Anda di halaman 1dari 3

Tugas farmakoterapi

Epilepsy dan skizofrenia


Nama : Atalia Tamo Ina Bulu
Nim : 17113309A
Soal jawab

1. Jelaskan patofisiologi epilepsy


Jawab :
EPILEPSI : Kejadian kejang berulang, maifestasi dari aktifitas berlebihan neuron dalam
kortek serebral (lepas muatan listrik abnormal) sehingga timbul bangkitan epilepsi 9
(Epileptic seizure)
• Berdasarkan tanda klinik dan data EEG, kejang dibagi menjadi :
 kejang umum(generalized seizure) : jika aktivasi terjadi pd kedua hemisfere otak
secara bersama-sama
Kejang umum terdiri atas :
1. Tonic clonic convulsion (grand mal)
2. Abscense attacks = petit mal
3. Myoclonic seizure
4. Atonic seizure

 kejang parsial/focal : jika dimulai dari daerah tertentu dari otak


Kejang Parsial terdiri atas :
1. Simple partial seizures
2. Complex partial seizures

2. Sebutkan sasaran dan strategi penyakit epilepsi (farmakologi dan non farmakologi)
Jawab :
Sasaran terapi :
Mengontrol supaya tidak terjadi kejang dan meminimalisasi adverse effect of
drug
Strategi terapi :
mencegah atau menurunkan lepasnya muatan listrik syaraf yang berlebihan
melalui perubahan pada kanal ion atau mengatur ketersediaan neurotransmitter
Non Farmakologi
Amati faktor pemicu
Menghindari faktor pemicu (jika ada),misalnya : stress, OR, konsumsi
kopi atau alkohol, perubahan jadwal tidur, terlambat makan, dll.
Farmakologi
menggunakan obat-obatan anti epilepsy
Obat-obat yang meningkatkan inaktivasi kanal Na+:
 Inaktivasi kanal Na menurunkan kemampuan syaraf untuk
menghantarkan muatan listrik
Contoh: fenitoin, karbamazepin, lamotrigin, okskarbazepin, valproate
Obat-obat yang meningkatkan transmisi inhibitori GABAergik:
 agonis reseptor GABA meningkatkan transmisi inhibitori d
mengaktifkan kerja reseptor GABA contoh:
benzodiazepin,barbiturat
 menghambat GABA transaminase : konsentrasi GABA meningkat
contoh: Vigabatrin
 menghambat GABA transporter memperlama aksi GABA contoh:
Tiagabin
 meningkatkan konsentrasi GABA pada cairan cerebrospinal pasien
mungkin dg menstimulasi pelepasan GABA dari non-vesikular,
CONTOH : GABAPENTIN

3. Jelaskan patofisiologi skizofren


Jawab :
Schizophrenia adalah suatu penyakit otak persisten dan serius yang melibatkan perilaku
psikotik, pemikiran kongkret, kesulitan dalam memperoleh informasi dan hubungan
interpersonal serta kesulitan dalam memecahkan masalah.
Manifestasi :
1. Sulit berkonsentrasi
2. Mengalami halusinasi
3. Mendengar/melihat hal-hal yang tidak tampak
4. Merasa dikejar-kejar
5. Apatis, menarik diri
6. Problem dg antipsikotis
7. Problem dalam pelajaran/pekerjaan

Gejala :

1. Penarikan diri secara sosial

2. Minat dan keinginan rendah

3. Gangguan berpikir, tampak dari pembicaraan yang aneh

4. Mengalami episode periodik bberupa :

- kegelisahan

- perilaku aneh
- halusinasi

- delusi / waham

Ketegori :

1. Schizophrenia paranoid merupakan schizophrenia yang dikarakteristikkan dengan


kecurigaan yang ekstrim terhadap orang lain dengan halusinasi dan waham kejar atau
waham kebesaran (Towsend, 1998).
Contoh :
adanya delusi atau waham yang biasa disebut sebagai keyakinan palsu yang di
pertahankan.
2. Schizophrenia catatonic merupakan salah satu jeniss schizophrenia yang ditandai
dengan rigiditas otot, negativism, kegembiraan berlebih atau posturing (mematung),
kadang-kadang pasien juga menunjukkan perubahan yang cepat antara kegembiraan
dan stupor. Cirri penyerta yang lain adalah gerakan stereotypic, manerisme dan
fleksibilitas lilin (waxy flexibility) dan yang sering dijumpai adalah mutisme
(Kusuma, 1997).
3. Schizophrenia hebephrenic (Disorganized schizophrenia) merupakan jenis
schizophrenia yang ditandai dengan adanya percakapan dan perilaku yang kacau,
serta afek yang datar atau tidak tepat, gangguan asosiasi, pasien mempunyai sikap
yang aneh, menunjukkan perilaku menarik diri secara sosial yang ekstrim,
mengabaikan hygiene dan penampilan diri, biasanya terjadi sebelum usia 25 tahun
(Isaac, 2005).

4. Sebutkan sasaran dan strategi penyakit skizofren


Jawab :
Sasaran terapi :
Kekambuhan
Keparahan
Strategi :
Menurunkan frekuensi kekambuhan
Menurunkan tingkat kearahan
- Non Farmakologis :
mencegah faktor-faktor pencetus
- Farmakologi :
dengan obat
. Terapi somatik: terdiri dari obat anti psikotik
2. Terapi psikososial
3. Perawatan rumah sakit (Hospitalize)

Anda mungkin juga menyukai