Anda di halaman 1dari 2

Nama kelompok :

1. Fathul aini (190303006)


2. Indria hamni (190303007)

ANALISIS MUATAN LOKAL di SEKOLAH

1. MUATAN LOKAL di SDN 1 KEMBANG KUNING


Muatan local yang diterapkan di SDN 1 KEMBANG KUNING adalah Bahasa sasak.
Kegiatan pembelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan peserta didik.
Muatan local ini disampaikan di kelas IV, V, dan VI. Dengan alokasi waktu 2 jam setiap
minggu.
Bahasa sasak adalah Bahasa salah satu Bahasa yang digunakan secara khusus di
lingkungan etnis Lombok terutama di kembang kuning itu sendiri. Bahasa ini merupakan
Bahasa pergaulan , yang digunakan secara khusus di lingkungan etnis Lombok utamanya
desa kembang kuning sendiri. Bahasa ini merupakan Bahasa pergaulan,yang digunakan
untuk dapat diandalkan antar individu. Pengembangan muatan lokal Bahasa sasak
bertujuan untuk mewujudkan tata krama , tata Susila dan budi pekerti luhur serta
melestarikan Bahasa sasak.
Berdasarkan uraian di atas SDN 1 Kembang Kuning memandang penting dan
menentukan Bahasa sebagai muatan local peserta didik di kelas IV,V dan VI dengan
alokasi 2 jam / minggu. Sesuai dengan kerangka dassar pengembangan K13,maka mata
pelajaran muatan local yang mengikuti ketentuan baik kompetensi inti ,kompetensi
dasar,dan proses pembelajaran .
2. MUATAN LOKAL DI SMP ISLAM D.M. KOTARAJA
Pelaksanaan muatan local selain bermaksud untuk mempertahankan kelestarian yang
berkenaan dengan kebudayaan daerah juga ditujukan pada usaha pembaharuan berkenaan
dengan keterampilan sesuai perkembangan ilmu dan teknologi modern. Pelaksanaan
kurikulum muatan local di SMP ISLAM D.M. KOTARAJA yaitu tilawah dan tahfidz al
qur’an dengan tujuan agar meningkatkan nilai keagamaan siswa dalam mempelajari seni
bacaan al qur’an yang baik dan benar dengan menggunakan tajwid kemudian memelihara
melalui menghafal. Mata pelajaran muatan local tilawah dan tahfidz al qur’an diterapkan
dari kelas VII sampai kelas IX dengan alokasi waktu 2 jam per minggu.
3. MUATAN LOKAL DI MA NW KOTARAJA
Muatan local yang diterapkan di MA NW KOTARAJA adalah KE-NW-AN
Kegiatan pembelajaran ini bertujuan menggali nilai-nilai nasionalisme dilakukan dalam
setiap materi pokok bahasan satu kali pertemuan dalam seminggu dengan alokasi waktu
2x45 menit. Pertemuan pertama membahas peran Nahdlatul Wathan dalam pembangunan
bangsa. Pertemuan kedua, dipergunakan oleh guru untuk membahas peran pendiri
Nahdlatul Wathan dalam pembangunan bangsa.
Nasionalisme memang menjadi salah satu bingkai perbedaan, karena nasionalisme lebih
dekat pada munculnya kekacauan atas ketidaksamaan antar agama, ras, adat istiadat, serta
gaya hidup dalam masyarakat.
Mata pelajaran muatan local KE-NW-AN diterapkan dari kelas X sampai kelas XII
dengan alokasi waktu 2x45 menit.

Anda mungkin juga menyukai