Anda di halaman 1dari 15

A.

Perjanjian yang pernah terjadi di luar negeri


 Perjanjian Versailles
Perjanjian ini dilakukan antara pihak sekutu dan Jerman pada
tanggal 18 Juni 1919. Perjanjian Versailles dibentuk oleh
Woodrow Wilson (USA), Clemenceau (Perancis), Lloyd George
(Inggris), V.E. Orlando (Italia). isi Perjanjian Versailles antara
lain :
1) Jerman harus menyerahkan :
Ø Daerah Elzas-Lotaringen kepada Perancis
Ø Daerah Eupen, Malmedy, dan Meresnet kepada Belgia
Ø Daerah Prusia Barat dan Posen kepada Polandia
Ø Danzig sebagai kota merdeka di bawah naungan Liga Bangsa-
Bangsa
2) Jerman harus menyerahkan daerah Saar kepada LBB selama
15 tahun dan kemudian akan diadakan plebisit untuk
menentukan apakah rakyat memilih bergabung dengan Jerman
atau Perancis.
3) Jerman harus menyerahkan daerah jajahannya kepada Inggris,
Perancis, dan Jepang.
4)Jerman harus membayar ganti kerugian perang kepada
Negara-negara sekutu sebesar 132 bilyun mata uang emas.
5) Jerman harus menyerahkan semua kapal dagangnya kepada
Inggris.
6) Angkatan perang Jerman diperkecil dan dilarang mengadakan
wajib militer.
7) Daerah Rhein diduduki oleh sekutu untuk mengawasi apakah
Jerman mentaati Perjanjian Versailles ataukah tidak.
 Perjajian Sevres dilakukan pada tanggal 20 Agustus 1920
antara sekutu dan Turki. Isi perjanjian Sevres antara lain :
1) Daerah Turki diperkecil hanya meliputi Konstantinopel dan
sekitarnya serta Anatolia.
2) Yunani menduduki Smyrna dan Tharcia
3) Dardanella, Laut Armora, Bosporus harus dibuka untuk kapal
dari semua bangsa.
1
4) Armenia merdeka.
Diterimanya perjanjian ini oleh pemerintah Turki menimbulkan
pemberontakan dari kelompok nasionalis yang dipimpin oleh
Mustafa Kemal Pasha. Pemberontakan berhasil menurunkan
Sultan Muhammad VI dari tahtanya dan menjadikan Turki
sebagai Republik dengan Mustafa Kemal Pasha menjadi
presiden, dan tidak mengakui perjanjian tersebut. Oleh karena
itu sekutu menyerang Turki, tetapi Turki dapat mempertahankan
diri. Akhirnya, perjanjian Sevres diperbarui dengan Perjanjian
Lausanne pada tanggal 24 Juli 1923, yang isinya tidak terlalu
memberatkan Turki.
 Perjanjian St. Germain dilakukan pada tanggal 10 September
1919 di St. Germain antara Sekutu dan Austria yang isinya :
1) Tidak diperkenankan adanya persekutuan Jerman-Austria
2) Tirol Selatan dan Istria diberikan kepada Italia dan Bohemia
3) Moravia diberkan kepada Cekoslovakia
 Perjanjian Neulilly
Perjanjian antara Sekutu dan Bulgaria pada tanggal 27
November 1919 dengan syarat Bulgaria harus menyerahkan
daerah pantai Laut Aegea.
 Perjanjian Trianon
Perjanjian antara Sekutu dan Hongaria pada tanggal 4 Juni 1920
yang berisi daerah Hongaria diperkecil, dan keluarga Napsburg
tidak boleh menjadi raja Hongaria.
 Perjanjian Postdam
Perjanjian ini menandai akhir dari perang antara Sekutu dengan
Jerman. Perjanjian Postdam ini sendiri dihadiri oleh Harry S.
Truman (Presiden Amerika Serikat), Josep Stalin (Presiden
Uni Soviet), dan Clement Richard Attlee (Perdana Menteri
Inggris) pada tanggal 2 Agustus 1945. Keputusan yang
dihasilkan adalah sebagai berikut :

2
1. Jerman dibagi dalam 2 daerah pendudukan yakni bagian timur
oleh Uni Soviet, bagian barat oleh Amerika Serikat, Inggris,
dan Perancis.
2. Kota Berlin yang terletak di tengah-tengah daerah
pendudukan Uni Soviet, dibagi 2 bagian yakni Berlin Barat
(Amerika Serikat, Inggris, Perancis) Berlin Timur (Uni
Soviet).
3. Danzig dan daerah Jerman sebelah timur Sungai Oder dan
Neisse diserahkan kepada Polandia.
4. Jumlah tentara dan peralatan militer Jerman harus dikurangi.
5. Penjahat perang, yakni tokoh-tokoh NAZI harus dihukum di
bawah pengawasan internasional.
6. Jerman harus membayar ganti rugi perang kepada Sekutu.
 Perjanjian Paris
adalah perjanjian antara Sekutu dengan Italia yang
ditandatangani pada tanggal 10 Februari 1947. Keputusan yang
dihasilkan dalam perjanjian tersebut adalah:
1. Seluruh jajahan Italia di Afrika Utara diambil alih oleh
Inggris.
2. Wilayah Italia diperkecil.
3. Italia harus membayar kerugian perang.
4. Abessynia dan Albania mendapatkan kemerdekaannya.
5. Trieste menjadi negara merdeka di bawah PBB.
 Perjanjian San Fransisco
Pada tanggal 2 September 1945, di atas kapal Missouri
diadakanlah pertemuan antara Jepang dan Sekutu (Amerika
Serikat) yang hasilnya menyatakan bahwa Jepang menyerah
tanpa syarat kepada Sekutu. Perjanjian yang awalnya hanya
bersifat sementara ini kemudian disahkan pada Perjanjian San
Fransisco tanggal 8 September 1951. Rusia tidak ikut
menandatangani perjanjian ini sehingga tidak mengakuinya.
Perjanjian San Fransisco berisi:
1. Kepulauan Jepang di bawah pengawasan Amerika Serikat.

3
2. Kepulauan Kurile dan Sakhalin Selatan diserahkan kepada
Uni Soviet. Sedangkan Manchuria dan Taiwan diberikan
kepada Tiongkok.
3. Tokoh-tokoh fasis diadili sebagai penjahat perang dan harus
dihukum di bawah pengawasan internasional.
4. Jepang harus membayar kerugian perang kepada Sekutu.
 Perjanjian Laussane (24 Juli 1923) terjadi antara Turki dengan
sekutu. Isi dari perjanjian ini antara lain:
1. Turki tidak membayar perang
2. Turki tidak mengurangi angkatan perangnya.
 Perjanjian Camp David adalah perjanjian antara Israel dengan
Mesir dan yang menjadi Penengah adalah Amerika Serikat.
Dalam perjanjian Camp david Israel di wakili oleh perdana
Menteri Manachem Begin sedangkan Mesir di wakili oleh
Presiden Anwar Sadat dan Amerika serikat di wakili oleh
Presiden Jimmy Carter. Perjanjian Camp David di tanda
tangani di Amerika serikat tanggal 26 maret 1979. Hasil-hasil
yang di capai dalam Perjanjian Camp david Menghasilkan :
1. Menghentikan perang antara Israel dengan Mesir
2. Israel menarik pasukannya dari wilayah Mesir
3. Amerika serikat akan memberikan bantuan kepada Mesir dan
Israel
 Perjanjian Westfalen
Westphalia sering dikenal juga sebagai tempat berlangsungnya
Perjanjian Damai Westphalia (Peace of Westphalia) pada tahun
1648 yang menandai berakhirnya Perang Tiga Puluh Tahun
(1618–1648) di Kekaisaran Romawi Suci yang menjadi salah
satu masalah besar di wilayah Eropa. Perjanjian ini adalah hasil
dari kongres diplomatik besar, sehingga menciptakan sistem
tatanan politik modern di dunia khususnya Eropa Tengah pada
waktu itu. menghasilkan beberapa perjanjian lainnya seperti :
1. Semua pihak mengakui Perdamaian Augsburg tahun 1555
yang isinya setiap pangeran berhak menentukan agama
negaranya sendiri. Pilihannya adalah Katolikisme,
4
Lutheranisme, dan sekarang Calvinisme (prinsip cuius regio,
eius religio).
2. Umat Kristen di kepangeranan yang denominasinya bukan
aliran resmi diberi hak mempraktikkan keyakinannya secara
terbuka pada waktu tertentu dan secara tertutup atas keinginan
sendiri.
3. Pengakuan luas terhadap kedaulatan tanah, rakyat, dan agen
asing masing-masing pihak secara eksklusif, serta pengakuan
terhadap setiap atau sebagian tanggung jawab serangan oleh
warga negaranya maupun agen-agennya. Larangan penerbitan
surat marka dan pembalasan tanpa batas kepada tentara
bayaran.
 Perjanjian Brest-Litovsk
Perjanjian ini menyerahkan banyak sekali teritori, termasuk
Finlandia, provinsi-provinsi Baltik, sebagian Polandia dan
Ukraina ke Blok Sentral. Meski Jerman tampak sukses besar,
sumber daya manusia yang dibutuhkan Jerman untuk menduduki
bekas teritori Rusia mungkin turut berkontribusi pada kegagalan
Serangan Musim Semi dan mengamankan sedikit bahan pangan
ataumaterial lainnya. Melalui adopsi Perjanjian Brest-Litovsk,
Entente tidak lagi berdiri. Pasukan Sekutu memimpin invasi
kecil ke Rusia, pertama untuk menghentikan Jerman
mengeksploitasi sumber daya alam Rusia, dan kedua untuk
mendukung "Kaum Putih" (lawan dari "Kaum Merah") pada
Perang Saudara Rusia.Tentara Sekutu mendarat diArkhangelsk
dan Vladivostok. Isi perjanjian Brest Litovsk :
“Tanenburg dan Danau Mantsuri jatuh ke tangan Jerman,
Tanenburg dan Danau Mantsuri diincar karena banyak
tambang batu bara”
Yang menandatangani Perjanjian Brest-Litovsk (9 Februari
1918):
Count Ottokar von Czernin, Richard von Kühlmann, dan Vasil
Radoslavov
 Persetujuan Amiens
5
Persetujuan Amiens adalah salah satu perjanjian damai pada
yang ditandatangani di Amiens, Perancis pada tanggal 27 Maret
1802 antara Perancis dan Britania Raya, yang untuk sementara
mengakhiri ketegangan antarkedua belah pihak. Dalam
penandatanganan tersebut, Perancis diwakili oleh Joseph
Bonaparte dan Britania Raya diwakili oleh Charles
Cornwallis, 1st Marquess Cornwallis.
Syarat perjanjian:
Perjanjian itu, dengan menyatakan "perdamaian,
persahabatan, dan pemahaman yang baik", memuat syarat-
syarat sebagai berikut:
1. Menyusun pemulihan tahanan dan sandera.
2. Britania Raya mengembalikan Koloni Tanjung kepada
Republik Batavia.
3. Britania Raya mengembalikan sebagian besar kepulauan
Hindia Barat yang ditaklukkannya kepada Bataafse
Republiek.
4. Britania Raya menarik pasukannya dari Mesir.
5. Britania Raya fiserahi Trinidad, Tobago, dan Sailan.
6. Perancis menarik pasukannya dari Negara Kepausan.
7. Perbatasan Guyana Perancis ditentukan.
8. Malta, Gozo, dan Comino dikembalikan ke Ksatria Rumah
Sakit dan pulau-pulau itu dinyatakan netral.
 Perjanjian Utrecht, adalah sebuah seri perjanjian yang
ditandatangani pada 23 Januari 1713, membantu mengakhiri
Perang Suksesi Spanyol. Dalam perjanjian ini tertulis bahwa
cucu dari Louis XIV, Philips V diakui sebagai Raja Spanyol.
Kerajaan Eropa Spanyol pada saat itu dibagi-bagi: Savoy
menerima Sisilia dan sebagian Lombardia, sedangkan Kaesar
Charles VI akan menerima Spanyol Belanda, Napoli, Sardinia,
dan sebagian Kadipaten Milano. Sebagai tambahan, Spanyol
harus meyerahkan Gibraltar dan Minorca kepada Britania, dan
menyetujui untuk memberikan Asiento( kontrak perdagangan-
budak yang berharga), kepada Britania.
6
 Perjanjian Tordesillas
Bangsa portugal dan spanyol sama-sama ingin menguasai dunia.
Hal ini membuat Paus Yulis II turun tangan untuk
menyeleseikan perseteruanportugis dan spanyol.
Akhirnya,tercapailah suatu kesepakatan yang dinamakan
perjanjian Tordesillas pada tahun 1494.
Isi perjanjian tordesillas adalah “membagi dunia dua
wilayah kekuasaan yang dibatasi oleh garis tordesillas yang
membentang dari kutub utara ke kutub selatan melalui
kepulauan verde di sebelah barat Benua Afrika.” Spanyol
diberi hak untuk nmelayari dan menguasai negeri-negeri di
sebelah barat, sedangkan portugis menguasai negeri-negeri di
sebelah timur.

B. Perjanjian yg pernah terjadi di Nusantara


 Perjanjian Bongaya adalah perjanjian antara Kerajaan
Makassar dengan VOC pada tanggal 18 November 1667.
Perjanjian Bongaya dapat terjadi atau latar belakangnya adalah
VOC yang mengalahkan Sultan Hasanuddin dari Kerajaan
Makassar, dimana pada waktu itu VOC memperalat Raja Bone
Arung Palaka untuk mengalahkan Kerajaan Makassar, yang
akhirnya menyebabkan Kerajaan Makassar kalah dengan
terpaksa melakukan perjanjian Bongaya dan menandatangan
perjanjian tersebut. Jadi dari cerita diatas dapat disimpulkan
bahwa perjanjian bongaya dapat terjadi akibat dari VOC, yang
memberikan dampak yang membuat Makassar mengalami
kemunduran dan akhirnya jatuh ke tangan VOC.
Isi Perjanjian Bongaya, antara lain sebagai berikut..
1. Makassar harus mengakui kedaulatan VOC.
2. Makassar harus menyerahkan daerah, Bone, Flores, dan
Sumbawa kepada VOC.
3. Benteng-benteng Makassar harus dihancurkan, kecuali
Benteng Rotterdam.
4. VOC mempunyai hak memonopoli perdagangan.
7
5. Makassar harus membayar ongkos perang.
6. VOC bebas dari bea pemasukan dan pengeluaran barang-
barang.
7. Makassar tidak boleh berdagang dengan maluku.
8. Aru Palaka dikembalikan lagi kedudukanya sebagai Raja
Bone oleh VOC.
 Perjanjian Jepara
Kerajaan yang membuat Perjanjian itu adalah Kerajaan
Mataram yang di pimpin oleh Sultan Amangkurat II
Perjanjian ini karna di dasari dengan adanya pemberontakan
TrunoJoyo,terhadap pemerintahan Kerajaan Mataram,Dengan
adanya pembrontakan ini Sultan Amangkurat II meminta
bantuan kepada pihak pemerintahan VOC (Belanda) untuk
menangkap TrunoJoyo dengan kesepakatan bila berhasil dan
memenangkan,Pembrontakan yang dilakukan oleh
TrunoJoyo,Pemerintah atau Kerajaan Mataram bersedia
memberikan apa saja kepada pihak pemerintah VOC
(Belanda),Nah dengan itu Pemerintah VOC (Belanda) membuat
perjanjian secara tertulis yang di saksikan oleh Raja Mataram
yaitu Sultan Amangkurat II dengan isi perjanjian sebagai
berikut:
1. Pihak Kerajaan Mataram meminta bantuan kepada pihak
VOC (Belanda)
2. Pihak VOC (belanda) meminta Pesisir Utara Pulau Jawa di
pegang oleh VOC
3. Untuk imbalan sebagai penumpasan atau penangkapan
TrunoJoyo
 Perjanjian Giyanti
Perjanjian Giyanti terjadi karena adanya perlawanan
Mangkubumi dan Mas Said. Dalam sejarah disebutkan bahwa
pasukan Mangkubumi terpecah ketika melawan kompeni
Belanda (VOC) karena pasukan Mas Said tiba-tiba memisahkan
diri dari komando bersama. Hal tersebut dapat terjadi karena
Mas Said sendiri bertahan di daerah Sukawati (Sragen) dan ingin
8
menjadi raja. Akhirnya perlawanan tersebut diakhiri dengan
Perjanjian Giyanti.
Isi Perjanjian Giyanti
Dalam perkembangan selanjutnya, Perjanjian Giyanti
ditandatangai oleh VOC, Pakubuwana III, dan Pengeran
Mangkubumi pada tahun 1755. Adapun isi dari Perjanjian
Giyanti adalah sebagai berikut:

“Pemecahan kerajaan Mataram menjadi dua wilayah, yaitu


Yogyakarta untuk Pangeran Mangkubumi sebagai Sultan
Hamengku Buwono I dan Surakarta untuk Pakubuwana
III.”
 Perjanjian Salatiga
Perjanjian ini merupakan upaya penyelesaian dari serangkaian
konflik perebutan kekuasaan yang mengakhiri Kesultanan
Mataram. Dengan berat hati Hamengku Buwono I dan Paku
Buwono III akhirnya merelakan beberapa wilayahnya untuk
Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa). Ngawen di wilayah
Yogyakarta dan sebagian Surakarta menjadi daerah kekuasaan
dari Pangeran Sambernyawa.

Perjanjian ini ditandatangani oleh Raden Mas Said (Pangeran


Sambernyawa), Sultan Paku Buwono III, Sultan Hamengku
Buwono I , dan VOC di gedung VOC yang sekarang menjadi
kantor Walikota Salatiga.
Perjanjian ini membuat Pangeran Sambernyawa mendapatkan
separuh wilayah Surakarta (4000 karya, mencakup beberapa
daerah yang sekarang termasuk dalam Kabupaten Wonogiri dan
Kabupaten Karanganyar, eksklave di wilayah Yogyakarta i
Ngawen dan menjadi penguasa Kadipaten Mangkunegaran
menggunakan gelar Mangkunegara I.

9
Namun Penguasa dari wilayah Mangkunegaran tidak berhak
mendapat gelar Sunan atau Sultan, dan hanya berhak atas gelar
Pangeran Adipati.
 Perjanjian Kalijati
Perjanjian Kalijati adalah salah satu kesepakatan diplomasi yang
penting sepanjang sejarah tanah air. Perjanjian tersebut
dilakukan oleh Jepang dan Belanda ketika berada di Indonesia,
tepatnya di Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Provinsi
Jawa Barat. Isi peranjian Kalijati:
“Belanda menyerahkan wilayah jajahan atas Indonesia
kepada Jepang tanpa syarat”
 Perjanjian Linggarjati
Isi perjanjian Linggarjati:
1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik
Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra.
2. Akan dibentuk negara federal dengan nama Indonesia Serikat
yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia
3. Dibentuk Uni Indonesia-Belanda dengan ratu Belanda sebagai
kepala uni
4. Pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Uni
Indonesia-Belanda sebelum tanggal 1 Januari 1949
 Perjanjian Renville
diambil dari nama sebutan kapal perang milik Amerika Serikat
yang dipakai sebagai tempat perundingan antara pemerintah
Indonesia dengan pihak Belanda, dan KTN sebagai
perantaranya. Dalam perundingan itu, delegasi Indonesia
diketuai oleh Perdana Menteri Amir Syarifuddin dan pihak
Belanda menempatkan seorang Indonesia yang bernama
Abdulkadir Wijoyoatmojo sebagai ketua delegasinya.
Penempatan Abdulkadir Wijoyoatmojo ini merupakan siasat
pihak Belanda dengan menyatakan bahwa pertikaian yang
terjadi antara Indonesia dengan Belanda merupakan masalah
dalam negeri Indonesia dan bukan menjadi masalah

10
intemasional yang perlu adanya campur tangan negara lain. Isi
Perjanjian Renville dari persetujuan itu adalah sebagai berikut:
1. Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya Republik
Indonesia Serikat (RIS).
2. Republik Indonesia sejajar kedudukannya dalam Uni
Indonesiaa Belanda.
3. Sebelum Republik Indonesia Serikat terbentuk, Belanda dapat
menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintah federal
sementara.
4. Republik Indonesia menjadi negara bagian dari Republik
Indonesia Serikat.
5. Antara enam bulan sampai satu tahun akan diselenggarakan
pemilihan umum untuk membentuk Konstituante RIS.
6. Tentara Indonesia di daerah pendudukan Belanda (daerah
kantong) harus dipindahkan ke daerah Republik Indonesia.
 Perundingan Roem-Royen
Dalam perundingan Roem Royen, pihak Republik Indonesia
tetap berpendirian bahwa pengembalian pemerintahan Republik
Indonesia ke Yogyakarta merupakan kunci pembuka untuk
perundingan selanjutnya. Sebaliknya, pihak Belanda menuntut
penghentian perang gerilya oleh Republik Indonesia. Akhirnya,
pada tanggal 7 Mei 1949 berhasil dicapai persetujuan antara
pihak Belanda dengan pihak Indonesia. Kemudian disepakati
kesanggupan kedua belah pihak untuk melaksanakan Resolusi
Dewan Keamanan PBB tertanggal 28 Januari 1949 dan
persetujuan pada tanggal 23 Maret 1949. Pernyataan pemerintah
Republik Indonesia dibacakan oleh Ketua Delegasi Indonesia
Mr. Mohammad Roem yang berisi antara lain sebagai berikut:
1. Pemerintah Republik Indonesia akan mengeluarkan perintah
penghentian perang gerilya.
2. Kedua belah pihak bekerja sama dalam hai mengembalikan
perdamaian dan menjaga keamanan serta ketertiban.
3. Belanda turut serta dalam Konferensi Meja Bundar (KMB)
yang bertujuan mempercepat penyerahan kedaulatan lengkap
11
dan tidak bersyarat kepada negara Republik Indonesia
Serikat.
Pernyataan Delegasi Belanda dibacakan oleh Dr. J.H. van
Royen, yang berisi antara lain sebagai berikut:
1. Pemerintah Belanda menyetujui bahwa pemerintah Republik
Indonesia harus bebas dan leluasa melakukan kewajiban
dalam satu daerah yang meliputi Karesidenan Yogyakarta.
2. Pemerintah Belanda membebaskan secara tidak bersyarat para
pemimpin Republik Indonesia dan tahanan politik yang
ditawan sejak tanggal 19 Desember 1948.
3. Pemerintah Belanda menyetujui bahwa Republik Indo-nesia
akan menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS).
4. Konferensi Meja Bundar (KMB) akan diadakan secepatnya di
Den Haag sesudah pemerintah Republik Indonesia kembali ke
Yogyakarta.
 Konferensi Meja Bundar (KMB)
Konferensi Meja Bundar dilaksanakan di Den Haag, Belanda
pada tanggal 23 Agustus - 2 November 1949. Konferensi Meja
Bundar dilaksanakan sebagai kelanjutan dari konflik Indonesia-
Belanda setelah Kemerdekaan Indonesia. Tokoh Konferensi
Meja Bundar
Delegasi yang hadir dalam KMB:
a. Delegasi RI : Drs. Moh. Hatta
b. Delegasi BFO : Sultan Hamid
c. Delegasi Belanda : Mr. Van Maarseven
d. Wakil UNCI : Chritchley

 Isi Konferensi Meja Bundar adalah sebagai berikut.


a. Indonesia menjadi negara federal dengan nama Republik
Indonesia Serikat (RIS).
b. Hutang bekas pemerintah Hindia Belanda ditanggung oleh
RIS.
c. RIS dan kerajaan Belanda bergabung yang merupakan Uni
Indonesia-Belanda di bawah Ratu Belanda sebagai Kepala Uni.
12
d. Pengakuan kedaulatan dilaksanakan akhir tahun 1949.
e. Penyerahan Irian Barat dilaksanakan satu tahun setelah KMB.

Hasil Konferensi Meja Bundar


 Serah terima kedaulatan dari pemerintah kolonial Belanda
kepada Republik Indonesia Serikat, kecuali Papua bagian barat.
Indonesia ingin agar semua bekas daerah Hindia Belanda
menjadi daerah Indonesia, sedangkan Belanda ingin menjadikan
Papua bagian barat negara terpisah karena perbedaan etnis.
Konferensi ditutup tanpa keputusan mengenai hal ini. Karena itu
pasal 2 menyebutkan bahwa Papua bagian barat bukan bagian
dari serahterima, dan bahwa masalah ini akan diselesaikan
dalam waktu satu tahun.
 Dibentuknya sebuah persekutuan Belanda-Indonesia, dengan
monarch Belanda sebagai kepala negara
 Pengambil alihan hutang Hindia Belanda oleh Republik
Indonesia Serikat

 Perjanjian New York


Ketegangan antara Indonesia dan Belanda terjadi pada fase
infiltrasi. Oleh sebab itu untuk mencegah meletusnya
pertempuran, atas prakarsa seorang diplomat Amerika Serikat
bernama Ellsworth Bunker mengusulkan adanya penyelesaian
damai. Karena diusulkan oleh Bunker, maka disebut sebagai
Rencana Bunker. Adapun isi Rencana Bunker, antara lain:
1. Penyerahan pemerintahan Irian Barat kepada Indonesia
melalui badan PBB yang disebut United Nations Temporary
Executive Authority (UNTEA).
2. Adanya Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) di Irian Barat.
Sebagai tindak lanjut Rencana Bunker pada tanggal 15 Agustus
1962 di New York diselenggarakan perjanjian antara Indonesia
dan Belanda yang disebut Persetujuan New York.

Isi Persetujuan (Perjanjian) New York 15 Agustus 1962


13
a. Sesudah disahkannya persetujuan Belanda-Indonesia, paling
lambat pada tanggal 1 Oktober 1962 UNTEA akan berada di
Irian Barat.
b. Pasukan Indonesia yang sudah berada di Irian Barat tetap
tinggal di Irian Barat, tetapi di bawah kekuasaan UNTEA.
c. Angkatan perang Belanda secara berangsur-angsur
dipulangkan.
d. Antara Irian Barat dan daerah Indonesia lainnya berlaku lalu
lintas bebas.
e. Mulai tanggal 31 Desember 1962 bendera Indonesia berkibar
di samping bendera PBB.
f. Paling lambat tanggal 1 Mei 1963 UNTEA harus
menyerahkan Irian Barat kepada Republik Indonesia.
 Perjanjian Bangkok
Perjanjian ini dilakukan untuk menormalisasi hubungan kedua
belah pihak antara Indonesia dan Malaysia yang sedang
berseteru. Hal ini dikarenakan Malaysia membentuk negara
federasi yang dianggap sebagai proyek Neokolonialisme Inggris
dan Malaysia yang bertolak belakang dengan perjanjian Manila.
Dengan adanya hal tersebut, Indonesia yang masih berda di
naungan Orde Lama memutuskan hubungan diplomatik pada 17
September 1963. Hubungan diantara kedua belah bejalan tidak
sehat lagi, dengan Malaysia yang di Back Up Inggris. Bahkan
penguasa Indonesia saat itu, IR Soekarno dituding akan
membuat negara kesatuan yang terdiri dari Indonesia, Malaysia,
dan Filiphina yang lebih dikenal sebagai MALINDO. Isi
perjanjian:
1. Rakyat Sabah dan Serawak diberi kesempatan mengenai
kedudukan mereka dalam Malaysia
2. Indonesia dan Malaysia menyetujui pemulihan hubungan
diplomatik
3. Penghentian permusuhan diantara kedua negara
Perjanjian Bangkok ini juga dikenal sebagai awal mula
terbentuknya ASEAN.
14
 Perjanjian Saragosa
Tanggal 22 April 1529 M merupakan waktu dibentuknya
Perjanjian Saragosa yang diadakan di kota Saragosa, Spanyol
yang diprakarsai oleh Paus. Perjanjian Saragosa ditandatangani
oleh Raja John III dan Kaisar Charles V. Perjanjian Saragosa
atau Perjanjian Zaragosa merupakan perjanjian yang
menentukan kegiatan bagian timur milik Spanyol dan Selatan
milik Maluku, dengan batas garis bujur dari 297,5 marine
leagues atau 17 derajat sebelah timur Kepulauan Maluku.
Isi Perjanjian Saragosa:
1. Bumi dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa
Spanyol dan Portugis.
2. Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dari Meksiko ke
arah barat sampai kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan
Portugis membentang dari Brazil ke arah timur sampai
kepulauan Maluku. Daerah di sebelah barat garis saragosa
adalah penguasaan Portugis.
 Kesimpulan Isi Perjanjian Saragosa:
Spanyol harus meninggalkan Maluku dan menempati daerah
kegiatannya di Filipina.
Maluku menjadi daerah kegiatan Portugis.
 Kesimpulan: Tujuan Perjanjian Saragosa
Agar pasukan portugis dan spanyol tidak saling bersaing dalam
memperebutkan kerajaan dan koloni antara portugis dan spanyol
sehingga dibuatlah perjanjian dari dua belah pihak, Spanyol dan
Portugis yang di sepakati

15

Anda mungkin juga menyukai