YOHANES 7:1-13 tergiur pada godaan-godaan itu. Tepislah pikiran-pikiran negatif itu.
Kalau Pendeta menaiki panggung politik, jangan pikir karena tergoda
TEMA: “PANGGUNG YESUS BUKAN PANGGUNG SELEBRITAS” pada iming-iming godaan panggung itu, terlalu naïf pikiran begitu. Mereka tampil di panggung itu karena ingin melakukan yang terbaik bagi daerah, bagi seluruh masyarakat, biar lebih maju dan lebih Panggung. Bila anda berada di panggung, yang anda lakukan, katakan sejahtera. Amin? dan pesankan dari panggung akan mempengaruhi orang-orang di bawah panggung. Apa yang mereka dengar dan lihat dari anda di panggung akan membentuk pikiran mereka dan mengarahkan tindakan Saudara-saudara Yesus juga ingin Yesus tampil di panggung, panggung mereka. Maka betapa pentingnya panggung. Tempat itu sangat pesta pondok daun umat Yahudi di kota Yerusalem Provinsi Yudea – strategis. Sangat strategis untuk membentuk opini dan prilaku. Sangat Yang dimaksud saudara-saudara Yesus di sini mungkin saudara-saudara strategis untuk membentuk culture. Itulah fungsi panggung. Tetapi kandung-Nya yaitu adik-adik-Nya, tetapi bisa juga dengan saudara- panggung bisa seperti pisau. Sebuah pisau di tangan orang yang positif saudara kerabat keluarga-Nya yang lain – Bila kita membaca di Ulangan konstruktif dipakai untuk mengolah bahan makanan menjadi makanan 16:16, Ada tiga hari raya utama dalam tradisi Yahudi, yaitu hari raya yang menyehatkan. Namun di tangan orang yang negatif destruktif Roti tidak beragi, hari raya Tujuh Minggu dan hari raya Pondok Daun. pisau yang sama bisa dipakai untuk melukai bahkan membunuh. Demikian juga dengan panggung. Bagi orang yang positif dan Akan tetapi sepertinya keinginan mereka untuk Yesus tampil di konstruktif sebuah panggung akan dipakai untuk membentuk kultur panggung raya Pondok Daun, yaitu supaya Yesus dapat keadaban, dan bagi orang yang negatif destruktif panggung yang sama mempertunjukkan kehebatannya mengajar dan melakukan mujizat, akan dipakai untuk menebar kebiadaban. Inilah nilai strategis dari supaya Dia menjadi semakin populer, semakin dikenal, dan dapat panggung. masuk bursa suksesi raja. Perhatikan kalimat “jika ia mau diakui di muka umum” dalam perkataan saudara-saudara Yesus di ayat 4. Di Panggung. Bukankah banyak orang ingin berada di panggung. ayat 4 itu saudara-saudara Yesus mengatakan: “Sebab tidak seorang Mengapa? Akh… Kita jangan berpikir negatif dulu. Memang di panggung pun berbuat sesuatu di tempat terembunyi jika ia mau diakui di muka semua orang melihat anda. Anda jadi pusat perhatian – Ada godaan umum…” Mereka mengira Yesus ingin mencari pengakuan, popularitas, popularitas di panggung. Memang, untuk berada di panggung, seorang jabatan, kekuasaan dan keuntungan. penyanyi harus bisa menyanyi dengan baik, para pemusik harus ahli, karena ada bayarannya- ada godaan materi di panggung. Dengan Lalu, perhatikan jawaban Yesus di ayat 6-8: “Waktu-Ku belum tiba. berada di panggung seseorang akan makin dikenal – Ada godaan Tetapi bagi kamu selalu ada waktu. Dunia tidak dapat membenci kamu, kekuasaan di panggung. tetapi ia membenci Aku, sebab Aku berdaksi tentang dia, bahwa pekerjaan-pekerjaannya jahat…” Jawaban Yesus ini mengandung Memang ada banyak godaan yang mengintip di panggung. Godaan beberapa pengertian: 1) Sudah nyata-nyata bahwa Yesus dibenci dan popularitas, godaan keuntungan materi, godaan kekuasaan, godaan mau dibunuh para pemimpin agama Yahudi, sementara misi Yesus ialah jabatan dan lain-lain. Tapi sekali lagi jangan berpikir negative dulu. memang untuk mati di bunuh. Namun agenda Allah untuk itu belum Mereka yang mau tampil di panggung politik sebagai calon pemimpin tiba, maka Yesus tidak pergi; 2) Ketidakpergian atau pun kepergian provinsi dan kabupaten bukanlah karena tergoda dengan godaan- Yesus, adalah hanya dalam rangka agenda Allah: berkorban, menderita, godaan itu. Suami, istri, anak, sekerabat keluarga sekalipun bila dihina dan dibunuh demi menebus dosa manusia, bukan untuk menaiki panggung politik pencalonan pilkada, bukan berarti karena mendapatkan popularitas, jabatan, kekuasaan dan keuntungan. Itu juga artinya bersedia tampil di panggung bersama Yesus, bukanlah Tampil bersama Yesus bukanlah untuk memperoleh mahkota emas, untuk mendapatkan popularitas, jabatan, kekuasaan dan keuntungan, tetapi untuk bersedia menyandang mahkota duri. melainkan untuk berkorban, dihina, dianiaya dan dibunuh, bersedia untuk berkorban demi keselamatan banyak orang. Panggung Yesus Tidak jarang juga, gereja menjadi panggung. Menjadi panggung untuk bukanlah panggung bermahkota emas, melainkan panggung menampilkan diri supaya terlihat suci dan religi, untuk menampilkan bermahkota duri. Amin? busana supaya terlihat keren, untuk menampilkan materi biar terlihat mentereng, untuk menampilkan wajah, bagi sebuah kehormatan. Akh… Bila demikian bagaimana dengan saya dan saudara? Apakah saudara mengapa berpikiran negatif lagi? Tidak, tidak. Gereja memang sedang berada di panggung? Atau sedang menaiki panggung? panggung tapi bukan panggung seperti itu, melainkan panggung Panggung apa yang sedang saudara lakoni? Panggung pelayanan? pemujaan dan panggung penyembahan bagi Allah, juga panggung Panggung politik? Panggung selebritas? Untuk apa saudara menaiki kasih, panggung kepedulian, panggung kesaksian tentang kehidupan panggung dan berada di panggung? Ya! Pasti untuk kemaslahatan Kristus. Gereja adalah panggung kehidupan yang mempertunjukkan banyak orang. Ketika seseorang ada di panggung pelayanan, tentu kehidupan damai dan moralitas Kristus. Gereja adalah panggung untuk untuk melayani dan menuntun domba-domba Allah untuk hidup lebih orang-orang berdosa yang diubahkan, bukan etalase dari orang-orang melekat dan lebih bertumbuh dalam Tuhan. Seseorang yang berada di suci. Gereja adalah panggung Yesus dan panggung Yesus bukanlah panggung politik pasti untuk berjuang memajukan taraf kehidupan panggung selebrita. Amin. masyarakat. Seseorang berada di panggung selebritas pasti untuk menghibur dan membuat senang banyak orang.
Memang, ada stigma yang melekat dipanggung: Tempat mencari
popularitas – juga keuntungan dan kepentingan.
Namun, orang Kristen tidak berada di panggung untuk itu. Orang
Kristen berada di panggung untuk kepentingan banyak orang dan bahkan untuk itu ia akan rela berkorban.
Memang, di panggung politik, bahkan juga di panggung pelayanan,
terlihat jelas banyak orang yang mencari popularitas dan keuntungan diri. Yah…bila mereka seperti itu kemungkinan besar mereka akan berhadapan dengan dua hukum: hukum pemerintah dan hukum Tuhan. Hukum dunia dan hukum akhirat. Amin?
Sesungguhnya panggung Yesus adalah panggung pengabdian,
panggung keselamatan, panggung penebusan. Tampil bersama Yesus bukanlah untuk mendapatkan popularitas, jabatan, kekuasaan dan keuntungan, melainkan untuk berkorban bagi kebaikan banyak orang.