Abstrak. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menjelaskan entrepreneur muslim sebagai salah satu yang
berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tantangan utama yang dihadapi
Indonesia adalah bagaimana melahirkan, mengembangkan dan meningkatkan wirausahawan.
Entrepreneur muslim diharapkan mampu menjalankan usaha dan bisnisnya berdasarkan konsep Islam
yang berlandaskan al-Quran dan hadist. Entrepreneur muslim diharapkan mampu menunjukkan jati
dirinya sebagai seorang muslim sejati. Sebagai seorang wirasahawan muslim mampu menjalankan
nilai-nilai keislamannya merupakan modal utama dalam aktivitas usahanya. Perilaku tersebut tercipta
dengan menerapkan empat hal, yaitu; puasa, sholat, membaca al-Quran dan zikir. Dengan menerapkan
dimensi-dimensi yang akan membimbing mereka untuk bersikap dan berperilaku dalam setiap
aktitivitas usahanya maka rasa aman dalam menjalankan usaha akan muncul.
Kata kunci: Entrepreneur muslim, al-Qur’an, Hadist
Abstract. The purpose of this paper is to explain Muslim entrepreneurs as one of the factor to increas
Indonesia's economic growth. The main challenge facing Indonesia is how to build, develop and
improve entrepreneurs. Muslim entrepreneurs are expected to be able to run their businesses based on
Islamic concepts al-Quran and hadiths. Muslim entrepreneurs are expected to be able to show their
identity as Muslims. As a Muslim entrepreneur, being able to carry out their Islamic values as a
human capital in their business activities. The behavior is created by applying four things, namely;
fasting, praying, reading the Qur’an and zikir. By applying the dimensions will guide them behavior in
each of their business activities, a sense of security in running a business will emerge.
Keyword: Muslim entrepreneur, Al-Qur’an, Hadiths
87
Winbaktianur, Nur’Aisyiah Yusri Entrepreneur Muslim: Suatu Tinjauan 88
Pendahuluan 5/17261391/jumlah-entrepreneur-di-
indonesia-jauh-di-bawah-negara-maju-ini-
Islam adalah agama yang sempurna, kata-jokowi.
bukan hanya sekedar yang berhubungan
dengan duniawi tetapi lebih dari itu meliputi Menurut Zelekha dkk (2014) sampai
tatacara kehidupan yang baik. Al-Quran dan saat ini, perspektif teoritis dan data empiris
Sunnah merupakan pegangan utama dan yang secara langsung menghubungkan
merupakan panduan terbaik dalam menjalani pengaruh agama dalam kewirausahaan
kehidupan. Melengkapi kesempurnaan itu, masih dalam tahap awal berupa embrio. Ini
Allah memberikan berbagai kelebihan mungkin saja terjadi karena agama, sebagai
kepada manusia salah satu di antaranya topik penelitian, sering dianggap terisolasi
adalah akal pikiran yang dapat digunakan dari organisasi komersial atau bisa saja itu
manusia untuk mengabdi kepada sang dianggap sebagai topik yang sensitif untuk
pencipta. Agama memegang peranan yang didiskusikan oleh masyarakat luas (Tracey,
penting dalam setiap sendi kehidupan 2012).
seorang muslim, termasuk dalam bidang
ekonomi. Penelitian yang berkaitan dengan Sebagaimana Weaver dan Agle
ekonomi Islam dan bisnis Islam sudah (2002) menyatakan bahwa standar itu
banyak dilakukan oleh para peneliti. Namun, berpegang teguh pada proposisi bahwa
penelitian yang betul-betul menyentuh agama memang bagian penting dari identitas
kehidupan Islam dalam bidang ekonomi pribadi di mana individu diharapkan untuk
belum terlalu memperlihatkan hasil memenuhi kewajiban agama mereka, dan
signifikan. Salah satu bidang yang banyak kepercayaan-kepercayaan itu sebagian besar
diceburi oleh umat Islam dalam menggapai memengaruhi mereka dalam pengambilan
pemenuhan kebutuhan adalah sebagai keputusan. Itu termasuk membuat pilihan
wirausahawan (entrepreneur). karier di mana agama akan mendorong atau
mencegah terjadinya perilaku tertentu
Sebagai negara dengan jumlah berkaitan dengan kewirausahaan (Audretsch
penduduk beragama Islam sekitar 80%, et al. 2013).
Indonesia memiliki potensi besar dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Berbicara mengenai kehidupan,
Rusmijaya (2012)Entrepreneur dianggap sudah menjadi sesuatu yang biasa bagi
sebagai agen perubahan ekonomi yang sebagian besar individu dalam menakar
cukup strategis sehingga Indonesia dapat kualitas hidupnya dengan melihat ke dunia
menaikkan peringkatnya dari Negara sebagai. Menggambarkan bahwa kualitas
berpendapatan menengah ke bawah (lower hidup yang baik adalah dengan melihat
middle country) menjadi Negara gambaran tingkat kesejahteraan dan
berpendapatan menengah ke atas (upper kemampuan yang dimiliki dalam dalam
middle income country) (Rusmijaya, 2012). memenuhi berbagai aspek kebutuhan.
Mengutip kompas, hampir di setiap negara Secara umum, dunia mengakui bahwa
maju, standarnya itu memiliki jumlah negara maju memang memiliki kualitas
penduduk sebagai wirausahawan di atas 14 kehidupan dan kesejahteraan yang tentu saja
persen. Sementara di kita Indonesia, lebih baik apabila dibandingkan dengan
angkanya masih 3,1 persen. negara-negara berkembang.
https://nasional.kompas.com/read/2018/04/0
Winbaktianur, Nur’Aisyiah Yusri Entrepreneur Muslim: Suatu Tinjauan 89
Implikasi dari hal tersebut di atas barang-barang baru atau kualitas barang,
adalah salah satu kondisinya dapat terlihat menerapkan metode produksi baru,
dari penguasaan ekonomi secara teoritis dan membuka pasar baru, mendapatkan sumber
manajemen yang diterapkan didunia bahan baku baru atau reorganisasi industri.
akademik dan dunia usaha didominasi oleh
konsep dan teori-teori dalam perspektif Sedangkan menurut Hoselitz (1960),
barat, termasuk dalam dunia perguruan wirausaha adalah individu yang membeli
tinggi Islam. dengan harga yang pasti dan menjual dengan
harga yang tidak pasti. Sedangkan
Artikel ini tidak bertujuan untuk Leibenstein (1968), berpendapat bahwa
mengkotomi kajian ilmu barat dan ilmu seorang wirausahawan adalah pengusaha
Islam. Hal ini dikarenakan Islam memiliki yang mengerahkan semua sumber daya yang
ajaran yang komprehensi dan sangat diperlukan untuk memproduksi dan
universal. Islam mendasari ilmu-ilmu memasarkan produk untuk memenuhi
termasuk di dalamnya kajian ilmu ekonomi kebutuhan pasar.
dan bisnis. Salah satunya yaitu kajian yang
berkenaan dengan entrepreneurship. Pendapat lain dikemukakan oleh Kirzner
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah (1985), bahwa wirausaha adalah individu
salah satu bagian cakupan dari ekonomi dan yang merasakan peluang adanya keuntungan
bisnis Islam. Entrepereneur Islam dapat dan memulai tindakan untuk memenuhi
menjadikannya sebagai panduan dalam kebutuhan pasar yang saat ini tidak
mengelola usahanya. Harapannya adalah terpenuhi. Hal senada diungkapkan oleh
para entrepreneur muslim dapat bertindak Bygrave dan Hofer (1991) bahwa wirausaha
sesuai dengan prinsip dan konsep bisnis adalah orang yang mempersepsikan peluang
yang diajarkan dalam Islam. Tulisan ini dan menciptakan organisasi untuk
akan membahas bagaimana menjadi menggapainya.
wirausahawan Islam berdasarkan al-Quran Kewirausahaan juga didefinisikan
dalam perspektif konseptual berdasarkan oleh Scarborough (2012), menyatakan
rangkuman dari para peneliti dan penulis bahwa kewirausahaan adalah tentang
terdahulu. menciptakan sesuatu yang baru di
lingkungan yang tidak pasti dan untuk
tujuan keuntungan. Kuratko dan Audretsch
Pembahasan (2009) menyatakan bahwa wirausahawan
bertindak sebagai agen perubahan;
Pengertian Kewirausahaan memberikan ide-ide kreatif dan inovatif
Ahli-ahli telah sangat banyak untuk perusahaan bisnis; dan membantu
memberikan definisi tentang kewirausahaan, bisnis tumbuh dan menguntungkan.
berikut ini akan disajikan beberapa definisi Sedangkan Baldacchino (2009), menyatakan
yang selama ini banyak dijadikan sebagai bahwa kewirausahaan merupakan
rujukan oleh para peneliti dan akademisi. kemampuan kreatif dan inovatif sebagai
Dirangkum dari Misra dan Kumar (2000), di dasar, kiat dan sumberdaya untuk
antaranya adalah Schumpeter (1934), menggapai peluang menuju sukses.
wirausaha adalah orang yang Dari beragam pendapat tentang
mengkombinasikan hal-hal baru yang kewirausahaan di atas dapat disimpulkan
menyebabkan diskontinuitas. Mencakup
Winbaktianur, Nur’Aisyiah Yusri Entrepreneur Muslim: Suatu Tinjauan 90
bahwa entreprenur adalah suatu kegiatan 2014; Lewis dan Churchil 2009; Said dkk.
usaha atau bisnis dimana pelaku usaha 2004).
menekankan pada jiwa kewirausahaan yang
dimiliki. Singkatnya, kewirausahaan dalam
perspektif Islam terdiri di atas tiga pilar
Entepreneurship dalam Islam timbal balik:(1) mengejar peluang sebagai
fokus inti kewirausahaan, (2) praktik etika
Pada bagian ini akan dibahas literur yang dipandu oleh seperangkat norma, nilai,
mengenai ajaran Islam yang relevan dengan dan rekomendasi karena Islam menganggap
kewirausahaan dan kegiatan ekonomi dan kegiatan bisnis sebagai bagian "perbuatan
bisnis. Diskusi di sini sebagian besar baik", dan (3) tindakan religius-spiritual
diturunkan dari dua sumber utama yang menghubungkan manusia dengan
pemikiran Islam: Al-Qur'an dan Sunnah Tuhan, tempat berwirausaha adalah
(perkataan dan praktik keteladanan Nabi kendaraan atau alat untuk mengagungkan
Muhammad) (Davis 2013 dalam Saiyed, Tuhan (Gümüsay 2014 dalam Saiyed, 2020).
2020).
Menurut Faizal dkk, (2013), norma-
Beberapa studi tentang kewirausahaa norma Islam diterapkan dan nilai-nilai
Islam menunjukkan bahwa tudi baru-baru karakter yang diterapkan secara bijaksana
ini muncul untuk membawa pengajaran pada tataran lingkungan sosial, dan sumber
Islam yang benar-benar menganut daya ekonomi, maka Islam telah
kewirausahaan dan bisnis (Kayed dan menciptakan komunitas baru di luar Al-
Hassan 2010; Ramadani et al. 2015). Di Jazeera Al-'Arabia dengan prinsip
antara banyak sifat wirausaha, Islam kewirausahaan secara inovatif. Muncul
mendesak semua Muslim untuk menjadi komunitas-komunitas baru yang diberikan
aktif, pekerja keras, dan gigih dalam kebebasan cukup luas dalam upaya mereka
mengumpulkan harta kekayaan melalui menciptakan kondisi sosial dan ekonomi
penggunaan yang diizinkan dari sumber lokal dengan nilai-nilai di bawah tuntunan
daya yang diberikan oleh Tuhan (Ramadani al-Qur'an dan al-Hadis, secara sinergis
et al. 2015) dalam Saiyed (2020). memelihara hubungan dengan
Islam mendorong umatnya untuk kepemimpinan Islam. Melalui penyatuan
mengejar peluang, perilaku mengambil nilai-nilai saintifik, sosial, etika, dan nilai
risiko, dan inovasi pada umatnya ekonomi mereka mampu untuk mencapai
(Audrestsch et al 2013; Kayed dan Hassan kesejahteraan rakyat sejak ratusan tahun.
2010). Hal ini dikarenakan konsep Naqvi (2003) menjelaskan bahwa
kewirausahaan dimaksudkan untuk terdapat beberapa prinsip dasar ekonomi
menyediakan tidak hanya untuk diri sendiri Islam, di antara nya: kesatuan (unity atau
tetapi juga untuk masyarakat luas, Islam Tauhid), keseimbangan dan kesejajaran
juga mengajarkan umatnya untuk terlibat (Equilibrium atau al-adl wa al-ihsan),
dalam kegiatan bisnis sebagai bentuk kebebasan (free will atau ikhtiyar) dan
perilaku spiritual dan sarana untuk tanggung jawab (Responsibility atau fardh).
menjalani kehidupan yang lebih baik yang Lebih lanjut, Naqvi (2003) menjabarkan
bermanfaat bagi masyarakat luas (Beekum bahwa unity mengarahkan setiap perilaku
dan Badawi 1999; Ghoul 2011; Gümüsay yang dilakukan dalam kegiatan
perekonomian dan bisnis harus didasarkan
Winbaktianur, Nur’Aisyiah Yusri Entrepreneur Muslim: Suatu Tinjauan 91
1. Puasa. Puasa memberikan tauhid, dan sebagi bukti bukti akhlak yang
manfaat untuk kesehatan mental dimiliki dan sebagai barometer ketakwaan
dan emosi entrepreneur. Ketika kepada sang pencipta Allah SWT.
seseorang berusaha nmenahan
lapar, tubuhnya akan melepaskan Entrepereneurial muslim akan
beberapa zat kimia untuk semakin kuat dengan menerapkan berbagai
melindungi otak, hal ini akan kebiasan atau pola hidup dalam menjalankan
dapat meningkatkan mood usaha dan bisnis. Hal tersebut akan
seseorang untuk membentuk menuntun wirausahawan muslim untuk
konsep dalam upaya membangun menjalankan usahanya berlandaskan kepada
dan mengembangkan usaha dan al-Quran dan al-Hadits. Dengan menerapkan
bisnis. dimensi-dimensi yang akan membimbing
2. Shalat. Terutama sholat dhuha, mereka untuk bersikap dan berperilaku
tidak hanya membantu kesehatan dalam setiap aktitivitas usahanya maka rasa
tubuh, juga terbukti telah aman dalam menjalankan usaha akan
menjadi tameng mental dan juga muncul.
meningkatkan hubungan
silaturahmi sesama umat muslim
untuk mengeratkan hubungan Daftar Kepustakaan
usaha dan bisnis. Anam dan M. Ufuqul Mubin (Yogyakarta:
3. Membaca Al-Qur’an. Sangat Pustaka Pelajar, 2003).
disarankan untuk mMembaca Al-
Qur‟an pada pagi hari karena Antoni (2014). Muslim Entrepreneurship:
tidak hanya dapat membuat Membangun Muslim Peneurs
pikiran tenang dan hati tentram. Characteristics Dengan Pendekatan
Para saintis telah membuktikan Knowladge Based Economy. EL-
bahwa dengan rutin membaca HIKAM: Jurnal Pendidikan dan
Al-Qur'an setelah subuh mampu Kajian Keislaman. Volume VII,
meningkatkan kecerdasan otak. Nomor 2, Juli – Desember 2014
Hal ini disebabkan karena waktu
Audretsch, D. B., Boente, W., & Tamvada,
subuh merupakan pergantian
J. P. (2013). Religion, social class,
gelap ke terang dan sebaliknya
and entrepreneurial choice. Journal
4. Zikir. Keutamaan zikir adalah
of Business Venturing, 28(6), 774-
dapat membersihkan hati dan
789
membantu menjaga suasana iwa
yang tenang, damai, serta Baldacchino. 2008. Entrepreneurial
mengendalikan diri dalam Creativity and Innovation. The First
menjalankan usaha dan bisnis International
Penutup Beekum, R. I., & Badawi, J.A. (1999),
Leadership: An Islamic Perspective,
Islam mengajarkan bahwa bekerja
Amana, Beltsville, Maryland.
atau menjalankan bisnis bukan hanya
sekedar kegiatan ekonomi saja, akan tetapi Churchill, S. A. (2017). Fractionalization,
aktivitas itu merupakan cerminan keimanan, entrepreneurship, and the
Winbaktianur, Nur’Aisyiah Yusri Entrepreneur Muslim: Suatu Tinjauan 94