Anda di halaman 1dari 35

7/26/2015

PENGERTIAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

 Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom


Action Research, yaitu satu Action Research yang dilakukan di
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) kelas.
 Action Research, sesuai dengan arti katanya, diterjemahkan
menjadi penelitian tindakan; yang oleh Carr dan Kemmis (McNiff,
1991, p.2) didefinisikan sebagai berikut:
Action research is a form of self-reflective enquiry undertaken by
participans (teachers, students or pricipals, for example) in social
(including educational) situations in order to improve the rationality
and justice of (1) their own social or educational practices, (2) their
understanding of these practices, and (3) the situations (and
institutions) in which the practices are carried out.
D is a jika n da la m R a ng ka Program I p t e k s Ba g i M a s ya rakat (I b M ): I P T E KS Ba g i
K e lo m po k G ur u Se k o lah D a s a r di D e s a Bug b ug, K a r a ngase m.
L P P M Un ive r sita s Uda ya na
A g us t us 2 0 1 5

PENGERTIAN PTK Karakteristik PTK


 Penelitian tindakan merupakan penelitian dalam bidang  Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang
sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode dilakukan oleh guru dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,
utama, dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru
serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
berbagai aspek.  Karakteristik PTK adalah sebagai berikut:
 Mills (dalam Wardhani, dkk., 2007) mendefinisikan  An inquiry of practice from within (Penelitian berawal dari
penelitian tindakan sebagai “systematic inquiry” yang kerisauan guru akan kinerjanya)
dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah  Self – reflective inquiry (metode utama adalah refleksi diri,
untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik bersifat agak longgar, tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah
yang dilakukannya. Informasi ini digunakan untuk penelitian)
meningkatkan persepsi serta mengembangkan “reflective  Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran
practice” yang memperbaiki hasil belajar siswa.  Tujuannya: memperbaiki pembelajaran

1
7/26/2015

Sebagai Contoh
Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Kelas
 Penelitian mengenai keefektifan salah satu metode mengajar.
 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berbeda dari  Dalam hal ini guru diminta menggunakan metode mengajar tertentu
penelitian kelas (classroom research). dengan cara mengikuti disain atau rancangan yang telah ditetapkan.
 Peneliti akan mengumpulkan data dari observasi kelas, wawancara
 PTK termasuk salah satu jenis penelitian kelas karena dengan guru dan siswa, dan barangkali juga memberikan angket.
memang penelitian tersebut dilakukan di dalam
 Guru berperan sebagai subjek penelitian, sedangkan penelitinya
kelas. sendiri mungkin berasal dari institusi lain.
 Namun penelitian kelas yang dapat didefinisikan  Perilaku guru yang dipersyaratkan oleh peneliti harus dipertahankan
sebagai penelitian yang dilakukan di dalam kelas, oleh guru selama penelitian berlangsung.
mencakup tidak hanya PTK, tetapi juga berbagai jenis  Hasil penelitian ini mungkin juga akan disampaikan kepada kepala
penelitian yang dilakukan di dalam kelas. sekolah, tetapi tindak lanjutnya barangkali masih menjadi tanda
tanya (Wardhani, dkk., 2007).

Perbandingan PTK & Penelitian Tindakan Kelas Non-PTK Perbedaan Karakateristik PTK dengan Penelitian Formal
No Aspek Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Kelas non-PTK
No Dimensi PTK Penelitian Formal
1 Peneliti Guru Orang luar 1 Motivasi Tindakan Kebenaran

2 Rencana Penelitian Oleh guru (mungkin Oleh peneliti 2 Sumber masalah Diagnosis status Induktif-deduktif
dibantu orang luar) 3 Tujuan Memperbaiki praktik, Verifikasi dan menemukan
3 Munculnya Masalah Dirasakan oleh guru Dirasakan oleh orang luar sekarang dan disini pengetahuan yang dapat
(mungkin dengan dorongan digeneralisasikan
orang luar) 4 Peneliti yang terlibat Pelaku dari dalam (guru) Orang luar yang berminat
4 Ciri Utama Ada tindakan untuk Belum tentu ada tindakan 5 sampel Kasus khusus Sampel yang representative
perbaikan yang berulang perbaikan
sebagai guru dan peneliti 6 metodologi Longgar tetapi berusaha Baku dengan objektivitas dan
5 Peran Guru Sebagai guru dan peneliti sebagai guru (objek objektif-jujur-tidak ketidakmemihakan yang
penelitian) kelas memihak (impartiality) terintegrasi (build-in
objectivity & impartiality)
6 Tempat Penelitian Kelas Kelas
7 Penafsiran hasil Untuk memahami praktik Mendeskripsikan,
penelitian melalui refleksi oleh mengabstraksi, serta
7 Proses Pengumpulan Oleh guru sendiri atau Oleh peneliti praktisi yang membangun menyimpulkan da
Data bantuan orang lain membentuk teori oleh
8 Hasil Penelitian Langsung dimanfaatkan Menjadi milik peneliti, ilmuwan.
oleh guru dan dirasakan belum tentu dimanfaatkan 8 Hasil akhir Siswa belajar lebih baik Pengetahan, prosedur, atau
oleh kelas oleh guru. (proses dan produk) materi yang teruji.

2
7/26/2015

Mengapa PTK Perlu dilakukan oleh Guru


Manfaat PTK bagi Guru
Guru dianggap paling tepat melakukan PTK karena:
1. Guru mempunyai otonomi untuk menilai kinerjanya;  Membantu guru memperbaiki pembelajaran
2. Temuan penelitian tradisional sering sukar  Membantu guru berkembang secara profesional
diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran;  Meningkatkan rasa percaya diri guru
3. Guru merupakan orang yang paling akrab dengan  Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan
kelasnya; pengetahuan dan keterampilan.
4. Interaksi guru-siswa berlangsung secara unik, dan
5. Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif
yang bersifat pengembangan mempersyaratkan guru
mampu melakukan penelitian di kelasnya.

Keterbatasan Penelitian Tindakan Kelas


Manfaat PTK Bagi Pembelajaran/Siswa & Sekolah
PTK mempunyai keterbatasan yaitu validitasnya yang masih sering
dipertanyakan serta tidak mungkin melakukan generalisasi karena
 Bagi pembelajaran/siswa, PTK bermanfaat untuk sampelnya hanya kelas dari guru yang berperan sebagai pengajar dan
peneliti.
meningkatkan proses/hasil belajar siswa, disamping
guru yang melaksanakan PTK dapat menjadi model
bagi para siswa dalam bersikap kritis terhadap hasil Validitas PTK
belajarnya.  Menurut Wardhani, dkk. (2007), validitas atau kesahihan PTK sebagai
penelitian ilmiah masih sering dipertanyakan. Metodologi yang agak
 Bagi sekolah, PTK membantu sekolah untuk longgar yang lebih bersifat informal meskipun dijaga keobjektifannya
berkembang karena adanya peningkatan/kemajuan masih menimbulkan keraguan, apakah kaidah-kaidah penelitian ilmiah
pada diri guru dan pendidikan di sekolah tersebut. dapat dijaga selama pengumpulan data? Apakah tidak ada manipulasi
yang dilakukan baik oleh guru maupun oleh siswa karena perintah
guru?.
 Para peneliti masih sering mempertanyakan kesahihan penelitian yang
dilakukan guru sendiri di dalam kelasnya, sebagaimana yang
diisyaratkan oleh Winter (dalam McTaggart, 1991).

3
7/26/2015

Generalisasi Kondisi Yang Dipersyaratkan dalam PTK


 Hasil PTK tidak dapat digeneralisasikan karena memang
hasil tersebut hanya terkait dengan siswa dalam kelas  PTK memerlukan berbagai kondisi agar dapat berlangsung
tertentu. dengan baik dan melembaga, kondisi tersebut antara lain:
 Kita tidak dapat menyimpulkan bahwa dalam satu teknik  dukungan dari semua personil di sekolah,
efektif untuk meningkatkan motivasi siswa karena sampel  iklim yang terbuka yang memberikan kebebasan kepada
penelitian hanya satu kelas yang merupakan kasus guru untuk berinovasi,
khusus. PTK memang penelitian yang dilakukan guru di
kelasnya sendiri untuk memperbaiki aspek pembelajaran  berdiskusi, berkolaborasi, dan saling mempercayai
tertentu yang terjadi di kelas tersebut. Meskipun demikian, diantara personil sekolah dan juga saling percaya antara
hasil penelitian tersebut, tentu dapat dicobakan oleh guru guru dan siswa.
lain dengan mempertimbangkan berbagai modifikasi  Birokrasi yang terlampau ketat merupakan hambatan
sesuai dengan kondisi kelasnya (Wardhani, dkk., 2007). bagi PTK.

4
7/27/2015

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN Langkah-langkah PTK


TINDAKAN KELAS (PTK)
Langkah-langkah dalam PTK merupakan satu daur atau
siklus yag terdiri dari:
 Merencanakan Perbaikan,
 Melaksanakan Tindakan,
 Mengamati, dan
Disajikan dalam rangka Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM):
IbM Kelompok Guru Sekolah Dasar di Desa Bugbug, Karangasem
LPPM Universitas Udayana, Agustus 2015
 Melakukan Refleksi.

Tahap-tahap dalam PTK Tahap-tahap dalam PTK


 Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilakukan akan digunakan
Merencanakan kembali untuk merevisi rencana jika ternyata tindakan yang dilakukan
belum berhasil memperbaiki praktik atau memecahkan masalah yang
menjadi kerisauan guru.
Refleksi Melakukan Tindakan  Setelah siklus ini berlangsung beberapa kali, barangkali perbaikan yang
diinginkan sudah terjadi. Dalam hal ini daur PTK dengan tujuan
perbaikan yang direncanakan sudah berakhir, namun biasanya akan
muncul kembali masalah ataau kerisauan baru dari guru. Masalah ini
Mengamati akan kembali dipecahkan dengan mengikuti daur PTK (Wardhani, dkk.
2007).

1
7/27/2015

Merencanakan Perbaikan Identifikasi Masalah


Untuk merencanakan perbaikan terlebih dahulu perlu Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan mengajukan
dilakukan: pertanyaan pada diri sendiri tentang pelajaran yang dikelola.
Guru dapat mengajukan pertanyaan berikut kepada diri sendiri
 Mengidentifikasi masalah, (Wardhani, dkk. 2007):
 Menganalisis dan merumuskan masalah.  Apa yang sedang terjadi di kelas saya?
 Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu?
 Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya?
 Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut saya biarkan?
 Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah
tersebut?

Identifikasi Masalah Menganalisis dan Merumuskan Masalah


Jika setelah menjawab pertanyaan tersebut guru sampai pada  Setelah masalah teridentifikasi, masalah perlu dianalisis
kesimpulan bahwa ia memang menghadapi masalah dalam bidang
tertentu, berarti ia sudah berhasil mengidentifikasi masalah. dengan cara melakukan refleksi dan penelaah berbagai
dokumen yang terkait, seperti pekerjaan siswa, daftar
Jika masalah sudah teridentifikasi, maka muncul pertanyaan,
masalah mana yang mugkin dipecahkan melalui PTK? Apakah semua hadir, atau daftar nilai, atau bahkan bahan pelajaran yang
masalah layak dipecahkan melalui PTK? Untuk menjawab pertanyaan kita siapkan. Semua ini bergantung dari jenis masalah
ini, rambu-rambu bidang yang layak dijadikan fokus PTK adalah (Mills yang kita identifikasi.
dalam Wardhani, dkk. (2007):
 Melibatkan kegiatan belajar mengajar,  Dari hasil analisis, dipilih dan dirumuskan masalah yang
 Mungkin ditangani oleh guru, paling mendesak dan mungkin dipecahkan oleh guru.
 Sangat menarik minat guru, serta Masalah kemudian dipecahkan secara operasional agar
 Ingin diubah/diperbaiki oleh guru (dalam Mills, 2000) dapat memandu usaha perbaikan.

2
7/27/2015

Contoh: Merencanakan Perbaikan


Dengan dirumuskannya masalah secara operasional guru sudah mulai membuat
 Rumusan masalah: Tugas dan bahan belajar yang rencana perbaikan atau rencana PTK.
bagaimana yang dapat meningkatkan motivasi siswa?.  Setelah masalah dijabarkan, langkah berikutnya adalah mencari/
Dapat dijabarkan sebagai berikut (Wardhani, dkk., 2007): mengembangkan cara perbaikan, yang dilakukan dengan:
 mengkaji teori dan hasil penelitian yang relevan,
 Bagaimana frekuensi pemberian tugas yang dapat
 berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar, serta
meningkatkan motivasi siswa?
 menggali pengalaman sendiri.
 Bagaimana bentuk dan materi tugas yang memotivasi?
 Berdasarkan hasil yang dicapai dalam langkah ini dikembangkan cara
 Bagaimana syarat bahan belajar yang menarik? perbaikan atau tindakan yang sesuai dengan kemampuan dan
 Bagaiman kaitan materi bahan belajar dengan tugas yang komitmen guru, kemampuan siswa, sarana dan fasilitas yang
diberikan? tersedia serta iklim belajar dan iklim kerja sekolah.

Melaksanakan PTK Melaksanakan Tindakan


 Pelaksanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan: Agar pelaksanaan tindakan sesuai dengan kaidah PTK, perlu diterapkan 6
kriteria sebagai berikut:
 rencana pembelajaran dan skenario tindakan termasuk bahan  Metodologi penlitian yang sedang dilaksanakan tidak boleh mengganggu
pelajaran dan tugas-tugas, komitmen guru dalam mengajar.
 Pengumpulan data jangan sampai menyita waktu guru terlampau banyak.
 menyiapkan alat pendukung/sarana lain yang diperlukan,
 Metodologi yang diterapkan harus reliable/handal, sehingga guru dapat
 mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data, serta menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi kelasnya.
 melakukan simulasi pelaksanaan jika diperlukan.  Masalah yang ditangani guru haruslah sesuai dengan kemampuan dan
komitmen guru.
 Dalam melaksanakan tindakan atau perbaikan, observasi dan  Guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika yang terkait
interpretasi dilakukan secara simultan. Aktor utama dalah guru, dengan tugas-tugasnya.
namun guru dapat dibantu oleh alat perekam data, atau teman  PTK harus mendapat dukungan dari masyarakat sekolah.
sejawat sebagai pengamat.

3
7/27/2015

Pengumpulan dan Analisis Data, serta Tindak Lanjut Pengumpulan Data


 Pengumpulan data dalam PTK dapat dilakukan dengan  Tahap observasi dan interpretasi dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan perbaikan. Selain untuk menginterpretasikan
berbagai teknik seperti: peristiwa yang muncul sebelum direkam, interpretasi juga membantu
 observasi,
guru melakukan penyesuaian.
 Observasi yang efektif berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu:
 catatan harian,  Harus ada perencanaan bersama antara guru dan dan pengamat,
 rekaman,  Fokus observasi harus ditetapkan bersama,
 Guru dan pengamat harus membangun kriteria observasi
 angket,
bersama-sama
 wawancara, serta  Pengamat harus memiliki keterampilan mengobservasi, dan
 Observasi akan bermanfaat jika balikan diberikan segera dan
 analisis dokumen seperti hasil belajar siswa.
mengikuti berbagai aturan aturan.

Observasi Tujuan/Sasaran Observasi

 Ada empat jenis observasi yang dapat dipilih, yaitu:


 Dalam PTK, observasi terutama ditujukan untuk memantau
 observasi terbuka, proses dan dampak perbaikan yang direncanakan.
 observasi terfokus,  Oleh karena itu, yang menjadi sasaran observasi dalam PTK
 observasi terstruktur, dan adalah proses dan hasil atau dampak pembelajaran yang
direncanakan sebagai tindakan perbaikan.
 observasi sistematik.
 Proses dan hasil atau dampak yang teramati diinterpretasikan,
selanjutnya digunakan untuk menata kembali langkah-langkah
perbaikan.

4
7/27/2015

Prosedur Observasi Prosedur Observasi


 Pada dasarnya, prosedur observasi terdiri dari tiga tahap, Agar tiga tahap ini berlangsung efektif:
yaitu:  hubungan guru dan pengamat harus didasari saling mempercayai,
 pertemuan pendahuluan (perencanaan),  fokus kegiatan adalah perbaikan,
 pelaksanaan observasi, dan  proses tergantung dari pengumpulan dan pemanfaatan data yang
 diskusi balikan. objektif,
 guru didorong untuk mengambil kesimpulan,
Ketiga tahap ini sering disebut sebagai siklus pengamatan, yaitu
 setiap tahap observasi merupakan proses yang berkesinambungan,
popular dipakai dalam supervisi klinis, baik dalam membimbing
serta
calon guru maupun dalam memberikan bantuan profesional
 guru dan pengamat terlibat dalam perkembangan profesional yang
bagi guru yang sudah bertugas
saling menguntungkan.

Catatan harian, Rekaman, Angket, dan Wawancara


Contoh Catatan Harian Guru
Selain melalui observasi, data mengenai pembelajaran dapat Catatan Harian Guru
dikumpulkan melalui:
 catatan/laporan harian guru,
Kamis, 19 Desember 2002
 catatan harian siswa,
 Bahasa Indonesia
 wawancara (antara guru dan siswa, pengamat dan siswa, serta
 Pertanyaan: Bagaimana Pendapatmu tentang cerita yang
pengamat dan guru),
kamu baca tadi?
 angket, dan
– Tidak ada yang menjawab pada kesempatan pertama
 telaah berbagai dokumen.
– Setelah diberi tuntunan, ada 3 anak yang menjawab
 Anak-anak kurang bersemangat

5
7/27/2015

Contoh Angket Analisis Data


 Analisis data dilakukan dengan:
Contoh pertanyaan pada angket untuk siswa  menyeleksi dan mengelompokkan data,
 memaparkan atau mendeskripsikan data dalam bentuk narasi,
1. Apa yang paling menarik bagimu dalam pelajaran tabel, dan/atau grafik, serta
tadi?
 menyimpulkan dalam bentuk pernyataan.
2. Selama pelajaran berlangsung, berapa pertanyaan
yang telah kamu sampaikan?  Berdasarkan hasil analisis dilakukan refleksi, yaitu renungan atau
a. Tidak ada mengingat kembali apa yang telah berhasil dikerjakan, mengapa
b. 1 pertanyaan berhasil.
c. 2 pertanyaan  Berdasarkan hasil refleksi, guru melakukan perencanaan tindak
d. Lebih dari 2 pertanyaan lanjut, yang dapat berupa revisi dari rencana lama, atau baru
sama sekali

6
7/27/2015

Langkah-Langkah Perencanaan PTK


1. Langkah-Langkah untuk Menemukan dan Merumuskan Masalah
 Identifikasi Masalah
 Menganalisis Masalah
 Merumuskan Masalah
2. Mengembangkan Alternatif Tindakan
 Berdasarkan rumusan masalah, dapat diformulasikan suatu hipotesis
tindakan.
 Hipotesis tindakan adalah suatu perkiraan tentang tindakan yang
Disajikan dalam rangka Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM): diduga dapat mengatasi permasalahan tersebut.
IbM Kelompok Guru Sekolah Dasar di Desa Bugbug, Karangasem
LPPM Universitas Udayana, Agustus 2015  Tindakan dilakukan dengan cara mengintervensi kegiatan agar dapat
memperbaiki proses pembelajaran. Artinya mengubah kegiatan atau
tindakan yang biasa dilakukan dengan tindakan yang diduga dapat
memperbaiki keadaan.

Contoh Rumusan Masalah Mengembangkan Alternatif Tindakan

 Bagaimana cara membuat penjelasan menjadi lebih mudah dipahami, Untuk contoh rumusan masalah pada uraian di atas,
mengaktifkan siswa, dan menggunakan alat peraga, sehingga mampu  dengan mengkaji berbagai teori,
meningkatkan prestasi siswa dalam pelajaran IPA?
 berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar, serta
 Dalam rumusan masalah terkandung:  mengingat pengalaman yang berkaitan dengan keterampilan
 tujuan perbaikan (meningkatkan prestasi siswa dalam pelajaran IPA) menjelaskan, mengaktifkan siswa dan menggunakan alat peraga kita
dan dapat mengembangkan alternatif tindakan.
 cara perbaikan yang akan ditempuh (membuat penjelasan lebih
mudah dipahami, mengaktifkan siswa dan menggunakan alat
peraga).

1
7/27/2015

Hipotesis/Alternatif Tindakan
Rencana Perbaikan
Hipotesis/Alternatif Tindakan 1:
 Apabila dalam menjelaskan materi pelajaran IPA guru menerangkannya disertai  Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dibuat dengan menggunakan
dengan memberi contoh-contoh kongkrit, menggunakan alat peraga yang sesuai,
format yang hampir sama dengan format Rencana Pembelajaran (RP).
tidak menggunakan kata-kata asing yang sulit dipahami siswa, serta memberi
kesempatan bertanya dan berdiskusi kepada siswa, maka pemahaman siswa akan
Bedanya:
meningkat.  dalam RPP terdapat tujuan perbaikan,
 deskripsi kegiatan lebih rinci,
Hipotesis Tindakan 2:
 pertanyaan, soal, dan kunci jawaban dicantuman secara lengkap,
 Apabila guru menggunakan kata-kata asing dan menerjemahkaannya dalam Bahasa
Indonesia disertai contoh-contoh konkrit, yang bila perlu menggunakan alat peraga, sedangkan RP unsur-unsur tersebut tidak selalu ditulis. Format dapat
kemudian siswa diberi tugas mencari contoh lain dari lingkungannya sendiri dan disesuaikan dengan format yang berlaku di sekolah masing-masing.
mediskusikan masalah dalam kelompok, maka pemahaman siswa akan meningkat.

Menentukan dan Mempersiapkan Prosedur dan


 Untuk dapat membuat RPP yang akurat dan dapat dihandalkan dalam
pelaksanaan, perlu dilakukan langkah-langkah: Instrumen Pengumpul Data
1) membuat skenario pembelajaran,  Prosedur dan alat pengumpul data ditentukan berdasarkan masalah dan
2) menyiapkan sarana dan fasilitas pembelajaran, tujuan perbaikan.
3) menyusun RPP secara lengkap,  Jika guru meminta teman sejawat untuk mengobservasi pelaksanaan
4) mensimulasikan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan RPP untuk perbaikan, lembar observasi harus disepakati terlebih dahulu.
untuk melihat kelayakannya, serta  Karena data yang dikumpulkan lebih cenderung kepada data kualitatif,
5) menyempurnakan RPP berdasarkan hasil simulasi. maka prosedur dan alat pengumpul data dapat berupa observasi dengan
menggunakan lembar observasi, wawacara berdasarkan panduan
wawancara, catatan guru, dan refleksi.

2
7/27/2015

Contoh Lembar Observasi


Contoh Prosedur dan Instrument Pengumpul Data No Aspek yang diminati Kemunculan Komentar
1 a. Guru menggunakan contoh
b. Guru menggunakan alat peraga
2 Bahasa yang digunakan guru jelas dan sederhana
 RPP: IPS Kelas V SD
3 Guru memeriksa pemahaman siswa dengan
 Prosedur dan Instrument Pengumpul Data mengajukan pertanyaan/memberi tugas
4 Guru memberikan kesempatan bertanya
 Prosedur:
5 a. Siswa menjawab
1. Observasi oleh teman sejawat: untuk merekam cara guru menjelaskan b. Jawaban siswa logis
dan keaktifan siswa. 6 a. Siswa bertanya
b. Pertanyaan siswa:
2. Wawancara dengan siswa setelah pelajaran selesai. - ditanggapi oleh guru
3. Analisis dokumen (hasil latihan siswa). - ditanggapi oleh siswa lain
- tidak ditanggapi
 Instrument: Lembar observasi dan pedoman wawancara 7 Siswa berdiskusi
Kesan Umum

Proposal PTK Komponen kunci proposal PTK

 Judul Penelitian
 Proposal PTK diperlukan jika guru ingin ikut perlombaan PTK atau  Bidang Kajian
mendapat dana untuk melaksanakan PTK yang diusulkan.  Pendahuluan, yang memuat latar belakang munculnya masalah serta akar
 Format proposal biasanya ditentukan oleh sponsor/penyelenggara. penyebab masalah
 Dari segi administratif proposal dapat bervariasi, namun dari segi  Perumusan dan Pemecahan Masalah, yang terdiri dari: perumusan masalah,
substansi ke PTK an, pada umumnya sama. pemecahan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian
 Kajian Pustaka
 Rencana dan Prosedur Penelitian
 Disamping komponen kunci, juga terdapat komponen
pendukung/komponen, administratif, seperti: jadwal penelitian, personalia
penelitian, biaya penelitian, dan lampiran.

3
7/27/2015

Sistematika Usulan PTK


 Judul Penelitian Judul Penelitian
 Bidang Kajian
 Pendahuluan
 Perumusan dan Pemecahan Masalah Contoh Judul penelitian untuk tindakan perbaikan pembelajaran IPS di
 Tujuan Penelitian kelas V SD, dapat dibuat dalam berbagai alternatif sebagai berikut.
 Manfaat Hasil Penelitian
 Kajian Pustaka  Penggunaan Alat Peraga dan Contoh, serta Mengaktifkan Siswa
 Rencana dan Posedur Penelitian dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas V SD Sedayu dalam
 Jadwal Penelitian IPS.
 Biaya Penelitian  Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas V SD Sedayu dalam IPS
 Personalia Penelitian
 Daftar Pustaka
melalui Pemberian contoh, dan Mengaktifkan Siswa.
 Lampiran-lampiran:
- Instrument penelitian
- Curicullum Vitae
- Surat keterangan ketua…

Perumusan dan Pemecahan Masalah


Bidang Kajian
 Bidang kajian berkaitan dengan masalah pembelajaran yang menjadi fokus  Rumusan masalah sebaiknya dibuat dalam bentuk kalimat tanya dan
PTK yang anda usulkan, misalkan: desain dan strategi pembelajaran, alat memang merupakan masalah penelitian.
bantu, penilaian, atau motivasi yang rendah.  Pemecahan masalah disajikan dalam bentuk alternatif tindakan,
lengkap dengan argumentasi mengapa tindakan itu yang dipilih untuk
mengatasi masalah.
Pendahuluan
 Pendahuluan mencakup deskripsi tentang masalah pembelajaran,
proses identifikasi dan analisis masalah, penyebab/akar terjadinya
masalah, serta alasan mengapa masalah penting untuk diatasi.

4
7/27/2015

Tujuan Penelitian
 Tujuan penelitian harus sesuai dengan rumusan masalah dan tindakan
Contoh Tujuan penelitian
perbaikan.
Sebagai contoh, tujuan penelitian yang terkait dengan perbaikan
 Harus diingat bahwa tujuan penelitian berbeda dengan tujuan perbaikan.
pembelajaran IPS di kelas V SD, dapat disusun sebagai berikut.
 Tujuan penelitian pada umumnya berkisar pada mendeskripsikan atau
 Mendeskripsikan cara menggunakan contoh kongkret dalam
mengumpulkan informasi atau menguji hipotesis.
menjelaskan.
 Terkait dengan tujuan penelitian pada umumnya, maka PTK pada umumnya
 Mendeskripsikan cara mengaktifkan siswa melalui tanya jawab dan
bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil perbaikan.
diskusi
 Tujuan ini berkaitan dengan mencari jawaban apakah tindakan perbaikan yang
 Menganalisis dampak penggunaan contoh kongkret dan mengaktifkan
kita lakukan berhasil mencapai perbaikan yang diharapkan, atau ada yang
siswa terhadap pemahaman siswa
perlu diubah pada daur berikutnya.

Manfaat Hasil Penelitian Rencana dan Prosedur Penelitian


Bagian ini memuat:
 Jelaskan manfaat penelitian ini bagi guru, siswa, dan institusi (sekolah)  Subjek penelitian, tempat, waktu, dan lama tindakan.
 Prosedur/langkah-langkah PTK yang akan dilaksanakan, yang terdiri dari:
1) perencanaan,
Kajian Pustaka 2) pelaksanaan tindakan,
 Dalam bagian ini dicantumkan konsep, teori atau penelitian yang 3) observasi,
relevan dengan permasalahan dan tindakan yang dirancang, sehingga 4) evaluasi-refleksi,
jelas kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini. Kajian pustaka
yang semuanya bersifat siklis (berulang sesuai dengan jumlah daur/siklus yang
dapat dari berbagai sumber. direncanakan).
 Dalam prosedur juga tergambar peran tim peneliti dalam setiap tahap
penelitian.

5
7/27/2015

Jadwal Penelitian Personalia Penelitian


 Jadwal penelitian memuat semua kegiatan penelitian, mulai dari  Memuat identitas tim peneliti serta perannya dalam penelitian
perencanaan, persiapan, pelaksanaan, sampai dengan penulisan laporan
lengkap dengan waktu pelaksanaan. Jadwal dibuat dalam bentuk tabel Daftar Pustaka
khusus yang disebut Gantt Chart  Memuat semua sumber yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian
ini.
Biaya Penelitian Lampiran-lampiran:
 Bagian ini mencantumkan secara rinci biaya yang diperlukan dalam  Pada umumnya yang dilampirkan adalah: Instrument penelitian, Riwayat
penelitian ini. Rincian biaya haruslah logis dan sesuai dengan ketentuan hidup Tim peneliti, dan Surat keterangan lain yang diperlukan.
dari sponsor.

6
8/4/2015

1. TAHAP PERSIAPAN
 RP untuk pelaksanaan PTK lebih rinci daripada RP untuk
pembelajaran rutin.
 Setiap komponen RP untuk pelaksanaan PTK harus rinci.

 Tujuan.
 Tujuan dijabarkan dari tujuan kurikuler setiap mata pelajaran.
Disajikan dalam rangka Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM):
IbM Kelompok Guru Sekolah Dasar di Desa Bugbug, Karangasem
 Harus ditambahkan tujuan perbaikan, yang sesuai dengan
LPPM Universitas Udayana, Agustus 2015 fokus masalah yang ingin diatasi.
 Hal ini penting, agar dalam proses pembelajaran, tujuan
tersebut menjadi fokus perhatian guru.

 Materi  Kegiatan pembelajaran:


Dalam RP untuk pelaksanaan PTK, materi harus dirinci,  RP untuk pelaksanaan PTK, langkah-langkah pembelajaran
misal berupa outline, sehingga guru tahu pasti apa yang harus dibuat secara rinci, lengkap dengan pertanyaan yang
akan dibahas di dalam kelas. akan diajukan, bahkan bila perlu dengan skenario yang
 Media dan Sumber sangat rinci.
 Media dan sumber harus dirancang secara cermat.  Hal ini sangat penting karena perbaikan pembelajaran
 Dari segi sumber, guru perlu memperkaya diri dengan menuntut guru memilih dan menetapkan langkah-langkah
sumber lain, sehingga pengetahuannya tetang topik yang pembelajaran sesuai dengan tujuan perbaikan.
dibahas menjadi lebih mantap.  Langkah-langkah atau skenario yang dibuat harus sesuai
 media/alat peraga, harus dipilih yang memungkinkan dengan metode pembelajaran yang dipilih.
siswa belajar lebih baik.

1
8/4/2015

 Evaluasi  Guru yang melaksanakan PTK perlu menetapkan kriteria keberhasilan, sesuai
 Dalam bagian ini, RP dilengkapi dengan prosedur dan alat dengan tujuan perbaikan.
evaluasi.  Kriteria keberhasilan bervariasi, sesuai dengan tujuan perbaikan yang
dirancang.
 RP untuk melaksanakan PTK mencantumkan secara rinci butir-  Misalnya keberhasilan mengajarkan rumus Phytagoras dirancang minimal
butir tes yang akan diberikan, atau lembar observasi yang 85% peserta didik dapat menerapkan rumus tersebut dalam berbagai
mungkin akan digunakan. ukuran segitiga siku.
 Jenis alat ukur yang dicantumkan sesuai dengan tujuan khusus  Artinya, pengajar dikatakan berhasil dalam proses pembelajaran kalau
minimal 85% dari jumlah muridnya dapat menjawab semua soal yang
atau kompetensi yang diharapkan akan dikuasai oleh siswa. berkenaan dengan sisi siku-siku dengan tepat.
 Alat ukur, berupa tes yang dapat mengukur ketercapaian tujuan  Kalau kurang dari 85%, berarti belum berhasil dengan metode pembelajaran
instruksional khusus atau penguasaan kompetensi harus yang telah digunakan. Oleh sebab itu, guru harus mencaari metode lain
disiapkan. atau memberi latihan yang lebih mudah dipahami peserta didik.
 Guru yang melaksanaan PTK harus memiliki lebih banyak alat  Penentuan besarnya kriteria keberhasilan belum ada yang baku. Pada guru
ukur untuk memberi informasi yang lebih mneyeluruh dan membuat sendiri kriteria ini yang didasarkan pada tingkat kecerdasan peserta
didik dalam kelas yang diasuhnya.
komprehensif selama proses pembelajaran.

 Pada tahap pelaksanaan pembelajaran, peran guru pelaksana PTK sangat  Penyesuaian yang dilakukan guru dalam pelaksanaan pembelajaran
berbeda dari peran guru yang hanya bertugas mengajar.
 Penyesuaian bertujuan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih
 Guru yang melaksanakan PTK mempunyai peran lain yaitu sebagai peneliti.
efektif.
 Sebagai pengajar ia harus memfokuskan diri pada pembelajaran dan kemudian
sebagai peneliti, ia juga harus memfokuskan diri pada pengumpulan data.  Misalnya: ketika guru menjelaskan, banyak siswa yang mengantuk,
maka guru mungkin menghentikan penjelasan tersebut sejenak,
 Jika dia tidak mampu mengumpulkan data sendiri, maka dia dapat meminta
bantuan teman sejawat atau menggunakan alat perekam yang memungkinkan bertanya kepada siswa atau mengungkapka sesuatu yang mampu
ia mendapat data yang diinginkan. menarik perhatian siswa. Ketika pertanyaan guru tidak dijawab
 Selama mengajar, agar pembelajaran berjalan sesuai rencana dan agar data oleh siswa, guru dapat melakukan penyesuaian dengan berbagai
dapat dikumpulkan dengan cermat, guru harus selalu melakukan penyesuaian
transaksional dan mencatat hal tersebut dalam buku catatan sehingga dapat cara, misalnya: menjelaskan kembali materi yang ditanyakan,
dianalisis dengan cermat. memberikan tuntutan, atau menyuruh siswa mendiskusikannya.

2
8/4/2015

 Aspek-aspek yang perlu menjadi perhatian guru pelaksana


PTK  Kegiatan awal: kegiatan pembelajaran dimulai dengan apersepsi yang maksudnya menarik
perhatian dan minat peserta didik menghadapi pembelajaran yang akan disajikan.
 Kegiatan awal
 Kegiatan Inti CONTOH APERSEPSI

1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan anak


 Kegiatan penutup 2. Menunjukkan sebuah balon yang sudah ditiup, kemudian mengajukan pertanyaan:
a. Lihat anak-anak, apa yang ibu pegang ini?
b. agaimana warna balon ini?
c. Mengapa balon ini menjadi besar?
3. Meminta seorang anak untuk memecahkan balon tersebut, kemudian bertanya:
a. Bunyi apa itu?
b. Mengapa balon sekarang menjadi kempis?
4. Berdasarkan jawaban anak-anak guru menyampaikan tujuan, kegiatan, dan pelajaran hari ini,
yaitu udara dan anak-anak diharapkan mampu menyebutkan sifat dan manfaat udara, melalui
berbagai permainan.

 Kegiatan ini pada dasarnya merupakan kegitan untuk mencapai  Kegiatan penutup ini bertujuan untuk memeriksa pemahaman
kompetensi/TIK yang dirancang di dalam RP. siswa dan menindaklanjuti hasil belajar.
 Agar kegiatan ini benar-benar terarah, guru seyogianya  Kegiatan penutup biasanya diisi dengan merangkum, memberi tes,
merancang dengan cermat dan rinci urutan kegiatan, mulai dari dan memberi tindak lanjut
kegiatan untuk mencapai TIK yang paling mudah dan mendasar,
 Sambil melaksanakan kegiatan penutup, guru harus mengingat
sampai dengan yang paling sukar.
kegiatan apa yang ia lakukan dan bagaimana respons siswa.
 Misalnya: guru menjelaskan sambil melakukan peragaan dengan
 Misalnya, apakah ketika merangkum siswa dilibatkan secara aktif,
menggunakan globe dan lampu senter, tanya jawab secara
apakah tes yang diberikan dapat dikerjakan oleh siswa, dan
klasikal, diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan mengapa
apakah PR yang diberikan sesuai dengan konsep yang dikaji.
terjadi siang dan malam, dan laporan hasil diskusi.

3
8/4/2015

Beberapa kegitan yang harus dilakukan oleh guru pelaksana PTK


segera setelah pelajaran selesai:  Kolaborasi atau kerja sama sangat penting dalam PTK.
 Menghimpun/merangkum catatan yang dibuat selama pembelajaran
 Berdialog dengan siswa jika diperlukan
 Guru pelaksana PTK sangat perlu membangun kolaborasi
 Berdiskusi dengan teman sejawat utuk membahas data yang dikumpulkan
dengan teman sejawat, baik di sekolah sendiri maupun dari
sekolah lain, serta dengan pakar bidang studi dan dosen LPTK.
 Melakukan refleksi, untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di dalam
kelas, mengapa peristiwa tersebut terjadi, dan apa dampaknya bagi siswa.
 Kolaborasi perlu dilakukan agar masalah yang dihadapi dapat
 Merangkum hasil perbaikan pembelajaran yang mencakup apa yang sudah tercapai
dan apa yang belum tercapai. dianalisis secara cermat, kemudian direncanakan rindakan
 Merangkum penyebab belum tercapainya perbaikan.
perbaikan yang sesuai dengan hakikat masalah, teori yang
 Setelah semua itu dikerjakan oleh guru, maka selanjutnya ia harus mengakomodasi
relevan, serta pengalaman di bidang yang serupa.
hasil perbaikan dalam perencanaan perbaikan berikutnya, lebih-lebih jika masih
ada tujuan perbaikan yang belum tercapai.  Kolaborasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti
 Dengan perkataan lain, guru membuat revisi atas rencana perbaikan berikutnya, pertemuan KKG, PKG, pendekatan pribadi, dan melalui media.
yang mungkin sudah disiapkannya.

Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran Daur 1


1. Persiapan  Kesiapan lembar observasi yang akan digunakan
Pelaksanaan tindakan perbaikan harus diawali dengan  Kesiapan teman sejawat untuk membantu sebagai
persiapan akhir, yang meliputi pemeriksaan/ pengamat jika memang diperlukan.
pengecekan berbagai kegiatan/aspek berikut:  Semua kegiatan ini perlu dilakukan untuk meyakinkan
 Komponen rencana perbaikan secara keseluruhan keberhasilan tindakan perbaikan.
 Kelogisan/kualitas pertanyaan yang akan diajukan
 Ketersediaan alat-alat pelajaran yang diperlukan Setelah melakukan persiapan akhir, guru siap untuk
 Mencobakan alat-alat pelajaran yang akan digunakan melakukan tindakan perbaikan.
 Urutan kegiatan pada setiap tahap

4
8/4/2015

 Pelaksanaan tindakan perbaikan berlangsung di kelas guru sendiri


sesuai dengan rencana perbaikan yang telah disiapkan.
 Refleksi dilakukan setelah data pembelajaran diolah, atau
 Selama pelaksanaan perbaikan, disamping mengajar, guru
mengumpulkan data, yang dapat dilakukan dengan bantuan setelah guru mempunyai gambaran tentang
sejawat atau tanpa bantuan. keberhasilan/kegagalan atau kekuatan/kelemahan tindakan
 Oleh karena itu, guru perlu membuat catatan jika ada perbaikan yang dilakukan.
kesempatan, atau segera mencatat peristiwa penting setelah
pelajaran usai.  Kekuatan ingatan dan kejujuran dalam melakukan refleksi
akan sangat membantu guru menemukan kekuatan dan
 Keberhasilan tindakan perbaikan banyak tergantung dari
keyakinan guru akan langkah-langkah yang telah disiapkan, kelemahan tindakan perbaikan yang telah dilakukan,
kesiapan guru untuk melakukan perbaikan, dan tentu saja sehingga dapat dihasilkan masukan yang bermakna bagi
komitmen dan kerja keras. perencanaan daur berikutnya.

 Persiapan
 Tindakan Perbaikan Daur 2
 Refleksi Daur 2

5
8/5/2015

 Data penelitian tindakan kelas pada dasarnya dikumpulkan oleh guru


yang berperan sebagai peneliti dan pengajar, dan jika perlu dapat
dibantu oleh teman sejawat.
 Data tersebut lebih banyak bersifat kualitatif, meski ada juga yang
berupa data kuantitatif.
 Analisis data adalah upaya yang dilakukan oleh guru yang berperan
sebagai peneliti utnuk merangkum secara akurat data yang telah
Disajikan dalam rangka Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM):
IbM Kelompok Guru Sekolah Dasar di Desa Bugbug, Karangasem dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar.
LPPM Universitas Udayana, Agustus 2015

 analisis data dilakukan dengan cara memilih, memilah,  Interpretasi data adalah upaya peneliti untuk menemukan makna dari
mengelompokkan data yang ada, merangkumnya, kemudian data yang dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
menyajikan dalam bentuk yang mudah dibaca atau dipahami.
 Interpretasi ini pada gilirannya akan menjadi temuan penelitian.
 Penyajian hasil analisis data kualitatif dapat dibuat dalam bentuk
uraian singkat, bagan alur, atau tabel sesuai dengan hakikat data  Analisis yang akurat dan cara penyajian yang tepat akan memungkinkan
yang dianalisis. tafsiran/interpretasi hasil penelitian yang akurat dan valid itu. Oleh
 Data kuantitatif dianalisis dengan statistik deskriptif untuk karena itu, guru harus sangat berhati-hati dalam melakukan analisis.
menemukan persentase, dan nilai rata-rata.  Kekurangan-akuratan dapat diminimalkan dengan melakukan “cross
 Penyajian hasil analisis dapat dilakukan dengan membuat tabel check” dengan sumber data atau dengan data lain yang sejenis.
distribusi atau grafik.
 Agar mampu melakukan analisis data, guru harus banyak melakukan
latihan dan bekerja dalam kelompok.

1
8/5/2015

Menyimpulkan Hasil PTK Penyusunan kesimpulan dilakukan melalui langkah-langkah:


Pengertian dan Ciri-ciri Sebuah Kesimpulan 1) memeriksa dan memahami pertanyaan penelitian/tujuan
 Menyimpulkan adalah mengikthisarkan atau memberi pendapat
perbaikan,
berdasarkan apa-apa yang diuraikan sebelumnya. 2) mencermati, menganalisis, dan mensintesis deskripsi temuan,
 Kesimpulan atau simpulan adalah kesudahan pendapat atau pendapat 3) menulis kesimpulan untuk setiap pertanyaan penelitian/tujuan
terakhir yang dibuat berdasarkan uraian sebelumnya. perbaikan,
 Dalam kaitan dengan PTK, kesimpulan harus disusun secara singkat, 4) mengurutkan setiap butir kesimpulan untuk setiap pertanyaan
padat, dan jelas; sesuai dengan uraian, dan mengacu kepada penelitian/tujuan perbaikan, serta
pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan.
5) memeriksa kesesuaian antara pertanyaan penelitian/tujuan
 Kesimpulan harus disusun secara sistematis sesuai dengan urutan
perbaikan dengan deskripsi temuan, dan kesimpulan.
pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan.

Pengertian Saran tindak lanjut hasil PTK harus memenuhi rambu-rambu:


 Saran dimaknai sebagai: pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yang  bersumber atau sesuai dengan kesimpulan,
dikemukakan untuk dipertimbangkan.  bersifat konkret, operasional, dan penting, sehingga menarik
 Dalam kaitan dengan PTK, saran merupakan pemikiran yang untuk dilaksanakan oleh guru,
diajukan oleh guru peneliti untuk menindaklanjuti hasil  jelas sasarannya, apakah ditujukan kepada guru atau sekolah,
penelitiannya. atau barangkali instansi lain, serta
 dapat meliputi hal-hal yang berkaitan dengan metodologi
penelitian.

2
8/5/2015

Pembuatan saran dapat dilakukan melalui langkah-langkah:


1) mencermati kesimpulan hasil PTK,
2) mengkaji aspek-aspek dari kesimpulan tersebut yang perlu
ditindaklanjuti, baik oleh guru peneliti, guru lain, maupun
sekolah,
3) menetapkan kepada siapa saran tersebut akan ditujukan,
serta
4) menulis saran.

3
8/5/2015

 Laporan PTK adalah laporan yang ditulis secara sistematis


berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru
di kelasnya sendiri.
 Laporan ini ditulis karena merupakan dokumen yang dapat
dijadikan acuan, harus diserahkan kepada pihak sponsor, serta
dapat diketahui oleh umum, terutama oleh para guru yang
Disajikan dalam rangka Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM): barangkali mengalami masalah yang sama dengan yang
IbM Kelompok Guru Sekolah Dasar di Desa Bugbug, Karangasem
LPPM Universitas Udayana, Agustus 2015
dilaporkan.

Halaman Judul
 Sistematika laporan PTK pada umumnya tidak jauh berbeda dari Lembar Pengesahan
laporan penelitian formal. Abstrak
 Sesuai dengan format laporan PTK yang terdapat dalam Panduan Daftar Isi

Direktorat Jenderal Pendidikan, maka sistematika laporan PTK I. Pendahuluan


A. Latar Belakang Masalah (data awal dalam mengidentifikasi masalah, analisis
dibuat sebagai berikut. masalah, dan pentingnya masalah dipecahkan).
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
II. Kajian Pustaka
III. Pelaksanaan Penelitian
A. Subjek penelitian (Lokasi, waktu, mata pelajaran, kelas, dan karakteristik siswa)
B. Deskripsi per siklus: (rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan
data/instrument, refleksi)

1
8/5/2015

IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan  Judul penelitian hendaknya menggambarkan aktivitas perbaikan
A. Deskripsi per siklus (data tentang rencana, pengamatan, refleksi), yang dilaksanakan sebagai fokus PTK.
keberhasilan, kegagalan, lengkap dengan data.
 Abstrak memuat sari pati dari setiap komponen penelitian, mulai
B. Pembahasan dari setiap siklus dari masalah, tujuan penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil
V. Kesimpulan dan Saran dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran. Dengan membaca
A. Kesimpulan abstrak, orang akan mendapat gambaran umum mengenai PTK
B. Saran yang dilaporkan.
Daftar Pustaka  Pendahuluan memuat latar belakang munculnya masalah,
Lampiran analisis dan perumusan masalah, serta tujuan dan manfaat
penelitian.

 Kajian pustaka menguraikan tentang berbagai teori/hasil


penelitian yang terkait dengan masalah penelitian, yang dapat
dijadikan acuan dalam merancang perbaikan dan membahas hasil  Kesimpulan dan saran berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan
penelitian. saran untuk menindaklanjuti hasil penelitian tersebut.
 Pelaksanaan penelitian mengungkapkan tentang subjek  Daftar pustaka memuat semua sumber yang digunakan sebagai
penelitian, prosedur pelaksanaan per siklus, mulai dari acuan, yang disusun berdasarkan abjad dengan menggunakan
perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, dan cara refleksi. gaya penulisan tertentu.
 Hasil penelitian dan pembahasan menyajikan hasil penelitian
setiap siklus dengan data lengkap, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan pengamatan, refleksi, yang berisi penjelasan
tentang keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Bagian ini
didukung dengan tabel dan grafik, dan disertai dengan
pembahasan mengapa hasilnya seperti itu.

2
8/5/2015

Etika penulisan mencakup: (1) kejujuran, (2) keobjektifan, dan (3)


Dalam menulis laporan PTK, perlu diperhatikan berbagai pengutipan. Ketiga aspek ini sangat berkaitan erat.
ketentuan, seperti:
 Kejujuran menuntut penulis jujur terhadap diri sendiri dan orang
(1) etika penulisan, lain dengan cara mengungkapkan dan menafsirkan data/informasi
(2) penggunakaan ragam tulis Bahasa Indonesia, serta apa adanya, tanpa dicampuri oleh kepentingan pribadi.
(3) berbagai ketentuan teknis.  Keobjektifan menuntut penulis menyajikan informasi
sebagaimana adanya, tanpa manipulasi sehingga apa yang dibaca
oleh pembaca memang benar adanya.
 Pengutipan berkaitan dengan mengutip atau menggunakan
pendapat orang lain dalam tulisan. Dalam hal ini penulis harus
mencantumkan sumber kutipan dengan mengikuti aturan yang
berlaku.

 Penggunaan Bahasa Indonesia ragam tulis,menuntut penulis


memperhatikan kaidah-kaidah bahasa tulis, sehingga tingkat  Ketentuan teknis berkaitan dengan penampilan laporan yang
keterbacaan laporan menjadi tinggi. mudah dibaca.
 Kaidah bahasa tulis paling tidak mencakup:  Ketentuan ini mencakup: sistem penomoran, cara mengutip,
1) Pilihan kata: kata/istilah yang digunakan dalam laporan serta huruf, spasi, dan margin.
seyogianya merupakan kata/istilah baku yang diketahui oleh  Sistem penomoran dapat menggunakan sistem digit atau
umum;
campuran angka dan huruf, asal digunakan secara konsisten.
2) Struktur kalimat: kalimat cukup lugas dan memenuhi unsur-
unsur kalimat sempurna;  Cara mengutip mengikuti aturan American Psychology
3) Paragraph: paragraph merupakan paparan buah pikiran yang Association (APA).
utuh; dan  Huruf yang digunakan adalah Times New Roman atau Arial
4) Ejaan: cara penulisan harus mengikuti aturan Ejaan yang dengan font size 12, spasi 1,5, serta margin 4 cm dari pinggir
Disempurnakan (EYD). kiri dan atas dan 3 cm dari pinggir kanan dan bawah.

3
8/5/2015

 Laporan PTK dapat didiseminasikan melalui berbagai


pertemuan tatap muka seperti:
 seminar,
 rapat kerja,
 kelompok kerja guru (MGMP dan PKG), serta
 melalui berbagai media seperti malajah, jurnal, atau
bulletin.

4
8/5/2015

Langkah-langkah Validitas

 Penelitian tindakan memang tidak mengharap adanya jawaban akhir untuk


LANGKAH-LANGKAH VALIDITAS pertanyaan dan masalah, tetapi menginginkan adanya peningkatan (dan
perubahan) pada praktik pengajaran melalui pengembangan praktisi/guru.
 Validitas adalah derajat yang menunjukkan sejauh mana hasil tersebut
berguna (relevan) sebagai petunjuk guru tertentu, serta kekuatannya untuk
memberi informasi dan argument tentang meningkatkan praktik pendidikan
di masyarakat profesional yang lebih luas (Kusumah & Dwitagama, 2009).
 Terdapat tiga langkah untuk menentukan validitas hasil yang diperoleh di
dalam penelitian tindakan, yaitu validitas diri sendiri (self-validation), (2)
validasi oleh teman (peer validation), dan validasi oleh siswa (learner
validation).

Validasi Diri Sendiri Validasi Diri Sendiri


Ada beberapa kriteria untuk membenarkan hasil yang diperoleh, yaitu:  Kebutuhan akan penelitian yang ilmiah
 Praktik sebagai Realisasi Nilai-nilai (values)  Pertanyaan-pertanyaan/masalah penelitian tindakan memberikan
Keinginan untuk merubah sesuatu yang bersifat negative menjadi prosedur yang logis dalam menunjukkan tahap-tahap penting
positif, dan motivasi untuk meningkatkan pendidikan menjadi insentif penelitian. Meskipun hal tersebut merupakan instrumen yang
dan pendorong adanya penelitian.
berguna dalam menyusun rencana tindakan, namun tidak dapat
 Refleksi kritis yang disengaja dikatakan sebagai satu-satunya jalan.
 Refleksi kritis merupakan cara dimana pemahaman mengenai  Peneliti-peneliti dapat saja mengembangkan skema-skema yang
praktik pendidikan ditransformasikan, dan dimana guru membuat
refleksi, serta proses dipublikasikan sehingga orang lain dapat menurutnya lebih memadai untuk kebutuhan mereka sendiri,
memahaminya. seperti skema yang ada di buku-buku.
 Bagi guru, untuk mampu meningkatkan perkembangan diri  Yang penting adalah peneliti menunjukkan bahwa ia telah
sendiri tergantung dari refleksi kritis, keinginan untuk menjajaki mengikuti system penelitian yang ilmiah dalam usahanya untuk
pemahaman secara intuitif mengenai parktik yang dilaksanakan
dan mengkomunikaikannya dengan orang lain. mencapai hipotesis

1
8/5/2015

Validasi Diri Sendiri Validasi oleh Teman


 Interpretasi pribadi sebagai dasar dialog  Hasil-hasil penelitian mempunyai nilai sosial hanya apabila telah
 Kekuatan penelitian tindakan adalah bahwa setiap guru dikomunikasikan kepada orang lain.
menginerpretasikan kegiatan mereka sendiri, dan membuat
keputusan-keputusan cara meningkatkan kegiatan tersebut. Tindakan-
 Dalam penelitian tindakan dianjurkan untuk mempublikasikan
tindakan mereka disengaja, berdasarkan kriteria yang telah disusun. apa yang telah diperoleh peneliti, dan membahasnya dengan
orang lain.
 Validasi diri sendiri berarti mereka menganggap bahwa keputusan-
keputusan yang telah diambil dapat dipertanggungjawabkan secara  Meskipun apa yang telah dilakukan guru/peneliti telah dapat
universal. Hal ini berarti bahwa mereka mengakui kekuatan meningkatkan proses belajar siswanya tetapi hal tersebut perlu
interpretasi mereka mengenai kegitan-kegiatan pengajaran yang telah divalidasi secara eksternal oleh orang lain yang dapat
dilakukan, yang dapat memberikan kontribusi berarti terhadap
kehidupan orang lain.
menyetujui dan mengatakan bahwa apa yang diperoleh
memang berguna bagi orang lain.

Validasi oleh teman


Validasi oleh Siswa
 Kelompok yang memvalidasi bisa teman, orang tua siswa, peneliti
lain, atau siapa saja yang dapat memberikan penilaian kritis dan  Catatan mengenai reaksi yang diberikan oleh siswa terhadap
beralasan. tindakan-tindakan yang telah dilaksanakan, merupakan hal yang
 Tugas kelompok validasi ini adalah mendengarkan argumentasi sangat penting bagi peneliti. Mungkin hal ini merupakan dukungan
peneliti tentang kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dan hasil yang paling kuat terhadap hasil/pengetahuan yang diperoleh peneliti.
yang telah diperolahnya.
 Catatan siswa dapat diperoleh dalam bentuk catatan harian,
 Tugas kelompok validasi juga membantu peneliti untuk pernyataan pendek yang tertulis, atau rekaman baik audio aupun
mengemukakan gagasannya. Untuk itu suasana harus mendukung video, yang setiap kali perlu didiskusikan.
namun sekaligus juga menantang, mendorong peneliti untuk
memberikan respons terhadap pertanyaan-pertanyaan,  Di dalam analisis terakhir, sesuatu yang dianggap sebagai
mempertahankan gagasannya, dan memberikan kemampuan pengetahuan atau hasil yang valid hanya diperoleh melalui interaksi,
untuk dapat bertindak kearah yang baru (Kusumah dan dimana akan terlihat apakah hasil tesebut memang benar
Dwitagama, 2009). merupakan kebenaran dan kejujuran.

2
8/5/2015

 Validasi merefleksikan kekuatan penelitian tindakan,


relevansinya, emansipasi, demokrasi, dan kolaborasi. Sebelum
peneliti dapat membantu proses-proses pendidikan orang lain, ia
harus terlebih dahulu mengembangkan proses pendidikan dirinya
sendiri dan secara jujur dapat memahami proses-proses serta
pengalaman-pengalaman, dan membaginya dengan orang lain
(Kusumah dan Dwitagama, 2009).

3
HASIL DOKUMENTASI KEGIATAN DATASERING
“PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)”

Waktu Kegiatan : Tanggal 3 s.d. 5 September 2015


Tempat Pelaksanaan : Gugus V Kecamatan Karangasem
Peserta : 35 orang Guru-guru Sekolah Dasar
Narasumber : Desak Putu Eka Nilakusmawati, S.Si., M.Si.
Kartika Sari, S.Si., M.Sc.
Dra. Ni Made Puspawati, M.Phil., Ph.D.
Made Susilawati, S.Si., M.Si

Anda mungkin juga menyukai