Kelompok 2 Kokain
Kelompok 2 Kokain
MAKALAH
Yang Diampu oleh Dr. Muntholib, S.Pd, M.Si. dan Dr. Yayuk Mulyati, S.Si, S.Pd, M.Si.
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Mei 2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmatNya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “COCAINE (KOKAIN)” dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Zat Aditif dan Adiktif. Dalam kesempatan ini tak
lupa mengucapkan terimakasih kepada:
1. Yth Dr. Muntholib, S.Pd, M.Si. dan Dr. Yayuk Mulyati, S.Si, S.Pd, M.Si. selaku Dosen
pengampu mata kuliah Zat Aditif dan Adiktif.
2. Orang tua penulis yang telah memberi dukungan dan bantuan sehingga makalah dapat
selesai tepat waktu.
3. Rekan-rekan kelompok 2 yang telah ikut serta dalam pengerjaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan guna kesempurnaan penulisan ini. Demikian
semoga makalah ini bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3
BAB I........................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN............................................................................................................................ 6
PENUTUP................................................................................................................................. 12
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Bagaimana konsep dan sifat kokain (cocaine)?
2. Bagaimana mekanisme kokain (cocaine) dan efeknya pada tubuh?
3. Bagaimana dampak penyalahgunaan penggunaan kokain (cocaine) dalam tubuh?
4. Bagaimana pola konsumsi kokain (cocaine) yang baik?
BAB 2
PEMBAHASAN
Kokain murni tanpa zat tambahan lain yang dibuat menjadi bentuk kristal.
Kokain jenis ini biasanya digunakan dengan cara dipanaskan, kemudian asap dari
kristal kokain ini dihirup.
2. Kokain hidroklorid
Kokain yang berupa bubuk kristal putih, terasa pahit, dan lebih mudah
larut jika dibandingkan dengan kokain free base. Penggunaannya dengan
disedot/dihirup melalui hidung, disuntikkan ke pembuluh darah, dikonsumsi
melalui mulut, atau digosokkan ke gusi.
Efek kokain hanya berlangsung selama 30 menit, karena itu pecandu mengulang-
ulang pemakaiannya. Untuk mengurangi kegugupan akibat kokain, banyak pecandu yang
juga menggunakan heroin atau obat depresan lainnya (misalnya alkohol).
2.4. Pola Konsumsi Suplemen Halusinogen
Penggunaan Psitoprika dalam bidang kesehatan bermanfaat karena asam barbiturat
(pentobarbital dan secobarbitoral) yang biasa digunakan untuk menghilangkan rasa
cemas pada pasien sebelum melakukan operasi (obat penenang) yang bertujuan untuk
mengurangi jumlah bius yang dibutuhkan pada bagian pertama operasi karena pada
awalnya sudah diberikan obat penenang sebelum melakukan operasi.
Walaupun terkadang muncul kontroversi di berbagai kalangan dalam penggunaan
obat tersebut seperti halnya pemusnahan narkotika. Meskipun jenis narkotika tersebut
memiliki berbagai manfaat tetap saja kita juga perlu hati-hati dalam penggunaannya,
karena mungkin saja saat awal pemakaian obat tersebut tidak menimbulkan efek apa-apa,
tapi 4 atau 9 tahun yang akan datang reaksi dari obat tersebut akan timbul dalam bentuk
penyakit. Maka dari itu, pemakaian obat yang baik dan benar harus dengan resep atau
ketentuan dari dokter dan pengontrolan obat sangat diperlukan termasuk yang berasal
dari apoteker langsung.
Pemakaian narkoba secara berlebihan tidak menunjukkan jumlah atau dosisnya.
Yang paling penting ialah pemakaian yang dilakukan secara terus-menerus berdampak
negatif pada diri pemakainya dimana dapat berakibat pada gangguan salah satu fungsi,
baik fisik, psikologis, maupun sosial di masyarakat. Gangguan fisik yang yang terjadi
merupakan gangguan fungsi, baik atau penyakit pada organ-organ tubuh, seperti penyakit
hepatitis B/C, tuberculosis, jantung, maupun HIV/AIDS. Sedangkan gangguan psikologis
yang dapat timbul ialah kecemasan, sulit tidur atau insomnia, depresi, dan paranoid
(BNN, 2007). Dosis kokain yang dapat menyebabkan efek psikostimulatori adalah 0,3 –
0,6 mg/kg. Kokain ini juga meningkatkan konsentrasi dari asam amino, aspartat dan
glutamat.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalahgunakan dan merupakan zat
yang sangat berbahaya. Zat ini dapat dipakai sebagai anaestetik (pembius) dan memiliki
efek merangsang jaringan otak bagian sentral. Pemakaian zat ini menjadikan pemakainya
suka bicara, gembira yang meningkat menjadi gaduh dan gelisah, detak jantung
bertambah, demam, perut nyeri, mual, dan muntah. Seperti halnya narkotika jenis lain,
pemakaian kokain dengan dosis tertentu dapat mengakibatkan kematian. Bekerja dengan
mempengaruhi otak secara kompleks, termasuk di dalamnya dengan cara menghambat
up-take neurotransmitter terutama dopamine sehingga menimbulkan efek euphoria.
Kokain tidak diperbolehkan untuk digunakan sebagai terapi dan berpotensi sangat tinggi
menimbulkan ketergantungan. Karena tidak ada hal positif yang bisa terjadi akibat
kecanduan narkoba, termasuk kokain.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka, hlm.
71
BNN. 2007. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Pusat Dukungan
Pencegahan BNN
Mack, Avram H., Brady, Kathleen T., Miller, Sheldon., Frances, Richard J. 2016. Clinical
Textbook of Addictive Disorders: Fourth Edition. New York: The Guilford Press.
Mutamin. 2015. Studi Tentang Penyebab Penggunaan Narkoba Dikalangan Remaja di Kelurahan
Penana’e Kecamatan Raba Kota Bima. JIME, 1(2), 237-249.
National Institute on Drug Abuse NIH (2018). Cocaine. Badan Narkotika Nasional Republik
Indonesia BNN (2018). Undang - Undang Tentang Rehabilitasi Pengguna
Narkotika.Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2017).
Anti Narkoba Sedunia.
Sasangka, Hari. 2003. Narkotika dan Psikotropika dalam Hukum Pidana. Mandar Maju:
Bandung.