System
Pendahuluan
1
EO & OE
Artifial Lift Sistem ESP 2015
Tahun 2015
OC & OF
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : April 2015
Lifting Selection
Pendahuluan :
Karakteristik sumur merupakan hal yang kritikal dan berperan penting
untuk perencanaan sumur yang akan diproduksikan dengan menggunakan
ESP, karena akan secara langsung memberi pengaruh terhadap kinerja ESP,
effisiensi dan umur pakai sistem ESP. Hal hal yang perlu dimengerti dalam
merencanakan artificial lift menggunakan ESP adalah :
1. Tenaga Reservoir
2. Dimension sumur
3. Dasar dasar Hydraulika
4. Fluid Characteristics
5. Well Performance
6. Temperature
PI = Q / ( P RES – PWF)
TIPE IPR
PI DIPENGARUHI OLEH SIFAT PISIK RESERVOIR,SIFAT FLUIDA RESERVOIR DAN MEKANISME
DORONG RESERVOIR
Dimensi Sumur
Casing
Diameter sumur dapat bervariasi mendekati
antara 5 sampai 36 Inchi . Peralatan ESP harus
dipilih berdasarkan diameter terkecil casing
sumur dimana pompa akan diletakan.
Diameter dalam terkecil casing menetukan
ukuran sistem ESP yang dapat melalui
diameter casing terkecil tersebut.
Tubing
Tubing merupakan pipa yang tersambung dari
pump head hingga tubing hanger, ukuran yang
dipilih menyesuaikan kapasitas masksimum
pompa ESP yang dipasang dan
memperhitungkan kehilangan tekanan karena
gesekan yang merupakan fungsi diameter
tubing, kekasaran dan laju produksi.
ID Casing
Viscositas adalah suatu ukuran dari liquida terhadap hambatan internal untuk mengalir,
dengan demikian hambatan tersebut akan menghasilkan gesekan internal dari kobinasi
pengaruh kohesi dan adesi. Viscositas produk perminyakan umumnya dinyatakan
dalam lamanya waktu yang diperlukan untuk volume tertentu mengalir melalui orifice
dengan ukuran tertentu.
Absolute ( Dynamic ) viscosity, umumnya dinyatakan dalam metrik unit dengan
satuan Centipoise. Kinematic Viscosity adalah perbandingan absolute viscosity dengan
density dan dinyatakan dalam “centistoke” atau SSU ( Saybolt Seconds Universal ).
Viscositas bervariasi dengan perubahan temperatur , viscositas turun bila temperatur
naik. Laporan viscositas selalu disertakan temperatur ketika viscositas diukur.
Tekanan, adalah gaya per unit luasan. Umumnya unit untuk menyatakan tekanan
adalah pounds per square inch ( Psi ). Menurut Pascal jika tekanan diberikan pada
suatu permukaan fluida , tekanan akan dialirkan kesegala arah.
Tekanan diklasifikasikan sebagai “ Tekanan gauge”, tekanan atmosfir dan tekanan
absolut.
Tekanan gauge + tekanan atmosfir = Tekanan absolut
Tekanan Gauge, adalah perbedaan tekanan ditunjukan oleh tekanan terukur alat,
tekanan absolut sama dengan tekanan terukur dialat ukur ditambah tekanan atmosfir.
Tekanan atmosfir adalah gaya yang diberikan pada unit luasan oleh berat atmosfir pada
tekanan diatas permukaan laut sebesar 14.7 Psi.
Tekanan absolut adalah jumlah tekanan ditunjuk alat dan tekanan atmosfir. Tekanan
absolut dalam vacum yang sempurna adalah nol.
Kebutuhan PIP.
Kebutuhan PIP adalah tekanan intake pompa yang
memerlukan masukan secara sempurna ke
pompa tanpa terjadi cavitasi atau gas lock, kondisi
ini dikenal dengan kebutuhan NPSH ( Net Positive
Suction Head ). Nilai ini bervariasi dengan kondisi
dari fluida.
Ketersediaan PIP
Tekanan ini fungsi dari sistem dimana pompa
beroperasi. Ketersediaan PIP adalah
keterendaman operasi dari pompa.
Aliran Fluida
Karena cairan dianggap sebagai zat tak dapat dimampatkan , maka hubungan terdapat
hubungan quantitas alir fluida denga kecepatan alir. Hubungan ini dinyatakan sbb :
Q = A. V
Q = Capasitas dalam cubic feet per second
A = Luasan laluan aliran Feet2
V = Kecepatan alir fluida , feet/Second
Friksi Pipa
Gesekan dipipa alir akan bervariasi dengan ukuran pipa, capasitas alir, panjang dan
viscositas fluida. Beberapa tabel untuk perhitungan gesekan didalam pipa dapat
dijumpai dibeberapa literatur , disini digunakan persamaan Hazen Williams
menggenai gesekan dipipa.
Pengetesan sumur.
Data test sumur diperlukan untuk memodelkan kemampuan sumur. Ada beberapa
cara test untuk mendapatkan informasi temperatur, tekanan dan laju produksi.
Pengukuran tekanan alir dengan menggunakan pressure bomb hingga datum vertical
depth dan aras cairan diperlukan untuk mendapatkan productivity index ( PI ) sumur.
Well Performance
(Inflow and Outflow)
Well Productivity: Kemampuan suatu sumur untuk
memproduksi fluida terkait dengan penurunan
tekanan dasar lubang sumur
NATURAL FLOW
Sumur Sembur Alam ( Flowing Well ).
Minyak mengalir kepermukaan / menyembur karena tenaganya sendiri secara alamiah dan tidak dibantu
oleh tenaga dari luar.
1. Tubing (perforated)
2. Casing
3. Annular seal
4. Wellhead
5. Tubing suspension
6. Master valve
7. Master valve
8. Upper valve
9. Wing valve
10. Flow bean
11. To manifold
12. Operator
13. Hand wheel
14. Pressure gage
15. Annular space
outlet valve
16. Cellar
Pwf Pwfs Pr Pe
Productivity Index ( PI )
Pendekatan PI adalah paling sederhana dari test produksi , meliputi pengukuran
tekanan statik lubang dasar sumur ( Pr ) , pada kondisi produksi yang stabil dan
mengukur tekanan alir lubang dasar sumur ( Pwf ) terkait dengan laju produksi pada
tekanan tersebut.
Jika tekanan ( Pwf ) lebih besar dari tekanan titik gelembung ( Pb ) , fluida masuk
kelubang sumur merupakan aliran satu phasa, sehingga dianggap aliran kesumur
adalah berbanding secara proporsional dengan perbedaan tekanan reservoir dan
lubang sumur , PI tetap dan produksi sebanding lurus dengan drawdown.
Anggap PI tetap, kita dapat merubah persamaan diatas untuk memprediksi laju
produksi baru ( Qd ) berdasarkan tekanan alir yang baru ( Pwfd ) . Persamaan dapat
dinyatakan : Qd = PI ( Pr – Pwfd )
Berikutnya dapatkan produksi yang diharapkan dengan menganggap Pwf dari 1250 Psi
menjadi 1000 Psi.
Qd = PI ( Pr – Pwfd )
= 0.28 ( 2500 – 1000 ) = 420 bpd
2500
2000
PI = 350 / (2500
(2500--1250
1250)) = 0.2 8 bpd/psi
Pwf
1500
Pwf
1000
500
Qf
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800
=
−
PI = Produktifity Index
Q = Produksi (bbl / hari ).
Ps = Tekanan statik sumur/reservoir (psi).
Pwf = Tekanan dasar sumur (psi).
Ps
P1
P2
Q max
Q1 Q2
Q
qo Pwf Pwf
1 .0 0 .2 ( ) 0.8( )
(qo ) max PB PB
Contoh
Pws = Pb = 2000 Psig
Produksi (qo )= 65 bdp
Flowing BHP Pwf = 1500 Psig
Dapatkan :
1. Produksi maksimum untuk
100% draw down ( Pwf=0 )
2. Produksi untuk Pwf = 500 Psig
1 Perhitungan untuk
Pwf / Pws = 1500/2000 = 0.75
Dari persamaan Vogel didapat
Qo/(qo mak ) = 0.4
Qmak = 65/0.4 = 162.5 bopd
2. Pwf/Ps = 500/2000=0.4
Qo/qo (mak ) = 0.9
Qo = 162.5 . 0.9 = 146 bopd
Triyono – Yohanes Widiodoi - Jaswadi
EO & OE
Artifial Lift Sistem ESP 2015
Tahun 2015
OC & OF
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : April 2015
qo Pwf Pwf 2
1 .0 0 .2 ( ) 0.8( ) Pwf, psi (Pwf/Ps) (Pwf/Ps)^2 Q, bpd
(qo ) max PB PB
2000.00 1.00 1.00 0.00
1500
1750.00 0.88 0.77 86.33
2000
Pwf
1000
0.0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200
Rate Produksi BFPD
Outflow: Summary
Penting memiliki program yang baik aliran
multiphase atau memiliki chart gradient curve
Gunakan data test yang akurat & korelasi untuk
mendapatkan Pwf.
Buat tubing performance curve
Pilih ukuran tubing yang paling menguntungkan.
Minimalkan back pressure pada maksimum rate