Narator 1 : Demi nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus.... Amin... Saudara
sekalian.... Kita manusia…., pada awalnya diciptakan kudus, serupa
dan segambar dengan Dia…, Dia yang begitu baik, …. Dia yang
penuh kasih,…… Dia yang memelihara kita…Namun, karena
dosa......kita menjadi tak layak.....tak layak untuk menyandang gelar
Citra Allah.... Begitu besar kasih Allah pada kita,....manusia....
sehingga Ia rela turun ke dunia, mengambil rupa manusia..... untuk
mengembalikan keutuhan ciptaan-Nya,menebus dosa kita...manusia.
Narator 2 : Sekarang marilah bersama-sama kita renungkan, segala kebaikan
Tuhan....melalui semua ketakutan, kepiluan dan derita yang telah Dia
alami sebelum disiksa, ketika berdoa kepada Bapa-Nya di Taman
(Yesus yang telah ditangkap, dirantai dan dibawa oleh para laskar masuk ke
pengadilan Imam Agung, bersama dengan para rakyat.)
(Masuklah Imam Agung ke dalam gedung pengadilan Imam Agung)
Hanas : (mendekati Yesus) Siapa pengemis yang kalian bawa kepada kami,
dirantai seperti orang terkutuk?
Seorang laskar : Ia Yesus, si pembuat masalah dari Nazareth.
Hanas : Kau Yesus dari Nazareth?
Kayafas : Mereka bilang Kau adalah Raja... Di mana KerajaanMu?
Hanas : Garis keturunan Raja apa yang Kau warisi? Bicaralah!
Kayafas : Kau hanyalah seorang putra dari seorang tukang kayu tak jelas,
bukan?
Hanas : Ada yang bilang Kau adalah Elia... Tapi ia sudah di bawa ke Surga
dengan kereta kuda!
Kayafas : Kenapa Kau tak katakan sesuatu? Kau di bawa kemari sebagai
seorang penghujat! Apa pembelaanMu tentang itu?
Yesus : Aku sudah bicara terus terang pada setiap orang... Aku telah
mengajar di Bait Suci di mana semua orang berkumpul...Aku tidak
pernah berbicara sembunyi – sembunyi...Tanyakan pada mereka yang
mendengar apa yang Aku telah katakan kepada mereka.
BIOLA MENAMBAH DRAMATIS ADEGAN
PENAMPARAN
(Rombongan ahli taurat masuk tempat pilatus, diikuti Yesus dan serdadu-serdadu
laskar, kemudian dikuti rakyat sambil berteriak ...HUKUM DIA....!! HUKUM
DIA...!! BUNUH DIA..!!)
Progessi Chord: ||:6m . . .| 4 . . . | 2m . . . | 3M . . . :| do= Bb
ADEGAN DI HERODES
Narator1 : Tanpa melihat adanya kesalahan pada diri Yesus, maka Yesuspun
dibawa ke hadapan Herodes…. Begitulah kita manusia yang begitu
kejam, tidak memiliki hati untuk mengampuni…. Demi kepuasan kita
sendiri…
( Rombongan ahli taurat masuk tempat Herodes, diikuti Yesus dan serdadu-serdadu
laskar, kemudian dikuti rakyat sambil berteriak ...HUKUM DIA....!! HUKUM
DIA...!! BUNUH DIA..!!)
(Rombongan ahli taurat keluar dari tempat Herodes, diikuti Yesus dan serdadu-
serdadu laskar, kemudian dikuti rakyat sambil berteriak ...HUKUM DIA....!!
HUKUM DIA...!! BUNUH DIA..!!)
ADEGAN DI PILATUS
Karena Herodes manganggap Yesus sebagai orang gila, maka Yesuspun dibawa
kembali ke Pilatus...
BACKSOUND ARAMAIC
Narator 1 : (Fade Out) Dia dianiaya.... tetapi dia membiarkan diri ditindas
dan tidak membuka mulutnya.... seperti anak domba yang dibawa ke
pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang
yang menggunting bulunya... Ia tidak membuka mulutnya. Sesudah
penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya
siapakah yang memikirkannya?... Sungguh, ia terputus dari negeri
orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku, Ia kena
tulah. Rintihan sakit yang Ia rasakan…tak layak untuk Ia rasakan…
Ia sudah tak berdaya lagi merasakan siksaan yang bertubi…..namun
rasa itu Ia tahan ….karna Yesus tahu bahwa perjalanan untuk
menyelamatkan kita manusia… masihlah belum selesai.
Duri-duri tajam ditancapkan di kepala Yesus…maka
genaplah yang tertulis di Kitab Suci bahwa seorang anak manusia
ADEGAN CLAUDIA
Claudia : “Dia Orang benar dan aku sangat takut tentang mimpiku
semalam”.
Pilatus : ”Sudahlah Claudia. Jangan kau campuri urusanku.. Masuklah
ke dalam.
Prajurit ! Hantarkan Tuan Putri ke dalam.
Prajurit : ”Siap !! (Claudia Keluar panggung.)
SOUND BARABAS
Narator1 : Beban yang berat…siksa demi siksa semakin tak kuasa Ia tahan…
Wajahnya tak lagi tampan, tak ada semarak yang tampak di
wajahNya, hanya peluh dan darah menambah kesuraman.
Kendati begitu, masih ada orang yang bersimpati kepadaNya.......
di hadapan-Nya, berkerumun wanita-wanita yang menangisi-
Nya, karena merasa kasihan kepada-Nya.........Salah satunya
adalah Veronika….. Ia mengusap wajah Yesus yang lusuh
tertutup oleh peluh dan darah yang telah
menggumpal…(Veronika Mengusap Wajah Yesus)
Yesus : Mengapa kalian menangisi aku? Lebih baik, tangisilah dirimu
dan anak-anakmu....
Narator 1 : Meski sudah ditolong oleh Simon dari Kirene, beban dosa yang Ia
tanggung masih besar, .........Ia semakin payah, menempuh jalan
yang semakin berat...Ia jatuh untuk ketiga kalinya. Meki
demikian, tanpa mengeluh...Ia mengangkat kembali salibNya...Ia
meneruskan tugas yang harus Ia selesaikan. Keletihan dan beban
mengiringi langkahNya yang gontai, langkahnya yang
lemah........yang dengan ikhlas hati Ia jalankan tanpa mengeluh
dan menyesal.......
ADEGAN DI GOLGOTA
Narator 2 : Waktu itu kira-kira masih pukul dua belas, namun dengan tiba-
tiba kegelapan mulai menyelimuti daerah itu kira-kira sampai
jam tiga.........segala hal yang diperjuangkan...akan berakhir.....
Maria, Bunda yang setia mengiringi perjalanan derita Sang
Putera.......bersama dengan Yohanes, Murid Yesus.....hadir pula
di sana.....menyaksikan kengerian saat melihat Yesus
disalib.......... Hati yang suci, kini ikut tercabik..........saat
menemani detik-detik kepergian Yesus yang disalib..........
Prajurit : (setelah menusuk lambung Yesus) ... sungguh benar orang ini
adalah anak Allah (kemudian berjalan mundur sambil
memandang Maria Ibu Yesus) ...
Narator 1 : Hari mulai malam, maka Yusuf dari Arimatea memberanikan diri
meminta ijin pada Pilatus untuk menurunkan Jenasah
Yesus....................Maria menerima jasad Yesus yang dingin di
pangkuannya, maria telah melaksanakan apa yang dikatakannya
”Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut
perkataanMu.”..........
Yesus Dimakamkan.