Anda di halaman 1dari 6

PENGURUS DAERAH

ASOSIASI GURU SEJARAH INDONESIA (AGSI)


PROVINSI JAWA BARAT
Sekretariat: SMAN 26 Bandung, Jalan Sukaluyu No. 26, Cibiru, Bandung 40614
SK Kemenhunkam Nomor AHU-1090.AH.01.07. Tahun 2019
Akta Notaris Stri Yani., S.H., M.Kn Nomor 10 Tanggal 11 Januari 2019

NOTULEN KEGIATAN SEMINAR DARING

Kegiatan : Seminar Daring AGSI Jawa Barat


Tema : “Pembelajaran Sejarah Berbasis Kearifan Lokal Pada Masa Adaptasi Normal”
Tempat : Zoom Meeting Room
https://us02web.zoom.us/j/85903875586?pwd=VDhGTVFMay9HUEsramVkQ0JMM0VLQT0
9
Meeting ID : 859 0387 5586
Password : 194802
Vlive Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=NzwTFJ9jBPs

Hari /Tanggal : Sabtu, 25 Juli 2020


Waktu : 10.00 – 12 WIB
Peserta : Kurang lebih 1386 Peserta di dua link, zoom meeting dan live youtube

Susunan Acara
1. Pemutaran Profil Pelaksana dan Panitia Seminar Daring AGSI Jawa Barat
2. Pembukaan
3. Mendengarkan Lagu Indonesia Raya
4. Sambutan Ketua AGSI Jawa Barat
5. Sambutan Presiden AGSI Pusat, sekaligus membuka kegiatan webinar
6. Doa
7. Penyampaian Materi oleh Narasumber :
 Materi I : Prof. Dr. Nana Supritana, M.Ed.
 Materi II : Prof. H. Didin Saripudin, Ph.D., M.Si.
 Materi III : Dr. Leli Yulifar, M.Pd
 Materi IV : Dr. Hj. Nunung Julaeha, M.Si.
8. Sesi Interaktif Tanya Jawab
9. Closing Statement ( Kalimat Penutup)
10. Penutupan

Petugas Pelaksana Webinar


1. Host (AGSI Pusat) : Dimas Eka Mitra, S. Pd
2. Co-host : Rolla Fardilla, S.Pd
3. MC : Dr. Rasto, M.Pd
4. Moderator : Lukman Amin, M.Pd
5. Notulen : Irma Samrotul Fuadah, S.Pd., M.M.Pd
6. Doa : Ayi Setiadi, M.Pd.I
7. Pemantau Pertanyaan : Sulisyanti, S.Pd
Yayu Siti Habsoh, M.Pd
8. Pemantau Daftar Hadir : Yati Mulyawati, S.Pd
Dra. Hj. Rini Mardiani
Susy Sustiawati, S.Pd
9. Penanggung jawab sertifikat : Dani Wardani, S.Hum., M.Pd
Tedy Sutardi, M.Pd

Hasil Webinar
A. Ringkasan Materi
Penyampaian Materi oleh Narasumber :
Materi I : Prof. Dr. Nana Supritana, M.Ed.
Tema : Pembelajaran Sejarah Berbasis Kearifan Lokal Pada Masa
Adaptasi Kebiasaan Baru
Resume Materi :
1. Masa AKB pembelajaran sejarah menhubungkan kurikulum dengan sejarah lokal
siswa
2. Sejarah lokal yang mengandung kearifan lokal banyak ditemukan berupa folklore
yang dapat ditemukan pada tradisi lisan, cerita rakyat, dongeng, peribahasa,
pertunjungan seni, upacara adat, atau kebiasaan masyarakat setempat.
3. Orang Sunda suka bercerita kepada anak-anak mereka mengenai asal-usul
keturunan. Cerita bisa berbasis fakta yang mereka alami, bisa juga cerita yang
turun-temurun yang mereka dapat dari orang tua pendahulu mereka.
4. Isi cerita bisa terkait dengan pesan moral, pengalaman masa lalu. Isi cerita terkait
langsung dengan dunia agraris, yaitu sawah, kebun, hewan peliharaan, berbagai
jenis tanaman seperti buah-buahan, sayuran dan lain-lain.
5. Pembelajaran Sejarah dilakukan dengan mengunjungi kehidupan agraris di luar
kelas untuk memanfaatkan sumber lokal.
6. Belajar sejarah dengan menempatkan siswa kreatif menjadi pelaku sejarah pada
zamannya dg kekuatan imajinasinya memerankan diri sebagai pahlawan dan atau
menerapkan konsep sejarah pada kehidupannya kini
7. Menempatkan siswa sebagai pelaku sejarah pada zamannya dapat dilakukaun
dengan penggunaan teknik if history dan First Person Historical Presentation.
Pertanyaan seperti, jika kamu sebagai RA Kartini yang hidup pada masa kini dan
melihat banyaknya diskriminasi terhadap kaum perempuan apa yang dapat kamu
lakukan, dan bagaimana caranya?” adalah salah satu contoh. Pertanyaan sejenis
seperti “bagaimana cara kamu menunjukkan jiwa kepahlawanan pada masa
kini…” telah memenuhi kriteria ini. Dengan pertanyaan tersebut, peserta didik
diminta memainkan peran historisnya sebagai pemuda, yang dari materi faktual
Sejarah Pergerakan Nasional telah menjadi agent of change. Peserta didik
difasilitasi untuk berimajinasi menjadi agen yang membawa perubahan dengan
memainkan peran historisnya pada pada zamannya
8. Isi materi pelajaran Sejarah dapat disederhanakan, didekatkan dengan peristiwa
kehidupan peserta didik. Isi materi pelajaran yang sifatnya problematis dan
kontroversial menjadi bahan menarik untuk didiskusikan.
9. Sejarah adalah media yang tepat untuk membawa anak pada pengalaman nyata
mengenai budaya mereka. Sejarah dapat memberikan pengalaman kehidupan
secara mendalam pada anak dan menjadi media untuk membuatnya memahami
lingkungan, menemukan peluang-peluang baru dari lingkungannya.
10. Pada materi sejarah masa pra aksara gunakan konsep food gathering dan food
producing. Hubungkan dg persoalan kontemporer: pentingnya siswa kini
mengonsumsi pangan lokal yang jauh lebih sehat dibandingkan dg makanan instan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hilary Cooper mengenai Making Connection dalam
Sejarah yg menggambarkan berpikir kreatif. Guru menghubungkan materi
Masyarakat Prakarsa dengan pola konsumsi siswa kini yang kerap mengonsumsi
makanan instan.
Materi II : Prof. H. Didin Saripudin, Ph.D., M.Si.
Tema : Blended Learning dalam Pembelajaran Sejarah Masa AKB

Resume Singkat :
1. Masa AKB teknologi akan menciptakan berbagai profesi baru yang belum ada,
pembelajaran berubah dari konvensional menuju gaya virtual
2. Industry 4.0 memiliki potensi untuk memberikan manfaat bagi Indonesia
3. Blended learning merupakan pembelajaran yang mengkombinasikan atau
menggabungkan berbagai teknologi berbasis web, untuk mencapai tujuan
pendidikan.
4. Blended Learning menggabungkan berbagai komponen pembelajaran dan kedua
kegiatan tersebut dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna.
5. 7 komponen blended learning :
a. Kebijakan/Regulasik
b. Motivasi dan kemandirian belajar peserta
c. Infrastruktur jaringan
d. Aplikasi
e. Konten (modul)
f. Fasilitator
g. Support it (admin dan helpedesk)
6. Langkah yang harus ditempuh dalam pembelajaran Blended Learning
a. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran
b. Analisis Kompetensi
c. Pelajari siswa dan analisis konteksnya
d. Menyusun kegiatan pembelajaran
e. dentifikasi teknik penilaian
f. Identifikasi strategi pembelajaran
g. Menentukan media pembelajaran yang sesuai
h. Pengembangan pembelajaran
i. Evaluasi
7. Mobile learning (m-learning) adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi
dan perangkat mobile. Dalam hal ini, perangkat tersebut dapat berupa telepon
seluler, laptop, tablet PC, dan sebagainya. Dengan mobile learning, pengguna
dapat mengakses konten pembelajaran di mana saja dan kapan saja, tanpa harus
mengunjungi suatu tempat tertentu pada waktu tertentu.
8. Pembelajaran melalui aplikasi pembelajaran
a. Zoom
b. Google Meet
c. Ruang Guru
d. Rumah Belajar
e. Kelas Kita
f. Quipper

Materi III : Dr. Leli Yulifar, M.Pd


Tema : Mengembangkan sumber belajar sejarah masa new normal

Resume Singkat :

1. Posisi Guru Sejarah Sebagai Guru Merdeka Belajar


a. Guru mampu menyampaikan bahan ajar, dg porsi waktu proposional.
b. Guru yang mampu merancang suasana belajar menyenangkan
c. Guru memfasilitasi peserta didik dalam bertukar pikiran
d. Guru mampu mengidentifikasi, dan mengoptimalkan potensianak didik
e. Guru mampu memotivasi agar peserta didik dpt belajar ragam sumberbelajar
2. Seorang guru profesional, di antaranya harus mampu mengembangkan dan mengelola
sumber belajar secara profesional, termasuk di dalamnya mengelola dan memanfaatkan
Pusat Sumber Belajar, seperti perpustakaan, musium dll.
3. Kriteria Pemilihan Sumber Belajar
a. Ekonomis dalam pengertian murah, teknisi (tenaga), praktis dan sederhana,
fleksibel, releven dengan tujuan pengajaran, dapat membantu efesien dan
kemudahan pencapaian tujuan pengajaran, memiliki nilai positif bagi proses
pengajaran khususnya bagi peserta didik, sesuai dengan interaksi dan strategi
pengajaran yang telah dirancang.
b. Sumber belajar dapat memberikan motivasi pada siswa, sumber belajar untuk
tujuan pembelajaran, sumber belajar untuk penelitian, sumber belajar untuk
memecahkan masalah, dan sumber belajar untuk presentasi.
4. Sumber Belajar: “Field Trip” ke Musium dan situs sejarah virtual
a. Fokus pada ide-ide siswa dengan memilih topik yang menjadi minatnya, dengan
mengacu pada tema besar yang relevan dengan KD
b. Kondisi: Mendorong siswa untuk mandiri dalam mengelola tugas dan waktu
belajar, dengan sumber belajar mengunjungi musium dan situs sejarah virtual
c. Aktifitas: strategi yang efektif dan menarik, memadukan discovery dan inquary
learning
d. Learner center.
e. Hasil: Produktif, yang memadukan kognitif, keterampilan dan sikap
f. Teori belajar: Konstruktivistik yang berdasar pada ide siswa dalam membangun
pengetahuan

Materi IV : Dr. Hj. Nunung Julaeha, M.Si.


Tema : Pendidikan sejarah berbasis kearifan lokal pada masa AKB

Resume Singkat :

1. Kearifan lokal merupakan pegangan atau landasan bagi masyarakat dalam


melangsungkan kehidupannya yang sudah teruji dan diperoleh secara turun temurun,
baik dalam bentuk pemikiran, kesadaran maupun tindakan serta keyakinan
2. Agar pembelajaran sejarah lebih bermakna kaya akan nilai, proses pembelajaran
tidak bisa lepas dari konteks lingkungan tempat tinggal peserta didik
3. Mengintegrasikan pembelajaran sejarah dengan kearifan lokal
a. Mengacu kepada kurikulum yang digunakan dengan silabus yang dikembangkan
b. Mengacu kepada kondisi lingkungan peserta didik
c. Materi mulai dari yang ril sampai ke yang abstrak
d. Belajar untuk berfikir ,
e. kronologis,
f. kritis serta hubungan sebab akibat
4. Perencanaan proses pembelajaran diantaranya : analisis silabus, kebutuhan peserta
didik, dan potensi daerah

B. Pertanyaan (beberapa) tanpa jawaban


1. Bagaimana cara menumbuhkan kesadaran sejarah kembali kepada anak anak yg telah
mengalami 'brain wash' medsos khusus kaitannya dengan sejarah politik & tokoh tokoh
nya yg mereka anggap 'bertangan kotor' ( Kisworo)
2. Bagaimanakah menggali keraifan lokal dalam pembelajaran sejarah tidak berbenturan
dengan nilai-nilai Agama atau akidah?. Contohnya yang tadi bapa bahas tentang konsep
Dewi Sri. Terimakasih (Didin Iskandar)
3. Sebagai tenaga pendidik saya sangat setuju dengan konsep menekankan kearifan lokal
yang syarat nilai untuk generasi saat ini dan yang akan depan. Bagaimana cara
menerapkannya apakah sudah masuk ke dalam kurikulum pembelajaran dgn segala
keterbatasan pada masa AKB? (Sugiarti kasiran)
4. Bagaimana upaya yang kita lakukan supaya generasi penerus tetap bisa mempertahankan
kearipan lokal, sementara pengaruh budaya dari luar cukup kuat? (Warsa sundara)
5. kearifan lokal oleh generasi sekarang dianggap kuno karena kalah keren dengan film film
animasi zaman now. bagaimana cara yang efektif supaya bisa menyampaikan kisah
kearifan lokal yang menarik untuk generasi zaman now?( Heri Jordan)
6. Apakah karena wabah pandemi maka pembelajaran kita hrs di hubungkan dgn kearifan
lokal dan konsumsi kita spt zaman purba (Elok kusmarini)
7. Tatar sunda sangat kental dgn kearifan lokal bagaimana cara mengimplementasikan
kearifan lokal di tatar sunda thd kehidupan modern masyarakat sunda (Deni HD)
8. Mohon di jelaskan lebih detail tentang sejarah food ghatering di Jawa Barat dan sejarah
food ghatering ini apa ada periodesasi sejarahnya khususnya periodesasi sejarah lokal
sebagai satu kesatuan yang membentuk kearifan lokal? (Mahmud M., Jakarta)
9. Bagaimana cara menyeleksi berbagai kearifan lokal yg sesuai kebutuhan masa kini dan
selain itu, bagaimana cara menghubungkan kearifan lokal dengan pelajaran sejarah dimana
jushtru kearifan lokal itu tidak sedikit yg justru bertentangan atau tidak memiliki fakta
sejarah. (Asri)
10. Bagaimana peran serta guru sejarah dalam merubah mindset siswa supaya bisa kembali
menggali, memanfaatkan da melestarikan sumber daya alam yang berlimpah di negara
kita, sampai berkali-kali negara kita dijadikan sasaran kolonialisme negara-negara barat.
dan selama ini banyak sekali kerusakan-kerusakan alam dan sumber daya alam yang belum
dimanfaatkan dan dilestarikan secara maksimal (Heni)
11. Apakah dengan adanya pandemik covid 19 ini identik dengan sengsara membawa nikmat
atau nikmat membawa sengsara ? bagaimana menurut Prof Nana ? (Wayan Sumendra)
12. bagaimana cara yang baik dan cermat dalam mengaplikasikan kearifan lokal pada
pembelajaran sejarah di tengah proses BDR seperti sekarang ini. mengingat masih banyak
keterbatasan teknologi di daerah2 yang jauh dari pusat kota. sehingga BDR bisa menjadi
materi belajar yang mengasah dan melatih keterampilan siswa (Yudi)
13. konsep Sinkronous dan Asinkronous dalam BL butuh kreativitas dan inovasi guru dalam
memenej berbagai aplikasi pembelajaran seperti Telegram, WA, Zoom, Youtube, Google
Slide, Google Classroom dan lain-lainnya. pertanyaannya : apakah ada kiat-kiat khusus
untuk menyiapkan blended learning yang menarik ,unik, Ringan dan Inspiratif (MURI)
bagi peserta didik dalam belajar Daring SEJARAH di era Pandemi C-19. ( Bahar
Sungkowo SPd MPd guru IPS PPKn SMP Internat AlKausar Kab Sukabumi Jawa Barat)
14. Dapatkah pelajaran Sejarah Indonesia di combine dengan olah fisik mengingat siswa saya
berlatar belakang ketarunaan/ pelayaran karena mereka lebih tertarik dengan olah fisik
meskipun ada ice breaking tp tetap dianggap mereka tdk cukup. Terimakasih banyak
sblmnya prof Didin (P. Khisworo)
15. Berbagai pembelajaran daring begitu menarik.permasalahannya banyak guru yg blm
memiliki kemampuan bagaimana cara mengatasinya (M mauludin)
16. Bagaima kiat-kiat kita sebagai seorang guru sejarah memaksimalkan pembelajaran online
diwilayah-wilayah dimana fasilitas internet belum memadai? (Mahmud M)
17. Apakah teknologi mampu membuat kelas menjadi lebih manusiawi atau lebih mekanis? 2.
Dalam pembelajaran daring bagaimana caranya melakukan Penilaian Sikap dan
Pembentukan Karakter Siswa? (I Wayan)
18. Bagaimana menerapkan pembelajaran sejarah dihubungkan dengan ayat - ayat Al Quran
sebagai dasar pijakan peristiwa sejarah sehingga siswa memahami secara kontekstual
learning (Bambang Riyanto)
19. kebanyakan orang tua berpendapat bahwa pembelajaran efektif adalah tatap muka secara
langsung dengan guru, bagaimana caranya kita meyakinkan kepada orang tua bahwa guru
bukan satu satunya sumber belajar (Tati Mulyani)
20. Bagaimana membuat siswa nyaman dan tidak terfokus kepada guru semata, namun mereka
dlm keterbatasan ekonomi untuk PBM online. namun di sisi lain mereka harus bekerja
membantu ortu di masa pandemi ini (Kisworo ph)
21. Apakah teknologi mampu membuat kelas menjadi lebih manusiawi atau lebih mekanis?
2. Dalam pembelajaran daring bagaimana caranya melakukan Penilaian Sikap dan
Pembentukan Karakter Siswa? (I Wayan Widiyanta, S.Pd.)
22. Mengingat pentingnya proses belajar mengajar khususnya di daerah yg jangkauannya
susah dan sulitnya krn faktir ekonomi utk membeli hp android hendaknya Pemerjntah
memberi bantuan. Bahkan sy lihat di Tv di daerah lain memakai HT dan ada satu suswa
yg pergi kslh sendiri belajar dikls sendiri dgn gurunya. Pertanyaan saya apa yg hrs
dilakukan atw upaya Pemerintah dlm menangani hal ini agar prise belajar mengajar tetap
berlangsung dan bagaimana mnrt kacamata nara sumber (Romziatussaadah. S. H. M. Hum.
Dosen di UIN Raden Fatah Palembang)
23. Pembelajaran daring itu solusi untuk situasi AKB saat ini. Namun demikian pembelajaran
dgn dukungan teknologi ini tidak mudah dan tidak murah. Selain itu pendidikan itu bukan
hanya masalah kognitif dan skill sama tetapi juga afektif. Bagaimana solusi terhadap
situasi keterbatasan perangkat teknologi, dana dan SDM? Bagaimana juga pembelajaran
daring bisa menyentuh ranah afektif ( Karakter)? (Taruna Sena)
24. Kearifan Lokal untuk kita di Jawa barat pasti selalu berkaitan dengan agama Islam, Yang
kita rasakan sekarang semakin berkurang terutama dalam masalah ahlak dan perilaku
siswa, ditambah dengan sistem belajar yang jarak jauh gara2 ada Pandemi Covid,, dengan
sistem normal pun, perilakunya sudah agak amburadul. Adakah Pembelajaran sejarah
dengan kearifan lokal yang bisa merubah perilaku siswa.
25. Ketika Kearifan Lokal yang ditonjolkan adalah maslah agama, kita sebagai guru suka
bingung dengan idealisme kita ketika menerangkan tentang manusia purba yg menurut kita
adalah hal yang mustahil adanya karena manusia pertama yang ada didunia adalah Nabi
Adam, karena kita sudah terpatok oleh kurikulum harus menarangkannya, yah kita ajarkan
seadanya. Adakah Inisiatif dari Guru Besar Sejarah untuk merubah atau untuk menghapus
kurikulum tentang Mapel Manusia Purba ini karena sangat bertentangan dengan ajaran
Agama (Bambang Riyanto)
26. Mata pelajaran sejarah ada dua bu. satu sejarah wajib dan satu lagi sejarah peminatan.
mengapa jurusan ips lebih menyangkutkan pljrn sejarah. seberapa pentingkah mata pljrn
sjrh itu? (Imelda Ritasya)

Hormat Saya
Notulen : IRMA SAMROTUL FUADAH, S.Pd., M.M.Pd

Ketua AGSI Provinsi Jawa Barat

Anda mungkin juga menyukai