• حميم
ِ ن لالاْحَّر
ِ حِنَم
ْﷲلالْحَّر ــ
ِ ســــــــــــــــــ ِم لا
ْ ِب ــ
• Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkah
dan karunia-Nya yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Beyond Use Date” ini. shalawat dan salam kami ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Judul makalah kami adalah “Beyond Use Date” yang merupakan salah satu tugas dari
mata kuliah Compounding & Dispensing.
• Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak,
maka pada kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin sekali menyampaikan rasa terima
kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat.
• Semoga Allah SWT membalas amalan dan selalu melimpahkan berkah dan karunia-Nya kepada
semua pihak yang telah banyak membantu penulis.
• Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak sekali
kekurangan, karena itu penulis mengharapkan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis
berharap semoga skripsi ini menjadi sumbangan yang bernilai ilmu pengetahuan dan bermanfaat
bagi kita semua.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………… 1
Bab I …………………………………………………………………………………………….. 3
Pendahuluan …………………………………………………………………………………….. 3
Bab II …………………………………………………………………………………………... 4
Isi ……………………………………………………………………………………………….. 4
Kesimpulan …………………………………………………………………………………….. 7
Lampiran………………………………………………………………………………………... 9
2
BAB I
PENDAHULUAN
Sudah menjadi kewajaran jika di setiap rumah tersedia lemari obat yang isinya berupa
obat-obatan standar atau self medication drugs, seperti obat untuk demam, pilek, flu, batuk, obat
antinyeri, antiradang, obat maag, vitamin, dan lain-lain, bentuk sediaannya pun bermacam-
macam dapat berupa tablet, kapsul, maupun sirup. Obat-obatan tersebut hanya digunakan
situasional (pada siuasi tertentu), saat diperlukan, dan kemudian kembali disimpan di lemari
sampai suatu saat dibutuhkan lagi. Terkadang kita lupa berapa lama obat-obatan tersebut telah
lama tersimpan dan kemudian menggunakannya lagi tanpa melihat waktu kadaluarsa obat
tersebut.
Sama seperti makanan, obat pun memiliki batas waktu kadaluarsa atau expiration date.
Waktu kadaluarsa obat merupakan waktu yang menunjukkan saat obat tidak layak lagi
digunakan, jadi sampai dengan waktu yang dimaksud, potensi, mutu, khasiat dan kemanan obat
dijamin tetap memenuhi syarat. Obat akan tetap efektif dan aman untuk kesehatan sampai batas
waktu yang ditentukan jika disimpan pada kondisi yang sesuai, yaitu pada cahaya, suhu, dan
kelembaban yang sesuai. Jika penyimpanannya tidak tepat, maka obat dapat rusak lebih cepat
sebelum tanggal kadaluarsanya. Waktu kadaluarsa biasanya dinyatakan dalam bulan dan tahun,
dan selalu tertera dalam kemasan obat.
Tentunya waktu kadaluarsa setiap obat berbeda-beda. Pada umumnya, tanggal kadaluarsa
obat adalah dua tahun sejak tanggal produksinya. Namun ada beberapa obat yang harus
diperhatikan penggunaannya. Seperti antibiotik sirup rekonstitusi, yaitu serbuk kering dan
dilarutkan dengan air ketika hendak digunakan, biasanya hanya digunakan sampai tujuh hari.
Lalu obat tetes mata biasanya hanya boleh digunakan satu bulan setelah kemasan dibuka.
BAB II
3
ISI
Beyond use date adalah batas waktu penggunaan produk obat setelah diracik/ disiapkan
atau setelah kemasan primernya dibuka/dirusak. Kemasan primer disini berarti kemasan yang
langsung bersentuhan dengan bahan obat, seperti:botol,ampul,vial,blister dan seterusnya.
Pengertian BUD berbeda dari expiration date(ED atau tanggal kadaluarsa karena ED
menggambarkan batas waktu penggunaan produk obat setelah diproduksi oleh pabrik farmasi
sebelum kemasannya dibuka. BUD bisa sama dengan atau lebih pendek dari pada ED. ED
dicantumkan oleh pabrik farmasi pada kemasan produk obat, sementara BUD tidak selalu
tercantum. Idealnya BUD dan ED ditetapkan berdasarkan hasil uji stabilitas produk obat dan
dicantumkan pada kemasannya.
BUD dan ED menentukan batasan waktu dimana suatu produk obat masih berada dalam
keadaan stabil. Suatu produk obat yang stabil berarti memiliki Karakteristik kimia, fisika,
mikrobiologi, terapetik, dan toksikologi yang tidak berubah dari spesifikasi yang telah diteta-
pkan oleh pabrik obat, baik selama penyimpanan maupun penggunaan. Menggunakan obta yang
telah melewati BUD atau ED-nya berarti menggunakan obat yang stabilitasnya tidak lagi
terjamin. Mengingat BUD tidak selalu tercantum pada kemasan produk obat. Penting bagi tenaga
kesehatan,khususnya apoteker, untuk mengetahui tentang ketentuan-ketentuan umum terkait
BUD serta bagaimana cara menetapkan BUD berbagai produk obat, baik produk nonsteril
maupun steril, kemudian mencantumkannya.
Obat yang sudah kadaluarsa tidak boleh digunakan lagi karena beberapa hal yaitu :
Zat aktif pada obat yang sudah kadaluarsa sudah terdegradasi atau potensinya menurun.
Sehingga ketika digunakan tidak lagi bermanfaat atau tidak optimal lagi untuk
pengobatan. Lebih berbahaya lagi jika zat yang terdegradsi obat merupakan zat toksik
bagi tubuh, tentunya dapat membahayakan kesehatan.
Mutu, khasiat, dan keamanan obat kadaluarsa tidak dapat dipertanggung jawabkan.
4
Untuk antibiotic yang kadaluarsa dapat menimbulkan kasus resistensi antibiotic (bakteri
menjadi kebal terhadap antibiotic yang bersangkutan.potensi antibiotic sudah menurun
sehingga sudah tidak mampu lagi menuntaskan infeksi mikroba yang ada.
Obat kadaluarsa dapat ditumbuhi jamur, maka dikhawatirkan akan lebih membahayakan
penyakit, bukan menyembuhkan.
Pertama-tama kita harus selalu memeriksa tanggal kadaluarsa yang tercantum pada
kemasan obat. Jika sudah mendekati bahkan sudah mencapai waktu kadaluarsa, obat jangan
disimpan lagi di lemari/kotak obat, agar obat tersebut tidak lagi digunakan. Dari bentuk fisik obat
juga dapat diketahui apakah obat masih dalam kondisi baik atau tidak, selain itu dapat ditinjau
dari warna, bau, dan rasa. Misalnya tablet yang dapat dilihat kadaluarsanya adalah tablet yang
bentuk warna aslinya putih dapat menguning atau kecoklatan, contonhya tablet vitamin C. Selain
itu tablet yang rusak juga dapat terlihat berjamur, konsistensinya menjadi tidak padat lagi, atau
retak. Sediaan larutan seperti sirup, dapat dilihat apakah larutan mengkristal, mengering,
kekentalan berubah, ataupun menimbulkan bau yang menyengat/tidak sedap. Begitu juga dengan
sediaan salep atau krim perlu dicek apakah terjadi perubahan bau maupun warna.
Kita sudah tahu nih tentang bahaya obat kadaluarsa dan juga bagaimana
mengidentifikasinya. Sebaiknya kita juga bisa mencegah penggunaan obat kadaluarsa ini.
Tentunya saat membeli obat, kita harus teliti melihat tanggal kadaluarsanya. Akan lebih baik
untuk obat-obatan yang digunakan sesekali rentang waktu kadaluarsanya cukup jauh. Lalu untuk
mencegah kerusakan obat sebelum waktu kadaluarsa, kita harus menyimpan obat di tempat yang
sesuai dengan keterangan yang dicantumkan dalam kemasan obat, yang pada umumnya obat
disimpan di tempat yang terlindung dari cahaya, kering, dan tidak lembab, seperti di lemari obat.
Namun ada juga yang perlu disimpan di kulkas. Terakhir, obat yang sudah kadaluarsa harus
segera dibuang dengan cara dimusnahkan atau dikubur. Obat berupa tablet dapat dihancurkan
tablet terlebih dahulu, simpan dalam wadah tertutup, lalu dibuang. Sedian sirup dapat diencerkan
terlebih dahulu sebelum dibuang.
5
Sebagai konsumen sebaiknya kita lebih teliti dalam menggunakan obat, melihat
kadaluarsanya, dan melihat apakah obat masih dalam kondisi baik atau tidak, tentunya ini akan
mencegah penggunaan obat yang yang tidak tepat bahkan berbahaya.
BAB III
6
KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Beyond Use Date adalah batas waktu penggunaan produk obat setelah diracik/ disiapkan
atau setelah kemasan primernya dibuka/dirusak.
2. Beyond Use Date sebaiknya perlu dicantumkan pada kemasan primer sediaan – sediaan
farmasi yang ada, agar kualitas suatu produk obat terjamin dan menjadi petunjuk bagi
konsumen ketika akan menggunakannya kembali
3. Beyond Use Date suatu produk dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cara
penyimpanan, kemasan, cahaya, suhu, dan kelembaban
DAFTAR PUSTAKA
7
Pharmaceutical Compounding and Dispensing
8
Table 5.10 Guide to auxiliary labels and discard date for
extemporaneous preparation
Creams and gels Amber glass jar For external use 4 weeks
or collapsible only
9
warm to body
temperature
before use
10
amber glass jar
11