S U U S S U
S U
Gaya saling menolak dan saling menarik menyerupai fenomena listrik statis
(gaya Coulomb) yang telah kita pelajarai pada awal kuliah semester ini.
Meskipun begitu ada perbedaan cukup penting antara sumber dari gaya
(medan) magnet dengan gaya (medan) listrik, yaitu pada magnet kutub utara
dan selatan tidak bisa terpisahkan dan selalu berpasangan, berbeda halnya
dengan gaya listrik (Coulomb) yang masing-masing muatan (positif dan
negatif) bisa terpisah, pada magnet kutub positif selalu muncul berpasangan,
bahkan jika sebuah bahan (batang) magnetik dipotong sedemikian rupa,
selalu saja muncul sepasang kutub
S U
S US U
S U
Pasangan kutub ini dikenal dengan istilah dipole magnet (di = dua, pole =
kutub). Dalam magnet tidak (belum) ditemukan kutub tunggal (monopol)
berbeda dengan listrik yang memiliki monopol.
2
Sebagaimana pada muatan listrik, sebuah dipol magnet (yang merupakan
satuan terkecil magnet) memiliki medan magnet yang arahnya dari kutub
utara menuju kutub selatan selatan, Hal ini mirip seperti pada muatan listrik
positif, medan listrik mengarah keluar menjauhi muatan, dan pada muatan
negatif sebaliknya.
µo q(v x rˆ )
B= (1)
4π r2
di mana µo adalah kostanta permeabilitas udara yang besarnya 4πx10-7 N/A2.
r merupakan jarak dari muatan terhadap titik di mana medan magnet diukur
dan r vektor satuan dengan arah tegak lurus permukaan yang dibentuk
perkalian vektor v dan r.
=
4πx10
−7
5x10
−9
)(5x107 x 5)
5
4π 52
y
3 r
v θ
x
B(P) = µ o ∫dl x2
(2)
4 ⋅ Irˆ
π r
r adalah jarak suau titik dengan kawat berarus. Persamaan (2) ini dikenal
sebagai hukum Biot-Savart.
Salah satu contoh penggunaan paling sederhana adalah pada kawat lurus :
I
•
θ
B r
z
B
φ
l dl
Aturan tangan kanan 1
I
z
dl = dθ dan z r 1 2
2 = sehingga cos θ
cos θ = 2
o z
cosθ r2
karena itu medan magnet sejauh z adalah :
µ ⋅ I θ2 cos 2 θ z
B= o
4 ⋅ ̟ θ ∫
z2 cosθ
⋅ dθ
1 θ
2
B = µO ⋅ I (sinθcos
+ sinθ ) (3)
4⋅̟⋅z 2 1
θ2 = +π/2. Karenanya :
µo ⋅ I 2 ⋅ π ⋅ z
B=
(4)
Contoh :
Sebuah sepanjang 40 cm dialiri arus listrik 2 Ampere, hitunglah medan magnet yang
20 cm dihasilkan sejauh 15 cm di sebelah kanan kawat tersebut
Jawab :
θ
15 cm Dari gambar di samping sinus θ yang dibentuk adalah 20/25 atau 4/5 ,
melalui persamaan (3) :
µ ⋅I
B = 4 O⋅ ̟ ⋅ z (sinθ + sinθ1 )
2
4πx10 ⋅ 2 −7
= (0,4) ≈ 5,3x10 −9 T
4π ⋅ 15
2.3 Kawat Lingkaran Barus Listrik
B(P) = µ o dl x rˆ
4 ⋅ I∫ r 2
π
Karena sudut θ yang dibentuk antara vektor dl dengan vektor satuan r pada
setiap titik adalah 90o, maka dlxr akan menghasilkan :
Gb 6.9 Kawat
lingkaran berarus dlxrˆ = dl sin 90o = dl
listrik
jika dl diintegrasi untuk seluruh lingkaran maka total lintasan adalah keliling
lingkaran = 2πr, maka :
B(pusat) = µo 2̟
I 2̟
4⋅̟ r
Maka medan magnet dari sebuah lingkaran kawat berarus listrik di pusat
lingkaran adalah :
B = µoI
(5)
2R
Sesuai dengan aturan tangan kanan 1, arah dari medan magnet menembus
bidang kertas.
Contoh :
Sebuah kawat melingkar berjari-jari 5 cm dialiri arus listrik sebesar 4 Ampere,
hitunglah medan megnet pada pusat lingkaran :
Jawab :
Dengan menggunakan persamaan (5) :
µ I (4πx10 −7 )(4) −5
B=o= −2 = 1,6πx10
2R 2(5x10 )
r
R
dBy dB
x θ
θ
z P dBx
dBz
x
µ o dl x
dB(P) = I ˆr
4⋅ r
2
π
di mana r, yaitu jarak dari suatu titik dalam kawat ke titik P, menurut hukum
segitiga Phytagoras dapat dituliskan sebagai :
r2 =x2+R2
sudut yang dibentuk vektor dl dengan vektor satuan r adalah 90o, sehingga :
µo dl
dB(P) =
4⋅ Ix2 +R2
π
Komponen medan magnet yang akan kita hitung hanyalah arah x saja dBx,
mengingat medan magnet arah z akan saling menghilangkan, demikian pula
medan magnet pada arah y.
Untuk medan magnet komponen-x di P berlaku hubungan :
R
dBx = dB ⋅ sin θ = dB
x2+R2
dengan demikian :
dBx = µ o I 2dl 2 R
4⋅ x +R x2+R2
π
µo IR
= dl
4 ⋅ π (x + R 2 )3/2
2
Jika kita lakukan proses integrasi pada dl untuk seluruh lingkaran, nilai x dan
R tidak akan berubah sehingga dapat dianggap konstanta, sehingga :
B = dB µo IR
=
x ∫
lingkaran
x
4 ⋅ π (x + R
2 2 ∫ dl
lingkaran
)3/2
intergal lingkaran dari dl adalah keliling lingkaran yakni 2πr, sehingga :
µ IR
B = o 2πR
x
4 ⋅ π (x + R )
2 2 3/2
= µ2πIR o2
Bx (6)
4π (x 2 + R 2 )3 / 2
Contoh :
Sebuah kawat melingkar berjari-jari 4 cm dialiri arus listrik sebesar 5 Ampere,
hitunglah medan megnet sejauh 2 cm pada sumbu lingkaran dari pusat lingkaran
Jawab :
Dengan menggunakan persamaan (6) :
5A
4 cm
θ
2 cm
Bz
z
x
µo
B= 2πIR 2
x
4π (x 2 + R 2 ) 3/2
4πx10 −7 2π(5)(4x10 −2 )2
= 4π
((2x10 −2
) 2 + (4x10 −2 ) 2 )
3 /2
160πx10 −11
= (20x10 −4 ) 3/2 ≈ 5,62x10 −5 T
a
dimasuk Besarnya kuat medan magnet yangI dihasilkan pada sebuah titik P pada
kan sumbu di dalam solenida dapat difikirkan sebagai jumlah dari medan
Gb. 6.12 Solenoida dengan banyaknya lilitan n
sebuah magnet yang dihasilkan sebuah kawat berbentuk lingkaran yang telah kita
batang hitung sebelumnya, dengan x yang berubah, sehingga dari persamaan (5) :
µo
dB = 2πIR 2
x 2 2 3 /2
dx
4π (x + R )
µo
dB = 2πnIR 2 x2
1
x
4π ∫ 2
(x + R )3 / 2
dx
−x1
2
hasil dari bentuk integral ini dapat dilihat pada tabel-tabel integral baku pada
buku kalkulus anda, di mana berlaku :
x2
1 x
∫ (x 2 + R 2 )3 /2
dx =
R x2 + R 2
2
−x
1
sehingga :
µo x
B = 2πnIR 2
x
4π R2x2+R −x1
µonI
2
x1
=
x2
2 x2+R2 + x2+R2
2 1
Sehingga medan magnet di tengah sumbu solenoida adalah :
µonI
x2 x1
B= +
2 x 2 + R 2x+1 R
2 2 (7)
2
Jika jari jari solenoida R kita anggap jauh lebih kecil dari x1 dan x2, maka suku
pertama dalam kurung pada persamaan terakhir dapat didekati :
x2 x2
≈ =1
x2+R2 x22
2
dengan demikian kita peroleh kuat medan magnet untuk solenoida dengan
jumlah lilitan persatuan panjang n adalah :
B = µ o⋅ n ⋅ I (8)
Contoh :
Sebuah solenoida dengan jari-jari 1 cm dan panjang 5 cm terdiri dari 500 lilitan
menyalurkan arus listrik sebesar 5 Ampere. Hitunglah medan magnet yang
dihasilkan di pusat soloenoida.
Jawab :
Kita dalam hal ini tidak menganggap jari-jari solenoida R jauh lebih kecil
dari L, sehingga persamaan (8) tidak bisa kita gunakan. Dengan meletakkan
pusat solenoida pada pusat koordinat, maka melalui persamaan (7) :
µ o nI x x1
B=
2
+
2
x 22 + R 2 x 12 + R 2
ingat bahwa n adalah banyaknya lilitan persatuan panjang sehingga :
(4πx10 ) 500 5
−7
0,05 2,5 2,5
B= + 2,52 + 12
2 2,52 + 12
5
= πx10 −2 ≈ 5,83x10 −2 T
7,25
2.5 Toroida
Toroida adalah kawat berarus yang dililitkan pada bahan berbentuk donat
seperti pada gambar 6.14 di bawah :
B = µo ⋅ N ⋅ I
(9)
2⋅π⋅r
Soal-Soal