Anda di halaman 1dari 8

CATHARSIS 5 (1)(2016)

Catharsis: Journal of Arts Education


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/catharsis

PLOTING TEATER DULMULUK DALAM LAKON ZUBAIDAH SITI DI


KOTA PALEMBANG

Sania Mariant Sari , Hartono

Prodi Pendidikan Seni, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Teater Dulmuluk adalah teater tradisional Palembang yang berkembang melalui syair dan menjadi
Diterima 3 April 2016 teater. Lakon Zubaidah Siti merupakan salah satu lakon yang digemari oleh masyarakat
Disetujui 4 Mei 2016 Palembang karena lucu juga adanya amanat pendidikan, rasa cinta dan setia kepada keluarga.
Dipublikasikan 4 Juni Masalah penelitian ini adalah bagaimana ploting lakon Zubaidah Siti dalam teater Dulmuluk di
2016 kota Palembang? Pendekatan yang diterapkan penelitian ini adalah disiplin ilmu dramaturgi.
________________ Kajian dramaturgi akan digunakan untuk mengkaji ploting lakon Zubaidah Siti dalam teater
Keywords: Dulmuluk di kota Palembang,. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Lokasi penelitian di
Dulmuluk Theater, The Kecamatan Gandus Palembang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
play Siti Zubaidah, Plotting, wawancara, dan studi dokumen. Teknik keabsahan data secara utama menggunakan triangulasi
Social Change. sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi dan analisis data interaktif. Hasil
penelitian menunjukkan, pertama, ditemukan adanya ploting teater dulmuluk, bersifat flexibel,
____________________
dan mengikuti alur maju. Ploting yang digunakan adalah alur maju.

Abstract
___________________________________________________________________
Dulmuluk theater is a traditional theater Palembang developed through poetry and became a theater.
Siti Zubaidah The play is one of the play is loved by the people of Palembang as funny also a
mandate of education, love and loyalty to the family. The research problem is how plotting Siti
Zubaidah play in the theater Dulmuluk in Palembang? The approach adopted is an involving
dramaturgy. Dramaturgy studies will be used to assess ploting Siti Zubaidah play in Dulmuluk
theater in the city of Palembang. The method used is qualitative. The research location in District
Gandus Palembang. Data collection techniques used were observation, interviews and document
study. The main techniques of data validity using triangulation. Data analysis technique used is
content analysis and interactive data analysis. The results show, first, found a theater plotting
dulmuluk, be flexible, and to follow the progress. Ploting used are advanced groove. Second, social
change in communities affected by changes in Palembang dulmuluk but remained in the realm of
positive change and does not leave the typical or grip. Things are changing from dulmuluk is the
duration of the performance, the players, the language is added, and cosmetology.

© 2016 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6900
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
e-ISSN 2502-4531
E-mail: saniamariant@gmail.com

18
Sania Mariant Sari & Hartono / Catharsis: Journal of Arts Education 5 (1) (2016)

Pendahuluan Masalah yang diangkat dalam


penelitian ini adalah bagaimana ploting lakon
Seni Teater Tradisional adalah seni teater Zubaidah Siti dalam teater Dulmuluk di kota
yang bersifat kedaerahan berdasarkan tradisi, Palembang, tujuan penelitian ini adalah untuk
bergerak dengan sistem kekerabatan yang kental. memahami dan menganalisis ploting lakon
Sedangkan seni Teater modern adalah seni Zubaidah Siti dalam teater Dulmuluk di kota
Teater yang mempunyai dasar-dasar keilmuan Palembang dan memahami
yang mapan. Penulisan yang sudah berpatern, Kata teater berasal dari bahasa Yunani
penokohan, latihan yang bersistem, dan semua kuno, theatron berarti tempat untuk melihat,
hal yang sudah dibakukan sebagai sebuah ilmu mengamati dan menonton, tempat untuk
pengetahuan. menonton. Secara konseptual, teater adalah
Teater Dulmuluk adalah teater yang lahir bentuk kolaborasi seni rupa yang menggunakan
dan berkembang di kota Palembang, teater ini pemain hidup yang menyajikan pengalaman
berkembang melalui syair dan bermetamorfosis peristiwa nyata, yang dapat membawa para
menjadi teater tradisional. Teater Dulmuluk penonton untuk membayangkan peristiwa yang
melalui beberapa tahapan pada telah terjadi di suatu waktu dan tempat tertentu,
pembentukannya, dari tahapan pembacaan syair jadi teater itu benar-benar hidup.
kemudian menjadi teater arena dan terakhir Perbedaan antara drama dan teater,
menjadi teater yang utuh. biasanya teater dalam bentuk teks, seperti prosa
Teater Dulmuluk merupakan teater atau komposisi ayat yang menggambarkan kisah
pertama yang menjadi pencetus teater penuh emosi atau konflik manusia. Namun
tradisional Palembang, kemudian baru lah syarat tersebut bisa berlaku bagi teater hanya
muncul tetaer Bangsawan, selain itu yang jika dipertunjukan di atas panggung dengan
membuat teater Dulmuluk tampak lebih unik tampilan aktor sesuai karakter dalam teks (
karena bahasanya yang menggunakan bahasa Liliweri, 2014:369).
syair, dalam dialognya. Teater dulmuluk Teori Dramaturgi dalam penelitian ini
memiliki ciri-ciri khas yang membedakanya sangat diperlukan untuk membedah bentuk
dengan teater tradisional lain yang juga pertunjukan Teater Dulmuluk. Dramaturgi
berkembang di Palembang. Yang membedakan merupakan serapan atau pungutan dari bahasa
teater Dulmulu dengan teater lainnya seperti Belanda Dramaturgie yang berarti seni atau
teater tradisional Bangsawan adalah teater tekhnik penulisan drama dan penyajiannya
Dulmuluk hanya menceritakan cerita raja yang dalam bentuk teater ( Harymawan, 1993: iii).
bernama Abdulmuluk dan Abidinsyah, Berdasarkan pengertian ini, maka Dramaturgi
sedangkan bangsawan menceritakan bermacam- membahas proses penciptaan teater mulai dari
macam cerita rakyat atau legenda (Manallulai, penulisan naskah hingga pementasannya.
2015:179). Dramaturgi adalah sebuah teori yang
Lakon Zubaidah Siti selain paling mempelajari seluk beluk cerita dan naskah
digemari juga terdapat pesan moral yang skenario yang didalamnya terdapat studi
terkandung di dalam ceritanya. Pesan yang struktur dramatik, plot atau alur cerita, amanat,
terkandung dalam lakon Zubaidah Siti yaitu penokohan dan setting atau peristiwa. Pada
adanya amanat pendidikan, yang memberikan penelitian ini akan difokuskan hanya pada satu
suatu motivasi terhadap masyarakat unsur teater saja yaitu ploting. Unsur-unsur
pendukungnya, petuah atau nasihat orang tua, pada ploting adalah Menurut Gustaf Freytag
mencintai dan menghargai arti sebuah kesetiaan, dalam Harymawan teori dramatik meliputi hal-
serta tidak melupakan agama karena agama hal sebagai berikut : (1) Eksposisi merupakan
merupakan pedoman menuntun kebaikan pengambaran awal dari sebuah lakon. Berisi
(Wawancara Jonhar, 29 Maret 2016). tentang pengenalan karakter, masalah yang akan
digulirkan. (2) Komplikasi merupakan alur

19
Sania Mariant Sari & Hartono / Catharsis: Journal of Arts Education 5 (1) (2016)

cerita yang mulai terjadi kerumitan atau METODE PENELITIAN


komplikasi yang diwujudkan menjadi jalinan
peristiwa. (3) Klimaks merupakan puncak dari Metode penelitian pada penelitian ini
laku peristiwa mencapai titik kulminasinya. menggunakan metode penelitian kualitatif dan
Pada titik ini semua permasalahan akan terurai pendekatan dramaturgi. Desain penitian yang
dan mendapatkan penjelasan melalui laku digunakan adalah studi kasus, yang berarti
karakter maupun lewat dialog yang disampaikan temuan dalam penelitian ini hanya berlaku bagi
oleh peran. (4) Resolusi merupakan penurunan karakteristik dan fenomena yang sama. Sasaran
emosi lakon. Penurunan ini tidak saja berlaku kajian dalam penelitian ini adalah Ploting Teater
bagi emosi lakon tetapi juga untuk menurunkan Dulmuluk Dalam Lakon Zubaidah Siti di Kota
emosi penonton. Resolusi ini juga berfungsi Palembang. Lokasi penelitian dilakukan di
untuk memberi persiapan waktu pada penonton sangar Dulmuluk sanggar Harapan jaya
untuk menurunkan apa yang telah ditonton. (5) kecamatan Gandus kota Palembang.
Denoumen merupakan penyelesai dari lakon Teknik pengambilan data dilakukan
tersebut, baik berakhir dengan bahagia maupun melalui observasi, wawancara dan studi
menderita ( Harymawan, 1993:19). dokumen. Observasi dilakukan untuk
Menurut Saptaria, plot (alur cerita) mengamati kegitan dan pemetasan Dulmuluk
merupakan peristiwa yang satu sama lain pada sanggar Dulmuluk, wawancara dilakukan
dihubungkan dengan tujuan untuk pada tokoh Dulmuluk guna mengatahui naskah,
mengungkapkan buah pemikirannya yang secara cerita dan ploting Dulmuluk, melalui studi
khas. Pengungkapan ini lewat jalinan peristiwa dokumen diperoleh foto-foto, video dan
yang baik sehingga menciptakan dan mampu dakumen yang berhubungan dengan dulmuluk.
menggerakkan alur cerita itu sendiri (2006). Teknik keabsahan data dalam penelitian ini
Rangkain ini berstruktur dan saling memelihara menggunakan teknik triangulasi, yaitu
kesinambungan cerita dari awal sampai akhir. triangulasi sumber, artinya membandingkan dan
Dalam pertunjukan wayang lakon berupa mengecek data yang telah diperoleh dari
teks yaitu sebagai wacana untuk dianalisis. Teks berbagai sumber. Langkah-langkah yang
merupakan produk artinya, sesuatu yang dapat digunakan dalam teknik ini adalah (a)
direkam, dipelajari, karena mempunyai susunan Membandingkan data hasil pengamatan dengan
tertentu yang dapat diungkapkan dengan data hasil wawancara, (b) Membandingkan yang
peristilahan yang sistematik. Teks merupakan dikatakan orang di depan umum dengan yang
salah satu hal yang sentral dalam pengertian dikatakan orang secara pribadi, (c)
wacana. Teks diartikan sebagai semua bentuk Membandingkan yang dikatakan orang-orang
bahasa, bukan hanya kata-kata yang tercetak di tentang situasi penelitian dengan yang
lembar kertas, tetapi juga semua jenis ekspresi dikatakannya sepanjang waktu, (d)
komunikasi, ucapan, musik gambar, efek suara, Membandingkan keadaan dan perspektif
citra, dan sebagainya (Sudarsono, 201276: 77). seseorang dengan berbagai pendapat dan
Lakon juga dapat diartikan sebagai peristiwa pandangan masyarakat dari berbagai kelas. (e)
atau karangan yang disampaikan kembali Membandingkan hasil wawancara dengan isi
dengan tindak tanduk melalui benda perantara suatu dokumen yang berkaitan. Teknik analisis
hidup (manusia) atau wayang sebagai data menggunakan analisis isi untuk mengalaisis
pemainnya. Lakon Zubaidah Siti yang diangkat masalah pertama dan analisis interaktif untuk
dari lakon Abdulmuluk Jauhari, lakon Zubaidah mengalaisis masalah kedua.
Siti merupakan syair romantik yang
menggambarkan cinta, keberanian, dan ketaatan HASIL DAN PEMBAHASAN
Zubaidah Siti terhadap suaminya ( Lintani, Ploting lakon Zubaidah Siti
2014:34). Teater Dulmuluk adalah teater tradisional
yang berkembang melalui syair dan

20
Sania Mariant Sari & Hartono / Catharsis: Journal of Arts Education 5 (1) (2016)

bermetamorfosis menjadi teater. Dalam teater Saat Dulmuluk akan dipentaskan barulah
Dulmuluk terdapat banyak lakon namun lakon sang ketua dulmuluk mulai menuliskan bagian-
Zubaidah Siti adalah salah satu lakon yang di bagian yang akan dipentaskan, adegan-adegan
minati, selain lucu lakon Zubaidah Siti banyak apa saja, berupa tulisan tangan. Tetapi tetap
mengandung pesan di dalamnya, pesan untuk berdasarkan cerita sesungguhnya, dan biasanya
mengutamakan pendidikan, mencintai keluarga, terjadi saat latihan atau terjadi saat dibelakang
dan menjadi wanita yang berani dan kuat. panggung.
Teori Dramaturgi yang dikemukakan oleh Lakon adalah sebuah cerita yang
Harimawan (1993:19) adalah sebuah teori yang dipentaskan dari naskah tersebut jadi lakon
mempelajari seluk beluk cerita dan naskah yang Zubaidah Siti adalah cerita yang terdapat dalam
didalamnya terdapat studi struktur dramatik naskah Dulmuluk. Tidak setiap naskah
(unsur plot), amanat, penokohan dan setting. Dulmuluk merupakan lakon dari Zubaidah Siti,
Menurut Gustaf Freytag dalam Harymawan hanya yang menceritakan tentang Zubaidah Siti
struktur dramatik yaitu: (1) eksposisi, (2) lah yang menjadi naskah lakon Zubaidah Siti.
komplikasi, (3) klimaks, (4) resolusi, dan (5) Pemain teater di tuntut kreatif dan pandai
denoumen. Sebelum membahas ploting lakon berimprofisasi karna dialog yang dikeluarkan
Zubaidah siti lebih lanjut baiknya harus kadang-kadang spontan dan tidak terdapat
mengetahui naskah dari teater Dulmuluk dalam naskah, meski begitu jalan cerita tetap
terlebih dahulu. Sebagai usaha menyampaikan pada benang merah dan pesan yang terkandung
hasil penelitian dan pembahasan mengenai sampai kepada penonton dan tidak
ploting lakon Zubaidah Siti dalam teater meninggalkan pakem.
Dulmuluk.
Sebelum kita membahas lebih lanjut Eksposisi Lakon Zubaidah Siti
terlebih dahulu kita menentukan perbedaan Plot adalah alur cerita yang dimainkan
antara naskah (skript) dan lakon (play). Naskah dalam sebuah pementasan drama, berupa
adalah bentuk atau rencana tertulis dari teater, peristiwa-peristiwa cerita yang mempunyai
sedangkan lakon adalah hasil perwujudan dari penekanan pada adanya hubungan kausalitas.
naskah yang dimainkan. Sebuah naskah kwaliter Antara peristiwa, baik peristiwa-peristiwa yang
artistiknya tergantung dari para pekerja teater dahulu, peristiwa sekarang dan peristiwa yang
yang menggarapnya ( Hadi,1988: 30). Teater akan datang berkaitan satu sama lain
tradisional biasanya tidak memiliki naskah yang (Nurgiyantoro, 1994:142). Untuk memperoleh
jelas, naskah tercipta dari sebuah syair atau dari keutuhan sebuah dramatik plot cerita sebuah
cerita mulut ke mulut dan dirangkai menjadi plot haruslah terdiri dari eksposisi, komplikasi,
naskah. klimaks, resolusi, dan denoumen (Harymawan,
Naskah Dulmuluk diambil dari syair kitab 1993:18).
Abdulmuluk yang dahulunya bertuliskan tulisan Tahapan awal dalam pertunjukan lakon
Arab Gundul kemudian di terjemahkan ke Zubaidah Siti disampaikan dengan kisoh atau
dalam bahasa Indonesia. bekisoh. Kisoh merupakan pelukisan gambaran
Naskah awal berupa syair yang ditulis cerita yang ditembangkan sebagai narasi atau
menggunakan tulisan Arab gundul dan prolog yang diperdengarkan kepada penonton
berbahasa melayu. Naskah ini terdiri dari dalam bentuk nyanyian yang dilantunkan.
beberapa lakon dan dibentuk menjadi sebuah Dengan kata lain kisoh merupakan sinopsis
kitab. Maka sering disebutlah kitab syair cerita. Setelah kisoh selesai ditembangkan
Abdulmuluk. Saati ini belum menjadi wujudan barulah dilanjutkan dengan beremas, beremas
naskahn hanya berupa syair. Setelah syair yang merupakan tari pembuka dan salam sambut
berupa tulisan Arab gundul maka kepada para penonton dan tuah rumah. Beremas
diterjemahkanlah ke dalam bahasa Indonesia. terdapat dua bagian yaitu beremas pembuka dan
Dan di buat jadi beberapa babak. beremas penutup, fungsi dari keduanya sama,

21
Sania Mariant Sari & Hartono / Catharsis: Journal of Arts Education 5 (1) (2016)

yaitu sebagai salam. Biasanya beremas di pengembangan dari adegan berikutnya, karena
mainkan oleh hanya dengan gerakan singkat dari adegan inilah konflik selanjutnya terjadi.
seperti menggerakan tangan dan kaki sata tapii Adegan-adegan lainnya yang berkaitan satu
tetap diam di tempat, namun bapak Johar Saat sama lain saling berhubungan, dan berjalan
membuat kreasi baru yang lebih menarik, secara fungsional. Hal ini sejalan dengan
beremas di mainkan denga cara menari dan pemikiran Luxemburg dkk (dalam
dengan melantunkan lagu sesuai irama dan Nurgiyantoro, 2005: 118) ada banyak macam
gerakan tari. Hanya saja gerakan tarinya peristiwa salah satunya peristiwa fungsional
merupakan tari sederhana. yaitu peristiwa-peristiwa yang menentkan dan
Selain kisoh dan beremas pada pengenalan atau mempengaruhi perkembangan plot.
awal juga di tunjukan adegan singkat yang Dalam cerita Dulmuluk terdapat banyak
menunjukan awal cerita yang akan bergulir komplikasi hanya saja dalam lakon Zubaidah
nantinya. pada lakon Zubaidah Siti adegan awal Siti terdapat satu komplikasi yang mana orang
ditunjukan bahwa pangeran Abidinsyah sedang tua Abidinsyah sebagai seorang Raja tidak
bermimpi didalam mimpinya ia bertemu dengan setuju dengan pernikahan Abidinsyah dengan
seorang perempuan yang tengah dikejar-kejar Zubaidah Siti yang hanya anak dari seorang
oleh Hulubalang dan kemudian diselamatkan guru biasa.
oleh Pangeran Abidinsyah. Pengenalan pada
tokoh Putri, Hulubalang dan Pangeran Klimaks Lakon Zubaidah Siti
Abidinsyah merupakan tokoh-tokoh penting Klimaks merupakan puncak dari laku
dalam certa sekaligus menggambarkan karakter peristiwa mencapai titik kulminasinya atau
pada tokoh-tokoh. puncaknya. Pada tahapan ini permasalahan
akan terurai dan mendapatkan penjelasan
Komplikasi Lakon Zubaidah Siti melalui laku karakter maupun peran yang
Komplikasi adalah alur cerita dan mulai disampaikan (Harymawan, 1993:19). Puncak
terjadi kerumitan atau komplikasi yang emosi terjadi pada saat Raja Bermansyah yang
diwujudkan menjadi jalinan peristiwa tidak setuju bahwa anaknya putera Mahkota
(Harymawan, 1993:19). Dalam setiap drama dari Kerajaan Bermansyah menikahi gadis biasa
atau teater tentunya memiliki komplikasi untuk anak dari seorang Guru Biasa. Puncak emosi
mencapai klimaks. Tahapan ini ditandai dengan Raja Bermansyah untuk mengusir Zubaidah Siti
kerumitan yang terjadi, pada adegan Abidinsyah dari Istana dan membuat pilihan kepada
menikahi Zubaidah siti yang anak dari dari Abidinsyah untuk tetap tinggal di Istana atau
seorang guru tempat ia menimba ilmu dan Pergi dari Istana bersama Zubaidah Siti,
Zubaidah siti harus ikhlas diduakan karena kegelisaan yang terjadi pada Abidinsya untuk
Abidinsyah menikah lagi dengan Putri Zahra mengambil keputusan tetap patuh kepada orang
Siti anak dari Raja Yaman. Kemudian tua atau memilih bersama Istri yang sangat ia
Abidinsyah membawa kedua istrinya ke istana cintai.
dan dikenalkan kepada ayahandanya seorang Terjadi kerumitan yang mencapai klimaks
Raja negeri Kebayat. Saat dikenalkan dengan dan pertikaian antara Sultan abidinsya,
ayahandanya tanpa disangka-sangka ternyata Zubaidah siti dan Raja Bermansyah. Sampai
Raja Bermansyah tidak menyetujui pernikahan mencapai puncak yang menyebabkan Zubaidah
Abidinsyah dengan Zubaidah siti dikarenakan Siti melarikan diri. Di dalam lakon Zubaidah
Zubaidah Siti hanyalah anak dari seorang guru Siti terdapat banyak klimaks atau konflik namun
biasa, sedangkan Raja Bermansyah sangat yang terfokus pada lakon Zubaidah siti hanya
menyetujui pernikahan Abidinsyah dengan Putri ada satu konflik utama yang merupakan puncak
Zahra Siti. klimaks. Kegelisahanpun terjadi pada Zubaidah
Adegan ini merupakan bagian dari siti menunggu hasil keputusan suaminya
peristiwa, pada adegan ini merupakan Abidinsyah untuk tetap bersamanya atau

22
Sania Mariant Sari & Hartono / Catharsis: Journal of Arts Education 5 (1) (2016)

melepaskannya, dan merasa sedih saat tau hasil merasa putus asa dan hendak pergi kembali
keputusannya adalah ia harus pergi dari Istana keistana. Diadegan ini sangat terlihat bahwa
seorang diri dalam keadaan mengandung bayi penonton disajikan solusi pemecahan masalah
Abidinsyah dan belum sempat ia beritahu dari pertikain Abidinsyah, Zubaidah siti dan
kepada Abidinsyah tentang kandungannya. Raja Bermansyah. Emosi penontonpun di
Kerumitan yang semakin Rumit, yang akhirnya turunkan dengan disajikan adegan Abidinsyah
membuat Abidinsyah mengambil keputusan mencari-cari Zubaidah Siti dan sedikit
untuk patuh kepada orang tua. mendapatkan titik terang menuju solusinya.
Nurgiyanto ( 2005: 117) menyatakan
jumlah cerita dalam satu karya teater ada Denoumen Lakon Zubaidah Siti
banyak, namun belum tentu semuanya Denoumen merupakan penyelesaian dari
mengandung dan atau merupakan konflik, lakon tersebut, baik berakhir bahagia maupun
apalagi konflik utama. Jumlah konflik juga mederita (Harymawan, 1993:19). Konflik yang
relatif banyak, namun hanya konflik utama telah mencapai klimaks diberikan penyelesaian,
tertentu yang dapat dipandang sebagai klimaks. ketegangan dikendorkan dan diberikan jalan
Pada lakon Zubaidah Siti banyak terdapat keluar. Dari banyak konflik yang terjadi dalam
konflik namun konflik utama yang menjadi sebuah cerita baik konflik biasa maupun konflik
klimaks pada lakon ini adalah pada saat utama akan diselesaikan dan diberi jalan
terjadinya konflik . keluarnya pada tahap denoumen ini. Jalan
keluar pada adegan ini ialah Abidinsyah
Resolusi Lakon Zubaidah Siti bertemu Zubaidah Siti dan mengajaknya pulang
Resolusi adalah penurunan emosi lakon. lagi keistana dan berjanji kalau Raja akan
Penurunan ini tidak saja berlaku bagi emosi menerima Zubaidah Siti, dan berjanji akan
lakon tetapi juga menurunkan emosi penonton. menjaga Zubaidah Siti apapun yang terjadi.
Resolusi ini juga berfungsi untuk memberikan Janji Abidinsyalah menjadi jalan keluar dari
persiapan waktu pada penonton untuk mpermasalah ini sedikin-sedikit mencapai
menurunkan apa yang telah ditonton. Tahapan penyelasaian.
ini biasa disebut tahap anti klimaks. Pada tahap Dalam teori klasik yang berasal dari
ini, kerumitan persoalan mulai dapat diuraikan, Aristoteles (Nurgiyantoro, 2005:146),
permasalahan mulai menemukan jalan penyelesain cerita dibedakan ke dalam dua
pemecahnya. Tahap ini terjadi pada adegan saat macam kemungkinan: kebahagian (Happy End)
Zubaidah Siti telah meninggalkan Istana dan kesedihan (sad end). dalam lakon Zubaidah
terdengar kabarlah bahwa Zubaidah siti tengah Siti ini penyelesaian yang terjadi adalah
berbadan dua dan sampailah pada telinga kebahagiaan (Happy End) dari keseluruhan cerita
Abidinsyah, karna kahwatir akan keadaan dan penyelesaiannya dapat dilihat akhir yang
istrinya yang sedang mengandung maka membahagiakan.
Abidinsyah pun pergi dari Istana dan menyusul Dalam penjelasan lain menurut Goffman
Zubaidah Siti yang kabur ke hutan. (Jazuli, 2011: 98) Dramaturgi adalah bukan
Tahap resolusi pada saat Zubaidah Siti hanya mengenai unsur dalam teater tetapi juga
telah meninggalkan Istana, Abidinysah merasa pada saat pelaksanaan tentang pengaturan
bersalah hingga tak bisa tidur berhari-hari panggung. Panggung terbagi menjadi dua yaitu
memikirkan keadaan istrinya yang melarikan panggung depan dan panggung belakang.
diri kehutan, hingga datanglah berita bahwa Panggung depan adalah panggung pertunjukan
Zubaidah Siti pergi dari Istana dalam keadaan sebagaimana orang menonton para aktor
hamil. Karena mendapat berita tersebut pergilah berperan dalam sebuah pertunjukan, sedangkan
Abidinsyah ke hutan mencari-cari istrinya panggung belakang adalah berbagai aktivitas
Zubaidah Siti hingga berhari-hari dan belum dan karakter aktor yang tidak boleh dilihat
juga mendapatkan hasil. Sampai Abidinsyah penonton. Pada panggung depan lebih terfokus

23
Sania Mariant Sari & Hartono / Catharsis: Journal of Arts Education 5 (1) (2016)

pada setiting dan penataan kostum pada aktor, menyajikan setiap setting dan kostum yang
semua setting tempat harus di sesuaikan dengan sesuai dengan gambaran naskah.
dalam naskah.
Pada teater dulmuluk dalam lakon SIMPULAN
Zubaidah Siti hanya ada beberapa setting, Teater tradisional Dulmuluk adalah teater
karena dulmuluk merupakan teater tradisi dan yang lahir dan berkembang melalui syair
bersifat kolosal, pada adegan bertemu Raja Abdulmuluk, teatre Dulmuluk memiliki banyak
setting tempatnya di dalam kerajaan, meskipun lakon namun lakon Zubaidah Siti merupakan
pada obrolan dan bertemu orang yang berbeda- lakon yang digemari masyarakat Palembang
beda saat bertemu raja ataupun saat karena memiliki pesan cinta keluarga, dan setia
perbincangan orang-orang dalam kerajaan tetap kepada pasangan, selain itu lakon Zubaidah Siti
saja menggunakan setting yang sama , aktorpun sangan ringan dan banyak adegan komedi yang
menggunakan baju-baju kerajaan sesuai dengan sangat digemari masyarakat.
peran masing-masing, raja memakai kostum Pada ploting lakon Zubaidah Siti terdapat
raja, khadam menggunakan kostum prajurit dan eksposisi pengenalan awal yaitu beremas, kisoh
rakyat biasa menggunakan kostum rakyat biasa. dan adegan Abidinsyah bermimpi, kemudian
Panggung belakang sengaja komplikasi yang terjadi saat adegan Abidinsyah
disembunyikan atas fakta atau jenis tindakan harus memilih antara Ayahnya Raja Bermasyah
informal dari aktor. Apabila penonton muncul atau Istrinya Zubaidah Siti, klimaks lakon
di panggung belakang maka pertunjukan Zubaidah Siti terjadi saat Raja Bermansyah
menjadi tidak menarik dan berkesan kurang mencaci maki Zubaidah Siti dan mengusirnya
baik, karena hal-hal yang seharusnya kemudian Zubaidah Siti meninggalkan Istana,
dirahasiakan telah di ketahui penonton resolusi terjadi saat Abidinsyah mengatahui
(Jazuli,2011:99). Hal yang dirahasiakan seperti Zubaidah Siti sedang mengandung anaknya
pemasangan properti yang, di dalam teater kemudian ia mencari Zubaidah Siti kedala
Dulmuluk ada babak adegan berkelahi dan hutan, dan denoumennya terjadi saat
adegan menunggang kuda di hutan, kuda di Abidinsyah bertemu kembali dengan Zubaidah
teater Dulmuluk benar-benar di buat propertinya Siti dan berhasil membawanya kemabli keistana
menyerupai aktor menunggang kuda, properti dan berhasil meluluhkan hati Raja Bermasyah
kuda ini adalah salah satu hal yang sangat sehingga dapat menerima Zubaidah Siti. Pada
menarik karena aktor seakan-akan dibuat sedang lakon Zubaidah Siti berakhir denagn happy
menungang kuda sungguhan. ending.
Dengan kondisi yang berbeda dan Dulmuluk mengalami beberapa
keadaan yang berbeda setting ini dianggap sah- penyesuaian untuk menjaga eksistensinya,
sah saja karena sama-sama menjelaskan berikut merupakan khas danpenyesuaiannya,
keadaan yang terdapat dalam istana. Demikian pada saat awal terbentuknya dulmuluk wanita
pula dengan adegan yang terjadi di hutan. tidak boleh ikut bermain dalam teater Dulmuluk
Hanya memiliki satu setting tempat. Jadi dalam karena dianggap mempertontonkan aurat
satu setting bisa memuat bebarapa adegan. namun sekarng wanita telah diperbolehkan ikut
Seperti yang dikatakan Goffman bahwa bermain, alat musik yang digunakan juga
ada ranah panngung yang harus diketahui menggunakan empat alat musik, jidur tetawan,
penonton dan ada juga yang tidak harus biola dan beduk namun sekarang telah
diketahui penonton dan dirahasiakan dari ditambahkan denagn alat musik lainnya seperti
penonton, di teater Dulmuluk juga banyak acordion dan keyboard, saat ini durasi
menyimpan rahasia dan hal-hal yang tidak pementasan Dulmuluk dipersingkat dari
diketahui penonton agar tetap menjaga daya semalam suntuk menjadi 30 menit sampai satu
tarik penonton, di atas panggung depan juga jam karena telah masuk ke program tv lokal dan
menyesuaikan dengan tokoh pada naskah dan bisa di sebar keseluruh Palemabang, perubahan

24
Sania Mariant Sari & Hartono / Catharsis: Journal of Arts Education 5 (1) (2016)

masyarakat Palemabang membawa pengaruh Lintani, Al Vebri. 2014. Dulmuluk Sejarah dan
dan perubahan pada Dulmuluk namun Pengadeganan. Palembang: Dinas
perubahan yang terjadi merupakan perubahan Kebudayaan dan Periwisata Kota Palembang
Dewan Kesenian Palembang.
positif dan tetap tidak menghilangkan ciri khas
dan jati diri Dulmuluk sebagai teater Tradisional
Manalullaili. 2015. “Dulmuluk: The Traditional
Palembang. Drama of South Sumatera”. Jurnal Wardah
No. XXX/Th.XVI/Desember. Fakultas
Dakwah Dan Komunikasi UIN Raden Fatah
DAFTAR PUSTAKA Palembang.

Hadi, Waluyo. 1988. Pendidikan Seni Drama. Nurgiyantoro, Burhan. 1994. Teori Pengkajian Fiksi.
Semarang: CV. Aneka Ilmu Semarang Yogyakarta: Gjah Mada University Press.

Harymawan, Rma. 1993. Dramaturgi. Bandung: PT. Yudiaryani. 2002. Panggung Teater Dunia.
Rosdakarya. Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli

25

Anda mungkin juga menyukai