5339 12337 1 PB
5339 12337 1 PB
lmia
lI a
sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
PENDAHULUAN
Perbincangan mengenai perempuan akan senantiasa menarik,
apalagi jika dihubungkan dengan media massa yang setiap hari dinikmati
oleh berbagai kalangan. Namun, selama bertahun-tahun peran
perempuan di media digambarkan hanya sebagai objek saja. Pada
umumnya perempuan dianggap makhluk yang dapat mendatangkan
keuntungan.
Dalam media periklanan, eksploitasi tubuh perempuan memiliki
nilai jual yang sangat tinggi. Perempuan dengan keindahan tubuhnya
digambarkan sebagai makhluk pemuas kebutuhan. Cenderung para
perempuan yang ditampilkan harus menarik, paras yang cantik, memiliki
postur tubuh yang ideal dan anggun. Sosok seperti itulah yang menjadi
tipe perempuan sebagai idola para peraup keuntungan untuk dijadikan
model iklan dalam produk yang ingin dipasarkan.
Menurut Tom Reichert seorang profesor komunikasi dan
periklanan, menjual seks melalui iklan bukanlah hal yang baru. Upaya
pemasar di Barat mempromosikan produk dengan memanfaatkan imaji-
imaji seksual sudah terjadi sejak 1850-an (Cakram, 2008:22).
Iklan Televisi GIV Beauty Soap merupakan salah satu iklan yang
mengangkat tema eksploitasi tubuh perempuan. Iklan ini juga menjadikan
perempuan sebagai objek dalam media periklanan. GIV Beauty Soap
merupakan produk yang diluncurkan oleh Wings Group yang saat ini
menjadi pemimpin pasar untuk produk kebutuhan rumah tangga seperti
sabun, deterjen, shampoo, pasta gigi. PT. Wings Surya adalah perusahaan
yang didirikan pada tahun 1948, di Surabaya. Wings Group dalam
menarik perhatian konsumen memasang iklan secara kontinyu di
beberapa stasiun televisi nasional, salah satunya SCTV pada program-
program populer, serta melakukan aktifitas sosial dan promosi lainnya.
Iklan Televisi GIV Beauty Soap memiliki beberapa hal menarik
berupa eksploitasi tubuh perempuan dalam dunia periklanan, lebih
sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Peneliti
menggunakan analisis semiotika Roland Barhes karena pada umumnya
banyak digunakan dalam menganalisis iklan atau film (Sobur, 2004:15).
Analisis semiotika berusaha menemukan makna yang tersembunyi
dibalik sebuah tanda (teks, iklan dan berita). Menurut Barthes dalam
Nawiroh Vera (2014:27), bahwa semiotika hendak mempelajari bagaimana
kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things).
Barthes memperjelas sistem signifikasi dua tahap dalam peta
berikut ini :
Konotasi
Petanda
Denotasi
Penanda Mitos
Gambar 2.1. Peta Tanda Roland Barthes
Sumber Fiske Dalam Sobur (2004:127)
sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
Perangkat semiotika dari Roland Barthes dimana pendekatan semiotika
ini merupakan bagian dari penelitian kualitatif yang digunakan untuk
menemukan makna (denotasi, konotasi, dan mitos) di balik sebuah tanda
dalam iklan televisi.
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah tayangan Iklan Televisi
GIV Beauty Soap. Alasan peneliti menggunakan Iklan Televisi GIV Beauty
Soap sebagai subjek penelitian karena Iklan Televisi GIV Beauty Soap
merupakan iklan yang menggambarkan seorang perempuan yang sedang
mandi dengan balutan busa sabun GIV Beauty Soap. Sementara objek
penelitiannya adalah eksploitasi tubuh perempuan dalam Iklan Televisi
GIV Beauty Soap.
Dalam penelitian ini, sumber data terbagi dalam dua jenis sumber
data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data
primer dalam penelitian ini adalah berupa video Iklan Televisi GIV Beauty
Soap yang di download melalui youtube. Sedangkan Pengumpulan data
sekunder pada penelitian ini dilakukan dengan penelitian kepustakaan
dan pencatatan dokumen, yaitu dengan cara pengumpulan data dari
sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
baru. Tampilan kemasan 6 varian GIV baru tampil dengan lebih cantik
dan lebih berkelas dibandingkan kemasan GIV yang sebelumnya. Hal
tersebut segaris dengan narasi “lebih cantik lebih berkelas”.
Scene kedua kembali menampilkan dua sosok perempuan,
keduanya ditampilkan dengan gesture dan sudut pandang yang berbeda.
Sosok pertama tampil dengan size yang besar pada bagian tengah layar,
dengan tatapan yang menggoda disertai gerakan tubuh yang menarik
perhatian. Bagian dada atas yang terbuka serta senyum menawan hingga
memperlihatkan gigi memberikan potret bahwa perempuan mampu
memikat hati para konsumen untuk mengingatnya. Namun pada sosok
kedua, tampilan perempuan yang terdapat pada scene kedua kembali
ditampilkan dalam scene ini. Jika pada sosok pertama tampil tanpa
busana, namun pada sosok kedua hadir dengan pakaian dengan dada atas
yang terbuka dan rambut yang panjang. Serta kedua tangan yang berada
pada bagian hidung seolah menggambarkan wangi yang ditimbulkan
setelah menggunakan sabun GIV Beauty Soap. Hal tersebut jelas
ditampilkan didukung dengan tulisan “lebih wangi” pada scene ini. Shoot
selanjutnya kembali tampak dua sosok perempuan dengan gesture yang
berbeda. Sosok pertama tampil perempuan dengan pakaian berwarna
merah muda, bagian dada yang terbuka dengan gerakan memutar dan
tangan yang yang mengusap bagian lengan tangan diiringi geraian
rambut yang berkibas seolah sangat menikmati keindahan kulitnya. Pada
sosok kedua, perempuan dihadirkan dengan tubuh yang terbuka tanpa
busana. Bagian belakang pundak hingga dada ditampilkan mampu
menggiurkan. Begitupun dengan wajah yang menghadap kebelakang
hingga memaksa kedua tangannya agar mampu tampil maksimal. Potret
keduanya terpancar penuh harum dan penuh pesona, tersirat dari tulisan
“harum mempesona” pada scene ini.
Scene ketiga menampilkan tiga sosok perempuan, masing-masing
mengenakan gaun soft berwarna abu-abu, merah muda dan biru muda.
Raut wajah memukau terlihat ketika perempuan bergaun merah muda
menghampiri keduanya. Kesempurnaan yang dirasakan perempuan
bergaun merah muda kembali menampilkan bagian dada terbuka dengan
sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
DAFTAR PUSTAKA
Cakram. 2008. “Iklan dengan Kandungan Seks: Sensual atau Jorok?” Edisi 290-
04/2008.
Ghozali, Dody M. 2005. Communication Measurement: Konsep dan Aplikasi
Pengukuran Kinerja Public Relation. Bandung: Simbiosa Ekatama
Media.
Eki Rinaningputri. 2011. “Eksploitasi Perempuan Dalam Iklan (Studi Semiotika
Visualisasi Eksploitasi Perempuan Dalam Iklan Produk Guess pada
Majalah Cleo dan Elle Di Indonesia)”. Jurnal Ilmu Komunikasi
Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.
Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugihastuti dan Saptiawan. 2007. Gender dan Inferioritas Perempuan: Praktik
Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Edisi 1, Bandung: Alfabeta.
VeraWidyatama, Rendra. 2005. Pengantar Periklanan. Jakarta: Buana
Pustaka Indonesia.
VeraNawiroh. 2014. Semiotika Dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalila.
www.kpi.go.id
www.vimale.com
sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
Visual 1
- Dalam 6 rangkaian GIV
baru, lebih cantik lebih
berkelas
Visual 2
Scene 2:
Visual Narasi
- Perpaduan bahan alami
dan parfum mewah yang
lebih wangi
Visual 1
- Hadirkan kelembutan dan
harum mempesona
bersama GIV baru
Visual 2
Scene 3:
Visual Narasi
- Kilau cahaya cantikmu
semakin sempurna
Visual 1
- Tampil memukau Penuh
pesona bersama GIV baru
Visual 2
sis
a
Volume 2, Nomor 4, November 2017
Jurn
wa
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP