Anda di halaman 1dari 7

Type equation here .

Kesehatan perempuan dan keluarga berencana

Disusun oleh :
Asri Hafizah (0119001)

Marliah ( 0119009)

Riastuti Maswatu ( 0119012)

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI KEMULIAAN

Jalan Budi Kemuliaan No. 25 RT.02/RW.02 Gambir,

Jakarta Pusat 10110

Tahun Akademik 2020/2021


Type equation here .

PERSYARATAN MEDIS (MEDICAL ELIGIBILITY) DALAM PENGGUNAAN


KONTRASEPSI
Persyaratan medis (medical eligibility)

Dalam penggunaan kontrasepsi

A.    Umum :

1. Pelayanan dan informasi Keluarga Berencana merupakan intervensi kunci


dalam upaya meningkatkan kesehatan perempuan dan anak, serta
merupakan hak asasi manusia.
2. Telah terjadi perkembangan yang berarti dalam kontrasepsi, misalnya
transisi dari estrogen dosis tinggi ke dosis rendah pada pil kombinasi.
Perkembangan ini telah menghasilkan pilihan lebih banyak tentang metode
kontrasepsi yang lebih aman dan efektif.
3. Peningkatan berbagai strategi untuk akses terhadap pelayanan KB

yang terkini.Misal:

1. Hak klien perlu dipertimbangkan dalam perencanaan, manajemen dan


penilaian dalam pelayanan KB;
2. Meningatkan ketersediaan berbagai metode kontasepsi agar klien dapat
memilih kontarsepsi yang cocok untuk mereka;
3. Melaksanakan konseling dan pelayanan KB berdasarkan kriteria dan
persyaratan medis

B.     Isu tentang mutu pelayanan dan akses yang mempengaruhi pemberian


kontrasepsi

·      Klien harus memperoleh informasi yang cukup sehingga dapat memilih


kontasepsi yang sesuai untuk mereka. Informasi tersebut meliputi pemahaman
efektifitas relatif ( relative effectiveness) dari metode kontrasepsi, cara kerja, efek
samping, manfaat dan kerugian metode tersebut, gejala dan tanda yang perlu
ditindak lanjuti di klinik/fasilitas kesehatan lainnya, kembalinya kesuburan dan
perlindungan terhadap PMS.
Type equation here .

·      Fasilitas kesehatan, tenaga terlatih dan alat yang mendukung yang cukup
untuk menjamin pemasangan alat sesuai dengan standar.

·      Peralatan dan pasokan yang cukup serta sesuai dengan kebutuhan

·      Petugas pelayanan yang dilengkapi dengan panduan-panduan agar terhindar


dari risiko dan agar penapisan yang sesuai.

·      Petugas harus mendapatkan pelatihan tentang konseling KB.

C.    Efektivitas

 Dalam hubungan pilihan kontrasepsi, klien perlu diberi informasi tentang :

 Efektivitas relatif dari berbagai metode kontrasepsi yang tersedia;

Efek negatif kehamilan yang tidak diinginkan pada kesehatan dan risiko kesehatan
potensial pada kehamilan dengan kondisi medis tertentu.

EFEKTIVITAS BERBAGAI METODE KONTRASEPSI

Tingkat Efektifitas Metode Kontrasepsi Kehamilan/100 perempuan dalam 12 bulan


pertama pemakaian

Dipakai secara Dipakai secara tepat


dan konsisten
biasa

Sangat efektif Implan 0,05 0,05

Vasektomi 0,15 0,1

Suntikan kombinasi 3 0,05

Suntikan 3 0,3

Tubektomi 0,5 0,5


Type equation here .

AKDR Cu-380A 0.8 0,6

Pil Progesteron (masa 1,0 0,5


laktasi)

Efektifitas dalam Metode Amenorea 2 0,5


pemakaian biasa, Laktasi
sangat efektif jika
Pil kontrasepsi
dipakai secara tepat 8 0,3
dan konsisten kombinasi

Pil Progesteron (bukan


masa laktasi) - 0,3

Efektif jika dipakai Kondom pria 15 2


secara tepat dan
konsisten Sanggama terputus 27 4

Diafragma +
Spermisida
29 18
KB alamiah
25 1-9
Kondom perempuan
21 5
Spermisida
29 18

Tanpa KB 85 85

diskripsi dari WHO, 2004

Kunci: 0-1 : Sangat efektif

          2-9    : efektif

          >9      : kurang  efektif
Type equation here .

D.    Kondisi yang meningkatkan risiko jika terjadi kehamilan

Keadaan-keadaan di bawah ini akan meningkatkan risiko jika disertai


kehamilan.Hipertensi (TD> 160/100 mmHg.

Diabetes : insulindependen ; dengan nefropati/retinopati atau penyakit vaskular


lain atau > 20 tahun telah menderita diabetes .

Penyakit jantung iskemik, Stroke  ,Penyakit jantung katup dengan


hipertensi.  Karsinoma payudar,   Karsinoma endometrium/ovarium  Infeksi
Menular Seksual, HIV/AIDS, Sirosis hati,Hepatoma,Penyakit trofoblas
ganas. Penyakit Sel Sinkle (sel bulan sabit) ,Skistosomiasis dengan fibrosis
hatI,  Tuberkulosis

  Pada keadaan-keadaan di atas perlu dipilih metode kontrasepsi yang lebih efektif.

E.     Kembalinya kesuburan

Semua metode kontrasepsi, kecuali kontrasepsi mantap (sterilisasi), tidak


mengakibatkan terhentinya kesuburan

 Kembalinya kesuburan berlangsung segera setelah pemakaian, kecuali DMPA dan


NET-EN yang waktu rata-rata kembalinya kesuburan adalah masing-masing 10
dan 6 bulan terhitung mulai suntikkan terakhir. Kontrasepsi mantap harus dianggap
sebagai metode permanen.

F.     Klasifikasi persyaratan medis

 Keadaan/kondisi yang mempengaruhi Persyaratan Medis dalam penggunaan


setiap  kontrasepsi yang tidak permanen dikelompokkan kedalam 4 kategori:

 1 : Kondisi di mana tidak ada pembatas apa pun dalam penggunaan metode
kontrasepsi.

2: Penggunaan kontrasepsi lebih besar manfaatnya dibandingkan dengan resiko


yang diberikan  akan terjadi.
Type equation here .

 3.Risiko yang diperkirakan lebih besar daripada manfaat penggunaan kontrasepsi.

  4.Risiko akan terjadi bila metode kontrasepsi tersebut digunakan.

Kategori 1 dan 4 cukup jelas. Kategori 2 menunjukkan bahwa metode tersebut


dapat digunakan, tetapi memerlukan tindak lanjut yang seksama. Kategori 3
memerlukan penilaian klinik dan akses terhadap pelayanan klinik yang baik.
Seberapa besar masalah yang ada dan ketersediaan serta penerimaan metode
alternatif perlu dipertimbangkan. Dengan perkataan lain, pada kategori 3, metode
kontrasepsi tersebut tidak dianjurkan, kecuali tidak ada cara lain yang lebih sesuai
tersedia. Perlu tidak lanjut ketat.

 Khusus untuk kontrasepsi Mantap (Tubek dan vasektomi) digunakan klasifikasi


lain, yaitu :

1. A.tidak ada alasan medis yang merupakan kontraindikasi dilakukannya


kontrasepsi manta (kontap).
2. B. tindakan kontrasepsi mantap dapat dilakukan, tetapi dengan persiapan
dan kewaspadaan khusus.
3. C. sebaiknya tindakan kontrasepsi mantap ditunda sampai kondisi medis
diperbaiki. Sementara itu berikan metode kontrasepsi lain.
4. D.tindakan kontrasepsi mantap hanya dilakukan oleh tenaga yang sangat
berpengalaman dan berperlengkapan anestesi tersedia. Demikina fasilitas
penunjang dan kompetensi yang sesuai.

G.    Penggunaan klasifikasi dalam penapisan klien

 Klasifikasi yang digunakan dalam metode ini tidaklah kaku. Tingkat pengetahuan
dan pengalaman petugas kesehatan serta sumber-sumber yang tersedia perlu
menjadi pertimbangan.Di tempat pelayanan dengan fasilitas pemeriksaan klinik
terbatas, misalnya di Puskesmas, klasifikasi 1-4 dapat disederhanakan menjadi 2.
Klasifikasi 1 dan 2 dapat digabung, begitu juga 3 dan 4.
Type equation here .

DAFTAR PUSTAKA

 Saifuddin, abdul bari. 2010. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta : PT Bina
pustaka sarwono praworohardjo.

http://andaliacabi.blogspot.com/2011/04/persyaratan-medis-medical-eligibility.html

http://andaliacabi.blogspot.com/2011/04/persyaratan-medis-medical-eligibility_1728.html

Anda mungkin juga menyukai