Disusun oleh :
Krismawati Dewi
Monica Marcela
Niki Amalia
Nurmaulidinia
Pupu Muliawati
Sa’adatul Rismayanti
Vera Fitriana
Yola Nurpratiwi
KEPERAWATAN 6A
S1 KEPERAWATAN
TANGERANG
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV TINDAKAN
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
KONSEP TEORI
KASUS
3.2.Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
A. Faktor predisposisi
1. Faktor Psikologis
a) Harga diri rendah
2. Faktor Sosialkultural
a) Lingkungan tempat tinggal & sekolah
Lingkungan sekolah pasien dimana banyaknya remaja
menyalahugunaka zat kokain untuk di konsumsi berlebihan.
B. Faktor presipitasi
Pasien diasingkan oleh lingkungan sekolah nya dan dikucilkan oleh teman
temannya karna berpenampilan culun.
C. Tingkah laku
Beberapa perilaku atau tingkah laku yang pada umumnya timbul pada
pengguna kokain diantaranya:
a. Hiperaktif
b. Euporia,elasi-agitasi
c. iritabilitas
d. Waham dan halusinasi
e. Waspada yang berlebihan
f. Tegang
g. Gelisah,insomnia
h. Tampak membesar-besarkan sesuatu.
i. Overdosis, kejang, delirium,paranoid.
a. Hiperaktif
b. Waham
c. Tegang
d. Gelisah,insomnia.
e. Tampak membesarkan sesuatu.
D. Mekanisme koping
Pasien mengatakan jika ada masalah hanya memendam sendiri, dan tidak mau
menceritakan masalah tersebut kepada orang lain karena berpikir masalah
tersebut adalah masalah pribadinya dan memilih untuk berdiam diri.
E. Data khusus
Pasien mengonsumsi kokain dihisap dan memakai nya 3 kali sehari 15- 30
menit, tidak ada obat-obatan lain yang dikonsusmsinya. Pasien
mengonsumsinya terakhir tadi pagi. Pasien memporoleh kokain dari teman
sekolah nya. Stressor dalam hidupnya ialah dari teman yang mengucilkan
dirinya. Dukungan yang diterima slama ini adalah dari ibunya yang selalu
memotivasi dirinya untuk semangat bersekolah.
2. Analisa data
4. Pohon masalah
Kerusakan Komunikasi Verbal Distress Spiritual
Penyalahgunaan Zat
Role Play
Dipagi hari di puskesmas rawa buntu, datang seorang ibu dengan anak nya yang waham
karena mengonsumsi kokain selama satu bulan.
Fase Orientasi
Paasien: (menganggguk)
Fase Kerja
Keluarga: “ini anak saya suka berbicara ngawur dan kalau di ajak berbicara suka kadang gak
jelas gitu. Udah gitu dia susah tidur, gak bisa diem juga kadang jjingkrak2 an gitu dok.”
Keluarga: “sudah semenjak 4 minggu yang lalu anak saya mengonsumsi obat obatan sejenis
serbuk begitu dok, saya menemukannya di dalam kamar anak saya. Semenjak itu anak saya
jadi begini dok, perilaku nya aneh, dan muka nya lesu pucat kayak ga ada semangat.”.
Dokter :” oohh ini zat kokain bu masuk kegolongan napza bu,kalau begitu kita periksa darah
agar bisa mendiagnosa lebih akurat.”
Dokter:” iya bu anak ibu mengonsumsi kokain itu sejenis narkoba bu dan anak ibu bisa
diobati dengan melakukan rehabilitasi bu.”
Keluarga:” oh begitu ya dok. Baik kalau begitu anak saya di rehabilitasi saja biar anak saya
bisa sembuh.”
Perawat:”iya dok.”
Perawat: “ dek pekenakan saya dengan suster x, boleh tau adek namanya siapa?
Perawat :“Bisa kita berbincang – bincang tentang apa yang ade rasakan sekarang?”
Pasien: “Boleh, kenapa dengan saya, saya ini sultan hasanudin yag kaya lho ya jangan main
main.”
Perawat: “Berapa lama ade mau kita berbincang – bincang, bagaimana kalau 15 menit?”
Perawat:” ohh An.X , ade terlihat sangat gelisah dek ada masalah apa?”
Pasien:” karna saya selalu dikucilkan, saya hanya seorang anak buruh dan culun.”
Perawat:” walaupun kamu seperti teman mu bilang, tapi kamu pinter lho...kamu rangkin satu,
jadi masalah kamu itu?”
Pasien: (Mengangguk)
Perawat:” kalau kamu punya masalah kamu cerita gak sama ibu atau ayah?”
Pasien:”engga sus, saya simpan sendiri aja karna itu kan masalah saya.”
Pasien:”iya sus....”
Pasien:” iya sus saya hisep itu karna itu enak dan bikin saya tenang dan lupain masalah
disekolah.”
Perawat:” oh gitu de, de obat ini adalah obat terlarang yang tidak seharusnya ade konsumsi.
Dan kalau kamu konsumsi ini efeknya bisa seperti yang ade rasakan sekarang dan menjadi
ketergantungan.”
Perawat: “ ade harus menjalani rehabilitasi,minum obat yang teratur dan satu lagi apa ade
punya hobi yang ade suka?”
Perawat:”nah iya bagus adek bisa lakukan itu dan dijadwalkan kegiatan yang ade bisa
lakukan”
Pasien: (Mengangguk)
Fase Terminasi
Peawat:”Saya merasa lebih tenang karena semua keinginan saya sudah saya bilang semuanya
sama suster.”
Pasien:”Tentang teman teman saya yang mengucilkan saya dan dan juga hobi saya.”
Perawat:”Bagus, bagaimana kalau jadwal hobi ini ade coba lakukan, setuju de ?.”
Pasien:”Baiklah, saya akan tunggu suster, tapi apa yang mau suster bicarakan?”
Perawat:”Kita bercakap – cakap tentang kemampuan yang pernah ade miliki dan besok kita
akan terapi kelompok jam 10 bersama dengan teman sebaya ade, dan tempatnya bagaimana
kalau disini lagi.”
Pasien:” iya sus.”
5.1. Detoksifikasi
Detoksifikasi mencakup menstabilkan tanda-tanda vital dan mengelola perilaku mereka.
Deyoksifikasi dilakukan dengan kombinasi terapi suportif dan obat dengan
klordiazepoksida (librium) atau haloperidol (Haldol). Antihipertensi intravena mungkin
perlu diberikan, dan diazepam (valium) dapat digunakan untuk mengendalikan kejang.
Klien yang menggunakan kombinasi kokain dan heroin intravena, biasanya dikenal
sebagai “speedball”, didetoksifikasi menggunakan metadon.
Narkotika juga merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan atau
pelayanan kesehatan serta pengembangan ilmu pengetahuan. Namun dalam hal yang
lain, narkotika dapat menimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan apabila
dipergunakan tanpa pengendalian dan pengawasan yang ketat dan seksama.
6.2. Saran
Beberapa hal yang dapat disarankan sesuai dengan topik dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Jika ingin mengonsumsi narkotika, maka harus mengetahui dampak positif dan
negatifnya
2. Jauhilah narkotika dari sekarang, karena narkotika dapat gangguan mental,
menurunnya kesadaran dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Joewana, Satya. 1989. Gangguan mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat. Jakarta :
penerbit buku Kedokteran.