System
Instalasi-Operasi ESP
1
OC & OE ESP Tahun 2015
24/04/2015 3
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
4 TON
Rangka Lifting
2 TON 2 TON
25 % 50 % 25 %
24/04/2015 4
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
24/04/2015 5
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
Kabel
10 Ton
5 Ton
30°
Kunci Kunci
24/04/2015 7
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
24/04/2015 8
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
Rel Kabel
Bila memungkinkan letak rel kabel 75 sampai 100 ft dari sumur dan dalam jangkauan
pandang operator rig. Untuk mengurangi akibat gesekan terhadap kabel , sumbu rel
harus tegak lurus terhadap sumur dan ujung kabel harus keluar dari atas rel. Kabel
harus digulung / diulur dari rel secara perlahan. Landasan untuk kabel dittik B untuk
menghindari batu/kerikil /lumpur terikut kedalam sumur selama RIH. Gaya mekanik
yang bekerja pada kabel dititik A sebaiknya tidak melebihi 100 lbs. Periksa apakah
terjadi kerusakan kabel selama transportasi.
Ceble sheeve
Perhatikan cable sheeve harus digulung dirig dengan ketinggian maksimum 30 ft dalam
garis lurus dengan rel kabel dan sumur. Gunakan rantai back up untuk safety, tinggi
sheeve sebaiknya hanya kurang lebih 10 feet.
24/04/2015 9
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
24/04/2015 10
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
Persiapan Instalasi
Kualitas pelaksanaan instalasi memegang peranan penting didalam kesuksesan operasi
submersible pump systems. Melaksanakan instalasi dengan tergesa gesa adalah suatu
kesalahan. Setiap produk merekomendasikan prosedur pelaksanaan instalasi
berdasarkan hasil penyelidikan dan pengalaman puluhan tahun, tetapi sebenarnya
teknisi dilapangan ialah kunci kesuksesan.
a. Yakinkan disumur tidak terjadi masalah dengan casing, kalau perlu lakukan casing
scrapper dan cleant out sumur terlebih dahulu.
b. Jangan pernah tergesa gesa didalam melaksanakan instalasi.
c. Yakinkan komponen submersible pump ditangani sesuai prosedur, diangkat, dikirim
dan diletakan dengan hati hati sesuai prosedur.
d. Yakinkan bahwa rig diatur ( aligned ) tepat dipusat sumur. Aligment ini harus
diperiksa secara berkala pelaksanaan instalasinya, dan jangan segan segan meminta
rig / work over supervisor mengalign kembali bila terjadi penyimpangan.
e. Jangan memberikan tegangan/ beban berlebih kepada kabel selama proses
instalasi, misalnya menggantung vable sheeve melalui 30 ft tidak meng “ulur “
kabel pada saat RIH dan sebagainya.
24/04/2015 11
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
Persiapan Instalasi
f. Pastikan bahwa seluruh alat yang akan digunakan seperti tubing slips, backup
tongs, motor clamps dan lainya adalah dari ukuran yang benar dan berfungsi
baik.
g. Selalu cabut/turunkan tubing dengan hati hati agar tidak merusak kabel.
Gunakan tubing slip dan backup tongs untuk mencegah kabel terpuntir seperti
ular melilit ditubing mengakibatkan kabel putus / terjepit.
h. Yakinkan “ cable banding sesuai prosedur “ tidak terlalu kuat sehingga
menyebabkan kabel terjepit, tetapi juga tidak terlalu lemah sehingga kabel
tidak melorot.
i. Lakukan pengukuran RESISTANSI / Insulasi phasa phasa dan phasa ground
setiap 2 stand sehingga dapat mengurangi “ lost time “
j. Usahakan switch board ditempatkan minimal 50 ft dari sumur dan
mengunakan junction box.
k. Keselamamatan adalah prioritas.
24/04/2015 12
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
24/04/2015 13
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
Memeriksa Kabel
Pengukuran phasa – phasa dan phasa – ground pada kabel baru seharusnya
menunjukan hasil mendekati tak terhingga ) megger 1000 Vdc membaca >2000
Mohms ) Reda merekomendasikan mengunakan kabel dengan insulasi minimum
1500 M Ohms dan memperhatikan faktor faktor lain seperti temperatur dan volt
rating , resistansi terhadap gas dan cairan kimia. Kondisi pisik juga dilakukan
pemeriksaan visual, apabila ada tanda kerusakan kabel mutlak harus diperiksa dan
atau diperbaiki duhulu
Exterior armor, perisai luar yang menyatukan
semua komponen cable
Konduktor
24/04/2015 14
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
Pemasangan Motor
24/04/2015 OC & OE
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo 15
OC & OE ESP Tahun 2015
24/04/2015 16
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
Memasang Motor
Dengan mengunakan spreder bar angkat motor dari kotak dan letakan
diatas dua bantalan yang telah disiapkan sebelumnya. Pasang motor
clamp . Mengunakan clamp yang tidak sesuai atau ceroboh memasangnya
dapat mengakibatkan kecelakaan fatal dan atau kehilangan unit kedalam
sumur. Kaitkan hhok dari pada motor clamp ke rig elevator. Pasang tail
clamp pada tempat kira kira ¼ panjang motor dari ujung bawah motor.
Kaitkan tail clamp ini pada hook dari crane , Angkat motor secara hati hati
, dibutuhkan kerja sama yang baik antara rig elevator dan crane sampai
posisi motor diatas sumur.Lepaskan tail clamp dan turunkan motor
kedalam sumur sampai motor clamp duduk diatas well head.
Buka cup motor : periksa coupling dan cocokan dengan tabel terlampir,
shaft harus berputar ringan , halus rata tidak tersendat sendat. Lepaskan
shaft plug , pasang kembali shaft motor dengan ganjalan agar udara
mudah keluar, pasang baut seperlunya.
24/04/2015 17
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
24/04/2015 18
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
Naikan elevator sampai ujung bawah motor berada kira kira 1 feet diatas riser.
Lepaskan drain valve, buang lead gasket bekas dan biarkan minyak motor
keluar sampai habis. Pasang drain valve dengan lead gasket baru , beri torsi
sebesar 32 ft lb, lepaskan vent plug dari fill valve dan buang lead gasket bekas.
Buang udara dari dalam selang “ oil fill pump” dengan fill valve . Putar oil
filling pump dan pompakan minyak reda secara perlahan lahan ( 45 rpm )
sampai minyak keluar dari atas motor. Tunggu 5 menit kemudian pompa
kembali , lakukan proses ini berulang ulang sampai dibutuhkan hanya satu
atau kurang dari satu putaran untuk mendapatkan minyak keluar dari atas
motor. Lepaskan oil filling pump dan pasang plug + gasket baru dengan torsi 20
ft lbs. Turunkan elevator sampai motor clamp duduk diatas riser. Buka kap,
putar shaft motor beberapa putaran untuk membantu melepaskan udara yang
masih terperangkap. Pasang kembali shaft plug ( tak usah terlalu kuat )
keluarkan minyak motor yang berlebihan tertampung didalam lubang lubang
baut.
24/04/2015 19
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
24/04/2015 20
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
24/04/2015 21
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
24/04/2015 22
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
24/04/2015 23
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
24/04/2015 24
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
Penyambungan Pothead
24/04/2015 25
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
24/04/2015 26
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
Penyambungan Pothead
Buka MLE buang O ring yang bekas dan bersihkan Oring Groove. Bersihkan dan lumasi
oring yang baru dengan silicon grease lalu pasangkan dikepala MLE. Sambungkan MLE
dan ketiga motor lead kemudian balut dengan teflon tape ( P/N 521427 ) dan cotton
tape ( P/N 521203 ) sesuai prosedur. Dua lapis teflon untuk setiap phasa, dua lapis
teflon sekaligus untuk tiga phasa, kemudian dua lapis cotton tape. Secara hati hati (
jangan dipaksa ) pasang kepala MLE pada pot head , pasang kedua mur tetapi untuk
sementara tidak usah terlalu kuat/rapat agar udara mudah keluar
24/04/2015 27
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
Sebelum RIH ukur dan catat resistan P-P dan P-G dari ujung kabel direl, karena masih
ada diatmosfir P-G seharusnya tetap tinggi ( Reda > 15000 Mohms ) . Besarnya resistan
P-P akan tergantung kepada nomor AWG dan panjang dari pada kabel , yang pasti
ketiga harga P-P harus balance
24/04/2015 OC & OE
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo 28
OC & OE ESP Tahun 2015
Run In Hole
Seraya RIH lakukan “band” kabel ke motor / protektor / pompa / tubing dengan cable band.
Dua kabel band minimal disetiap tubing , panjang yang dibutuhkan tergantung dari diameter
tubing. Bahan band dipilih sesuai dengan kondisi cairan / gas didalam sumur ( tabel : cable band).
Gunakan “flate cable quard” untuk melindingi MLE selama RIH pastikan swivel dari elevator dalam
keadaan terkunci , selalu gunakan backup tongs pada waktu mengunci tubing dan tidak
memberikan beban /tegangan berlebihan pada kabel.
CABLE BAND
BAHAN KODE APLIKASI
STEEL HITAM Kondisi tidak ada problem
korosi
Stain less steel HIJAU Untuk tingkat korosi
moderat, tidak baik untuk
H2S
Monel MERAH Untuk tingkat korosif
tinggi dan H2S tinggi
24/04/2015 29
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
Run In Hole
Ukur dan catat resistansi P-G dan P-P secara reguler setiap RIH 1000 feet. Bila megger
menunjukan angka = 0 atau menunjukan insulasi yang turun rendah secara draktis.
Biasanya sesuatu yang tidak diinginkan telah terjadi mislnya cable terjepit. Bila
multimeter menunjukan harga harga P-P yang tidak balance biasanya telah terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan.
24/04/2015 30
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
24/04/2015 31
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
Prosedure Start Up
Sebelum dilakukan start up sistem submersible pump lakukan seperti berikut :
1. Periksa dan yakinkan bahwa semua koneksi kabel transformer, switch board dll
sudah terpasang dengan baik dan kuat.
2. Periksa primary voltage taps pada power transformer apakah sesuai dengan supply
voltage. Juga periksa voltage taps dari power transformer input apakah seusuai
denganVolts yang dibutuhkan.
3. Periksa ( ukur dengan omh meter ) bahwa semua fuse dalam keadaan baik.
4. Periksa bahwa semua auxilarry contacts ( flowline pressure swicth, chemical pump
dsb ) berada pada posisi yang benar.
5. Periksa apakah CT –Ratio sesuai dengan motor ampere yang diperhitungkan.
6. Pasang amphere chart yang skalanya sesuai dengan CT – ratio . Periksa bahwa
recorder-pen berfungsi dan menunjukan nol.
7. Set overload sebesar 115% dari name plate motor amper.
8. Untuk sementara set underload antara 60 sd 65% Nameplate motor Amps. Jangan
set underload dibawah 60% nameplate. Setelah sumur berproduksi stabil, set
underload sebesar 80% dari penunjukan amps ( =80% x running Amps )
24/04/2015 33
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
START – UP
1. Hubungkan kabel dari sumur dijunction box sesuai dengan tanda A,B dan C.
2. Beritahui departement produksi bahwa anda sudah siap untuk menghidupkan
pompa. Pastikan semua valve dalam posisi operasi yang benar. Minimum harus
ada sebuah pressure gauge dengan skala yang sesuai dan sebuah choke / valve
diwellhead. Lebih baik lagi bila dilengkapi dengan sebiuah high pressure switch
pada flowline.
3. Pasang clamp ampmeter dan start motor. Cocokan pembacaan ampmeter dengan
penunjukan ampchart recorder. Monitor amps untuk memastikan motor tidak
overload.
4. Ukur ketiga volts P-P apakah tetap balance. Reda merekomendasikan agar ketidak
seimbangan ( unbalance ) tidak melebihi 5%.
MENGHITUNG PROSENTASI CURRENT UNBALANCE
1. % CURRENT UNBALANCE = ( Deviasi maksimum terhadap harga rata rata current x
100% ) / harga rata rata current
2. Set underload = 80% running amps setelah aliran sumur stabil
3. Monitor produksi ( Production rate ) untuk meyakinkan pompa sudah beroperasi
dengan baik.
24/04/2015 35
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
TERIMA KASIH