Anda di halaman 1dari 11

COCAINE (KOKAIN)

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Zat Aditif dan Adiktif

Yang Diampu oleh Dr. Muntholib, S.Pd, M.Si.  dan Dr. Yayuk Mulyati, S.Si, S.Pd, M.Si.

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Akhmad Khabibulloh Amir (190351620475)

Rizky Amalia (190351620402)

Offering B Angkatan 2019

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

 PRODI S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Mei 2021
KATA PENGANTAR 

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmatNya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “COCAINE (KOKAIN)” dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Zat Aditif dan Adiktif. Dalam kesempatan ini tak
lupa mengucapkan terimakasih kepada:

1. Yth Dr. Muntholib, S.Pd, M.Si.  dan Dr. Yayuk Mulyati, S.Si, S.Pd, M.Si. selaku Dosen
pengampu mata kuliah Zat Aditif dan Adiktif.
2. Orang tua penulis yang telah memberi dukungan dan bantuan sehingga makalah dapat
selesai tepat waktu.
3. Rekan-rekan kelompok 2 yang telah ikut serta dalam pengerjaan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan guna kesempurnaan penulisan ini. Demikian
semoga makalah ini bermanfaat.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Malang, 20 Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3

BAB I........................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 4


1.2. Rumusan Masalah............................................................................................................ 4
1.3. Tujuan............................................................................................................................... 5
BAB 2.......................................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN............................................................................................................................ 6

2.1. Konsep dan Sifat Stimulan................................................................................................6


2.2 Mekanisme dan Efek Stimulan...........................................................................................8
2.3. Dampak Penyalahgunaan Stimulan..................................................................................8
2.4. Pola Konsumsi Suplemen Halusinogen...........................................................................10
BAB 3........................................................................................................................................ 12

PENUTUP................................................................................................................................. 12

3.1. Kesimpulan..................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahaya narkoba sudah merusak dalam kehidupan kita, bahkan telah
membahayakan bangsa. Ini memang bukan persoalan ringan karena perdangangan
narkoba telah memiliki jaringan internasional. Jejak narkoba ada di mana-mana,
meskipun bersamaan dengan itu kita juga menemukan spanduk berslogankan “ bebas
narkoba”. Di belakang spanduk-spanduk itu masih berjalan transaksi narkoba.
Pemakainya berasal dari berbagai tingkat usia dengan berbagai latar belakang dan
profesi.
Narkoba berperan besar dalam proses penghancuran Negara. Efeknya sangatlah
dahsyat sehingga pecandu narkoba sering di sebut sebagai lost generation pada krisis
seperti sekarang ini narkoba menjadi obat penenang sehingga bisa meninabobokan orang.
Barang terlarang itu sering muncul dalam obat yang mengandung zat adiktif. Di era
sekarang ini jenis narkoba yang banyak di salahgunakan ialah jenis narkotika
( KOKAIN). Kokain yang kita kenal sebagai salah satu jenis NAPZA memiliki kesan
negative dari sudut pandang masyarakat.
Banyak yang menganggap keberadan kokain hanya merugikan saja .
penyalahgunaan terhadap senyawa ini banyak di temukan bukan hanya di Negara kita,
namun juga banyak Negara di dunia. Namun, kokainpun bisa bermanfaat baikbila di
gunakan oleh pihak yang kompeten dan tepat. Kenyataannya, di salahgunakan oleh
pihak-pihak tak bertanggung jawab yang hanya mementingkan keuntungan pribadi tanpa
menghiraukan masa depan pihak yang di rugikan.
Kokain adalah salah satu jenis narkoba, dengan efek stimulan. Kokain diisolasi
dari daun tanaman Erythroxylum coca Lam. Zat ini dapat dipakai sebagai anaestetik
(pembius) dan memiliki efek merangsang jaringan otak bagian sentral. Saat ini Kokain
masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan
tenggorokan, karena efek vasokonstriksifnya juga membantu. Kokain diklasifikasikan
sebagai suatu narkotik, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif.
Dikarenakan oleh tingginya potensial kokain untuk di salahgunakan dan menyebabkan
ketergantungan, kokain di atur dan di awasi di bawah ontrol hokum internasional dalam
sebuah konvensi obat obat narkotika.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep dan sifat kokain (cocaine)?
2. Bagaimana mekanisme kokain (cocaine) dan efeknya pada tubuh?
3. Bagaimana dampak penyalahgunaan penggunaan kokain (cocaine) dalam tubuh?
4. Bagaimana pola konsumsi kokain (cocaine) yang baik?

1.3. Tujuan
1. Bagaimana konsep dan sifat kokain (cocaine)?
2. Bagaimana mekanisme kokain (cocaine) dan efeknya pada tubuh?
3. Bagaimana dampak penyalahgunaan penggunaan kokain (cocaine) dalam tubuh?
4. Bagaimana pola konsumsi kokain (cocaine) yang baik?
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Konsep dan Sifat Stimulan


Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalahgunakan dan merupakan zat
yang sangat berbahaya. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman
belukar Erythroxylon coca,yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman
belukar Ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek
stimulan. Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk
pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksifnya juga
membantu, selain itu kokain juga di gunakan sebagai pengobatan tropical yang di
terapkan pada penderita sakit kepala menahun yang parah.
Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotik, bersama dengan morfin dan
heroin karena efek adiktif dan efek merugikannya telah dikenali. Nama lain untuk Kokain
: Snow, coke, girl, lady dan crack ( kokain dalam bentuk yang paling murni dan bebas
basa untuk mendapatkan efek yang lebih kuat ). Kokain adalah salah satu jenis narkoba,
dengan efek stimulan.
Daun Erythroxylion Coca L ini memiliki aroma seperti teh dan mengandung
kokain. Daun tersebut biasanya dikunyah karena memiliki rasa sedap dan memberikan
efek menyegarkan badan. Namun, dampaknya dapat merusak paru-paru dan melunakkan
saraf san otot. Kokain pertama kali dibuat secara sintesis pada tahun 1855, yang terkenal
pertama kali adalah coca cila yang dibuat dari sirup kokain dan kafei. Pada tahun 1903
kokain dicabut penggunaanya dalam coca cola karena permintaan dari publik. Kokain
biasanya digunakan sebagai anestetik lokal yang biasanya digunakan untuk pembedahan
mata, hidung, dan tenggorokan.
Kokain diisolasi dari daun tanaman Erythroxylum coca Lam. Zat ini dapat dipakai
sebagai anaestetik (pembius) dan memiliki efek merangsang jaringan otak bagian sentral.
Pemakaian zat ini menjadikan pemakainya suka bicara, gembira yang meningkat menjadi
gaduh dan gelisah, detak jantung bertambah, demam, perut nyeri, mual, dan muntah.
Seperti halnya narkotika jenis lain, pemakaian kokain dengan dosis tertentu dapat
mengakibatkan kematian.
Kokain tidak diperbolehkan untuk digunakan sebagai terapi dan berpotensi sangat
tinggi menimbulkan ketergantungan. Kokain yang disalahgunakan terdiri dari dua
bentuk, yaitu:
1. Free base

Kokain murni tanpa zat tambahan lain yang dibuat menjadi bentuk kristal.
Kokain jenis ini biasanya digunakan dengan cara dipanaskan, kemudian asap dari
kristal kokain ini dihirup.
2. Kokain hidroklorid

Kokain yang berupa bubuk kristal putih, terasa pahit, dan lebih mudah
larut jika dibandingkan dengan kokain free base. Penggunaannya dengan
disedot/dihirup melalui hidung, disuntikkan ke pembuluh darah, dikonsumsi
melalui mulut, atau digosokkan ke gusi.

2.2 Mekanisme dan Efek Stimulan


Bekerja dengan mempengaruhi otak secara kompleks, termasuk di dalamnya
dengan cara menghambat up-take neurotransmitter terutama dopamine sehingga
menimbulkan efek euphoria. Efek samping yang sangat kompleks bisa ditimbulkan
akibat penggunaan cocaine. Termasuk di dalamnya efek negatif pada glikogenolisis,
psikosis paranoid, hipertensi yang mengakibatkan iskemia, arrhytmia dan kematian
mendadak.

2.3. Dampak Penyalahgunaan Stimulan


Kokain merupakan jenis obat golongan stimulant kuat. Zat ini di beberapa negara
digunakan secara medis sebagai obat bius local. Namun tak hanya itu, kokain juga
banyak disalahgunakan oleh kalangan tertentu sebagai narkoba. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia memasukkan kokain ke dalam NAPZA (Narkotik, Psikotropika, dan
Zat Adiktif lainnya) golongan I dan hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan.
Menurut Sasangka (2003:58) dalam bidang ilmu kedokteran, kokain dipergunakan
sebagian anastesi (pemati rasa) lokal:

1. Dalam pembedahan pada mata, hidung dan tenggorokan.


2. Menghilangkan rasa nyeri selaput landir dangan cara menyemburkan larutan kokain.
3. Menghilangkan rasa nyeri saat membersihkan dan menjahit luka dengan cara
menyuntikkan kokain subkutan.
4. Menghilangkan rasa nyeri yang lebih luas dengan menyuntikkan kokain ke dalam
ruang ekstradural bagian lumba, anastesi lumba

Untuk waktu singkat, kokain dapat membuat pemakainya merasa gembira,


energik, banyak bicara, hilang nafsu makan, menambah rasa percaya diri, mood yang
mudah berubah, serta menghilangkan rasa sakit dan lelah. Inilah yang membuat
pecandunya begitu sulit untuk berhenti. Namun, efek kokain tersebut hanya berlangsung
sekitar 30 menit hingga tiga jam. Jika sering digunakan, kokain akan membuat
pemakainya mulai mengalami paranoia, halusinasi, panic, mudah marah, suka melakukan
kekerasa, penurunan berat badan, merasa cemas, lelah, dan melakukan tindakan yang
aneh dan berulang-ulang. Gejala yang ditimbulkan dari pengguna kokain adalah sebagai
berikut:
1. Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).
2. Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.
3. Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.
4. Timbul masalah kulit.
5. Kejang-kejang, kesulitan bernafas.
6. Sering mengeluarkan dahak atau lendir.
7. Merokok kokain merusak paru (emfisema).
8. Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.
9. Paranoid.
10. Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).
11. Gangguan penglihatan (snow light).
12. Kebingungan (konfusi).
13. Bicara seperti menelan (slurred speech).

Efek kokain hanya berlangsung selama 30 menit, karena itu pecandu mengulang-
ulang pemakaiannya. Untuk mengurangi kegugupan akibat kokain, banyak pecandu yang
juga menggunakan heroin atau obat depresan lainnya (misalnya alkohol).
2.4. Pola Konsumsi Suplemen Halusinogen
Penggunaan Psitoprika dalam bidang kesehatan bermanfaat karena asam barbiturat
(pentobarbital dan secobarbitoral) yang biasa digunakan untuk menghilangkan rasa
cemas pada pasien sebelum melakukan operasi (obat penenang) yang bertujuan untuk
mengurangi jumlah bius yang dibutuhkan pada bagian pertama operasi karena pada
awalnya sudah diberikan obat penenang sebelum melakukan operasi.
Walaupun terkadang muncul kontroversi di berbagai kalangan dalam penggunaan
obat tersebut seperti halnya pemusnahan narkotika. Meskipun jenis narkotika tersebut
memiliki berbagai manfaat tetap saja kita juga perlu hati-hati dalam penggunaannya,
karena mungkin saja saat awal pemakaian obat tersebut tidak menimbulkan efek apa-apa,
tapi 4 atau 9 tahun yang akan datang reaksi dari obat tersebut akan timbul dalam bentuk
penyakit. Maka dari itu, pemakaian obat yang baik dan benar harus dengan resep atau
ketentuan dari dokter dan pengontrolan obat sangat diperlukan termasuk yang berasal
dari apoteker langsung.
Pemakaian narkoba secara berlebihan tidak menunjukkan jumlah atau dosisnya.
Yang paling penting ialah pemakaian yang dilakukan secara terus-menerus berdampak
negatif pada diri pemakainya dimana dapat berakibat pada gangguan salah satu fungsi,
baik fisik, psikologis, maupun sosial di masyarakat. Gangguan fisik yang yang terjadi
merupakan gangguan fungsi, baik atau penyakit pada organ-organ tubuh, seperti penyakit
hepatitis B/C, tuberculosis, jantung, maupun HIV/AIDS. Sedangkan gangguan psikologis
yang dapat timbul ialah kecemasan, sulit tidur atau insomnia, depresi, dan paranoid
(BNN, 2007). Dosis kokain yang dapat menyebabkan efek psikostimulatori adalah 0,3 –
0,6 mg/kg. Kokain ini juga meningkatkan konsentrasi dari asam amino, aspartat dan
glutamat.
BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalahgunakan dan merupakan zat
yang sangat berbahaya. Zat ini dapat dipakai sebagai anaestetik (pembius) dan memiliki
efek merangsang jaringan otak bagian sentral. Pemakaian zat ini menjadikan pemakainya
suka bicara, gembira yang meningkat menjadi gaduh dan gelisah, detak jantung
bertambah, demam, perut nyeri, mual, dan muntah. Seperti halnya narkotika jenis lain,
pemakaian kokain dengan dosis tertentu dapat mengakibatkan kematian. Bekerja dengan
mempengaruhi otak secara kompleks, termasuk di dalamnya dengan cara menghambat
up-take neurotransmitter terutama dopamine sehingga menimbulkan efek euphoria.
Kokain tidak diperbolehkan untuk digunakan sebagai terapi dan berpotensi sangat tinggi
menimbulkan ketergantungan. Karena tidak ada hal positif yang bisa terjadi akibat
kecanduan narkoba, termasuk kokain.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka, hlm.
71

BNN. 2007. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Pusat Dukungan
Pencegahan BNN

Mack, Avram H., Brady, Kathleen T., Miller, Sheldon., Frances, Richard J. 2016. Clinical
Textbook of Addictive Disorders: Fourth Edition. New York: The Guilford Press.

Mutamin. 2015. Studi Tentang Penyebab Penggunaan Narkoba Dikalangan Remaja di Kelurahan
Penana’e Kecamatan Raba Kota Bima. JIME, 1(2), 237-249.

National Institute on Drug Abuse NIH (2018). Cocaine. Badan Narkotika Nasional Republik
Indonesia BNN (2018). Undang - Undang Tentang Rehabilitasi Pengguna
Narkotika.Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2017).
Anti Narkoba Sedunia.

Sasangka, Hari. 2003. Narkotika dan Psikotropika dalam Hukum Pidana. Mandar Maju:
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai