Disusun oleh:
Fauziah Rahmadini
22010218130047
Seorang pasien datang ke klinik gigi dengan keluhan ingin konsultasi. Pasien ingin
mengganti obat kumur yang selama ini dipakai, dengan obat kumur berbahan herbal. Pasien
juga ingin penjelasan bahwa ada herbal Indonesia yang bisa digunakan sebagai antiinflamasi,
antiseptik bahkan anti tumor.
Daftar Pustaka :
1. D S Ningsih. R Idroes. , B M Bachtiar. Khairan. The potential of five therapeutic
medicinal herbs for dental treatment : A review. IOP Conf. Series: Materials Science
and Engineering 523 (2019) 012009. doi:10.1088/1757-899X/523/1/01200I
2. Mukut Seal, Rahul Rishi,1 G. Satish,2 K. T. Divya,3 Pratim Talukdar,4 and Radhika
ManiyarHerbal panacea: The need for today in dentistry. J Int Soc Prev Community
Dent. 2016 Mar-Apr; 6(2): 105–109. doi: 10.4103/2231-0762.178744
3. Bilge Şener* and Mehtap Kiliç. Herbal Extracts Used in Dental Disorders.DOI:
10.26717/BJSTR.2019.19.003254
Nara sumber :
1. Gunawan Wibisono, drg. Msi.Med
2. Tyas Prihatiningsih, drg. MD.Sc.
TERMINOLOGI
1. Obat kumur herbal : Suatu larutan atau cairan yang digunakan untuk membersihkan
rongga mulut yang terbuat dari tanaman yang memiliki khasiat obat dalam
penyembuhan atau pencegahan penyakit.
2. Antitumor : Sifat suatu zat yang dapat membunuh sel tumor namun diharapkan
memilki toksisitas yang rendah terhadap sel normal.
3. Antiseptik : Suatu substansi yang dapat memberhentikan atau memperlambat dari
pertumbuhan mikroorganisme dimana bertujuan untuk mengurangi resiko infeksi.
Dapat berkerja pada jaringan hidup seperti permukaan kulit dan membrane mukosa.
4. Antiinflamasi : Obat-obatan atau golongan obat yang memiliki aktivitas untuk
menekan atau mengurangi peradangan.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa manfaat penggunaan obat kumur berbahan herbal?
2. Apa saja macam-macam obat kumur herbal?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari obat kumur herbal?
4. Bagaimana penggunaan pengobatan herbal dalam dunia medis?
5. Apa saja klasifikasi obat herbal?
6. Sifat dari obat kumur yang ideal?
7. Apa saja efek samping dari penggunaan obat kumur herbal?
8. Apa perbedaan obat kumur herbal dengan obat kumur non-herbal?
HIPOTESIS
1. Apa manfaat penggunaan obat kumur berbahan herbal?
- Dapat mengurangi jumlah pathogen didalam mulut
- Dapat menjaga mulut tetap dalam kondisi lembab
- Dapat mencegah infeksi ringan dalam rongga mulut
- Menghindarkan dari bau mulut
Berdasarkan penggunaannya
- sebagai kosmetik, yang mana tujuannya/ kandungan nya hanya untuk membersihkan
rongga mulut, menyegarkan rongga mulut atau menghilangkan bau mulut
- sebagai terapetik, untuk perawatan penyakit pada mukosa dan gingiva, pencegahan
karies dan juga untuk penggunaan infeksi saluran pernafasan
- sebagai kosmetik dan terapetik
Kekurangan
- Obat modern lebih efektif dari obat herbal
- Resiko keracunan, karena salah pengambilan obat herbal
- Jika digunaka sendiri tanpa ada petunjuk dari tenaga professional bisa
mengakibatkan salah penggunaan
- Bisa terjadi interaksi antara obat herbal dan obat non-herbal
- Waktu penyimpanan tidak bisa lama
- Mudah tercemar mikroorganisme
- Belum dilakukan uji klinik
- Tidak dianjurkan untuk yang gangguan kesehatannya yang gawat darurat
- Bahan baku belum standar
- Efek farmakologis nya lemah
- Masih kurangnya regulasi untuk tanaman herbal
- Obat kumur herbal adalah bahan alami tanpa campuran bahan kimia, tidak memiliki
bahan aktif sehingga dapat digunakan mengobati penyakit lainnya.
- Obat kumur non-herbal memiliki kandungan senyawa kimia
PETA KONSEP
Definisi
Kekurangan dan
kelebihan
Klasiifikasi obat
herbal
SASARAN BELAJAR
Mengetahui.memahami dan menjelaskan
1. Definisi obat herbal dalam kedokteran gigi dan contoh bahan-bahan berbasis herbal
dalam praktik kedokteran gigi
2. Kelebihan dan kekurangan obat herbal
3. Pemanfaatan obat herbal dalam kedokteran gigi
4. Zat aktif pada obat herbal (antiinflamsi,antitumor,antiseptic)
5. Klasifikasi obat herbal
6. Cara kerja dari obat herbal
BELAJAR MANDIRI
1. DEFINISI OBAT HERBAL DALAM KEDOKTERAN GIGI DAN CONTOH
BAHAN-BAHAN BERBASIS HERBAL DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN
GIGI
a. Definisi
Obat herbal atau herbal medicine didefinisikan sebagai bahan baku atau
sediaan yang berasal dari tumbuhan yang memi liki efek terapi atau efek
lain yang bermanfaat bagi kesehatan manusia; komposisinya dapat
berupa bahan mentah atau bahan yang telah mengalami proses lebih
lanjut yang berasal dari satu jenis tumbuhan atau lebih. (WHO, 2005;
2000). Sediaan herbal diproduksi melalui proses ekstraksi, fraksinasi,
purifikasi, pemekatan atau proses fisika lainnya; atau diproduksi melalui
proses biologi.
Sediaan herbal dapat dikonsumsi secara langsung atau digunakan sebagai
bahan baku produk herbal. Produk herbal dapat berisi eksipien atau
bahan inert sebagai tambahan bahan aktif (WHO, 2001; 2000).(1)
b. Bahan-bahan berbasis herbal di kedokteran gigi
Aloe Vera
Aloe Vera merupakan massa agar-agar dari salah satu tanaman rumahan milik
keluarga Liliaceae, juga disebut Aloe barbadensis Mill. Ia memiliki dua bagian
gel lidah buaya diproduksi oleh jaringan parenkim, yang membentuk bagian
dalam daun lidah buaya dan bagian lainnya adalah sekelompok sel khusus
yang disebut tubulus pericyclic. Gel merupakan sumber vitamin, mineral,
enzim, gula, lignin, sapnin, asam salisilat, dan asam amino yang baik. Aloin
dan aloe-emodin adalah konstituen aktif gel. Khasiat antibakteri lidah buaya
dikaitkan dengan sifatnya yang menghambat sintesis protein dalam sel bakteri.
Ia juga memiliki tindakan pelembab, penyembuhan luka, dan efek anti-
inflamasi. S. pyogenes dan S. faecalis telah dihambat oleh gel lidah buaya.
Bakterisidal ini melawan Pseudomonas aeruginosa. Ini telah digunakan untuk
diterapkan pada lokasi operasi periodontal, jaringan gusi ketika mengalami
trauma atau tergores dan untuk menghilangkan luka bakar yang tidak
disengaja dengan aspirin. Lesi mulut akut diperbaiki dengan aplikasi langsung
seperti pada lesi virus herpes, ulkus aphthous, dan sariawan. Pasien gigi tiruan
dengan punggung yang sakit dan gigi palsu yang tidak pas bisa mendapatkan
keuntungan karena kontaminasi jamur dan kontaminasi bakteri berkurang
seperti iritasi akibat peradangan. Sifat anti-inflamasi lidah buaya dapat
digunakan untuk mengontrol peradangan di sekitar implan gigi yang
disebabkan oleh kontaminasi bakteri.
Cranberry
Cranberry atau Vaccinium macrocarpon adalah semak yang tersedia di pasar
terutama sebagai jus segar, buah kering, dan bubuk yang dienkapsulasi.
Penggunaan terapi cranberry dapat ditelusuri kembali ke abad ke-17, ketika
digunakan terutama sebagai obat untuk mengatasi masalah perut dan hati dan
juga untuk meredakan penyakit kudis. Ekstrak cranberry adalah sumber
polifenol dan flavonoid yang kaya. Ini dianggap mencegah karies gigi dengan
menghambat kolonisasi struktur gigi dan menghambat produksi asam oleh
bakteri kariogenik seperti Streptococcus mutans. Mereka menghambat
aktivitas enzim proteolitik, yang bertanggung jawab atas kerusakan
periodontal dan dengan demikian, mengurangi proses inflamasi. Ini juga
menghambat koagregasi patogen periodontal dan kepatuhan Porphyromonas
gingivalis. Sebuah studi yang dilakukan oleh Weiss et al. menunjukkan bahwa
obat kumur yang mengandung cranberry mengurangi jumlah Streptococcus
mutans saliva serta jumlah bakteri secara signifikan. Konstituen cranberry juga
menghambat adhesi Streptococcus sobrinus ke hidroksiapatit berlapis saliva
secara in vitro.
Chamomile
Chamomile milik keluarga Asteraceae / Compositae dan tersedia terutama
dalam dua bentuk, yaitu, chamomile Jerman (Chamomilla recutita) dan
chamomile Romawi (Chamaemelum nobile). Penggunaan chamomile Jerman
(Marticaria recutita L.) berabad-abad yang lalu ketika digunakan untuk sifat
anti-inflamasi, analgesik, antimikroba, antispasmik, dan obat penenang.
Faktanya, bunga tanaman chamomile, yang mengandung berbagai macam
komponen kimia aktif seperti flavonoid, apigenin, luteolin, dan quercetin,
yang dianggap bertanggung jawab untuk banyak aplikasi pengobatannya.
Kamomil, bila digunakan sebagai bahan obat kumur, efektif dalam
mengurangi infeksi pada gingiva dan rongga mulut. Itu juga dimasukkan
dalam beberapa pasta gigi. Kamomil juga efektif dalam menghilangkan
lapisan noda secara signifikan jika dibandingkan dengan air suling dan minyak
pohon teh.
Obat kumur kamomil telah terbukti meredakan mucositis; juga, membantu
mencegah, menunda, atau mengurangi terjadinya lesi.
Tea Tree Oil
Tea Tree Oil Melaleuca alternifolia umumnya dikenal sebagai minyak pohon
teh, yang merupakan tanaman asli Australia. Sifat antibakteri dan
antijamurnya dapat dikaitkan dengan konstituen aktif terpinen-4-ol (biasanya
30-40%). Berguna untuk mengobati iritasi tenggorokan, sengatan, luka bakar,
luka, dan segala jenis infeksi kulit. Ini juga digunakan sebagai pelarut ringan.
Gel minyak pohon teh dalam bentuk pemberian obat lokal telah terbukti
meningkatkan efek terapi periodontal konvensional pada pasien periodontitis
kronis. Hal ini juga menekankan pentingnya pemantauan kadar cairan sulkus
gingiva pentraxin-3 (PTX3), yang merupakan salah satu penanda
penyembuhan jaringan periodontal.
Propolis
Propolis mengacu pada zat resin berwarna merah atau coklat yang
dikumpulkan lebah madu dari kuncup pohon dan digunakan untuk mengisi
celah-celah sarang dan pernis sarang madu. Ini lengket pada suhu kamar tetapi
mengeras dan menjadi rapuh pada suhu rendah. Ini adalah sumber asam
amino, mineral, vitamin A, B kompleks, dan E, dan zat biokimia yang sangat
aktif yang dikenal sebagai bioflavenoids (vitamin P), fenol, dan senyawa
aromatik. Flavonoid telah dikaitkan dengan berbagai sifat seperti sifat
antibakteri, antijamur, antivirus, antioksidan, dan anti-inflamasi. The caffeic
acid phenethyl ester (CAPE) yang ada di propolis berkontribusi untuk sifat
anti-inflamasi. Propolis tergabung dalam berbagai bentuk seperti obat kumur,
pasta gigi, tablet hisap, wine, cake, powder, jelly, tablet, sabun, dan lain-lain.
Ini juga telah digunakan sebagai modalitas perawatan dalam manajemen
karies gigi, endodontik serta infeksi periodontal, terapi pulpa vital, dalam
perawatan lesi mulut, dan perbaikan luka bedah. Aktivitas antimikroba
propolis dengan Ca (OH) 2 sebagai obat intrakanal terhadap Enterococcus
faecalis menemukan bahwa propolis efektif dalam menghilangkan
mikroorganisme. Meskipun propolis telah menunjukkan hasil yang sangat
menjanjikan, dokter harus berhati-hati saat menggunakan bahan ini karena
reaksi alerginya terlihat pada beberapa pasien.
b. Kekurangan
Disamping berbagai keuntungan, bahan obat alam juga memiliki beberapa
kelemahan yang juga merupakan kendala dalam pengembangan obat tradisional
(termasuk dalam upaya agar bisa diterima pada pelayanan kesehatan formal).
Adapun beberapa kelemahan tersebut antara lain : efek farmakologisnya yang
lemah, bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis serta volumines,
belum dilakukan uji klinik dan mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme
(Katno dan Pramono, 2010).
b) Antitumor
Senyawa aktif tanaman obat yang juga banyak diteliti bioaktivitasnya dan
memiliki indikasi sebagai anti-tumor adalah flavonoid. Sellaginella (cakar ayam)
adalah tanaman obat dari kelas Pteridophyta yang banyak diteliti kandungan
senyawa aktifnya dan diuji bioaktivitasnya. Secara tradisional herba cakar ayam
telah lama digunakan dalam mengatasi berbagai gangguan kesehatan antara lain
dalam bentuk dekok digunakan untuk mengatasi gejala hepatitis, tuberkulosis,
tumor dan diabetes. Amentoflavone dan ginkgetin, merupakan flavonoid yang
ditemukan dalam herba cakar ayam yang diketahui mampu menghambat aktivitas
neuroprotektif dalam melawan efek samping senyawa sitotoksik. Temuan ini
mengindikasikan bahwa herba cakar ayam dapat digunakan dalam pengobatan
penyakit degeneratif syarat seperti stroke dan Alzheimer's (Kang, et.al., 2005).
Senyawa flavonoid lainnya adalah mangiferine yang menunjukkan aktivitas
sebagai anti-virus dan anti-tumor secara in vivo. Mangiferin meningkatkan
kemampuan alamiah sistem imun untuk membunuh sel kanker dan juga
menunjukkan efek menghambat pada HIV (Guha, et al., 1996).
c) Antiseptik
Obat kumur adalah sediaan berupa larutan yang digunakan untuk membersihkan
rongga mulut dan gigi secara lebih bersih dibandingkan dengan sikat gigi biasa.
Obat kumur memiliki kandungan dasar berupa air, agen pembersih, bahan
pengharum, pewarna dan alkohol. Berdasarkan kandungan bahan aktif yang
terkandung di dalamnya, obat kumur dapat digolongkan menjadi beberapa jenis,
yaitu : obat kumur yang mengandung bahan aktif antiseptik/antimikroba seperti
povidone iodine, cetylpyridinium chloride berfungsi mengontrol pertumbuhan
bakteri pada mulut, mengurangi plak, menyembuhkan radang gusi, dan
menghilangkan bau mulut. Ada obat kumur yang bahan aktifnya fluoride,
berfungsi membantu mencegah terbentuknya lubang gigi dan mencegah kerusakan
gigi. Bahan pewangi bisa menjadi salah satu kandungan pada obat kumur. Bahan
aktif ini akan berperan sebagai bahan kimia yang mampu menetralisir bau mulut.
Obat kumur yang beredar di pasaran adalah obat kumur yang mengandung bahan
kimia seperti alkohol dan bahan antiseptik/antimikroba. Alkohol sebagai zat
pelarut dapat menimbulkan beberapa efek seperti sensasi terbakar ketika
berkontak dengan mukosa dan rasa kering pada mukosa mulut. Pengunaan yang
berlebihan bahan antiseptik obat kumur akan merusak keseimbangan bakteri
dalam mulut karena kandungan alkohol dan antiseptiknya membunuh
mikroorganisme dalam mulut termasuk mikroorganisme normal yang ada di
dalam mulut.Efek penggunaan obat kumur berbahan kimia sebenarnya dapat
diminimalisir dengan menggunakan bahan alami, salah satu bahan alami yang
dapat digunakan yaitu daun sirih. Kandungan yang terdapat pada daun sirih
berupa minyak atsiri yang didalamnya terdapat senyawa fenol yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri pada mulut.(4)
1. Aman
2. Klaim khasiat berdasarkan data empiris (pengalaman)
3. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
Sebuah ramuan disebut jamu jika telah digunakan masyarakat melewati 3 generasi.
Artinya bila umur satu generasi rata-rata 60 tahun, sebuah ramuan disebut jamu jika
bertahan minimal 180 tahun. Inilah yang membedakan dengan fitofarmaka, dimana
pembuktian khasiat tersebut baru sebatas pengalaman, selama belum ada penelitian
ilmiah. Jamu dapat dinaikkan kelasnya menjadi herbal terstandar atau fitofarmaka
dengan syarat bentuk sediaannya berupa ekstrak dengan bahan dan proses pembuatan
yang terstandarisasi.
b. Obat Herbal Terstandar (OHT)
Obat Herbal Terstandar (OHT) juga tidak sama dengan fitofarmaka. Obat Herbal
Terstandar (OHT) adalah obat tradisional yang berasal dari ekstrak bahan tumbuhan,
hewan maupun mineral. Perlu dilakukan uji pra-klinik untuk pembuktian ilmiah
mengenai standar kandungan bahan yang berkhasiat, standar pembuatan ekstrak
tanaman obat, standar pembuatan obat yang higienis dan uji toksisitas akut maupun
kronis seperti halnya fitofarmaka.Dalam proses pembuatannya, OHT memerlukan
peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal serta memerlukan tenaga kerja
dengan pengetahuan dan keterampilan pembuatan ekstrak, yang hal tersebut juga
diberlakukan sama pada fitofarmaka. Obat Herbal dapat dikatakan sebagai Obat
Herbal Terstandarisasi bila memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Aman
2. Klaim khasiat secara ilmiah, melalui uji pra-klinik
3. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
4. Telah dilakukan standardisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk
jadi.
Indonesia telah meiliki atau memproduksi sendiri OHT dan telah telah beredar di
masyarakat 17 produk OHT, Sebuah herbal terstandar dapat dinaikkan kelasnya
menjadi fitofarmaka setelah melalui uji klinis pada manusia.
c. Fitofarmaka
Fitofarmaka merupakan jenis obat tradisionalyang dapat disejajarkan dengan obat
modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar dan khasiatnya telah
dibuktikan melalui uji klinis
Fitofarmaka dapat diartikan sebagai sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan
keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinis dan uji klinis bahan baku
serta produk jadinya telah di standarisir (BPOM. RI., 2004 ).
b. Asama mefenamat
Asam mefenamat adalah salah satu obat dari golongan AINS (Anti Inflamasi Non
Steroid) dan juga sebagai obat analgesik. Asam mefenamat bekerja dengan cara
menghambat enzim sikloooksigenase sehingga konversi asam arakidonat menjadi
prostaglandis terganggu. Asam mefenamat terikat sangat kuat pada protein plasma.
Dengan demikian interaksi terhadap obat antikoagulan harus diperhatikan.
c. Kafein
Mekanisme kerja kafein dalam tubuh adalah menyaingi fungsi adenosin (salah satu
senyawa yang dalam sel otak bisa membuat orang cepat tertidur). Dimana kafein itu
tidak memperlambat gerak sel-sel tubuh, melainkan kafein akan membalikkan semua
kerja adenosin sehingga tubuh tidak lagi mengantuk, tetapi muncul perasaan segar,
sedikit gembira, mata terbuka lebar dan membangkitkan stamina. Selain manfaat
ternyata kopi juga memiliki kerugian, yaitu dapat menyebabkan ketergantungan ,
menyebabkan insomnia, mudah gugup, merasa tegang , cepat marah dan untuk wanita
hamil dapat meningkatkan denyut jantung dampak terburuknya bisa menyebabkan
keguguran.
d. Fenilbutazon
Fenilbutazon digunakan untuk mengobati rematik. Fenilbutazon juga mempunyai efek
antipiretik dan analgesik dan antiinflamasi. Efek urikosuriknya lemah dengan
menghambat reabsorbsi asam urat melalui tubuli. Dalam dosis kecil fenilbutazon
justru mengurangi sekresi asam urat oleh tubuli. Fenilbutazon merupakan asam
dengan kekuatan sedang yang mampu membentuk garam, dalam pengobatan
disamping bentuk asam bebas juga digunakan terutama dalam bentuk garam natrium
dan garam kalsium (Ebel, 1979; Munaf, 1994).(6)(7)
DAFTAR PUSTAKA
3. Putra FS, Mintjelungan CN, Juliatri . Efektivitas pasta gigi herbal dan non-herbal
terhadap penurunan plak gigi anak usia 12-14 tahun. e-GIGI. 2017;5(2).
4. Hidayat MA. Obat Herbal (Herbal Medicine) : Apa Yang Perlu Disampaikan Pada
Mahasiswa Farmasi Dan Mahasiswa Kedokteran? Pengemb Pendidik. 2006;3(1):141–
7.