Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KERIPIK PISANG

KEMASAN BUNGKUS
(Studi Kasus : Home Industry Arwana Food Tembilahan)

Siti Wardah*), Iskandar

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Islam Indragiri, Tembilahan

(Received: January 21, 2016 / Accepted: August 15, 2016)

ABSTRAK
Peramalan adalah metode untuk memperkirakan suatu nilai dimasa depan dengan menggunakan data
masa lalu. Penelitian ini dilakukan pada Home Industry Arwana Food. Pada penelitian ini, penulis
membahas mengenai analisis peramalan penjualan produk kripik pisang untuk jenis kemasan bungkus.
Peramalan yang dilakukan mengggunakan tiga metode yaitu metode Moving Average, metode
Exponential Smoothing with Trend dan metode Trend Anayisis dengan membandingkan tingkat kesalahan
(error) terkecil, maka metode peramalan yang terpilih yaitu metode Trend Analysis, dengan nilai MAD
sebesar 161,3539, MSE sebesar 55744,16, dan standar error sebesar 242,947. Dari analisis pengolahan
data yang telah dilakukan berdasarkan metode peramalan yang terpilih, peramalan penjualan terhadap
produk kripik pisang jenis kemasan bungkus adalah sebanyak 1121,424 atau 1122 bungkus/bulan, artinya
pihak Home Industry Arwana Food Tembilahan harus menyediakan produk kripik pisang kemasan
bungkus adalah sebanyak 1122 bungkus untuk tiap bulannya.

Kata kunci : peramalan penjualan; kripik pisang; metode moving average; metode exponential smoothing
with trend; metode trend analysis

ABSTRACT
Forecasting is a method to estimate a value of the future using past data. This research was conducted at
the Home Industry Arowana Food. In this study, the authors discuss the analysis of product sales
forecasting banana chips for this type of packaging wrap. Forecasting that do use traditional three
methods are methods Moving Average, Exponential Smoothing method with Trend and Trend Anayisis
method by comparing the level of errors (error) the smallest, then the selected forecasting method is the
method of Trend Analysis, with a value of 161.3539 MAD, MSE of 55744 , 16, and the standard error of
242.947. From the analysis of data processing that has been carried out based on the method chosen
forecasting, sales forecasting for products banana chips are as many types of packaging wrap 1121.424
or 1 122 packs / month, meaning the Home Industry Arowana Food Tembilahan must provide products
banana chips wrapped packs is as much as 1122 wrap for each month.

Keywords : sales forecasting, banana chips, methods moving average, exponential smoothing methods
with trend, trend analysis method

Pendahuluan
Suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
penjualan atau pendistribusian produk, selalu pimpinan yang memiliki kemampuan untuk dapat
menginginkan keberhasilan dalam aktifitasnya dimasa menetapkan keputusan yang tepat dalam menghadapi
yang akan datang. Ini menunjukkan bahwa setiap masa depan yang penuh ketidak pastian, agar
perusahaan selalu berusaha untuk tetap dapat perusahaan dapat meraih apa yang menjadi tujuannya.
berkembang dalam bidang usahanya di masa depan. Salah satu hal yang paling penting untuk mewujudkan
hal tersebut adalah memperkirakan atau meramal
------------------------------------------------------------- (forecasting) besarnya penjualan atau permintaan
pelanggan akan barang atau jasa yang dihasilkan.
*)
Penulis Korespondensi. Seorang manejer selalu berkeinginan untuk dapat
email: sitiwardahst@yahoo.co.id memperkirakan atau memprediksikan besarnya seluruh

Jurnal Teknik Industri, Vol. XI, No. 3, September 2016 135


permintaan jangka pendek atau jangka panjang tersebut tidak melakukan peramalan sebelum
sekalipun untuk masing - masing produknya. Dalam melakukan produksi. Kondisi seperti ini dapat membuat
kaitannya dengan penyusunan rencana penjualan, industri kehilangan pelanggan dan turunya laba. Oleh
informasi yang diperoleh dari peramalan penjualan akan sebab itu dibutuhkan suatu metode peramalan penjualan
memberikan gambaran berguna tentang prospek produk pada Home Industry Arwana Food untuk
permintaan produk tersebut di pasar. Baik atau tidaknya mengetahui berapa besar kebutuhan produk yang
prospek penjualan suatu produk pada dasarnya tidak disediakan agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen
hanya berdasarkan kemampuan ataupun penggunaan di tahun yang akan datang dan tidak terjadi kekosongan
metode peramalan yang tepat. Namun yang tidak kalah persediaan.
pentingnya adalah proses perencanaan produksi yang
menentukan terhadap mutu atau kualitas produk,
penilaian pasar yang menentukan jenis pasar, kebijakan
promosi dan pemasaran yang menentukan cerahnya
prospek produk kedepannya. Hal ini secara langsung
ataupun tidak, akan berpengaruh terhadap manajemen
persediaan perusahaan dan ini menunjukkan keterkaitan
di antara faktor-faktor tersebut.
Hasil peramalan dalam prakteknya hampir tidak
pernah secara mutlak tepat. Hal ini karena keadaan
maupun kejadian di masa depan tidak menentu. Gambar 1. Grafik Permintaan dan Penjualan Produk
Walaupun demikian, apabila semua faktor penting yang Pada Tahun 2012
mempengaruhi telah diperhitungkan dan model
hubungan dari faktor-faktor tersebut ditentukan dengan Tinjauan Pustaka
baik, maka hasil peramalan akan mendekati kondisi Peramalan
yang sebenarnya, maka harus dilakukan dengan hati- Peramalan adalah metode untuk memperkirakan
hati terutama pemilihan metode untuk digunakan dalam suatu nilai dimasa depan dengan menggunakan data
suatu kasus tertentu. Hal ini dipertimbangkan kerena masa lalu. Peramalan juga dapat diartikan sebagai seni
tidak ada satupun metode dari perkiraan atau peramalan dan ilmu untuk memperkirakan kejadian pada masa
yang dapat dipergunakan secara universal untuk seluruh yang akan datang, sedangkan aktivitas peramalan
keadaan atau situasi. merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha
Hampir semua bagian perusahaan membutuhkan memperkirakan penjualan dan penggunaan suatu produk
hasil ramalan penjualan. Hasil peramalan lingkungan sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam
bisnis dimana perusahaan beroperasi pada umumnya kuantitas yang tepat (Gaspersz, 2002).
mempunyai implikasi pada ramalan penjualan. Karena Peramalan yang dibuat selalu diupayakan agar dapat :
itu peramalan penjualan dalam sebuah perusahaan 1. Meminimumkan pengaruh ketidak pastian terhadap
sangat dibutuhkan tidak hanya untuk jangka pendek saja perusahaan.
melainkan juga untuk jangka panjangnya. 2. Peramalan bertujuan mendapatkan peramalan
Di Tembilahan, banyak perusahaan yang bergerak (forecast) yang bisa meminimumkan kesalahan
dalam bidang penjualan ataupun distribusi produk- meramal (forecast error) yang biasanya diukur
produk kebutuhan sehari-hari untuk para pelanggan atau dengan MSE(Mean Squared Error), MAE (Mean
konsumen. Perusahaan-perusahaan ini tentunya Absolute Error ), dan sebagainya (Subagyo, 1986).
mempuyai pangsa pasar tersendiri. Untuk dapat Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan
mempertahankan keberadaannya ataupun posisinya di dengan mengikuti langkah-langkah atau prosedur
pasar, maka perusahaan-perusahaan tersebut penyusunan yang baik yang akan menentukan kualitas
mempunyai strategi-strategi ataupun metode-metode atau mutu dari hasil peramalan yang disusun. Pada
yang diterapkan dalam rangka mengembangkan dasarnya ada 3 langkah peramalan yang penting, yaitu
usahanya. Hal ini tentunya dapat dilakukan atau (Assauri,1984) :
diterapkan apabila telah dilakukan survey ataupun 1. Menganalisa data yang lalu, tahap ini berguna untuk
melakukan peramalan untuk mewujudkan tujuan pola yang terjadi pada masa lalu.
mereka baik di segi peramalan pasar, peramalan 2. Menentukan data yang dipergunakan. Metode yang
produksi, maupun peramalan penjualannya. baik adalah metode yang memberikan hasil ramalan
Home Industry Arwana Food adalah salah satu yang tidak jauh berbeda dengan kenyataan yang
usaha yang bergerak dalam bidang industri produk terjadi.
makanan ringan. Industri ini berdiri pada tahun 1994 3. Memproyeksikan data yang lalu dengan
yang beralamat di Jalan Tanjung Harapan No. 15 menggunakan metode yang dipergunakan, dan
Tembilahan. Permasalahan yang terjadi di Home mempertimbangkan adanya beberapa faktor
Industry Arwana Food sering terjadi kekurangan perubahan(perubahan kebijakan-kebijakan yang
persediaan produk makanan keripik pisang kemasan mungkin terjadi, termasuk perubahan kebijakan
bungkus seperti pada Gambar 1 karena pada industri pemerintah, perkembangan potensi masyarakat,

Jurnal Teknik Industri, Vol. XI, No. 3, September 2016 136


perkembangan teknologi dan penemuan-penemuan
baru).
……….(1)
Sedangkan prinsip–prinsip peramalan yang perlu
Di mana t adalah nilai yang paling akhir dan t+1 adalah
dipertimbangkan adalah :
priode berikutnya, untuk priode mana suatu ramalan
1. Peramalan melibatkan kesalahan (error), peramalan
dibuat.
akan hanya mengurangi ketidakpastian tetapi tidak
Ft+1 = ramalan untuk priode berikut, t+1
menghilangkannya.
Xt,t-1,t-2 = nilai observasi/sebenarnya dari
2. Peramalan sebaiknya memakai tolak ukur kesalahan
variabel itu pada priode t,t-1,t-2,...
peramalan, pemakai harus tahu besar kesalahan,
N = jumlah observasi yang digunakan dalam
yang dapat dinyatakan dalam satuan unit atau
menghitung rata-rata bergerak.
persentase (probability) permintaan aktual akan
Dalam model moving average dapat dilihat bahwa
jatuh dalam interval peramalan.
bahwa semua data observasi memiliki bobot yang sama
3. Peramalan famili produk lebih akurat dari pada
yang membentuk rata-ratanya. Padahal data observasi
peramalan produk individu (item).
terbaru seharusnya memiliki bobot yang lebih besar
4. Peramalan jangka pendek lebih akurat dari pada
dibandingkan dengan data observasi dimasa lalu. Hal ini
peramalan jangka panjang, karena peramalan jangka
dipandang sebagai kelemahan dalam metode moving
pendek, kondisi yang mempengaruhi permintaan
average.
cenderung tetap atau berubah lambat, sehingga
peramalan jangka pendek lebih akurat.
Nilai Tengah
5. Jika memungkinkan coba melakukan perhitungan
Diberikan sekumpulan data yang meliputi N
permintaan dari pada meramalkan permintaan.
periode, waktu terakhir dan ditentukan T titik data
Adapun karakteristik peramalan yang baik adalah :
pertama sebagai kelompok–kelompok inisialisasi dan
1. Accuracy
sisanya sebagai kelompok pengujian.
2. Low Rupiah Cost Of Sofware Purchase Or
Metode rata–rata sederhana adalah mengambil rata–rata
Development
dari semua data dalam kelompok inisialisasi tersebut
3. Low Computer Time Requirements T
I T  FT 1 ……….(2)
___
4. Low Computer Storage Requirements   
i 1
i
5. On-line Capabilities
Sebagai ramalan untuk periode (T + 1) kemudian bila
Metode Peramalan mana data periode (T+1) tersedia, maka dimungkinkan
Metode Moving Average untuk menghitung nilai kesalahannya.
Moving average merupakan metode yang paling eT+1 = XT+1 - FT+1 ……….(3)
sering digunakan dan paling standar. Moving average Dalam kelompok data historis masa lalu terdapat satu
adalah suatu metode peramalan umum dan mudah untuk lagi titik data sehingga, nilai rata–ratanya yang baru
menggunakan alat-alat yang tersedia untuk analisis adalah :
___ T 1


tekniks. Moving average menyediakan metode
  i I (T  1)  FT 2 ….(4)
sederhana untuk pemulusan data masa lalu. Metode ini i 1
beguna untuk peramalan ketika tidak terjadi tren, Dan unsur galat yang baru, jika XT+2 adalah
gunakan estimasi berbeda untuk mempertimbangkanya. eT+2 = XT+2 - FT+2……….(5)
Hal ini disebut dengan “bergerak” karena sebgai data
baru yang tersedia, data yang tertua tidak digunakan lagi Rata–rata bergerak sederhana atau tunggal (Simple
(Makridakis dkk, 1999). Moving Average)
Tujuan utama dari penggunaaan rata-rata bergerak Salah satu cara untuk mengubah pengaruh masa
adalah untuk menghilangkan atau mengurangi acakan lalu terhadap nilai tengah sebagai ramalan adalah
dalam deret waktu. Teknik rata-rata bergerak dalam dengan menentukan sejak awal berapa jumlah nilai
deret waktu terdiri dari pengambilan suatu kumpulan pengamatan masa lalu yang akan dimasukkan untuk
nilai-nilai yang diobservasi, mendapatkan rata-rata dari menghitung nilai tengah. Untuk menggambarkan
nilai ini, dan kemudian menggunakan nilai rata-rata prosedur ini digunakan istilah rata–rata bergerak karena
tersebut sebagai ramalan untuk periode yang akan setiap muncul pengamatan nilai yang baru, nilai rata–
datang (Assauri, 1984). rata yang baru dapat dihitung dengan membuang nilai
Peramalan dengan teknik moving average observasi yang paling tua dan dimasukkan nilai
melakukan perhitungan terhadap nilai data yang paling pengamatan yang terbaru.
baru sedangkan data yang tua/lama akan dihapus. Nilai
rata-rata dihitung berdasarkan jumlah data, yang angka Rata–rata bergerak berganda
rata-rata bergeraknya ditentukan dari harga 1 sampai Untuk mengurangi galat sistematis yang terjadi
nilai N data yang dimiliki. bila rata–rata bergerak dipakai pada data
moving average dihitung dengan menggunakan rumus berkecendrungan maka dikembangkan metode rata–rata
sebagai berikut : bergerak linear. Dasar metode ini adalah menghitung

Jurnal Teknik Industri, Vol. XI, No. 3, September 2016 137


rata–rata bergerak berganda, merupakan rata–rata = Ft +  (et ) ……….(13)
bergerak dan menurut simbol dituliskan sebagai MA (M
x N) dimana MA adalah M periode dari MA N-periode.
Metode Trend Analisis
Prosedur peramalan rata–rata bergerak meliputi tiga Metode Memisahkan tiga komponen tiga
aspek : komponen terpisah dari pola dasar yang cendrung
1. Penggunaan rata–rata bergerak tunggal pada waktu t mencirikan deret data ekonomi dan bisnis. Komponen
(s’t). tersebut adalah factor trend, siklus dan musiman.
2. Penyesuaian yang merupakan perbedaan antara rata- Pencocokan suatu garis lurus terhadap data
rata bergerak tunggal dan ganda pada waktu t (S’t – stationer (horizontal) dapat dilakukan dengan cara
S”t). meminimumkan MSE menggunakan:
3. Penyesuaian untuk kecendrungan dari periode t n

keperiode t+1 (atau ke periode t+m). __  X ……….(14)


i

Penyesuain dua paling efektif bila trend bersifat X  i 1

n
linear dan komponen galat acaknya tidak begitu kuat. garis trend linear untuk data deret berkala :
Penyesuaian ini efektif karena adanya kenyataan bahwa Xt = a + bt
MA tunggal tertinggal (lags) di belakang deret data Nilai a dan b yang meminimumkan MSE dapat
yang menunjukkan trend. diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut :
Apabila deret data menunjukkan trend, maka MA n  tX   t  X ……….(15)
tunggal akan menghasilkan sesuatu yang menyerupai b
n  t 2   t 
2

galat sistimatis dan galat sistematis ini dapat dikurangi


dengan menggunakan perbedaan antara nilai rata–rata a
 X  b  t ……….(16)
bergerak tunggal dan nilai bergerak ganda. n n
Prosedur rata–rata bergerak linear secara umum Dimana :
dapat diterangkan melalui persamaan berikut : a = intersep
b = kemiringan (slope)
X t  X t 1  X t 2  ... X t  N 1
S 't  ………(6)
N Ukuran Hasil Peramalan
S t  S 't 1  S t 2  ... S 't  N 1 Ukuran akurasi hasil pengukuran peramalan yang
S "t  ……….(7) merupakan ukuran kesalahan tentang tingkat perbedaan
N antara hasil peramalan dengan permintaan yang
at = S’t + (S’t – S”t) = 2S’t – S”t……….(8) sebenarnya terjadi, ada 4 ukuran yang biasa digunakan,
2
bt  ( S 't  S "t ) ……….(9) yaitu :
N 1 1. Rata–rata deviasi mutlak (Mean Absolute Deviation
Ft+m = at + btm ……….(10) = MAD)
MAD merupakan rata–rata kesalahan mutlak selama
Metode Exponential Smoothing periode waktu tertentu tanpa memperhatikan apakah
Metode exponential smoothing adalah metode hasil peramalan lebih besar atau lebih kecil
yang menunjukkan pembobotan menurun secara dibandingkan dengan faktanya. Secara sistematis,
eksponensial terhadap nilai pengamatan yang lebih MAD dirumuskan sebagai berikut :
lama. Terdapat satu atau lebih parameter penulisan yang At  Ft ……….(17)
ditentukan secara eksplisit, dan hasil pilihan ini MAD  
n
menentukan bobot yang dikenakan pada nilai observasi.
(Makridakis dkk, 1999). Dimana :
Metode pemulusan eksponensial tunggal (Singel At = Permintaan Aktual pada Periode–t
Exponensial Smooting/SES)minimal membutuhkan dua Ft = Peramalan permintaan (forecast) pada periode-t
buah data untuk meramalkan nilai yang akan terjadi n = Jumlah periode peramalan yang terlibat
pada masa yang akan datang (Makridakis dkk, 1999). 2. Rata–rata kuadrat kesalahan (Mean Square Error =
Kasus yang paling sederhana dari pemulusan MSE)
(smoothing) eksponensial tunggal (SES), dengan MSE dihitung dengan menjumlahkan kuadrat semua
persamaan sebagai berikut : kesalahan peramalan pada setiap periode dan
Misalkan pengamatan yang lama Xt-N tidak tersedia membaginya dengan jumlah periode peramalan.
sehingga harus digantikan dengan nilai pendekatan. Secara sistematis, MSE dirumuskan sebagai berikut:
Salah satu pengganti yang mungkin adalah nilai ( At  Ft ) 2
MSE   ……….(18)
peramalan periode sebelumnya Ft. n
Persamaan umum yang digunakan dalam menghitung Dimana :
peramalan dengan metode pemulusan eksponensial At = Permintaan Aktual pada Periode–t
adalah : Ft+1 = X t  (1   ) Ft ……….(11) Ft = Peramalan permintaan (forecast) pada periode-t
n = Jumlah periode peramalan yang terlibat
=Ft +  ( X t  Ft ) ……….(12) 3. Rata–rata kesalahan peramalan (Mean Forecast
Error = MFE)
Jurnal Teknik Industri, Vol. XI, No. 3, September 2016 138
MFE sangat efektif untuk mengetahui apakah suatu kontrol peramalan yang mirip dengan peta kontrol
hasil peramalan selama periode waktu tertentu kualitas. Peta kontrol peramalan ini dapat dibuat dengan
terlalu tinggi atau terlalu rendah. Bila hasil kondisi data yang tersedia minim.
peramalan tidak bias, maka nilai MFE akan
mendekati nol. MFE dihitung dengan menjumlahkan Metodologi Penelitian
semua kesalahan peramalan selama periode Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini
peramalan dan membaginya dengan jumlah periode adalah sebagai berikut :
peramalan, secara sistematis, MFE dinyatakan 1. Pendahuluan
sebagai berikut: Sebelum melakukan penelitian , maka silakukan
( At  Ft ) penelitian pendahuluan untuk mengetahui
MFE   ……….(19) permasalahan yang ada pada Home Industry Arwana
n
Dimana : Food.
At = Permintaan aktual pada periode–t 2. Pengumpulan Data
Ft = Peramalan permintaan (forecast) pada periode-t Tahap pengumpulan data pada penelitian ini
n = Jumlah periode peramalan yang terlibat menggunakan data primer dan data sekunder. Data
4. Rata–rata persentase kesalahan absolut (Mean sekunder merupakan data yang diperoleh langsung
Absolute Persentage Error = MAPE) dari perusahaan yang berbentuk dokumen atau
MAPE merupakan ukuran kesalahan relatif, MAPE catatan perusahaan. Adapun data sekunder yang
biasanya lebih berarti bila dibandingkan dengan dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai
MAD karena MAPE menyatakan persentase berikut :
kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan 1. Data profil Home Industry Arwana Food,
aktual selama periode tertentu yang akan struktur organisasi, lokasi perusahaan, jumlah
memberikan informasi persentase kesalahan terlalu karyawan dan jadwal kerja karyawan.
tinggi atau terlalu rendah. Secara sistematis, MAPE 2. Data penjualan keripik pisang kemasan
dinyatakan sebagai berikut: bungkus selama 3 tahun.
3. Pengolahan Data
 100  F ……….(20)
MAPE    At  t Setelah data diperoleh, maka langkah selanjutnya
 n  At
 adalah mengolah data dengan menggunakan
Dimana : program aplikasi komputer yaitu software QM
At = Permintaan aktual pada periode–t (Quantitative Methodes) for Windows 2.1.
Ft = Peramalan permintaan (forecast) pada periode-t Pengolahan data ini bertujuan agar data mentah yang
n = Jumlah periode peramalan yang terlibat diperoleh bisa dianalisa dan memudahkan
mengambil kesimpulan atau menjawab
Verifikasi dan Pengendalian Peramalan permasalahan yang sedang diteliti dengan
Langkah penting setelah peramalan dibuat adalah menggunakan metode moving average, exponential
melakukan verifikasi peramalan sedemikian rupa smoothing whit trend dan trend analysis.
sehingga hasil peramalan tersebut benar–benar 4. Analisis
mencerminkan dari data masa lalu dan sistem sebab Analisa yang penulis lakukan bertujuan untuk
akibat dari sistem tersebut. Sepanjang aktualitas mempelajari masalah-masalah yang ada dan
peramalan tersebut dapat dipercaya, hasil peramalan mengambil kesimpulan dari hasil penelitian. Untuk
akan terus digunakan, jika selama proses verifikasi keperluan tersebut penulis menggunakan metode
tersebut mengalami keraguan validitas metode kuantitaf yaitu dengan menggunakan rumus-rumus
peramalan yang digunakan, maka harus mencari metode yang berhubungan dengan meteode-metode yang
lain yang lebih cocok. Validitas tersebut harus digunakan.
ditentukan dengan uji statistik yang sesuai. 5. Kesimpulan
Setelah peramalan dibuat, selalu timbul keraguan Dari hasil pengolahan data dan analisa, maka dapat
mengenai kapan kita harus metode peramalan yang ditarik kesimpulan yang dapat menjawab rumusan
baru. Peramalan harus selalu dibandingkan dengan masalah.
permintaan aktual secara teratur, maka pada suatu saat
harus diambil tindakan revisi ramalan jika ditemukan Hasil Dan Pembahasan
adanya bukti perubahan pola permintaan yang Data Penjualan
menyakinkan selain sebab itu perubahan permintaan Sebelum pengolahan data dilaksanakan, sebaiknya
harus diketahui, maka penyesuaian metoda peramalan melakukan plot data terlebih dahulu. Karena dari plot
perlu dilakukan segera setelah perubahan pola data kita dapat mengetahui pola aliran data yang akan
permintaan diketahui. kita ramal sehingga memudahkan kita dalam melakukan
Banyak alat yang dapat digunakan untuk peramalan. Berdasarkan plot data dari data penjulan
memverifikasi peramalan dan mendeteksi perubahan aktual dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
sistem sebab akibat melatarbelakangi perubahan pola bersifat musiman. Hal ini berdasarkan plot data yang
permintaan. Bentuk yang paling sederhana adalah peta telah dilakukan cenderung turun-naik.
Jurnal Teknik Industri, Vol. XI, No. 3, September 2016 139
Tabel 2. Forecasting Result Moving Average Periode 2

Measure Value
Error Measures
Bias (Mean Error) 18,8971
MAD (Mean Absolute
219,7794
Deviation)
MSE (Mean Squared Error) 89357,98
Standard Error 308,128
Forecast next period 1269,5
Gambar 2. Grafik Penjualan Produk Keripik Pisang
Kemasan Bungkus
Sebagai bahan perbandingan awal dapat kita
Analisa Peramalan Setiap Metode bandingkan di antara kedua model rata-rata bergerak
Metode Moving Average periode 1 dan 2. Dari pengolahan data didapat nilai
Untuk mendapatkan hasil peramalan yang lebih MAD 1(212,6286) < MAD 2 (219,7794) dan nilai MSE
ekektif, maka kita menggunakan metode rata-rata 1 (86399,14) < MSE 2 (89357,98). Sehingga dapat
bergerak sebanyak 2 periode, yaitu periode 1 dan disimpulkan untuk sementara bahwa model rata-rata
periode ke 2. bergerak periode 1 lebih baik dibandingkan periode 2
karena nilai MAD dan MSE perioe 1 lebih kecil
Moving Average dengan Periode I dibandingkan periode 2.
Berdasarkan pada Tabel 1, didapat nilai forecast Di samping itu, jika kita lihat pola distribusi data
permintaan untuk periode berikutnya sebesar 1368 peramalan periode ke pertama berbeda dengan periode
bungkus, nilai MAD sebesar 212,6286, MSE sebesar kedua. Pola distribusi data peramalan penjualan periode
86399,14, dan Bias sebesar 12 sedangkan standart error ini mempunyai simpangan yang besar dari pada periode
sebesar 302,7135. Berdasarkan output tersebut maka pertama.
dapat kita artikan bahwa tingkat kesalahan penggunaan
metode ini sebesar 212,6286 untuk MAD dan 86399,14 Metode Exponential Smoothing With Trend α = 0,5
untuk MSE. dan β = 0,5
Dari output pada Tabel 3 didapat bahwa nilai
Tabel 1. Forecasting Result Moving Average forecast untuk periode berikutnya, yaitu sebesar
Periode I 1321,469 , nilai MAD sebesar 263,2664, nilai MSE
sebesar 112759, dan Bias (Mean Error) sebesar 14,2113
dan Standart Error sebesar 345,8221. Berdasarkan
Measure Value
output tersebut dapat kita artikan bahwa tingkat
Error Measures kesalahan peramalan penjualan sebesar 263,2664 untuk
Bias (Mean Error) 12 MAD dan 112759 untuk MSE.
MAD (Mean Absolute
212,6286
Deviation) Tabel 3. Forecasting Result Exponensial Smooting
MSE (Mean Squared Error) 86399,14 With Ternd α = 0,5 dan β = 0,5
Standard Error 302,7135
Forecast next period 1368 Measure Value
Error Measures
Moving Average dengan Periode II Bias (Mean Error) 14,2113
Berdasarkan Tabel 2, didapat nilai forecast
MAD (Mean Absolute
penjualan untuk periode berikutnya sebesar 1269,5 263,2664
Deviation)
bungkus, nilai MAD sebesar 219,7794, MSE sebesar
89357,98, dan Bias sebesar 18,8971 sedangkan standart MSE (Mean Squared Error) 112759
error sebesar 308,128. Berdasarkan output tersebut Standard Error 345,8221
maka dapat kita artikan bahwa tingkat kesalahan Forecast next period 1321,469
penggunaan metode ini sebesar 219,7794 untuk MAD
dan 89357,98 untuk MSE. Namun untuk menentukan
keputusan menggunakan metode ini atau tidak, maka
kita akan membandingkan dengan metode lainnya.

Jurnal Teknik Industri, Vol. XI, No. 3, September 2016 140


Metode Trend Analysis membandingkan kumulatif nilai pembobotan pada
Dari output Tabel 4 didapat bahwa nilai forecast setiap metode peramalan penjualan tersebut.
untuk periode berikutnya, yaitu sebesar 1121,424, nilai Penilaian diberikan dengan memberikan nilai
MAD sebesar 161,3539, nilai MSE sebesar 55744,16, terkecil untuk setiap faktor penilaian pada setiap
Bias (Mean Error) sebesar 0 dan standart error = metode. Proses penilaian dilakukan dengan cara
242,947. Berdasarkan output tersebut dapat kita artikan memberi nilai 1 dan seterusnya hingga 4 pada setiap
bahwa tingkat kesalahan peramalan sebesar 161,3539 metode dengan melihat satu faktor, yaitu nilai MAD,
untuk MAD dan 161,3539 untuk MSE. setelah nilai MAD dinilai barulah nilai MSE yang
Untuk pola ditribusi grafik peramalan terlihat dilihat begitu juga dengan nilai Standart Error dan Bias.
bahwa metode ini mempunyai simpangan yang kecil Sehingga dari proses pembobotan tersebut didapatkan
dibandingkan dengan metode moving average dan hasil akhir pada setiap metode dan dapat dipilih metode
exponential smoothing with trend. mana yang mempunyai nilai yang paling kecil.
Berdasarkan analisa di atas dan pengolahan data
Tabel 4. Forecasting Result Trend Analysis pada Bab IV maka dapat kita bandingkan bahwa dari
segi tingkat kesalahan, metode Trend Analysis
Future mempunyai tingkat kesalahan yang lebih kecil
Measure Value Forecast
Period dibandingkan metode yang lainnya, Nilai Biasnya
Error Measures 37 1121,424 adalah 0 maka metode yang terpilih dan yang sangat
Bias (Mean Error) 0 38 1127,086 mendekati nilai nol adalah pada metode Trend Analysis
ini.
MAD (Mean
161,3539 39 1132,749
Absolute Deviation)
MSE (Mean Analisa Penentuan Peramalan Jumlah Penjualan
55744,16 40 1138,411 Produk Keripik Pisang Jenis Kemasan Bungkus
Squared Error)
Standard Error Setelah dilakukan perhitungan peramalan, maka
242,947 41 1144,074 metode yang terpilih adalah metode peramalan trend
(denom = n-2=34)
analysis karena mempunyai tingkat kesalahan lebih
Regression line 42 1149,736
kecil dibandingka dengan metode yang lain. Peramalan
Peramalan(bungkus) penjualan terhadap produk kripik pisang jenis kemasan
43 1155,399
= 911,9096 bungus adalah sebanyak 1121,424 atau 1122
+ 56625 * Time (x) 44 1161,062 bungkus/bulan, artinya pihak Home Industry Arwana
Statistics 45 1166,724 Food Tembilahan harus menyediakan produk kripik
Correlation pisang untuk kemasan bungkus adalah sebanyak 1122
0,2418 46 1172,387
coefficient bungkus/bulan agar tidak mengalami kekurangan atau
Coefficient of kelebihan persediaan produk kripik pisang untuk
0,0584 47 1178,049
determination (r^2) kemasan bungkus, dan dapat memenuhi semua
48 1183,712 permintaan konsumen terhadap penjualan kripik pisang
49 1189,374 kemasan bungkus sehingga bisa memperoleh
keuntungan sesuai dengan yang diharapkan.
Analisa Metode Peramalan Terpilih
Setelah ketiga metode peramalan digunakan, maka Kesimpulan
tahap selanjutnya adalah menentukan metode mana Untuk melakukan forcasting kita dapat
yang lebih efektif dan mempunyai tingkat kesalahan menggunakan metode Moving Average, Exponential
yang kecil tetapi mempunyai nilai peramalan yang smoothing with trend dan Trend Analysis untuk
besar. mendapatkan nilai terkecil dari peramalan.
Parameter yang digunakan untuk menentukan Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data
metode yang terbaik adalah melihat nilai MAD, MSE, serta analisa yang sudah dilakukan maka dapat kita
standart error dan bias yang paling mendekati nol, bandingkan bahwa dari segi tingkat kesalahan serta
Berdasarkan parameter tersebut, kita dapat menentukan perangkingan trend analysis mempunyai tingkat
metode yang terbaik dari beberapa metode yang ada kesalahan yang lebih kecil dibandingkan dengan metode
untuk kasus peramalan penjualan dengan data yang lainnya. Metode trend analysis mempunyai nilai MAD
bersifat musiman. sebesar 161,3539, MSE sebesar 55744,16, dan standar
Untuk setiap metode pada penelitian ini terdapat error sebesar 242,947, maka dapat disimpulkan bahwa
variasi nilai MAD, MSE, Standart Error dan Bias metode terpilih adalah metode Trend Analysis.
sehingga untuk menentukan metode mana yang terbaik Berdasarkan analisa penetuan peramalan jumlah
maka cara yang digunakan adalah memberikan penjualan produk kripik pisang kemasan bungkus
pembobotan nilai pada faktor MAD, MSE, standart adalah sebanyak 1121,424 atau 1122 bungkus/bulan
error dan bias. Setelah pemberian bobot nilai pada tiapagar tidak mengalami kekurangan atau kelebihan
faktor dilakukan, langkah selanjutnya adalah persediaan produk kripik pisang untuk kemasan
bungkus.
Jurnal Teknik Industri, Vol. XI, No. 3, September 2016 141
Daftar Pustaka
Assauri, Sofyan. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Subagyo, Pangestu. 1986. Forcesting Konsep and
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Aplikasi. BPEE UGM: Yogyakarta
Indonesia: Jakarta Surjasa D. Rancang Bangun Model Sistem Penunjang
Baroto, T. Perencanaan dan Pengendalian produksi. Keputusan Cerdas Untuk Sistem Rantai Pasokan
Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002. Beras di Propinsi DKI Jakarta. Disertasi
Makridakis, dkk. 1999. Metode dan Aplikasi diterbitkan. Bogor : Institut Pertanian Bogor,
Peramalan. Bina Rupa Aksara: Jakarta 2011.
Nasution A.H, dan Prasetyawan Y.P. Perencanaan dan Tersine Ricard J. Principles Of Inventory and Materials
Pengendalian Produksi. Edisi Pertama, Management. USA:Prentice Hall, Inc. 1994.
Yogyakarta : Graha Ilmu, 2008. Vincent Gaspersz. 2002. Production Planing and
Pujawan IN, Supply Chain Management. Surabaya: Inventory Control. PT. Gramedia Pustaka Utama:
Penerbit Guna Widya, 2005. Jakarta

Jurnal Teknik Industri, Vol. XI, No. 3, September 2016 142

Anda mungkin juga menyukai