2. Jelaskan konsep sosiologi perkotaan tentang inti kota harus memiliki zona living,
working, serta recreation and circulation!
Balance = Keseimbangan
Perencanaan sebuah kota secara matang menurut saya harus memikirkan 4 aspek
yaitu tersedianya zona living,working serta recreation and circulation. Karena semua
aspek itu saling berelasi, jika tidak tersedia salah satunya maka akan mempengaruhi
aspek yang lain. Apa maksudnya? Jadi jika kita merencakan sebuah perkotaan pasti ada
sebuah hunian atau dapat dikatakan dengan zona living. Dan jika kita tinggal dalam
sebuah kota pasti memerlukan sebuah pekerjaan untuk tetap terus bertahan hidup yang
mana disini dikategorikan sebagai zona working. Kota dengan zona living dan working
saja tidak cukup dibutuhkan sirkulasi yang baik untuk menuju ke tempat-tempat yang
ingin dituju. Dengan sirkulasi yang baik akan memperlancar perjalanan,membangkitkan
mood para warga kota,dan efektifitas juga efisiensi waktu. Kemudian kenapa aspek
recreation itu juga penting? Karena kita membutuhkan sebuah tempat untuk sekedar
berjalan-jalan santai,melepas penat,me-recharge tubuh kita, ataupun duduk dan
menikmati suasana. Sehingga keempat aspek ini perlu diperhatikan dan perbandingannya
pun menurut saya harus seimbang agar dapat menciptakan lingkungan yang
sehat,manusiawi dan nyaman serta aman. Ketika semua aspek ini dapat dipenuhi akan
didapatkan dan mempengaruhi peningkatan pada grafik ekonomi,kesehatan,sosial,budaya
dan lingkungan.
17.A1.0114 – WIDYASARI ARUM R
17.A1.0114 – WIDYASARI ARUM R
3. Sebutkan dan jelaskan tantangan serta kebutuhan zaman yang harus dihadapi
arsitek dalam kajian sosiologi perkotaan!
Tantangan serta kebutuhan yang harus dihadapi oleh arsitektur untuk mendesain sebuah
kota yaitu :
Harus memahami peraturan daerah untuk tata kota
Permasalahan perijinan dari pihak pemerintah setempat
Permasalahan masyarakat yang berada di slum area
Permasalahan ganti-rugi jika terjadi alokasi suatu wilayah
Belum tertibnya masyarakat dalam bermasyarakat dan membangun hunian
Arsitek dituntut membuat/mendesain perancangan wilayah kota yang
sehat,aman,nyaman,dan manusiawi
Arsitektur membutuhkan adanya kerjasama antara arsitek dan masyarakat
sehingga arsitek harus tau bagaimana keadaan lapangan yang sebenarnya
Karena menjadi seorang arsitek tidak hanya sekedar membangun/mendesain
sebuah bangunan tapi juga memperhatikan faktor lingkungan juga sosial yang berada
dalam wilayah tersebut. Seorang arsitek harus berpikir secara kritis dan kedepan
(visioner) serta mempertimbangkan faktor-faktor yang terkait salah satunya dengan
permasalahan global warming,slum area, dan tipe sosial/bermasyarakat itu sendiri.
Seorang arsitek harus memahami keadaan yang sebenernya tau mengetahui secara
pasti apa yang dibutuhkan di lapangan,sehingga desain yang nanti akan diwujudkan
tidak melenceng dan dapat jatuh tepat pada sasaran.