Mazhab adalah istilah dari bahasa Arab, yang berarti jalan yang dilalui dan
dilewati, sesuatu yang menjadi tujuan seseorang baik konkrit maupun abstrak. Sesuatu
dikatakan mazhab bagi seseorang jika cara atau jalan tersebut menjadi ciri khasnya.
Menurut para ulama dan ahli agama Islam, yang dinamakan mazhab adalah metode
(manhaj) yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian, kemudian orang yang
menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang jelas batasan-batasannya, bagian-
bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah.
Mazhab Sunni (Ahlus-sunnah wal Jamaah)
Mazhab yang digunakan oleh golongan sunni pada saat ini, yang terkenal ada 4 mazhab.
Mazhab yang emat tersebut adalah Mazhab Hanafi, Mazhab Maliki, Mazhab Syafi’i, dan
Mazhab Hambali. Keterangan tentang mazhab yang empat tersebut adalah sebagai
berikut:
a) Mazhab Hanafi
Mazhab Hanafi merupakan buah ijtihad dari Imam Abu Hanifah. Beliau
dikenal sebagai seorang ahli fiqih pada masanya. Beliau merupakan salah satu ulama
yang tinggal di Irak. Dalam kehidupannya, beliau pernah merasakan dua
pemerintahan, yaitu pemerintahan Umaiyah dan Abbasiyah.
Beliau merupakan ulama yang sering mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, baik itu ilmu politik maupun ilmu agama. Beliau sering pula mengikuti
berbagai diskusi ilmu. Meskipun terkenal sebagai ulama yang berilmu, namun beliau
merupakan ulama yang rendah hati. Salah satu ucapan beliau yang cukup terkenal,
sekaligus sebagai tanda kerendahan hati beliau adalah: “Bahawasanya pendapat kami
adalah salah satu dari pendapat dan jika didapati pendapat yang lebih baik dan tepat
maka pendapat itu lebih benar dan utama”.
Banyak juga Megara yang menggunakan Mazhab Hanafi. Negara-negara
tersebut diantaranya adalah Pakistan, India, Banglades, Sri Lanka, Maladewa, Mesir
bagian utara, sebagian Irak, Syria, Libanon, Palestina, dan Kaukasia (Chechnya dan
Dagestan).
b) Mazhab Maliki
Mazhab Maliki bersumber pada ijtihad yang dilakukan oleh Imam Malik.
Beliau adalah seorang ulama dan guru ilmu fiqih yang cukup dikenal pada masanya.
Cukup banyak kitab hadist yang dihafal oleh beliau. Selain itu, beliau merupakan
salah seorang hafiz Al-Qur’an.
Imam Malik adalah seorang yang aktif dalam menuntut ilmu. Beliau banyak
berhubungan dengan ahli-ahli hadits dan ulama. Imam Malik dianggap sebagai ketua
atau imam bagi ilmu hadits. Sanad-sanad (sandararan-sandaran) yang dibawa oleh
beliau termasuk salah satu sanad-sanad yang terbaik dan benar. Beliau seorang yang
dipercayai, adil dan kuat ingatannya, cermat dan halus memilih rawi-rawi hadits.
Hukum-hukum fiqh yang diberikan oleh Imam Malik adalah berdasarkan Al-
Quran dan hadits. Beliau menjadikan hadits sebagai pembantu dalam memahami Al-
Quran, Imam Malik sangat cermat dalam memberi penerangan dan hukum-hukum.
Beliau berfikir panjang sebelum memberi suatu hukum atau fatwa. Beliau pernah
berkata : “Kadangkala aku berjaga satu malam suntuk untuk mencari jawaban atas
sebuah persoalan yang disampaikan kepadaku”. Apabila beliau ditanya satu-satu
hukum, beliau terus berkata kepada penanya “Pulanglah dahulu supaya aku dapat
berfikir”.
Mazhab Maliki dominan di negara-negara Afrika Barat dan Utara. Mazhab
ini memiliki keunikan dengan menyodorkan tatacara hidup penduduk Madinah
sebagai sumber hukum karena Nabi Muhammad saw hijrah, hidup, dan meninggal di
sana.
c) Mazhab Syafi’i
Mazhab Safi’i merupakan mazhab yang paling banyak digunakan oleh umat
muslim di Indonesia. Mazhab ini merupakan hasil ijtihad Imam Syafi’i. Beliau
banyak mengembara dalam menceduk dan menimba ilmu. Imam Syafie dianggap
seorang yang dapat memadukan antara hadith dan fikiran dan membentuk undang-
undang fiqh. Beliau merupakan mujtadid pada abad ke-2 Hijriyah. Imam Ahmad Bin
Hambal pernah berkata: “diceritakan kepada nabi Muhamad saw bahwa Allah
menghantar kepada umat ini seorang Mujtadid, Umar Bin Abdul Aziz dihantar untuk
abad yang pertama dan aku harap Imam Syafie merupakan mujadid abad yang
kedua.”
Nama asli Imam Syafi’i adalah Muhammad bin Idris. Beliau dilahirkan di
Ghizah, Palestina pada tahun 105 Hijriyah. Pada masa mudanya, beliauhidup dalam
kemiskinan. Hal ini membuat beliau menulis ilmu fiqihnya pada batu, tulang, dan
pelepah tamar yang dikumpulkannya. Beliau belajar pada beberapa ulama fiqih
terkemuka. Diantara ulama-ulama yang pernah mengajarkan ilmu fiqih kepada beliau
adalah Imam Malik.
Banyak negara yang menggunakan Mazhab Syafi’i sebagai panduan dalam
ilmu fiqih. Negara-negara tersebut diantaranya adalah Indonesia, Turki, Irak, Syria,
Mesir, Somalia, Yaman, Thailand, Singapura, Filipina, dan Sri Lanka. Bahkan
Mazhab Syafi’I merupakan mazhab resmi untuk negara Malaysia dan Brunei
Darussalam.
d) Mazhab Hambali
Imam Hambali merupakan seorang ulama yang sarat dengan ilmu fiqih.
Karena banyaknya ilmu beliau, maka murid-murid beliau menggunakan ijtihad Imam
Hambali sebagai mazhab dalam ilmu fiqih. Saratnya ilmu agama yang dimiliki oleh
Imam Hambali, membuat banyak ulama yang berguru kepada beliau.
Mazhab Hambali banyak dianut oleh negara-negara di semenanjung Arab.
Salah satu negara yang menganut Mazhab ini adalah Saudi Arabia.
Mazhab Syiah
Selain golongan Sunni, golongan Syi’ah juga memiliki mazhab mereka sendiri. Pada
awalnya banyak mazhab yang terdapat pada golongan Syi’ah. Namun dalam
perkembangannya, saat ini hanya ada tiga mazhab yang masih bertahan. Ketiga mazhab
tersebut adalah Itsna ‘Asyariah (paling banyak diikuti), Ismailiyah dan Zaidiyah. Di
dalam keyakinan utama Syi’ah, Ali bin Abu Thalib dan anak-cucunya dianggap lebih
berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan sebagai khalifah dan imam bagi kaum
muslimin. Di antara ketiga mazhab Syi’ah terdapat perbedaan dalam hal siapa saja yang
menjadi imam dan pengganti para imam tersebut pada saat ini.
a) Mazhab Ja’fari
Mazhab Ja’fari atau Mazhab Dua Belas Imam (Itsna ‘Asyariah) adalah
mazhab dengan penganut yang terbesar dalam Muslim Syi’ah. Dinisbatkan kepada
Imam ke-6, yaitu Ja’far ash-Shadiq bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin
Abi Thalib. Keimaman kemudian berlanjut yaitu sampai Muhammad al-Mahdi bin
Hasan al-Asykari bin Ali al-Hadi bin Muhammad al-Jawad bin Ali ar-Ridha bin
Musa al-Kadzim bin Ja’far ash-Shadiq. Mazhab ini menjadi mazhab resmi dari
Negara Republik Islam Iran.
b) Mazhab Ismailiyah
Mazhab Ismaili atau Mazhab Tujuh Imam berpendapat bahwa Ismail bin
Ja’far adalah Imam pengganti ayahnya Jafar as-Sadiq, bukan saudaranya Musa al-
Kadzim. Dinisbatkan kepada Ismail bin Ja’far ash-Shadiq bin Muhammad bin Ali bin
Husain bin Ali bin Abi Thalib. Garis Imam Ismailiyah sampai ke Imam-imam Aga
Khan, yang mengklaim sebagai keturunannya.
c) Mazhab Zaidiyah
Mazhab Zaidi atau Mazhab Lima Imam berpendapat bahwa Zaid bin Ali
merupakan pengganti yang berhak atas keimaman dari ayahnya Ali Zainal Abidin,
ketimbang saudara tirinya, Muhammad al-Baqir. Dinisbatkan kepada Zaid bin Ali bin
Husain bin Ali bin Abi Thalib. Setelah kematian imam ke-4, Ali Zainal Abidin, yang
ditunjuk sebagai imam selanjutnya adalah anak sulung beliau yang bernama
Muhammad al-Baqir, yang kemudian diteruskan oleh Ja’far ash-Shadiq. Zaid bin Ali
menyatakan bahwa imam itu harus melawan penguasa yang zalim dengan pedang.
Setelah Zaid bin Ali syahid pada masa Bani Umayyah, ia digantikan anaknya Yahya
bin Zaid.