Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERANCANGAN STORYBOARD ANIMASI PENDEK TIGA


DIMENSI BERJUDUL “TIDUR”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah 3D Animation

Dosen pengampu :
Zaenudin, S.ST., M.Kom

Disusun oleh:
MUHAMMAD ULUL ALBAB (20TF056)
Program Studi Teknologi Informasi, Universitas Teknologi Mataram
Email: ulul300602@gmail.com

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga tugas makalah ini dapat di selesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya
kepada guru pengajar yang telah membimbing dan memberikan kepercayaan
kepada saya, terima kasih juga saya ucapkan kepada teman – teman yang telah
memberikan motivasi dan dukungan dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas matakuliah 3D Animation
dengan materi “Storyboard” serta untuk memberikan informasi kepada para
pembaca, semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat
kedepannya.
Demikian makalah ini saya buat, penyusun menyadari bahwa tidak ada
manusia yang luput dari kesalahan begitu pula dengan makalah ini yang masih
begitu banyak kekurangan. Maka dari itu saran dan kritik baik dari guru
pembimbing maupun para pembaca sangat saya harapkan demi kelancaran dan
menambah wawasan bagi saya untuk pembuatan makalah berikutnya.

Batulayar, 09 April 2021

Muhammad Ulul AlBab

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii


BAB I .................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 5
1. LATAR BELAKANG................................................................................................ 5
2. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................... 5
3. TUJUAN PENULISAN ............................................................................................ 5
4. Manfaat Penelitian.............................................................................................. 5
5. METODE PENULISAN MAKALAH ......................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................... 6
KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................................. 6
A. Storyline. ............................................................................................................. 6
B. StoryBoard .......................................................................................................... 7
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN ................................................................................ 11
A. Langkah Pembuatan .............................................................................................. 11
B. Modelling ( Character Design) ............................................................................. 12
C. Storyline ................................................................................................................ 12
D. Storyboard ............................................................................................................. 13
BAB IV................................................................................................................................ 15
PENUTUP ........................................................................................................................ 15
KESIMPULAN ............................................................................................................... 15

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Untuk mengerjakan tugas dalam mata kuliah 3D Animation saya selaku penulis mendapat
kan tugas untuk membuat makalah tentang storyboard ini.

2. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan sebagai berikut
“Bagaimanakah cara membuat storyboard untuk pengerjaan video animasi untuk
menyampaikan informasi dengan menarik?”

3. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
• Mengerjakan tugas matakuliah 3D Animation.
• Mengetahui cara pembuatan storyboard.

4. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penyusunan tugas ini adalah :
• Penulis mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dalam pembuatan
animasi.
• Memberikan informasi bagaimana cara membuat storyboard.

5. METODE PENULISAN MAKALAH


Metode penelitian makalah ini adalah dengan membaca dan menonton video yang
bersumber dari internet yang terkait dengan Storyboard.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. STORYLINE.
1. Pengertian Storyline

Pengertian Storyline; Pada dasarnya pengertian Storyline adalah sebuah struktur


rangkaian kejadian didalam cerita yang tersusun sebagai urutan dari bagian cerita pada seluruh
fiksi. Dapat dikatakan bahwa storyline atau plot atau alur cerita merupakan gabungan dari unsur-
unsur untuk membentuk cerita sehingga menjadi kerangka utama cerita. Oleh sebab itu, dengan
membaca storyline maka anda akan mengetahui jalan cerita didalam sebuah cerita.
Secara sederhana, jenis plot atau storyline dapat terbagi menjadi 3 (tiga) bentuk :

• Awal cerita
Dalam awal cerita ini, secara umum berisikan nama tokoh, gender, usia, pekerjaan, kondisi
sosial, tempat tinggal dan hal yang menurut penulis penting untuk diketahui oleh pembaca.

Pada awal cerita memiliki fungsi sebagai eksposisi yaitu pada bagian yang memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh pembaca agar memahami jalan cerita selanjutnya.

• Tengah Cerita
Di tengah cerita diawali dengan hal yang dapat memicu oleh konflik karena pada bagian
tengah cerita dapat berbentuk rangkaian konflik yang intensitas semakin tinggi dan mencapai
puncaknya dan sering disebut dengan klimaks cerita dan hal ini hal yang paling ditunggu
pembaca.

• Akhir Cerita
Pada akhir cerita ini dapat berisikan penyelasaian rangkaian konflik yang terjadi pada
tengah cerita.

2. Bentuk Storyline
Menurut handoko, Bentuk Storyline atau plot dapat terbagi menjadi 2 (dua) jenis :
• Plot Flashback (alur campuran)
Pada teknik alur campuran ini dimanfaatkan oleh pengarang untuk menampilkan
kembali suatu peristiwa di masa lalu.

• Plot Flashforward (alur maju)


Pada sebuah cerita, teknik Flashforward dapat lebih mudah untuk dipahami
pembaca karena cerita yang ditampilkan terus maju ke arah depan.

6
B. STORYBOARD
1. Pengertian Storyboard
Pengertian Storyboard secara Harfiah berarti dasar cerita, dalam perkembanganya storyboard
didefinisikan sebagai area berseri (berjajar) dari sebuah gambar sketsa yang digunakan sebagai alat
perencanaan untuk menunjukkan secara visual bagaimana aksi dari sebuah cerita berlangsung, dan akan
menjadi dasar dari kelangsungan keseluruhan dari cerita nantinya.
Atau dalam pengertian yang lain storyboard adalah serangkaian sketsa dibuat berbentuk
persegi panjang yang menggambarkan suatu urutan (alur cerita) elemen-elemen yang diusulkan
untuk aplikasi multimedia (animasi, film, game, dll). Storyboard menggabungkan alat bantu
narasi (scenario) dan visual pada selembar kertas sehingga naskah (scenario) dan visual menjadi
terkoordinasi. Dalam kata lain storyboard dapat diartikan juga sebagai alat perencanaan yang
menggambarkan urutan kejadian berupa kumpulan gambar dalam bentuk sketsa sederhana.

2. Komponen – komponen Storyboard


Pada umumnya penulisan storyboard dan storyline sering menjadi satu kesatuan yang
saling mendukung terdiri dari beberapa adegan yang tersusun dan didalamnya terdapat :
➢ Bentuk adegan atau potongan-potongan gambar sketsa
➢ Bentuk (alurcerita) untuk memperjelas gambar sketsa
➢ Bentuk dramatisasi (adegan yang berisi tentang adegan karak tertertentu)
Dengan Storyboard tidak hanya akan mempercepat proses pembuatan film, tetapi juga untuk
mewujudkan visi artistik produk Multimedia yang akan di buat. Sehingga dengan mengacu pada
rencana shooting dalam storyboard para pemain dan kru dapat mengerjakan tugas mereka
masing-masing dengan cepat atau tepat. Storyboard secara gamblang memberikan tataletak
visual dari adegan seperti yang terlihat melalui lensa kamera.

7
Gambar: Template Storyboard

Untuk itu terdapat kaidah yang harus ada dalam pembuatan storyboard. Format dan
susunannya bisa disesuaikan oleh masing-masing storyboarder. Komponen-komponen penyusun
storyboard yang harus ada pada template adalah berikut:

❖ Bagian Judul: Berisi tentang Judul, Episode, Scene, dan Halaman.


❖ Bagian Sub Judul: Berisi tentang Penjelasan Takeshot, Panel, Squence, Lokasi,
danSetting Waktu.
❖ Bagian Visual: Berisi tentang Gambaran adegan dengan menyisipkan visual atau
foto, grafis, dll. Anda juga dapat mencakup teks yang akan ditampilkan di layar,
atau Anda dapat membuat bagian lain untuk teks.
❖ Bagian Audio: berisi tentang uraian audio yang akan melengkapi berupa nama dari
file musik atau rekaman, dan atau efek suara (SFX) yang akan bermain dilayar
masing-masing.

8
❖ Bagian Dialog/Action: berisi detil action dan pergerakan kamera (framing, angle)
serta dialog adegan (jika ada).
❖ Bagian Properties: berisi tentang penjelasan artistic, property, wardrobe, dan
Timing atau dur.

9
10
BAB III
DESAIN DAN PERANCANGAN

A. Langkah Pembuatan

ANALISA ANIMASI

EQUIPMENT CHECK

MODELLING

PENYUSUNAN SOTRYLINE DAN


STORYBOARD

ANIMATING

RENDERING

PENGGABUNGAN DAN RENDER


AKHIR
Detail :
1. Analisa Animasi : menentukan konsep yang akan digunakan dalam pembuatan animasi.
2. Equipment Check : Menyiapkan dan memeriksa peralatan yang akan digunakan.
3. Modelling : membuat model karakter yang akan digunakan dalam animasi
4. Penyusunan storyline dan storyboard : menyusun cerita dan penggambaran visual
yang akan dianimasikan.
5. Animating : memberikan animasi untuk menggerakkan model.
6. Rendering : menyempurnakan animasi dan melakukan render.
7. Penggabungan dan render akhir : menggabungkan scene-scene animasi lalu
melakukan render akhir untuk menentukan kualitas video, menentukan format file, dan
ukuran file.

11
B. Modelling ( Character Design)
Peranan tokoh dalam cerita sebuah klip animasi berpengaruh besar dalam penyampaian
informasi dan kesan yang ditimbulkannya.

Berikut merupakan rancangan karakter yang akan digunakan dalam klip animasi.

C. Storyline
Dalam proses pembuatan sebuah klip animasi peranan sebuah storyline sangat penting untuk
menentukan cerita yang akan dianimasikan sehingga sesuai dengan informasi yang ingin
disampaikan.

Berikut scene dalam storyboard:


• Scene : terlihat Rhama sedang terbaring di kamar nya dan bersiap untuk tidur.
• Scene 2: mata rhama mulai terlihat mengantuk
• Scene 3: rhama mulai terti
• dur dan mendengkur.
• Scene 4: rhama mulai memasuki mimpi
• Scene 5: : terlihat sosok menyeramkan dibalik pohon
• Scene 6: mata rhama terbuka melotot dan dia terbangun dengan kaget karena
mimpi buruknya.
• Scene 7: rhama memegang dada nya karena kaget. Nafas nya tidak
beraturan,badannya bergemetaran.
• Scene 8: rhama ber istigfar ber ulang kali untuk menenangkan dirinya.
• Scene 9: background gelap dan muncul pesan “ makanya… baca doa’a dulu
sebelum tidur

12

D. Storyboard
Sebuah storyboard disusun berdasarkan storyline yang sudah dibuat sebelumnya. Storyboard
adalah uraian yang berisi visual dan audio penjelasan dari alur cerita. Storyboard disusun untuk
mempermudah animator untuk membuat sebuah klip animasi.

Scene: 1 Duras
i:

Deskripsi adegan: terlihat Rhama sedang terbaring


di kamar nya dan bersiap untuk tidur.

Sudut pandang: dari atas langit kamar.

Sound: suara jangkrik

Scene:2 Durasi:

Deskripsi adegan: mata rhama mulai terlihat


mengantuk

Sudut pandang:zoom

Sound:

Scene:3 Durasi:

Deskripsi adegan: rhama mulai tertidur dan


mendengkur.

Sudut pandang:zoom

Sound: suara dengkuran.

Scene:4 Durasi:

Deskripsi adegan: rhama mulai memasuki mimpi

13
Sudut pandang:

Sound: suara horror

Scene: 5 Durasi:

Deskripsi adegan: terlihat sosok menyeramkan


dibalik pohon

Sudut pandang:full shoot

Sound: suara jantung,backsound horror

Scene: 6 Durasi:

Deskripsi adegan: mata rhama terbuka melotot dan


dia terbangun dengan kaget karena mimpi
buruknya.

Sudut pandang: zoom

Sound: backsoun kaget

Scene:7 Durasi:

Deskripsi adegan: rhama memegang dada nya


karena kaget. Nafas nya tidak beraturan,badannya
bergemetaran.

Sudut pandang:samping langit-langit kamar

Sound: suara jangkrik dan suara malam lainnya

Scene: 8 Durasi:

Deskripsi adegan: rhama ber istigfar ber ulang kali


untuk menenangkan dirinya.

Sudut pandang:zoom

Sound: nafas

14
Scene:9 Durasi:

Deskripsi adegan: background gelap dan muncul


pesan “ makanya… baca doa’a dulu sebelum
tidur

Sudut pandang:fullshoot

Sound: suara ketikkan

BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN

Storyboard adalah serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi Panjang yang


menggambarkan suatu urutan (alur cerita) elemen-elemen yang diusulkan untuk aplikasi
multimedia (animasi, film, game, dll). Pada awalnya storyboard merupakan kumpulan dari kertas
gambar yang berisi rangkaian-rangkaian kejadian dalam sebuah produksi film, termasuk film
animasi. Hal ini akan menjadi kerangka dasar bagi sutradara atau pembuat scenario tentang
bagaimana sebuah film seharusnya berjalan. Begitu pula halnya dengan pembuatan aplikasi
multimedia interaktif.
Secara lebih rinci storyboard dalam pembuatan produk multimedia
bertujuan untuk:
a. Sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat didalamnya, mulai dari
sutradara, penulis cerita, lighting, dan kameramen
b. Memungkinkanseorang pembuat film untuk memprevisualisasikan ide-idenya
c. Sebagai Alat untuk mengkomunikasi ide kesuluruhan film
d. Menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita
e. Berperan dalam pewaktuan (timing) pada sequence, percobaan- percobaan dengan sudut
pandang kamera, perpindahan dan kesinambungan (countinuity) antara elemen – elemen
dalam sebuah frame

15
Daftar Pustaka

Pendidikan, dosen, (2014), Pengertian Storyboard, https://www.dosenpendidikan.co.id/


m/2020/01/28/pengertian-storyboard/, Diakses : 28 Januari 2020

Purnomo, Wahyu, (2013). Teknik Animasi 2 Dimensi. Jakarta : Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan.

16

Anda mungkin juga menyukai