Pump System
Peralatan ESP
1
OC & OE ESP Tahun 2015
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
Pump
Pump intake
Protector / seal
Pothead
Motor
Perfs.
24/04/2015 4
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
Keuntungan pengunaan ESP
1. Cocok untuk sumur dengan kedalaman dangkal sampai sedang , rentang kapasitas
lebar.
2. Baik digunakan untuk sumur yang berproduksi besar dengan GOR rendah
3. Biaya investasi lebih rendah untuk sumur kedalaman hingga sedang
4. Dapat dipasang sistem outomatisasi.
5. Effisiensi energi tinggi pada sumur yang produksi besar.
6. Dapat menciptakan draw down .
Kerugian Pengunaan ESP
1. Kabel listrik merupakan titik paling lemah dalam sistem ini.
2. Fleksibelitas rendah untuk mengantisipasi perubahan PI sumur.
3. Karena seluruh peralatan berada didalam sumur dan bersifat mekanikal sehingga
perawatan tidak bisa dilakukan , dan bila terjadi shut down perlu waktu lama untuk
penggantian karena harus pull-out tubing.
4. Problem scale , gas , viscositas tinggi dan temperatur tinggi memperpendek umur
pakai .
5. Effisiensi rendah bila sumur GOR tinggi.
6. Kapasitas pompa dibatasi oleh ukuran casing
24/04/2015
ESP provider Saat Ini :
3. Weatherford
5. ALNAS (Russia)
7. Dll
24/04/2015
Pertimbangan Pemilihan ESP
Sumur yang berpasir
Perlu pemilihan material ESP yang tahan dengan abrasi pasir bila harus mengunakan
ESP. Pasir yang ikut terproduksi bersama minyak mentah dari formasi yang
unconsolidated ( mudah lepas, tidak padat ) akan mengakibatkan sistem ESP tidak
bekerja sempurna. Pada saat dilakukan proses unloading , terjadi kejutan awal atau
aliran yang deras akibat drawdown yang besar mengakibatkan pasir keluar yang dapat
berakibat pompa terbenam dalam pasir ( Sand up ).
GOR Tinggi
Disarankan untuk tidak menggunakan sistem ESP bagi sumur sumur produksi minyak
yang mempunyai GOR tinggi ataupun untuk emulsi yang sangat kental. ( Viscous ). Jika
harus mengunakan ESP agar dilengkapi dengan separator yang mampu menangani gas
dalam jumlah besar. ( mengunakan gas handler )
Temperatur Tinggi
Temperatur dasar sumur agar perlu pertimbangan terutama yang memiliki temperatur
antara 250 sd 300 Fahrenheit, karena keterbatasan daya tahan motor dan kabel
pompa terhadap temperatur tinggi menimbulkan masalah.
24/04/2015
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
24/04/2015
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
Pengenalan ESP
Sistem ESP menggunakan energi listrik melalui motor listrik didalam
sumur, torsi motor secara mekanik ditransfer untuk memutar impeller
pompa yang akan memompa fluida sumur ke permukaan
ESP dikenalkan sebagai artificial lift tahun 1920 oleh REDA (
Russion Electrical Dynamo Artonof , dengan berbagai
ukuran kapasitas pompa, tegangan dan berbagai aplikasi.
Kurva dibawah ESP dengan RPM 3500 pada frekwensi
60 Hz atau rpm 2900 pada 50 Hz
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
Pompa ESP
Pompa ESP merupakan pompa centrifugal multi stage yang
akan merubah energi putar dari shaft menjadi gaya centrifugal
yang akan mengangkat fluida dari sumur kepermukaan. Pompa
normalnya terpasang mengantung ditubing.
Prinsip kerja pompa fluida memasuki ke impeller yang
berputar secara tersentral, kemudian di arahkan secara
tangential ke diffuser yang statik, seterusnya fluida masuk ke
impeller dan disfusser berikutnya. Jumlah impeller akan
menentukan head pompa
Komponen pompa
terdiri dari :
Shatf
Impeller
Diffuser
Housing
24/04/2015 14
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
Mix Flow Impeller
Discharge fluida
membentuk sudut 450 dari
putaran shaft
Head yang diciptakan lebih
rendah dibanding radial
flow impeller
Digunakan untuk volume
lebih besar dari 1800 bpd
Clearence lebih besar
24/04/2015
OC & OE ESP Tahun 2015
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
Spesific Speed
Karakteristik performance stages pada titik “the best efficiency point ” adalah bilangan
gpmdisebut “specific speed” dengan persamaan
tanpa dimensi yang gpmberikut :
gpm bpd
ft
ft
Protector
Thrust
Bearing
Motor
Thrust
Bearing
Compression
24/04/2015 20
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
Mengapa Menggunakan “Compression “ Impeller
Disumur yang sangat gassy, perubahan volume aliran
secara tajam dipompa menghasilkan beban down-thrust
yang akan dideliver ke thrust bearing.
Beban poros pompa ditahan oleh protector, selama
protektor memiliki kapasitas cukup , maka rentang operasi
pompa dapat diperlebar.
Konversi sumur sumur gas lift ke ESP
Sumur dengan produksi besar
24/04/2015
Mengapa Menggunakan “ Floater “ Impeller
Jumlah impeller pompa dapat diutilisasi lebih banyak,
impeller bergerak bebas di shaft , beban down-thrust dibagi
ke setiap impeller sehingga tanpa kuatir tentang kapasitas
bearing protector.
Mampu menangani fluida yang abrasif
Pemasangan dilapangan mudah karena tidak diperlukan
shimming
Untuk sumur sumur yang produksinya stabil berada
direntang operasi terbaik (BEP) ESP.
24/04/2015
Difusser Diffuser merupakan bagian yang diam yang akan
membelokan fluida menuju impeller berikutnya.
Rangkaian impeller dan diffuser membentuk satu stages
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
Tipe Separator
Gas
Vortex Gas Separator
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
24/04/2015 37
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
Pemilihan Separtor tergantung dari jumlah
free gas pada intake
Gas
Avoidance
Gas
High
Separation
Free Gas
Gas Handling
Amount
Standard
Low Intake
24/04/2015 38
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
Radial Flow Stage 10-15 %
Mixed Flow Stage 20-25 %
Centrifugal Gas Handler (AGH, MVP) 45-50%
Helico-Axial Flow Stage >75 %
24/04/2015
Seal Section
Seal section menghubungkan poros motor ke intake pompa atau separator
berfungsi untuk :
Memberi ruang untuk pemuaian volume minyak motor
Menyeimbangkan tekanan dari dalam dengan tekanan annulus lubang
sumur
Mencegah cairan fluida sumur masuk ke motor
Mengisolasi minyak bersih terhadap contaminasi fluida sumur
Mendukung beban thrust poros pompa
Komponen Seal section terdiri dari
Mechanical Seals
Elastomer Bag(s)
Labyrinth Chamber(s)
Thrust Bearing
Heat Exchanger
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
Seal Section
Back dan labyrinth berperan
menyerap terjadinya expansi dan
kontraksi dari dielectric oil motor
akibat pengaruh perubahan
temperatur.
Seal section menyeimbangkan
tekanan annulus sumur dengan
tekanan internal unit, penyeimbang
tekanan ini untuk mencegah
kebocoran cairan sumur masuk ke
seal section dan motor
LABYRINTH TYPE
Modul 3 : Artificial lift NO :
PROTECTOR R
evisK
mersible Pump Judul e 0
: B
Electri
c e
Int r
ak l
a
k
u
t
m
t
J
a
n
2
0
1
4
H
O
W
OC & OE ESP Tahun 2015
O
R
Once well fluid enters motor it’s only a matter
Motor K before it burns
of time
24/04/2015
Triyono –
Jaswadi –
Yohanes
EXCESSIVE
START
STOP
P widodo
r STARTING
o STOPPING
STOPING
t OCCURS
OCCURS
e
c
t
o
r
OC & OE ESP Tahun 2015
24/04/2015 47
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
NO :
Modul 3
Judul
: Artificial lift
Positive Seal Protector
: Electric Submersible Pump
Revisi Ke 0
Berlaku tmt : Jan 2014
Protector
LSBPB
(Labyrinth Series Bag Parallel Bag)
3–5
3–5 PSI
PSI
How does it work ?
Bags
START
STOP
Contract
due to Torn or leak
chemicals
(Could be seal failure)
Teeeemmmmppppeeeerrrraaaattttuuuurrrreeee 48
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
24/04/2015 MOTOR GETS diidnneeccccrreerreeaaaasssseeee
BURNED
OC & OE ESP Tahun 2015
Shafts
Applicability improves with correct elastomers for higher temp. service, usually Aflas for seal
elastomers, o-rings, & bags.
(B) Those that deteriorate specific elastomers used.
Assumes use of standard materials for configurations listed. Use normal
guidelines for application of high load bearings
24/04/2015 50
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
ESP Design & Application The Protector
24/04/2015 51
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
NO :
Revisi Ke 0
Berlaku tmt : Jan 2014
Motor
Motor adalah sumber tenaga yang merubah energi listrik menjadi torsi di
poros yang diteruskan ke seal, intake/separator, dan pompa.
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
24/04/2015 54
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
Windings
24/04/2015 55
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
Rotor Motor
Stator
24/04/2015 56
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
Triyono – Jaswadi –
Laminator Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
End Rings
24/04/2015 57
OC & OE ESP Tahun 2015
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
24/04/2015 58
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
Motor
Secara normal motor memiliki dua atau tiga pole squirrel cage bekerja berdasarkan
induksi. Motor dapat dioperasikan hingga 3600 rpm pada 60 Hz , design tegangan
paling rendah 230 Volt tertinggi 7000 Volt. Ampere yang diperlukan antara 12 sampai
343 Ampere. Penambahan horse power dapat dengan mudah dilakukan dengan
menambah panjang dan diameter motor.
Motor tiga phasa memiliki tiga
gulungan kabel terpisah yang
dikenal sebagai kumparan stator,
bagian dalam terdapat rotor,
cleraence antara OD rotor dan ID
stator disebut “air gap” , ini
diperlukan untuk mencegah
gesekan keduanya. Air gap ini terisi
dielectric oil sebagai pelumas
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
Motor
Motor
Penempatan motor dibawah
perforasi harus dihindari , agar
diluar dinding motor selalu
mendapat aliran kontinyu dari
cairan produksi yang berfungsi
mendinginkan motor. Apabila
motor terpaksa harus diletakan
dibawah perforasi maka harus
dipasang jacket diluar dinding
agar mengarahkan cairan
produksi tetap mendinginkan
motor. Agar memperoleh
pendinginan yang baik maka
kecepatan cairan diantara din -
Minyak Motor
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
Komponen
kabel
sekurangnyat
erdiri :
Conductor
Isolator
Jacket
Armor
OC & OE ESP Tahun 2015
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
Metal
NitrileJacket Armo
EPDM
PrimaryInsulation
ProtectiveBraid
7Strand
Conductors BarrierTape
JACKET
ARMOR
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
60,0
≠2
30,0
≠1
20,0
10,0
0,0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
Amperes Temp
O
C
Multiplying
Factor Temp
O
F Temp
O
C
Multiplyin
g Factor Temp
O
F Temp
O
C
Multiplying
Factor Temp
O
F Temp
O
C
Multiplying
Factor
38 1.070 160 71 1.201 220 104 1.332 280 138 1.462
43 1.092 170 77 1.223 230 110 1.354 290 143 1.484
49 1.114 180 82 1.245 240 116 1.376 300 149 1.507
54 1.136 190 88 1.267 250 121 1.398 310 154 1.529
60 1.158 200 93 1.288 260 127 1.420 320 160 1.551
66 1.180 210 99 1.310 270 132 1.442 330 166 1.572
24/04/2015 70
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
24/04/2015 71
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
• Cable Guards: digunakan untuk
melindungi motor lead cable dari
gesekan langsung ke casing saat
menurunkan rangkaian ESP. Standar
panjang cable guard sepanjang 8 feet.
24/04/2015 74
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
Down Hole monitoring
Peralatan downhole sensor dipasang dalam rangka
untuk memonitor dan mengukur parameter sumur
terkait dengan peningkatan effisiensi dan reliablitas
system ESP. Produk Centrilift memiliki bebebrapa jenis
downhole sensor : Centinel™, Centinel+™, Centinel
+D™, and WellLIFT™
, yang memenuhi kebutuhan konsumen dari tingkat
yang sederhana sampai yang komplek.
Data yang diperoleh dari masing masing downhole sensor seperti tabel berikut :
Cable band dan Protector
Cable band digunakan untuk mengikat power cable ke tubing.
Setiap ikatan dilakukan pada jarak interval setiap 15 feet ( 5
meter ), cable band juga digunakan untuk mengikat motor
plat cable dipompa dan seal protector , gunakan ikatan per 18
feet dan diberi protektor. Material cable band umumnya
carbon steel, stainless stell dan monel, dengan ukuran
bervariasi.
OC & OE ESP Tahun 2015
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
Check Valve dan Drain Valve Check valve dipasang 2 atau 3 joint tubing diatas
pompa, dengan tujuan untuk menjaga agar kolom cairan akan
selalu berada diatas pompa. Jika tidak dipasang check valve
atau check valve bocor maka pada saat pompa mati akan
terjadi aliran dorongan fluida memutar motor secara
kebalikan, yang bisa berakibat motor terbakar, as patah dan
kabel terbakar.
Untuk sumur yang tidak mengunakan check valve harus diberi
waktu yang cukup sebelum pompa dijalankan kembali untuk
menghindari kejadian kersakan tersebut. Upayakan selalu
mengecek kondisi motor dengan megger sebelum menstart
kembali motor. Drain valve dipasang satu joint tubing diatas
check valve , untuk tujuan menngosongkan cairan ditubing
Centralizzer pada saat penggantian rangkaian ESP.
Centralizer sering digunakan dirangkaian ESP untuk menempatkan rangkaian berada
lurus dilubang bor, terutama untuk sumur miring perlengkapan ini sangat penting
dipasang untuk menjamin kerusakan dari luar dan pendinginan yang merata.
Backspin Relay
Aplikasi pemakaian check valve diinstalasi ESP untuk sumur sumur yang
bermasalah dengan scale menjadi tidak praktikal. Sebagai misal jika rangkaian
tubing terbentuk scale, endapan pasir, aspalin jika rangkain ESP dipasang
check valve maka tidak banyak yang bisa diperbuat untuk mengatasi masalah
tersebut. Untuk keperluan melakukan proses pengasaman dalam upaya
menghilangkan scale disirkulasi melalui tubing menjadi tidak mungkin.
Dipasar saat ini ada peralatan backspin relay yang dapat mendeteksi
perputaran balik pompa dan akan mencegah restart motor selama kondisi
masih backspin. Paket peralatan ini dapat dipasangkan di motor kontroll
melalui power cable terhubung dengan motor. Selama motor masih
terdeteksi dalam kondisi putaran balik relay akan memutus start up motor
sampai motor benar dalam kondisi diam dan aman dilakukan restart..
Well Head Sumur ESP
Well head adalah kepala sumur dilengkapi
tubing hanger khusus yang mempunyai lubang
untuk cable pack off atau penetrator. Cable
pack off bisa tahan sampai 3000 Psi. Serie
tekanan kerja dari 1500 sampai 3000 Psi.
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
Transformer
TiTmriOyCo&noOC–: JDajasswwaaddi-iY.–WYidoohdoa-nTreiysonwoidodo
OC & OE ESP Tahun 2015
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
Juntion Box
Junction box jangan digunakan didalam ruangan atau bangunan, harus terletak diluar
dan digrounding. Cabel bertegangan tinggi sebaiknya diberi protektor dan ditanam
secara aman.
24/04/2015 88
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
OC & OE ESP Tahun 2015
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
Switchboard
Generation Step down
Switchboard Junction Box ESP
System Transforme
Tegangan
tinggi input 250-4000 V
power (11-15 input pada
kV) fixed
frequency
(50/60) hz)
VSD
Generation Step down Step-up
System VSD ESP
Transforme Transformer
Tegangan tinggi Output
input power (11- 250-4000 V Output
380/480 V
15 kV) input pada
sesuai
volltage
fixed untuk ESP
frequency
frequency sesuai
design
(50/60) hz)
frequency
design
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
LT Lower Tandem
MT Middle Tandem
UT Upper Tandem
AR Abrasion
Resistant C
Compression Pump
X Corrosion Resistant
Metallurgy C Labyrinth type Seal
Chamber
B Bag Type Seal Chamber
G High Temperature Option
OC & OE ESP Tahun 2015
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
NO :
Modul 3 : Artificial lift Revisi Ke 0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014
Pump Nomenclature
24/04/2015 94
Triyono – Jaswadi – Yohanes widodo
TERIMA KASIH