5 - Peluruhan Beta
5 - Peluruhan Beta
Session – 5
PELURUHAN BETA
Pokok Bahasan
• Proses peluruhan Beta
• Spektrum energi Partikel Beta
• Tiga Fenomena Peluruhan Beta
• Neutrino
• Elektron & Positron
• Teori Fermi Peluruhan Beta
• Fermi – Kurie Plot
History ??!!
Emisi elektron dari sebuah inti telah teramati pada awal
diketahui adanya fenomena peluruhan inti radioaktif
Bila suatu inti berada di luar garis biru (jumlah proton dan neutron
tidak seimbang), maka ia akan meluruh sampai mencapai stabil
kelebihan proton
memancarkan partikel
+ (positron) atau
menangkap elektron
untuk menambah
jumlah neutron
kelebihan neutron
memancarkan partikel -
(elektron) untuk
menambah jumlah proton
11N
11.02 11Be
(elektron)
+ or EC
11C dan 11N tidak stabil, shg
-
11.01 11C
harus mengubah satu
11B
+ or EC proton segera menjadi
11.00 neutron dengan melepaskan
sebuah partikel + (positron)
3 4 5 6 7 atau menangkap satu
Z→ elektron dan
231.038
atau terlalu banyak proton
- seperti 231U mempunyai
Rest mass (u)
+ or EC
231.037 energi diam lebih besar
- 231U
231.036 231Th
231Th harus melepaskan
231Pa
EC sebuah elektron dan satu
231.035
buah neutron diubah
dengan segera menjadi
89 90 91 92 93 proton
Z→ 231
90 Th 141 231
91 P a 140 e-
atau
K = ΔMc2 = { matom(A,Z) – matom(A,Z+1) } c2
matom = massa atomik netral
Hasil eksperimen:
Energi elektron yang teramati selama peluruhan dari nuklida tertentu
memiliki harga yang bervariasi secara kontinu dalam rentang nol hingga
energi maksimum, Kmax (yang merupakan karakteristik dari nuklida
tertentu)
Intensitas
Contoh:
Peluruhan - dari inti Bismuth-210 menjadi Polonium-210
210
83 Bi 210
84 Po 0
1 e
Q = ΔMc2
= (0.001248 u) x 931.5 MeV /c2.u
= 1.16 MeV
Evaluasi (1)
n → p + e- + mp = 938.2723 MeV
- me = 0.510999 MeV
Q = 0.7823 MeV
Energi yang dihasilkan tersebut (Q) merupakan energi kinetik dari proton
dan elektron hasil reaksi. Dapat dibuktikan bahwa elektron mempunyai
hampir seluruh energi kinetik tersebut (elektron bersifat relativistik)
(proton non relativistik)
Kesetimbangan energi dapat dituliskan,
n → p + e-
dimana masing-masing partikel yang terkait mempunyai spin
½, maka
Evaluasi (2)
Kenyataan bahwa elektron yang dihasilkan dalam
peluruhan neutron mempunyai distribusi energi dan
momentum yang kontinyu (tidak diskrit) menunjukkan
bahwa
Ada partikel lain yang ikut dipancarkan
bersama elektron dan proton
Energi yang dipancarkan selama peluruhan
merupakan penjumlahan dari energi
elektron dan partikel misterius tersebut
KESIMPULAN
Q = K= Kelektron + Kneutrino
Partikel Elementer
Lepton dan Quark adalah struktur dasar pembangun
materi (basic building blocks)
Fermion
Partikel dengan spin setengah bulat
Distribusi energi digambarkan melalui statistik Fermi-Dirac
Boson
partikel dengan spin bulat
Distribusi energi digambarkan melalui statistik Bose-Einstein
6 flavour of Quark
Baryon
Quark Symbol Spin Charge S C B T Mass*
Number
Kombinasi Quark
Quark dapat membentuk kombinasi-kombinasi
berikut
Meson (dua quark) ex. (pion)
Baryon (tiga quark) ex. proton, neutron
Pentaquark (lima quark)
Meson
Anti- Rest mass Decay
Particle Symbol Makeup S Lifetime
particle MeV/c2 Modes
2.60
Pion π+ π- ud 139.6 0 μ+νμ
x10-8
0.83
Pion π0 Self 135.0 0 2γ
x10-16
1.24
Kaon K+ K- us 493.7 +1 μ+νμ, π+π0
x10-8
0.89
Kaon K0 s K0 s 1* 497.7 +1 π+π-,2π0
x10-10
5.2
Kaon K0 L K0 L 1* 497.7 +1 π+e-νe
x10-8
Eta η 0
Self 2* 548.8 0 <10-18 2γ, 3μ
Eta
η 0'
Self 2* 958 0 ... π+π-η
prime
Baryon
Rest mass Lifetime
Particle Symbol Makeup Spin B S Decay Modes
MeV/c2 (seconds>
Proton p uud 938.3 1/2 +1 0 Stable ...
Neutron n ddu 939.6 1/2 +1 0 920 pe-νe
CERN
Laboratorium fisika partikel
CERN adalah pusat
penelitian international,
berlokasi di perbatasan
Swiss-Prancis dan
didirikan oleh 19 negara
Eropa.
Tujuan penelitian di lab. ini adalah untuk mengetahui struktur dasar materi
dan partikel-partikel utama yang membentuk struktur inti.
Laboratorium fisika partikel CERN menggunakan akselerator dengan tabung
100 meter di bawah tanah yang dipasang melingkar dengan diameter 27
km.
Neutrino ()
Neutrino (lepton) pertama kali dipostulatkan oleh Fermi (1930) untuk
menjelaskan distribusi energi kontinu pada elektron yang
dipancarkan selama peluruhan beta
Neutrino sangat sulit dideteksi secara langsung dalam eksperimen,
penyebabnya diduga karena interaksinya dengan materi sangat lemah
Tahun 1953, setelah ada sintilasi likuid, Frederick Reines and Clyde L.
Cowan melakukan eksperimen sehingga dapat memperjelas
keberadaan neutrino
no p e e
Eksperimen menunjukkan bahwa
terdapat dua jenis neutrino yang p no e e
dipancarkan pada peluruhan
yaitu neutrino ( ) dan anti-
neutrino ( )
p e no e
σ p 1 anti neutrino
Helisitas
p 1 neutrino
dan p masing-masing adalah spin Pauli dan momentum linier
neutrino Anti-neutrino
Bilangan lepton: 0 0 +1 -1
jumlah : 0 0
p no e e
Bilangan lepton: 0 0 -1 +1
jumlah : 0 0
2. Pemancaran positron ( +) A
Z X A
Y
Z -1
0
1 e
Peluruhan -
Inti dengan neutron berlebih akan mengemisikan partikel - untuk
mencapai kestabilannya
Pada peluruhan -, neutron diubah menjadi proton disertai dengan
emisi elektron dan elektron-antineutrino
no p e e
Pada proses ini, satu down quark dari sebuah neutron melalui interaksi
lemah menghilang dan menghasilkan virtual boson W- dan satu up
quark. Boson W- ini kemudian meluruh menjadi sebuah elektron dan
anti-neutrino
e-
U e
U D W- U U e- e
D U D D
neutron proton
Peluruhan -
Contoh : 32
P 32
S e - νe
15 16
Proses peluruhan -
memindahkan inti
phosphor setingkat
lebih tinggi dalam
tabel periodik
menjadi sultur
Bila Mnuc(A,Z) adalah massa diam inti induk, maka berdasarkan hukum
kekekalan energi, energi awal = energi setelah peluruhan, atau
atau
syarat terjadinya
peluruhan -
Peluruhan +
Inti dengan proton berlebih akan mengemisikan partikel + untuk
mencapai kestabilan
Dalam peluruhan +, proton diubah menjadi neutron, sebuah positron
dan neutrino
p no e e
Contoh:
22
11 Na 22
10 Ne e νe
64
29 Cu 64
28 Ni e νe
Proses peluruhan + memindahkan inti
Curium setingkat lebih rendah dalam
tabel periodik menjadi Nikel
27Co 28Ni 29Cu 30Zn
Peluruhan +
Tidak seperti pada peluruhan -, peluruhan + tidak dapat terjadi
dalam ruang terisolasi karena massa neutron lebih besar dari massa
proton, sehingga diperlukan energi dalam reaksinya.
energy p n o e e
Peluruhan + hanya dapat terjadi ketika energi ikat inti anak lebih
tinggi dari energi ikat inti induk. Perbedaan energi inilah yang
digunakan untuk mengubah proton menjadi neutron, disertai emisi
positron dan neutrino serta energi kinetik dari partikel-partikel
tersebut.
Q- = M c2
Q+ = { Minti(A,Z) – [ Minti(A,Z-1) + me ] } c2
Dalam ungkapan massa atomik (atom netral) :
Terdapat dua elektron pada keadaan akhir, satu berasal dari emisi
positron dan yang lain berasal dari elektron atomik yang berlebih
syarat terjadinya
peluruhan +
Syarat peluruhan +
Tangkapan Elektron
Pada proses tangkapan elektron, inti induk menangkap sebuah
elektron dari orbitnya (biasanya dari kulit K) dan mengemisikan
sebuah neutrino
p e no e
Proses tangkapan neutron berkompetisi dengan emisi positron
(peluruhan +), keduanya mempunyai pengaruh yang sama terhadap
nomor atom
e
Contoh: 7
4 Be
7
3 Li νe
41
20 Ca e 41
19 K νe
Kadang-kadang sinar X
yang dipancarkan
berinteraksi dengan
elektron dalam kulit L
atau lainnya, sehingga
dipancarkan elektron
yang disebut electron
Auger
QEC = M c2
QEC = { [Mnuc(A,Z) + me] – Mnuc(A,Z-1) } c2
syarat terjadinya
tangkapan elektron
: X A, Z Y A, Z 1 e e
Q+ = [Matom(A,Z) – Matom(A,Z-1)-2me] c2
Q KY K e K
Q M X M Y 2 me
EC : e X A, Z Y A, Z 1 e
QEC = [ Matom(A,Z) – Matom(A,Z-1) ] c2 Q KY K e K
Q M X MY
6C 7 N
14 14
e 7 N 6C
12 12
e
Enrico Fermi
1901 – 1954
Kontribusi lainnya:
Teori peluruhan beta
Teori elektron bebas pada logam
Menginisiasi pengembangan
reaktor fisi yang pertama (1942)
no p e e
Note :
Peluruhan beta adalah Pada peluruhan -, interaksi lemah
salah satu interaksi lemah mengubah sebuah neutron (no) menjadi
yang pertama kali sebuah proton (p+) ketika memancarkan
diketahui. elektron (e-) dan sebuah anti-neutrino
Note :
Peluruhan beta adalah
salah satu interaksi
lemah yang pertama kali
diketahui.
= laju peluruhan
H if f H int i dV f H int i = elemen matriks transisi
Hint = HEM : operator interaksi yang menyebabkan transisi
dV : elemen volume
dn f
f jumlah keadaan akhir dn dalam interval energi dE
dE
Note: Suatu partikel tunggal dinyatakan dalam ruang fase 6 dimensi yaitu 3
komponen posisi dan 3 komponen momentum (x, y, z, px, py, pz)
Satuan elemen volume terkecil dalam ruang tsb adalah h3, maka jumlah
keadaan pada elemen d3x.d3p adalah
dn = d3r.d3p/(h)3
d3r : dx.dy.dz volume, V
d3p : 4лp2dp volume momentum pada kulit sferis dengan
radius p dan tebal dp
Emax = Q = Ke + K K = p c
karena neutrino sangat sulit dideteksi dibandingkan elektron, maka
kuantitas momentum neutrino dinyatakan sebagai,
Q Ke dE Z
p ; dpν Beta decay
c c
e Z’ -
e
p, E=pc pe, Ke
sehingga,
dn f 16 2V 2 (Q K e ) 2 ( pe ) 2 dpe
dE h6c 3
f ( A, Z 1) e ( A, Z 1) 1 V 2
untuk elektron dengan energi kinetik 1 MeV, p = 1,4 MeV/c dam p/ħ =
0,007 /fm, maka
eip.r/ eiq.r/ 1
dan diasumsikan bahwa fungsi gelombang elektron maupun neutrino
mempunyai amplitudo konstan dalam volume V
sehingga,
i ( p q ) r
g
H if D * .e P .dV
V
g
H if M if
V
i ( p q ) r
dimana M if D * .e P .dV
64 2 g 2 [ M ]2 ( Q K e ) 2 ( pe ) 2 dpe
W if N ( pe )dpe
h7c 3
N(pe) dpe menunjukkan distribusi momentum elektron antara
antara p dan p + dp, dan bentuk spektrumnya dapat diungkapkan
sebagai
C
N ( pe ) pe (Q K e ) 2
2
2
c
C
c 2
pe Q
2
pe c 2 m e2 c 4 m e c 2
2
2
2
g 2 M if
.(Q K e ) 2 p 2 dp
2 c
3 7 3
THE BETA
SPECTRUM
SHAPE
Electron mom. p
N ( pe ) p e ( Q K e ) 2 F ( Z , p e )[ M ]2 S ( pe , p )
2
Contoh:
Spektrum momentum pada peluruhan inti 64Cu dengan emisi
elektron (menjadi 64Zn) dan emisi positron (menjadi 64Ni)
dengan perbandingan energi transisi.
dari spektrum momentum positron terlihat bahwa
momentumnya lebih tinggi karena adanya pengaruh
interaksi Coulomb dari inti
2
N ( pe ) pe F ( Z ' , pe ) vs K e
Contoh Soal
238
Radionuklida 92U meluruh menjadi isotop timbal
melewati pemancaran delapan partikel alfa dan
enam elektron berturutan.
Bagaimana simbol isotop timbal? Tuliskan urutan
skema peluruhannya dalam bentuk persamaan reaksi!
Berapa besar energi total yang dilepaskan?
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Andalas
Peluruhan gamma
Peluruhan gamma seringkali menyertai peluruhan beta
• Seringkali terjadi secara bersamaan (decay sequence) seperti
pada 198Au yang meluruhkan β- menjadi inti anak dalam keadaan
eksitasi, kemudian mengemisikan gamma untuk mencapai
kestabilan yang lebih besar
• Tidak merubah A maupun Z.
• Peluruhan beta secara umum
lebih lambat (~100,000) dari
peluruhan gamma (yang
dihasilkan dari gaya EM)
Peluruhan gamma
If the decay proceeds to an excited
state of energy Ex rather than to the
ground state, then Q for the
transition to the excited state can be
determined with respect to the
transition to the ground state. The
disintegration energy Q to the ground
state Q0.
Energi gamma
Peluruhan Gamma
• Sinar gamma muncul ketika inti dalam keadaan
tereksitasi bergeser menuju energi yang lebih
rendah
• Serupa dengan proses loncatan elektron
menuju energi yang lebih rendah disertai
dengan pemancaran foton
• Foton ini yang disebut sebagai sinar gamma,
berenergi sangat tingi lebih tinggi dari sinar-
x, hampir mendekati kecepatan cahaya
• Merupakan jenis radiasi yang sangat
bermanfaat dalam penggunaan secara
medis
• Sangat berbagaya karena daya tembusnya
yang sangat besar terhadap suatu bahan
Peluruhan Gamma
• Memenuhi kekekalan momentum sudut dan paritas
• Foton mempunyai sin = 1 dan partias = -1
• Sinar gamma biasanya dipancarkan segera setelah inti dalam
keadaan tereksitasi terbentuk
• Terkadang kaidah seleksi mencegah terjadinya transisi tertentu,
dan keadaan eksitasi berlangsung lebih lama. Keadaan inti
disebut ISOMER atau keadaan isomerik dan ditulis sebagai inti
metastabil (disimbolkan dengan m kecil)
• Contoh
pada energi eksitasi 0,271 MeV tidak terjadi peluruhan gamma
karena transisi perbedaan spin yang besar
Konversi Internal
• Konversi internal merupakan proses lainnya yang melibatkan
sinar EM yang terjadi pada inti dan berlomba dengan
pemancaran gamma.
• Terkadang medan listrik multipole dari inti berinteraksi dengan
elektron orbital yang mempunyai energi cukup untuk
meninggalkan atom. Proses ini tidak sama dengan pemancaran
gamma, elektron yang dipancarkan merupakan satu dari elektron
orbital, sedangkan elektron pada peluruhan beta dihasilkan
melalui peluruhan neutron menjadi proton
• Contoh 203Hg menjadi 203Tl melalui pemancaran beta,
meninggalkan 203Tl dalam keadaan tereksitasi secara
elektromagnetik. Menuju keadaan dasar melalui pemancaran
gamma dengan energi 279,19 keV atau melalui konversi internal
• Dalam kasus ini konversi nternal lebih mungkin terjadi
Konversi Internal
• Karena pada proses konversi internal dapat elektron orbital,
hasilnya spektrum elektron pada energi konversi nternal
pf
pi Gamma Decay EM
Nucleon +
Zero
Leptons
pi eatom p f e free
Internal Conversion EM
Nucleon +
One
Lepton
p eatom n e
Electron Capture weak
p f e e
pi Pair Internal EM
Conversion
Nucleon +
n e e
p β+ Decay weak Two Leptons
p e e
n β- Decay weak