dibawa ke International
Court of Justice atau ICJ. kemudian pada hari Selasa 17 Desember 2002 ICJ

5
Https://Pahamify.Com/Blog/Artikel/Mempertahankan - Integrasi- Bangsa, Diakses Pada
Tanggal 04 November 2020, Pukul 22.19 Wib.
6
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Sengketa_Sipadan_Dan_Ligitan, Diakses Pada Tanggal 04
November 2020, Pukul 22.29 Wib.
mengeluarkan keputusan tentang kasus sengketa kedaulatan Pulau Sipadan-Ligitan
antara Indonesia dengan Malaysia. Hasilnya, dalam voting di lembaga itu, Malaysia
dimenangkan oleh 16 hakim, sementara hanya 1 orang yang berpihak kepada
Indonesia.
Kurangnya perhatian pemerintah terhadap sumber daya alam yang
menyebabkan pulau-pulau tersebut tidak lagi bisa disentuh oleh warga negara
Indonesia sehingga kedaulatan negara menjadi goyang akan peristiwa-peristiwa
tersebut.
III.PENUTUP
a. Kesimpulan
Indonesia merupakan negara yang memiliki luas wilayah yaitu wilayah daratan,
perairan dan udara diatasnya dan juga memilii beranekaragam agama, budaya,
suku dan adat istiadat yang tidak dimiliki oleh negara lain. Maka, untuk menjaga
keberanekaragaman tersebut diperlukan kesadaran masyarakat agar lebih
memaknai akan pentingnya keberagaman tersebut, sehingga Indonesia tetap utuh
dan tetap mengakui bahwa adanya kesatuan wilayah yang disebut sebagai tanah
tumpah darah atau tanah air negara tempat dilahirkan. Agar kesatuan wilayah tetap
dirasakan, maka diperlukannya peran pemerintah dan warga negara dalam menjaga
dan melindungi kedaulatan negara demi keberlangsungan masa depan anak
bangsa.
b. Saran
Menjaga dan menerapkan nilai kesatuan wilayah hendaknya harus
dilaksanakan oleh setiap warga negara indonesia dan hendaknya pemerintah harus
memberikan peran yang lebih signifikan dengan cara mensosialisasikan program-
program yang diluncurkan demi kesatuan wilayah Indonesia. Setiap warga negara
mulai usia dini hingga dewasa wajib menjaga kedaulatan negara dan pemerintah
harus memfasilitasi segala aspek dalam mempertahankan kedaulatan negera
kesatuan republik indonesia yang kita tahu bahwa tantangan kedepan sangatlah
besar apalagi pada zaman yang serba modern ini.

DAFTAR PUSTAKA
Haryo, Kisnu, pada Training of Trainers (TOT) Pemantapan Nilai Nilai Kebangsaan
Bagi Dosen, Guru Dan Widyaiswara Secara Virtual Angkatan IV LEMHANNAS
Republik Indonesia.
Https://Www.Kompasiana.Com/Gratias/5e72332f2b6a461e8678c362/ Nilai –
Kesatuan – Bangsa – Mendasari – Otonomi - Daerah?Page=3.
Https://Www.Kompasiana.Com/Gratias/5e72332f2b6a461e8678c362/Nilai -
Kesatuan - Bangsa - Mendasari – Otonomi - Daerah.
Https://Pahamify.Com/Blog/Artikel/Mempertahankan - Integrasi- Bangsa.
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Sengketa_Sipadan_Dan_Ligitan.
Www.Kompasiana.Com, Impelementasi Nilai-Nilai Kesatuan Wilayah Dapat
Meningkatkan Pembangunan Daerah Melalui Otonomi Daerah.

Anda mungkin juga menyukai