KEWIRAUSAHAAN 1
12
FASILKOM, S1 Sistem KWU 1 Agung Wahyudi B., ST, MT,
TEKNIK, Informasi, dan lain
EKONOMI, dll. lain MM
Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan dasar- Mahasiswa diharapkan dapat
dasar perencanaan strategi mengertidasar-dasar perencana-an
marketing dan distribusi bisnis, strategi marketing dan distribusi
serta marketing digital terkini bisnis serta marketing digital
terkini.
A. Pendahuluan
Tumbuhnya persaingan menyebabkan kegiatan pemasaran sangat berperan dalam
meningkatkan penjualan karena pemasaran merupakan tali penghubung antara produsen dan
konsumen, sehingga dengan adanya sistem pemasaran akan menimbulkan suatu hubungan
dimana konsumen akan membutuhkan barang dan produsen akan menghasilkan barang
yang dibutuhkan konsumen. “Marketing mix merupakan kombinasi dari empat variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur
harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
Pencapaian tujuan perusahaan dibidang pemasaran salah satu kegiatan yang sangat penting
adalah saluran distribusi. Saluran distribusi akan berjalan baik atau berhasil jika menerapkan
suatu strategi distribusi yang tepat, efektif dan efisien. Strategi distribusi ini sangatlah penting
karena semakin cepat saluran distribusi maka barang akan cepat sampai di tujuan
(konsumen).
B. Marketing Strategy
Pengertian pemasaran dalam arti sempit adalah suatu kegiatan menjual dari produsen
ke konsumen tetapi pemasaran yang lebih luas yaitu suatu proses sosial yang manajerial
dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertahankan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Pengertian pemasaran menurut para ahli antara lain :
1. Basu Swastha DH (2009:5)
“Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.“ 11
2. Philip Kotler (2012) :
Pemasaran sebagai suatu proses social dan manajerial yang dilakukan seseorang atau
kelompok untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan,
penawaran, dan pertukarkan produk-produk yang bernilai dengan yang lainnya.
“ Marketing mix adalah kombinasi dari empat variable-variabel atau kegiatan inti dari sistem
pemasaran perusahaan, yakni; produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem
distribusi”.
Marketing Mix adalah “kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari
sistem pemasaran, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi”
(Basu Swastha, 2009:42).
Tekanan utama dari marketing mix adalah pasar karena pada akhirnya produk yang
ditawarkan oleh perusahaan diarahkan kepada pasar. Kebutuhan pasar teresbut dipakai
sebagai dasar untuk menentukan macam produknya, demikian pula keadaan pasar terhadap
berbagai alternatife harga, promosi dan distribusi.
Bauran pemasaran ini semakin lama semakin berkembang terutama dalam bidang jasa, tidak
hanya meliputi product, promotion, dan price (4P), namun juga meninjau dari segi place,
people, process, dan physical evidence yang selanjutnya dikenal dalam istilah bauran
pemasaran jasa sebagai 7P.
Konsep ini nantinya disesuaikan dengan kondisi perusahaan jasa yang akan
melaksanakannya, namun secara umum, konsep 7P ini (product, price, place, promotion,
people, process, dan physical evidence) digunakan untuk mengambil keputusan dalam
pembuatan strategi komunikasi pemasaran.
Produk jasa merupakan produk yang dapat memberikan manfaat, memenuhi kebutuhan
konsumen, dan dapat memuaskan konsumen. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli
barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dari sesuatu yang ditawarkan.
i. Barang pokok, yaitu barang yang dibeli secara tetap misalnya beras, sabun,
gula, kopi dan lain-lain
Yaitu barang-barang yang mempunyai ciri khas, dan untuk kebutuhan konsumen
yang memerlukan pelayanan khusus dan dapat dibeli di toko-toko tertentu atau
tempat tertentu.
Contoh : mobil mewah, perhiasan, permata, jam tangan mahal dan sebagainya.
d) Unsought goods
Yaitu barang – barang yang tidak dicari dan pemasarannya khusus dengan
mendatangi para konsumen
Contoh : asuransi
Barang –barang industri adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi oleh
perusahaan.pembeli barang-barang industri ini adalah perusahaan- perusahaan,
lembaga-lembaga, organisasi, perseorangan dan sebagainya.
Barang industri adalah barang-barang yang tidak dikonsumsi oleh konsumen, akan tetapi
barang ini harus diolah terlebih dahulu oleh perusahaa
2. Price / Harga
Penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan melakukan hal ini
dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga akan dapat mempengaruhi
pendapatan total dan biaya. Harga merupakan faktor utama penentu positioning produk
dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan
pelayanan, serta persaingan.
Dalam penetapan harga produk dapat mengenal juga masalah strategi penetapan harga.
Adapun strategi penetapan harga produk yang dilaksanakan adalah:
a. Rapid Skiming
Strategi yang dijalankan dengan menetapkan tingkat harga penjualan produk yang tinggi
dan dengan kegiatan promosi yang tinggi pula. Strategi ini mempunyai tujuan untuk
memperoleh laba perunit yang maksimal sebelum para pesaing memasuki pasar.
b. Rapid penetration
Strategi yang dijalankan dengan menetapkan harga produk rendah, sedangkan kegiatan
promosinya tinggi. Tujuan strategi ini agar perusahaan dapat memasuki pasar secepatnya
c. Slow Skiming
Strategi yang dijalankan dengan menetapkan harga penjualan produk yang tinggi. Tujuan
strategi ini adalah untuk memperoleh laba per unit setinggi-tingginya sebelum para
pesaing memasuki pasar
Strategi yang dijalankan dengan menetapkan harga jual produk yang rendah dengan
kegiatan promosi yang rendah. Tujuan dari strategi ini adalah merangsang pasar untuk
menyerap produk dengan cepat.
Jangkauan tempat menjadi suatu yang harus dipertimbangkan secara matang, tempat-tempat
yang strategis tentu memiliki peluang akses publik yang lebih baik, namun biaya sewa dari
tempat tersebut juga harus diperhitungkan sebagai konsekuensi dari kemudahan akses ke
konsumen.
Promosi merupakan segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan (to
inform), membujuk (to persuade), dan mengingatkan (to remind) pasar sasaran tentang
produk yang dihasilkan organisasi, individu ataupun rumah tangga (Kotler dan Keller, 2012).
People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi bisnis yang membutuhkan
sumber daya dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen untuk berhadapan dengan
karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal.
Layanan jasa ataupun kualitas produk sangat bergantung pada proses penyampaian jasa
kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu
sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan (quality assurance), seluruh operasional
perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh
karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya
bekerja.
Building merupakan contoh bagian dari bukti fisik, karakteristik ini bisa menjadi nilai tambah
bagi konsumen sebagai perusahaan jasa yang memiliki karakter. Perhatian terhadap interior,
perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang yang lapang menjadi
perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung.
C. Distribusi
Distribusi adalah salah satu elemen dari marketing mix. Distribusi dapat diartikan sebagai
kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang
dan jasa dari Prods eke konsumen.
Distribusi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam sistem pemasaran karena
distribusi yang efektif dan efisien maka barang akan cepat dipasarkan dan selanjutnya akan
dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen. Semua perusahaan perlu melakukan fungsi distribusi
dan hal ini sangat penting bagi pembangunan perekonomian masyarakat karena bertugas
menyampaikan barang dan jasa yang diperlukan oleh konsumen. Para ahli ekonomi sering
menggunakan istilah istilah faidah tempat, faidah waktu, faidah milik untuk menunjukan nilai
distribusi.
D. Saluran Distribusi
Saluran distribusi adalah sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang. Saluran distribusi, kadang-kadang disebut saluran
perdagangan atau saluran pemasaran, dapat didefinisikan dalam beberapa cara. Umumnya
definisi yang ada memberikan gambaran tentang saluran distribusi ini sebagai suatu rute atau
jalur.
Dari definisi tersebut dapat diketahui adanya beberapa unsur penting, yaitu:
b. mendistibusikannya.
Menurut Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, dan Dadi Andriana (2008) ada beberapa saluran
distribusi yang digunakan perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Distribusi Eksklusif
Distirbusi ini dilakukan oleh perusahaan dengan hanya menggunakan suatu pedagang
besar atau pengecer dalam daerah pasar tertentu.
2. Distribusi Intensif
Perusahaan berusaha menggunakan beberapa penyalur terutama pengecer sebanyak-
banyaknya untuk mendekati dan mencapai konsumen.
3. Distribusi Selektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi selektif ini berusaha memilih suatu jumlah
agen dan pedagang besar serta pengecer yang terbatas dalam suatu daerah geografis
Beberapa alternatif saluran distribusi yang ada didasarkan pada jenis barang dan segmentasi
pasarnya, yaitu :
1. Informasi
Fungsinya mengumpulkan data, mendistribusikan riset pemasaran serta informasi
intelijen mengenai faktor dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang dibutuhkan
untuk merencanakan dan membantu pertukaran.
2. Promosi
Fungsinya mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi mengenai suatu
perusahaan.
3. Kontak
Fungsinya menemukan dan berkomunikasi dengan calon pembeli.
4. Penyesuaian
Fungsinya membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli, termasuk
aktivitas seperti pembuatan, percetakan, pemotongan dan pengemasan.
5. Negosiasi
Fungsinya untuk mencapai persetujuan harga dan persyaratan lain dari tawaran
sehingga kepemilikan dapat dipindahkan.
Setiap bisnis yang berurusan dengan memindahkan produk dari satu tempat ke tempat
lainnya harus berhadapan dengan tantangan-tantangan dalam bentuk logistik dan distribusi.
Tidak peduli perusahaan tersebut bergerak di bidang perdagangan konvensional atau e-
commerce. Jadi, jika ada premis yang menyatakan bahwa ada friksi strategi distribusi antara
kedua bidang perdagangan tersebut, mungkin tujuannya lebih pada pencarian sensasi judul
cerita. Sehubungan dengan urusan distribusi dan logistik, pada umumnya usaha kecil dan
menengah (UKM) adalah segmen bisnis yang paling rentan terhadap masalah-masalah ini.
Dan pada akhirnya masalah tersebut dapat menggiring kepada mengeringnya sumber daya
yang dimiliki dan kumpulan konsumen yang jengkel.
Jika kita memerhatikan kanal distribusi konvensional, kanal tersebut terdiri dari satu atau lebih
produsen, pedagang besar, dan pedagang ritel yang setiap entitasnya berdiri secara terpisah
dan berusaha untuk memaksimalkan keuntungan tiap-tiap pihak (Kotler dan Armstrong,
2001). Dalam model tersebut, para distributor beroperasi secara independen atau mengikat
perjanjian tertentu dengan pemasok atau distributor lainnya. Karena praktik ini, jaringan
distribusi konvensional menjadi lebih terfragmentasi sebab pihak pabrikan, pedagang besar,
dan ritel menawar harga yang diberikan tiap pihak secara agresif.
Karena tiap-tiap anggota model distribusi konvensional bekerja secara independen dan
terpisah, tidak ada satu pun di antara mereka yang memiliki kontrol penuh terhadap anggota
lainnya. Sebagai contoh, para produsen yang bermain di model distribusi konvensional tentu
sangat mengetahui bahwa mereka tidak bisa mengontrol distributor produknya soal di mana
mereka harus menjual, harga yang ditetapkan ke konsumen, dan lain-lain. Di sini tidak ada
otoritas formal yang memberikan legitimasi untuk mengontrol pihak-pihak yang terlibat.
Adanya isu tambahan dalam bentuk maksimalisasi profit setiap anggota model distribusi
konvensional demi pemenuhan tujuan perusahaan juga menyebabkan kemunduran sistem
ini, karena rendahnya perhatian terhadap performa sistem distribusi secara holistik.
Patut menjadi catatan bahwa perusahaan yang paling berdaya adalah perusahaan yang
mampu mencari solusi kreatif dari masalah-masalah yang dihadapinya, termasuk masalah
distribusi dan logistik. Solusinya? Ada berbagai macam, mulai dari memotong biaya,
simplifikasi proses bagi para vendor, atau improvisasi pengalaman pelanggan.
Saat ini, perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan solusi-solusi kreatif tersebut dan
terekspos dengan baik adalah perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce.
Sebenarnya, bentuk perbaikan terhadap sistem distribusi konvensional dapat dilacak hingga
awal tahun 1980-an. Menurut Evangelista, et al (1984), solusi masalah yang dihadapi model
distribusi konvensional adalah penerapan sistem bauran pemasaran baik secara vertikal
maupun horizontal. Namun, untuk pembahasan strategi distribusi e-commerce,
bentuk sistem pemasaran vertikal merupakan yang paling mendekati dan paling banyak
digunakan.
Jelas bahwa si perusahaan e-commerce memahami bahwa semua tahapan mulai proses
produksi buku hingga distribusi ke tangan konsumen harus ada dalam kontrolnya. Jika ada
masalah muncul di salah satu bagian, perusahaan tersebut dapat mengatasinya sesegera
mungkin. Ini adalah model yang jauh lebih baik daripada model konvensional yang harus
berurusan secara rutin dengan agen-agen distributor, pengiriman produk, dan masih banyak
lagi.
Contoh lain yang berhubungan dengan distribusi dan pengiriman dari perusahaan e -
commerce adalah sebagai berikut. Berdasarkan data penjualan, lebih dari 90% penjualan
dihasilkan hanya dari satu kota (sebut saja kota X). Maka demi meningkatkan efisiensi biaya
distribusi dan pengiriman sekaligus menambah pengalaman positif pelanggan, perusahaan
e-commerce ini memutuskan: (1) memiliki armada distribusi sendiri di kota X; (2) menjanjikan
gratis biaya pengiriman di kota X kepada para konsumen dan; (3) menjanjikan waktu
pengiriman maksimal 24 jam sampai ke tangan konsumen. Perusahaan e-commerce ini
membuat keputusan-keputusan strategis berbasis data demi keberlangsungan perusahaan
dalam jangka panjang.
1. YouTube
3.WhatsApp
4. Instagram
Salah satu promosi produk di Instagram ads. Instagram sangat besar pasarnya di Indonesia.
Hal ini membuktikan bahwa pengaruh Instagram terhadap perilaku belanja, terutama selama
liburan, dengan 86 persenkonsumen liburan di Indonesia menggunakan aplikasi untuk ide-ide
belanja. Selain itu, Instagram menawarkan konten menarik pada feednya dan juga Instagram
story dalam berbagi konten singkat.
Ide kreatif kampanye ini bisa berfokus pada pembuatan iklan video yang sesuai dengan format
dan daya tarik Cerita Instagram. Untuk bisnis yang ingin beriklan di Instagram Stories, Anda
perlu menyesuaikan konten dengan platform dan sikap audiens lokal yang menggunakannya.
Daftar Pustaka
https://marketing.co.id/solusi-kreatif-strategi-distribusi-di-era-digital/
https://www.bilsonsimamora.com/promotion-strategy-2/
http://hennysmk15.blogspot.com/2015/09/marketing-mix.html
http://eprints.uny.ac.id/16159/1/Oky%20Ardiyanta.pdf