MATA PELAJARAN
SENI BUDAYA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA
KELAS : X ( SEPULUH )
MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu ; (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial meliputi, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Catatan
1. Mengingat selama ini KD dalam mapel seni budaya terkesan parsial (terkotak-kotak)
antara cabang seni satu dengan lainnya, maka KD kita rubah supaya tidak terkesan
parsial.
3. Kedalaman dan isi materi disesuaikan dengan kondisi sekolah yang bersangkutan.
4. Dalam KD ini tidak secara eksplisit menyebut cabang seni seperti KD sebelumnya,
dengan harapan tidak terkesan mengintervensi, dan/atau menonjolkan salah satu
cabang seni, tetapi memberi ruang kebebasan kepada guru dan siswa untuk
mengapresiasi kekayaan seni budaya Nusantara, dengan tetap
mengetahui/mengapresiasi seni budaya tradisi dimana sekolah berada.
5. KD ini disusun untuk memberikan wadah kepada anak dalam mencari tahu, mempelajari
kekayaan seni budaya nusantara, dengan mengutamakan pada aspek afektif dan
kognitif, sedangkan aspek psikomotorik tetap diberikan tetapi bukan sebagai tujuan
utama dalam mapel seni budaya.