Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR

PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Oleh :
TONI WIJAYA
(201911062)

PROGRAM STUDI
BUDIDAYA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
POLITEKNIK KELAPA SAWIT
CITRA WIDYA EDUKASI
BEKASI
2021
Pembuatan parit :
Sebelum pembukaan lahan
(tergenang, parit kotor, pembersihan)
Setelah pembukaan lahan
(lebih bersih, parit alam dpt dibersihkan, pasang titi, kerja lancar)
Drainase yang baik diperlukan agar tanah diareal tanam tidak selalu jenuh air, apalagi tergenang.
Perlu tidaknya dibuat system drainase di kebun kelap sawit ditentukan oleh jenis tnah, besarnya
curah hujan dan pola distribsui dan topografi lapangan. Ada 4 jenis parit yang perlu dibuat dalam
rangka pengaturan air di kebun (terutama lahan gambut) yaitu :
Outlet drain (drainase pembuang)
Parit yang menerima air dari drainase pengumpul dan mengalirkannya langusng ke sungai atau ke
parit drainase utma. Ukuran parit bervariasi, namun biasanya ukurannya lebar 3-5 m dibagian atas, 1
m dibagian bawah dengan kedalaman 2 – 2,5 m.
Main Drain (drainase utama)
Parit yang menerima air dari drainase pembuang dan mengalirkannya ke sungai, bila letak sungai
terlalu jauh untuk dicapai oleh drainase pembuang. Main drain dibuat sejajar dengan main rood.
Ukuran parit bervariasi, namun biasanya ukurannya lebar 3-4,5 m dibagian atas, 3 m dibagian bawah
dengan kedalaman 3 – 4 m. Pembuatan main drain di lahan gambut bersamaan dengan pembuatan
jalan tanggulan.
Collection Drain (drainase pengumpul)
Parit yang berfungsi menampung air dari drainase lapangan. Ukuran parit bervariasi, namun
biasanya ukurannya Sama halnya dengan main drain, maka pembuatan collection drain juga harus
ditentukan satu arah. Collection drain dibuat sejajar dengan collection rood. Ukuran parit bervariasi,
namun biasanya ukurannya lebar 2-2,5 m dibagian atas, 0,6 m dibagian bawah dengan kedalaman
1,25-2 m.
Field drain (drainase lapangan)
Parit yang searah dengan barisan pohon kelapa sawit. Ukuran parit bervariasi, namun biasanya
ukurannya lebar 1 m dibagian atas, 0,3 m dibagian bawah dengan kedalaman 0,9-1,2 m. Seluruh
parit drainase ini sebaiknya sudah dibangun sebelum penanaman kelapa sawit dilaksanakan. Hal
tersebut dimaksudkan agar tanaman kelapa sawit dapat tumbuh optimal, diusahakan permukaan air
tanah berada pada kedalaman ≥ 80 cm dari permukaan tanah.

Anda mungkin juga menyukai