Anda di halaman 1dari 16

MAGNETISME (1)

BAB 6
Listrik Menghasilkan Medan Fisika Dasar II
Magnet

Medan Magnetik
1. PENDAHULUAN
Gejala magnetisme, seperti halnya listrik, juga telah diamati manusia
beberapa abad sebelum masehi. Sebuah material berwarna hitam yang
disebut lodestone dapat menarik besi dan benda-benda logam lainnya.
Tahun 1269, de Maricourt melakukan studi tentang magnet dan mengamati
adanya sepasang kutub pada benda magnetik. Kutub-kutub ini kemudian
dinamakan dengan “kutub utara” dan “kutub selatan”. Jika kutub yang sama
didekatkan maka akan saling menolak, dan sebaliknya jika kutub yang
berlainan didekatkan akan saling menarik

S U U S S U S U

Saling menolak Saling menarik

Gambar 1. Gaya saling-tolak dan saling-tarik pada magnet,


serupa dengan gaya Coulomb dalam Elektrostatik

Gaya saling menolak dan saling menarik menyerupai fenomena listrik statis
(gaya Coulomb) yang telah kita pelajarai pada awal kuliah semester ini.
Meskipun begitu ada perbedaan cukup penting antara sumber dari gaya
(medan) magnet dengan gaya (medan) listrik, yaitu pada magnet kutub utara
dan selatan tidak bisa terpisahkan dan selalu berpasangan, berbeda halnya
dengan gaya listrik (Coulomb) yang masing-masing muatan (positif dan
negatif) bisa terpisah, pada magnet kutub positif selalu muncul berpasangan,
bahkan jika sebuah bahan (batang) magnetik dipotong sedemikian rupa,
selalu saja muncul sepasang kutub

S U

S U S U

S U
Gambar 2. Dalam Magnet Tidak Terdapat Unipolar (Satu
Kutub Terpisah) Seperti Dalam Listrik

Pasangan kutub ini dikenal dengan istilah dipole magnet (di = dua, pole =
kutub). Dalam magnet tidak (belum) ditemukan kutub tunggal (monopol)
berbeda dengan listrik yang memiliki monopol.

Medan Magnetik Page 1 of 15


Sebagaimana pada muatan listrik, sebuah dipol magnet (yang merupakan
satuan terkecil magnet) memiliki medan magnet yang arahnya dari kutub
utara menuju kutub selatan selatan, Hal ini mirip seperti pada muatan listrik
positif, medan listrik mengarah keluar menjauhi muatan, dan pada muatan
negatif sebaliknya.

Gambar 3. Gaya saling-tolak dan saling-tarik pada magnet,


serupa dengan gaya Coulomb dalam Elektrostatik

Benda-benda logam (magnetik) yang berada di sekitar medan magnet akan


mengalami gaya magnetik, seperti halnya gaya coulomb pada listrik.

Dalam bukunya de magnete,


William Gilbert menganalogikan
bumi kita sebagai sebuah dipol
magnetik raksasa, dengan kutub
utara magnetik berbeda sekitar
11,5° dari kutub utara geografis
bumi.
Pertanyaan yang paling wajar
diajukan adalah, mengapa bumi
bersifat magnetik ? Dari sekian Gambar 4. Kutub geografis dan kutub
magnetis berselisih sekitar 11,5o
banyak penyebab (sumber) magnet
Gambar 5. arah bumi, yang penyebab terbesar adalah karena faktor perputaran inti bumi
putaran lelehan
logam dalam perut bumi yang bersifat cair. Inti cair bumi terdiri dari lelehan besi dan nikel
bertemperatur 5000oC yang berputar sedemikian sehingga menghasilkan
medan magnet yang arahnya dari selatan menuju utara bumi.
Karena lelehan besi dan nikel ini mengandung sejumlah muatan listrik yang
berputar mengelilingi sumbunya maka akan timbul medan magnet yang arahnya

Medan Magnetik Page 2 of 15


sesuai dengan aturan tangan kanan, yang membuat bumi menjadi sebuah
magnet raksasa dengan kutub-selatan magnet di utara, dan kutub-utara
magnet di selatan (meskipun kita katakan kutub utara magnet di utara karena
kompas kita menunjuk ke sana). Keberadaan medan magnetik bumi inilah
yang melindungi kita dari radiasi elektomagnetik matahari atau dikenal
sebagai sebagai sabuk Van Allen.
Dalam bab ini akan dijelaskan bahwa gejala kemagnetan dengan gejala
kelistrikan, seperti yang kita pelajari sebelumnya, memiliki keterkaitan yang
sangat erat. Pemahaman bahwa listrik dapat menimbulkan medan magnet
diselidiki oleh beberapa fisikawan seperi Oersted, Biot-Savart, Ampere dan
lain-lain. Sebaliknya dalam bab 7 akan dijelaskan bahwa, pengetahuan bahwa
medan magnet dapat menimbulkan arus listrik ditemukan oleh fisikawan lain
seperti Lenz, Faraday, Henry dan lain-lain. Namun pada akhirnya, fisikawan
yang ”menabuh gong” final keterkaitan listrik dengan magnet sebagai gejala
”elektromagnetik” adalah Maxwell.

2. SUMBER-SUMBER MEDAN MAGNET : ARUS DAN MUATAN


LISTRIK MENGHASILKAN MEDAN MAGNET
2.1 Medan Magnetik Dari Suatu Muatan Bergerak
Medan magnet dapat dihasilkan dari suatu muatan listrik q yang bergerak
dengan kecepatan v. Medan magnet yang dihasilkan pada jarak r dari muatan
bergerak q adalah sebesar :

µ o q(v x rˆ )
B= (1)
4π r 2
di mana µo adalah kostanta permeabilitas udara yang besarnya 4πx10-7 N/A2.
r merupakan jarak dari muatan terhadap titik di mana medan magnet diukur
dan r vektor satuan dengan arah tegak lurus permukaan yang dibentuk
perkalian vektor v dan r.

v Arah B menembus bidang kertas


r
θ
q

Gambar 6. Arah medan magnet yang dihasilkan dari sebuah


muatan listrik yang bergerak

Medan Magnetik Page 3 of 15


Contoh :
Muatan listrik dengan q = 5 nCcc bergerak dengan kecepatan 5 x 107 m/s sepanjang
sumbu y positif, hiitunglah besarnya medan magnet di titik (4,3) jika muatan sedang
berada di titik pusat (0,0).

µ q(v x rˆ ) µ o qv ⋅ r ⋅ sin θ
B= o =
4π r 2 4π r2
4πx10 −7
5x10 −9 (
5x107 x 5 )(
4
5
)
=
4π 5 2
y
4

3 r
θ
v
x

Arah dari medan ini menembus bidang kertas.


Anda juga dapat mengerjakan ini melalui operasi vektor.

2.2 Medan Magnet Di Sekitar Kawat Berarus Listrik


Karena medan magnet dapat timbul pada muatan yang bergerak, maka dapat
dipastikan bahwa kawat berarus listrik akan menimbulkan medan magnet,
sebab arus merupakan muatan listrik yang bergerak. Hal ini pertama kali
diamati oleh HC. Oersted pada tahun 1820. Arah dari medan magnet dapat
dilihat melalui aturan tangan kanan dengan ibu jari menunjuk arah arus lisrik
dan keempat jari lain yang mengepal menunjukkan arah medan megnet.
Besarnya medan magnet bergantung dari bentuk kawat berarus dan dapat
dihitung dengan hukum Biot-Savart.
Untuk kawat berarus, kita hanya menggantikan qv pada persamaan (1) di
atas dengan elemen arus Idl, karena keduanya identik, sehingga diperoleh :
µo dl x rˆ
B(P) = I∫ 2 (2)
4⋅π r

r adalah jarak suau titik dengan kawat berarus. Persamaan (2) ini dikenal
sebagai hukum Biot-Savart.
Salah satu contoh penggunaan paling sederhana adalah pada kawat lurus :

Medan Magnetik Page 4 of 15


• I
θ
B r
z
B
φ
l
dl
I
Aturan tangan
kanan 1

Gambar 7. Kawat lurus berarus menimbulkan medan B yang arahnya


melingkar menurut aturan tangan kanan

Pada gambar dl x r akan menghasilkan dl sinφ atau dl cosθ dan l = z tanθ


sehingga :

z 1 cos 2 θ
dl = dθ dan z = cosθ o sehingga =
r
cos 2 θ r2 z2
karena itu medan magnet sejauh z adalah :
θ
µ o ⋅ I 2  cos 2 θ  z 
4 ⋅ ̟ θ∫1  z 2  cos 2 θ 
B=   cosθ ⋅ dθ

µO ⋅ I
B= (sinθ 2 + sinθ 1 ) (3)
4⋅̟ ⋅z

Jika dianggap panjang kawat tak-berhingga dibanding z, maka θ1 = π/2 dan


θ2 = +π/2. Karenanya :
µo ⋅ I
B=
2⋅π⋅z (4)

Contoh :
Sebuah sepanjang 40 cm dialiri arus listrik 2 Ampere, hitunglah medan magnet yang
20 cm dihasilkan sejauh 15 cm di sebelah kanan kawat tersebut
Jawab :
θ
15 cm Dari gambar di samping sinus θ yang dibentuk adalah 20/25 atau 4/5 ,
melalui persamaan (3) :
µO ⋅ I
B= (sinθ 2 + sinθ 1 )
4⋅̟⋅z
4 πx10 −7 ⋅ 2
= (0 , 4 ) ≈ 5 ,3x10 −9 T
4 π ⋅ 15

Medan Magnetik Page 5 of 15


2.3 Kawat Lingkaran Barus Listrik

dl Medan Magnet Di Pusat Lingkaran

θ Untuk kawat yang dibentuk lingkaran, maka medan magnet di pusat


r
lingkaran adalah
R
µo dl x r̂
B(P) = I∫ 2
4⋅ π r
Karena sudut θ yang dibentuk antara vektor dl dengan vektor satuan r pada
setiap titik adalah 90o, maka dlxr akan menghasilkan :
Gambar 8. Kawat
lingkaran berarus
listrik dlxr̂ = dl sin 90 o = dl
jika dl diintegrasi untuk seluruh lingkaran maka total lintasan adalah keliling
lingkaran = 2πr, maka :
µ o 2̟̟
B(pusat) = I
4 ⋅ ̟ r2
Maka medan magnet dari sebuah lingkaran kawat berarus listrik di pusat
lingkaran adalah :

µoI
B= (5)
2R

Sesuai dengan aturan tangan kanan 1, arah dari medan magnet menembus
bidang kertas.

Contoh :
Sebuah kawat melingkar berjari-jari 5 cm dialiri arus listrik sebesar 4 Ampere,
hitunglah medan megnet pada pusat lingkaran :
Jawab :
Dengan menggunakan persamaan (5) :

µ o I ( 4 πx10 −7 )( 4 )
B= = −2
= 1,6 πx10 − 5
2R 2( 5x10 )
di mana π adalah 3,14.

Medan Magnet Sepanjang Sumbu Kawat Melingkar


Untuk menghitung medan magnet pada suatu titik P sepanjang sumbu sejauh
x dari pusat kawat lingkaran berarus berjari-jari R, kita gambarkan kembali
sebuah kawat lingkaran berarus listrik sebagai berikut :

Medan Magnetik Page 6 of 15


dl

)
r
R

r
dBy
x θ dB
θ
z P dBx
dBz
x

Gambar 9. Medan Magnet pada titik P Sejauh x


dari sumbu sebuah kawat lingkaran beraus listrik

Dengan menggunakan hukum Biot-Savart :


µ o dl x ˆr
dB(P) = I
4⋅ π r2
di mana r, yaitu jarak dari suatu titik dalam kawat ke titik P, menurut hukum
segitiga Phytagoras dapat dituliskan sebagai :

r2 = x2 + R 2
)
sudut yang dibentuk vektor dl dengan vektor satuan r adalah 90o, sehingga :

dlxr̂ = dl sin 90 o = dl
sehingga :
µo dl
dB(P) = I 2
4⋅ π x + R2
Komponen medan magnet yang akan kita hitung hanyalah arah x saja dBx,
mengingat medan magnet arah z akan saling menghilangkan, demikian pula
medan magnet pada arah y.
Untuk medan magnet komponen-x di P berlaku hubungan :
R
dB x = dB ⋅ sin θ = dB
x2 + R 2
dengan demikian :
µo dl R
dB x = I 2
4⋅ π x + R2 x + R2
2

µo IR
= dl
4 ⋅ π (x + R 2 ) 3 / 2
2

Medan Magnetik Page 7 of 15


Jika kita lakukan proses integrasi pada dl untuk seluruh lingkaran, nilai x dan
R tidak akan berubah sehingga dapat dianggap konstanta, sehingga :
µo IR
Bx = ∫ dB
lingkaran
x =
4 ⋅ π (x + R 2 ) 3 / 2
2 ∫ dl
lingkaran

intergal lingkaran dari dl adalah keliling lingkaran yakni 2πr, sehingga :


µo IR
Bx = 2πR
4 ⋅ π (x + R 2 ) 3 / 2
2

sehingga medan magnet

µo 2 πIR 2
Bx = (6)
4 π (x 2 + R 2 ) 3 / 2

Contoh :
Sebuah kawat melingkar berjari-jari 4 cm dialiri arus listrik sebesar 5 Ampere,
hitunglah medan megnet sejauh 2 cm pada sumbu lingkaran dari pusat lingkaran
Jawab :
Dengan menggunakan persamaan (6) :

5A

4 cm

θ
2 cm
Bz
z
x

µo 2 πIR 2
Bx =
4π (x 2 + R 2 ) 3 / 2
4 πx10 −7 2 π( 5)( 4 x10 − 2 ) 2
=
4 π (( 2 x10 − 2 ) 2 + ( 4 x10 − 2 ) 2 )3 / 2
160 πx10 −11
= ≈ 5 ,62 x10 − 5 T
( 20 x10 − 4 ) 3 / 2

Medan Magnetik Page 8 of 15


2.4 Solenoida
Solenoida adalah induktor yang terdiri gulungan kawat yang kadang di
dalamnya dimasukkan sebuah batang besi berbentuk silinder sebagai dengan
tujuan memperkuat medan magnet yang dihasilkannya seperti terlihat dalam
gambar 10 di samping. Solenoida digunakan dalam banyak perangkat
Gambar 10.
Solenoida dengan
inti besi
elektronika seperti bel pintu atau pengeras suara. Secara skematik bentuk
dari solenoida dapat dilihat pada gambar 11 di mana solenoida terdiri dari n
buah lilitan kawat berarus listrik I, medan magnet yang dihasilkan memiliki
arah seperti pada gambar, di mana kutub utara magnet mengikuti aturan
tangan kanan 1.

U S

Gambar 11. Solenoida dengan banyaknya lilitan n

Besarnya kuat medan magnet yang dihasilkan pada sebuah titik P pada
sumbu di dalam solenida dapat difikirkan sebagai jumlah dari medan magnet
yang dihasilkan sebuah kawat berbentuk lingkaran yang telah kita hitung
sebelumnya, dengan x yang berubah, sehingga dari persamaan (5) :
µo 2πIR 2
dB x = dx
4π (x 2 + R 2 ) 3 / 2

R
P
-x1 x x2

Gambar 12. Medan Magnet Dalam Suatu Solenoida

jika solenoida memiliki panjang L yang terdiri dari N buah lilitan, maka
jumlah lilitan persatuan panjang sebut saja n adalah n=N/L. Maka jika kita
jumlahkan seluruh lilitan sebanyak ndx, kita harus melakukan integrasi
untuk seluruh dx dari –x1 ke x2 :

Medan Magnetik Page 9 of 15


x2
µo 1
dB x = 2 πnIR 2 ∫ 2 dx
4π −x1
(x + R 2 ) 3 / 2
hasil dari bentuk integral ini dapat dilihat pada tabel-tabel integral baku pada
buku kalkulus anda, di mana berlaku :
x2
1 x

−x1
(x + R )
22 3 /2
dx =
R x2 + R 2
2

sehingga :
x2
µ x
B x = o 2 πnIR 2
4π R x 2 + R 2 −x1
2

µ nI  x2 x1 
= o  + 
2  x22 + R 2 x12 + R 2 
 
Sehingga medan magnet di tengah sumbu solenoida adalah :

µ o nI  x2 x1 

B= + (7)
2  
 x2 + R x1 + R 2
2 2 2

Jika jari jari solenoida R kita anggap jauh lebih kecil dari x1 dan x2, maka suku
pertama dalam kurung pada persamaan terakhir dapat didekati :
x2 x2
≈ =1
x2 + R
2 2
x2 2

begitu juga suku kedua, sehingga :


µ o nI
Bx = (2 )
2
dengan demikian kita peroleh kuat medan magnet untuk solenoida dengan
jumlah lilitan persatuan panjang n adalah :

B = µo ⋅ n ⋅ I (8)

Contoh :
Sebuah solenoida dengan jari-jari 1 cm dan panjang 5 cm terdiri dari 500 lilitan
menyalurkan arus listrik sebesar 5 Ampere. Hitunglah medan magnet yang
dihasilkan di pusat soloenoida.

Medan Magnetik Page 10 of 15


Jawab :
Kita dalam hal ini tidak menganggap jari-jari solenoida R jauh lebih kecil dari
L, sehingga persamaan (8) tidak bisa kita gunakan. Dengan meletakkan pusat
solenoida pada pusat koordinat, maka melalui persamaan (7) :

µ o nI  x2 x1 

B= +
2  x2 2 + R 2 x12 + R 2 
 
ingat bahwa n adalah banyaknya lilitan persatuan panjang sehingga :

(4πx10 ) 500 5 
−7
2 ,5 2 ,5 
0 ,05  
B= +
2  
 2 ,5 + 1 2 ,5 2 + 1 2
2 2

5
= πx10 − 2 ≈ 5 ,83x10 − 2 T
7 ,25

2.5 Toroida
Toroida adalah kawat berarus yang dililitkan pada bahan berbentuk donat
seperti pada gambar 6.14 di bawah :

Gambar 13. Toroida Berjari-jari r

Tanpa penurunan, medan magnet di dalam toroida adalah :

µo ⋅ N ⋅ I
B= (9)
2⋅π⋅r

Medan Magnetik Page 11 of 15


1. GAYA PADA MUATAN DALAM PENGARUH MEDAN
MAGNET : GAYA LORENTZ
Seperti dalam kasus elektrostatik
(kelistrikan), gejala magnetisme
(kemagnetan) dari sebuah benda yang
U B
mengandung medan magnet juga bisa
S
digambarkan melalui garis-garis gaya. Pada
kelistrikan kita ingat sebuah aturan bahwa
untuk muatan negatif arah medan menuju
Gambar 14. Garis Gaya Magnet
muatan dan untuk muatan positif arah
medan listrik ditetapkan keluar menjauhi muatan muatan.
Dalam kemagnetan, medan magnet (dituliskan dengan vektor B)
digambarkan sebagai garis-garis gaya dari kutub utara menuju kutub selatan
seperti gambar 14.
Seperti halnya gaya elektrostatik (gaya Coulomb) pada kasus medan listrik,
dalam medan magnetik pun terdapat gaya magnetik yang serupa dengan
gaya Coulomb. Gaya magnetik ini terjadi jika sebuah partikel bermuatan q
bergerak dengan kecepatan v dalam pengaruh medan magnet B. Akibat
pergerakan muatan ini akan timbul gaya magnetik Fm yang besarnya :

Fm = q (v x B )
= qvB sin θ (1)

Arah dari gaya magnetik ini, sesuai dengan aturan tangan kanan 2 adalah
tegak lurus terhadap bidang yang dibentuk vektor v dengan B.

Bidang vxB
F
B
v

Gambar 15. Arah Gaya Lorentz Tegak lurus terhadap bidang yang
dibentuk vektor V dan B

Kita ingat jika muatan q berada dalam suatu medan listrik E, maka akan timbul
gaya elektrostatik (Coulomb) :
v v
F = qE
Beberapa perbedaan penting antara kedua gaya di atas adalah :
118

Medan Magnetik Page 12 of 15


1. Gaya listrik selalu sejajar dengan arah medan listrik, sedangkan arah gaya
magnetik selalu tegak lurus pada medan magnetik
2. Akibatnya gaya listrik akan menghasilkan kerja, sedangkan pada gaya
magnetik tidak dihasilkan kerja
3. Gaya listrik tidak bergantung pada kecepatan muatan, sedangkan gaya
magnetik bergantung kecepatan. Hal ini berarti jika muatan listrik diam,
hanya gaya listrik (Coulomb) yang muncul

Gaya ini menyebabkan muatan positif bergerak berpilin mengikuti medan :

F V
V⊥ B

V//

Gambar 16. Muatan Dengan Kecepatan V dalam sebuah Medan Magnet Akan
bergerak Berpilin (Spiral) Karena Pengaruh Gaya Lorentz

v Arah dari gaya magnetik F ini dapat diketahui melalui aturan tangan kanan,
F=q(vxB)
di mana arah ibu jari menunjukkan arah kecepatan muatan v dan arah

F keempat jari yang lain menunjukkan arah medan magnet B, sedangkan arah
telapak tangan terbuka menjukkan arah gaya magnetik F, kita sebut saja ini
B
sebagai aturan-tangan-kanan-2, meskipun pada dasarnya memiliki makna
Gambar 17.
Aturan Tangan yang sama dengan aturan-tangan-kanan -1 sebelumnya.
Kanan 2

2. GAYA PADA KAWAT BERARUS LISTRIK DALAM


PENGARUH MEDAN MAGNET
Kawat yang dialiri arus listrik secara mikroskopis adalah merupakan
sejumlah muatan yang bergerak. Dengan demikian, jika kawat tersebut berda
dalam pengaruh medan magnet, maka kawat beraruslistrik pun mengalami
gaya magnetik seperti halnya muatan bergerak.

A v

Gambar 18. Masing-masing muatan dalam kawat berarus listrik


mengalami gaya magnetik

Medan Magnetik Page 13 of 15


Soal-Soal

1. Medan magnet homogen B = 3 G dalam arah sumbu x positif. Sebuah


proton (q =+e) bergerak di dalamnya dengan kelajuan 5 x 106 m/s dalam
arah +y.
a. Tentukan besar dan arah gaya magnetik yang dialami proton
b. Berapa besar dan arah gaya magnetik jika proton diganti dengan
electron

2. Gambar di samping adalah proton (q = +e, m • • • • • • • • ••


• • • • • • • •• •
=1,67 x10-27 kg) dengan laju 5 x 106 m/s. Proton • • • • • • •• • •
• • • • • •• • • •
bergerak dalam arah medan magnet yang tegak
• • • • •• • • • •
lurus dan keluar dari kertas, B = 30 G. • •+• • •• • • • •
• • • • •• • • • •
Bagaimanakah lintasan yang ditempuh proton

3. Arus dalam tabung sinar katoda (arus = elektron yg bergerak) oleh medan
magnet homogen B = 4,5 x 10-3 T dibentuk menjadi lingkaran berjari-jari 2
cm. Berapakah laju electron itu ?

4. Gambar di samping menunjukan


X X X X X X X X X X X
berkas partikel bermuatan q yangh
X XEX X X X X X X X X
memasuki medan listrik homogen dan
X X X XX X X X X X X
berarah ke bawah. Besarnya E = 80
X X X X X XX X X X X
kV/m. Tegak lurus E dengan arah B
X X X X X Xv X
= ?X X X X
masuk kertas gambar terdapat pula
X X X X X X X X X XX
medan magnet B = 0,4 T. Dengan
memilih kecepatan partikel dengan tepat, dapat diperoleh bahwa partikel
itu tidak mengalami pembelokan apapun. Berapakah kecepatan itu ? (Alat
ini dinamakan velocity selector)

5. Sebuah proton (mp = 1,67 x 10-27) dengan laju 8 x • • • • • • • • ••


• • • • • • • •• •
106 m/s memasuki medan magnet B = 0,15 T • • • • • • •• • •
• •I=
• • • A• • • • •
30
• • • • •• • • • •
5 cm
• • • • •• • • • •
• • • • •• • • • •

Medan Magnetik Page 14 of 15


(dengan arah +x) dengan sudut 30°. Lintasan seperti apa yang ditempuh
proton itu ?

6. Medan magnet pada gambar di samping sebesar 0,8 T berarah keluar


kertas gambar. Di dalam medan magnet, kawat sepanjang 5 cm diketahui
dialiri arus 30 A. Hitunglah besar dan arah gaya yang dialami kawat
sepangjang 5 cm tersebut.

10. Suatu solenoida memilki 2000 lilitan, panjangnya 60 cm dan lilitannya


berdiameter 2 cm, jika dialiri arus 5 A, berapakah medan magnet dalam
solenoida tersebut.

11. Menurut model Bohr, pada atom H, elektron mengelilingi inti dengan
jari-jari 5,3 x 10-11 m dengan laju 2,2 x 106 m/s. Gerak electron ini
menyebabkan medan magnet di sekitarnya. Berapakah medan magnet
yang ditimbulkannya

12. Dua kawat lurus panjang dipasang sejajar berjarak 10 cm satu sama lain
kawat A dialiri arus 6 A dan kawat B dialiri 4 A. Tentukan gaya yang
dialami kawat B sepanjang 1 m jika arah arus
a. Searah
b. Berlawanan arah

•P
2 cm
90°
40 A

Medan Magnetik Page 15 of 15

Anda mungkin juga menyukai