Anda di halaman 1dari 14

h M ah Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

lmia
lI a

sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

EKSPLOITASI TUBUH PEREMPUAN DALAM IKLAN


(ANALISIS SEMIOTIKA IKLAN TELEVISI GIV BEAUTY SOAP
“TAMPIL MEMUKAU PENUH PESONA”).
EXPLOITATION OF WOMEN'S BODY IN ADVERTISING (SEMIOTICS
ANALYSIS OF GIV BEAUTY SOAP TELEVISION ADVERTISEMENT
“LOOK STUNNING FULL OF CHARM”)

Ayu Wulandari1), Hamdani, M.Syam 2)


Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala

ABSTRAK - Penelitian ini berjudul “Eksploitasi Tubuh Perempuan dalam


Iklan (Analisis Semiotika Iklan Televisi GIV Beauty Soap “Tampil
Memukau Penuh Pesona”)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis bagaimana eksploitasi tubuh perempuan
dalam iklan GIV Beauty Soap. Iklan perempuan sering dimanfaatkan
bagian tubuhnya untuk kepentingan pihak tertentu. Misalnya, kulit putih
mulus, bagian dada, leher, gerakan tubuh serta mimik wajah untuk
menarik perhatian khalayak. Perempuan memiliki daya tarik yang besar
dalam insdustri periklanan. Bagian tubuh perempuan sering dipublikasi
tanpa memperhatikan norma dan etika media. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan analisis
semiotika Roland Barthes yang berusaha menemukan makna yang
tersembunyi dibalik sebuah tanda melalui makna denotasi, konotasi, dan
mitos yang mencoba memaparkan dan menjelaskan makna yang
terkandung dalam iklan GIV Beauty Soap yang mengeksploitasi tubuh
perempuan pada bagian dada, mimik wajah dan gerakan menggoda.
Hasil penelitian menunjukkan ada tiga makna semiotika menurut Roland
Barthes. Makna denotasi adalah iklan ini menggambar-kan seorang
perempuan yang sedang mandi dengan balutan sabun. Makna konotasi
dalam iklan ini adalah menjelaskan pada khalayak bahwa tubuh
perempuan dijadikan objek seksual dalam memancing daya tarik para
konsumen, baik eksploitasi dalam gerakan tubuh, maupun ekspresi atau
mimik wajah. Selain itu, iklan ini juga mengeksplor sensualitas tubuh

Corresponding Author : ayuwulandari1202@gmail.com 371


JIM FISIP Unsyiah: AGB, Vol. 2. №. 4, November 2017
(1 Mahasiswi, 2 Pembimbing)
h M ah Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lmia
lI a

sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

perempuan guna memanfaatkannya sebagai alat untuk menjual produk


GIV Beauty Soap.Sementara Makna Mitos dalam iklan ini memberi-kan
pemahaman yang diturunkan secara turun menurun bahwa perempuan
yang cantik harus memiliki kriteria ideal seperti bertubuh langsing,
berkaki indah, paha dan pinggul ramping, buah dada cukup besar,
rambut lurus panjang dan kulit putih mulus.

Kata Kunci: Eksploitasi, Analisis Semiotika, Iklan GIV Beauty Soap

ABSTRACT - This study entitled “Exploitation of Women's Body in Advertising


(Semiotics Analysis of GIV Beauty Soap Television Advertisement “Look
stunning full of charm”)” The purpose of this research is to know and analyze
how the exploitation of women's body in GIV Beauty Soap. The existence of
women in advertising is often used for the sake of certain parties by exploiting
their body parts. Example of the exploitation is smooth and white skin, chest area,
neck part, body movements and facial expressions to attract the attention of
public. Women have a great appeal in advertising industry. Furthermore, women
body parts often published regardless norms and ethics of media. This research
uses descriptive qualitative method with semiotics analysis explained by Roland
Barthes who tried to find the implicit meaning of hidden message by means of its
denotation, connotation, and myth that explain the meaning contained the
exploitation of women's body in GIV Beauty Soap. The results of this study
indicate that GIV Beauty Soap advertisment exploits women's bodies on the chest,
facial expression and seductive movements. Semiotics on GIV Beauty Soap
advertisement in terms of denotation, this advertisement describes a woman who
was bathing with full of soap. In terms of connotation, this advertisement
suggests to the audience that the women body is a sexual object in luring the
appeal of consumers, not only exploitation in body movement, but also expression
or facial expression. Besides, this advertisement also explores the sensuality of the
women body parts to use it as a tool to sell products GIV Beauty Soap.
Meanwhile, in terms of myth, this advertisement provides a downwardly derived
understanding that beautiful women should have ideal criteria such as proper
body shape, beautiful legs, thighs and slim hips, large breast, long straight hair
and smooth and white skin.

Eksploitasi Tubuh Perempuan Dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan 372


Televisi Giv Beauty Soap “Tampil Memukau Penuh Pesona”)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4, November 2017
(1 Mahasiswi, 2 Pembimbing)
h M ah Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lmia
lI a

sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

Keywords: Exploitation, Semiotics Analysis, GIV Beauty Soap Advertisement

PENDAHULUAN
Perbincangan mengenai perempuan akan senantiasa menarik,
apalagi jika dihubungkan dengan media massa yang setiap hari dinikmati
oleh berbagai kalangan. Namun, selama bertahun-tahun peran
perempuan di media digambarkan hanya sebagai objek saja. Pada
umumnya perempuan dianggap makhluk yang dapat mendatangkan
keuntungan.
Dalam media periklanan, eksploitasi tubuh perempuan memiliki
nilai jual yang sangat tinggi. Perempuan dengan keindahan tubuhnya
digambarkan sebagai makhluk pemuas kebutuhan. Cenderung para
perempuan yang ditampilkan harus menarik, paras yang cantik, memiliki
postur tubuh yang ideal dan anggun. Sosok seperti itulah yang menjadi
tipe perempuan sebagai idola para peraup keuntungan untuk dijadikan
model iklan dalam produk yang ingin dipasarkan.
Menurut Tom Reichert seorang profesor komunikasi dan
periklanan, menjual seks melalui iklan bukanlah hal yang baru. Upaya
pemasar di Barat mempromosikan produk dengan memanfaatkan imaji-
imaji seksual sudah terjadi sejak 1850-an (Cakram, 2008:22).
Iklan Televisi GIV Beauty Soap merupakan salah satu iklan yang
mengangkat tema eksploitasi tubuh perempuan. Iklan ini juga menjadikan
perempuan sebagai objek dalam media periklanan. GIV Beauty Soap
merupakan produk yang diluncurkan oleh Wings Group yang saat ini
menjadi pemimpin pasar untuk produk kebutuhan rumah tangga seperti
sabun, deterjen, shampoo, pasta gigi. PT. Wings Surya adalah perusahaan
yang didirikan pada tahun 1948, di Surabaya. Wings Group dalam
menarik perhatian konsumen memasang iklan secara kontinyu di
beberapa stasiun televisi nasional, salah satunya SCTV pada program-
program populer, serta melakukan aktifitas sosial dan promosi lainnya.
Iklan Televisi GIV Beauty Soap memiliki beberapa hal menarik
berupa eksploitasi tubuh perempuan dalam dunia periklanan, lebih

Eksploitasi Tubuh Perempuan Dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan 373


Televisi Giv Beauty Soap “Tampil Memukau Penuh Pesona”)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4, November 2017
(1 Mahasiswi, 2 Pembimbing)
h M ah Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lmia
lI a

sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

menonjolkan lekuk tubuh perempuan serta pose yang sexy. Berdasarkan


referensi yang penulis dapatkan dari Youtube, video iklan Iklan Televisi
GIV Beauty Soap tersebut telah dibuka sebanyak 2.482 kali putar.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana deskripsi eksploitasi tubuh
perempuan dalam Iklan Televisi GIV Beauty Soap. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana eksploitasi tubuh
perempuan dalam Iklan Televisi GIV Beauty Soap.

TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Peneliti
menggunakan analisis semiotika Roland Barhes karena pada umumnya
banyak digunakan dalam menganalisis iklan atau film (Sobur, 2004:15).
Analisis semiotika berusaha menemukan makna yang tersembunyi
dibalik sebuah tanda (teks, iklan dan berita). Menurut Barthes dalam
Nawiroh Vera (2014:27), bahwa semiotika hendak mempelajari bagaimana
kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things).
Barthes memperjelas sistem signifikasi dua tahap dalam peta
berikut ini :
Konotasi
Petanda
Denotasi
Penanda Mitos
Gambar 2.1. Peta Tanda Roland Barthes
Sumber Fiske Dalam Sobur (2004:127)

Dalam analisis semiotika Barthes lebih mengutamakan makna


denotasi, makna konotasi dan mitos. Makna denotasi sendiri merupakan
makna yang sesungguhnya. Kemudian makna konotasi merupakan
makna kiasan dari sebuah makna. Sedangkan mitos sendiri ialah suatu
bentuk pesan atau tuturan dari masyarakat pada masanya yang harus
diyakini kebenarannya tetapi tidak dapat dibuktikan.

Eksploitasi Tubuh Perempuan Dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan 374


Televisi Giv Beauty Soap “Tampil Memukau Penuh Pesona”)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4, November 2017
(1 Mahasiswi, 2 Pembimbing)
h M ah Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lmia
lI a

sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

Ketidakadilan gender terjadi pada laki-laki dan perempuan secara


turun-temurun, hal tersebut menjadi kebiasaan yang akhirnya gender
diyakini sebagai kodrat dan diterima oleh masyarakat umum. Fenomena
gender di masyarakat terjadi akibat bias gender yang terjadi, seperti
subordinasi dan stereotype.
Keindahan perempuan menempatkan perempuan dalam stereotip
membawa mereka ke sifat-sifat di sekitar keindahan. Seperti perempuan
harus tampil menawan pandai mengurus rumah tangga, memasak, tampil
prima untuk menyenangkan suami, pantas diajak ke berbagai acara,
cerdas dan berpengetahuan. Stereotip ini menjadi ide dan citra sekaligus
sumber eksploitasi perempuan di berbagai media, juga menjadi protes
terhadap iklan-iklan yang dianggap “melecehkan” citra itu (Bungin,
2006:356). Sedangkan menurut Glosarium Seks dan Gender, eksploitasi
berarti memanfaatkan tubuh seseorang (perempuan) untuk kepentingan
sesuatu (misal:bisnis); penindasan perempuan yang malah dilanggengkan
oleh berbagai cara dan alasan karena menguntungkan (Sugihastuti,
2007:58).
Dalam kehidupan sehari-hari perempuan banyak digunakan dalam
iklan televisi. Keterlibatan tersebut didasari dua faktor utama
(Widyatama, 2005:41). Pertama perempuan disebut sebagai pasar yang
sangat besar dalam sebuah perindustrian. Dan kedua adalah bahwa
perempuan memiliki kepercayan yang luas dan diakui mampu
menguatkan pesan iklan.
Iklan adalah salah satu media untuk mempromosikan dan
menyampaikan pesan melalui suatu media. Iklan produk dan jasa sering
dinikmati oleh pemirsa yaitu iklan yang tampil di sela-sela tayangan
program televisi baik berita maupun non-berita. Sebagai salah satu bidang
promosi yang sangat berpengaruh, iklan televisi mampu menghadirkan
gambar serta audio visual bagi khalayak yang menyaksikannya. . Salah
satunya adalah produk kebutuhan rumah tangga “GIV Beauty Soap”
menampilkan iklan yang menggambarkan seorang perempuan yang
begitu menikmati kesegaran dan kelembutan ketika menggunakan sabun
GIV Beauty Soap saat mandi.

Eksploitasi Tubuh Perempuan Dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan 375


Televisi Giv Beauty Soap “Tampil Memukau Penuh Pesona”)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4, November 2017
(1 Mahasiswi, 2 Pembimbing)
h M ah Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lmia
lI a

sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

Menurut profil Wings melalui situs m.vimale.com, Sabun GIV


Beauty Soap merupakan produk yang diproduksi oleh PT. Wings Surya,
yaitu perusahaan yang didirikan pada tahun 1948, di Surabaya. Berawal
dari industri kecil namun kini menjelma menjadi perusahaan raksasa dan
menghasilkan produk-produk berkualitas internasional dengan harga
yang ekonomis. Wings Group menjadi pemimpin pasar untuk produk
kebutuhan rumah tangga seperti sabun, deterjen, shampo, pasta gigi.
Selain itu, brand produk Wings sudah akrab dengan masyarakat
Indonesia dan menjadi salah satu pilihan produk terbaik. Produk Wings
juga berhasil melakukan ekspansi dengan mengirimkan produknya ke
manca Negara. Demi mensukseskan perusahaan, Wings Group selalu
melakukan inovasi dalam pengembangan produk dengan visi
memberikan kepuasan bagi konsumennya.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
Perangkat semiotika dari Roland Barthes dimana pendekatan semiotika
ini merupakan bagian dari penelitian kualitatif yang digunakan untuk
menemukan makna (denotasi, konotasi, dan mitos) di balik sebuah tanda
dalam iklan televisi.
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah tayangan Iklan Televisi
GIV Beauty Soap. Alasan peneliti menggunakan Iklan Televisi GIV Beauty
Soap sebagai subjek penelitian karena Iklan Televisi GIV Beauty Soap
merupakan iklan yang menggambarkan seorang perempuan yang sedang
mandi dengan balutan busa sabun GIV Beauty Soap. Sementara objek
penelitiannya adalah eksploitasi tubuh perempuan dalam Iklan Televisi
GIV Beauty Soap.
Dalam penelitian ini, sumber data terbagi dalam dua jenis sumber
data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data
primer dalam penelitian ini adalah berupa video Iklan Televisi GIV Beauty
Soap yang di download melalui youtube. Sedangkan Pengumpulan data
sekunder pada penelitian ini dilakukan dengan penelitian kepustakaan
dan pencatatan dokumen, yaitu dengan cara pengumpulan data dari

Eksploitasi Tubuh Perempuan Dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan 376


Televisi Giv Beauty Soap “Tampil Memukau Penuh Pesona”)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4, November 2017
(1 Mahasiswi, 2 Pembimbing)
h M ah Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lmia
lI a

sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

literatur kepustakaan yang terkait dengan penelitian ini seperti, buku-


buku referensi, jurnal, penelitian, dan internet searching.
Unit analisis adalah pesan yang akan diteliti melalui analisis isi
pesan yang dimaksud berupa gambar, judul, kalimat, paragraf dan
adegan dalam isi sebuah tayangan atau seluruh isi pesan (Dody M,
2005:53). Unit analisis dalam penelitian ini adalah scene Iklan Televisi GIV
Beauty Soap yang akan dianalisis melalui analisis semiotika Roland
Barthes.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mengamati rekaman video Iklan GIV Beauty Soap, selanjutnya peneliti
akan menganalisis berdasarkan sign atau tanda yang terlihat jelas pada
video Iklan GIV Beauty Soap, yang akan menghasilkan makna denotasi,
konotasi, dan mitos. Peneliti juga akan mengamati berdasarkan angle
kamera seperti pemaknaan long shoot, medium shoot dan lainnya yang
terdapat dalam pada lampiran scene Iklan GIV Beauty Soap.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Scene pertama menampilkan dua sosok perempuan yang sama.
Namun yang unik, dua sosok tersebut ditampilkan dengan gesture dan
sudut pandang yang berbeda dalam memaknai feminitas. Sosok pertama
terlihat jelas mengenakan pakaian terbuka khusunya bagian dada, sedang
menikmati aroma keharuman kulitnya terlihat dari kedua tangannya yang
berada tepat didepan hidung. Namun, pada sosok kedua gambar
perempuan ditampilkan dengan size yang lebih besar dan menampilkan
potret perempuan secara seksual menarik perhatian. Kibasan rambut yang
terhempas mengikuti gerakan perempuan, mengikuti ekspresi senyum
menggoda, dan tatapan matanya serta kedua tangan yang mengulur di
bagian leher. Shoot selanjutnya dalam scene ini menampilkan 6 rangkaian
sabun GIV baru dengan background hempasan botol parfum serta bunga
mawar merah. Varian produk GIV baru menjelaskan bahwa produk PT.
Wings memiliki rangkaian warna yang beragam. Bunga mawar merah
yang terhempas dalam scene ini melambangkan keindahan, rasa hormat,
cinta dan kasih sayang yang dirasakan bagi para pengguna produk GIV

Eksploitasi Tubuh Perempuan Dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan 377


Televisi Giv Beauty Soap “Tampil Memukau Penuh Pesona”)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4, November 2017
(1 Mahasiswi, 2 Pembimbing)
h M ah Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lmia
lI a

sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

baru. Tampilan kemasan 6 varian GIV baru tampil dengan lebih cantik
dan lebih berkelas dibandingkan kemasan GIV yang sebelumnya. Hal
tersebut segaris dengan narasi “lebih cantik lebih berkelas”.
Scene kedua kembali menampilkan dua sosok perempuan,
keduanya ditampilkan dengan gesture dan sudut pandang yang berbeda.
Sosok pertama tampil dengan size yang besar pada bagian tengah layar,
dengan tatapan yang menggoda disertai gerakan tubuh yang menarik
perhatian. Bagian dada atas yang terbuka serta senyum menawan hingga
memperlihatkan gigi memberikan potret bahwa perempuan mampu
memikat hati para konsumen untuk mengingatnya. Namun pada sosok
kedua, tampilan perempuan yang terdapat pada scene kedua kembali
ditampilkan dalam scene ini. Jika pada sosok pertama tampil tanpa
busana, namun pada sosok kedua hadir dengan pakaian dengan dada atas
yang terbuka dan rambut yang panjang. Serta kedua tangan yang berada
pada bagian hidung seolah menggambarkan wangi yang ditimbulkan
setelah menggunakan sabun GIV Beauty Soap. Hal tersebut jelas
ditampilkan didukung dengan tulisan “lebih wangi” pada scene ini. Shoot
selanjutnya kembali tampak dua sosok perempuan dengan gesture yang
berbeda. Sosok pertama tampil perempuan dengan pakaian berwarna
merah muda, bagian dada yang terbuka dengan gerakan memutar dan
tangan yang yang mengusap bagian lengan tangan diiringi geraian
rambut yang berkibas seolah sangat menikmati keindahan kulitnya. Pada
sosok kedua, perempuan dihadirkan dengan tubuh yang terbuka tanpa
busana. Bagian belakang pundak hingga dada ditampilkan mampu
menggiurkan. Begitupun dengan wajah yang menghadap kebelakang
hingga memaksa kedua tangannya agar mampu tampil maksimal. Potret
keduanya terpancar penuh harum dan penuh pesona, tersirat dari tulisan
“harum mempesona” pada scene ini.
Scene ketiga menampilkan tiga sosok perempuan, masing-masing
mengenakan gaun soft berwarna abu-abu, merah muda dan biru muda.
Raut wajah memukau terlihat ketika perempuan bergaun merah muda
menghampiri keduanya. Kesempurnaan yang dirasakan perempuan
bergaun merah muda kembali menampilkan bagian dada terbuka dengan

Eksploitasi Tubuh Perempuan Dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan 378


Televisi Giv Beauty Soap “Tampil Memukau Penuh Pesona”)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4, November 2017
(1 Mahasiswi, 2 Pembimbing)
h M ah Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lmia
lI a

sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

senyum indah, membuat kedua perempuan lain terpukau melihatnya.


Shoot selanjutnya muncul 6 varian kemasan sabun GIV Beauty Soap
dengan warna berbeda namun tetap menampilkan foto perempuan.
Terdapat logo PT. wings pada kiri atas scene ini bernarasikan “Tampil
memukau penuh pesona” dan narasi tersebut juga tertulis pada bagian
tengah scene ini. PT. Wings memasarkan produk GIV Beauty Soap dengan
varian berbeda namun setiap varian memasang gambar perempuan yang
cantik parasnya dan penuh pesona. Kalimat ‘Tampil Memukau Penuh
Pesona’ yang mengikutinya menjelaskan bahwa hanya dengan membeli
dan menggunakan produk GIV Beauty Soap, konsumen dapat tampil
memukau penuh pesona.
Dalam undang-undang penyiaran, batasan eksploitasi tercantum
dalam Standar Program Siaran KPI Tahun 2012 Pasal 58 ayat (4) dan Pasal
18 bahwa siaran iklan dilarang menayangkan gerakan tubuh dan tarian
erotis. Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut berimplikasi pada sanksi
administrasi berupa penghentian sementara mata acara yang bermasalah
sesuai ketentuan Pasal 80 dan Pasal 75.
Melalui analisis semiotika Roland Barthes, penulis menemukan
eksploitasi tubuh perempuan serta makna yang terkandung dalam iklan
GIV Beauty Soap. Menurut widytama (2005) iklan komersial selalu
memiliki tujuan akhir mempersuasi dan menarik khalayak untuk respek
terhadap produk yang ditawarkan. Untuk itu, perempuan dijadikan objek
utama karena penggunaan perempuan dalam iklan-iklan komersial pada
umumnya selalu dikaitkan dengan berbagai aura keindahan dan
sensualitas yang melekat pada sang model. Pengeksploitasian tubuh
perempuan dalam iklan menimbulkan ketidakadilan pada perempuan,
diantaranya pelecehan seksual, stereotype dan subordinasi.
Secara denotasi iklan ini menggambarkan seorang perempuan yang
menunjukan mandi dengan balutan busa sabun. Model iklan mandi
dengan slow motion mengusap sabun batang GIV pada bagian pundak,
punggung, lengan, dan dada atasnya dengan lembut bersama busa yang
melimpah. Model iklan juga menghirup aroma sabun di tangannya
dengan rona yang rileks, bahagia, namun sensual.

Eksploitasi Tubuh Perempuan Dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan 379


Televisi Giv Beauty Soap “Tampil Memukau Penuh Pesona”)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4, November 2017
(1 Mahasiswi, 2 Pembimbing)
h M ah Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lmia
lI a

sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

Secara konotasi iklan sabun GIV Beauty Soap menjelaskan kepada


khalayak bahwa tubuh perempuan dijadikan objek seksual dalam
memancing daya tarik para konsumen, baik eksploitasi dalam gerakan
tubuh maupun ekspresi atau mimik wajah. Serta mengeksplor sensualitas
tubuh perempuan guna memanfaatkannya sebagai alat untuk menjual
produk GIV Beauty Soap. Setiap scene dalam iklan ini, perempuan
direpresentasikan sebagai makhluk yang cantik, ideal, mulus, dan
memiliki kulit putih. Setiap scene dapat dilihat latar belakang yang
digunakan merupakan rangkaian bunga mawar yang terdiri dari aneka
warna mulai dari mawar putih, merah muda, ungu, hijau, biru dan
kuning menandakan kemewahan, kelembutan, kasih sayang, keindahan,
keharmonisan, dan kehangatan hati. Terdapat juga botol parfum bewarna
merah muda yang terbuat dari kaca yang dihiasi bunga mawar memberi
makna bahwa aroma wangi yang elegant pada parfum terdapat pada
sabun GIV Beauty Soap. Hal ini menandakan bahwa perempuan
mempunyai nilai tambah ketika memiliki tubuh yang tak hanya cantik
namun juga wangi.
Mitos yang ditemukan dalam penelitian ini adalah berupa
pemahaman yang diturunkan secara turun menurun bahwa perempuan
yang cantik harus memiliki kriteria ideal seperti bertubuh langsing,
berkaki indah, paha dan pinggul ramping, buah dada cukup besar,
rambut lurus panjang dan kulit putih mulus.
Secara kodrati, perempuan mampu menarik perhatian baik laki-laki
maupun perempuan. Disadari atau tidak, perempuan menjadi objek yang
menarik. Iklan GIV Beauty Soap dengan model perempuan tidak hanya
memberikan kesan memuaskan kaum pria, akan tetapi berhasil menjadi
senjata psikologis iklan yang ampuh memberikan kepuasan tersendiri
pada kaum perempuan. Tidak seperti kaum pria, ekspresinya akan biasa
saja bila melihat pria lain lebih rapi atau keren. Akan tetapi, perempuan
bila melihat perempuan lain lebih rapi atau lebih cantik akan mudah
tertarik bahkan cenderung ingin seperti perempuan tersebut (Eki
Rinaningputri, 134:2011).

Eksploitasi Tubuh Perempuan Dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan 380


Televisi Giv Beauty Soap “Tampil Memukau Penuh Pesona”)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4, November 2017
(1 Mahasiswi, 2 Pembimbing)
h M ah Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lmia
lI a

sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

Dalam penelitian ini, penulis menemukan bahwa patokan ukuran


cantik memberi dampak terhadap budaya yang menggerakkan
perempuan untuk memiliki tubuh ideal dan kulit putih mulus. Hal inilah
yang mendasari industri kapitalis untuk meraup keuntungan dalam
mengembangkan dan memasarkan produk kecantikan mereka. Maka dari
itu, dengan adanya iklan yang mengeksploitasi tubuh perempuan seperti
iklan GIV Beauty Soap ini diharapkan mampu membuka mata hati para
khalayak, agar perempuan tidak hanya dinilai objek yang memiliki daya
tarik dalam iklan oleh kecantikan dan keindahan tubuhnya, namun
mampu mempunyai peran yang cukup besar dalam dunia periklanan
sesuai dengan kinerja dan kemampuan yang dimiliki.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan uraian analisis data pada bab sebelumnya, maka
peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan makna pesan yang
terkandung dalam iklan sabun GIV Beauty Soap adalah sebagai berikut:
1. Eksploitasi tubuh perempuan pada iklan GIV Beauty Soap secara
dominan terletak pada bentuk tubuh yang ditampilkan,
pemilihan gesture tubuh, setting tempat, serta teknik kamera
yang mendukung image yang tampil.
2. Dalam iklan ini muncul eksploitasi perempuan yang menjadi
tujuan dari penelitian ini yaitu makna denotasi, makna konotasi
dan mitos.
Adapun saran peneliti untuk penelitian ini adalah kepada masyarakat
atau konsumen, agar dapat mengambil pesan positif dari iklan yang
ditayangkan, khususnya iklan yang mengeksploitasi tubuh perempuan.
Masyarakat diharapkan sadar akan maraknya eksploitasi tubuh
perempuan yang sering dilakukan oleh oknum kapitalis baik dalam iklan,
maupun perfilman. Sehingga kedepannya kedudukan perempuan baik
dalam dunia periklanan maupun dunia perfilman dapat memiliki
kesetaraan dan kesempatan yang sama dalam mengembangkan
potensinya seperti laki-laki. Serta masyarakat diharapkan lebih kritis akan

Eksploitasi Tubuh Perempuan Dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan 381


Televisi Giv Beauty Soap “Tampil Memukau Penuh Pesona”)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4, November 2017
(1 Mahasiswi, 2 Pembimbing)
h M ah Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lmia
lI a

sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

iklan yang mengandung eksploitasi tubuh perempuan yang marak di


dunia pertelevisan dari tahun ke tahun.
Bagi para perusahaan, produser iklan, serta kaum kapitalis, diharapkan
agar memproduksi iklan khususnya tentang produk yang berhubungan
dengan perempuan, yang selain menghibur, menyampaikan informasi,
namun mampu memberikan nilai didik pada masyarakat agar
berkembang ke arah jauh lebih baik melalui nilai positif yang terkandung
dalam iklan. Sehingga dapat dijadikan wawasan maupun wacana
introspeksi diri melalui pesan yang disampaikan pada iklan.

DAFTAR PUSTAKA
Cakram. 2008. “Iklan dengan Kandungan Seks: Sensual atau Jorok?” Edisi 290-
04/2008.
Ghozali, Dody M. 2005. Communication Measurement: Konsep dan Aplikasi
Pengukuran Kinerja Public Relation. Bandung: Simbiosa Ekatama
Media.
Eki Rinaningputri. 2011. “Eksploitasi Perempuan Dalam Iklan (Studi Semiotika
Visualisasi Eksploitasi Perempuan Dalam Iklan Produk Guess pada
Majalah Cleo dan Elle Di Indonesia)”. Jurnal Ilmu Komunikasi
Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.
Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugihastuti dan Saptiawan. 2007. Gender dan Inferioritas Perempuan: Praktik
Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Edisi 1, Bandung: Alfabeta.
VeraWidyatama, Rendra. 2005. Pengantar Periklanan. Jakarta: Buana
Pustaka Indonesia.
VeraNawiroh. 2014. Semiotika Dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalila.
www.kpi.go.id
www.vimale.com

Eksploitasi Tubuh Perempuan Dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan 382


Televisi Giv Beauty Soap “Tampil Memukau Penuh Pesona”)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4, November 2017
(1 Mahasiswi, 2 Pembimbing)
h M ah Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lmia
lI a

sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

Lampiran Scene Iklan GIV Beauty Soap


Scene 1
Visual Narasi
- Temukan pesonamu yang
beragam

Visual 1
- Dalam 6 rangkaian GIV
baru, lebih cantik lebih
berkelas
Visual 2
Scene 2:
Visual Narasi
- Perpaduan bahan alami
dan parfum mewah yang
lebih wangi
Visual 1
- Hadirkan kelembutan dan
harum mempesona
bersama GIV baru
Visual 2
Scene 3:
Visual Narasi
- Kilau cahaya cantikmu
semakin sempurna

Visual 1
- Tampil memukau Penuh
pesona bersama GIV baru

Visual 2

Eksploitasi Tubuh Perempuan Dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan 383


Televisi Giv Beauty Soap “Tampil Memukau Penuh Pesona”)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4, November 2017
(1 Mahasiswi, 2 Pembimbing)
h M ah Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
lmia
lI a

sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017

Jurn

wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

Eksploitasi Tubuh Perempuan Dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan 384


Televisi Giv Beauty Soap “Tampil Memukau Penuh Pesona”)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4, November 2017
(1 Mahasiswi, 2 Pembimbing)

Anda mungkin juga menyukai