Anda di halaman 1dari 12

JURNAL ENVIROUS VOL 1 NO 1 (2020)

RANCANGAN UNIT PENGEMBANGBIAKAN BLACK SOLDIER


FLY (BSF) SEBAGAI ALTERNATIF BIOKONVERSI SAMPAH
ORGANIK RUMAH TANGGA (REVIEW)
Eva Oktavia dan Firra Rosariawari
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
Email: firra.tl@upnjatim.ac.id

ABSTRAK

Penggunaan organisme berupa serangga Black Soldier Fly (BSF) menjadi salah
satu cara alternatif untuk mereduksi sampah organik dari sisa kegiatan dapur.
Pemanfaatan media pakan ayam dan bungkil/ampas kelapa berpengaruh pada
potensi dan hasil yang baik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
efektivitas rancangan unit dalam mengolah timbulan sampah organik. Hasil
menunjukkan unit cukup efektif digunakan sebagai tempat pengembang biakan
larva BSF karena pupa menetas dalam waktu 3 hari sesuai dengan penelitian lain.
Kelembaban dan suhu yang dijaga menjadi salah satu faktor keberhasilan pupa
menetas. Antraktan yang belum tersedia dalam unit menjadikan imago BSF
dewasa tidak tertarik bertelur meskipun telah melewati masa kawin. Nilai rasio
C/N, P2O5 dan K2O dari studi literatur yang telah dilakukan memberikan hasil
bahwa residu/sisa dari proses biokonversi sampah organik oleh larva BSF dapat
digunakan dalam bidang pertanian sesuai dengan SNI 19-7030-2004 tentang
spesifikasi kompos organik.

Kata kunci : sampah organik, Black Soldier Fly (BSF), efektivitas, biokonversi,
kompos

ABSTRACT

The use of organisms in the form of Black Soldier Fly (BSF) insects is an
alternative way to reduce organic waste from the rest of the kitchen activities.
Utilization of chicken feed media and coconut cake / pulp affects the potential
and good results. The purpose of this study is to determine the effectiveness of
unit design in processing organic waste generation. The results showed that the
unit was effective enough to be used as a breeding ground for BSF larva because
the pupa hatched within 3 days according to other studies. Humidity and
temperature are maintained to be one of the success factors for pupae to hatch.
Attractants that are not yet available in the unit make the adult BSF imago not
interested in laying eggs even though they have passed the breeding season. The
ratio values of C/N, P2O5 and K2O from the studied literature that have been
conducted give the result that the residue/ residual process of bioconversion of
organic waste by BSF larvae can be used in agriculture in accordance with SNI
19-7030-2004 on the specifications of organic compost.

Keywords: Black Soldier Fly (BSF), organic waste, effectiveness,


bioconversion, compost

65
RANCANGAN UNIT PENGEMBANGBIAKAN BLACK SOLDIER FLY (BSF)...(EVA OKTAVIA)

Hermetia illucens atau dikenal dengan lalat


BSF dapat ditemukan dihampir seluruh bagian
PENDAHULUAN dunia seperti di Asia, Eropa, Africa hingga
Pesatnya pertumbuhan penduduk dan Oceania (Davic et al., 2015), media persebaran
perubahan demografi juga kebiasaan konsumtif lalat BSF yang terdapat diseluruh dunia juga
masyarakat memberi tantangan baru pada dapat melalui manusia dan penyebaran alami
pengelolaan sampah padat (Diener, Zurbrügg, (Kinasih et al., 2017). Larva BSF dewasa dapat
et al., 2011). Setiap harinya diketahui timbulan hidup dengan baik dalam kondisi bersuhu 27 –
sampah di Indonesia mencapai 175.000 ton 30oC (Katayane, 2014). Larva lalat BSF dapat
dengan pembuangan pada TPA sebesar 69%, mengurangi sampah organik hingga 55% dalam
dikubur sebesar 10%, dikompos atau daur siklus hidupnya. Berat kering pada tubuh larva
ulang sebesar 7%, dibakar sebesar 5% dan BSF dapat mengandung protein kasar hingga
tidak terkelola sebanyak 7% (Nirmala, 2020). sebesar 50% dan lemak sebesar 35% dan
Salah satu dampak dari pertumbuhan penduduk memiliki kandungan asam amino yang mirip
yang tinggi adalah munculnya timbulan sampah dengan kandungan tepung ikan sebagai
yang tinggi pula. Pengelolaan timbulan sampah alternatif pakan ternak .
padat dari sisa kegiatan masyarakat di wilayah
dengan pendapatan menengah kebawah sering Black Soldier Fly (BSF)
diabaikan dan tidak menjadi konsentrasi Lalat Tentara Hitam memiliki nama
penting pemerintah. Sampah dapat latin Hermetia illucens juga populer disebut
dikelompokkan berdasarkan sumbernya, yaitu, Black Soldier Fly (BSF). Lalat BSF termasuk
sampah pemukiman (domestik), komersial, spesies dari ordo Dipetera, family
institusi, konstruksi dan pembongkaran Stratiomyidae dengan genus Hermetia (Davic
bangunan, fasilitas umum, industri dan et al., 2015). Lalat ini dapat hidup di kawasan
pertanian. Timbulan sampah terbesar diketahui tropis, sub-tropis dan wilayah bersuhu rendah.
ada pada golongan sampah organik dengan Lalat ini dapat ditemukan hampir di seluruh
persentase 80% dari total sampah. Upaya dari dunia seperti benua Eropa, Afrika, Oceania
pemerintah dan masyarakat untuk dapat (Australia dan Selandia Baru) dan Asia
mengurangi timbulan sampah telah banyak (Indonesia, Jepang, Philipina dan Sri Lanka)
dilakukan dan dikelola oleh sektor formal (Davic et al., 2015). Menurut , berdasaran
maupun informal (Diener, Studt Solano, et al., penelitian yang telah dilakukan, larva yang
2011). Program alternatif dan lanjutan yang diletakkan pada suhu 4oC memiliki angka hidup
dapat dilakukan untuk mengurangi sampah hingga 92%. Menurut larva BSF yang
dapat dengan memanfaatkan kembali atau berperan sebagai agen biokonversi ternyata
mendaur ulang sampah yang memungkinkan mampu mengurangi limbah organik hingga
untuk dijadikan produk yang ekonomis. 56%. Dalam teori lain, larva BSF dapat
mengonsumsi serta mendegradasi sejumlah
Salah satu alternatif yang bahan organik yang terkandung dalam suatu
dikembangkan oleh peneliti adalah pengolahan sampah sampai sebesar 70% (Muhayyat et al.,
yang ditawarkan adalah penggunaan larva 2016). Setidaknya terdapat tiga produk yang
Black Soldier Fly (BSF) sebagai agen dihasilkan dari pemberdayaan larva BSF, yaitu
biokonversi sampah organic (Kinasih et al., larva atau pre-pupa BSF sebagai sumber
2017). Larva BSF sangat cocok untuk alternatif protein untuk pakan ternak, kedua
digunakan sebagai pereduksi sampah organik adalah cairan hasil aktivitas larva yang
dengan volume besar sekaligus dapat berfungsi sebagai pupuk cair dan yang ketiga
mengurangi bau menyengat dari pembusukan adalah sisa (residu) limbah organik kering yang
sampah (Davic et al., 2015). Penelitian lainnya dapat dijadikan sebagai pupuk (Suciati, 2017).
menunjukkan bahwa larva lalat BSF efisien Pupuk organik cair yang dihasilkan oleh larva
sebagai pereduksi sampah organik karena didapatkan dari proses biologis yang terjadi
mereka dapat mengubah protein dan biomassa dalam unit bioreaktor aerobic (Ranncak et al.,
yang kaya lipid dari substrat makanannya. 2017). Studi lain juga menyebutkan sistem

66
JURNAL ENVIROUS VOL 1 NO 1 (2020)

pengolahan sampah menggunakan larva BSF hidup yang singkat digunakan lalat betina
terbukti dapat menghilangkan bakteri untuk mencari pasangan, kawin, dan
Salmonella . bertelur. Larva dewasa dapat memiliki
panjang tubuh 15-20 mm (Kumar et al.,
Siklus Hidup Black Soldier Fly (BSF) 2018). Pada fase lalat dewasa hal yang perlu
Menurut (Dortmans et al., 2017), siklus diperhatikan adalah ketersediaan cahaya,
hidup BSF dapat dijabarkan seperti : kelembaban dan suhu.
a. Fase Telur
Imago betina akan bertelur sebanyak
±400 - 800 telur dan meletakkannya dalam
rongga-rongga yang kecil, kering, dan Pemanfaatan Black Soldier Fly (BSF)
terlindung. Imago betina biasanya mati tidak Secara singkat (Saragi, 2015),
lama setelah bertelur. Imago betina akan menyebutkan keuntungan yang didapat dari
meletakkan telurnya dekat dengan bahan pemanfaatan larva BSF, yaitu :
organik yang membusuk agar saat menetas,  Mengubah nutrisi dalam sampah menjadi
sumber makanan dapat ditemukan dengan biomassa tubuhnya dan mendegradasi lebih
mudah oleh larva. dari 50% sampah organik.
b. Fase Larva  Mengkonversi sampah organik menjadi
Larva yang telah menetas akan kompos dengan kandungan penyubur yang
memiliki ukuran beberapa milimeter, namun tinggi. Faktor keberhasilan pengomposan
ia akan makan dengan rakus sehingga oleh larva BSF adalah keseimbangan unsur
ukuran tubuhnya menjadi bertambah nitrogen dan volatile solid (VS) yang
panjang hingga 2,5 cm dan lebarnya 0,5 cm, terdapat dalam substrat (Lalander et al.,
larva akan memiliki warna krem. Dalam 2019).
kondisi lingkungan yang baik dengan  Mengontrol bau dan hama, serta dapat
kualitas dan kuantitas makanan yang ideal, mengurangi emisi gas rumah kaca pada
fase pertumbuhan larva akan berlangsung saat proses dekomposisi sampah.
selama 14-16 hari. Pada penelitian ,  Zat kitin dan protein terkandung dalam
diketahui larva BSF akan berkembang tubuh larva dapat digunakan sebagai
secara optimal pada suhu 27.6oC juga pada alternatif pakan ternak.
rentang pH 6-7.  Dimanfaatkan menjadi bahan baku biofuel
c. Fase Pupa karena kandungan lemak yang tinggi pada
Setelah melalui fase telur hingga fase tubuh.
prapupa, larva akan memasuki fase pupa.
Saat dalam masa prapupa, struktur mulut Reduksi Sampah Organik dengan Larva
larva akan berubah bentuk menjadi seperti Black Soldier Fly (BSF)
kait dan berubah warna menjadi cokelat tua Percobaan yang pernah dilakukan
hinga abu-abu arang. Bentuk kait pada dalam menunjukkan persentase reduksi
mulut larva akan mempermudah pupa untuk sampah yang besar yaitu antara 65,5 – 78,9%,
berpindah dan keluar dari sumber makanan tergantung pada banyaknya sampah yang
ke lingkungan baru yang kering, bertekstur diberikan dan ketersediaan sistem drainase
seperti humus, teduh, dan terlindung juga untuk lindi. Suhu optimal makanan yang dapat
aman dari predator. Pupasi dapat memakan diberikan pada larva BSF yaitu 27 – 30oC.
waktu dua hingga tiga minggu. Setelah telur menetas, larva BSF akan mulai
d. Lalat Dewasa memakan sampah organik yang pertama kali
Fase pupasi akan berakhir ditandai diberikan sampai pada reduksi hampir 55%
dengan keluarnya lalat dari dalam pupa. berdasarkan berat bersih sampah (Sipayung,
Proses keluarnya lalat ini berlangsung 2015). Kadar air optimum pada makanan larva
sangat singkat. Lalat dapat berhasil keluar BSF berkisar antara 60 – 90%. Tingginya kadar
dalam lima menit, lalat akan membuka air dalam sampah dapat menyebabkan larva
bagian pupa yang dulunya merupakan keluar dari unit pembiakan untuk mencari
bagian kepala, kemudian merangkak keluar, tempat yang lebih kering. Namun, ketika kadar
mengeringkan sayapnya lalu air terlalu sedikit atau kurang, akan
mengembangkannya dan terbang. Lalat BSF menyebabkan larva BSF mencerna makanan
dapat hidup selama satu minggu. Masa

67
RANCANGAN UNIT PENGEMBANGBIAKAN BLACK SOLDIER FLY (BSF)...(EVA OKTAVIA)

sehingga waktu konversi yang dibutuhkan 1. Pertumbuhan Larva BSF dengan Media
semakin lama dan tidak efisien . Tumbuh Berbeda
Media tumbuh umumnya
Indeks Reduksi Sampah Oleh Larva BSF digunakan peneliti sebagai tempat
Menurut (Sipayung, 2015), tingkat peletakan larva yang baru menetas untuk
reduksi sampah oleh larva BSF dapat dapat bertumbuh dan bertahan hidup
dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu tingkat dengan baik. Larva akan dikembangkan
degradasi sampah dan waktu yang diperlukan dalam media tumbuh hingga berusia 5 hari
untuk mendegradasi sampah. Indeks reduksi atau 5-DOL (day of larvae) untuk
sampah dapat digambarkan dengan persamaan : selanjutnya siap mengkonversi sampah
organik atau substrat yang lebih kasar
(Dortmans et al., 2017). Penelitian ini
membandingkan penggunaan dua media
tumbuh berbeda yaitu ampas kelapa dan
Dimana : pakan ayam.
WRI = Indeks reduksi sampah
D = Tingkat degradasi sampah Media tumbuh ini dipilih karena
t = Waktu yang diperlukan untuk mendegradasi banyak digunakan pada penelitian
sampah sebelumnya seperti oleh(Suciati, 2017);
W = Jumlah sampah sebelum terdegradasi (Lalander et al., 2019) dan (Dortmans et
R = Jumlah residu al., 2017). Menurut penggunaan media
pakan ayam digunakan karena memiliki
METODE PENELITIAN kandungan yang baik untuk mendukung
a. Alat dan Bahan pertumbuhan larva BSF muda seperti
Papan kayu, kaca atau acrylic, triplek, bahan kering, protein kasar, serat, kalsium
kawat, kain jaring, sampah organik, larva dan pospor.
lalat hitam, air bersih, pakan ayam, ampas
kelapa. Berdasarkan beberapa
b. Proses Persiapan Unit perbandingan penelitian dalam Tabel 4.1,
1. Mempersiapkan alat yang akan media tumbuh pakan ayam memiliki
digunakan potensi dan hasil yang baik saat
2. Membuat reaktor digunakan. Larva BSF dengan media
3. Merekayasa ruang kasa seperti habitat pakan ayam juga memiliki biomassa tinggi
alami lalat larva hitam agar menetaskan yang mnegindikasikan nutrisi di dalamnya
telur yang maksimal sangat baik bagi pertumbuhan larva,
4. Memasukkan beberapa ekor lalat pada seperti pada penelitian (Dortmans et al.,
ruang kasa dalam 2 reaktor berbeda 2017) dan (Sprangers et al., 2017). Media
5. Menata lembaran kayu untuk tempat tumbuh ampas kelapa memberikan hasil
lalat menempelkan telurnya (eggies) yang sangat tidak efektif, terbukti pada
penelitian oleh dimana penggunaan 100%
ampas kelapa tidak menghasilkan larva
HASIL DAN PEMBAHASAN sama sekali.
Tabel 4. 1 Perbandingan Reduksi Sampah dan Biomassa Larva BSF
Waste
Residu/Sisa Reduction
Referensi/Literatur Massa total Biomass Sumber Makanan
Makanan Index
(WRI) (%)
(Darmawan et al., 200 0.1252
15.82 Daun singkong
2017) mg/larva/hari gram/larva
1.558
(Dortmans et al., 2017) Pakan ayam
gram/larva
(Bokau et al., 2018) 1 kg 759 gram Bungkil inti sawit

68
JURNAL ENVIROUS VOL 1 NO 1 (2020)

Waste
Residu/Sisa Reduction
Referensi/Literatur Massa total Biomass Sumber Makanan
Makanan Index
(WRI) (%)
(Suciati, 2017) 500 gram Ampas kelapa
(Supriyatna et al.,
3.300 mg 684.16 mg 0.35 13.86 mg Jerami padi
2017)
(Mahardika, 2016) Sampah organik
(Fahmi, 2015) 1864.6 mg Ampas tahu+PKM fermentasi
Sampah organik+kotoran
(Salman et al., 2019) 1 kg 8.123 gram
puyuh
60
(Muhayyat et al., 2016) 20.79 10 gram Daun singkong
mg/larva/hari
(Rumondang, Juliwati
5680 gram Bungkil kelapa+ampas tahu
P. Batubara, 2019)
Darah sapi+feses
(Nova, 2015) 19 kg 6.79 kg 1.70 0.18 gram
sapi+cacahan batang pisang
(Perkasa, 2019) 300 gram 86.67 4.68 gram Sampah organik pasar
(Arthur et al., 2019) 50.76 kg 48.98 0.19 gram/larva Sampah dapur
(Norgren et al., 2019) 15 kg 49.3 Limbah pulp and paper
(Ong, 2017) 500 gram 72.12 Limbah nasi
(Lalander et al., 2019) 85 251 mg Pakan unggas
0.1184 Dedak gandum+Bacillus
(Mazza et al., 2020) 500 gram 53.58
gram/larva subtilis
(T. Liu et al., 2020) 7 kg 21.99 Sampah makanan+BSFL
(Sprangers et al., 2017) 600 gram 930 gram Pakan ayam
(Ibadurrohman et al.,
4 kg 1 kg 6.25 0.8 kg Sampah makanan
2020)
(Monita et al., 2017) 19.1 10.0 kg 0.11 mg Palm Kernel Meat (PKM)
(Mahardika, 2016) 400 gram 82.9 19.89 gram Sampah buah+sisa makanan
20
(Saragi, 2015) 63.9 0.25 mg Sampah sayur+buah
mg/larva/hari
Sumber : Hasil Review Paper
Nilai WRI berfungsi untuk mengetahui Waktu efektif proses pengomposan
bagaimana tingkat efisiensi larva dalam yang dilakukan oleh larva BSF selama
mengkonsumsi limbah dan mereduksi massa hidupnya adalah 14-27 hari sampai larva
dari sampah tersebut (Darmawan et al., 2017). mencapai fase pre-pupa (Dortmans et al.,
Menurut (Nova, 2015), dari penelitian yang 2017). Larva yang siap mendekomposisi
telah dilakukan nilai WRI juga dinyatakan limbah organik umumnya berusia 5-10
sebagai nilai susut media. Nilai WRI juga dapat hari. Sepanjang hidupnya larva BSF hanya
ditandai oleh bobot akhir larva, semakin berat dihabiskan dengan makan karena memiliki
bobot larva BSF mengindikasikan reduksi yang sifat sebagai dekomposter dan rakus. Hasil
semakin baik pula (Perkasa, 2019). terbaik dari proses pengomposan dapat
diketahui ketika pakan yang diberikan
1. Waktu Proses Efeketif Pengomposan telah habis dan meninggalkan residu.
Oleh Larva Black Soldier Fly (BSF) Waktu sampling pada hari ke-5, 10, 15 dan

69
RANCANGAN UNIT PENGEMBANGBIAKAN BLACK SOLDIER FLY (BSF)...(EVA OKTAVIA)

20 dipilih berdasarkan beberapa literatur efektif larva melakukan konversi dan


yang menyebutkan bahwa BSF akan menghasilkan residu adalah 10-27 hari.
maksimal melakukan pengomposan saat Waktu yang diperlukan oleh larva untuk
tahap larva yaitu pada usia 5-27 hari dan mengkonversikan substrat menjadi
sebelum fase prapupa. Dari beberapa kompos juga dipengaruhi oleh banyaknya
perbandingan penelitian yang telah massa atau porsi makan yang diberikan
dilakukan didapatkan rata-rata waktu selama proses.
Tabel 4.2 Perbandingan Waktu Efektif Larva Melakukan Proses Pengomposan
Waktu
Referensi Massa Sampah Jenis Sampah
Pengomposan
(Nirmala, 2020) 1 kg Sampah sayur + buah 15 hari
(Ibadurrohman et al., 2020) 4 kg Sampah makanan 12 hari
Darah sapi+feses sapi+cacahan batang
(Nova, 2015) 19 kg 27 hari
pisang
(Darmawan et al., 2017) 200 mg/larva/hari Daun singkong 21 hari
(Ranncak, 2017) Sampah organik 21-30 hari
(Mahardika, 2016) 40 mg/larva/hari Sampah buah + sayur 14 hari
(Salman et al., 2019) 1 kg Kotoran puyuh 21 hari
(Monita et al., 2017) 19.1 kg Palm Kernel Meat (PKM) 10-11 hari
(Mahardika, 2016) 400 gram Sampah buah+sisa makanan 14 hari
(Sarpong et al., 2019) 2 kg Sampah organik perkotaan 14 hari
(T. Liu et al., 2020) 7 kg Limbah lumpur 9 hari
Sumber : Hasil Review Paper

2. Efektivitas Rancangan Unit Hasil dari biokonversi oleh larva BSF


Pengembang-biakan diharapkan berupa kompos organik yang aman
Efektivitas rancangan unit dapat bagi sektor pertanian dan memenuhi SNI 19-
diketahui dari hasil akhir penelitian yaitu 7030-2004 Tentang Spesifikasi Kompos.
kemampuan larva BSF sebagai agen Terdapat beberapa parameter yang berperan
biokonversi dalam mengubah limbah penting dalam menambah kesuburan tanah
organik menjadi pupuk kompos yang seperti kandungan C, N, fosfat, kalium dan
sesuai untuk bidang pertanian. Penelitian rasio C/N.
awal berupa penetasan pupa menjadi
imago dewasa terjadi sesuai dengan Hasil rasio C/N
penelitian yaitu pupa akan menetas 2-3 Rasio C/N juga merupakan salah satu
hari pada kelembaban 60-80% dan suhu faktor penentu keberhasilan pengomposan
27-30oC. Kadar kelembaban unit dijaga suatu media. Menurut tinggi rendahnya nilai
dengan penambahan air dan diukur rasio mungkin dapat disebabkan oleh fakta
menggunakan alat hygrometer begitu pula bahwa degradasi limbah organik oleh mikroba
dengan suhu. Suhu dijaga dengan membutuhkan waktu yang cukup agar dapat
menempatkan unit pada tempat kering dan berkembang baik dan memanfaatkan senyawa
teduh karena larva dan imago BSF karbon dengan baik pula. Studi mengatakan
cenderung tidak menyukai paparan sinar rasio C/N dengan nilai 15 atau lebih rendah
matahari langsung seperti pernyataan cocok untuk digunakan dalam proses
(Perkasa, 2019). juga menyatakan agrikultur. Sementara rasio dengan nilai 30 atau
penguraian oleh larva BSF akan maksimal lebih tidak direkomendasikan karena akan
terjadi pada malam hari karena memiliki mengganggu penyerapan nitrogen oleh
sifat nocturnal yaitu lebih aktif di malam tanaman (Nova, 2015)
hari atau dalam kondisi gelap.

70
JURNAL ENVIROUS VOL 1 NO 1 (2020)

Tabel 4.3 Perbandingan Nilai Parameter


Parameter
Referensi Sumber makanan
C N C/N P2O5 K2O
(Saragi, 2015) 44.26% 2.06% 21.50 Sampah sayur+buah
(Sipayung, 2015) 50% 3.6% 14.2 Sampah organik kantin
(Perkasa, 2019) 8.99% 0.77% 11.67 0.42% Sampah organik pasar
(Mahardika, 2016) 7.02% 0.64% 11.04 Sampah makanan
(Nirmala, 2020) 39.08% 3.744% 10.44 3.05% 7.568 Sampah sayur + buah
Darah sapi+feses
(Nova, 2015) 48.68% 1.08% 48.11 0.95% 1.36%
sapi+cacahan batang pisang
(Sarpong et al., 2019) 21% 4.8 mg/kg 14:1 0.9 mg/kg 0.62 mg/kg Sampah organik perkotaan
(Rezafie, 2019) 15.29 ppm 0.24 ppm Limbah sayur+darah sapi
(Mahardika, 2016) 46.1% 3.7% 15.3 Sampah buah+sayur
(T. Liu et al., 2020) 13.67 11.06 g/kg 5.14 g/kg Limbah lumpur
Sumber : Hasil Review Paper

Hasil P2O5 (Pospat) penyubur tanah dnegan bantuan manusia.


Unsur fosfor dibutuhkan oleh tanaman Penelitian lain oleh dengan membandingkan
sebagai penunjang pertumbuhannya juga larva BSF dengan ulat kandang didapatkan
sebagai zat yang membantu proses kandungan unsur kalium yang dihasilkan oleh
metabolisme energi, akan tetapi tanaman tidak residu larva BSF lebih tinggi. Menurut pula,
dapat memproduksi fosfornya sendiri. Fosfat kalium merupakan katalistor bagi
dapat diperoleh tanaman dari tanah atau mikroorganisme untuk mempercepat proses
kompos sebagai media tanam, fosfat yang fermentasi. Kehadiran bakteri dan aktivitas
terkandung lalu diubah oleh tanaman menjadi yang terjadi sangat berpengaruh terhadap
fosfor yang dibutuhkan. Nilai kandungan fosfat peningkatan kandungan kalium.
tanah dapat berubah sejalan dengan kandungan
nitrogen (N) didalamnya (Perkasa, 2019). Hasil Penelitian awal yang telah dilakukan,
dari penelitian (Mahardika, 2016), pospor yang pupa menetas pada hari ke-3 setelah peletakan
tercipta berasal dari limbah sayuran yang pupa dalam unit. Pupa diletakkan dalam wadah
membusuk dan dibantu oleh larva dan bakteri dan terdapat campuran kompos+serat kelapa
dekomposer. Hasil pembusukan akan agar suhunya terjaga. Imago BSF akan hidup
menghasilkan senyawa flour, clour atau selama 3-7 hari untuk berkembang biak dan
hidroksi apatit yang akan membentuk bertelur dan mulai kawin pada umur 2 hari
senyawa pospor. (Saragi, 2015). Pada penelitian ini pula, imago
BSF mati sebelum bertelur karena tidak
Hasil K2O (Kalium) terdapat attraktan berupa limbah organik atau
Kandungan kalium atau potassium dalam media tumbuh yang menghasilkan aroma khas
tanah memiliki banyak manfaat penting bagi sehingga imago BSF tidak tertarik bertelur
tanaman. Beberapa manfaatnya adalah sebagai seperti penelitian yang sudah dilakukan oleh
pengaktif enzim, membantu meningkatkan BSF bertahan hidup sampai hari ke-5, sejalan
metabolisme nitrogen, membantu penyerapan dengan penelitian pada (Dortmans et al., 2017).
unsur hara dari tanah dan banyak lainnya. Rancangan unit dapat dinyatakan cukup efektif
Tanaman yang kekurangan kalium akan terlihat karena pupa dapat menetas sesuai dengan studi
layu dan kerdil juga tidak sehat. Kekurangan literatur dan acuan lainnya dengan keadaan
unsur kalium sama dengan apabila kekurangan lingkungan alami Black Soldier Fly (BSF).
unsur nitrogen pada tanaman. Kalium sering
ditambahkan dalam bentuk pupuk sebagai KESIMPULAN

70
RANCANGAN UNIT PENGEMBANGBIAKAN BLACK SOLDIER FLY (BSF)...(EVA OKTAVIA)

1. Media tumbuh ampas kelapa tidak cocok Respon Pemberian pada Ikan Nila (
digunakan sebagai media tumbuh larva BSF Oreochromis niloticus ) The Level of
karena mengeluarkan minyak dan rentan Pleasure of Plutella Xylostella and Locust
berjamur. Media tumbuh pakan ayam lebih ( Locusta migratoria ) Pests on The
baik digunakan karena terdapat pula Lowland Cabbage ( Brass. Prosiding
kandungan nutrisi seperti protein, serat kasar Seminar Nasional Pengembangan
dan lemak yang baik untuk pertumbuhan Teknologi Pertanian, 122–128.
larva BSF muda. Perbedaan media tumbuh Damanhuri, E. dan T. P. (2010). Diktat Kuliah
juga akan terlihat pada biomassa akhir larva, TL-34 Pengelolaan Sampah.
dimana larva dengan pakan ayam tumbuh dan Darmawan, Sarto, & Prasetya, A. (2017).
berkembang dengan baik. “Budidaya Larva Black Soldier Fly (
2. Waktu proses pengomposan yang dilakukan Hermetia Illucens .) Dengan Pakan
oleh larva BSF selama hidupnya adalah 14- Limbah Dapur ( Daun Singkong ).”
27 hari. Larva yang siap mendekomposisi Simposium Nasional 1, 208–213.
limbah organik berusia 5-10 hari. Hasil Davic, E., Caruso, D., Subamia, W., Talamond,
terbaik dari proses pengomposan dapat P., & Baras, E. (2015). Nutritional
diketahui ketika pakan yang diberikan telah characteristics of hermetia illucens for
habis dan meninggalkan residu. fish farming (Issue 3). https://uved-
3. Hasil efektivitas rancangan unit dapat formationaquaculture.cirad.fr/content/dow
diketahui saat residu yang dihasilkan oleh nload/4328/32130/version/3/file/BLACK
larva memiliki kandungan unsur-unsur +SOLDIER+Technical+Handbook.pdf
berupa total N, total C, rasio C/N, P2O5 dan Diener, S., Studt Solano, N. M., Roa Gutiérrez,
K2O yang memenuhi standart baku mutu SNI F., Zurbrügg, C., & Tockner, K. (2011).
19-7030-2004 tentang spesifikasi kompos. Biological treatment of municipal organic
Efektivitas juga dapat diketahui dari BSF waste using black soldier fly larvae.
yang mampu bertahan dan berkembangbiak Waste and Biomass Valorization, 2(4),
dalam unit. 357–363.
Diener, S., Zurbrügg, C., Gutiérrez, F. R.,
DAFTAR PUSTAKA Nguyen, D. H., Morel, A., Koottatep, T.,
& Tockner, K. (2011). Black Soldier Fly
Ali, M., Anwar, K., Aidil, M., Fadjar, F., Alim, Larvae For Organic Waste Treatment –
S., Dwi, B., Setyono, H., Fajri, N. A., Prospects And Constraints. 52(February),
Studi, P., Perairan, B., Pertanian, F., 978–984.
Mataram, U., Peternakan, F., Nahdlatul, Dortmans, B., Diener, S., Verstappen, B., &
U., Mataram, W., Manajemen, D., Ikan, Zurbrugg, C. (2017). Proses Pengolahan
K., Perikanan, F., & Surabaya, U. A. Sampah Organik dengan Black Soldier
(2020). Produksi Sinbiotik Untuk Fly (BSF): Panduan Langkah-Langkah
Mendukung Penggunaan Bahan Pakan Lengkap.
Lokal Dalam Budidaya Unggas Dan https://www.eawag.ch/fileadmin/Domain
Udang Synbiotic Production To Support 1/Abteilungen/sandec/publikationen/SW
The Use Of Local Feedstuff In Poultry M/BSF/Buku_Panduan_BSF_LR.pdf
And Shrimp Cultivation. 7(April), 93–99. Febrian, F. dan S. (2011). Analisis Spasial
Arthur, R., Elly, S., Martin, L., & Michael, D. Kejadian Penyakit Leprospirosis di
(2019). Bioconversion of Fermented kabupaten Sleman Propinsi Daerah
Kitchen Waste or Sweet Potato Roots by Istimewa Yogyakarta Tahun 2011.
Black Soldier Fly ( Hermetia illucens ) KESMAS, 7–14.
Larvae in an Open Shed Environment. Harlystiarini, H., Mutia, R., Wibawan, I. W. T.,
Journal of South Pacific Agriculture, & Astuti, D. A. (2020). Immune
22(February), 1–9. Responses and Egg Productions of Quails
Azkha, N. (2007). Pemanfaatan komposter Fed Rations Supplemented with Larvae
berskala rumah tangga. Kesehatan Meal of Black Soldier Fly (Hermetia
Masyarakat, 2(1), 97–99. illucens). Tropical Animal Science
Bokau, R. J. M., & Basuki, P. (2018). Bungkil Journal, 43(1), 43–49.
Inti Sawit sebagai Media Biokonversi Ibadurrohman, K., Gusniani, I., Hartono, D.
Produksi Massal Larva Maggot dan Uji M., & Suwartha, N. (2020). The potential

72
JURNAL ENVIROUS VOL 1 NO 1 (2020)

analysis of food waste management using Mazza, L., Xiao, X., ur Rehman, K., Cai, M.,
bioconversion of the organic waste by the Zhang, D., Fasulo, S., Tomberlin, J. K.,
black soldier fly (Hermetia illucens) Zheng, L., Soomro, A. A., Yu, Z., &
larvae in the cafeteria of the faculty of Zhang, J. (2020). Management of chicken
engineering, universitas Indonesia. manure using black soldier fly (Diptera:
Evergreen, 7(1), 61–66. Stratiomyidae) larvae assisted by
Joly, G. (2018). Valorising Organic Waste companion bacteria. Waste Management,
using the Black Soldier Fly (Hermetia 102, 312–318.
illucens), in Ghana. Trita-Abe-Mbt Nv - Monita, L., Sutjahjo, S. H., Amin, A. A., &
1811, Independen, 103. http://kth.diva- Fahmi, M. R. (2017). Pengolahan Sampah
portal.org/smash/get/diva2:1196375/FUL Organik Perkotaan Menggunakan Larva
LTEXT01.pdf%0Ahttp://urn.kb.se/resolve Black Soldier Fly (Hermetia illucens).
?urn=urn:nbn:se:kth:diva-225841 Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam
Katayane, F. A. dan B. B. F. R. W. R. I. (2014). Dan Lingkungan (Journal of Natural
Produksi dan kandungan Protein Maggot Resources and Environmental
(Hermetia illucens) Dengan Management), 7(3), 227–234.
Menggunakan Media Tumbuh Berbeda. Muhayyat, M. S., Yuliansyah, A. T., &
Jurnal Zootek, 34, 27–36. Prasetya, A. (2016). Pengaruh Jenis
Kinasih, I., Putra, R. E., Permana, A. D., Limbah dan Rasio Umpan pada
Gusmara, F. F., & Nurhadi, M. Y. (2017). Biokonversi Limbah Domestik
Performa Pertumbuhan Larva Terbang Menggunakan Larva Black Soldier Fly (
Prajurit Hitam ( Hermetia illucens ) Hermetia illucens ). Jurnal Rekayasa
Makan di Beberapa Limbah Organik Proses, 10(1), 23–29.
Berbasis Tanaman. Nirmala, W. P. dan D. I. (2020). Pengaruh
Kumar, S., Negi, S., Mandpe, A., Singh, R. V., Komposisi Sampah Pasar Terhadap
& Hussain, A. (2018). Rapid composting Kualitas Kompos Organik Dengan
techniques in Indian context and Metode Larva Black Soldier Fly (BSF).
utilization of black soldier fly for Prosiding Seminar Nasional Pakar Ke 3,
enhanced decomposition of biodegradable 1–5.
wastes - A comprehensive review. Norgren, R., Björkqvist, O., & Jonsson, A.
Journal of Environmental Management, (2019). Bio-sludge from the Pulp and
227(May), 189–199. Paper Industry as Feed for Black Soldier
Lalander, C., Diener, S., Zurbrügg, C., & Fly Larvae: A Study of Critical Factors
Vinnerås, B. (2019). Effects of feedstock for Growth and Survival. Waste and
on larval development and process Biomass Valorization, 0123456789.
efficiency in waste treatment with black Nova, L. (2015). Pengolahan Feses Dan Darah
soldier fly (Hermetia illucens). Journal of Dengan Memanfaatkan Larva Hermetia
Cleaner Production, 208, 211–219. Illucens Pada Taraf Penambahan Darah
Liu, T., Awasthi, M. K., Awasthi, S. K., Duan, Yang Berbeda Listian Nova. Journal IPB.
Y., & Zhang, Z. (2020). Effects of black Nurdin, S., & Mahmud, A. T. B. A. (2019).
soldier fly larvae (Diptera: Stratiomyidae) Massa Nutrisi Maggot Lalat Tentara
on food waste and sewage sludge Hitam (Hermetia illucens) Pada Media
composting. Journal of Environmental yang Berbeda. Jurnal Ternak, 10(2), 70.
Management, 256(December 2019), Perkasa, H. D. (2019). Biokonversi Sampah
109967. Organik Menggunakan Larva lalat
Liu, Z., Minor, M., Morel, P. C. H., & Najar- Tentara Hitam (Hermetia illuccens).
Rodriguez, A. J. (2018). Bioconversion of Ranncak, G. T., Alawiyah, T., & Hadi, T.
Three Organic Wastes by Black Soldier (2017). Kajian Pengolahan Sampah
Fly (Diptera: Stratiomyidae) Larvae. Organik Dengan BSF (Black Soldier Fly)
Environmental Entomology, 47(6), 1609– di TPA Kebon Kongok. Jurnal Ilmu
1617. Sosial Dan Pendidikan, 1(1), 1–6.
Mahardika, T. R. (2016). Solid Waste http://ejournal.mandalanursa.org/index.ph
Reduction Technology Using Black p/JISIP/article/view/702
Soldier Fly ( Bsf ) Larvae On Puspa Agro Rezafie, P. (2019). Efektivitas Maggot BSF (
Sidoarjo. Hermetia illucens ) dan Ulat Limbah

73
RANCANGAN UNIT PENGEMBANGBIAKAN BLACK SOLDIER FLY (BSF)...(EVA OKTAVIA)

Sayur Menjadi Pupuk Organik Dengan Fly ( Hermetia Illucens ) Larvae As a


Penambahan Limbah Darah Sapi Melalui Technology Option for Urban Solid Waste
Proses. Reduction.
Rodiyah, N., Edho, Okta Hendriyanto, Sprangers, T., Ottoboni, M., Klootwijk, C.,
Harahap, M. A. Y., Ani, Entry Widyawati Ovyn, A., Deboosere, S., Meulenaer, B.
Kusuma Puspita, R., & Zurinani, S. De, Michiels, J., Eeckhout, M., Clercq, P.
(2019). INSTABLE (Integrated Stock De, & Smet, S. De. (2017). Nutritional
Raising Double Solution) Application composition of black soldier fly (. Journal
Intergrated Farming System Zero Waste of the Science of Food and Agriculture,
by Black Soldier Fly Larvae Cultivation, 97, 2594–2600.
Organic Composter Process and Feed Suciati, R. H. F. (2017). Efektifitas Media
Processing for Islamic boarding school Pertumbuhan Maggots Hermetia illucens
Raudhatul Madinah Batu. Journal of (Lalat Tentara Hitam) Sebagai Solusi
Innovation and Applied Technology, Pemanfaatan Sampah Suciati, R. (2017).
05(01), 824–832. Efektifitas Media Pertumbuhan Maggots
Rumondang, Juliwati P. Batubara, E. S. (2019). Hermetia Illucens (Lalat Tentara Hitam)
Pengaruh Media Yang Berbeda Terhadap Sebagai Solusi Pemanfaatan Sampah
Pertumbuhan Lalat Black Soldier Fly ( Organik. Bi. Biosfer : Jurnal Biologi Dan
Hermetia illucens ). Jurnal Abulyatama, Pendidikan Biologi, 2(1), 8–13.
163–171. Supriyatna, A., & Putra, R. E. (2017). Estimasi
Salman, N., Nofiyanti, E., & Nurfadhilah, T. Pertumbuhan Larva Lalat Black Soldier
(2019). Pengaruh dan Efektivitas Maggot (Hermetia illucens) dan Penggunaan
Sebagai Proses Alternatif Penguraian Pakan Jerami Padi yang Difermentasi
Sampah Organik Kota di Indonesia. dengan Jamur P. chrysosporium. Jurnal
Jurnal Serambi Engineering, 5(1), 835– Biodjati, 2(2), 159.
841. Villazana, J., & Alyokhin, A. (2019). Tolerance
Saragi, E. S. (2015). Penentuan Optimal of Immature Black Soldier Flies (Diptera:
Feeding Rate Larva Black Soldier Fly Stratiomyidae) to Cold Temperatures
(Hermetia illucens) dalam Mereduksi Above and Below Freezing Point. Journal
Sampah Organik Pasar. of Economic Entomology, 112(6), 2632–
Sarpong, D., Oduro-Kwarteng, S., Gyasi, S. F., 2637.
Buamah, R., Donkor, E., Awuah, E., & Wang, S. Y., Wu, L., Li, B., & Zhang, D.
Baah, M. K. (2019). Biodegradation by (2020). Reproductive potential and
composting of municipal organic solid nutritional composition of hermetia
waste into organic fertilizer using the illucens (Diptera: Stratiomyidae)
black soldier fly (Hermetia illucens) prepupae reared on different organic
(Diptera: Stratiomyidae) larvae. wastes. Journal of Economic Entomology,
International Journal of Recycling of 113(1), 527–537.
Organic Waste in Agriculture, Wisnawa, I. G. Y., & Prasetia, I. N. D. (2017).
8(0123456789), 45–54. Pengolahan Sampah Melalui Pemanfaatan
Setiawan, I. (2008). Pemeriksaan Laboratorium Bio Konversi Larva Lalat Tentara.
Untuk Mendiagnosis Penyakit Seminar Nasional Pengabdian Kepada
Leptospirosis. Media Penelitian Dan Masyarakat, 2(2017), 237–242.
Pengembangan Kesehatan, 18. https://eproceeding.undiksha.ac.id/index.p
Shumo, M., Osuga, I. M., Khamis, F. M., hp/senadimas/article/view/1035
Tanga, C. M., Fiaboe, K. K. M., Wong, C. Y., Lim, J. W., Chong, F. K., Lam,
Subramanian, S., Ekesi, S., van Huis, A., M. K., Uemura, Y., Tan, W. N., Bashir,
& Borgemeister, C. (2019). The nutritive M. J. K., Lam, S. M., Sin, J. C., & Lam,
value of black soldier fly larvae reared on S. S. (2020). Valorization of exo-
common organic waste streams in Kenya. microbial fermented coconut endosperm
Scientific Reports, 9(1), 1–13. waste by black soldier fly larvae for
Sipayung, P. Y. E. (2015). Pemanfaatan Larva simultaneous biodiesel and protein
Black Soldier Fly ( Hermetia Illucens ) productions. Environmental Research,
Sebagai Salah Satu Teknologi Reduksi 185(February), 109458.
Sampah Utilization of the Black Soldier Zuraidah, S., Sujatmiko, B., & Bustamin, M. O.

74
JURNAL ENVIROUS VOL 1 NO 1 (2020)

(2019). Mandiri Dengan Metode


Takakura ( Desa Berbek Kecamatan Waru
Sidoarjo ) Pemahaman yang salah tentang
pengertian “ renewable resources ” , yakni
, meskipun air tanah adalah renewable
resources , tetapi pembaharuannya
memerlukan proses yang panjang dan
waktu. Abadimas Adi Buana, 03(1), 1–4.

75

Anda mungkin juga menyukai