Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AGENDA 3

NAMA : DEWI RETNO WATI, A.Md.Keb


NIP : 198807142019022004
NOMOR ABSEN : A7.I.25
INSTANSI : UPT PUSKESMAS BELAT DINAS KESEHATAN KAB. KARIMUN
MATERI : UMPAN BALIK
TANGGAL : 19 MEI 2021
WAKTU : 20.00 WIB

Diskusikan tentang :

1. Jelaskan analisis isu yang Saudara pilih.


a. MENINGKATNYA KASUS GIZI BURUK
Pada bulan April dan Mei di dapati peningkatan kasus gizi buruk sebanyak 22
balita. Setelah dikonfirmasi dengan bidan desa ternyata alat penimbangan balita
(Dacin) mengalami kerusakan sehingga bidan desa menimbang menggunakan
timbangan dewasa. Hal ini lah yang menyebabkan peningkatan gizi buruk secara
mendadak. Pihak Puskesmas dan Bidan Desa sudah mengadukan permasalahan ini
kepada kepala desa namun belum ditanggapi sejak bulan April. Padahal dalam
anggaran dana desa terdapat pengalokasian dana desa bidang kesehatan, hal
tersebut meliputi bidang kesehatan yang menjadi tanggung jawab desa yaitu
Poskesdes dan Posyandu. termasuk penyediaan alat kesehatan di Poskesdes dan
Posyandu. kami juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mencari
solusi. Dinkes hanya dapat menyarankan agar kami berkoordinasi dengan Camat
agar camat dapat menyampaikan tentang kebutuhan Dacin baru bagi Posyandu di
Desa tersebut. Karena Untuk pengadaan Dacin di Posyandu bukan tanggung jawab
dari Dinkes. Saat ini kami sedang proses koordinasi dengan pihak kecamatan agar
dacin segera di berikan, karena hal tersebut pihak puskesmas, bides dan kader
harus melakukan kunjungan rumah pada 22 balita tersebut untuk melakukan
konfiemasi ulang penimbangan.
Pemecahan masalah :
 BERKOORDINASI DENGAN BIDAN DESA, PEMERINTAH DESA, DINAS
KESEHATAN DAN CAMAT
 SWEEPING PENIMBANGAN DAN PENGUKURAN
b. RENDAHNYA CAPAIAN PEMBERIAN TTD REMATRI
Remaja putri merupakan para calon ibu yang memiliki peran penting dalam
penanganan stunting. Kebanyakan rematri mengalami anemia dikarenakan
dengan asupan nutrisi yang kurang, kegiatan yang padat dan datang bulan setiap
bulannya. Untuk itu pemerintah memberi program pemberian TTD pada rematri
dengan dosis 1 kali seminggu untuk pencegahan anemia. Namun pada
kenyataannya setiap kegiatan pemberian TTD rematri di sekolah, banyak rematri
yang diam-diam membuang TTD tersebut. Hal ini diketahui setelah selesai
kegiatan, banyak bertebaran TTD yang dimuntahkan di pekarangan kelas. Dengan
alasan TTD membuat mual dan tidak enak. Ditambah lagi dengan pandemic Covid
19 yang membuat kegiatan pengumpulan orang banyak dibatasi sehingga kami
hanya bisa menitipkan ke guru sekolah. Hal ini kami sadari tidak efektif. Untuk itu
saya harus berkoordinasi kembali dengan pihak sekolah dan ditambah dengan
melibatkan orang tua rematri untuk pemantauan pemberian TTD Rematri.
Membuat grup WA antara saya dan rematri sehingga saya dapat memantau terus
TTD rematri dapat dikonsumsi dengan benar.
Pemecahan masalah :
 PEMANTAUAN PEMBERIAN TTD REMATRI
 BERKOORDINASI DENGAN PIHAK SEKOLAH DAN ORANG TUA REMATRI
 SOSIALISASI PENTINGNYA TTD REMATRI
 MEMBUAT GRUP WHATSAPP REMAJA PUTRI
 SPANDUK, POSTER
c. RENDAHNYA CAPAIAN PEMBERIAN TTD BUMIL
Pemberian TTD bumil bertujuan mencegah terjadinya komplikasi persalinan yang
berakibat dari anemia/kurang darah. Untuk itu pemerintah juga memberi program
pemberian TTD bumil minimal 90 tablet selama kehamilan. Namun dalam capaian
yang terjadi sangat rendah. Setelah ditelusuri ternyata bides memberikan TTD
komersil kepada bumil, bukan TTD yang dari pemerintah. Sehingga di pelaporan
bulanan ke Dinkes capaian pemberian TTD bumil rendah. Saya sebagai pengelola
program gizi harus mengedukasi kembali bidan desa agar tidak memberikan TTD
komersil ke bumil karena sejatinya TTD pemerintah lebih bagus dan mudah diserap
oleh bumil dari pada TTD komersil. Agar bidan desa tidak memberikan TTD
komersil ke bumil sehingga capaian pemberian TTD bumil menjadi 100%. Selain itu
mengesukasi bides bahwa TTD bumil tidak hany adiberikan kepada bumil yang
anemia saja, tetapi bumil yang normal pun harus 100% mendapat minimal 90 TTD.
Pemecahan masalah :
 BERKOORDINASI PADA BIDAN DESA AGAR MEMBERIKAN HANYA TTD DARI
PEMERINTAH BUKAN YANG KOMERSIL
 SOSIALISASI KEPADA BUMIL PENTINGNYA MENGKONSUMSI TTD
MINIMAL 90 TABLET SELAMA KEHAMILAN
 POSTER
d. RENDAHNYA CAPAIAN ASI EKSLUSIF
ASI ekslusif berperan penting dalam pencegahan stunting. Karena hanya ASI lah
makan terbaik bagi bayi. Namun pada kenyataannya budaya serta kebiasaan rata-
rata di wilayah kerja puskesmas belat memberikan susu kental manis atau air tajin
yang dicampur dengan tepung kanji sehingga kandungan gizi bayi tidak
mencukupi. Bayak juga yang memberikan sufor dengan alasan bekerja dan ASI
tidak mau keluar. Sulit untuk mengubah kebiasaan masyarakat, untuk itu saya
harus berkoordinasi dengan bides, pemerintah desa, ditambah dengan alim ulama
dan tokoh masyarakat. Melakukan sosialisasi akan pentingnya ASI Ekslusif bagi
bayi.
Pemecahan masalah :
 SOSIALISASI KEPADA BUMIL DAN BUSUI MENGENAI PENTINGNYA ASI
EKSLUSIF
 BERKOORDINASI DENGAN BIDES DAN PEMERINTAH DESA, ALIM ULAMA,
TOKOH MASYARAKAT
 SPANDUK, POSTER

2. Tampilkan table USG yang Saudara guna untuk memilih isu


MATRIKS PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE USG (URGENCY, SERIOUSNESS,
GROWTH)

NO. MASALAH U S G NILAI


1 PENINGKATAN 5 5 4 14
KASUS GIZI BURUK

2 RENDAHNYA 4 4 5 13
CAPAIAN TTD
REMATRI

3 RENDAHNYA 4 4 5 13
CAPAIAN TTD BUMIL
4 RENDAHNYA 4 3 4 11
CAPAIAN ASI
EKSLUSIF

Anda mungkin juga menyukai