KEKUATAN:
1. Anak – anak sudah mampu menanggapi pertanyaan yang mahasiswa berikan pada
saat penyampaian materi.
KELEMAHAN:
Pada saat saya dahulu masih mengajar di kelas 2 dan menghadapi masalah
pembelajaran seperti yang dihadapi mahasiswa Chrestien Halim saat melakukan
praktek mengajar, yang saya coba lakukan untuk memperbaiki atau mengatasi
masalah tersebut adalah:
1. Menggunakan media yang lebih besar atau yang lebih bervariatif untuk
menjangkau semua anak yang ada di kelas. Sehingga ketika anak menerima
pembelajaran, anak dapat antusias dan tertarik untuk menerima pembelajaran.
2. Menggunakan masalah yang ada dalam kehidupan sehari – hari (otentik) yang
bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah,
keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau
memperoleh pengetahuan baru. Pembelajaran ini berbeda dengan pembelajaran
konvensional yang jarang menggunakan masalah nyata atau menggunakan
masalah nyata hanya di tahap akhir pembelajaran sebagai penerapan dari
pengetahuan yang telah dipelajari.
SETELAH SUPERVISOR MENGISI POINT B., SERAHKAN JURNAL DIALOG INI KEPADA
MAHASISWA. MINTA MAHASISWA MEMBACA DENGAN SEKSAMA URAIAN DARI
SUPERVISOR.
C. PERTANYAAN MAHASISWA
(Dengan kata tanya bagaimana atau mengapa, maksimum 3 pertanyaan)
SUPERVISOR : Iya kak, selamat siang, ada yang bisa ibu bantu kak?
MAHASISWA : Oooh, baik bu. Saya mengerti dengan apa yang ibu sampaikan.
Saya akan mencoba mengaplikasikannya pada pertemuan selanjutnya. Terimakasih
ya bu untuk waktunya.
Setelah proses simulasi dan dialog, saya akan mengganti media pembelajaran saya agar
dapat dijangkau oleh semua anak. Saya akan lebih memperhatikan lagi media yang akan
saya gunakan. Kemudian untuk strategi pembelajaran, saya akan membimbing anak – anak
di kelas lebih baik lagi dan secara bertahap (berstruktur) jadi anak – anak tidak bingung pada
saat pembelajaran berlangsung.
Mahasiswa sebaiknya memilih media yang tepat untuk kegiatan pembelajaran di kelas agar
dapat dijangkau dengan baik dan maksud materi juga dapat disampaikan dengan baik.
Strategi pembelajaran problem solving juga harus diperhatikan oleh mahasiswa selaku
koordinator dan motivator bagi anak. Strategi yang dikembangkan harus terstruktur dan juga
bertahap agar anak – anak lebih mudah untuk mencerna dan mengembangkan kemampuan
dirinya.
Pendamping, Mahasiswa,
SITI AMINAH, S.Pd. SD CHRESTIEN HALIM