Anda di halaman 1dari 67

Kimia Inti dan Radiokimia

A. Mariwy
SEJARAH PANJANG TENTANG ATOM

Abad 19 pembicaran tentang atom


bepusat pada atom yang tak terbagi dan
tak terlihat

Abad 20 pembicaran tentang atom


telah berpindah pada atom yang
terbagi dan terlihat

Abad 21 kemajuan IPTEK


membuktikan secara empiris bukti
keberadaan atom
Para Pionir Dalam Bidang Radiokimia
Kimia inti?
• Kimia inti adalah ilmu yang mempelajari
struktur inti atom dan pengaruhnya terhadap
kestabilan inti serta reaksi-reaksi inti yang
terjadi pada proses peluruhan radio nuklida
dan transmutasi inti
• Radiokimia: mempelajari zat radioaktif dan
penggunaannya dengan teknik2 kimia.
• Kimia radiasi: bidang kimia yang mempelajari
efek radiasi radioaktif terhadap materi.
Nuklida
• Nuklida  spesies nuklir
• Contoh: 6C12, 7N14, 6O18

• Rumus umum: ZXA dengan,


Z X AN

– Z= nomor atom -- N = A-Z


– A=nomor massa
• Berdasarkan kesamaan dalam nilai A, Z, dan N,
nuklida-nuklida digolongkan menjadi 4 tipe.
Penggolongan Nuklida
• Isotop kelompok nuklida dengan Z sama
– Contoh: 82Pb204, 82Pb206, 82Pb207,82Pb208
• Isobar  kelompok nuklida dengan A sama
– Contoh: 6C14, 7N14, 8O14
• Isoton  kelompok nuklida dengan N sama
– Contoh: 1H3, 2He4
• Isomer inti  nuklida dengan A dan Z sama
tetapi berbeda dalam tingkat energinya
– Contoh: Co60m, Co60
5 Kelompok nuklida berdasar kestabilan dan
proses pembentukannya di alam
• Nuklida stabil  secara alamiah tidak mengalami
perubahan A maupun Z, misal: 1H1, 6C12, 7N14
• Radionuklida alam primer radionuklida yang
terbentuk secara alamiah dan bersifat radioaktif.
Disebut primer karena waktu paruh panjang sehingga
masih bisa ditemukan sampai sekarang. Contoh: 92U238
dengan waktu paruh=4,5x109 th
• Radionuklida alam sekunder radiaktif dan dapat
ditemukan dialam. Waktu paruh pendek, tidak dapat
ditemukan di alam, tetapi dapat dibentuk secara
kontinu oleh radionuklida alam primer, misal 90Th234
dengan waktu paruh 24 hari.
• Radionuklida alam terinduksi  Misal 6C14
yang dibentuk karena interaksi sinar kosmik
dan nuklida 7N14 di atmosfir.
• Radionuklida buatan  merupakan
radionuklida yang terbentuk tidak secara
alamiah, tetapi hasil sintesis.
Inti Dan Kestabilan inti
Inti Dan Kestabilan inti
Faktor penentu kestabilan:
• Angka banding jumlah netron terhadap proton
(n/p) yang terkandung dalam inti. Inti yang
paling stabil adalah inti yang mempunyai
nomor atom sampai 20, memiliki n/p=1
(kestabilan diagonal)
• Pasangan nukleon yang ditunjukkan oleh
hukum genap-ganjil
• Energi pengikat inti pernukleon.
3 Pendekatan tentang kesetabilan inti Atom
1.Pita kesetabilan.
Diidentifikasi perbandingan n/p isotop-isotop yang terdapat
di alam.
Contoh
Isotop 6C12 memiliki n=6 dan p= 6 maka n/p = 1
Isotop 11Na23 memiliki n= 12 dan p=11 maka
n/p=12/11 = 1,09.
Isotop 20Ca40 mempunyai n=20 dan p=20 maka n/p=1
Dari perhitungan diatas maka diperoleh diagram berikut yang
disebut diagram pita kesetabilan.
• Any element with more than one proton (i.e.,
anything but hydrogen) will have repulsions between
the protons in the nucleus.

• A strong nuclear force helps keep the nucleus from


flying apart.
• Neutrons play a key role stabilizing the nucleus.
• Therefore, the ratio of neutrons to protons is an
important factor.
• For smaller nuclei (Z  20), stable nuclei have a
neutron-to-proton ratio close to 1:1.
• As nuclei get larger, it takes a larger number of
neutrons to stabilize the nucleus.
• The shaded region in the figure, the
so-called belt of stability, shows what nuclides would
be stable.
• Nuclei above this belt have too many neutrons.
These nuclei tend to decay by emitting beta particles.
• Nuclei below the belt have too many protons. Nuclei
tend to become more stable by positron emission or
electron capture.
• There are no stable nuclei with an atomic number
greater than 83. Nuclei with such large atomic
numbers tend to decay by alpha emission.
Kecenderungan mencapai kestabilan
1. Isotop di atas pita kesetabilan berarti kelebihan n dan kekurangan p. Maka
akan mencapai kesetabilannya dengan cenderung mengubah n menjadi p

1 1 Memancarkan sinar
0n 1p -1 
+ 0
beta

2. Isotop di bawah pita kesetabilan berarti kelebihan p dan kekurangan n. Maka akan
mencapai kesetabilannya dengan cenderung mengubah p menjadi n dengan dua
cara:

Cara I

1p
1
0n
1
0 Memancarkan
+ +1 e
positron
Cara II

0
-1e
1 1
1p + 0n

Menangkap elektron dari


kulit K

Memancarkan sinar X
e
K

Cara yang kedua ini lebih sering terjadi, sedangkan cara I jarang sekali terjadi
Angka Banding n/p
• Apabila nuklida-nuklida stabil dihubungkan
maka akan diperoleh pita kestabilan inti.
• Unsur-unsur sampai dengan nomor atom 20
pita kestabilan inti membentuk sudut 45o
dengan sumbu N dan Z (n/p=1).
• Suatu inti dikatakan bersifat radioaktif karena
ia mengalami peluruhan spontan disertai
pemancaran radiasi.
Jenis radiasi yang dipancarkan
Partikel Massa Muatan Simbol Jenis
dasar relatif
Alfa 4 +2 , 2He4 Partikel
Negatron 0 -1 -, -1e0 Partikel
(beta)
Positron 0 +1 +, +1e0 Partikel
Gamma 0 0  Gelombang
elektromag
net
Proton 1 +1 1, 1
1p 1H Partikel
Netron 1 0 1
0n Partikel
Hukum Genap Ganjil
• Dari jumlah nuklida stabil di alam, jika dikelompokkan
berdasarkan jumlah proton (Z) dan jumlah netron (N)
penyusunnya maka akan diperoleh data sbb:
Jenis nuklida Jumlah nuklida stabil
Z genap, N genap 165
Z genap, N ganjil 55
Z ganjil, N genap 50
Z ganjil, N ganjil 4

• Data diatas menunjukkan urutan kestabilan relatif


adalah Z genap, N genap > Z genap, N ganjil> Z ganjil, N
ganjil > Z ganjil, N ganjil.
• Inti yang stabil menghendaki jumlah proton dan netron
genap
Energi Pengikat Inti
• Massa suatu inti selalu lebih kecil dari jumlah
massa proton dan netron.
• Berdasarkan hukum kesetaraan massa dan
energi, selisih massa tersebut adalah
merupakan energi pengikat nukleon dalam
inti.
• Semakin besar energi pengikat inti per
nukleon, semakin stabil nuklidanya.
Nuclear binding energy (BE) is the energy required to break up a nucleus into its
component protons and neutrons.

BE + 19
9F 91p + 101n
1 0

E = mc2

BE = 9 x (p mass) + 10 x (n mass) – 19F mass

BE (amu) = 9 x 1.007825 + 10 x 1.008665 – 18.9984

BE = 0.1587 amu 1 amu = 1.49 x 10-10 J

BE = 2.37 x 10-11J

binding energy
binding energy per nucleon =
number of nucleons
2.37 x 10-11 J
= = 1.25 x 10-12 J
19 nucleons
23.2
Nuclear binding energy per nucleon vs Mass number
Reaksi Inti Spontan dan Buatan
• Unsur paling berat yang terjadi secara alamiah
adalah uranium.
• Isotop uranium 92U238 secara spontan akan
memancarkan partikel alfa menjadi 90Th234.
• Peluruhan 90Th234 dengan memancarkan sinar
beta akan menghasilkan 91Pa234.
• Unsur-unsur dengan Z > 92 yang dikenal dengan
unsur buatan dihasilkan dari penembakan inti
dengan proton, partikel alfa atau ion-ion positif
unsur periode kedua.
Jenis Peluruhan Radioaktif
• Peluruhan alfa
• Peluruhan beta
• Peluruhan gamma (transisi isomerik)
• Pembelahan spontan
• Pemancaran netron
• Pemancaran netron terlambat
Peluruhan alfa
• Partikel alfa terdiri atas 2 proton dan dua
netron (partikel relatif besar).
• Agar suatu nuklida mampu melepaskan
partikel alfa, inti harus relatif besar.
• Contoh:
Po 210  Pb206 + He4.
84 82 2
Peluruhan beta
• 3 jenis peluruhan beta:
– Pemancaran negatron (beta negatif)
– Pemancaran positron (beta positif)
– Penangkapan elektron (electron capture, EC).
• Contoh:
K40  Ca40 + 0;
19 20 -1
Pemancaran negatron terjadi jika n/p > isobar yang lebih stabil, maka
dalam inti terjadi perubahan 1 n menjadi 1 p : 0n1  1H1 + -10 +

Se 44  Co44 + 0.
21 20 +1
Ti44 + e0  Se44.
22 -1 21
Peluruhan Gamma (transisi isomerik)
• Transisi diantara isomer inti.
• Seringkali suatu inti berada pada tingkat
kuantum diatas tingkat dasarnya (metastabil).
• Waktu paruh transisi isomerik kebanyakan
dalam orde <10-6 detik.
• Contoh:
Co 60m  Co60 + 
27 27
Pembelahan spontan
• Peluruhan dengan pembelahan spontan hanya
terjadi pada nuklida sangat besar.
• Nuklida yang sangat besar membelah diri
menjadi 2 nuklida yang massanya hampir
sama disertai pelepasan beberapa netron.
• Contoh:
Cr 254  Mp108 + Ba142 + 4 n1
98 42 56 0
Pemancaran netron
• Prose peluruhan ini terjadi pada nuklida yang
memiliki kelebihan netron relatif terhadap inti
yang stabil.
• Contoh:
Kr87  Kr86 + n1
36 36 0
Akselerator
Partikel di
Laboratorium
Fermi. California
USA
Pemancaran netron terlambat
• Proses peluruhan terjadi dengan didahului
oleh pemancaran negatron kemudian
dilanjutkan dengan pemancaran netron.
• Contoh:
Br87  Kr87 + 0  Kr86 + n1
35 36 -1 36 0
Br87 disebut pemancar netron terlambat
35
Kinetika reaksi inti dan waktu paruh
• Kebolehjadian suatu nuklida untuk meluruh tidak
tergantung lingkungan (suhu, tekanan, keasaman,
dll).
• Tetapi, bergantung pada jenis dan jumlah nuklida.
• Kecepatan peluruhan berbanding lurus dengan
jumlah radionuklida, yang dinyatakan dengan:
-dN/dt N;
dengan
N=jumlah radionuklida,
t=waktu
Kinetika reaksi inti dan waktu paruh
• Perbandingan dapat diubah menjadi
persamaan dengan memasukkan tetapan
perbandingan .
-dN/dt  N
-dN/dt = N  laju perluruhan=keaktifan(A)
A = -dN/dt  A = N
dN/N = - dt (diintegralkan)
Nt=N0.e- t
Kinetika reaksi inti dan waktu paruh
• Jika N0 dan  diketahui maka dapat dihitung
radionuklida N pada tiap waktu t.
• Daftar tetapan peluruhan tidak ada, yang ada
daftar waktu paruh nuklida sudah dikenal.
• Jika t = t½, maka N = ½ N0
ln ½ N0/N0 = - t½
t½ = ln 2
t½ = 0,693  t½ = 0,693/ 
Satuan keradioaktifan dan dosis radiasi
• Keaktifan suatu zat radioaktif adalah jumlah
peluruhan (disintegrasi) per satuan waktu.
• Satuan keaktifan suatu zat radioakt9if adalah
Curie (Ci), semula didasarkan pada laju
disintegrasi 1 gram radium, tetapi sekarang
didefinisikan sebagai 3,7 x 1010 disintegrasi S-1.
• Satuan keaktifan dalam SI adalah becquerel (Bq)
yang didefiniskan sebagai 1 disintegrasi S-1.
1 Bq = 1 disintegrasi/S
• Keaktifan jenis adalah keaktifan per gram
cuplikan zat radioaktif.
Satuan keradioaktifan dan dosis radiasi
• Satu rad adalah jumlah energi radiasi yang
diserap 100 erg per gram bahan.
• Dalam SI satuan dosis adalah Gray (Gy) yang
didefinisikan sebagai 1 JKg-1.
1 Gy = 100 rad.
Reaksi Fisi
• Reaksi Fisi : reaksi pembelahan inti menghasilkan
netron
• Setiap reaksi pembelahan inti selalu dihasilkan
energi sekitar 200 Mev.
• Netron yang dihasilkan dapat digunakan untuk
menembak inti lain sehingga terjadi pembelahan
inti secara berantai.
• Energi yang dihasilkan pada pembelahan 235
gram 235U ekivalen dengan energi yang dihasilkan
pada pembakaran 500 ton batubara.
Reaksi Fusi
• Reaksi penggabungan dua atau beberapa inti
ringan menjadi satu inti yang lebih berat.
• Reaksi fusi menghasilkan energi yang sangat
besar.
• Reaksi ini memiliki energi pengaktifan, terutama
untuk mengatasi gaya tolak menolak kedua inti
yang akan bergabung.
• Reaksi hanya mungkin terjadi pada suhu sangat
tinggi, sekitar 100 juta derajat.
• Pada suhu tersebut tidak terdapat atom
melainkan plasma dari inti dan elektron.
Reaksi Fusi
• Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi sangat
besar.
• Energi yang dihasilkan cukup untuk menyebabkan
terjadinya reaksi fusi berantai yang dapat
menimbulkan ledakan termonuklir.
• Energi fusi dari 1 kg hidrogen setara dengan
energi pembakaran 20 ribu ton batubara.
• Keuntungan reaksi fusi dibandingkan reaksi fisi:
– Energi yang dihasilkan lebih tinggi
– Relatif lebih “bersih”, karena hasil reaksi fusi adalah
nuklida-nuklida stabil.
Aplikasi Reaksi Inti dan Keradioaktifan
• Reaksi inti (fusi dan fisi) sebagai penghasil energi listrik.
• Penentuan umur (dating) batuan atau fosil.
• Dalam bidang kimia:
– Analisis pengenceran isotop
– Analisis pengaktifan netron  sebagai perunut dalam
menentukan mekanisme reaksi kimia.
• Dalam bidang kedokteran, radioisotop digunakan
sebagai perunut dalam terapi kanker.
• Dalam bidang pertanian, radioisotop digunakan
sebagai perunut dan juga untuk memperoleh bibit
unggul (pemuliaan tanaman).
Bidang Energi (Aplikasi Rx Fisi)

• Reaksi Fisi : reaksi pembelahan inti


menghasilkan netron
• Setiap reaksi pembelahan inti selalu
dihasilkan energi sekitar 200 Mev.
• Netron yang dihasilkan dapat digunakan
untuk menembak inti lain sehingga terjadi
pembelahan inti secara berantai.
• Energi yang dihasilkan pada pembelahan
235 gram 235U ekivalen dengan energi
yang dihasilkan pada pembakaran 500 ton
batubara.
• Energi tersebut kemudian dimanfaatkan
sebagai PLTN dimana proses pembelahan
inti dapat dikendalikan sehingga
menghasilkan energi listrik yang sangat
besar
Bidang Energi (Aplikasi Rx Fusi)
• Reaksi penggabungan dua atau beberapa
inti ringan menjadi satu inti yang lebih
berat.

• ‘

• Reaksi fusi menghasilkan energi yang sangat


besar.dan hanya terjadi di inti matahari
• Energi fusi dari 1 kg hidrogen setara dengan
energi pembakaran 20 ribu ton batubara
• Reaksi ini memiliki energi pengaktifan,
terutama untuk mengatasi gaya tolak
menolak kedua inti yang akan bergabung.
• Reaksi hanya mungkin terjadi pada suhu
sangat tinggi, sekitar 100 juta derajat.Pada
suhu tersebut tidak terdapat atom
melainkan plasma dari inti dan elektron.
• Dewasa ini para ahli sedang berusaha
menemukan material yang dapat tahan
hingga suhu 100 juta derajat sehingga
proses seperti pada inti matahari dapat
dilaksanaka untuk mengatasi cadangan BBM
yang semakin menipis
Bidang Kesehatan
Arkeologi (Penentuan Umur Material)
Bidang Militer
Bidang Pertanian
•Radiasi  digunakan untuk
memperoleh bibit unggul.
Sinar  menyebabkan
perubahan dalam struktur dan
sifat kromosom yang
memungkinkan dihasilkanya
bibit unggul

•Radioisotp Fosfor digunakan


untuk mempelajari pemakaian
pupuk oleh tanaman.
Bidang Industri
•Isotop radioaktif digunakan
sebagai pengawet buah, stawberi
ini tetap segar selama 15 hari
(kanan) dengan menggunakan
radioaktif yang dapat membunuh
jamur, tetapi aman untuk
dikonsumsi manusia

•Detektor asap rokok


menggunakan sumber radioaktif
Amersium (Am)
•Dalam bidang ruang angkasa,
Radioisotop dapat digunakan
untuk studi batuan Bulan

•Dalam perminyakan,analisis
radioaktif digunakan untuk
mendeteksi adanya sumur minyak
baru
•Dalam bidang Oseanografi,
Radioisotop dapat digunakan
untuk studi kekuatan arus dan
sedimen

•Dalam bidang pengolahan air,


radioisotop 24Na(t1/2 =15 jam)
dapat digunakan untuk
mendeteksi kebocoran pada
saluran air
Meledakanya Reaktor Nuklir

•Meledaknya Reaktor nuklir di kota Chernobyl Ukraina pada tahun


1986 membawa dampak yang sangat luar biasa. Menurut catatan
WHO 9.000.orang meninggal dan 4.000 orang terkena kanker tyroid
dalam kurun waktu 1990-2002. Kota Chernobyl sampai saat ini
menjadi kota mati karena radiasi nuklir di kota tersebut masih sangat
berbahaya
•Terbakarnya Reaktor nuklir di
Fukhusima Jepang. Korban tewas
belum dipastikan tetapi yang
terkena radiasi lebih dari 100
orang

•Dermatitis (kerusakan kulit) yang akut dan khronika.


•Konjungtivitas dan keratitis pada mata. Lensa mata mengalami radiasi sensitif yang
berlebihan sehingga terjadi katarak. (radiasi 400 – 500 rad penyebabnya).
•Dosis 600 rad mempengaruhi sterilisasi pada alat-alat generatif (genitalia) dan pada
dosis rendah menimbulkan mutasi gen maupun kelainan pada keturunan. Menurunkan
fertilitas
•sperma dan ovum dan dapat menimbulkan anomali (kelainan-kelainan genetis
lainnya).
•Menimbulkan batuk, sesak nafas, dan nyeri dada serta
fibrosis paru-paru.
•Menimbulkan gangguan pertumbuhan tulang dan
osteoporosis.
•Menimbulkan myelitis (gangguan syaraf) serta
menurunkan degenerasi otak dan jaringannya.
•Menimbulkan demam, lemah badan, kurang nafsu
makan, nausea (mual), nyeri kepala dan Mudah
mencret.
•Menimbulkan efek genetik pada dosis 25 – 150 rem.

Catatan : 1 rad = 100 erg/gram = 0,01 joule/kg terhadap jaringan sel


rem = radiation equivalent man (satuan radiasi pada efek biologis terhadap jaringan
tubuh manusia)

Satuan SI untuk dosisi radiasi adalah Grey (Gy)


1 Gy = 100 rad
Rekomendasi WHO
• 1. Segera minum pil Kalium iodine bila
menghirup zat radioaktif Iodine
• 2. Janganmengkonsumsi buah dan sayuran
yang terkontaminasi
• 3. Segera ganti pakaian yang terkena radiasi,
mandi dengan air hangat dan sabun
• 4. Bila berada di dalam rumah, Jangan
mendekati jendela atau ventilasi
• 5. Konsumsi makanan dalam kemasan

Anda mungkin juga menyukai