Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

INDIVIDU
TEORI PERENCANAAN
D O S E N P E N G A M P U :
IR. ISMU RINI DWI ARI, MT., PH.D.

DISUSUN OLEH:
ERDA NUR ADHITYA MULYONO
195060607111028
KELAS J
Photo by: Tom Fisk, Aerial View of City
Buildings, Jakarta, Indonesia
Taken at November 28, 2020
Source:
https://www.pexels.com/photo/aerial-view-
of-city-buildings-7234974/

Menurut Undang-Undang No 1 Tahun 2011 tentang


Perumahan dan Permukiman Permukiman kumuh
PERMUKIMAN
KUMUH
adalah permukiman yang tidak layak huni antara lain
karena berada pada lahan yang tidak sesuai dengan
peruntukkan atau tata ruang, kepadatan bangunan
yang sangat tinggi dalam luasan yang sangat Penyebab munculnya permukiman kumuh
terbatas, rawan penyakit social dan penyakit
(Sadyohutomo, 2008 : 116) adalah sebagai
lingkungan, kualitas umum bangunan rendah, tidak
terlayani prasarana lingkungan yang memadai, berikut:
membahayakan keberlangsungan kehidupan Pertumbuhan kota yang tinggi yang tidak
penghuninya. Semakin tinggi laju pertumbuhan
diimbangi oleh tingkat pendapatan yang
penduduk akan mengakibatkan tuntutan pemenuhan
kebutuhan hidup manusia yang harus tercukupi cukup.
semakin tinggi, diantaranyakebutuhan sandang, Keterlambatan pemerintah kota dalam
pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan (Hariyono,
merencanakan dan membangun prasarana
2010).
(terutama jalan) pada daerah perkembangan
Permukiman kumuh yang muncul salah satunya terjadi
permukiman baru. Seiring dengan kebutuhan
karena ketidakmerataan pembangunan dan ekonomi
yang terpusat pada daerah perkotaan, sehingga perumahan yang meningkat maka masyarakat
menyebabkan adanya migrasi dari desa ke kota.
secara swadaya memecah bidang tanah dan
Menurut Ramadlan (2014), penyebab tingginya
resistensi dari penghuni permukiman kumuh untuk tetap membangun permukiman tanpa didasari
berada pada lokasi semula adalah jarak yang dekat perencanaan tapak (site plan) yang memadai.
antara permukiman dengan pusat-pusat lapangan
kerja yang akan digeluti. Sebagian besar lokasi Akibatnya bentuk dan tata letak kavling tanah
permukiman kumuh berada ditempat strategis pusat menjadi tidak teratur dan tidak dilengkapi
kota, dekat pergudangan, tepi sungai, belakang
prasarana dasar permukiman.
pertokoan, atau dipinggiran kota.
Hariyono, P. (2010). Perencanaan Pembangunan
Kota dan Perubahan Paradigma. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Ramadhan, Ridlo A. 2014. Pemanfaatan
Penginderaan Jauh Untuk Identifikasi Permukiman
Kumuh Daerah Penyangga Perkotaan (Studi Kasus :
86 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak). Jurnal
Geoplanning. Vol. 1. No. 2. Hal. 102-113.

Sadyohutomo, M. 2008. Manajemen Kota dan


Wilayah. Jakarta : Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai