Anda di halaman 1dari 22

DESAIN STUDI

EPIDEMIOLOGI
DESKRIPTIF
DILLA SRIKANDI SYAHADAT, SKM., M.KES
Strategi Epidemiologi :
Rangkaian kegiatan yang diterapkan dalam mengkaji
masalah-masalah kesehatan
3 unsur pokok :
1. Merumuskan hypotesis
2. Menguji Hypotesis
3. Menarik kesimpulan

Epidemiological study
Studi Epidemiologi

Deskriptif Analitik

Populasi Individu Observasional Eksperimental

Studi Ekologi - Case Series


- Cross Sectional
- Case report
Time series - Case control
- Cross
- Cohort study
sectional
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

Bertujuan mendeskripsikan distribusi, pola kecenderungan, riwayat alamiah


dan dampak penyakit menurut karakteristik Orang, tempat dan waktu .
 Manfaat utama :
1. Memberikan masukan untuk perencanaan dan alokasi
sumber daya kesehatan berkaitan penyebaran penyakit
pada suatu populasi.
2. Memberi petunjuk awal untuk merumuskan
hypotesis bahwa paparan adalah faktor risiko penyakit
TIME
SERIES
Studi Time Series lebih menekankan pada data penelitian berupa data
rentetan waktu.
Waktu berjalan (time series) merupakan jenis penelitian yang dilaksanakan
dalam waktu yang berlainan dan belum tentu menggunakan sampel
yang sama dalam sebuah populasi yang sama.

Contoh: Kejadian Demam Berdarah Dengue dengan Faktor Iklim di Kota


Palu Tahun 2015-2020.
Studi Laporan Kasus (case report study)
• Merupakan studi epidemiologi yang bersifat observasional
• Unit pengamatan/analisisnya individual
• Merupakan laporan kasus-kasus penyakit dengan diagnosis yang diduga sama
• Biasanya merupakan penyakit-penyakit baru, masalah kesehatan baru, fenomena
baru yang belum jelas menggambarkan riwayat penyakit, pengalaman klinis dari
masing-masing kasus, Laporan kasus-kasus kemudian dapat dianalisis secara
sederhana yakni dengan melihat Distribusi/ frekwensi penyakit berdasarkan :
gejala-gejala klinis “ Orang, Tempat, Waktu”
KELEMAHA
TUJUAN KELEBIHAN
N
Sebagai langkah awal
Diperoleh informasi untuk mempelajari suatu
tentang distribusi Gambaran distribusi,
frekwensi penyakit penyakit
frekwensi penyakit
yang diperoleh
Sebagai jembatan
Masalah kesehatan antara penelitian klinis
yang diteliti dan penelitian
Tidak dapat epidemilogi
Diperoleh informasi mewakili populasi
tentang kelompok yang
Dapat digunakan untuk
berisiko tinggi terhadap
sebagai dasar penelitian
penyakit lebih lanjut :
Hanya berdasarkan • Dengan melihat kelompok
Dapat dipakai untuk kasus-kasus yang yang berisiko tinggi
membangun/memformul dilaporkan saja
• Dengan membuktikan
hipotesis yang dibangun
asikan hipotesis baru
Contoh Dari Suatu Studi Laporan Kasus
Suatu penyakit yang belum jelas sebut penyakit X, 10 orang dengan gejala-gejala yang mirip
satu sama lain :
- Berdasarkan gejala dan pemeriksaan laboratoris:
• Berat badan : 9 orang dengan gejala mengurus, 1 berat badan tidak turun
• Diare : 6 diare, 4 tidak ada diare
• Demam : 8 demam dengan pnemonia, 4 tidak demam
• Bercak pada kulit : 7 orang mempunyai, 3 tidak ada bercak
• Pemeriksaan laboratoris : semua pasien angka limfosit
menurun drastis

- Berdasarkan gambaran demografinya


• sex : 9 pria, 1 wanita
• umur : 8 dewasa muda, 2 tua
• pekerjaan : 6 pemusik, 4 pegawai
Kebiasaan mengkonsumsi “drugs” :
- Menggunakan jarum suntik 8 orang, cara lain 2 orang
bukan pengguna

Perilaku berhubungan intim :


- Sesama jenis 8 orang, lawan jenis 2 orang

Dari data diatas dapat dilihat bahwa :


• -Dari gejala dan pemeriksaan laboratoris penyakit X tersebut adalah :
• 90 % berat-badan menurun
• 60 % diare
• 80 % demam dengan pneumonia
• 70 % bercak pada kulit
• 100 % limfosit menurun drastis
Dari gambaran demografisnya:
90% pria
80% dewasa muda
60% pemusik

Dari kebiasaan mengkonsumsi narkoba:


80% pecandu narkoba

Dari perilaku seksual :


80 % homoseksual

Diperoleh gambaran distribusi, frekwensi penyakit berdasarkan :


Gejala dan tanda serta pemeriksaan laboratoris gambaran
demografi
kebiasaan mengkonsumsi narkoba perilaku seksual.
Dari analisis sederhana diatas didapat informasi kelompok orang yang berisiko antara lain :
 Pria
 Dewasa muda
 Pemusik
 Pecandu narkoba
 Homoseksual

Dari informasi Pria lebih berisiko untuk mendapat penyakit X dari pada wanita
tadi dapat
dibangun suatu Usia dewasa muda lebih berisiko untuk mendapat penyakit X dari pada yang usia
hipotesis tua
Pemusik lebih berisiko untuk mendapat penyakit X dari pada non pemusik

Pecandu narkoba lebih berisiko untuk mendapat penyakit X dari pada bukan
pecandu
Homoseksual lebih berisiko untuk mendapat penyakit X dari pada bukan
heteroseksual
Untuk mendapatkan informasi yang dapat menggambarkan distribusi, frekwensi
penyakit yang mewakili populasi diperlukan penelitian epidemiologi deskriptif lain,
dimana sampel penelitian mewakili populasi yang diteliti  disain studi epidemiologi
yang sesuai dipakai untuk itu adalah disain studi potong lintang.

Untuk membuktikan
hipotesis yang studi studi
dibangun, dapat studi
dilakukan penelitian kasus intervensi
epidemiologi analitik kohort
lebih lanjut antara lain
dapat dengan :
kontrol
Studi Epidemiologi Serial Kasus
• Merupakan Studi Epidemiologi Yang Bersifat Observasional
• Unit Pengamatan/Unit Analisis Adalah Individu
• Merupakan Kumpulan Kasus-kasus Individual Suatu Penyakit Dengan Diagnosis Yang
Sama
• Sama Dengan Studi Laporan Kasus Tapi Dengan Kasus Yang Lebih Banyak
• Surveilens Yang Rutin Dilakukan Untuk Suatu Penyakit Yang Belum Jelas
Diagnosisnya Ataupun Sudah Jelas Diagnosisnya.
• Merupakan Kumpulan Laporan Kasus-kasus, Atau Serial Kasus
• Dapat Digunakan Untuk Menditeksi Munculnya Penyakit Baru
• Dapat Digunakan Juga Untuk Menditeksi Adanya Epidemi
• kumpulan laporan kasus kemudian dianalisis secara sederhana yakni
dengan melihat distribusi/ frekwensi penyakit berdasarkan “ Orang, Tempat, Waktu”

• Diperoleh informasi tentang distribusi


frekwensi penyakit /masalah
kesehatan yang diteliti

Tujuan :
• Diperoleh informasi tentang kelompok
yang berisiko tinggi terhadap penyakit
• Dapat dipakai untuk
membangun/memformulasikan
hipotesis baru
Kelemahan
Gambaran distribusi, : yang diperoleh
frekwensi penyakit
tidak dapat mewakili populasi, hanya berdasarkan kasus-
kasus yang dilaporkan saja

Kelebihan :
Dapat digunakan sebagai
dasar untuk penelitian
Sebagai langkah awal untuk Sebagai jembatan antara epidemiologi lebih lanjut
mempelajari gambaran penelitian klinis dan dengan melihat kelompok
epidemiologi suatu penyakit penelitian epidemilogi yang diduga berisiko tinggi
dengan membuktikan
hipotesis yang dibangun
Latihan :
Kota X mempunyai 8 RS. Seorang dokter disalah satu RS melakukan penelitian terhadap kasus
kasus diabetes mellitus (DM), selama 1 tahun penelitiannya terkumpul data sebagai berikut :
No ID Sex Umur Suku Kadar gula Komplikasi Status
Darah gr/dl Keluar dr RS
1 Wanita 50 Jawa 300 Ada Meninggal
2 Wanita 45 Jawa 200 Ada Hidup
3 Pria 30 Sumatra 350 Ada Meninggal
4 Pria 35 Sumatra 375 Ada Meninggal
5 Pria 40 Jawa 280 Ada Meninggal
6 Wanita 50 Jawa 300 Ada Meninggal
7 Pria 40 Betawi 240 Tidak ada Hidup
8 Wanita 45 Betawi 300 Ada Hidup
9 Pria 30 Betawi 400 Ada Meninggal
10 Wanita 60 Betawi 200 Tidak ada Hidup
11 Pria 35 Jawa 150 Tidak ada Hidup
12 Wanita 45 Jawa 180 Tidak ada Hidup
13 Pria 50 Jawa 260 Tidak ada Hidup
14 Wanita 60 Jawa 200 Tidak ada Hidup
15 Pria 40 Jawa 380 Ada Meninggal
16 Pria 35 Jawa 375 Ada Meninggal
17 Pria 40 Jawa 150 Tidak ada Hidup
18 Pria 50 Jawa 160 Tidak ada Hidup
19 Pria 40 Jawa 250 Tidak ada Hidup
20 Wanita 45 Sumatra 280 Ada Hidup
21 Wanita 60 Sumatra 290 Ada Hidup
22 Pria 40 Betawi 300 Ada Meninggal
23 Wanita 45 Betawi 325 Ada Meningga
24 Pria 35 Betawi 200 Tidakada Hidup
25 Wanita 40 Betawi 240 Ada Hidup
26 Pria 40 Sumatra 210 Tidak ada Hidup
27 Pria 45 Sumatra 170 Tidak ada Hidup
28 Pria 50 Jawa 190 Tidak ada Hidup
29 Wanita 55 Betawi 340 Ada Meninggal
30 Wanita 60 Betawi 330 Ada Meninggal
31 Pria 40 Sumatra 300 Ada Meninggal
32 Wanita 45 Jawa 260 Ada Meninggal
33 Wanita 50 Betawi 260 Tidak ada Meninggal
34 Pria 40 Sumatra 370 Ada Meninggal
35 Pria 30 Betawi 400 Ada Meninggal
36 Pria 35 Betawi 240 Ada Hidup
37 Pria 35 Betawi 275 Ada Hidup
38 Pria 40 Betawi 200 Tidak ada Hidup
39 Pria 40 Betawi 150 Tidak ada Hidup
40 Pria 40 Jawa 150 Tidak ada Hidup
Tugas :
1. Deskripsikan distribusi/frekwensi penyakit DM berdasarkan :
a. Jenis kelamin
b. Umur
c. Ada tidaknya komplikasi kadar gula darah
d. Status pada saat pulang dari RS
2. Dapatkah gambaran distribusi/frekwensi diatas menggambarkan kondisi di populasi
?
apa alasannya ?
3. Dari data diatas dapatkah saudara menentukan kelompok yang diduga berisiko
tinggi untuk penyakit DM ? bagaimana caranya?
4. Dari data diatas dapatkah saudara memformulasikan hipotesis baru?
5. Adakah hubungan antara komplikasi dengan kematian pada penderita DM? Jika ada
hubungan antara kejadian komplikasi dengan kematian pada penderita DM dapatkah
hasil tersebut digeneralisasikan di populasi?
Studi Korelasi

Nama lain studi ekologi.

Merupakan studi epidemiologi yang


bersifat studi observasional.

Unit pengamatan/analisisnya adalah agregat


(nilai rate suatu penyakit ; insidens, prevalens,
nilai rata-rata, nilai cakupan, nilai median).
Analisis yang dilakukan dapat bersifat:
• Deskriptif : melihat distribusi frekwensi dari variabel yang diteliti (dalam
unit agregat)
• Analitik : melihat korelasi/hubungan antara variabel-variabel diteliti jika
variabel “exposure” dan variabel “outcome” diukur sebagai data
kontinyu
• Hubungannya secara statistik diuji dengan uji korelasi
kekuatan/keeratan hubungan dilihat dengan melihat nilai koefisien
korelasi (“r”)
• Jika variabel “exposure” dan variabel “outcome” diukur sebagai data
kategorikal hubungannya secara statistik dapat diuji dengan uji 
kuadrat, atau regressi logistik
• Kekuatan hubungan dilihat dengan menghitung RR atau OR
Kelebihan Kelemahan

Jika data telah tersedia Tidak dapat melihat


relatif murah hubungan ditingkat
individu.
Dapat untuk melihat distribusi
frekwensi kejadian
penyakit/masalah kesehatan
dalam satuan agregat di
populasi
Ada ecologic fallacy, yakni
Dapat melihat hubungan bias dalam
antara variabel yang diteliti menginterpretasikan,
dalam satuan agregat hubungan tingkat agregat
Dapat untuk disamakan dengan
membangun hubungan tingkat individu.
/memformulasikan hipotesis
baru
Penerapan Studi Ekologi dalam Kesehatan Masyarakat
TERIMA KASIH
SELAMAT BELJAR.

Anda mungkin juga menyukai