NIM: 1711304156
KELOMPOK: B6
RESPONSI EPIDEMIOLOGI
ABSEN GENAP
4. Relative risk dan odds ratio digunakan untuk jenis penelitian epidemiology apa ?
Jawab :
Relative risk untuk jenis penelitian epedimiologi dengan pendekatan kohort dan odds
ratio untuk jenis penelitian epedimiologi dengan pendekatan case control.
5. Pada suatu pesta ulang tahun, terjadi wabah keracunan Nasi Sarden, dengan keluhan sakit
kepala, mual, muntah. Data yang terkumpul adalah sebagai berikut: Jumlah undangan = 50
orang, Jumlah undangan yang makan Nasi sarden = 35 orang, diantaranya ada 20 undangan
yang menderita gejala keracunan. Ada 2 undangan yang tidak ikut makan sarden, tetapi
mempunyai gejala yang sama, sakit kepala, mual, muntah. Silahkan dianalisa :
Untuk absen Genap : silahkan dicari angka odds ratio, dan kesimpulan apa yang didapatkan.
Jawab:
TUTORIAL
1. Buka aplikasi SPSS kemudian menuju variable view dan ketik data variable dikolom nama.
Lalu atur type menjadi numeric, decimals menjadi 0, label, dan measure pada sarden dan
keracunan diganti menjadi nominal.
2. Kemudian Atur values dengan cara klik kanan pada kolom sarden hingga muncul value labels
kemudian isi value = 1 / 2, pada label = ya / tidak. Lalu add dan tekan ok. Seperti gambar
dibawah ini.
3. Lanjutkan ke bagian data view kemudian isi data pada masing masing kolom variable.
4. Selanjutnya pilih analyze dan klik descriptive statistics, kemudian menuju ke crosstabs.
5. Setelah muncul kotak crosstabs, masukkan sarden ke row(s) dan keracunan ke column(s).
6. Kemudian klik Statistics, Centang Cochran’s and Maentel-Haenszel Statistics dan biarkan
Test Common Odds Ratio tetap 1, lalu klik Continue. Kemudian Klik OK.
Jadi, estimate yaitu 1,000. Artinya undangan yang memakan nasi sarden lebih beresiko 1
kali lipat dari yang tidak memakan nasi sarden. Nilai common odds ratio lower bound dan
upper bound menunjukkan batas atas dan batas bawah OR, yang artinya undangan yang
memakan nasi sarden sekurang-kurangnya lebih berisiko sebesar 0,020 kali lipat terjadi
keracunan dan paling besar lebih berisiko sebesar 50,397 kali lipat terjadi keracunan.