Anda di halaman 1dari 53

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Dasar Hukum

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DESA


2.1 Sejarah Desa
2.2Kondisi Umum Desa
2.2.1Keadaan Geografis Desa
2.2.2 Keadaan Demografi Desa
2.2.3 Keadaan Ekonomi Desa
2.3Pemerintahan Desa
2.3.1 Pembagian Wilayah Desa
2.3.2 Kelembagaan Desa
2.4. Permasalahan di Desa
2.4.1 Potensi
2.4.2 Masalah
BAB III RENCANA PEMANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
4.1 Visi dan Misi
4.2 Arah kebijakan Pembangunan Desa.
4.3 Program dan Kegiatan
4.4 Strategi Pembangunan Desa

BAB V PENUTUP

LAMPIRAN :
1. Sketsa Desa (Format A) ;
2. Kalender Musim ( Format B ) ;
3. Bagan Kelembagaan ( Format C ) ;
4. Pengelompokan Masalah dan Potensi (Format D) ;
5. Penentuan peringkat masalah (Format E) ;
6. Pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah ( Format F ) ;
7. Penentuan peringkat tindakan ( Format G ) ;
8. Rencana kegiatan Kebijakan Pembangunan Desa (Format H).
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

RPJM Desa memuat visi dan misi kepala Desa, arah kebijakan
pembangunan Desa, serta rencana kegiatan yang meliputi bidang
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan
Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa.RPJM Desa antara lain berisi tentang sumber daya
yang diperlukan, keluaran dan dampak yang tercantum di dalam
dokumen rencana ini merupakan indikasi yang hendak dicapai dan
bersifat fleksibel. Peran dan fungsi desa sebagaimana yang telah
disepakati sebagai pandangan Kepala Desa tentang pembangunan
periode sebelumnya, serta posisi dan muatan RPJM Desa yang
disusun dalam mencapai visi Desa

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Singkil sebagai


Dokumen Perencanaan Pembangunan Desa kurun waktu 6 tahunan
yang ditetapkan untuk memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi
seluruh komponen Desa (Pemerintah Desa, Lemabaga dan Masyarakat)
di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan yang sesuai dengan visi,
misi dan arah pembangunan, sehingga seluruh upaya yang dilakukan
oleh masing-masing pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif
dan melengkapi satu dengan yang lainnya di dalam satu pola sikap dan
pola tindak.

Pembangunan Jangka Menengah Desa Singkil Kecamatan


Balong Kabupaten Ponorogo 2017 – 2022 merupakan kelanjutan dan
pembaharuan dari tahap pembangunan sebelumnya. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa Singkil diarahkan untuk
memberikan fokus yang semakin tajam dan tepat guna menyelesaikan
permasalahan permasalahan bidang penyelenggaraan Pemerintahan
Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan
Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa, sebagai desa Agraris dalam
dimensi waktu 6 tahunan serta mempercepat pencapaian tujuan
pembangunan secara Nasional. Dengan adanya Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa, diharapkan akan terwujud koordinasi yang
semakin baik, terciptanya Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergi antar
pelaku pembangunan (stakeholders) antar ruang, antar waktu, antar
fungsi pemerintahan maupun dengan Kabupaten dengan Provinsi dan
Pusat, diharapkan pula akan terbangun keterkaitan dan konsistensi
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.
Pada sisi yang lain mampu mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

Tujuan disusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Desa (RPJMD) antara Lain:

1. Untuk meningkatkan pelaksanaan bidang penyelenggaraan


Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa serta
pelayanan kepada masyarakat yang lebih berdaya guna, serta
untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja
pemerintah desa sebagai wujud pertanggungjawaban dalam
mencapai visi, misi, dan tujuan pemerintah desa.
2. Memberikan Kemudahan bagi pemerintah dan instansi yang
berkompetensi dalam melaksanakan program program
pembangunan sebab di RPJMD telah memuat seluruh Aspirasi
rakyat
3. Memberikan Gambaran nyata bagi terlaksananya arah
pembangunan di tahun-tahun mendatang.
4. Menjaring aspirasi masyarakat agar pembangunan ke depan bisa
benar-benar berguna dan manfaatnya dapat dirasakan oleh
masyarakat secara keseluruhan.
5. Diharapkan dengan adanya Rencana Pembangunan Jangka
menengah Desa Pembangunan ke depan beroriantasi kepada
kepentingan masyarakat luas dan tidak berdasarkan
kepentinganPolitik dan kekuasaan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Tujuan disusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa (RPJMD) antara Lain: .
1. Untuk meningkatkan pelaksanaan bidang penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa serta pelayanan kepada masyarakat yang
lebih berdaya guna, serta untuk lebih memantapkan
pelaksanaan akuntabilitas kinerja pemerintah desa sebagai
wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi, dan
tujuan pemerintah desa.
6. Memberikan Kemudahan bagi pemerintah dan instansi yang
berkompetensi dalam melaksanakan program program
pembangunan sebab di RPJMD telah memuat seluruh Aspirasi
rakyat
7. Memberikan gambaran nyata bagi terlaksananya arah
pembangunan di tahun-tahun mendatang.
8. Menjaring aspirasi masyarakat agar pembangunan ke depan bisa
benar-benar berguna dan manfaatnya dapat dirasakan oleh
masyarakat secara keseluruhan.
9. Diharapkan dengan adanya Rencana Pembangunan Jangka
menengah Desa Pembangunan ke depan beroriantasi kepada
kepentingan masyarakat luas dan tidak berdasarkan kepentingan
Politik dan kekuasaan.

1.3 Dasar Hukum

Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan Desa Singkil


Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur
didasarkan pada beberapa peraturan perundang-undanganantara lain :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5539);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) ;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5558);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114
Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 9024)
9. Peraturan Bupati Nomor 52 Tahun 2015 Tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Desa
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DESA

2.1. Sejarah Desa

ASUL – USUL DESA SINGKIL

Dahulu kala ada seorang Ulama bernama Mbah Anom Driyo,


beliau melakukan babad (membuka hutan belantara) untuk dijadikan
sebuah desa. Mbah Anom Driyo membuka hutan mulai dari selatan
menuju ke utara, (dari kepala sampai kaki), Kepalanya ada disebelah
selatan dan kakinya ada di utara. Sekian lama membuka hutan, pada
suatu hari kaki Mbah Anom Driyo tercocok atau tertusuk oleh kayu
walikukun, walikukun adalah kayu keramat yang biasa dijadikan
senjata tombak yang ampuh. Dengan itu beliau berkata " Suatu saat
nanti jika ada keramaian zaman tempat ini akan saya beri nama
“Singkil ". Makam Mbah Anom Driyo terletak di Singkil bagian Selatan.
Singkil berasal dari kata Sikil yang artinya kaki. Walikukun
juga diabadikan menjadi nama jalan yang konon ditempat itulah
terucap sabda Mbah Anom Driyo. Selanjutnya kegiatan membuka
hutan diteruskan oleh seorang Umaro' bernama Mbah Jangkung
hingga kebagian yang paling utara Desa Singkil. Hingga kini Makam
Mbah Jangkung masih bisa ditemukan. Namanya diabadikan sebagai
nama salah satu jalan di dukuh Nglongop Yaitu jalan Jangkungrejo.
Selain itu setiap dukuh di Desa Singkil juga mempunyai sejarah
terjadinya :
1. Dukuh Jothaan.
Dahulu kala ditemukan Makam Batu yang bentuknya kotak, maka
ditempat itu diberi nama Jothaan yang berasal dari kata kotak.
2. Dukuh Sekedung.
Sekedung berasal dari kata Kedung yang artinya Bendungan atau
kolam air, maka dari itu diberi nama Sekedung.
3. Dukuh Krajan.
Krajan berasal dari kata Rejo yang artinya ramai, dukuh Krajan
terletak di tengah Desa Singkil, dan letak dari pusat Pemerintahan.
4. Dukuh Nglongop.
Dikisahkan oleh Mbah Kromosari, bahwa dulu ada seorang
Perangkat Desa yang diperintahkan oleh Belanda untuk mencari
budak dalam pembuatan jalan menuju desa Ngasinan (sekarang).
Tetapi ia menolak, sehingga dijebloskan di Penjara dan di siksa.
Belanda mengira ia telah tewas, tetapi ternyata masih bisa
berpesan kepada anak cucunya agar tidak menjadi orang longopan
yang artinya terjerumus. Dari situlah akhirnya tempat itu diberi
nama Nglongop.
2.1.2 Sejarah Pemerintahan Desa Singkil
Menurut Sesepuh Desa Singkil dan Tokoh Masyarakat, Sejarah
Pemerintahan di Desa Singkil adalah sebagai berikut :

1. Palang ( Anonim )
2. Demang ( Anonim )
3. Begedhe ( Anonim )
4. Carok Gawe ( Anonim )
5. Bekel Gunung
6. Bekel Surodikromo
7. Lurah Martoredjo ( Lurah Pertama - 1954 )
8. Lurah Nyaman Anggoro ( 1955 – 1965 )
9. Kepala Desa Bapak Mardi ( 1966 – 1976 )
10. Terjadinya kekosongan Pemerintahan ( 1976 – 1977 )
11. Karteker Bapak Soeroto ( 1977 – 1980 )
12. Kepala Desa Bapak Misri ( 1980 – 1991 )
13. Kepala Desa Bapak Nyodikun ( 1991 - 1999 )
14. Kepala Desa Bapak Joko Triono ( 1999 – 2006 )
15. Kepala Desa Bapak Joko Triono ( 2006 – 2013 )
16. Kepala Desa Bapak Arifien Mujahiddin ( 2013 – sampai sekarang)
Sumber : Pemerintah Desa dan sesepuh desa

2.2 KONDISI DESA

2.2.1 Kondisi Geografis Desa Singkil.


Secara geografis Desa Singkil terletak pada posisi 7,9676°
Lintang Selatan dan 111,4312° Bujur Timur. Topografi ketinggian
desa ini adalah berupa dataran yaitu sekitar 128 m di atas
permukaan air laut. Berdasarkan data BPS kabupaten Ponorogo
tahun 2016, selama tahun 2016 curah hujan di Desa Singkil. rata-
rata mencapai 4.400 mm. Curah hujan hampir sepanjang tahun
tidak ada musim kemarau, yang merupakan curah hujan tertinggi
selama kurun waktu 2012 -2016

Secara administratif, Desa Singkil terletak di wilayah Kecamatan


Balong Kabupaten Ponorogo dengan posisi dibatasi oleh wilayah
desa-desa tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Jalen, Di
sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gomabng Kecamatan
Slahung Di Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Nailan
Kecamatan Slahung, sedangkan di Sebelah timur berbatasan
dengan Desa Karangan dan Desa Gundik Kecamatan Slahung.

Jarak tempuh Desa Singkil ke ibu kota kecamatan adalah 1,5


km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit.
Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 17 km,
yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam.
Desa Singkil terletak di sebelah Selatan sekitar 14 km dari kota
Ponorogo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- sebelah utara : Desa Jalen
- sebelah timur : Desa Karangan
- sebelah selatan: Desa Nailan Kec. Slahung
- sebelah barat : Desa Gombang Kec. Slahung
2.2.2 Demografi Desa Singkil
Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2016,
jumlah penduduk Desa Singkil adalah terdiri dari 713 KK, dengan
jumlah total 2.112 jiwa, dengan rincian 1.047 laki-laki dan 1.065
perempuan.
Jumlah penduduk Desa Singkil per Juli 2016 adalah 2.112 jiwa yang
terdiri dari :
a. Laki – laki : 1.047 jiwa
b. Perempuan : 1.065 jiwa
c. Jumlah KK : 713 KK

2.2.3 Keadaan Ekonomi

Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Singkil. Rp.


700.000,-Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa
Singkil dapat teridentifikasi ke dalam beberapa sektor yaitu pertanian,
jasa/perdagangan, industri dan lain-lain ( Lihat Tabel 4 tentang
Sumberdaya manusia) . Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang
bekerja di sektor pertanian berjumlah 1.578 orang, yang bekerja
disektor jasa berjumlah 212 orang, yang bekerja di sektor industri 10
orang, dan bekerja di sektor lain-lain 1.100 orang. Dengan demikian
jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 1691
orang.
Secara geografis Desa Singkil terletak pada posisi 7,9676° Lintang
Selatan dan 111,4312° Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini
adalah berupa dataran yaitu sekitar 128 m di atas permukaan air laut.
Berdasarkan data BPS kabupaten Ponorogo tahun 2016, selama tahun
2016 curah hujan di Desa Singkil. rata-rata mencapai 4.400 mm.
Curah hujan hampir sepanjang tahun tidak ada musim kemarau, yang
merupakan curah hujan tertinggi selama kurun waktu 2012 -2016

Secara administratif, Desa Singkil terletak di wilayah Kecamatan


Balong Kabupaten Ponorogo dengan posisi dibatasi oleh wilayah
desa-desa tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Jalen, Di
sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gomabng Kecamatan
Slahung Di Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Nailan
Kecamatan Slahung, sedangkan di Sebelah timur berbatasan
dengan Desa Karangan dan Desa Gundik Kecamatan Slahung.

Jarak tempuh Desa Singkil ke ibu kota kecamatan adalah 1,5


km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit.
Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 17 km,
yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam.

Pembagian lahan di Desa Singkil sebagian besar adalah lahan


Pertanian tanaman pangan Padi di musim penghujan sedangkan
Jagung dan Polowijo di musim kemarau. Pada lahan tegalan
banyak digunakan untuk tanaman ketela pohon juga tanaman
buah – buahan seperti jeruk, buah naga, pepaya, belimbing dan
lain-lain, adapun lahan lainnya tercatat sebagaimana pada tabel
berikut :

2.2.3.1 Sumber Daya Manusia

Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat


SDM(Sumber Daya Manusia) yang dapat berpengaruh dalam jangka
panjang pada peningkatan perekonomian. Dengan tingkat pendidikan
yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat
yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan
kewirausahaan dan lapangan kerja baru, sehingga akan membantu
program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. Prosentase
tingkat pendidikan Desa Singkil rata – rata berpendidikan SD atau
sedarajat sampai SMA atau sederajat.

Dalam hal kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang


memadahi dan mumpuni, keadaan ini merupakan tantangan tersendiri.
Rendahnya kualitas tingkat pendidikan di Desa Singkil tidak
terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada,
di samping tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup
masyarakat.Sarana pendidikan di Desa Singkil.baru tersedia di tingkat
pendidikan dasar 6 tahun (SD), sementara untuk pendidikan tingkat
menengah ke atas yang terdekat berada di ibu kota kecamatan.
Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan
rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Singkil.yaitu melalui
pelatihan, pembinaan dan kursus.
Masalah pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga
masyarakat dan merupakan hal yang penting bagi peningkatan kualitas
masyarakat kedepan. Masyarakat yang produktif harus didukung oleh
kondisi kesehatan. Salah satu cara untuk mengukur tingkat kesehatan
masyarakat dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang terserang
penyakit. Dari data yang ada menunjukkan adanya jumlah masyarakat
yang terserang penyakit relatif tinggi. Adapun penyakit yang sering
diderita antara lain infeksi pernapasan akut bagian atas, Stroke,
diabetes danDBD. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan
kesehatan yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang bersifat
cukup berat dan memiliki waktu lama bagi kesembuhannya, yang
diantaranya disebabkan perubahan cuaca, pola makan yang kurang
seimbang, kurangnya olah raga serta kurangnya pemahaman tentang
budaya hidup sehat.
Tabel 4
SUMBER DAYA MANUSIA
2.2.3.2 Sumber Daya Pembangunan

Sebagai sumber pendapatan asli desa (PAD) sangat berperan


dalam pelaksanaan Pemerintahan, pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan dan Pemberdayaan masyarakat. Hal ini mengingat
disamping Kepala Desa dan perangkat desa mendapat Penghasilan
tetap melalui dana ADD dari kabupaten juga mendapat tambahan
tunjangan dari pengelolaan Tanah Kas Desa tersebut. Sesuai
pembagian pengelolaan yang disepakati bersama maka Kepala Desa
mendapat 20 kotak, masing – masing Kamituwo mendapat 5 Kotak
Perangkat Desa Lainnya mendapat 3,5 kotak, sedangkan Sekretaris
Desa karena purna tugas maka di jabat oleh Penjabat Sekretaris Desa
yang mendapat tunjangan dari ADD dan tidak dapat bagian tanah Kas
Desa.

Kantor Desa Singkil maupun Balai Desa Singkil saat ini sudah
bagus dan siap untuk melayani warga masyarakatnya, meskipun masih
ada kekurangan pendingin ruangan dan ruang tunggu bagi pemohon
surat menyurat.
Yang masih perlu penanganan lebih lanjut bahwa Lembaga
kemasyarakatan di desa masih belum mempunyai kantor tersendiri,
yaitu Karang Taruna , LPMD hal tersebut tidak mengurangi Lembaga
tersebut beraktifitas di desa.
Tabel 5
DAFTAR SUMBER DAYA PEMBANGUNAN
2.2.3.3 Sumber daya Sosial Budaya

Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di


Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada
masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang
dipandang lebih demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Singkil,
hal ini tergambar dalam pemilihan kepala desa dan pemilihan-
pemilihan lain (pileg, pilpres, pilkada, dan pilgub) yang juga melibatkan
warga masyarakat desa secara umum.

Khusus untuk pemilihan kepala Desa Singkil, sebagaimana


tradisi kepala desa di Jawa, biasanya para peserta (kandidat) nya
adalah mereka yang secara trah memiliki hubungan dengan elit kepala
desa yang lama. Hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat
banyak di desa-desa bahwa jabatan kepala desa adalah jabatan garis
tangan keluarga-keluarga tersebut. Fenomena inilah yang biasa disebut
pulung –dalam tradisi jawa- bagi keluarga-keluarga tersebut.

Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta


dapat diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilh karena kecerdasan,
etos kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala
desa bisa diganti sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar
peraturan maupun norma-norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa
diganti jika ia berhalangan tetap.

Karena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan


memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan
dan peraturan yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar
menjadi kandidat kepala desa. Fenomena ini juga terjadi pada
pemilihan Desa Singkilpada tahun 2013. Pada pilihan kepala desa ini
partisipasi masyarakat sangat tinggi, yakni hampir 97%. Tercatat ada
satu kandidat kepala desa pada waktu itu yang mengikuti pemilihan
kepala desa. Pilihan kepala Desa bagi warga masyarakat Desa Singkil
seperti acara perayaan desa.
Pada bulan April dan Juli 2013 ini masyarakat juga dilibatkan
dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur putaran I dan II secara
langsung. Walaupun tingkat partisipasinya lebih rendah dari pada
pilihan kepala Desa, namun hampir 80% daftar pemilih tetap,
memberikan hak pilihnya. Ini adalah proggres demokrasi yang cukup
signifikan di Desa Singkil.

Setelah proses-proses politik selesai, situasi desa kembali


berjalan normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta demokrasi desa
berakhir dengan kembalinya kehidupan sebagaimana awal mulanya.
Masyarakat tidak terus menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok
pilihannya. Hal ini ditandai dengan kehidupan yang penuh tolong
menolong maupun gotong royong.

Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun


mekanisme pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat
baik lewat lembaga resmi desa seperti Badan Permusyawaratan Desa
maupun lewat masyarakat langsung. Dengan demikian terlihat bahwa
pola kepemimpinan di Wilayah Desa Singkil mengedepankan pola
kepemimpinan yang demokratis.

Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami


bahwa DesaSingkilmempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal
ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan
kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam
menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik
lokal. Tetapi terhadap minat politik daerah dan nasional terlihat masih
kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik
nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat Desa Singkil kurang
mempunyai greget, terutama yang berkaitan dengan permasalahan,
kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung.

Berkaitan dengan letaknya yang berada di dekat perbatasan Jawa


Timur dan Jawa Tengah suasana budaya masyarakat Jawa sangat
terasa di Desa Singkil. Dalam hal kegiatan agama Islam misalnya,
suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial Jawa.
Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa/ Islam, masih adanya
budaya nyadran, slametan, tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang
semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa.

Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus


informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari
masyarakat. Hal ini menandai babak baru dinamika sosial dan budaya,
sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Singkil. Dalam
rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur
kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa Singkil
Tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun
secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara
sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial.

Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana


alam dan sosial yang cukup berarti di Desa SingkilIsu-isu terkait tema
ini, seperti kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai pada titik
kronis yang membahayakan masyarakat dan sosial.

Tabel 6
DAFTAR SUMBER DAYA SOSIAL BUDAYA
Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Singkil. Rp. 700.000,-
Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Singkil dapat
teridentifikasi ke dalam beberapa sektor yaitu pertanian,
jasa/perdagangan, industri dan lain-lain ( Lihat Tabel 4 tentang
Sumberdaya manusia) . Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang
bekerja di sektor pertanian berjumlah 1.578 orang, yang bekerja
disektor jasa berjumlah 212 orang, yang bekerja di sektor industri 10
orang, dan bekerja di sektor lain-lain 1.100 orang. Dengan demikian
jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah
1.691orang.
2.3 PEMERINTAHAN DESA
2.3.1 Pembagian Wilayah Desa
Wilayah Desa Singkil terdiri dari 6 RWyang masing-masing
dipimpin oleh seorang Ketua RW. Posisi Ketua RW menjadi sangat
strategis seiring banyaknya limpahan tugas Desa kepada aparat ini.
Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat
di Desa Singkil, dari keenam RW tersebut terbagi menjadi 15 RT
( Rukun Tetangga )

Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan


wilayah pemerintahan Desa Singkil memiliki fungsi yang sangat
berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut,
terutama terkait hubungannya dengan pemerintahan pada level di
atasnya. Dari kumpulan Rukun Tetangga inilah sebuah (Rukun
Warga; RW) terbentuk.

2.3.2. KELEMBAGAAN DESA


2.3.2.1 STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA

Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan Desa


Singkil tidak bisa lepas dari strukur administratif pemerintahan pada
level di atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam bagan berikut ini :
Bagan I
Susunan Organisasi dan Tata Kerja PemerintahanDesa Singkil

B P DKEPALA DESA
ARIFIEN MUJAHIDDIN

PJ.SEKRETARIS DESA
UNTUNG P

URUSAN TEKNIS DESA KAUR PEMERINTAHAN


DAN ADMINISTRASI
UNTUNG PRAYITNO

JOGOBOYO
SUMARSONO KAUR KEUANGAN
DAN UMUM

SAMBONG
EDY PURWANTO KAUR PEMBANGUNAN
DANKEMASYARAKATAN

JOGOWALUYO
I
NYANIWATI

MODIN
KATENO

KEBAYAN
PADIL

KAMITUWO KAMITUWO KAMITUWO KAMITUWO


JOTHAAN SEKEDUNG KRAJAN NGLONGOP
SAMUJI TUBARI AHMADI SARWONO
Tabel 7

Nama Pejabat Pemerintah Desa Singkil

No Nama Jabatan
1 ARIFIEN MUJAHIDDIN Kepala Desa
2 UNTUNG PRAYITNO Pj.Sekretaris Desa
3 UNTUNG PRAYITNO Kaur Pemerintahan
4 SAMUJI Kamituwo Jothaan
5 TUBARI Kamituwo Sekedung
6 AHMADI Kamituwo Krajan
7 SARWONO Kamituwo Nglongop
8 KATENO Modin
9 SUMARSONO Jogoboyo
10 NYANIWATI Jogowaluyo
11 EDY PURWANTO Sambong
12 PADIL Kebayan

Tabel 8

Nama Badan Permusyawaratan Desa Singkil

No Nama Jabatan
1 BURHANUDIN Ketua
2 MUHADI Wakil Ketua
3 IMRO’ATUL ROFIQUS S Sekretaris
4 PARLAN Anggota
5 MARKAM Anggota
6 ARIES SETIAWAN Anggota
7 GUMBREG Anggota
Jumlah 7 Orang
Tabel 9

Nama-nama LPMD Desa SINGKIL

No Nama Jabatan
1 BUDIONO, S.Pd Ketua
2 MINBAR, S.Sn. Wakil Ketua
3 PRAYITNO Sekretaris
4 TUBARI Bendahara
5 MISIRAN Anggota
6 SRI WAHYUNI Anggota
7 SUMADI Anggota
8 SUYONO Anggota
9 WINARTI Anggota
10 NANANG, SP Anggota
11 SUTRISNO Anggota
12 SUKARTINI Anggota
13 SUDIRMAN Anggota
14 JEMARI Anggota

Tabel 10

Pengurus Karangtaruna Desa Singkil

No Nama Jabatan
1 NANANG SUPRAYITNO Ketua
2 NOVA BUDI ASLIMIN Sekretaris
3 NURSANTI Bendahara
4 NINDHYA PRIMAWATI Anggota
5 NAPINGUDIN Anggota
6 DIAN ADI IRAWAN Anggota
7 QOMARUDIN Anggota
8 BAYU WIDARGA Anggota
9 ROBY PUTRA Anggota
10 YUNI PRATIWI Anggota
11 ANANTA PRATIKNA Anggota
12 CANDRA SEPTIYAN Anggota

Tabel 11

TimPenggerak PKK Desa SINGKIL

No Nama Jabatan
1 Ny. Arifien Mujahiddin Ketua
2 Ny. Joko Triono Wakil Ketua
3 Ny. Darmadi Sekretaris I
4 Ny. Untung P Sekretaris II
5 Ny. Minbar Bendahara I
6 Ny. Arief Pujiana Bendahara II
7 Ny. Trino Ketua Pokja I
8 Ny. Soirin Ketua Pokja II
9 Nn. Puji Astuti Ketua Pokja III
10 Ny. Mundianto Ketua Pokja IV

Secara umum pelayanan pemerintahan Desa Singkil kepada


masyarakat cukup memuaskan dan kelembagaan yang ada berjalan
sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.
2.3.2.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSIPEMERINTAHAN DESA
A. KEPALA DESA
Kepala Desa berkedudukan sebagai penyelenggara Pemerintahan Desa
bersama BPD.
Tugas Kepala Desaadalah menyelenggarakan urusan Pemerintahan,
Pembangunan, dan Kemasyarakatan.
Wewenang Kepala Desa :
a. memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan bersama BPD;
b. mengajukan rancangan peraturan desa;
c. menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan
bersama BPD;
d. menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai
APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD;
e. membina kehidupan masyarakat desa;
f. membina perekonomian desa;
g. mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;
h. mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat
menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan; dan
i. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Kewajiban kepala Desa adalah :
a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,
melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
c. memelihara ketentraman dan ketertiban
masyarakat;
d. melaksanakan kehidupan demokrasi;
e. melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa
yang bersih dan bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
f. menjalin hubungan kerja dengan seluruh
mitra kerja pemerintahan desa;
g. menaati dan menegakkan seluruh peraturan
perundang-undangan;
h. menyelenggarakan administrasi pemerintahan
desa yang baik;
i. melaksanakan dan mempertanggungjawabkan
pengelolaan keuangan desa;
j. melaksanakan urusan yang menjadi
kewenangan desa;
k. mendamaikan perselisihan masyarakat di
desa;
l. mengembangkan pendapatan masyarakat dan
desa;
m. membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan
adat istiadat;
n. memberdayakan masyarakat dan
kelembagaan di desa; dan
o. mengembangkan potensi sumber daya alam
dan melestarikan lingkungan hidup;
p. melaksanakan kewajiban lain sesuai
peraturan perundang-undangan.
Larangan kepala Desa :
a. menjadi pengurus partai politik;
b. merangkap jabatan sebagai Pimpinan/Anggota BPD atau lembaga
kemasyarakatan ;
c. merangkap jabatan sebagai Anggota DPR, DPD atau DPRD;
d. terlibat dalam kampanye pemilihan umum, pemilihan presiden atau
pemilihan kepala daerah;
e. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat,
dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain;
f. melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang, barang
dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan
atau tindakan yang akan dilakukannya;
g. menyalahgunakan wewenang; dan
h. melanggar sumpah/janji jabatan.
B. PERANGKAT DESA
SEKRETARIAT DESA
1. Sekretariat Desa berkedudukan sebagai unsur penunjang pemerintah
desa yang dipimpin Sekretaris Desa.
2. Sekretaris Desa adalah Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh
Sekretaris Daerah Kabupaten atas nama Bupati sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku .,
3. Sekretaris Desa mempunyai tugas menjalankan kegiatan administrasi
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di desa serta
memberikan pelayanan administratif kepada kepala desa.
4. Dalam melaksanakan tugas Sekretaris Desa mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan dan
pelaporan;
b. Pelaksanaan administrasi pemerintahan meliputi
administrasi pertanahan/keagrariaan dan kependudukan ;
c. Pelaksanaan administrasi pembangunan, dan
pemberdayaan masyarakat ;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala desa sesuai
bidang tugasnya
Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris Desa dibantu oleh:
(1) Kepala urusan Umum
(2) Kepala urusan Keuangan
(3) Kepala urusan Pemerintahan
(4) Kepala urusan Pembangunan
(5) Kepala urusan Kesra

KEPALA DUSUN

o Kepala Dusun adalah sebagai unsur pelaksana tugas Kepala Desa


dalam wilayah kerjanya.
o Kepala Dusun mempunyai tugas membantu pelaksanaan kegiatan
pemerintah desa di wilayah kerjanya
 Fungsi Kepala Dusun mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan serta ketentraman dan ketertiban di wilayah
kerjanya ;
b. Pelaksanaan Peraturan Desa di wilayah kerjanya ;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala desa sesuai bidang
tugasnya.

2.4. PERMASALAHAN DESA


2.4.1 POTENSI DESA

3.1. Potensi

Desa Singkil memiliki potensi yang sangat besar, baik sumber


daya alam, sumber daya manusia maupun kelembagaan / organisasi.
Sampai saat ini, potensi sumber daya yang ada belum benar-benar
optimal diberdayakan.
3.1.1.Sumber Daya Alam

Desa Singkil memiliki potensi sumber daya alam yang


melimpah.Sampai saat ini, potensi sumber daya yang ada belum benar-
benar optimal diberdayakan. Antara lain :
i. Lahan pertanian (sawah) seluas 83,798 Ha yang masih dapat
ditingkatkan produktifitasnya karena saat ini belum
dikerjakan secara optimal, dikarenakan kurangnya kretifitas
para petani.
ii. Lahan perkebunan yang subur seluas 4 Ha, saat ini dikelola
oleh pabrik gula dan ditanami tebu.
iii. Tersedianya pakan ternak yang melimpah untuk
mengembangkan peternakan seperti sapi, kambing dan
ternak lain, tetapi sampai saat ini belum bisa diolah secara
maksimal.
iv. Banyaknya kotoran ternak sapi, ayam dan kambing,
memungkinkan untuk digunakan sebagai biogas dan
limbahnya untuk pembuatan pupuk organik.
v. Adanya hasil panen kacang tanah, jagungdan lainnya yang
cukup yang melimpah dari hasil pengelolaan sawah dan
tegalan yang belum dapat diolah menjadi barang siap jual.
vi. Adanya potensi sumber air yang bisa dikembangkan untuk
usaha pengairan sawah dan menjadi air mineral dalam
kemasan.
vii. Banyaknya tanaman sayuran pada musim kemarau dan
hanya dijual kepasar belum dapat mengolahnya.

3.1.2.Sumber Daya Manusia

i. Kehidupan warga masyarakat masih kental dengan adat istiadat


dan aman.
ii. Besarnya penduduk usia produktif disertai SDM yang baik.
iii. Terpeliharanya budaya musyawarah di desa dalam
penyelesaian permasalahan
iv. Cukup tingginya partisipasi gotong royong dalam
pembangunan desa.
v. Besarnya sumber daya perempuan usia produktif tetapi
kebanyakan bekerja ke luar negeri sebagai TKI.
vi. Terpeliharanya budaya saling membantu diantara warga
masyarakat.
vii. Kemampuan bertani yang diwariskan secara turun-temurun,
sehingga perlu peningkatan.
viii. Adanya kader kesehatan yang cukup, dari bidan sampai para
kader di posyandu yang ada di setiap RT/RW.
ix. Adanya penduduk yang punya ketrampilan dalam pembuatan
meubeler kayu.
x. Adanya penduduk yang punya ketrampilan dalam pembuatan
makanan ringan.
xi. Adanya penduduk yang punya ketrampilan dalam pembuatan
anyaman dan pemanfaatan limbah lainnya

3.1.3.Kelembagaan / Organisasi

i. Hubungan yang baik antara kepala desa, perangkat desa,


lembaga desa dan masyarakat, merupakan kondisi yang ideal
untuk terjadinya pembangunan desa.
ii. Adanya lembaga di tingkat desa, yaitu Pemerintah Desa,
LPMD dan BPD yang berperan dan dipercaya masyarakat.
iii. Adanya kelompok-kelompok di desa seperti Karang Taruna,
kelompok tani, Gapoktan, Hippa dan kelompok keagamaan.

3.2. Masalah
Daftar peta permasalahan ini didapat dari hasil musrenbangdes
penyusunan RPJM Desa Singkil yang menghadirkan masing-masing
perwakilan dusun yang berkompeten dan mewakili unsur-unsur yang
ada di dalamnya dengan menggunakan alat kaji Potret Desa, Diagram
Venn Hubungan Kelembagaan serta Kalender Musim. Sehingga
dimungkinkan tidak ada masalah, potensi dan usulan perencanaan
pembangunan desa yang terlewatkan/tidak terakomodasi.
Semua pandangan yang muncul diinventarisir, dicoding, dan
diskoring, untuk kemudian diurutkan berdasarkan nilai permasalahan
yang mendapat skoring terbanyak di masing-masing bidang. Karena
begitu banyaknya masalah yang masuk maka diupayakan reduksi data,
sehingga masalah di sini benar-benar masalah pokok dan penting.
Di bawah ini adalah daftar masalah yang secara kualitatif
dirasakan oleh masyarakat di masing-masing dusun.

Hasil Musrenbangdes untuk identifikasi masalah Desa Singkil

1. Hasil Musrenbangdes untuk identifikasi masalah Dukuh Jothaan

Tabel 12

No Bidang Masalah
1. Kantor RT belum ada
Penyelenggaraan 2. Papan nama RT/RW belum ada
1 Pemerintahan
3. Buku Administrasi RT/RW belum ada
Desa
4. Papan informasi RT/RW belum ada.

1. Jalan masih becek


2. Saluran sanitasi rusak
Pelaksanaan 3. Saluran irigasi belum ada
2 Pembangunan 4. Jalan rusak/belubang.
di desa 5. Talud jalan belum ada
6. Batas dukuh belum ada
7. Pagar makam belum ada.
3 Pembinaan 1. Pembinaan ibu-ibu jamaah yasin
2. Pembinaan karang taruna
Kemasyarakatan 3. Belum ada group kesenian.
4. Pembinaan pertanian.
5. Pembinaan trantib.
1. Kurangnya SDM
2. Sarana produksi kurang memadai.
Pemberdayaan
4 3. Pemasaran sulit
Masyarakat
4. Bahan baku melimpah.
5. Pengolahan belum bisa.

2. Hasil Musrenbangdes untuk identifikasi masalah Dukuh Sekedung.

Tabel 13

No Bidang Masalah
1. Balai RT belum ada
Penyelenggaraan 2. Papan nama RT/RW belum ada
1 Pemerintahan 3. Buku Administrasi RT/RW belum ada
Desa 4. Papan informasi RT/RW belum ada.
5. Kesejahteraan RT/RW
1. Jalan becek
2. Belum ada drainase
3. Saluran irigasi belum ada.
Pelaksanaan 4. Jalan berlubang
2 Pembangunan
di desa 5. Talud rusak
6. Batas dukuh belum ada.
7. Rumah sehat belum ada.
8. Pembinaan trantib.
3 Pembinaan 1. Pembinaan keagamaan jamaah yasin
Kemasyarakatan 2. Pembinaan karang taruna
3. Belum ada group kesenian.
4. Pembinaan pertanian.
5. Peminaan kesehatan.
6. Pembinaan kewirausahaan.
1. Pelatihan wirausaha
2. Pelatihan pembuatan makanan ringan.
Pemberdayaan 3. Pelatihan pertanian.
4
Masyarakat 4. Pelatihan peternakan.
5. Pengolahan limbah ternak.
6. Pemasaran.

3. Hasil Musrenbangdes untuk identifikasi masalah Dukuh Krajan.

Tabel 14

No Bidang Masalah
5. Balai RT belum ada
Penyelenggaraan 6. Papan nama RT/RW belum ada
1 Pemerintahan 7. Buku Administrasi RT/RW belum ada
Desa 8. Papan informasi RT/RW belum ada.
9. Kesejahteraan RT/RW
2 Pelaksanaan 1. Jalan rusak
Pembangunan 2. Belum ada drainase
di desa 3. Saluran irigasi belum ada.
4. Jalan berlubang.
5. Saluran sanitasi rusak.
6. Talud rusak
7. Batas dukuh belum ada.
8. Taman bacaan belum ada.
9. Jalan usaha tani becek
10. Sumur dalam belum ada
11. Gedung PAUD belum ada.
12. Jalan kurang lebar.
1. Pembinaan keagamaan jamaah yasin
2. Pembinaan karang taruna
Pembinaan 3. Belum ada group kesenian.
3 Kemasyarakatan 4. Pembinaan pertanian.
5. Peminaan kesehatan.
10. Pembinaan kewirausahaan.
11. Pembinaan trantib.
1. Pelatihan wirausaha.
2. Pelatihan pembuatan makanan ringan.
Pemberdayaan
4 3. Pelatihan pertanian.
Masyarakat
4. Pelatihan peternakan.
5. Pengolahan limbah ternak.

4. Hasil Musrenbangdes untuk identifikasi masalah Dukuh Nglongop.

Tabel 15

No Bidang Masalah

1 Penyelenggaraan 1. Balai RT belum ada


Pemerintahan 2. Papan nama RT/RW belum ada
Desa 3. Buku Administrasi RT/RW belum ada
4. Papan informasi RT/RW belum ada.
5. Kesejahteraan RT/RW
2 Pelaksanaan 1. Jalan rusak.
Pembangunan 2. Belum ada drainase
di desa 3. Saluran irigasi belum ada.
4. Jalan berlubang.
5. Saluran sanitasi rusak.
6. Batas dukuh belum ada.
7. Taman bacaan belum ada.
8. Belum ada rumah sehat.
3 Pembinaan 1. Pembinaan keagamaan jamaah yasin
Kemasyarakatan 2. Pembinaan karang taruna.
3. Pembinaan kesenian.
4. Pembinaan pertanian.
5. Peminaan kesehatan.
6. Pembinaan kewirausahaan.
7. Pembinaan trantib.
4 Pemberdayaan 1. Pelatihan wirausaha.
Masyarakat 2. Pelatihan pembuatan makanan ringan.
3. Pelatihan pertanian.
4. Pelatihan peternakan.
5. Pengolahan limbah ternak.

Berdasarkan Hasil Pengkajian keadaan desa diperoleh hasil


sebagai berikut :
A. Kelembagaan
Daftar Masalah dan potensi hasil pengkajian keadaan desa
berdasarkan masalah dan potensi dari Diagram Kelembagaan
tergambar sebagai berikut :
1) Besar kecil gambar lingkaran menggambarkan Lembaga yang ada,
2) Sedangkan jarak lingkaran dengan lingkaran warga
menggambarkan pengaruh maupun interaksi Lembaga tersebut
dengan warga.

DAFTAR MASALAH DAN POTENSI DARI DIAGRAM


KELEMBAGAAN

a. Diagram Kelembagaan

Tabel 1.a
b. DAFTAR MASALAH DAN POTENSI DARI BAGANKELEMBAGAAN

Tabel 1.b

NO LEMBAGA MASALAH POTENSI


SDM   Perangkat banyak
Pemdes Perlu pelatihan pelatihan
 1 yang kurang maksimal
Kepengurusan kurang Perlu diadakan pembinaan
LPMD
 2 maksimal dan regerasi
Kepengurusan kurang Perlu diadakan pembinaan
RT
 3 berfungsi dan sudah tua dan regerasi
Kepengurusan kurang
RW Perlu diadakan pembinaan
 4 berfungsi

KUD Kegiatanya tidak kelihatan Perlu diadakan sosialisasi


 5
Kegiatanya banyak tidak Perlu diberdayakan wanita
PKK / Dasa Wisma
 6 kelihatan wanita desa
Kurangnya pengetahuan
Kelompok Tani Perlu adanya penyuluhan
 7 tentang pertanian
Kepengurusan kurang Perlu diadakan pembinaan
LINMAS
 8 berfungsi dan regerasi

Gapoktan Kurangnya kegiatan Perlu adanya penyuluhan


9
HIPPA Kurangnya kegiatan Perlu adanya penyuluhan
10

Keberadaan lembaga desa sangat menunjang terhadap kelancaran


pelaksanaan program-program desa yang akan dikerjakan oleh
Pemerintah desa dan rakyatnya. Disamping lembaga desa sebagai
perencana dan pengawasan pelaksanaan pembangunan Fisik dan
mental yang dilaksanakan oleh Kepala Desa bersama pembantunya.
Keadaan lembaga desa dan lembaga sosial yang ada berfungsi sesuai
dengan bidangnya masing-masing. Adapun Lembaga
Kemasyarakatan dan Lembaga Sosial yang ada di Desa Singkil adalah
sebagai berikut :
1. BPD
2. LPMD
3. PKK
4. Karang Taruna
5. KUD.
6. Kelompok Tani
7. HANSIP
8. Kelompok Yasinan
9. Kelompok Simpan Pijam Khusus Perempuan / SPP
10. Gapoktan

B. Diagram Musim

Daftar Masalah dan potensi hasil pengkajian keadaan desa


berdasarkan masalah dan potensi dari Diagram Musim tergambar
sebagai berikut :
1) Banyaknya gambar menggambarkan tentang besarnya potensi
maupun masalah yang ada pada bulan tersebut
2) Sedikitnya gambar menggambarkan tentang kecilnya potensi
maupun masalah yang ada pada bulan tersebut
.

DAFTAR MASALAH DAN POTENSI DARI KALENDER MUSIM

a. Gambar Kalender Musim


Tabel 2.a

MASALAH/
KEGIATAN PANCAROBA KEMARAU HUJAN
/
KEADAAN MAR APR MEI JUN JULI AUG SEP OKT NOV DES JAN PEB
kekuranga  ***
n air bersih * ** ** * ** *** * ** *** *
kekuranga
n pangan        
Kesehatan(
banyak
penyakit)    *  *  

Banjir    **  **  

Panen *** ***      


 **
Tanam *  ***    
b. DAFTAR MASALAH DAN POTENSI DARI KALENDER MUSIM

Tabel 2.b

NO MASALAH POTENSI
- irigasi
Pada musim kemarau pengairan
1 - sumur patok
sulit
- Dinas terkait / Seksi Pengairan
- tenaga
2 Saluran kurang bersih
- swadaya
- Polindes
Musim panca roba sering terjadi - Posyandu
3
penyakit Demam Berdarah - Poskesdes
- Bidan Desa
Pelaksanaan pembangunan fisik
- Swadaya
4 dimusim hujan sangat kurang
- gotong royong
efekif
Penanaman Holtikultura kurang - Pelatihan dan Penyuluhan
5
memuaskan - PPL
BAB III
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

1.1 VISI DAN MISI

1.1.1 Visi
Proses penyusunan RPJM Desa Singkil sebagai pedoman program
kerja pemerintah Desa Singkil ini dilakukan oleh lembaga-lembaga
tingkat Desa dan seluruh warga masyarakat Desa .maupun para pihak
yang berkepentingan. RPJM Desa adalah pedoman program kerja untuk
masa lima tahun yang merupakan turunan dari sebuah cita-cita yang
ingin dicapai di masa depan oleh segenap warga masyarakat Desa Singkil
cita-cita masa depan sebagai tujuan jangka panjang yang ingin diraih
Desa Singkil. Cita-cita masa depan Desa Singkil disebut juga sebagai
Visi Desa Singkil.
Walaupun visi Desa Singkil secara normatif menjadi tanggung
jawab kepala Desa, namun dalam penyusunannya melibatkan segenap
warga Desa melalui rangkaian panjang diskusi-diskusi formal dan
informal. Visi Desa Singkilsemakin mendapatkan bentuknya bersamaan
dengan terlaksananya rangkaian kegiatan dan musyawarah yang
dilakukan untuk penyusunan RPJM Desa tahun 2017-2022. Dalam
momentum inilah visi Desa Singkil yang merupakan harapan dan doa
semakin mendekatkan dengan kenyataan yang ada di Desa dan
masyarakat. Kenyataan dimaksud merupakan potensi, permasalahan,
maupun hambatan yang ada di Desa dan masyarakatnya, yang ada pada
saat ini maupun ke depan.

Bersamaan dengan penetapan RPJM Desa Singkil, dirumuskan


dan ditetapkan juga Visi Desa Singkil. sebagai berikut :

“Terciptanya masyarakat Desa Singkil yang maju, berdaya saing,


sejahtera dalam kehidupan yang Demokratis, Harmonis, dan Berkeadilan,
dalam rangka mewujudkan Desa Singkil yang Lebih Maju, Baldatul
Toyyibatun wa Robbun Ghofur“

Keberadaan Visi ini merupakan cita-cita yang akan dituju di


masa mendatang oleh segenap warga Desa Singkil Dengan visi ini
diharapkan akan terwujud masyarakat Desa Singkil yang maju dalam
bidang pertanian, agama, wirausaha dan ekonomi, sehingga bisa
mengantarkan kehidupan yang sejahtera. Di samping itu, diharapkan
juga akan terjadi inovasi pembangunan desa di dalam berbagai bidang
utamanya pertanian, peternakan, kesehatan, dan kebudayaan yang
ditopang oleh nilai-nilai keagamaan.

1.1.2 Misi
Hakekat Misi Desa Singkil merupakan turunan dari Visi Desa
Singkil. Misi merupakan tujuan jangka lebih pendek dari visi yang
akan menunjang keberhasilan tercapainya sebuah visi. Dengan kata
lain Misi Desa Singkil merupakan penjabaran lebih operatif dari Visi.
Penjabaran dari visi ini diharapkan dapat mengikuti dan
mengantisipasi setiap terjadinya perubahan situasi dan kondisi
lingkungan di masa yang akan datang dari usaha-usaha mencapai
Visi Desa Singkil.
Untuk meraih Visi Desa Singkil seperti yang sudah dijabarkan
di atas, dengan mempertimbangan potensi dan hambatan baik
internal maupun eksternal, maka disusunlah Misi Desa Singkil
sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pemerintahan desa yang baik, untuk pelayanan


masyarakat yangprima.
2. Melaksanakan pembangunan infrastruktur desa, Infrastruktur
pertanian, sarana pendidikan dan sarana Perekonomian desa,
untuk meningkatkan perekonomian masyarakat demi tewujudnya
kesejahteraan.
3. Melaksanakan pembinaan kemasyarakan untuk meningkatkan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan mutu
Pendidikan pengetahuan masyarakat, ketentraman dan ketertiban
serta pembinaan sosial dan budaya.
4. Melaksanakan Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan
usaha kecil dan menengah, pertanian dan peternakan serta
pengolahan limbah dalam mengurangi anagka kemiskinan .
5. Mengembangkan dan memberdayakan seluruh potensi Desa, untuk
meningkatkan kemakmuran masyarakat Desa Singkil demi
terciptanya Desa Singkil yang lebih maju, berdaya saing dan
sejahtera.
3.2 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

4.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Desa


Kebijakan pembangunan desa yang hendak dicapai dalam 6
tahun ke depan meliputi 4 aspek mendasar, yaitu :
a. BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA
Menyelenggarakan pemerintahan desa yang baik, untuk pelayanan
masyarakat yang tepat, cepat dan akurat
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
1 Pembayaran penghasilan Tetap dan Tunjangan
2 Kegiatan Operasional Kantor Desa
3 Kegiatan Operasional BPD
4 Kegiatan Pengelolaan keuangan Desa
5 Kegiatan penyelenggaraan Musyawarah Desa
6 Kegiatan Perencanaan Pembangunan Desa
7 Kegiatan Pendataan Desa
8 Kegiatan pembangunan Sarana dan Prasarana Kantor Desa
9 Pegiatan Penyusunan Produk Hukum Desa
10 Kegiatan Penyusunan laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa
11 Kegiatan Sosialisasi Program dan Kegiatan Pemerintahan Desa
12 Kegiatan Pemilihan Kepala Desa
13 Kegiatan Pengisian Perangkat Desa
14 Kegiatan pembentukan dan Pengisian BPD
15 Kegiatan Intensifikasi PBB
16 Kegiatan Penataan Desa
17 Kegiatan Penetapan dan penegasan batas desa
18 Kegiatan Evaluasi Tingkat perkembangan desa
19 Kegiatan Lomba Desa
20 Kegiatan penunjang penyelenggaraan pemerintahan Desa
21 Pengelolaan informasi Desa
22 Penyelenggaraan kerja sama antar desa

b. BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN


Melaksanakan pembangunan infrastruktur desa, Infrastruktur
pertanian, sarana pendidikan dan sarana Perekonomian desa,
untuk meningkatkan perekonomian masyarakatseperti :
1. Kegiatan Pembangunan dan Pemeliharaan Saluran Irigasi
2. Kegiatan Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Desa
3. Kegiatan Pembangunan dan Pemeliharaan Drainase
4. Kegiatan Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan
5. Kegiatan Pembangunan dan Pemeliharan Talud dan Plengsegan
6. Kegiatan Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Desa
7. Kegiatan Pembangunan, Pengelolaan, dan Pembinaan
Posyandu
8. Kegiatan Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana Sanitasi dan
Kebersihan Lingkungan
9. Kegiatan Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kesehatan
10. Kegiatan Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Taman Bacaan Masyarakat
11. Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Pendidikan Anak Usia
Dini Kegiatan Pembangunan, Pemeliharaan, dan Pengadaan
Sarana dan Prasarana Pendidikan
12. Kegiatan Pembangunan, Pemeliharaan dan Pengelolaan Pasar
Desa Kegiatan Pembentukan dan Pengembangan Badan Usaha
Milik Desa Kegiatan Pembangunan dan Pemeliharaan sarana
dan prasarana Ekonomi Desa
13. Kegitan Penghijauan dan Pelestarian Lingkungan Hidup
14. Kegiatan Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam
15. Kegiatan Penunjang Pembangunan Desa
c. BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN
Melaksanakan pembinaan kemasyarakan untuk meningkatkan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan mutu Pendidikan formal
dan non formal serta pengetahuan masyarakat, dengan melaksanakan
kegiatan :

1. Kegiatan Pembinaan Lembaga kemasyarakatan Desa


1.Kegiatan Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban
2. Kegiatan Pembinaan Organisasi Perempuan/PKK
3. Kegiatan Pembinaan Pemuda dan Olahraga
4. Kegiatan Pembinaan Kesenian Reyog
5. Kegiatan Pembinaan Kesenian Lokal lainnya
6. Kegiatan Pembinaan dan Pelestarian tradisi, sosial dan
budaya
7. Kegiatan Pembinaan Keagamaan
8. Kegiatan Pembinaan Keluarga Berencana
9. Kegiatan Pembinaan Kesehatan Masyarakat
10. Kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional
11. Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat
12. Kegiatan Penunjang Pembinaan Kemasyarakatan

d. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


Melaksanakan Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan
usaha kecil dan menengah, pertanian dan peternakan serta
menanggulangi kemiskinan

1. Kegiatan Pelatihan Kepala Desa,Perangkat Desa dan BPD


2. Kegiatan Pembekalan Pelaksana Kegiatan
3. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa
4. Kegiatan Pember Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM)
5. Kegiatan Pelatihan Kelompok Masyarakat
6. Kegiatan Pelatihan Paralegal Desa
7. Kegiatan Pemberdayaan Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga
8. Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
9. Kegiatan Pemberdayaan Keluarga Berencana
10. Kegiatan Pemberdayaan, Pemanfaatan dan Pengembangan
Teknologi Tepat Guna
11. Kegiatan Pelatihan Pengelolaan BUM Desa dan Usaha Desa
lainnya
12. Kegiatan Penunjang Pemberdayaan Masyarakat

3.3 PROGRAM PEMBANGUNAN DESA

Rencana kegiatan pembangunan merupakan dokumen perencanaan


pembangunan desa selama enam tahun bagi Desa Singkil. Keberadaannya
merupakan akumulasi berbagai usulan pembangunan dari empat dusun
yang hanya mampu dipecahkan lewat kebijakan pembangunan tingkat desa.
Karena sifatnya yang demikian maka Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa sangat penting bagi pelaksanaan kegiatan sehari – hari
selama 6 tahun kedepan.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJM –


Desa) ini berisi uraian tentang strategi pembangunan jangka menengah
yang bersifat holistik dan terintegrasi di semua bidang, dengan tetap
berupaya menyesuikan dengan kebijakan daerah dalam RPJMD baik secara
makro-mikro dan strategis. Di samping itu proses penyaringan kegiatan
pembangunan yang terpilih didasarkan pada kemampuan dan kompetensi
desa dengan tetap mengedepankan nilai-nilai partisipatif, transparan dan
dapat dipertanggunggjawabkan. Dengan demikian keberadannya
merupakan kebutuhan dan gambaran nyata pembangunan Desa Singkil.

Tabel 18
Matrik Program Pembangunan RPJMDesa
3.3 STRATEGI PEMBANGUNAN DESA

Dari kegiatan prioritas yang di rencanakan setiap tahun menjadi fokus


pelaksanaan pembangunan di Desa Singkil sesuai dengan tahun anggaran
yang ada melalui bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pelaksanaan
pembangunan desa, Pembinaan kemasyarakatan dan Pemberdayaan
masyarakat, memanfaatkan beberapa sumber pendanaan, baik
pemerintahan pusat, daerah maupun desa seperti PAD, Dana Desa, Bagi
hasil pajak dan retribusi Daerah, dan Alokasi Dana Desa, Bantuan
keuangan dan Hibah dari Pemerintah Pusat ( APBN) Pemerintah Provinsi
(APBD Provinsi) Pemerintah Daerah (APBD kabupaten ), Swadaya
masyarakat maupun bantuan pihak ketiga yang tidak mengikat serta dana
lainnya. Target capaian pembangunan ini diupayakan secara bertahap
dengan mendahulukan kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat pada
berbagai bidang kegiatan yang ada. Namun pelaksanaan kegiatan juga akan
disesuaikan dengan perolehan anggaran yang mampu diakses oleh desa.
Untuk kegiatan dalam skala pembiayaan yang besar, seperti sarana
prasarana dasar dan lain-lain, maka pembiayaannya diupayakan dari APBN,
APBD Provinsi, APBD Kabupaten ditambah kesediaan swadaya masyarakat.
Sedangkan kegiatan skala kecil pemenuhannya lebih diarahkan berasal dari
swadaya, kas desa, ADD, Bagi Hasil Pajak dan retribusi Daerah dan Dana
Desa.

Pelaksana Kegiatan Desa masing-masing kegiatan sedapat-dapatnya


disesuaikan dengan tupoksi masing-masing kelembagaan yang ada dengan
dibentuk Pelaksana Teknis Kegiatan Desa yang dituangkan dalam
Keputusan Kepala Desa, namun tetap melibatkan masyarakat dan
khususnya pemanfaat atau sasaran. Kegiatan yang terkait bidang kesehatan
dikoordinir oleh Polindes dan Posyandu, bidang pendidikan dikoordinir oleh
Komite Sekolah dan Ibu – Ibu PKK, bidang pertanian dikoordinir oleh
POKTAN, GAPOKTAN dan HIPPA dan kegiatan ekonomi dan simpan pinjam
dikelola oleh BUMDes dan Kelompok SPP serta PKK, bidang kepemudaan
akan dikoordinir oleh organisasi kepemudaan desa yaitu Karang Taruna.
Seluruh kegiatan pembangunan beserta target dan capaian akan
senantiasa dievaluasi secara rutin serta melibatkan masyarakat
(partisipatif). Pemantauan, evaluasi dan pertanggungjawaban dimaksud
dilaksanakan dengan pendekatan sebagai berikut :

1. Mengevaluasi proses pelaksanaan kegiatan baik fisik, biaya maupun


administrasi
2. Mengevaluasi capaian kegiatan secara fisik (volume dan kualitas)
3. Mengevaluasi capaian sasaran dan dampak
4. Mengevaluasi pelestarian dan keberlanjutan kegiatan
Bentuk pemantauan dan evaluasi yang dapat diterapkan nantinya, adalah
sebagai berikut :

1. Pemantauan bersama oleh masyarakat dan BPD


2. Musyawarah Pertanggungjawaban oleh masing lembaga yang
bertanggungjawab, dimana pelaksanaanya mengacu kepada aturan
masing-masing program/kegiatan tersebut.
3. Musyawarah evaluasi dan pertanggungjawaban terhadap capaian-
capaian kegiatan RPJM, dilakukan rutin setiap tahun bersamaan
dengan Musrenbangdes.
BAB IV
PENUTUP

Pembangunan Desa adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki


untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata baik dalam aspek
pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap
pengambilan keputusan maupun indeks pembangunan manusia.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa disingkat RPJM-Des adalah
dokumen perencanaan untuk periode 6 ( enam ) tahun dimulai bulan
Januari tahun 2017 sampai dengan Bulan Desember 2022, yang memuat
arah kebijakan pembangunan desa. arah kebijakan keuangan desa,
kebijakan umum dan program, disertai dengan rencana kerja.
Selanjutnya dokumen RPJM-Des dijadikan rujukan dan dasar dalam
penyusunan rencana kerja Pemerintahan desa (RKP-Des) untuk periode 1
(satu) tahun yang memuat rancangan kerangka ekonomi desa dengan
mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutakhirkan program
prioritas pembangunan desa baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah desa, pemerintah kabupaten maupun yang ditempuh dengan
mendorong partisipasi masyarakat.
Selanjutnya dengan adanya RPJM-Des yang sudah mengacu pada visi,
misi, tujuan, sasaran yang akan dicapai selama enam tahun maka harus
dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Desa Singkil, secara lebih merata
dan berkeadilan sebagai bagian proses mewujudkan masyarakat yang
sejahtera lahir dan batin dan lebih maju.
Penjabaran tahunan dari dokumen RPJM-Des dalam rangka
implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah
Desa (RKP-Des) adalah dasar penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa (RAPB-Des). Untuk itu diperlukan kaidah-kaidah
pelaksanaannya, yaitu:
1. Seluruh komponen masyarakat dan Pemerintah Desa dalam
melaksanakan pembangunan berkewajiban mengacu pada RPJM-Des
Desa Singkil tahun 2017 – 2022 dengan penuh tanggung jawab.
2. Forum Musrenbang Kecamatan menjadi forum yang membahas arah
pembangunan ditingkat kecamatan dengan mengacu pada RPJM-Des
yang sudah disusun dan ditetapkan oleh desa.
3. Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kabupaten yang ada wajib
untuk menyusun rencana strategis yang memuat visi, misi, strategi,
kebijakan, program dan kegiatan pokok pembangunan sesuai dokumen
RPJM-Desa.

Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan RPJM-Desa Desa


Singkil tahun 2017 - 2022 perlu dilaksanakan evaluasi tahunan terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
dalam rencana pembangunan. Hal-hal yang belum diatur terkait isu-isu
pembangunan desa saat ini akan dibahas lebih lanjut melaluikajian ulang
sesuai kebutuhan pembangunan di desa.

KEPALA DESA SINGKIL

ARIFIEN MUJAHIDDIN

Lampiran :

1. Laporan Pengkajian Keadaan Desa


2. Berita Acara Musyawarah Desa RPJMDesa
3. Berita Acara Musrenbang RPJMdesa
4. SK. Tim Penyusun RPJMDesa.

Anda mungkin juga menyukai