PERHITUNGAN TAHANAN

DAN PENENTUAN MOTOR KAPAL

1 . DAFTAR CODE / REFERENSI YANG DIGUNAKAN

a. Tahanan dan Propulsi kapal (SV. Aa. Harvald)
b. ABS, Rules For Building And Classing, Steel Vessels.2006
c. Data tugas rencana garis
d. Data tugas rencana umum
e. Principles of Naval Architecture Vol. II page 90 - 92
f. Engine Propeller Matching, Soerjo WA. MSc. C Eng. FImaEST
g. Project Guide WARTSILA

2. ALOGARITMA PERHITUNGAN
a. Perhitungan Luas Permukaan Basah
b. Perhitungan Volume Displacement
c. Perhitungan Berat Displacement
d. Perhitungan Reynold Number
e. Perhitungan Froude Number
f. Perhitungan Koefisien Tahanan Gesek
g. Perhitungan Koefisien Tahanan Sisa
h. Perhitungan Tahanan Tambahan
i. Perhitungan Tahanan Udara
j. Perhitungan Tahanan Kemudi
k. Perhitungan Tahanan Total
l. Perhitungan Tahanan Service
m. Perhitungan wake fraction dan thrust dedection factor
n. perhitungan speed of advance
o. Perhitungan Gaya Dorong
p. Perhitungan Daya Dorong
q. Perhitungan Propulsive Coefficient
r. Perhitungan Daya yang Disalurkan
s. Perhitungan Daya Poros
t. Perhitungan Daya Rem
a. Memilih mesin sesuai dengan perhitungan
b. Menentukan gear box
u. Menentukan Harga Power Coefficient
v. Open Water Condition
- Menentukan (P/DO), δO, ηO berdasarkan BP - δ diagram
- Menghitung diameter open water (DO)
- Menghitung pitch open water (PO)
w. Behind the ship condition
- Menghitung diameter behind the ship (DB)
- Menghitung advance coefficient behind the ship (δB)
- Menentukan (P/DB), ηB berdasarkan BP - δ diagram
- Menghitung pitch behind the ship (PB)
x. Perhitungan Kavitasi
- Menghitung angka kavitasi (σ0,7R)
- Menentukan nilai Thrust Coefficient (τC) berdasarkan burril's diagram
- Menghitung Nilai Relative Velocity (VR )
2

- Menghitung Thrust Coefficient (τC)

- Menentukan kavitasi propeller ( τChit < τCdiagram)
PERHITUNGAN TAHANAN
DAN PENENTUAN MOTOR KAPAL
 ac. Hubungan antara Tahanan kapal dan Kecepatan
- Menghitung tahanan total (RT) pada kondisi clean hull dan fouled hull
ad. Perhitungan koefisien ( α )
ae. Perhitungan Diagram KT - J
- Perhitungan KT pada kondisi clean hull dan fouled hull
af. Karakteristik baling - baling (Propeller Characteristic)
- Menentukan nilai J, KT, KQ, η pada kondisi clean hull ( open water diagram)
- Menentukan nilai J, KT, KQ, η pada kondisi fouled hull ( open water diagram)
ag. Karakteristik beban baling - baling (Propeller Load Characteristic)
- Menghitung torsi propeller (Q)
- Menghitung Daya propeller (PB)
- membuat grafik engine - propeller matching

3. INPUT PARAMETER DESAIN

a. Lwl = Length Water Line (Panjang garis air)
B = Breadth (Lebar kapal)
T = Draught (Sarat kapal)
CbWL = Block Coefficient Water Line
b. Δ = Volume displacement
ρ = massa jenis air laut
c. Lpp = Length PerPendicular (Panjang kapal dari AP sampai FP)
B = Breadth (Lebar kapal)
T = Draught (Sarat kapal)
CbPP = Block Coefficient Perpendicular
d. Vs = Kecepatan servis kapal
g = gravitasi
Lwl = Length Water Line (Panjang garis air)
υ = Viskositas air laut
e. Rn = Reynould number
f. Lwl = Length Water Line (Panjang garis air)
Δ = Volume displacement
Fn = Froude number
CbPP = Block Coefficient Perpendicular
Ф = Koefisien Prismatik
g. Δ = Displacement
h. CAA = Koefisien Tahanan udara
i. CAS = Koefisien Tahanan Kemudi
j. CF = Koefisien Tahanan Gesek
CR = KoeffisienTahanan sisa kapal
CA = Koefisien Tahanan tambahan
CAA = Koefisien Tahanan udara
CAS = Koefisien Tahanan Kemudi
k. CT = Koefisien Tahanan total
ρ = massa jenis air laut
Vs = Kecepatan servis kapal
S = Luas permukaan basah
Sea margin
PERHITUNGAN TAHANAN
DAN PENENTUAN MOTOR KAPAL

l. RT = Tahanan Total
Vs = Kecepatan servis kapal
m. Lwl = Length Water Line (Panjang garis air)
B = Breadth (Lebar kapal)
 D = Diameter propeller
CbWL Block Coefficient Water Line
n. Vs = Kecepatan servis kapal
w = Wake Fraction
o. RT = Tahanan Total
t = Thrust Deduction Factor
p. T = Gaya Dorong
VA = Kecepatan aliran fluida diburitan kapal
q. ηP = Efisiensi propeller
ηrr = Relative rotative efficiency
ηH = Efisiensi lambung
w = Wake Fraction
t = Thrust Deduction Factor
r. PE = Daya efektif (Effective power)
PC = Propulsive Coefficient
s. ηSηB = lossis bagian belakang kapal
PD = Daya yang disalurkan (Delivered Power )
t. ηG = efisiensi roda gigi transmisi
PS = Daya poros (Shaft Power)
u. N = Putaran propeller
PD = Daya yang disalurkan (Delivered Power )
VA = Kecepatan aliran fluida diburitan kapal
D = Diameter propeller
v. BP = Power Coefficient
δO = Advance coefficient open water condition
N = Putaran propeller
VA = Kecepatan aliran fluida diburitan kapal
(P/D)O = Rasio pitch - diameter open water condition
DO = Diameter propeller open water condition
w. DO = Diameter propeller open water condition
DB = Diameter propeller behind the ship condition
N = Putaran propeller
VA = Kecepatan aliran fluida diburitan kapal
x. h = Jarak antara center poros dengan sarat
VA = Kecepatan aliran fluida diburitan kapal
N = Putaran propeller
DB = Diameter propeller behind the ship condition
T = Gaya Dorong
AP = Projected area dari propeller
ρ = massa jenis air laut
AD/AO = Blade area ratio
PERHITUNGAN TAHANAN
DAN PENENTUAN MOTOR KAPAL

AD = Developed area dari propeller

AO = Area dari propeller disk
y. CT = Koefisien Tahanan total
ρ = massa jenis air laut
Vs = Kecepatan servis kapal
S Luas permukaan basah
Sea margin
z. CT = Koefisien Tahanan total
ρ = massa jenis air laut
S Luas permukaan basah
 α = koefisien
t = Thrust Deduction Factor
w = Wake Fraction
ρ = massa jenis air laut
DB = Diameter propeller behind the ship condition
ac. KT = Koefisen Gaya dorong (Thrust) propeller
KQ = Koefisen torsi propeller
J = Kecepatan Advanced propeller
η = efisiensi propeller
ad. KQ = Koefisen torsi propeller
ρ = massa jenis air laut
N = Putaran propeller
DB = Diameter propeller behind the ship condition
Q = Torsi propeller (Propeller Torque)

4 OUTPUT PARAMETER DESIGN

-. output parameter 1
Tahanan dan Daya
-. output parameter 2
Bhp
-. output parameter 3
Engine propeller mathing
a. ▼ = Volume Displacement
b. ∆ = Displacement
c. S = Luas permukaan basah
d. Fn = Froude number
Rn = Reynould number
e. CF = Koefisien Tahanan Gesek
f. CR = Koefisien Tahanan sisa kapal
g. CA = Koefisien Tahanan tambahan
h. CAA = Koefisien Tahanan udara
i. CAS = Koefisien Tahanan Kemudi
j. CT = Koefisien Tahanan total
k. RT = Tahanan total
l. PE = Daya efektif (Effective power)
m. w = Wake Fraction
t = Thrust Deduction Factor
PERHITUNGAN TAHANAN
DAN PENENTUAN MOTOR KAPAL

n. VA = Kecepatan aliran fluida diburitan kapal

o. T = Gaya Dorong
p. PT = Daya Dorong (Thrust Power)
q. PC = Propulsive Coefficient
r. PD = Daya yang disalurkan (Delivered Power )
s. PS = Daya Poros (Shaft Power)
t. PB = Daya rem (Brake Power)
u. BP = Power Coefficient
v. (P/D)O = Rasio pitch - diameter open water condition
δO = advance coefficient open water condition
DO = Diameter propeller open water condition
PO = Pitch propeller open water condition
ηO = efisiensi propeller open water condition
w. (P/D)B = Rasio pitch - diameter behind the ship condition
δB = advance coefficient behind the ship condition
 DB = Diameter propeller behind the ship condition
PB = Pitch propeller behind the ship condition
ηB efisiensi propeller behind the ship condition
x. σ0,7R = Angka kavitasi
VR = Relative Velocity
τC = Thrust Coefficient
y. RT(Ch) = Tahanan total Clean Hull condition
RT(Fh) = Tahanan total Fouled Hull condition
z. α = koefisien
ab. KT(Ch) = Koefisien thrust Clean Hull condition
KT(Fh) = Koefisien thrust Fouled Hull condition
ac. KT = Koefisen Gaya dorong (Thrust) propeller
KQ = Koefisen torsi propeller
J = Kecepatan Advanced propeller
η = efisiensi propeller
ad. %N = Presentase putaran propeller
%PB = Presentase daya propeller

5. DETAIL PERHITUNGAN
Lpp : 160 m
Lwl : 168,00 m
B : 32,00 m
H : 10,20 m
T : 8,5 m
CbPP : 0,633
CbWL : 0,603
Vs : 20 Knot
: 10,288 m/s
ρ : 1,025 Ton / m3
υ : 1,05372E-06 m2 / s
g : 9,81 m / s2
PERHITUNGAN TAHANAN
DAN PENENTUAN MOTOR KAPAL

a. Perhitungan Volume Displacement

= Lwl x B x T x CbWl
= 168 × 32 × 8,50 × 0,603
= 27554,69 m3

b. Perhitungan Displacement
∆ = xρ
= 27554,69 × 1,025
= 28243,56 Ton

c. Perhitungan luas permukaan basah

S = 1,025 x Lpp x (CbPP x B + 1,7 T)
= 1,025 × 160 × ( 0,603 × 32 + 1,7 × 8,50
= 3336,43 m2

d. Perhitungan Froude Number dan Reynold Number

1/2
Fn = Vs / (g x Lwl)
= 10/(9,8 × 168 )'½
= 0,24
Perhitungan Reynold Number
Rn = (Vs x Lwl) / υ
=
 = 1640268762

e. Perhitungan koefisien tahanan gesek

2
CF = 0.075 / (logRn-2)
= 0.075 / (log 9.37E+08-2)²
= 0,001440784
Dalam hal ini, masih tidak ada koreksi badan kapal, seperti rudder blade, bilge keel, propeller
tube, and propeller shaft,sebab luasan yang tercelup dari badan kapal relatif kesil sehingga
dapat diabaikan

f. Perhitungan koefisien tahanan sisa

1/3
CR = Lwl /
= 5,56
Besarnya tahanan diperoleh dari diagram (gambar 5.5.7 & 5.5.8 Tahanan Dan Propulsi Kapal SV. Aa
Harvald hal 122 - 123) yang diinterpolasikan
Ф = 0,618/0,977
β = 0,049 + 0,93
= 0,97
Ф = 26,0000
Fn = 0,2400
Dari interpolasi diagram diperoleh :
a b
1/3
no Lwl / CR
1 5,5 1,00E-03
2 5,6 9,75E-04
3 6 8,00E-04

PERHITUNGAN TAHANAN
DAN PENENTUAN MOTOR KAPAL

Koreksi koefisien tahanan sisa kapal (CR)

a. Bentuk badan kapal
Karena bentuk kapal yang ada standart maka tidak ada koreksi
b. Rasio B / T
Karena diagram tersebut dibuat berdasarkan rasio lebar-sarat B/T = 2.5
maka harga Cr untuk kapal yang mempunyai rasio lebar-sarat lebih besar
atau lebih kecil daripada harga tersebut harus dikoreksi, sesuai pada buku
Tahanan Dan Propulsi Kapal hal. 119
B/T = 3,76
Rumus koreksi =
103 CR = 103 CR (B/T=2.5) + 0.16 ( B/T - 2.5 )
103CR = 1,1775
CR = 1,E-03
c. Adanya penyimpangan LCB 164
LCB dari Tugas Rencana Garis yang didapat dari diagram NSP adalah :
LCB = e% x L Disp
= 0,5% × 164
= -0,82 %
Penentuan LCB standart dalam % dengan acuan grafik LCB Standart,
buku Tahanan Dan Propulsi Kapal hal. 130, gambar 5.5.15
LCB Standart = 0,03 %

Karena LCB kapal terletak didepan LCB standart maka koreksinya adalah :
103 CR = 103 CR + δ 103 CR / δ LCB (∆ LCB)
Dimana ∆LCB = LCB - LCBStandart
 = 0,5% - 0,03%
= -0,85
δ 10³ CR / δ LCB = -1,E-03
10³ CR = 1,18E+00

Penentuan LCB standart dalam % dengan acuan grafik LCB Standart,

buku Tahanan Dan Propulsi Kapal hal. 130, gambar 5.5.15
so Cr = 0,0011787

d. Anggota badan kapal

dalam hal ini yang perlu dikoreksi adalah :
1. Bos baling - baling
untuk kapal penuh CR dinaikkan sebesar 3-5%, diambil
103CR = (1+ 3% ) x CR
= 1,21E-03
CR total = 1,21E-06
PERHITUNGAN TAHANAN
DAN PENENTUAN MOTOR KAPAL

g koefisien penambahan tahanan untuk korelasi model-kapal umumnya sebesar Ca=0.0004

namun pengalaman lebih lanjut menunjukkan bahwa cara demikian itu tidak selalu benar, maka
diusulkan koreksi untuk pengaruh kekasaran dan pengaruh sebagai berikut untuk kondisi pelayar
an percobaan
dari perhitungan awal diperoleh displacement kapal sebesar =

Displacement pada buku Tahanan Dan Propulsi Kapal SV. Aa. Harvald hal. 132 yaitu :
a b
Displ Ca
1 10000 4,E-03
2 26748,31 3,26E-03
3 100000 0,E+00
Berdasarkan hasil interpolasi diatas maka didapatkan nilai Ca sebesar
= 3,26E-03

h. Karena data mengenai angin dalam perancangan kapal tidak diketahui maka
disarankan untuk mengoreksi koefisien tahanan udara
Tahanan Dan Propulsi Kapal SV. Aa. Harvald hal. 132 (5.5.26)
CAA = 7,00E-05

i. koreksi untuk tahanan kemudi sekitar :

CAS = 4,00E-05

j. Perhitungan koefisien Tahanan Total

CT = CF + CR + CA + CAA + CAS
= 5,98E-03

k. Perhitungan Tahanan Total

2
RT = CT (1/2 ρ Vs S)
 = 1082,986 KN
= 1082985,56 N

Sea margin pada jalur pelayaran Asia Timur yaitu 15 % - 18 %

Sea margin = 18%
Maka didapat RT Service sebesar :
RT Service = (1 + 18%) x RT
= 1277,92 KN
= 1277922,95 N

l. Perhitungan Daya Efektif (PE)

Besarnya daya yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya hambat dari badan kapal
(Hull) agar kapal dapat sesuai dengan kecepatan sebesar Vs
EHP = RT x Vs Engine- Propeller M
= 13147,27 Kw
= 17894,748 Hp

m. Perhitungan Wake Fraction (w) dan Thrust Deduction Factor (t)

Berdasarkan buku PNA 158 -159
Dimana : cb: 0,70
PERHITUNGAN TAHANAN
DAN PENENTUAN MOTOR KAPAL
Dengan membaca tabel interpolasi halaman 158 nilai cb: 0,70 Wake Farction screw ship (w) 0,283

w = 0,253

t = kxw
= 0,7 × 0,253
t = 0,177

n. Perhitungan Speed of advance (VA)

VA = Vs * (1 - w)
= 14,936 Knot
= 7,68 m/s

o. Perhitungan Gaya Dorong ( T )

T = RT / ( 1 - t )
= 1082,986/ ( 1- 0,177
= 1316,28 KN

p. Perhitungan Daya Dorong ( PT )

THP = T x VA
= 10113,11 Kw
= 13561,90 Hp

q. Perhitungan Propulsive Coefficient ( PC )

PC = ηrr x ηH x ηP
Dimana :
ηrr = 1 - 1.1 Diambil
= 1,05
ηH = (1 - t) / (1 - w)
= 1,10
ηP = 0,5 - 0,7 Diambil
= 0,625
PC = 0,7230
r. Perhitungan Daya yang Disalurkan ( PD )
DHP = PE / PC
= 24750,70 Hp

s. Perhitungan Daya Poros ( PS )

ηSηB = lossis bagian belakang kapal
ηSηB = 0,98

SHP = PD / ηSηB
= 25255,81 Hp
PERHITUNGAN TAHANAN
DAN PENENTUAN MOTOR KAPAL

t. Perhitungan Daya Rem ( PB )

Daya yang diterima oleh poros transmisi sistem penggerak sehingga besarnya Efisiensi Mekanis
pada susunan gearbox adalah sebesar 98%
ηG = efisiensi roda gigi transmisi
ηG = 0,98

PBSCR = PS / ηG Engine- Propeller M

= 25771,24 Hp

Kondisi di atas adalah Daya keluaran pada waktu pelayaran normal (SCR),
sedangkan pada waktu kondisi maksimum (MCR) yaitu :
PBMCR = PBSCR / 0,85 Engine- Propeller M
= 30319,10 Hp
= 22284,54 Kw

Sehingga diperoleh Mesin dan Gear box :

Engine Selected
MERK WARTSILA
MODEL 8L32E
Stroke 4 stroke
Daya (HP) 4410
Speed (rpm) 720
Cylinder 9 in-line
BMEP (bar) 23,3
SFOC (g/kW.h) 190
L (mm) 7169
DIMENSI

B (mm) 2207
H (mm) 3956
DRY (Ton) 42
Berdasarkan pertimbangan dari Technical data maka dipilih mesin Wartsila 8L32E
a. Jenis : CATERPILLAR
Type : C280-8 TIER 4 4 stroke
Daya max : 3634 Hp
RPM : 1000 rpm
SFOC : 168 g / KWh
%PB SCR : 85,00 %
%PBMCR : 1135,59 %

b. Jenis : REINTJES
Ratio : 6,13
Data Gear box yang dipilih
MERK REIN
MODEL LAF
Ratio 6,
Max rpm 10
L (mm) 20
DIMENSI B (mm) 21
H (mm) 21
DRY (Ton) 7
HITUNGAN TAHANAN
NENTUAN MOTOR KAPAL

HITUNGAN TAHANAN
NENTUAN MOTOR KAPAL
cular (Panjang kapal dari AP sampai FP)

HITUNGAN TAHANAN
NENTUAN MOTOR KAPAL
HITUNGAN TAHANAN
NENTUAN MOTOR KAPAL
HITUNGAN TAHANAN
NENTUAN MOTOR KAPAL
 1 knot = 0,5144 m/s

Ton / m3 (berat jenis air laut)

m2 / s (viskositas air laut)
m / s2
HITUNGAN TAHANAN Project :
Doc. No. :
NENTUAN MOTOR KAPAL Rev. No. :0
Halaman :6

(Tahanan dan Propulsi Kapal SV.AaHarvald, page 133)

2200,004

(Tahanan dan Propulsi Kapal SV. Aa. Harvald hal 118)

(Tahanan dan Propulsi Kapal SV. Aa. Harvald hal 118)

 (Tahanan dan Propulsi Kapal SV. Aa. Harvald hal 119)

Interpolasi = (1b-(1a-2a) x (1b-3b)/(1a-3a)

= 9,8E-04
Jadi Cr =

HITUNGAN TAHANAN Project :

Doc. No. :
NENTUAN MOTOR KAPAL Rev. No. :0
Halaman :7

e = -0,01 %

LCB - LCBStandart
 %

1,18E-03

= 3%
) x CR

HITUNGAN TAHANAN Project : PKM 2

Doc. No. : 02 - 4206606
NENTUAN MOTOR KAPAL Rev. No. :0
Halaman :8

28243,56 Ton

Interpolasi = (1b-(1a-2a) x (1b-3b)/(1a-3a)

= 3,26E-03

Tahanan Dan Propulsi Kapal SV. Aa. Harvaldhal. 132 (5,5,27)

(Tahanan dan Propulsi Kapal SV. Aa. Harvald hal 133 (5.5.29)
 6806,970

(Tahanan dan Propulsi Kapal SV. Aa. Harvald hal 133 (5.5.29)

Engine- Propeller Matching (Ir. Suryo W M.Sc.C.Eng FImarEST hal 1)

HITUNGAN TAHANAN Project : PKM 2

Doc. No. : 02 - 4206606
NENTUAN MOTOR KAPAL Rev. No. :0
Halaman :9

dimana k = 0,7- 0,9

k = 0,7

Diambil 1,05 (Principple Naval Architece hal 152)

Diambil 0,625
HITUNGAN TAHANAN Project : PKM 2
Doc. No. : 02 - 4206606
NENTUAN MOTOR KAPAL Rev. No. :0
Halaman : 10

Engine- Propeller Matching(Ir. Suryo W M.Sc.C.Eng FImarEST hal 6)

Engine- Propeller Matching(Ir. Suryo W M.Sc.C.Eng FImarEST hal 6)

MAN B&W CATERPILLAR

S 35 MC 3612
2 stroke 4 stroke
3700 4400
173 750
5 in-line 12 Vee
19,1 22-23.7
178 188-197
7629 4562
2787 1714
8328 2826
52,9 25,14

4 stroke
= 2670 KW

g / KWh

REINTJES LAF 2365

REINTJES
LAF 2365
6,13
1000
2000
2120
2130
7,2