Proposal Kamiss 20 Mei
Proposal Kamiss 20 Mei
Oleh
Nim: P072201118022
KEMENTERIAN KESEHATAN
KEPERAWATAN
SAMARINDA
i
PROPOSAL
Oleh
Nim: P072201118022
KEMENTERIAN KESEHATAN
KEPERAWATAN
SAMARINDA
ii
SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya sendiri dan
bukan merupakan jiplakan atau tiruan dari Karya Tulis Ilmiah orang lain untuk
Yang menyatakan
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
DISETUJUI
UNTUK DIUJIKAN
TANGGAL :
Oleh:
Pembimbing
Pembimbing Pendamping
Mengetahui,
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Telah Diuji
Pada tanggal………………………………..
PANITIA PENGUJI
Ketua Penguji:
Penguji Anggota :
Mengetahui:
Hj. Umi Kalsum, S. Pd., M.Kes Ns. Andi Lis AG, M.Kep
NIP. 196508251985032001 NIP. 196803291994022001
v
RIWAYAT HIDUP
I. Identitas
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar/Indonesia
II. Pendidikan
vi
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “Asuhan Keperawatan Jiwa pada Pasien “Harga Diri Rendah Di Rumah
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dapat
disielesaikan karena adanya bantuan dan dukungan dalam penulisan banyak sekali
pihak yang delah membantu penulis baik dalam member motivasi, nimbingan
materi, dan lain sebagainya. Oleh akrena itu, pada kesempatan ini penulis
3. Ns. Andi Lis AG, M.Kep selaku Ketua Program Studi DIII
Kalimantan Timur .
vii
8. Para Dosen dan Staf Pendidik Politeknik Kesehatan Kementrian
kakak saya . yang selalu memberikan do’a dan motivasi yang tiada
semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat untuk pendidikan di masa
menyelesaikan tugas akhir lagi baik adik-adik tingkat yang membutuhkan, dan
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Daftar Isi.................................................................................................. ix
BAB 1 PENDAHULUAN
ix
2.1.2 Batasan usia lansia ......................................................................... 6
x
3.1 Pendekatan (Desain Penelitian)......................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
xi
Daftar Tabel
xii
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
orang yang berusia di atas 60 tahun. Proses penuaan adalah proses yang secara
(Darmojo & Martono, 2013). Dengan bertambahnya usia, orang semakin banyak
dalam skala global, karena tekanan darah tinggi merupakan faktor resiko utama
dan ginjal), dan pada tahun 2016 penyakit jantung iskemik dan stroke merupakan
2018). Insiden hipertensi di seluruh dunia melebihi 1,3 miliar, terhitung 31% dari
populasi orang dewasa di dunia, yang 5,1% lebih tinggi dari prevalensi global
pada 2000-2010 (Bloch, 2016). Pada periode yang sama, kejadian hipertensi di
negara berkembang lebih tinggi dibandingkan di negara maju, dan hampir 75%
1
Secara umum kejadian hipertensi sebagian besar terjadi pada
penduduk lanjut usia, namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa orang-
orang dari usia remaja hingga dewasa juga dapat menderita hipertensi. Hipertensi
kelenturan pembuluh darah dan menyebabkan bentuk dan kandungan arteri tidak
mencukupi, yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Hipertensi kini telah
2019)
mmHg. Ketika tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 mmHg, orang baru
mengalami tekanan darah tinggi. Hipertensi juga dikenal sebagai silent killer,
karena kondisi ini biasanya tidak menimbulkan gejala tertentu atau rasa tidak
kepala, mual, kesulitan bernapas dan nyeri dada bila tekanan darahnya tinggi. Jika
seperti masalah jantung dan pembuluh darah, masalah otak, kerusakan mata,
sindrom metabolik.
2
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015 menunjukkan
sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita tekanan darah tinggi, yang berarti
penderita tekanan darah tinggi terus meningkat setiap tahun, diperkirakan 1,5
miliar orang akan menderita tekanan darah tinggi pada tahun 2025, dan
diperkirakan 9,4 juta orang meninggal akibat tekanan darah tinggi dan
lansia mengalami peningkatan yaitu mencapai 55,2% pada kelompok umur 55-64
tahun, 63,2% pada kelompok umur 65-74 tahun, dan umur diatas 75 tahun.
tidak mengkonsumsi obat, dan 32,3% tidak mengkonsumsi obat secara rutin. Hal
mengetahui bahwa dirinya memiliki tekanan darah tinggi sehingga tidak dapat
tidak teratur (31,3%), minum obat tradisional (14,5%), menggunakan terapi lain
(12,5%)), minum obat (11,5%), minum obat (11,5%). %), tidak mampu membeli
obat (8,1%), mempunyai efek samping obat (4,5%) dan tidak mempunyai obat
3
Tekanan darah tinggi di Kalimantan Timur mengalami peningkatan,
dengan 48.962 orang menderita tekanan darah tinggi pada tahun 2016, dan
kemudian 50.899 orang pada tahun 2017. Jumlah penderita hipertensi pada tahun
2017 adalah 2.0243 laki-laki dan 3.0656 perempuan (Ghopar, 2018). Penyakit
khususnya wilayah kerja puskesmas lempake pada bulan november tahun 2018
yaitu terdapat 512 kasus. Kasus terbaru terdiri dari 51 orang pada usia 45-54
tahun, 47 orang pada usia 55-59 tahun, 41 orang pada usia 60-69 tahun, dan 23
orang pada usia > 70 tahun. Pada tahun 2020 yaitu terdapat 1.153 kasus,
prevelensi hipertensi pada perempuan 628 kasus dan pada laki laki 525 kasus.
Pada bulan januari-maret tahun 2021 terdapat 288 kasus hipertensi di wilayah
puskesmas lempake.
2021
4
1.2 Rumusan Masalah
5
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Peneliti
pelayanan yang lebih baik lagi, khususnya pada Lansia dengan masalah kesehatan
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definis
merupakan bagian tak terhindarkan dari proses kehidupan, setiap orang akan
tahun; (paruh baya) yaitu 75-84 tahun; dan (tertua) kelompok umur ≥ 85 tahun (
terjadi pada lansia biasa disebut dengan senile syndrome, yaitu kumpulan gejala
kesehatan yang sering dikeluhkan lansia dan / atau anggota keluarganya, yaitu:
7
a. Immobility (kurang bergerak).
e. Infection (infeksi).
g. Isolation (depression).
h. Inanition (malnutrisi).
i. Impecunity (kemiskinan).
k. Insomnia(sulit tidur).
m. Impotence(gangguan seksual).
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dan pintu masuk untuk
mencapai kesehatan masyarakat yang terbaik. Keluarga disebut juga sistem sosial
berinteraksi satu sama lain, yang diwujudkan dalam saling ketergantungan dan
hubungan timbal balik untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini anggota
8
keluarga terdiri dari bapak, ibu, dan anak atau pendamping yang tinggal dalam
Jenis family menurut Friedman, Bowden dan Jones (2003) dalam Susanto (2012) :
2.2.2.1. Tradisional
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama
3) Keluarga Usila
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak
perempuan.
Keluarga tiga generasi yang tinggal dalam satu rumah ibarat keluarga inti
keponakan.
6) Commuter Family
9
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, namun salah satu kota
tersebut adalah tempat tinggal, orang tua yang bekerja di luar kota
waktu-waktu tertentu.
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak.
8) Multigenerational Family
Beberapa generasi atau keluarga dari kelompok umur yang berbeda tinggal
9) Kin-network Family
barang dan jasa yang sama. Contoh: dapur, kamar mandi, telepon, dll..
Duda atau janda yang berpisah karena cerai, yang telah menikah lagi dan
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihan
1) Commune Family adalah Lebih banyak keluarga yang tidak terkait tinggal
2) Orang tua yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama
10
3) Homoseksual adalah dua individu yang sejenis hidup bersama dalam satu
rumah tangga.
keluarga asli menjadi hubungan intim baru. Tahap ini disebut juga tahap
perkawinan yang memuaskan satu sama lain, bergaul dengan jaringan kerabat,
Transisi menjadi orang tua adalah salah satu kunci dalam siklus keluarga. Tugas
mempunyai beberapa tugas perkembangan yang penting. Suami dan istri anak
harus mempelajari peran baru mereka, sedangkan sektor keluarga inti harus
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak berusia 2,5 tahun dan berakhir saat
anak berusia 5 tahun. Pada tahap ini orang tua beradaptasi terhadap kebutuhan-
Pada tahap ini orang tua beradaptasi terhadap kebutuhan-kebutuhan dan minat
11
dan pekerjaan dapat terpenuhi. Orang tua memnpunyai peran untuk menstimulasi
Tahap ini dimulai saat orang tertua masuk sekolah penuh waktu, biasanya
berakhir pada usia 5 tahun, dan berakhir saat ia memasuki masa puber (sekitar 13
tahun). Menurut Duval dan Miller (1985, Friedman, 2010), keluarga biasanya
mencapai jumlah anggota keluarga terbesar, dan hubungan terakhir pada tahap ini
juga yang terbesar. Pada tahap ini, tugas pembinaan keluarga adalah agar keluarga
Biasanya tahap ini berlangsung selama enam hingga tujuh tahun, tetapi
akan dipersingkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal, atau akan lebih
lama jika anak tinggal di rumah pada usia 19 tahun ke atas. Anak-anak lain yang
tinggal di rumah biasanya adalah anak-anak usia sekolah. Menurut Duvall dan
Miller (1985, Friedman, 2010), tujuan keluarga pada tahap ini adalah untuk
melonggarkan ikatan keluarga, memberi orang muda rasa tanggung jawab dan
kebebasan yang lebih besar, sehingga mereka bisa menjadi orang muda. Pada
antara kebebasan dan tanggung jawab, serta kematangan masa remaja dan
12
2.2.3.6 Tahap VI : Keluarga Melepaskan Anak Dewasa Muda (Launching Center
Families)
Tahap ini dimulai dengan anak pertama meninggalkan rumah orang tuanya
dan diakhiri dengan "rumah kosong", ketika anak terakhir juga meninggalkan
rumah. Tahap ini mungkin pendek atau panjang, tergantung pada jumlah anak
dalam keluarga, atau apakah anak yang belum menikah tinggal di rumah setelah
lulus dari sekolah menengah atau perguruan tinggi. Di sini tahapan perkembangan
keluarga adalah ketika keluarga membantu anak tertua untuk memasuki dunia
luar, dan orang tua juga terlibat dalam kehidupan anak bungsu, yang membantu
2.2.3.7 Tahap VII : Orang Tua Paruh Baya (Middle Age Families)
Tahap ini dimulai saat anak terakhir meninggalkan rumah dan berlanjut
hingga salah satu pasangan pensiun atau meninggal. Tahap ini dimulai ketika usia
orang tua sekitar 45 hingga 55 dan berakhir saat pasangan pensiun (biasanya 16
(Friedman, 2010).
perkembangan keluarga dimulai ketika satu atau dua pasangan pensiun dan
berlangsung sampai kehilangan satu pasangan dan akhir yang lain. Kematian
13
memelihara tatanan hidup yang memuaskan. Individu yang pensiun / berhenti
(Friedman, 2010).
1) Funsgi biologis
keluarga.
4) Fungsi ekonomi
5) Fungsi pendidikan
14
Menyekolahkan anak ke sekolah untuk memberikan pengetahuan,
sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih besar dari atau sama
primer atau primer yang tidak dapat dijelaskan dan hipertensi sekunder yang dapat
penyakit ginjal (adrenal) pada masa kanak-kanak. Tekanan darah tinggi biasanya
tidak menimbulkan gejala, dan tekanan darah tinggi yang berlangsung lama dapat
jantung dan risiko kerusakan ginjal (Arif Satria Putra Pratama dan Ade Yonata,
2016).
tinggi akan terdeteksi saat pemeriksaan fisik, sehingga biasa disebut silent killer.
usia, hampir semua orang tekanan darah akan naik. Tekanan sel terus meningkat
hingga usia 80 tahun, sedangkan tekanan darah diastolik terus meningkat hingga
15
usia 55-60 tahun, kemudian secara perlahan atau bahkan menurun tajam8. Lansia
tinggi usia lanjut maka semakin mudah pula postur antara lansia kehilangan
2.3.2 Etiologi
M., 2012):
faktor lain:
b) Jenis kelamin dan usia 35-50 tahun pria dan wanita menopause
c) Diet tinggi garam atau lemak. Makan makanan tinggi garam atau
darah tinggi.
d) Berat badan obesitas melebihi 25% dari berat badan ideal biasanya
16
e) Gaya Hidup Merokok dan minum-minum alkohol biasanya
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas (Nurarif A.H., & Kusuma H., 2016)
a) Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg
dan atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
b) Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan distolik lebih besar dari 160
17
e) Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
Menurut Tambayong (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H., 2016), tanda
Tidak ada gejala khusus yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi,
memeriksanya. Artinya jika tekanan darah tidak normal, hipertensi arteri tidak
Sering dikatakan bahwa gejala paling umum yang terkait dengan tekanan darah
tinggi termasuk sakit kepala dan kelelahan. Faktanya, ini adalah gejala paling
b) Lemas, kelelahan
c) Sesak nafas
d) Gelisah
e) Mual
18
f) Muntah
g) Epistaksis
h) Kesadaran menurun
2.3.4. Klasifikasi
klasifikasi hipertensi klinis berdasarkan tekanan darah sistolik dan diastolik yaitu :
a) Tekanan darah normal terjadi apabila sistolik kurang atau sama dengan
b) Tekanan darah perbatasan (border line) yaitu bila sistolik 141-149 mmHg
c) Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama
dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 95 mmHg.
19
2.3.5. Patofisiologi
vasomotor medula oblongata di otak. Dari pusat vasomotor ini, jalur saraf
simpatis meluas ke sumsum tulang belakang, dan dari medula oblongata sumsum
sentral dikirimkan dalam bentuk denyut nadi yang bergerak ke bawah ke ganglia
simpatis melalui sistem saraf simpatis. Pada saat ini, neuron preganglionik
20
2.3.6. Pathway
Hipertensidibawahini:
21
2.3.7. Komplikasi
Menurut data WHO (2019), tekanan darah tinggi bisa sangat merusak
mengurangi aliran darah dan oksigen ke jantung. Tekanan darah tinggi bisa sangat
yang mengurangi aliran darah dan oksigen ke jantung. Peningkatan tekanan dan
dan sel-sel otot Jantung mati karena kekurangan oksigen. Semakin lama
c. Gagal Jantung, yang terjadi ketika Jantung tidak dapat memompa cukup
e. Hipertensi juga dapat pecah atau menyumbat arteri yang memasok darah
22
2.3.8. Penatalaksanaan
Untuk pasien dengan hipertensi derajat 1 dan tidak ada faktor risiko
kardiovaskular lainnya, strategi gaya hidup sehat adalah tahap awal pengobatan
dan harus ditindaklanjuti setidaknya selama 4-6 bulan. Jika diperkirakan tidak ada
penurunan tekanan darah atau faktor risiko kardiovaskular lainnya setelah itu,
dislipidemia.
kandungan garam pada fast food, makanan kaleng, daging olahan, dll. Diet
melebihi 2 g / hari.
23
3) Olahraga
memiliki waktu untuk olah raga khusus tetap disarankan untuk berjalan kaki,
minum semakin meningkat dari hari ke hari. Minum lebih dari 2 gelas sehari
untuk pria dan lebih dari 1 gelas sehari untuk wanita akan meningkatkan
5) Berhenti merokok
merokok.
dimulai ketika penderita hipertensi derajat I hidup sehat selama lebih dari 6 bulan
dan tekanan darah individu dengan Hipertensi derajat ≥ 2 tidak turun. Untuk
24
menjaga kepatuhan dan meminimalkan efek samping, beberapa prinsip dasar
biaya.
3) Berikan obat pada usia lanjut (diatas usia 80 tahun) seperti pada usia
farmakologi.
masalah keselamatan pasien dan mengambil tindakan lebih lanjut (Beatrik Lingga,
1)Pengkajian umum
a. Data umum
25
1) Nama kepala keluarga
5) Komposisi keluarga
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
c. Pengkajian Lingkungan
26
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW.
d. Struktur keluarga
perilaku.
4) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan nilai dan norma yang
e. Fungsi keluarga :
mengembangkan. Menghormati.
perilaku.
27
3) Fungsi perawatan kesehatan, menunjukkan sejauh mana keluarga
setempat.
bulan.
28
b) Stressorr jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga
permasalahan.
2) Aktifitas/ istirahat
takipnea .
3) Sirkulasi
aterosklerosis.
jugularis
4) Integritas Ego
29
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi,
pekerjaan)
5) Eliminasi
6) makanan/ cairan
7) Neurosensori
8) Nyeri/ ketidaknyamanan
abdomen/ massa.
9) Pernafasan
30
Gejala : Dyspnea yang berkaitan dengan aktifitas/ kerja,
10) Keamanan
mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perawat SDKI (PPNI, 2016). Menurut
Nanda Nic-Noc (2015) dan dimodifikasi oleh SDKI (PPNI, 2016), kemungkinan
(D0055).
31
(problem), penyebab (etiologi) dan atau tanda (sign). Sedangkan etiologi mengacu
b) Pengertian.
d) Faktor penyebab.
masalah.
yang dialami.
32
b) Keuntungan yang didapat.
1 Sifat masalah 3
- Tidak/kurang sehat
- Ancaman kesehatan 2 1
-Krisis atau keadaan sejahtera
1
33
2.4.3. Intervensi Keperawatan
34
berhubungan dengan tindakan keperawatan pola aktivitas
selama 3 x 24 jam dan tidur.
kurangnya kontrol tidur
diharapkan gangguan 2.2 Identifikasi
(D0055) pola tidur teratasi dengan faktor
kriteria hasil:
pengganggu
1. Keluhan sulit
tidur (fisik
tidur cukup
atau
meningkat.
psikologis).
2. Keluhan sering
2.3 Modifikasi
terjaga
lingkungan.
meningkat.
2.4 Tetapkan
3. Keluhan tidak
jadwal tidur
puas tidur
rutin.
meningkat.
2.5 Jelaskan
4. Keluhan pola
pentingnya
tidur berubah
tidur saat sakit.
meningkat.
5. Keluhan istirahat
tidak cukup
meningkat.
35
aktivitas meningkat. 3.5 Anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap.
36
suatu topik sesuai
meningkat. kesepakatan.
4. Kemampuan 5.4 Berikan
menggambarkan kesempatan
pengalaman untuk
sebelumnya yang bertanya.
sesuai dengan topik 5.5 Jelaskan faktor
memingkat. resiko yang
5. Perilaku sesuai dapat
dengan
pengetahuan.
(individu atau keluarga), perawat dan anggota tim medis lainnya, keluarga besar,
dan lain-lain dalam jaringan kerja sosial keluarga (Friedman, 2013). Melalui
tindakan merupakan langkah keempat dari tahap proses keperawatan, dan strategi
ini dimasukkan dalam rencana tindakan keperawatan. Pada tahap ini perlu
dipahami berbagai hal, antara lain bahaya fisik dan perlindungan lansia,
bertujuan untuk mengoptimalkan kondisi lansia agar dapat mandiri dan produktif
dengan tekanan darah tinggi. Sarana dan prasarana di rumah dan masyarakat
37
merupakan faktor penting dalam perawatan dan pengobatan hipertensi. Sarana
menyediakan makanan yang sesuai dan menjaga pola makan atau kemampuan
keluarga, mengatur pola makan rendah garam, dan menciptakan suasana tenang
tanpa menimbulkan amarah. Fasilitas dari lingkungan adalah makanan sehat yang
2012).
tersebut didasarkan pada keefektifan keluarga, perawat, dan pihak lain dalam
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif
O : Ini adalah keadaan objektif yang dapat dikenali oleh perawat melalui
penglihatan.
A : Ini adalah analisis perawat yang memahami reaksi keluarga subjektif dan
objektif.
38
P : Apakah rencana selanjutnya setelah perawat mengambil tindakan.
39
BAB 3
METODE PENELITIAN
Jenis penulisan ini adalah deskriptif dalam bentuk studi kasus tentang
Subyek dalam penulisan ini adalah dua orang klien lansia dengan
dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri, baik secara fisik, mental, maupun
40
sosial. Subjek studi kasus ini adalah lansia yang bertempat tinggal di wilayah
Lempake samarinda. Lamanya waktu penelitian studi kasus ini bisa menyesuaikan
dengan target keberhasilan tindakan, bisa satu minggu (dengan 4-6 kali
kunjungan).
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam studi kasus ini yaitu :
keluarga dan keluhan yang masih dirasakan sekarang). Sumber data dari
tubuh klien.
41
3.5.2. Instrumen Pengumpulan Data
fisik, dan studi dokumentasi, sehingga data yang didapat tersebut menjadi valid.
didapat tersebut sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis.
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
42
menarasikan jawaban penelitian yang diperoleh dari interpretasi wawancara
mendalam. Teknik analisis yang digunakan melalui observasi dan studi literatur
peneliti Dibandingkan dengan teori yang ada maka data yang dihasilkan dari data
tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut oleh peneliti dan digunakan sebagai bahan
43
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo, B., & Martono, H. (2013). Teori proses menua dalam buku ajar geriatri.
YOGYAKARTA).
44
Ghofar(2018).Jumlah PenyakitTidakMenulardiKaltim Meningkat.
https//kaltim.antarnews.com/berita/46631/jumlah-penyakit-tidak-menular
dikaltim-meningkat.
Imelda, I., Sjaaf, F., & PAF, T. P. (2020). Faktor-Faktor yang Berhubungan
Kurniawan, I., & Sulaiman, S. (2019). Hubungan Olahraga, Stress dan Pola
Kecamatan Medan Kota. Journal of Health Science and Physiotherapy, 1(1), 10-
17.
Lee, S. B., Oh, J. H., Park, J. H., Choi, S. P., & Wee, J. H. (2018). Differences in
Muhith, A., & Siyoto, S. (2016). Pendidikan Keperawatan Gerontik (1st ed.; P.
Muhammadiyah Yogyakarta.
45
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2016). APLIKASI Asuhan Keperawatan
Jakarta: EGC.
46
47