Anda di halaman 1dari 3

11.

1 PENDAHULUAN
Aliran air dalam batuan melalui ruang di antara butiran pembentuk batuan, atau melalui
retakan yang terbentuk dalam batuan. Ruang di antara butiran disebut pori-pori batuan. Air
dalam massa batuan granular, seperti batupasir dari batuan sedimen, mengalir melalui
interkoneksi pori-pori batuan yang terhubung satu dengan lainnya. Air dalam massa batuan
keras mengalir melalui bidang diskontinuitas.
11.2 PERMEABILITAS
Kemampuan batuan untuk mengalirkan sejumlah air melalui jejaring pori/bidang
diskontinuitas yang diukur dengan satuan volume air dalam satuan waktu.

k A (h 1−h2)
Q= (11.1)
L
Q = jumlah air yang mengalir melalui tabung dalam satuan waktu (lt/dt)
k = koefisien permeabilitas
A = luas penampang tabung
(h1-h2) = gradien hidrolik
L = panjang tabung
Koefisien permeabilitas dapat dihitung
QL
k= (11.2)
A (h 1−h2)
VL
=
(h 1−h2)

V = Q/A = kecepatan aliran


Total head H dapat dirumuskan
P
H= +z (11.3)
γw

H = tinggi air dalam pipa dari datum


p = tekanan
γ w = berat isi air

Z = tinggi tabung
11.3 PERMEABILITAS MATERIAL GRANULAR
Material batuan granular biasanya mempunyai pori-pori. Koefisien permeabilitas dipengaruhi
oleh temperatur dan kekentalan air. Koefisien permeabilitas dapat dihitung
γw
k= K (11.4)
η
γ w = berat isi air

η = kekentalan air

K = koefisien absolut
Kecepatan aliran pada saat air mengalir melalui pori-pori batuan
Q
v= (11.5)
Av

Porositas batuan granular : perbandingan antara volume pori-pori dengan volume batuan.
Vv
n= (11.6)
V
N = angka pori
V v = volume pori

V = volume batuan
Av
n= (11.7)
A
kecepatan rembesan dapat dihitung:
Q
v= (11.8)
nA
ki
Atau : v = (11.9)
n
k = koefisien permeabilitas
i = gradien hidrolik
n = angka pori
11.4 PERMEABILITAS BIDANG DISKONTINUITAS
Bidang diskontinuitas dalam massa batuan retak berfungsi sebagai sistem penyalur dalam
jejaring bidang diskontinuitas.
u1
H1 = + z1 (11.10)
γw

u2
H2 = + z2
γw

γ w = berat isi air


Kehilangan tinggi energi total diantara kedua titik tersebut :
u1−u 2
ΔH = ( )+(z1-z2) (11.11)
γw

Q = C ΔH (11.12)

g e3 b
C= (11.13)
12 v L
g = gravitasi
e = bukaan bidang diskontinuitas
b = spasi bidang diskontinuitas
v = kekentalan air
L = panjang saluran

g e3 b
Q= ΔH (11.14)
12 v L
Q = jumlah aliran air dalam volume per satuan waktu.
Menurut hukum Darcy, jumlah air yang mengalir dalam saluran :
Q=kiA (11.15)
Menjadi :
kA
Q= ΔH (11.16)
L

K = koefisien permeabilitas
I = gradien hidrolik
A = luas penampang saluran
ΔH= total kehilangan energi
L = panjang saluran

Anda mungkin juga menyukai