Anda di halaman 1dari 42

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan SMK Harapan Kartasura


Mata Pelajaran Seni Budaya – Seni Rupa
Kelas/ Semester/ TP X /GANJIL/2021/2022
Alokasi Waktu 6 JP x 45”
Materi Pembelajaran Pengertian budaya menurut beberapa ahli, Unsur-unsur budaya Nusantara,
Ragam budaya Nusantara
KD 3 KD 4
3.1. Memahami konsep budaya 4.1. Mempresentasikan konsep budaya

IPK 3 IPK 4
Tujuan Pembelajaran 3.1. Menjelaskan konsep budaya 4.1. Mempresentasikan,
Nusantara mengklasifikasikan dan menyimpulkan
Mencontohkan ragam budaya konsep budaya Nusantara
Nusantara
Model: Langkah pembelajaran:
Discovery Learning 1. Stimulus/ Pemberian Rangsangan
Guru meminta peserta didik untuk mengamati lingkungan sekitar dan
Produk: mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan budaya
2. Problem Statement/ Mengidentifikasi Masalah
1. Laporan hasil Peserta didik mengamati lingkungan dan menginventarisir hal-hal yang
diskusi berkaitan dengan budaya sesuai intruksi guru
kelompok. 3. Data Collection/ Mengumpulkan Data
2. Artikel dengan Peserta didik menanyakan pengertian budaya
tema Budaya Peserta didik menanyakan ragam budaya seni rupa yang ada dan
bekembang di wilayah Nusantara.
Peserta didik menanyakan tentang unsur-unsur budaya secara universal
Deskripsi: 4. Mengolah dan Menganalisis Data
Peserta didik secara Peserta didik berdiskusi menentukan konsep budaya dari pandangtan
mandiri menyusun beberapa ahli
artikel budaya dari Peserta didik berdiskusi untuk menggalih informasi tentang ragam
berbagai sumber budaya Nusantara
Peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur budaya di wilayah Nusantara
Alat, Bahan, dan 5. Verification/ Memverifikasi
Media: Peserta didik mengevaluasi ragam budaya dari berbagai aspek (media,
 LCD, Laptop bahan, teknik, atau latarblakang munculnya budaya)
 Buku Peserta didik membandingkan antar budaya yang ada di wilayah
pelajaran seni Nusantara
budaya dan 6. Refleksi
LKS  Peserta didik menyampaikan tentang konsep buadaya dan ragam
 internet budaya di Nusantara menggunakan media presentasi
 Peserta didik lain memberikan tanggapan dan masukan
 Guru bersama peserta didik menyimpulkan dari hasil diskusi materi
tentang budaya

Authentic Assesmen/ Penilaian Otentik


 Tes tertulis
1. Jelaskan pengertian budaya!
2. Jelaskan ragam budaya seni rupa di wilayah nusantara!
3. Jelaskan faktor pendukung munculnya ragam kebudayaan di wilayah nusantara!
4. Jelaskan unsur-unsur budaya secara universal!
5. Berilah contoh ragam budaya seni rupa yang ada di wilayah nusantara.
 Praktik:
Buatlah artikel budaya beserta contohnya yang berkaitan dengan seni rupa !

Mengetahui Sukoharjo, Juli 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

MIFTACHRUDIN, S.Pd DWI ROH HANDAYANI, S.Pd


- -

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Satuan Pendidikan SMK Harapan Kartasura
Mata Pelajaran Seni Budaya – Seni Rupa
Kelas/ Semester/ TP X/GANJIL/2021/2022
Alokasi Waktu 6 JP x 45”
Materi Pembelajaran Pengertian seni menurut beberapa ahli, Ragam karya seni Nusantara
KD 3 KD 4
3.2. Memahami konsep seni 4.2. Mepresentasikan konsep seni

IPK 3 IPK 4
Tujuan Pembelajaran
3.2. Menjelaskan konsep seni 4.2. Menunjukkan contoh karya
Menjelaskan struktur seni seni rupa
Menjelaskan ragam bidang seni Menyimpulkan konsep seni
rupa rupa
Model: Langkah pembelajaran:
Discovery Learning Stimulus/ Pemberian Rangsangan
Guru menunjukkan tayangan ragm seni rupa Nusantara
Produk: Peserta didik mengamati tayangan yang disajikan oleh guru
Artikel Karya Seni
Nusantara Problem Statement/ Mengidentifikasi Masalah
Peserta didik menanyakan tentang pengertian seni rupa
Deskripsi: Peserta didik menanyakan ragam seni rupa yang ada dan bekembang
Peserta didik secara di wilayah Nusantara.
mandiri menyusun artikel
Karya Seni Nsantara Data Collection/ Mengumpulkan Data
Guru menugaskan peserta didik membaca referensi dan berdiskusi
untuk menemukan pengertian seni rupa
Alat, Bahan, dan Media: Siswa mendiskusikan tentang struktur seni rupa
 LCD, Laptop Mengolah dan Menganalisis Data
Peserta didik mengevaluasi ragam seni rupa dari berbagai
 Buku
aspek (jenis,media, bahan, teknik)
pelajaran
Peserta didik melakukan perbandingan antara bidang seni rupa
seni budaya
dengan karakteristiknya masing-masing
dan LKS
Verification/ Memverifikasi
 internet Peserta didik menyampaikan tentang konsep dan ragam seni rupa
 buku pegangan di Nusantara
siswa, Peserta didik lain memberikan tanggapan dan masukan
 buku pegangan Guru bersama peserta didik menyimpulkan dari hasil diskusi
guru, materi tentang seni
 HP android/ Refleksi
Laptop/ Komputer, Guru meminta peserta didik untuk mengamati lingkungan sekitar
jaringan internet, dan mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan budaya
LCD. Peserta didik mengamati lingkungan dan menginventarisir hal-hal yang
berkaitan dengan budaya sesuai intruksi guru.
Authentic Assesmen/ Penilaian Otentik
 Tes tertulis:
1. Jelaskan pengertian seni!
2. Jelaskan ragam seni rupa di wilayah Nusantara!
3. Jelaskan sifat dasar seni!
4. Sebutkan dan jelaskan struktur seni!
5. Berilah contoh ragam seni rupa yang ada di wilayah
 Praktik:
Menyampaiakan konsep seni, sifat dasar seni, struktur seni melalui medi presentasi (ppt
Mengetahui Sukoharjo, Juli 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

MIFTACHRUDIN, S.Pd DWI ROH HANDAYANI, S.Pd


- -

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan SMK Harapan Kartasura


Mata Pelajaran Seni Budaya – Seni Rupa
Kelas/ Semester/ TP X /GANJIL/2021/2022
Alokasi Waktu 6 JP x 45”
Materi Pembelajaran Pengertian keindahan/estetika (nilai seni)’, Ragam keindahan/estetika
(nilai keindahan, unsur dan prinsip desain
KD 3 KD 4
3.3. Memahami konsep keindahan 4.3. Mepresentasikan konsep
keindahan
IPK 3 IPK 4
Tujuan Pembelajaran 3.3. Menjelaskan konsep 4.3. Mengemukakan konsep dan
keindahan seni rupa ragam keindahan seni rupa
Mencontohkan ragam Nusantara
keindahan seni rupa Nusantara Menyimpulkan konsep
keindahan seni rupa Nusantara
Model: Langkah pembelajaran:
Discovery Learning Stimulus/ Pemberian Rangsangan
 Guru menunjukan karya seni dua dimensi di depan kelas
Produk:  Peserta didik mengamati lukisan yang disajikan guru tentang
Artikel hasil analisis karya seni.
seni rupa  Guru menerangkan aspek estetis/nilai keindahan yang
terkandung pada karya seni rupa yang ditunjukkan di depan kelas
Problem Statement/ Mengidentifikasi Masalah
Deskripsi:  Peserta didik menanyakan tentang pengertian keindahan
Peserta didik secara mandiri  Peserta didik menanyakan ragam keindahan yang ada dan
mengamati dan bekembang di wilayah Nusantara
menganalisis aspek Data Collection/ Mengumpulkan Data
keindahan karya seni rupa  Peserta didik membaca referensi dan berdiskusi untuk
menentukan pengertian keindahan pada karya seni rupa
Alat, Bahan, dan Media:  Peserta didik berdiskusi untuk menginventarisir ragam keindahan
 LCD, Laptop yang berkembang di wilayah Nusantara
 Buku pelajaran seni Mengolah dan Menganalisis Data
budaya  Peserta didik mengevaluasi nilai keindahan dari berbagai aspek
 LKS (jenis,media, bahan, teknik)
 internet  Peserta didik melakukan perbandingan antara nilai keindahan
 buku pegangan antar bidang seni dengan karakteristiknya masing-masing
siswa, Verification/ Memverifikasi
buku pegangan guru  Peserta didik mempresentasikan konsep dan ragam nilai
 HP android/ Laptop/ keindahan seni di Nusantara
Komputer, LCD.  Peserta didik lain memberikan tanggapan dan masukan
Refleksi
 Guru bersama peserta didik menyimpulkan dari hasil diskusi materi
tentang keindahan
Authentic Assesmen/ Penilaian Otentik
 Tes tertulis:
1. Jelaskan pengertian hakikat keindahan pada karya seni rupa!
2. Jelaskan ragam keindahan pada karya seni rupa di wilayah Nusantara!
3. Jelaskan prinsip-prinsip keindahan!
4. Jelaskan sifat-sifat pada keindahan karya seni rupa!
5. Berilah contoh ragam keindahan yang terdapat pada karya seni rupa di wilayah nusantara
6. Praktik:
Buatlah karya tulis hasil pengamatan dan analisa keindahan karya seni rupa!
Mengetahui Sukoharjo, Juli 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
MIFTACHRUDIN, S.Pd DWI ROH HANDAYANI, S.Pd
- -

LAMPIRAN MATERI
KD3.1;4.1,3.2;4.2,3.3;4.3

KEBUDAYAAN
Pengertian kebudayaan
Manusia adalah makhluk sosial, sehingga dalam hidupnya cenderung untuk selalu berhubungan dengan
orang lain. Oleh karena itu manusia hidup berkelompok dimana kumpulan orang yang hidup bersama ini
disebut masyarakat. Dari masyarakat inilah kebudayaan berasal atau lahir, dan segala sesuatu yang terdapat
di dalam masyarakat ditentukan oleh adanya kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Menurut Chris Jenks
kebudayaan bisa juga dipahami sebagai seluruh cara hidup yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian seperti misalnya:
seni tari, seni rupa dan lain sebagainya. Namun apabila istilah kebudayaan diartikan menurut ilmu-ilmu
sosial maka kesenian merupakan salah satu bagian saja dari kebudayaan.
Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya “Pengantar Antropologi” istilah “culture” yang merupakan
istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan berasal dari kata Latin “colere” yang artinya
mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Dari asal kata tersebut yaitu colere kemudian
culture diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Sedangkan
kata “kebudayaan“ berasal dari kata Sansekerta budhayah yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti
“budhi” atau “akal”. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”.
Sedangkan kata “budaya” merupakan perkembangan majemuk dari “budi daya” yang berarti “daya dari budi”
sehingga dibedakan antara “budaya” yang berarti “daya dari budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa. Oleh
karena menyangkut masalah budi dan akal sedangkan yang mempunyai akal budi hanya manusia maka hanya
manusialah yang mengenal kebudayaan. Oleh karena itu Chris Jenks berpendapat bahwa kebudayaan
membedakan perilaku kita dari perilaku makhluk-makhluk lain. Seorang antropolog lain, E. B Tylor (1871)
mencoba memberikan definisi mengenai kebudayaan dalam bukunya “Primitive Culture” yang
terjemahannya sebagai berikut: “Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat”Dengan perkataan lain, kebudayaan mencakup
semuanya yang didapatkan atau dipelajari sebagai anggota masyarakat. Dalam hal ini menyangkut baik
rohani maupun jasmani. Kebudayaan didapatkan secara belajar dari generasi ke generasi berikutnya dalam
masyarakat. Soegeng Toekio dalam bukunya yang berjudul “Rupa Wayang Dalam Kosakarya” berpendapat
bahwa kebudayaan yang kita miliki ini merupakan suatu perpaduan berbagai system dan menunjukkan
adanya kesinambungan dari hasil budidaya masa lalu. Apa yang kita alami saat ini tidak lain merupakan
warisan generasi terdahulu yang sarat nilai serta dipertahankan sebagai bagian dari tata kehidupan.
B. Wujud Kebudayaan
Selo Soemarjan dan Solaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai
hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi kebudayaan kebendaan
dan kebudayaan jasmaniah (material culture). Karya menyangkut seni materiil yaitu kemampuan manusia
menghasilkan yang berwujud benda. Cipta menyangkut segi spiritual yaitu kemampuan untuk menghasilkan
ilmu pengetahuan, dan rasa yang menghasilakan keindahan serta karsa yang menghasilkan kaidah
kepercayaan, kesusilaan, kesopanan dan hukum. Dalam hubungan di atas maka biasanya diberikan nama
“peradaban” (civilization) kepada kebudayaan yang telah mencapai taraf perkembangan teknologi yang
sudah tinggi. Kata peradaban itu sendiri berasal dari bahasa Arab “adab” yang berarti kesopanan, kehalusan
dan budi pekerti yang baik Menurut dimensi wujudnya kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :
1. Wujud konsep,
Konsep dan pikiran manusia. Wujud ini disebut sistem budaya. Sifatnya abstrak dan tidak dapat dilihat
berada di pikiran manusia yang menganutnya.
2. Wujud aktivitas,
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi.
Wujud ini sering disebut sistem sosial
3. Wujud sebagai artefak atau benda.
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil
karya manusia untuk mencapai tujuannya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh interaksi manusia dengan Tuhan, interaksi dengan
masyarakat serta interaksi dengan alam semuanya merupakan kebudayaan.
Beberapa ahli telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan. Inti pokok pendapat-
pendapat para ahli itu menunjukkan adanya tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural
universals (unsur pokok dapat dijumpai pada setiap kebudayaan di manapun di dunia ini) yaitu:
a. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, alat-alat
produksi, transport, dsb)
b. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem
distribusi, dsb)
c. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, system hukum dan sistem
perkawinan)
d. Bahasa (lisan maupun tertulis)
e. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni tari, dsb)
f. Sistem pengetahuan
g. Religi (sistem kepercayaan)
Setiap unsur pokok atau cultural universals dapat dijabarkan lagi ke dalam unsur-unsur yang lebih kecil.
Raplph Linton menyebutkan kegiatan-kegiatan kebudayaan atau cultural activity. Sebagai contoh cultural
universals pencaharian hidup dan ekonomi antara lain mencakup kegiatan-kegiatan seperti pertanian,
peternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan lain-lain. Kesenian misalnya meliputi kegiatan-kegiatan
seni tari, seni suara, seni rupa, dan sebagainya.
Selanjutnya Ralph Linton merinci kegiatan-kegiatan kebudayaan tersebut menjadi unsur-unsur yang
lebih kecil lagi yang disebutnya trait complex. Misalnya kegiatan pertanian menetap meliputi unsur-unsur
irigasi, sistem pengolah tanah dan lain sebagainya.
Masyarakat adalah sekelompok orang yang secara permanen atau tidak menempati wilayah tertentu dan
membina hidup dan bekerja sama satu sama lain dalam setiap aspek kehidupan untuk mencapai tujuan
tertentu atas dasar norma-norma sosial yang telah disepakati. Karena anggota masyarakat itu saling
berhubungan dan berinteraksi dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup yang tidak sama maka terjadilah
pertukaran dan pertemuan pendapat satu dengan yang lain dalam memperkuat ide-ide baru dalam rangka
peningkatan dan perbaikan derajat kehidupanya. Kemudian timbullah prinsip-prinsip baru yang lebih praktis,
efisien dan efektif. Pada saat itulah masyarakat secara tidak disadari telah telah melakukan pembaharuan dan
modernisasi.
Dengan demikian modernisasi muncul sebagai produk dari interaksi dan proses sosial di dalam
masyarakat. Sebaliknya modernisasi itu secara bertahap akan berangsur-angsur mengubah pola pikir dan pola
perilaku masyarakat guna terus menerus meningkatkan mutu kehidupan. Pengaruh modernisasi terhadap
masyarakat berlangsung melalui saluran-saluran sosial dan akhirnya memasuki semua segi-segi kehidupan
yang ada. Perubahan budaya dapat berpengaruh positif namun ada juga yang menimbulkan pengaruh negatif.
Instrumen Penilaian:
Penilaian Pengetahuan :
1. INSTRUMENT PENILAIAN
No Soal Kunci Jawaban Skor
1. Jelaskan pengertian budaya! 1. 2
2. Jelaskan ragam budaya di wilayah nusantara! 2. 2
Jelaskan faktor pendukung munculnya ragam
3. 3. 2
kebudayaan di wilayah nusantara!
4. Jelaskan unsur-unsur budaya secara universal! 4. 2
Berilah contoh ragam budaya yang ada di
5. 5. 2
wilayah nusantara!

PENILAIAN KETRAMPILAN:
Menyampaikan konsep seni, sifat dasar seni, struktur seni melalui media presentasi Power Point
NO PENILAIAN SKOR KETERANGAN
1 Kesesuaian Materi 4 Sangat baik
2 Presentasi/penyajian 3 Sangat baik
3 kekompakan 3 Sangat baik
Jumlah Nilai 10 Sangat baik

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan SMK Harapan Kartasura


Mata Pelajaran Seni Budaya – Seni Rupa
Kelas/ Semester/ TP X/GANJIL/2021/2022
Alokasi Waktu 9 JP x 45”
Materi Pembelajaran Ragam seni musik daerah,Unsur-unsur dan fungsi seni musik daerah, Jenis-
jenis lagu daerah
KD 3 KD 4
Tujuan Pembelajaran 3.4 Menganalisis jenis, fungsi dan 4.4. Memilah jenis, fungsi dan
unsur seni budaya Nusantara unsur seni budaya Nusantara
IPK 3 IPK 4
3.4. Menguraikan unsur-unsur musik 4.4. . Menganalisis jenis, fungsi dan
(lagu) daerah unsur musik (lagu) daerah
Mengklasifikasikan yang terma- Menganalisis lagu tersebut dari
suk lagu daerah jawa tengah fungsi dan unsur-unsur lagunya
Model: Langkah pembelajaran:
Discovery Learning Stimulus/ Pemberian Rangsangan
 Guru menampilkan tayangan video lagu daerah nusantara
Produk: kemudian menjelaskan tentang pengertian macam-macam lagu
Portofolio karya daerah nusantara dari fungsi dan unsur-unsurnya
unsur-unsur musik dan Problem Statement/ Mengidentifikasi Masalah
primsip desain  Peserta didik menanyakan fungsi karya seni musik
 Peserta didik menanyakan unsur-unsur karya seni musik
Deskripsi:  Peserta didik menanyakan bagaimana teknik menata unsur-unsur
Peserta didik secara karya seni musik
mandiri membuat karya Data Collection/ Mengumpulkan Data
bemusik unsur-unsur musik  Siswa berdiskusi untuk mengklasifikasikan jenis-jenis karya seni
dan prinsip desain musik berdasarkan jenis dan fungsinya
Alat, Bahan, dan Media:  Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi unsur-unsur musik yang
 LCD, Laptop terdapat pada lagu daerah
 Buku pelajaran  Siswa berdiskusi tentang teknik memainkan lagu daerah
seni budaya dan Mengolah dan Menganalisis Data
LKS  Peserta didik membandingkan antar jenis dan fungsi karya seni
 Alat musik daerah musik Nusantara
 internet  Siswa memadukan serta menata unsur-unsur karya seni musik
 Buku penunjang yg berdasarkan jenis dan teknik memainkannya
relevan, Verification/ Memverifikasi
 buku pegangan  Peserta didik menyampaikan tentang ragam jenis, fungsi dan
siswa unsur-unsur karya seni musik
 buku pegangan  Peserta didik lain memberikan tanggapan dan masukan
guru, Refleksi
 HP android/  Guru bersama peserta didik menyimpulkan dari hasil diskusi materi
Laptop/ Komputer, tentang seni
 LCD.
Authentic Assesmen/ Penilaian Otentik
 Tes tertulis:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan karya seni musik (lagu) daerah!
2. Berikan contoh karya seni musik (lagu) daerah yang ada di Jawa Tengah (min 5 jenis)!
3. Jekaskan jenis alat musik pada lagu daerah di Jawa Tengah!
4. Jelaskan unsur-unsur musik pada lagu daerah Jawa Tengah!

 Praktik:
Buatlah rekaman audio secara berkelompok
dengan memainkan lagu daerah Jawa Tengah !
Mengetahui Sukoharjo, Juli 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

MIFTACHRUDIN, S.Pd DWI ROH HANDAYANI, S.Pd


- -
Lampiran Materi
KD 3.4;4.4
Asal Seni Musik
Manusia dilahirkan dengan memiliki alat-alat suara. Dengan alat-alat yang dimiliki sejak lahir itulah,
seni musik diungkapkan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni musik yang pertama lahir ialah seni
musik yang dibawakan dengan suara manusia atau nyanyian (musik vokal). Setelah itu, barulah timbul
kegiatan untuk memberikan birama dan irama pada suara-suara itu.
Kehidupan manusia selalu berkembang. Manusia selalu tidak pernah puas dengan apa yang telah
dimiliki. Demikian pula setelah menusia dapat mencurahkan ekspresinya melalui suaranya sendiri, tidak
merasa puas hanya sampai disana saja, mereka berusaha untuk mencoba mencurahkan ekspresinya melalui
alat-alat yang sederhana yang terbikin dari batu, kayu, kulit serta tanduk binatang, dan sebagainya. Dari
sinilah pangkal tolak adanya musik yang tidak saja dibawakan dengan suara manusia (vokal), tetapi juga
dibawakan dengan alat-alat (instrumen).
Manusia terus berkembang dari masa ke masa. Timbullah suatu kebutuhan lain dan timbullah keinginan
untuk melukiskan suara-suara itu dalam tulisan-tulisan yang dapat dibaca, hingga lahirlah suatu sistem
tertentu tentang tulisan musik dalam berbagai sistem nada serta tangga nadanya.
B. Asal Kata Musik
Pada umumnya para ahli berpendapat bahwa perkataan musik berasal dari Bahasa Yunani mousike, yang
berasal dari kata mouse atau mouskos, yang merupakan salah seorang dewa/dewi bangsa Yunani yang
menguasai cabang kesenian dan ilmu pengetahuan. Dalam hahasa Latin dikenal dengan sebutan musica yang
berasal dari kata musa yang mempunyai pengertian yang sama seperti salam bahasa Yunani.
C. Sistem Nada
Ada beberapa sistem nada yang dikenal di dunia. Sistem nada yang menggunakan lima nada disebut
“pentatonis” dan yang menggunakan tujuh nada disebut “diatonis”.
Perkataan diatonis dipetik dari bahasa Latin, diatonicus, maksudnya nada-nada yang terdiri dari tujuh
jenis bunyi yang ditulis di atas garis titi, yaitu : do re mi fa so l la si.
Kita mengetahui bahasa Latin adalah bahasa Eropa yang terbilang paling tua. Orang Eropa
mempedulikan bahasa Latin seperti kita mempedulikan bahasa Sansekerta. Karena perkataan diatonis berasal
dari bahasa Eropa, sudah tentu pula aturan nada diatonis ini berasal dari bangsa Eropa.
Sebelum kita berkenalan dengan aturan nada diatonis, nenek moyang kita hanya mengenal aturan nada
yang terdiri dari lima jenis bunyi. Aturan nada yang terdiri dari lima jenis bunyi ini disebut pentatonis, juga
dipetik dari bahasa Latin pentatonicus.
Tangga nada pentatonis adalah suatu jenis tangga nada yang mempergunakan lima buah nada pokok ada
setiap oktafnya dengan diakhiri nada VI sebagai oktafnya. (penta berarti 5 dan tonis/tonus berarti nada). Jadi
penamaan penta tonis ini bukan ditinjau dari segi jarak nada pada tangga nada dalam 1 oktaf. Bila kita tinjau
dari segi jarak nada-nadanya, tangga nada pentatonis ini sangat banyak variasinya. Di Indonesia saja
misalnya kita kenal tangga nada atau titi laras Pelog, Salendro, Degung, Madenda yang banyak dipergunakan
di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali serta daerah-daerah lain yang mempunyai nama
sendiri-sendiri.
Musik-musik tradisi yang hidup di wilayah Asia Tenggara banyak mempergunakan jenis tangga nada
pentatonik, misalnya Kamboja, Korea, Cina, Jepang dan sebagainya. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang
tangga nada pentatonik, alangkah baiknya bila anda mempelajari tangga nada pentatonik ini dari pelajaran
pengetahuan karawitan.
D. Media Dasar Seni Musik
- Timbre
Adalah warna bunyi yang dihasilkan dari tiap-tiap instrumen
musik yang digunakan. Dalam hal ini suara manusia diang -
gap termasuk instrumen musik.
- Ritme
Adalah komposisi durasi atau pola panjang pendeknya bunyi
dari rangkaian nada-nada yang membentuk melodi.
- Nada
Adalah besarnya frekuensi atau tinggi rendahnya bunyi dari
instrumen musik yang dimainkan/dinyanyikan.
E. Musik Vokal Dan Instrumental
Seni suara atau musik merupakan bentuk-bentuk penyampaian isi hati seseorang dengan melalui suara
yang indah. Suara sapat dibedakan atas desah dan nada. Seni suara, dahulu (konvensional) menggunakan
materi pokok nada saja, tetapi pada musik sekarang (kontemporer) dimasukkan atau menggunakan pula
desah, misalnya teriakan manusia. Suara dapat dihasilkan oleh suara-suara manusia atau suara alat, atau suara
manusia dan alat. Apabila materi suara dihasilkan oleh manusia disebut musik vokal, apabila dihasilkan oleh
alat disebut musik instrumental dan apabila dihasilkn oleh manusia dan alat secara bersama-sama disebut
musik campuran.
1. Musik Vokal
Musik vokal adalah musik yang materi pokok suaranya dihasilkan oleh manusia. Apabila suara manusia
dihasilkan oleh seorang saja disebut nyanyian tunggal atau vokal solo, sebaliknya apabila yang menyanyi itu
orang banyak maka disebut nyanyian orang banyak atau koor.
Suara manusia dibedakan atas suara pria dan suara wanita, yang masing-masing mempunyai jajakan
atau wilayah suara sendiri-sendiri.
Suara pria dapat dibedakan atas tiga wilayah, yaitu:
- Suara pria tinggi disebut tenor
- Suara pria yang tengah antara tinggi dan rendah disebut :
Baritone
- Suara pria yang rendah disebut bass
Suara wanita juga dibedakan menjadi tiga wilayah, yaitu:
- Suara wanita yang tinggi disebut soprano
- Suara wanita yang tengah antara tinggi dan rendah disebut
mezzo soprano
- Suara wanita yang rendah disebut alto
2. Musik Instrumental
Musik instumental adalah musik yang materi pokoknya dihasilkan olah alat. Alat-alat musik atau
instrumen dapat dimainkan secara sendiri-sendiri atau secara bersasma-sama. Apabila dimainkan secara
sendiri-sendiri disebut “permainan tunggal”. Sedangkan apabila dimainkan secara bersama-sama disebut
“orkestra”.
Menurut sumber bunyinya instrumen musik dibagi menjadi lima kelompok yaitu :
a. Idiofon
Adalah jenis instrumen musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran tubuh bagian inti
instrumen itu sendiri. Cara memainkannya dipukul dengan alat pemukul contoh : saron, gender,
angklung, bonang dsb.
b. Membranofon
Adalah jenis instrumen musik yang sumber bunyinya berasal dari selaput atau membran yang
terdapat pada instrumen tersebut. Contoh : kendang, bas drum, tom-tom, bongo, rebana dsb.
c. Kordofon
Adalah jenis instrumen musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai/senar. Tubuh
instrumen/resonator umumnya terbuat dari kayu. Contoh : harpa, mandolin, gitar, ukulele, banjo,
violin, celo, rebab, piano dsb.
d. Aerofone
Adalah jenis instrumen musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran udara dalam tabung.
Cara memainkannya ditiup. Contohnya : recorder, flute, terompet, horn, trombone, pianika dll.
e. Elektrofon
Adalah jenis instrumen musik yang sumber bunyinya berasal dari sinyal hasil osilasi (getaran)
sirkuit elektronik. Contoh : organ, elektone dan sejenisnya.
F. Unsur-unsur Yang Menjadi Dasar Terbentuknya Wujud Karya Seni
Musik
1. Ritme
Adalah panjang pendeknya bunyi atau diam dari serangkaian not atau tanda diam yang dihitung dengan
pulsa/ketukan. Pulsa adalah ketukan yang teratur dan berulang-ulang. Not adalah notasi yang melambangkan
bunyi. Tanda diam adalah notasi yang melambangkan diam. Lamanya bunyi atau diam yang dihitung dengan
ketukan disebut durasi.
2. Birama
Adalah ayunan yang teratur dari kelompok-kelompok ketukan dalam suatu lagu. Ketukan terkuat dari
setiap kelompok menjadi ketukan pertama. Berdasarkan hal tersebut birama dikelompokkan menjadi birama
dua, tiga, empat dan enam.
3. Pola ritme
Adalah ritme yang telah dinotasikan secara utuh.
4.Irama
Irama dalam musik dipertegas dengan instrumen musik perkusi. Instrumen ini umumnya tak bernada dan
dimainkan dengan cara dipukul. Salah satu instrumen perkusi yang populer adalah drum set.
G. Berbagai Instrumen Musik Daerah Di Indonesia
- Sumatra Utara : Gondang
- Sumatra Barat : Talempong
- Riau : Gambus
- Jakarta (Betawi) : Gambang kromong
- Jawa Barat (Sunda) : Degung
- Jawa : Gamelan
- Bali : Gamelan
- Kalimantan : Gambang, gender, rebab, suling
- Minahasa : Kolintang
INSTRUMEN PENILAIAN
 Tes tertulis:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan karya seni musik (lagu) daerah !
2. Berikan contoh karya seni musik (lagu) daerah yang ada di Jawa Tengah (min 5 jenis) !
3. Jekaskan jenis alat musik pada lagu daerah di Jawa Tengah!
4. Jelaskan unsur-unsur musik pada lagu daerah Jawa Tengah !
 Praktik:
Buatlah rekaman audio secara berkelompok
dengan memainkan lagu daerah Jawa Tengah
No Penilaian Skor
1 kreativitas 40
2 penampilan 30
3 vokal 30
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan SMK Harapan Kartasura


Mata Pelajaran Seni Budaya – Seni Rupa
Kelas/ Semester/ TP X/GANJIL/2021/2022
Alokasi Waktu 6 JP x 45”
Materi Pembelajaran Perkembangan aliran seni rupa di wilayah nusantara seni rupa masa
tradisional, modern dan pasca modern (post modern)
Tujuan Pembelajaran KD 3 KD 4
3.5. Menganalisis perkembangan 4.5. Merumuskan perkembangan seni
seni budaya nusantara budaya nusantara
IPK 3 IPK 4
3.5. Menganalisis perkembangan 4.5. Merumuskan perkembangan seni
berbagai aliran seni rupa nusantara rupa nusantara secara periodik dari
Menelaah perkembangan karya seni masa ke masa (primitif, modern dan
rupa nusantara modern pasca modern)
Model: Langkah pembelajaran:
Discovery Learning Stimulus/ Pemberian Rangsangan
Produk:  Guru menayangkan beberapa karya seni rupa dengan berbagai
Poster periodisasi aliran di wilayah nusantara
perkembangan seni budaya Problem Statement/ Mengidentifikasi Masalah
Deskripsi:  Peserta didik menanyakan karakteristik dari berbagai aliran karya
Peserta didik secara seni rupa nusantara
mandiri membuat  Peserta didik menanyakan periodisasi perkembangan seni rupa di
poster periodisasi wilayah nusantara
perkembangan seni Data Collection/ Mengumpulkan Data
budaya  Siswa berdiskusi untuk menetapkan periodisasi perkembangan
Nusantara seni rupa di wilayah nusantara
Alat, Bahan, dan Media:  Siswa berdiskusi untuk mengusulkan hipotesis tentang adanya
Alat, Bahan, dan Media: keterkaitan antara sejarah, politik dan ekonomi terhadap
 LCD, Laptop perekembangan seni rupa di wilayah nusantara
 Buku pelajaran Mengolah dan Menganalisis Data
seni budaya dan  Peserta didik membandingkan antar aliran seni rupa nusantara
LKS sesuai dengan karakteristiknya masing-masing
 internet  Siswa memadukan keterkaitan antara sejarah, politik dan ekonomi
dengan perkembangan seni rupa di wilayah nusantara
Verification/ Memverifikasi
 Peserta didik menyampaikan tentang ragam jenis aliran,
perkembangan seni rupa modern dan periodisasi perkembangan
seni rupa nusantara dari masa ke masa
 Peserta didik lain memberikan tanggapan dan masukan
Refleksi
 Guru bersama peserta didik menyimpulkan dari hasil diskusi materi
tentang perkembangan aliran senirupa
Authentic Assesmen/ Penilaian Otentik
 Tes tertulis:
1. Jelaskan aliran-aliran seni rupa yang berkembang di wilayah nusantara !
2. Jelaskan ciri-ciri seni rupa beraliran primitifisme !
3. Jelaskan perbedaan antara aliran naturalisme dan realisme !
4. Jelaskan karakteristik karya seni rupa yang berkembang pada masa modern !
5. Jelaskan secara urut periodisasi perkembaangan seni rupa di wilayah nusantara

 Praktik:
Buatlah poster periodisasi perkembangan seni budaya
Nusantara
Mengetahui Sukoharjo, Juli 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

MIFTACHRUDIN, S.Pd DWI ROH HANDAYANI, S.Pd


- -

LAMPIRAN MATERI
KD 3.5;4.5

Periode Seni Rupa Indonesia Prasejarah

Pada zaman prasejarah, zaman dimana masih tidak diketahuinya sumber maupun dokumen tertulis perihal
kehidupan manusia, cikal bakal kebudayaan Indonesia teramat erat hubungannya dengan Bangsa Melayu Tua
dan Melayu Muda.
Pada waktu itu budaya hadir dan dikaitkan dengan sistem kepercayaan masa itu, yakni Animisme dan
Dinamisme. Adapun kesenian tercipta adalah sebagai media upacara yang bersifat simbolisme
Karya seni rupa prasejarah mulai terlihat tanda-tandanya berupa seni bangunan dan seni lukis di zaman
Mesolitikum atau Zaman Batu Madya. Zaman tersebut telah menjadi periode dalam perkembangan teknologi
manusia.
Sementara itu, antara Paleolitik atau Zaman Batu Tua dan Neolitik atau Zaman Batu Muda, manusia telah
telah bertempat tinggal. Di Indonesia sendiri bisa diketahui jejaknya di goa-goa di Sulawesi Selatan dan Irian
Jaya. Disana manusia Indonesia telah meninggalkan jejak pada dinding-dinding gua berupa gambar dan cap-
cap tangan.
Pada Zaman Neolitikum bisa didapati karya seni rupa patung penggambaran leluhur yang terbuat dari batu
dan kayu. Selanjutnya pada zaman Megalitikum manusia telah banyak menghasilkan bangunan – bangunan
dari batu yang berukuran besar untuk keperluan upacara agama, seperti punden, dolmen, sarkofag, meja batu
dll.

Periode Seni Rupa Indonesia Klasik


Zaman Klasik terbagi menjadi dua yakni Klasik Tua (Abad ke 8-10M) dan Klasik Muda (Abad 11-15M).
Zaman klasik adalah zaman dimana masyarakatnya telah menghasilkan tonggak-toggak peradaban pertama
sebagai dasar perkembangan peradaban selanjutnya.
Di zaman ini pula terdapat banyak kaidah, aturan, konsep atau norma budaya yang berkembang dan tetap
digunakan hingga sekarang. Masa perkembangan agama Hindu-Budha di Nusantara adalah masa yang
dinamakan sebagai Zaman Klasik Indonesia
Seni Rupa pada zaman ini, tepatnya ketika dimulainya pengaruh Hindu-Saiwa dan Budha Mahayana
ketengah-tengah masyarakat Jawa Kuno. Seiring berkembangnya kedua agama yang berasal dari India
tersebut menghasilkan berbagai bentuk kesenian.
Beberapa yang masih bertahan hingga sekarang adalah bukti-bukti berupa arca, relief dan begitu kental
dalam bidang arsitektur bangunan candi. Umumnya, candi-candi yang terdapat di Indonesia dibedakan
menjadi Candi Hindu dan Candi Budha.
Candi Hindu memiliki gaya India Selatan, sebagai misal adalah candi Syiwa Lara Jonggrang di Jawa Tengah.
Candi tersebut melukiskan penafsiran setempat yang terperinci mengenai tempat pemujaan agama Hindu
yang menunjukkan ciri Syiwaisme.
Candi Budha yang seperti terlihat pada bangunan candi Borobudur, tidak ada hubungan gaya dengan India.
Borobudur terdiri atas sepuluh tingkat konsentris. Enam tingkat paling bawah dirancang sebuah bidang
persegi, sementara empat tingkat di atasnya merupakan stupa utama berbentuk lingkaran.

Periode Seni Rupa Indonesia Islam

Seni Rupa Islam adalah produk seni rupa yang berkembang pada masa lahir hingga akhir keemasan Islam.
Rentang ini bisa didefinisikan meliputi Jazirah Arab, Afrika Utara, Timur Tengah, dan Eropa sejak mulai
munculnya Islam pada 571 M hingga mulai mundurnya kekuasaan Turki Ottoman.
Walaupun sebenarnya Islam dan keseniannya tersebar jauh lebih luas daripada itu dan tetap bertahan hingga
sekarang. Seni Rupa Islam tercipta dengan memiliki kekhususan dibanding dengan seni rupa yang dikenal
pada masa ini. Meskipun begitu, perannya begitu besar terhadap perkembangan seni rupa modern.
Di antara manfaatnya adalah pemunculan unsur kontemporer (abstraksi dan filsafat keindahan), serta
memberi inspirasi pengolahan kaligrafi menjadi motif hias. Dekorasi di seni rupa Islam lebih banyak
menutupi sifat asli medium arsitektur daripada yang banyak ditemukan pada masa ini. Dekorasi ini dikenal
dengan istilah Arabesque.
Sejalan dengan Masuknya Agama Islam ke Indonesia. Seni rupa Islam memberi sumbangsih tersendiri
terhadap seni rupa Indonesia, sebut saja seperti Pahatan Kubur dan Masjid. Telah juga ditemukan beberapa
makam Islam tertua menggunakan nisan bergaya islam. Batu nisan Hujarat bisa ditemukan di Samudera
Pasai dan Gresik.
Arsitektur masjid Indonesia pun berbeda dengan yang ditemukan di negara Islam lainnya. Masjid lama
dibangun dengan mengikuti prinsip dasar bangunan kayu, dan disertai dengan pembangunan pendapa di
bagian depan. Selain itu juga memiliki atap tumpang yang memberikan ventilasi, dan disangga oleh deretan
tiang kayu.
Masjid-masjid tersebut terdapat di Cirebon, Banten, Demak, dan Kudus. Bagian dalamnya dihiasi pola
bunga, satwa, dan bangun berulang. Letak piring-piring China, Vietnam, dan Thailand digunakan untuk
menyamakan lantai berwarna yang ditemukan di masjid Timur Tengah dan Moghul, India.
Salah satu yang menjadi unsur penting dalam Seni Hias Islam adalah Kaligrafi Islam (Kaligrafi Arab).
Adapun Kaligrafi Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh Seni Kaligrafi Arab.
Benda-benda upacara yang ada di istana-istana, seperti belati, tombak, pedang, dan panji-panji sering dihiasi
kaligrafi. Selain itu, hiasan kaligrafi juga nampak pada lukisan kaca dan ukiran kayu pada dinding istana.
Tokoh wayang juga ada yang dihiasi oleh ragam hias kaligrafi untuk menyamarkan bentuk manusianya.

Periode Seni Rupa Indonesia Modern

Seni Rupa Modern bisa dikatakan sebagai seni rupa pembaruan dengan hasil kreativitas sebagai upaya
penciptaan karya baru yang didalamnya meliputi estetika, karakter, inovasi, dan originalitas. Terdapat
beberapa periode perkembangan untuk seni rupa modern di Indonesia, sebagai berikut :

Periode Perintis (1826-1880)

Diawali oleh pelukis Raden Saleh yang merintis kemunculan seni rupa modern berbekal pengalaman belajar
melukis di luar negeri seperti di Belanda, Jerman dan Perancis. Sebagian besar karyanya memiliki corak
romantis dan naturalis.

Periode Indonesia Jelita/Indie Mooi (1878-1900an)

Periode ini sebagian besar pelukisnya menggambarkan kemolekan dan keindahan obyek alam. Ini merupakan
lanjutan dari periode perintis yang sempat vakum sepeninggalnya Raden Saleh.
Dalam periode ini muncul seniman Abdullah Surio Subroto dan diikuti oleh anak-anaknya, Sujono Abdullah,
Basuki Abdullah dan Trijoto Abdullah. Pelukis-pelukis Indonesia yang lain diantaranya adalah Pirngadi,
Henk Ngantung, Suyono, Suharyo, Wakidi, dll.

Periode Persagi (Persatuan Ahli-ahli Gambar Indonesia)

Periode masa pergolakan dan perjuangan Indonesia untuk mendapatkan hak yang sejajar dengan bangsa-
bangsa lain. Pergolakan terjadi di segala bidang tidak terkecuali bidang kesenian.
Dalam periode ini bisa kita jumpai nama pelukis S. Sudjojono sebagai pelopor pendirian PERSAGI. Persagi
bertujuan untuk mengembangkan seni lukis di Indonesia dengan mencari corak Indonesia asli.
Konsep persagi itu sendiri adalah semangat dan keberanian, bukan sekedar kecakapan melukis melainkan
melukis dengan tumpahan jiwa.
Karya-karya S. Sudjojono (Di depan kelambu terbuka, Cap Go Meh, Jongkatan, Bunga kamboja), karya
Agus Jayasuminta (Barata Yudha, Arjuna wiwaha, Dalam Taman Nirwana), karya Otto Jaya (Penggodaan,
Wanita impian).

Periode Pendudukan Jepang

Kegiatan melukis pada masa ini dilakukan dalam kelompok Keimin Bunka Shidoso. Tujuannya adalah untuk
propaganda pembentukan kekaisaran Asia Timur Raya.
Kelompok ini didirikan oleh tentara Dai Nippon dan diawasi oleh seniman Indonesia, Agus Jayasuminta,
Otto Jaya, Subanto, Trubus, Henk Ngantung, dll.
Untuk kelompok asli Indonesia berdiri kelompok PUTRA (Pusat Tenaga Rakyat), tokoh-tokoh yang
mendirikan kelompok ini adalah tokoh empat serangkai yaitu Ir. Sukarno, Moh. Hatta, KH. Dewantara dan
KH. Mas Mansyur.
Khusus yang menangani bidang seni lukis adalah S. Sudjojono dan Affandi. Pelukis yang ikut bergabung
dalam PUTRA diantaranya Hendra Gunawan, Sudarso, Barli, Wahdi, dll.
Pada masa ini para seniman memiliki kesempatan untuk berpameran, seperti pameran karya dari Basuki
Abdullah, Affandi, Nyoman Ngedon, Hendra Gunawan, Henk Ngantung, Otto Jaya, dll.

Periode Akademi (1950)

Pengembangan seni rupa melalui pendidikan formal. Lembaga pendidikan yang bernama ASRI yang berdiri
tahun 1948.
Kemudiaan secara formal tahun 1950 lembaga tersebut mulai membuat rumusan-rumusan untuk mencetak
seniman-seniman dan calon guru gambar.
Pada tahun 1959 di Bandung dibuka jurusan seni rupa ITB, kemudian dibuka jurusan seni rupa di semua
IKIP di seluruh Indonesia.
Periode Seni Rupa Baru
Pada sekitar tahun 1974 muncul kelompok baru dalam seni lukis. Kelompok ini menampilkan corak baru
dalam seni lukis Indonesia yang membebaskan diri dari batasan-batasan yang telah ada.
Konsep kelompok ini adalah tidak membedakan disiplin seni dan menghilangkan sikap seseorang dalam
mengkhususkan penciptaan seni.
Mereka mendambakan kreatifitas baru dan membebaskan diri dari batasan-batasan yang sudah mapan serta
bersifat eksperimental.
________________________________________
Seiring perkembangannya, seperti halnya kesenian yang lain, selanjutnya seni rupa khususnya seni rupa
Indonesia tetap hidup dan berkembang sejalan dengan dinamikanya sendiri.
Seni rupa berdaya guna sebagai sarana kreatifitas dan komunikasi, dan hingga saat ini peranannya telah
merasuk ke dalam berbagai segi kehidupan manusia.
Demikian Artikel Sejarah Seni Rupa Indonesia. Apabila pembaca ingin membaca sejarah seni rupa Indonesia
secara lengkap, silahkan mengunjungi link referensi yang telah saya sediakan dibawah ini.

INSTRUMEN PENILAIAN
 Tes tertulis:
1. Jelaskan aliran-aliran seni rupa yang berkembang di wilayah nusantara !
2. Jelaskan ciri-ciri seni rupa beraliran primitifisme !
3. Jelaskan perbedaan antara aliran naturalisme dan realisme !
4. Jelaskan karakteristik karya seni rupa yang berkembang pada masa modern !
5. Jelaskan secara urut periodisasi perkembaangan seni rupa di wilayah nusantara
 Praktik:
Buatlah poster periodisasi perkembangan seni budaya Nusantara
No Penilaian Skor
1 kreativitas 40
2 Isi materi 30
3 bentuk 30
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan SMK Harapan Kartasura


Mata Pelajaran Seni Budaya – Seni Musik
Kelas/ Semester/ TP X/GENAP/2021/2022
Alokasi Waktu 6 JP x 45”
Materi Pembelajaran Ragam seni musik Nusantara, Unsur-unsur dan fungsi seni musik
Nusantara, Jenis-jenis lagu daerah Nusantara
Tujuan Pembelajaran KD 3 KD 4
3.6. Menerapkan apresiasi Seni 4.6. Melaksanakan apresiasi Seni
Budaya Nusantara Budaya Nusantara
IPK 3 IPK 4
3.6. Menjelaskan pengertian, 4.6. . Menyanyikan ulang (meniru)
unsur musik, fungsi, lagu Nusantara
filosopi atau makna dan
menunjukan contoh
karya seni musik Nusantara
Model: Langkah pembelajaran:
Discovery Learning Stimulus/ Pemberian Rangsangan
Produk:  Guru menayangkan beberapa karya seni musik dengan berbagai
artikel apresiasi seni aliran di wilayah Nusantara
musik daerah Problem Statement/ Mengidentifikasi Masalah
Deskripsi:  Peserta didik menanyakan karakteristik dari berbagai aliran karya seni
Peserta didik secara musik Nusantara
mandiri membuat artikel  Peserta didik menanyakan periodisasi perkembangan seni musik di
apresiasi musik daerah wilayah Nusantara
Data Collection/ Mengumpulkan Data
 Siswa berdiskusi untuk menetapkan periodisasi perkembangan seni
musik di wilayah Nusantara
 Siswa berdiskusi untuk mengusulkan hipotesis tentang adanya
Alat, Bahan, dan Media: keterkaitan antara sejarah, politik dan ekonomi terhadap
LCD, Laptop, Buku perekembangan seni musik di wilayah Nusantara
pelajaran seni budaya dan Mengolah dan Menganalisis Data
LKS, peraga motif batik,  Peserta didik membandingkan antar aliran seni musik Nusantara
internet sesuai dengan karakteristiknya masing-masing
Buku penunjang yg  Siswa memadukan keterkaitan antara sejarah, politik dan ekonomi
relevan, buku pegangan dengan perkembangan seni musik di wilayah Nusantara
siswa, buku pegangan guru Verification/ Memverifikasi
 Peserta didik menyampaikan tentang ragam jenis aliran,
perkembangan seni musik modern dan periodisasi perkembangan seni
musik Nusantara dari masa ke masa
 Peserta didik lain memberikan tanggapan dan masukan
Refleksi
 Guru bersama peserta didik menyimpulkan dari hasil diskusi materi
tentang seni.
Authentic Assesmen/ Penilaian Otentik
 Tes tertulis:
1. Jelaskan penegertian seni musik daerah !
2. Jelaskan unsur-unsur yang meyusun musik daerah !
3. Jelaskan karakteristik musik daerah (tradisional)!
4. Jelaskan cara mengembangan musik daerah !
5. Bedakan antar musik daerah (tradisional dengan musik modern !
 Praktik:
Buatlah artikel apresiasi karya seni musk daerah
Mengetahui Sukoharjo, Juli 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

MIFTACHRUDIN, S.Pd
- DWI ROH HANDAYANI, S.Pd
-

Lampiran materi
KD 3.6;4.6

Musik Nusantara

Musik tradisional Nusantara adalah musik yang berkembang di seluruh wilayah kepulauan dan
merupakan kebiasaan turun-temurun yang masih dijalankan dalam masyarakat. Musik ini tersebar hampir di
seluruh pelosok negeri dan setiap daerah mempunyai ciri khas yang berbeda. Musik Nusantara lahir, tumbuh,
dan berkembang di seluruh wilayah Nusantara. Musik Nusantara juga mengalami pasang surut seirama
dengan budaya setempat. Pasang surut musik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut.
1. Musik tradisional Nusantara tumbuh dan berkembang di daerah setempat sehingga bahasa yang
digunakan juga berasal dari daerah tersebut. Oleh karena itu, orang luar daerah kesulitan untuk
memahami isi syairnya.
2. Daerah lain merasa tidak memiliki musik Nusantara, melainkan musik tersebut hanya dimiliki
masyarakat daerah setempat.
3. Musik Nusantara berkembang atau tumbuh seirama dengan konteks sosial budaya setempat.
Penyebab musik Nusantara di Indonesia tidak merata karena masyarakat setempat kurang mendukung
atau merespons musik yang ada. Akibatnya, musik daerah kurang populer di berbagai wilayah
kepulauan.Musik tradisional Nusantara selain merupakan kekayaan bangsa, juga menunjukkan identitas
suatu daerah.
Di bawah ini akan dijelaskan tentang ragam musik Nusantara yang berada di Indonesia agar kalian
lebih memahaminya. dilatarbelakangi oleh sejarah agama Islam yang masuk ke Nanggroe Aceh Darussalam.
Jenis alat musik yang digunakan sebagian berbentuk rebana (terbang) dengan berbagai ukuran, di
antaranya canangtring, rebana, gambus, marwas, harubab, gendang (gedumba) serta seruling (bangsi atau
serunai).
Fungsi alat musik seruling sebagai melodi lagu, sedangkan alat musik yang lain sebagai ritmis lagu.
Lagu dari Aceh contohnya, Piso Surit dan Bungong Jeumpa. Bahasa yang digunakan, yaitu bahasa Aceh,
Alas, dan Gayo.
Contoh alat musik Aceh Sumber: www.labyrinth.net.au.rebana Nanggroe Aceh Darussalam disebut juga
”Serambi Mekah” sehingga tidak mengherankan jika musik daerah Aceh mendapat pengaruh banyak dari
Islam, baik syair lagu yang dilantunkan maupun jenis alat musik yang digunakan. Hal ini .
Pengertian Musik Nusantara
Musik Nusantara adalah musik yang berkembang diseluruh wilayah kepulauan dan merupakan kebiasaan
tutun temurun yang masih dijalankan oleh masyarakat. Musik Nusantara tersebat hampir diseluruh pelosok
negeri dan masing-masing daerah memiliki ciri-ciri yang berbeda.

b. Fungsi Musik Nusantara


Fungsi musik nusantara antara lain yaitu:

Sebagai Media Pendidikan


Dalam proses belajar, musik sangat berperan dalam pembentukan berfikir kreatif, sebagai media pendidikan
lagu-lagu dan musik nusantara harus dapat menanamkan jiwa dan budi perkerrti yang luhur, misalnya
keagungan Tuhan, cinta orang tua, cinta tanah air dan perilaku baik lainnya.

Sebagai Media Hiburan


Dalam media hiburan, musik nusantara menempati ruang yang paling luas. Baik dari musik tradisional
sampai musik modern, telah banyak digunkan manusia sebagai media rekreatif untuk melepas kecapekan
atau kepenatan hidup sehari-hari.

Sebagai Media Apresiasi


Musik seni adalah musik yang dinikmati semata-mata karena unsur keindahannya. Musik yang digunakan
sebagi media apresiasi di wilayah nusantara sebagian besar masih berkisar pada lagu-lagu saeriosa.
Dikarenakan masih kurangnya apresiasi masyarakat indonesia terhadap musik seni barat.

c. Jenis-Jenis Musik Nusantara


Jeis-jenis lagu-lagu di Indonesia sangat beragam dan banyak sekali di antaranya:

Lagu Daerah
Lagu daerah adalah lagu yang lahir karena budaya setempat yang bersifat turun temurun dan kedaerahan.
Lagu Pop
Lagu pop adalah lagu yangt sedang digemari atau disenangi oleh masyarakat pada saat tertentu atau dalam
kurun waktu tertentu.

Lagu Hiburan
Lagu hiburan adalah lagu yang bertujuan untuk menghibur pendengarnya dengan syair-syair atau liriknya.

Lagu Perjuangan
Lagu perjuangan adalah lagu yang lahir karena kondisi masyarakat Indonesia yang sedang dijajah oleh
bangsa lain. Dengan musik para pejuang berusaha membangkitkan semangat persatuan untuk melawan
penjajah.

Lagu Seriosa
Lagu seriosa adalah lagu yang harus dinyanyikan oleh penyanyi dengan serius yang mendekati kemampuan
penciptanya dan bernilai teknik tinggi art music.

Lagu Dangdut
Lagu dangdut adalah merupakan perpaduan antara musik india dengan musik melayu, iramanya sangat
ringan sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya menggerakkan anggota badan. Lagu dangdut juga
berasal dari indonesia asli.

Lagu Anak-Anak
Lagu anak-anak adalah lagu yang diciptakan untuk mendidik anak-anak yang lagunya sederhana, dan
kalimatnya tidak terlalu panjang, lagu anak-anak sangat mudah dimengerti dan dipahami.

Lagu Keroncong
Lagu keroncong adalah lagu yang memiliki harmoni musik dan improvisai yang sangat terbatas, umumnya
lagu-lagunya memiliki bentuk dan susunan yang sama.

Lagu Langgam
Lagu langgam adalah lagu yang sejenis dengan keroncong tapi tidak menggunakan ukulele pada musiknya.

Lagu Stambul
Lagu stambul adalah lagu yang berirama mendayu-dayu, bait dan liriknya lazim berupa pantun “A-B-A-B”
dalam tutur atau bahasa yang indah yang berisi puji-pujian dan nasihat.

Ciri-Ciri atau Karakteristik Musik Nusantara


Sebagai sebuah lagu tentu saja lagu-lagu nusantara memiliki ciri-ciri khas atau karakteristik yang
membedakannya dengan lagu-lagu lain baik dalam instrumen ataupun syair-syairnya, ciri-ciri lagu nusantara
antara lain:

Lagu Daerah
Lagu daerah memiliki ciri-ciri antara lain:

Sederhana
Lagu biasannyaa bersifat sederhana baik dari melodi, tema, maupun syairnya. Tangga nada yang digunkan
pentatonis. Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang terdiri dari 5 nada berjenjang. Tangga nada
pentatonis sebenarnya tidak mungkin dituliskan dalam notasi yang umum, namaun apabila diterapkan maka
kira-kira mendekati jajaran nada yang dipergunakan.

Kedaerahan
Lagu daerah sifatnya kedaerahan. Hal ini dapat diliahat dari syairnya. Syair lagu daerah menngunakan syair
dan dialek daerah yang bersifat lokal.
Turun Temurun
Lagu daerah bersifat tradisional, pada awalnya lagu daerah disampaikan secara turun temurun dan spontan,
misalnya saat bermain atau saat orang tua memberi nasihat kepada anaknya.

Jarang Diketahui Penciptanya


Karena lagu daerah memiliki karakter turun temurun maka siapa penciptanya jarang diketahui disamping itu
juga lagu-lagu ini tidak tertulis. Karena tujuan awalnya lagu in bukan semata-mata untuk komersial. Akan
tetapi lagu ini dinyanyikan pada saat musim panen sebagai ungkapan rasa bahagia, bermain pada waktu
senggang atau meninabobokkan anak.

Menggambarkan keadaan suatu daerah setempat.


Memuat pesan untuk masyarakat suatu daerah.
Mengandung suatu makna yang diketahui penciptanya.
Mengandung unsur kerakyatan dan kebersamaan.
Lagu Pop
Lagu pop (populer) merupakan lagu yang sedang digemari masyarakat, ciri-ciri lagu pop antara lain:

Bersifat sementara atau cepat tergantikan oleh lagu lain.


Berifat menghibur pendengarnya.
Tidak mempunyai bentuk lagu tertentu.
Mengutamakan teknik penyajian dan kebebasan dalam menggunakan ritme dan jenis instrumen.
Mengutamakan permainan drum dan gitar bas.
Komposisi melodinya mudah dicerna.
Mudah diterima masyarakat.
Bentuk lagu bebas.
Disenangi masyarakat pada kurun waktu tertentu.
10. Mudah dikenal dan tenggelam.

Lagu Hiburan
Lagu hiburan digunakan untuk menghibur dan dapat dikatakan lagu populer dan ciri-cirinya pun hampir
sama yaitu

Bersifat sementara atau cepat tergantikan oleh lagu lain.


Berifat menghibur pendengarnya.
Tidak mempunyai bentuk lagu tertentu.
Mengutamakan teknik penyajian dan kebebasan dalam menggunakan ritme dan jenis instrumen.
Mengutamakan permainan drum dan gitar bas.
Komposisi melodinya mudah dicerna.
Mudah diterima masyarakat.
Bentuk lagu bebas.
Disenangi masyarakat pada kurun waktu tertentu.
10. Mudah dikenal dan tenggelam.

Lagu Perjuangan
Lagu perjuangan memiliki ciri-ciri antara lain yaitu:

Syair-syairnya berisi ajakan untuk berjuang


Karena diciptakan pada masa penjajahan maka isi-isi syairnya pun berisi ajakan untuk berjuang membela
kemerdekaan Republik Indonesia.

Iramanya musiknya dibuat cepat dan semangat.


Diakhiri dengan semarak.
Diciptakan pada masa perjuangan.
Isi lagu berisi tentang semangat juang dalam membela kemerdekaan.
Kebanyakan diciptakan sekitar tahun 1945-1950.
Lagu Seriosa
Lagu seriosa yang dinyanyaikan dengan serius memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Banyak menggunakan nada-nada sisipan seperti (ri),(fi),dan (sel).


Lagunya menggunakan teknik vokal yang tinggi.
Lagu seriosa harus dinyanyikan dengan perasaan,ekspresi, dan penuh penghayatan serta mendalam dan
serius.
Lagu seriosa banyak menggunakan nada-nada tinggi.
Banyak menggunakan perubahan tempo dan dinamik.
Terkadang ada pergantian nada dasar (modulasi).
Lagu Dangdut
Lagu dangdut merupakan lagu asli bangsa indonesia dan memiliki banyak sekali ciri-ciri atau karakteristik
diantaranya:

Alat musiknya akustik, dengan standarisasi melayu seperti akordion, suling, gendang, madolin, dan dalam
perkembangannya di era ini adalah organ mekanik seperti biola.
Lagunya mudah dicerna, sehingga tidak susah diterima masyarakat.
Iramanya terbagi dalam tiga bagian yaitu senandung (sangat lambat), lagu dua (iramanya agak cepat), dan
makinang (lebih cepat).
Liriknya masih lekat pada pantun.
Irama musiknya sangat melankolik.
Bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif.
Sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4 (jarang sekali ditemukan lagu dangdut dengan birama
3/4, kecuali pada lagu-lagu masa Melayu Deli seperti lagu Burung Nuri).
Miskin improvisasi, baik melodi maupaun harmoni.
Sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkon.
10. Pada umumnya tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang
berbeda dengan bagian yang pertama.

11. Alat musik pokoknya kendang (tabla) dan suling.

12. Lagu dangdut diakhiri pada pengulangan bagian pertama.

13. Dinyanyikan dengan vibrasi dan cekungan-cekungan nada.

14. Didominasi dang dan ndut pada saat musik (gendang, suling dll) dimainkan.

Lagu Anak-Anak
Lagu anak-anak yang bersifat mendidik memiliki karakteristik sebagai berikut:

Memilki bentuk yang sederhana dan ambitusnya tidak terlalu luas, biasanya lagu anak-anak tidak lebih dari
satu oktaf.
Tema lagu disesuaikan dengan jiwa anak yang masih polos.
Bahasa yang digunakan sederhana sehingga mudah dimengerti dan dipahami oleh anak-anak.
Lompatan nada tidak terlalu jauh.
Isi lagu bersifat mendidik kearah positif.
Lagu Keroncong
Lagu keroncong juga adalah lagu yang berasal dari indonesia, ada pendapat bahwa lagu keroncong berasal
dari portugis yang pernah menjajah indonesia tapi bukti autentik yang menunjukkan bahwa irama keroncong
milik portugis tidak ada bekasnya, ciri-ciri lagu keroncong antara lain:
Matra atau ukuran birama 4/4.
Kalimat lagu atau syair lagu terdiri dari tujuh kalimat, setipa lagu terdiri atas 4 bar atau birama sehingga
jumlah seluruhnya adalah 28 birama atau bar.
Kalimat lagu ke-3 terdapat interlude secara instrumental sebanyak 2 barsampai 4 bar.
Pada kalimat lagu ke-4 selalu mendapat iringan.
Alat musik ukulele memiliki peranan yang sangat penting dan merupakan identitas musik keroncong.
Untuk jenis lagu keroncong asli, jumlah instrumen sangat dibatasi jumlahnya, yaitu 7 macam, terdiri atas bas,
cello, biola, seruling, gitar melodi, ukulele, dan chak.
Menggunakan harmoni yang sangat terbatas dan kurang mendapat kebebasan untuk mengadakan
improvisasi.
Muncul pada abad ke-16
Lagu Langgam
Lagu Langgam memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut:

Matra atau ukuran biramanya 4/4.


Temponya moderato.
Terdiri dari empat kalimat masing-masing delapan bar, sehingga dalam satu langgam terdapat 32 bar.
Matra ke-3 dari kalimat ke-1 selalu diiringi akord IV (sub dominant).
Cello menirukan permainan gendang.
Susunan keempat kalimatnya adalah AABA kadang-kadang ada sedikit perubahan pada akhir lagu.
Lagu Stambul
Lagu Stambul memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut:

Matra atau ukuran biramanya 4/4.


Terdiri dari 16 bar.
Merupakan variasi dari keroncong.
Muncul abad ke -20

Instrumen Penilaian :
• Tes tertulis:
1. Jelaskan penegertian seni musik daerah !
2. Jelaskan unsur-unsur yang meyusun musik daerah !
3. Jelaskan karakteristik musik daerah (tradisional)!
4. Jelaskan cara mengembangan musik daerah !
5. Bedakan antar musik daerah (tradisional dengan musik modern !
• Praktik:
Buatlah artikel apresiasi karya seni musk daerah

no penilaian skor
1 kreativitas 40
2 penampilan 30
3 presentasi 30
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan SMK Harapan Kartasura


Mata Pelajaran Seni Budaya – Seni Musik
Kelas/ Semester/ TP X/GENAP/2021/2022
Alokasi Waktu 6 JP x 45”
Materi Pembelajaran Perkembangan seni musik barat (Mancanegara)
KD 3 KD 4
3.7. Menerapkan apresiasi seni 4.7. Melaksanakan apresiasi seni
budaya mancanegara budaya mancanegara
IPK 3 IPK 4
Tujuan Pembelajaran
3.7. Menjelaskan perkembangan 4.7. Membuat tulisan apresiasi karya
karya seni musik di Eropa seni musik masa renaisans yang
Menunjukkan contoh karya seni berkembang di Eropa sesuai dengan
musik masa renaisans tahapan apresiasi
Model: Langkah pembelajaran:
Discovery Learning Stimulus/ Pemberian Rangsangan
 Guru meminta peserta didik untuk melihat tayangan seni musik yang
Produk: berkembang di wilayah Eropa.
1. Artikel apresiasi karya Problem Statement/ Mengidentifikasi Masalah
seni musik  Peserta didik menanyakan jenis karya seni musik yang berkembang di
2. Contoh lagu Eropa
mancanegara  Peserta didik menanyakan pengertian, unsur musik dan makna seni
Deskripsi: karya seni musik masa renaisans
Peserta didik secara mandiri  Peserta didik menanyakan tokoh-tokoh yang berpengaruh pada
membuat artikel apresiasi perkembangan karya seni musik di Eropa
musik mancanegara Data Collection/ Mengumpulkan Data
 Peserta didik menggali informas tentang jenis karya seni musik, tokoh-
Alat, Bahan, dan Media: tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan music di wilayah Eropa
LCD, Laptop, Buku  Peserta didik menggalaih informasi tentang pengertian, unsur musik dan
pelajaran seni budaya dan makna karya seni musik masa renaisans melalui buku bacaan dan
LKS, musik barat, internet internet
Mengolah dan Menganalisis Data
 Peserta didik mengklasifikasikan jenis karya seni musik yang
berkembang pada masa renaisans di wilayah Eropa
 Peserta didik mengiventarisir corak, unsur musik, makna dan tokoh-
tokoh seni musik yang berpengaruh di wilayah Eropa
 Guru membimbing dan menilai pelaksanaan
Verification/ Memverifikasi
 Peserta didik menyampaikan hasil apresiasi tentang karya seni
musik yang berkembang di wilayah Eropa
 Peserta didik lain memberikan tanggapan dan masukan
Refleksi
 Guru bersama peserta didik menyimpulkan dari hasil mengapresiasi
karya seni musik di wilayah Eropa
Authentic Assesmen/ Penilaian Otentik
 Tes tertulis:
1. Sebutkan dan jelaskan gaya/aliran seni musik yang
berkembang di wilayah Eropa !
2. Jelaskan pengertian musik barok rokoko!
3. Jelaskan unsur-unsur musik pada seni
musik barok rokoko !
4. Jelaskan pengertian musik renaisans!
5. Bandingkanlah karya seni musik renaisans dan barok rokoko!
 Praktik:
Buatlah tulisan apresiasi tentang karya seni musik renaisans sesuai dengan tahapan apresiasi!
Mengetahui Sukoharjo, Juli 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

MIFTACHRUDIN, S.Pd DWI ROH HANDAYANI, S.Pd


- -

LAMPIRAN MATERI
KD 3.7;4.7
Sejarah Perkembangan Musik Barat (Mancanegara)
Sejarah Perkembangan Musik Barat (Mancanegara) - Dalam perkembangan Sejarah Musik dibagi menjadi
dua rumpun musik yang berbeda, yaitu rumpun musik barat dan musik timur. Menurut Sejarahnya musik
barat oleh para ahli berdasarkan perkembanganya dibagi menjadi beberapa zaman yaitu sebagai berikut:
Zaman Yunani Kuno dan Romawi Kuno
Abad Pertengahan
- Musik Gregrorian
- Musik Duniawi Satu Suara
- Musik Banyak Suara
- Ars Nova atau Art Nouveau (1320)
Zaman Renaisans (1400 - 1600)
Zaman Barok
- Zaman barok (Baroque era)
- Zaman klasik (Classical Period)
Zaman Romantik
- Zaman Romantik (The Romantik Era)
Zaman Abad ke 20
- Abad ke 20 (The 20th Century)

Zaman Yunani Kuno


Bangsa Yunani kuno dikenal sebagai peletak dasar seni musik barat. Mereka menyusun 2 tetrachord yang
membentuk sebuah tangga nada. Perkembangan musik Yunani sangat pesat baik musik vokal maupun
Instrumental.

Dasar seni musik Yunani diambil dari seni sastra, karena musik dan sastra merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan. Tokoh musik zaman Yunani Kuno diataranya: Phytagoras, Aristoteles. Instrumen
musik yang terkenal adalah: lyra, Kitara (petik), Autos (semacam obo).

Sejarah Perkembangan Musik Barat (Mancanegara)

Zaman Abad Pertengahan


Abad pertengahan ada diantara zaman akhir kerajaan Roma dan zaman bangkitnya Ilmu Pengetahuan. Musik
yang tadinya satu suara (monofonik) bertambah menjadi beberapa suara (polifonik). Munculnya bentuk
musik baru diantaranya:

a. Motet, yaitu merupakan bentuk nyanyian bersama- sama menyanyikan berbagai maca, naskah.
b. Canon, Yaitu seperti motet yang penyajianya dilakukan secara susul menyusul.
c. Medrigal, yaitu nyanyian bersama yang terbagi menjadi 4 atau 5 suara.

Komponis yang terkenal adalah : Perluigi Da Palestrina

Zaman Renaisance
Merosotnya musik gereja dan berkembangnya musik duniawi. Komponis yang terkenal pada zaman ini :
Frescobaldi, Galilei.

Zaman Barok Dan Rokoko


Dipakainya nada- nada penghias (ornamen). bentuk musik yang khas pada masa ini adalah: Permainan musik
bercerita (suita), Permainan instrumentalis (sonata) , hidangan musik yang sifatnya agung (kantata) dan
hidangan orkes symfoni yang diselingi permainan solo sebuah instrumen (concerto). Baca Opera Barok
Sejarah Perkembangan Musik Vokal Zaman Barok.

Komponis yang terkenal adalah : Johann Sebastian Bach, George Friederich handel.

RELATED:
Ciri - Ciri Lagu Daerah dan Contoh Lagu Daerah
Mengenal Alat Musik Samulnori Perkusi Tradisional Korea
Alat Musik Tradisional Perkusi Janggu Korea Bentuk dan Fungsi Alat Musik
Zaman Klasik
Diawali sepeninggalnya Bach dan handel

Ciri Utama Musik Klasik:


Pemakaian crescendo dan decrescendo
Pemakaian accelerando (mempercepat tempo) dan rittardando (memperlambat tempo)
Pembatasan pemakaian ornament
Pemakaian akor trinada
Komponis yang terkenal adalah : Franz Joseph Hayden dengan julukan "Bapak Orkes Simfoni" dan Wolfang
Amadeus Mozart dengan julukan "Bapak Opera".

Zaman Romatik
Banyak ditekankan masalah dinamik. Komponis yang terkenal pada zaman ini adalah:
- L.V Beethoven, F.P Schubert, F.J.L Mendelssohn, F.chopin, R.A. Schumann, Johannes Brahms dan
sebagainya.

Zaman Peralihan
Munculnya berbagai unsur gaya yang tegas menunjukan arah pembaharuan yang berarti revolusi musik.
Komponis zaman peralihan menuju modern diantaranya : Gustav mahler, Tschaiskovky.

Zaman Modern
Komponis musik modern dimulai pada tokoh Claude Achille Debussy atau yang dikenal sebagai pelopor
impresionisme. Musik Debussy mulai memasukan tangga nada pentatonik kedalam musiknya.

Tokoh Musim yang adalah Bela bartok, yang dikenal sebagai komponis ekspresionis modern. Salah satu
tujuan sikap modernisme adalah emansipasi dan pembebasan dari keterbelengguan.

INSTRUMEN PENILAIAN:

• Tes tertulis:
1. Sebutkan dan jelaskan gaya/aliran seni musik yang
berkembang di wilayah Eropa !
2. Jelaskan pengertian musik barok rokoko !
3. Jelaskan unsur-unsur musik pada seni
musik barok rokoko !
4. Jelaskan pengertian musik renaisans !
5. Bandingkanlah karya seni musik renaisans dan barok rokoko !
• Praktik:
Buatlah tulisan apresiasi tentang karya seni musik renaisans sesuai dengan tahapan apresiasi !

no penilaian skor
1 kreativitas 40
2 penampilan 30
3 presentasi 30
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan SMK Harapan Kartasura


Mata Pelajaran Seni Budaya – Seni Musik
Kelas/ Semester/ TP X/GENAP/2021/2022
Alokasi Waktu 6 JP x 45”
Materi Pembelajaran Seni musik tradisional Nusantara
Tujuan Pembelajaran KD 3 KD 4
3.8. Menganalisis karya seni budaya 4.8. Mengeksplorasi karya seni
Nusantara budaya Nusantara
IPK 3 IPK 4
3.8. Menganalisis lagu daerah 4.8. Mengeksplorasi lagu daerah
nusantara (jawa tengah) nusantara (jawa tengah)
Menganalisis alat music Mengeksplorasi alat music
tradisional daerah nusantara tradisional daerah
(jawa tengah) berdasarkan nusantara (jawa tengah) berdasarkan
sumber bunyi sumber bunyi
Model: Langkah pembelajaran:
Discovery Learning Stimulus/ Pemberian Rangsangan
 Guru menayangkan jenis alat musik dan lagu daerah Nusantara
Produk:  Peserta didik mempelajari jenis dan fungsi alat musik daerah
Aransemen ulang lagu serta makna lirk lagu daerah Nusantara
daerah Nusantara Problem Statement/ Mengidentifikasi Masalah
 Peserta didik secara berkelompok melakukan tanya jawab tentang
jneis dan teknik memainkan alat musik daerah serta memahami lirik
lagu daerah Nusantara
Deskripsi: Data Collection/ Mengumpulkan Data
Peserta didik secara  Peserta didik mencoba memainkan alat musik daerah dan memaknai
kelompok mengaransemen lirik lagu daerah Nusantara
ulang lagu daerah dan Mengolah dan Menganalisis Data
memaknai liriknya  Peserta didik menyelaraskan bunyi dan nada antar alat musik
Alat, Bahan, dan Media: daerah satu dengan yang lainnya
LCD, Laptop, Buku Paket  Peserta didik menemukan makna filosopi dari lirik lagu daerah
SB dan LKS, internet, lagu Nusantara
daerah Nusantara Verification/ Memverifikasi
 Peserta didik memainkan alat musik daerah Nusantra bersama
kelompoknya didepan kelas
 Peserta didik mempresentasikan makna lirik lagu yang
terkandung dalam lagu daerah Nusantara
Refleksi
 Guru bersama peserta didik menyimpulkan dari hasil mengapresiasi
karya seni musik di wilayah Eropa
Authentic Assesmen/ Penilaian Otentik
 Tes tertulis:
Jelaskan pengertian alat musik cordhopone dan berikan contohnya !
Jelaskan pengertian alat musik membranpone dan berikan contohnya !
Jelaskan pengertian alat musik aeropone dan berikan contohnya !
Jelaskan pengertian alat musik elektropon dan berikan contohnya !
Jelaskan pengertian alat musik ordhopone dan berikan contohnya !
 Praktik:
Buatlah aransemen ulang dari lagu daerah Nusantara dengan
kreatifitas sendiri dan carilah makna dari lirik lagunya !
Mengetahui Sukoharjo, Juli 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

MIFTACHRUDIN, S.Pd DWI ROH HANDAYANI, S.Pd


- -

LAMPIRAN MATERI
KD3.8;4.8

Sejarah Alat Musik Tradisional Jawa Tengah


Sejarah alat musik tradisional Jawa Tengah didahului oleh keberadaan Gamelan. Saat kebudayaan
Hindu-Buddha mendominasi Indonesia yaitu awal mula tibanya alat musik dan instrumen musik ini
berkembang jadi bentuk yang sekarang ini. Berbeda dengan pengaruh India Barat dalam bentuk seni,
pengaruh India cuma dalam musik gamelan dalam gaya Jawa bernyanyi. Dalam mitologi Jawa,
gamelan dibuat oleh Sang Hyang Guru di era Saka yaitu dewa yang memerintah sebagai raja dari
seluruh Jawa. Asalnya dari sebuah pegunungan Maendra di Medangkamulan yang kini disebut
Gunung Lawu. Dia membutuhkan sinyal buat bisa memanggil dewa-dewa lalu dia pun menciptakan
gong. Nah buat pesan yang lebih kompleks lagi, dia menemukan dua buah Gong yang lainnya dan jadi
membentuk satu set gamelan asli. Selain itu, gambar dari sebuah ansambel musik lainnya ditemukan
pada abad ke-8 di Candi Borobudur, Jawa Tengah. Alat musik yang ditemukan yaitu seruling bambu,
lonceng, drum berbagai ukuran, gambus, dan lainnya. Tapi, gak ada metalofon dan xylophone jadi
instrumen ansambel musik ini disarankan buat jadi bentuk gamelan. Di Jawa, ansambel ini dikenal
sebagai alat musik tertua dan rupanya di abad ke -12 ditemakan Munggang dan Kodokngorek
gamelan. Ini membentuk dasar sebuah “gaya keras” dan berbeda dengan “gaya lembut” yang
dikembangkan dari tradisi dan juga hubungan tradisi bernyanyi puisi Jawa. Kemudian pada abad ke-
17, gaya campuran seperti gaya keras dan lembut mulai muncul di sebagian besar gamelan Bali, Jawa,
dan Sunda.

Contoh Alat Musik Tradisional Jawa Tengah


1. Gender
Gender yaitu alat musik pukul dari logam (metalofon) yang jadi bagian dari gamelan Jawa dan juga
Bali. Alat musik gender ini mempunyai 10 sampai 14 bilah logam (kuningan) yang bernada dan nada
yang dihasilkan berbeda-beda, tergantung pada tangga nada yang dipakai. Pada gamelan Jawa, ada 3
gender diantaranya yaitu pelog pathet nem dan lima, slendro, serta pelog pathet barang.

2. Suling
Suling merupakan alat musik dari keluarga alat musik dengan cara tiup kayu dan juga terbuat dari
bambu.
Suara suling sangat lembut dan juga bisa dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik.
Sedangkan, pada suling modern kebanyakan gak terbuat dari bambu, tapi dari logam dan tembaga.

3. Gambang
Alat musik tradisional Jawa Tengah gambang ini terdiri dari 18 bilah bambu dan buat
memainkannya yaitu dengan cara dipukul. Alat musik tradisional ini juga bisa dipakai dalam
beberapa kesenian gambang kromong.

4. Kempul
Alat musik tradisional ini jadi bagian instrumen yang keras. Selain alat musik Kempul ada juga
bonang barung, gong, bonang penerus, kenong, demung, saron, kethuk, kempyang, dan saron peking.
Lawan dari instrumen keras alat musik tradisional ini terdiri dari gender barung, siter, slenthem,
gender penerus, rebab, gambang, seruling, dan kendhang.

5. Siter
Alat musik tradisional Jawa Tengah ini mempunyai panjang kurang kira – kira lebih dari 30 cm. Alat
musik tradisional Siter ini masing – masing mempunyai 11 dan 13 pasang senar, yang kalo
direntangkan kedua sisinya ada kotak resonator. Pada satu senar di setel nada Pelog dan senar
lainnya di setel nada Slendro, menarik dari siter ini saat dimainkan alat musik ini harus dimasukkan
dalam sebuah kotak.

6. Gong
Gong merupakan salah satu alat musik tradisional dari leburan logam seperti perunggu atautembaga
dengan permukaannya yang bundar. Alat musik gong bisa dilengkapi dengan atau tanpa Pencu dan
gong yang udah ditempa belum bisa ditentukan nadanya. Nada gong baru akan terbentuk setelah di
bilas dan juga dibersihkan.

7. Slenthem
Slenthem dimainkan buat menghasilkan dengungan rendah atau yang sering disebut dengan gema.
ALat musik slenthem juga jadi salah satu instrumen gamelan yang terdiri dari lembaran lebar logam
tipis, yang di untai tali dengan direntangkan diatas tabung – tabung. Selain itu, alat musik tradisional
Jawa Tengah Slenthem juga termasuk sebagai gender penembung.

8. Kenong
Alat musik tradisional kenong merupakan salah satu alat musik yang masih masuk ke dalam wilayah
Gamelan Jawa. Fungsi kenong sebagai penentu batas – batas gatra atau menegaskan irama
Alat musik Kenong juga termasuk ke dalam alat musik berpacu dengan alat pemukul kayu yang
dililitkan dengan kain dan biasanya dalam satu set terdiri dari sekitar 10 buah. Cara memainkannya
yaitu dengan dipukul oleh satu alat bantu dan Kenong merupakan pengisi Akor atau Harmoni dalam
permainan Gamelan.

9. Demung
Alat musik Demung merupakan salah satu jenis alat musik tradisional Jawa Tengah yang termasuk
keluarga Balungan. Dalam satu set Gamelan ada dua Demung yang mempunyai versi Pelog dan
Slendro dan alat musik ini menghasilkan nada oktaf terendah dalam keluarga balungan. Demung
mempunyai wilahan yang relatif lebih tipis, tapi lebih lebar dari pada wilahan saron, jadi nadanya
juga lebih rendah. Cara memainkan alat musik Demung yaitu dengan cara menabuh sesuai nada,
nada yang imbal, atau menabuh bergantian antara demung 1 dan demung 2.

10. Saron
Alat musik tradisional Saron merupakan alat musik dalam instrumen gamelan yang termasuk
kedalam keluarga Balungan. Nama lain dari alat musik tradisional Saron yaitu Ricik. Dalam satu set
gamelan ada 4 buah saron yang seluruhnya dalam versi Pelog dan Slendro dan bahan dasar untuk
membuat Tabuh Saron yaitu kayu berbentul seperti palu.

11. Kendang
Kendang terdiri dari beberapa macam, yaitu kendang berbentuk kecil (ketipung), kendang berbentuk
menengah (kebar), dan kendang besar (kendang kalih). Cara memainkan alat musik kendang dalam
instrumen gamelan Jawa tengah yaitu memakai tangan, gak perlu pakai atau bantu apapun. Tapi
sebenarnya, kendang lebih populer di Jawa Barat, karena sejarah kendang emang dimulai di suku
Sunda dahulu.

12. Bonang
Alat musik Bonang merupakan salah satu instrumen melodi yang terkemuka di Degung Gamelan
Sunda. Pada bagian atas bonang ada bentuk yang menonjol yang disebut dengan pencu (pencon).
Sedangkan, buat memukul bonang ada dua alat pemukulnya yang dipakai secara khusus. Alat
pemukul ini sering disebut dengan bindhi. Cara memainkan alat musik bonang ini yaitu dengan cara
dipukul atau juga bisa dengan ditabuh pada bagian atasnya

Fungsi Alat Musik Tradisional Jawa Tengah


1. Pendukung Upacara Adat
Upacara atau ritual di Provinsi Jawa Tengah sangat banyak sekali jumlahnya dan itu merupakan
warisan jaman dulu dari para leluhur. Sampai saat ini, masih ada beberapa yang jadi tradisi dan di
gelar dalam skala waktu tertentu. Saat pergelaran upacara Jawa Tengah, biasanya alat music
tradisional ini gak ketinggalan buat mengambil peran didalam acara tersebut.

2. Menyambut Tamu dari Luar Daerah


Saat kedatangan tamu dari luar Daerah, maka harus disambut baik oleh tuan rumah dan model
penyambutan tersebut sangat beragam. Ada yang memainkan musik dengan instrumen musik
tradisional yang jadi ciri khas dari masyarakat Jawa Tengah dari masa ke masa. Ada beberapa
macam – macam alat musik yang akan mengeluarkan nada buat menyambut tamu yang datang.

3. Sebagai Pengiring Pertunjukkan Tari


Tarian daerah sangat erat hubungannya dengan seni musik dan tanpa adanya iringan suara musik,
pertunjukan sebuah tari gak akan sempurna.

INSTRUMEN PENILAIAN
 Tes tertulis:
1. Jelaskan pengertian alat musik cordhopone dan berikan contohnya !
2. Jelaskan pengertian alat musik membranpone dan berikan contohnya !
3. Jelaskan pengertian alat musik aeropone dan berikan contohnya !
4. Jelaskan pengertian alat musik elektropon dan berikan contohnya !
5. Jelaskan pengertian alat musik ordhopone dan berikan contohnya !
 Praktik:
Buatlah aransemen ulang dari lagu daerah Nusantara dengan kreatifitas sendiri dan carilah makna dari
lirik lagunya !
Buatlah power point tentang gambar alat music gamelan jawa tengah dan beri penjelasan cara
memainkannya

no penilaian skor
1 kreativitas 40
2 penampilan 30
3 presentasi 30

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan SMK Harapan Kartasura


Mata Pelajaran Seni Budaya – Seni Musik
Kelas/ Semester/ TP X/GENAP/2021/2022
Alokasi Waktu 6 JP x 45”
Materi Pembelajaran Karya seni musik, Jenis, simbol, dan nilai estetis karya seni musik
Tujuan Pembelajaran KD 3 KD 4
3.9. Mengevaluasi karya seni budaya 4.9. Mempresentasikan hasil
Nusantara evaluasi karya seni budaya
IPK 3 IPK 4
3.9. Memahami makna kritik 4.9. Membuat tulisan kritik
karya seni musik evaluasi terhadap karya seni
Menganalisis jenis, simbol, musik yang meliputi jenis,
fungsi, dan nilai estetis dalam fungsi, simbol dan nilai estetis
kritik seni musik berdasarkan
hasil pengamatan
Model: Langkah pembelajaran:
Discovery Learning 7. Stimulus/ Pemberian Rangsangan
 Guru meminta peserta didik untuk melihat tayangan
Produk: pertunjukkan karya seni musik Nusantara
1. Karya tulis kritik  Peserta didik melihat bahan tayang yang disajikan oleh Guru.
ilmiah 8. Problem Statement/ Mengidentifikasi Masalah
2. Pentas Seni  Peserta didik menanyakan bagaimana mengevaluasi karya seni musik
pada seni pertunjukkan
 Peserta didik menanyakan tahapan menulis evaluasi dalam bentuk
tulisan kritik karya seni musik
Deskripsi:  Peserta didik menanyakan tujuan evaluasi karya seni musik
Peserta didik secara 9. Data Collection/ Mengumpulkan Data
mandiri menulis kritik  Peserta didik menggalih informasi tahapan melakukan evaluasi
sesuai tahapan,dan melalui tulisan kritik karya seni musik
menyusun tahapan dalam  Peserta didik berdiskusi menentukan tujuan mengevaluasi
mengadakan kegiatan pensi karya seni musik melalui tulisan kritik
kelas 10. Mengolah dan Menganalisis Data
 Peserta didik mengamati karya seni musik untuk mendapatkan
Alat, Bahan, dan Media: informasi jenis, fungsi, simbol dan nilai estetis pada karya seni
LCD, Laptop, Buku Paket musik
SB dan LKS, internet,  Peserta didik mengevaluasi karya seni musik berdasarkan jenis,
fungsi, simbol dan nilai estetis pada karya seni musik
 Pesrta didik menulis hasil evaluasi dalam bentuk tulisan kritik
karya seni musik
11. Verification/ Memverifikasi
 Peserta didik mempresentasikan hasil evaluasi karya seni musik
12. Refleksi
 Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil evaluasi karya seni
Authentic Assesmen/ Penilaian Otentik
 Tes tertulis:
1. Jelaskan yang dimaksud dengan kritik karya seni musik !
2. Jelaskan tahapan dalam menulis kritik karya seni musik !
3. Apa yang harus dilakukan pada tahap analisis formal saat meniulis kritik karya seni musik !
4. Jelaskan yang dimaksud dengan simbol pada karya seni musik !
5. Jelaskan fungsi kritik
 Praktik:
Buatlah laporan evaluasi terhadap karya seni musik dalam bentuk artikel kritik sesuai tahapan krtitk !
Mengetahui Sukoharjo, Juli 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

MIFTACHRUDIN, S.Pd DWI ROH HANDAYANI, S.Pd


- -

Lampiran materi
Kd 3.9;4.9
Jenis Seni Musik

Berikut adalah daftar aliran/genre utama dalam musik. Masing-masing genre terbagi lagi menjadi beberapa
sub-genre. Pengkategorian musik seperti ini, meskipun terkadang merupakan hal yang subjektif, namun
merupakan salah satu ilmu yang dipelajari dan ditetapkan oleh para ahli musik dunia. Dalam beberapa
dasawarsa terakhir, dunia musik mengalami banyak perkembangan. Banyak jenis musik baru yang lahir dan
berkembang. Contohnya musik triphop yang merupakan perpaduan antara beat-beat elektronik dengan musik
pop yang ringan dan enak didengar. Contoh musisi yang mengusung jenis musik ini adalah Frou Frou,
Sneaker Pimps dan Lamb. Ada juga hip-hop, rock yang diusung oleh Linkin Park. Belum lagi dance rock dan
neo wave rock yang kini sedang in. banyak kelompok musik baru yang berkibar dengan jenis musik ini,
antara lain Franz Ferdinand, Bloc Party, The Killers, The Bravery dan masih banyak lagi. Bahkan sekarang
banyak pula grup musik yang mengusung lagu berbahasa daerah dengan irama musik rock, jazz dan blues.
Grup musik yang membawa aliran baru ini di Indonesia sudah cukup banyak salah satunya adalah Funk de
Java yang mengusung lagu berbahasa Jawa dalam musik rock.

Berikut berbagai macam musik, antara lain :


Musik klasik
Jenis musik ini hanya menggunakan peralatan musi saja tanpa adanya penambahan nada dari suara
seseorang. Biasanya alunan musik ini sangat lembaut, samapi bias menyentuh jiwa pendengarnya
Musik rakyat/musik tradisional. Musik ini musik tradisional yang tidak akan berkembang dengan berjalannya
waktu. Karena dalam memainkan musik ini seorang pemusik harus mengikuti pakem yang sudah ada sejak
nenek moyang mereka menciptakan musik ini, misalnya gending, angklung, jedor, dll

Musik keagamaan
Jenis musik ini merupakan jenis musik religius, yang mengandung syair – syair pujian kepada sang pencipta,
atau menggambarkan hubungan antara manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia, serta
mengandung pendidikan yang sangat baik bagi perkembangan ssosial seseorang. Dalam musik ini dapat
dibagi lagi menjadi beberapa aliran musik, antara lain :

Gambus
Gambus adalah alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Timur Tengah. Paling sedikit gambus
dipasangi 3 senar sampai paling banyak 12 senar. Gambus dimainkan sambil diiringi gendang. Sebuah orkes
memakai alat musik utama berupa gambus dinamakan orkes gambus atau disebut gambus saja. Di TVRI dan
RRI, orkes gambus pernah membawakan acara irama padang pasir. Orkes gambus mengiringi tari Zapin
yang seluruhnya dibawakan pria untuk tari pergaulan. Lagu yang dibawakan berirama Timur Tengah.
Sedangkan tema liriknya adalah keagamaan. Alat musiknya terdiri dari biola, gendang, tabla dan seruling.
Kini, orkes gambus menjadi milik orang Betawi dan banyak diundang di pesta sunatan dan perkawinan. Lirik
lagunya berbahasa Arab, isinya bisa doa atau shalawat. Perintis orkes gambus adalah Syech Albar seorang
Arab-Indonesia, bapaknya Ahmad Albar, dan yang terkenal orkes gambus El-Surayya dari kota Medan
pimpinan Ahmad Baqi.

Kasidah
Kasidah (qasidah, qasida; bahasa Arab: “‫”قصيدة‬, bahasa Persia: ‫ قصیده‬atau ‫ چكامه‬dibaca: chakameh) adalah
bentuk syair epik kesusastraan Arab yang dinyanyikan. Penyanyi menyanyikan lirik berisi puji-pujian
(dakwah keagamaan dan satire) untuk kaum muslim. Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam,
dimana lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat baik sesuai
ajaran Islam. Biasanya lagu-lagu itu dinyanyikan dengan irama penuh kegembiraan yang hampir menyerupai
irama-irama Timur Tengah dengan diiringi rebana, yaitu sejenis alat tradisional yang terbuat dari kayu,
dibuat dalam bentuk lingkaran yang dilobangi pada bagian tengahnya kemudian di tempat yang dilobangi itu
di tempel kulit binatang yang telah dibersihkan bulu-bulunya. Awalnya rebana berfungsi sebagai instrument
dalam menyayikan lagu-lagu keagamaan berupa pujian-pujian terhadap Allah swt dan rasul-rasul-Nya,
salawat, syair-syair Arab, dan lain lain. Oleh karena itulah ia disebut rebana yang berasal dari kata rabbana,
artinya wahai Tuhan kami (suatu doa dan pujian terhadap Tuhan)
Lagu kasidah modern liriknya juga dibuat dalam bahasa Indonesia selain Arab. Grup kasidah modern
membawa seorang penyanyi bintang yang dibantu paduan suara wanita. Alat musik yang dimainkan adalah
rebana dan mandolin, disertai alat-alat modern, misalnya: biola, gitar listrik, keyboard dan flute. Perintis
kasidah modern adalah grup Nasida Ria dari Semarang yang semuanya perempuan. Lagu yang top yakni
Perdamaian dari Nasida Ria. Pada tahun 1970-an, Bimbo, Koes Plus dan AKA mengedarkan album kasidah
modern.

Nasyid
Nasyid adalah salah satu seni Islam dalam bidang seni suara.Biasanya merupakan nyanyian yang bercorak
Islam dan mengandungi kata-kata nasihat, kisah para nabi, memuji Allah, dan yang sejenisnya. Biasanya
nasyid dinyanyikan secara acappela dengan hanya diiringi gendang. Metode ini muncul karena banyak ulama
Islam yang melarang penggunaan alat musik kecuali alat musik perkusi.

Blues
Blues adalah nama yang diberikan untuk kedua bentuk musik dan genre musik yang diciptakan terutama
dalam Afrika-Amerika masyarakat di Deep South Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dari spiritual , lagu
kerja , hollers lapangan , teriakan, dan narasi sederhana berirama balada . The blues di mana-mana… dalam
bentuk jazz , R&B , dan rock n roll dicirikan oleh progresif kord tertentu dengan bar blues dua belas progresi
akord yang paling umum dengan catatan biru , mencatat bahwa untuk tujuan ekspresif yang dinyanyikan atau
dimainkan secara bertahap rata atau menekuk (minor 3 untuk 3 besar) sehubungan dengan lapangan dari
skala besar. Genre blues didasarkan pada bentuk blues tetapi memiliki karakteristik lain seperti lirik tertentu,
garis bass dan instrumen. Blues dapat dibagi menjadi beberapa subgenre mulai dari negara untuk blues
perkotaan yang lebih atau kurang populer selama periode yang berbeda dari abad ke-20. Paling dikenal
adalah Delta , Piedmont , dan gaya blues Chicago. Perang Dunia II menandai transisi dari akustik ke electric
blues dan pembukaan progresif musik blues ke khalayak yang lebih luas. Pada tahun 1960-an dan 1970-an,
terbentuk suatu hibrida yang disebut revolusi blues rock. Istilah “blues” mengacu pada “Blues Devil”, yang
berarti melankolis dan kesedihan, penggunaan awal istilah dalam pengertian ini ditemukan pada George
Colman s ‘satu babak sandiwara Blue Devils (1798). Meskipun penggunaan frasa dalam musik Amerika
Afrika mungkin lebih tua, telah dibuktikan sejak tahun 1912, ketika Hart Wand s ‘” Dallas Blues “menjadi
hak cipta pertama komposisi blues. Lyrics frasa sering digunakan untuk menggambarkan suasana hati
tertekan. Musik blues berangkat dari musik-musik spiritual dan pujian yang muncul dari komunitas mantan
budak-budak Afrika di AS. Penggunaan blue note dan penerapan pola call-and-response (di mana dua
kalimat diucapkan/dinyanyikan oleh dua orang secara berurutan dan kalimat keduanya bisa dianggap sebagai
“jawaban” bagi kalimat pertama) dalam musik dan lirik lagu-lagu blues adalah bukti asal usulnya yang
berpangkal di Afrika Barat. Di era kini banyak Blues Lovers lahir. Mereka menyimak, belajar, menulis,
memainkan, dan bikin album. Musik blues mempunyai pengaruh yang besar terhadap musik populer
Amerika dan Barat yang baru, seperti dapat terlihat dalam aliran ragtime, jazz, “blues rock”, “electric blues”,
bluegrass, rhythm and blues, rock and roll, hip-hop, dan country, “reggae”, serta musik rock konvensional.

Jazz
Musik yang dikatakan sebagai Jazz ini biasabya banyak disukai oleh kalangan menengah, karena musiknya
yang lembuat tapi kadangkala menghentak dengan variasi melodi yang sangat bagus sekali

Country
Jenis ini berasal dari Negara amerika, yang termasuk musik lama.

Rock
Jenis musik ini banyak disukai kalangan anak muda yang berjiwa muda, karena irama musiknya yang
menggema, keras, cepat, dan sesuai dengan adrenalin anak muda.

Musik Dangdut
Jenis musik ini akrab sekali di telinga masyarakat Indonesia, karena asal musik ini produksi dalam negri.
Musik ini banyak sekali disukai dikalangan bawah, tetapi juga banyak kalangan atas yang sangat menyukai
musik ini. Biasanya muncul untuk peringatan pada acara – acara dimasyarakat seperti temanten, selamatan
dll.

Musik Koploan
Jenis musik ini perembangan dari musik dangdut berkolaborasi dengan musik rock, yang menjadikan musik
ini adalah musik gaya baru yang muncul dimasyarakat.

Keroncong
Keroncong adalah sejenis musik Indonesia yang memiliki hubungan historis dengan sejenis musik Portugis
yang dikenal sebagai fado. Sejarah keroncong di Indonesia dapat ditarik hingga akhir abad ke-16, di saat
kekuatan Portugis mulai melemah di Nusantara. Keroncong berawal dari musik yang dimainkan para budak
dan opsir Portugis dari daratan India (Goa), Tugu (tempat berdirinya padrao Sunda-Portugis) serta Maluku.
Bentuk awal musik ini disebut moresco, yang diiringi oleh alat musik dawai. Musik keroncong yang berasal
dari Tugu disebut keroncong Tugu. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara,
seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan.

Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan
hingga ke Semenanjung Malaya[1]. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan
kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik rock yang berkembang sejak 1950,
dan berjayanya musik Beatle dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik
keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia
hingga sekarang.

Fungsi Seni Musik


Musik Sebagai Sarana Ekspresi Diri
Musik bisa dijadikan sebagai sarana ekspresi diri karna seniman musik akan lebih mudah berekspresi atau
mengungkapkan sebuah perasaannya lewat musik.
Musik Sebagai Sarana Hiburan
Musik juga dapat sebagai sarana hiburan, karna musik sangat menghibur jika dimainkan.
Musik Sebagai Sarana Upacara
Musik di Indonesia, pasti akan selalu berkaitan erat dengan sebuah upacara-upacara tertentu seperti
perkawinan, kelahiran, kematian, serta upacara keagamaan dan kenegaraan.
Musik Sebagai Sarana Tari
Musik juga berfungsi sebagai pengiring seni tari, karna selalu cocok bila dihubungkan dengan tarian.
Keduanya saling berkaitan satu sama lain dengan adanya suatu kesamaan pola dan ritme satu sama lainnya,
suatu tarian tanpa diiringi irama musik akan terasa hampa (kosong) dan menyulitkan bagi sang penari.
Musik Sebagai Sarana Pendidikan
Musik juga bisa sebagai media pendidikan, musik digunakan dalam suatu proses pembelajaran di sekolah.
Musik digunakan untuk menciptakan rasa cinta tanah air kepada siswa-siswanya melalui lagu-lagu
perjuangan.

Unsur-Unsur Seni Musik


Melodi
Melodi merupakan suatu tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada dalam seni musik. Dalam
sebuah musik melodi terdengar seperti nada yang seolah bergerak untuk menuju puncak dan lalu kembali ke
kondisi sebelumnya.

Ritme
Ritme (irama) ialah suatu rangkaian gerak yang beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik. Ritme ini
terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam panjang pendeknya dalam waktu yang bermaca-macam, dan akan
membentuk pola irama dan bergerak menurut pulsa dalam setiap ayunan birama (Jamalus,1998:7).

Harmoni
Harmoni ialah suatu cabang ilmu pengetahuan musik yang membahas dan membicarakan tentang keindahan
komposisi musik (Banoe, 2003:180). Harmoni juga merupakan bagian yang melibatkan nada atau kunci
(kord) yang berlangsung secara terus-menerus.

Dinamik
Dinamik ialah suatu tingkatan keras dan lembutnya cara memainkan musik, keras dan lembut ini diperlukan
agar musik tidak terdengar monoton atau datar.

Tangga nada
Tangga nada ialah suatu urutan dari suatu nada yang disusun seperti tangga. Tangga nada ini dibagi menjadi
dua, yakni tangga nada diatonik dan pentatonik. Tangga nada diatonik ialah sebuah tangga nada yang terdiri
dari 7 nada yang berdasarkan interval-interval yang telah ditentukan. Sedangkan pengertian tangga nada
pentatonis yakni suatu tangga nada yang hanya terdiri dari 5 nada pokok.

INSTRUMEN PENILAIAN
 Tes tertulis:
1. Jelaskan yang dimaksud dengan kritik karya seni musik!
2. Jelaskan tahapan dalam menulis kritik karya seni musik!
3. Apa yang harus dilakukan pada tahap analisis formal saat meniulis kritik karya seni musik!
4. Jelaskan yang dimaksud dengan simbol pada karya seni musik!
5. Jelaskan fungsi kritik
 Praktik:
Buatlah laporan evaluasi terhadap karya seni musik dalam bentuk artikel kritik sesuai tahapan krtitk!

no penilaian skor
1 kreativitas 40
2 penampilan 30
3 presentasi 30

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan SMK Harapan Kartasura


Mata Pelajaran Seni Budaya – Seni Musik
Kelas/ Semester/ TP X/GENAP/2021/2022
Alokasi Waktu 9 JP x 45”
Materi Pembelajaran Musik tek-tek dan jenis alat musik tek-tek (angklung)
KD 3 KD 4
3.10. Merancang karya seni budaya 4.10. Merancang karya seni budaya
Nusantara Nusantara
Tujuan Pembelajaran IPK 3 IPK 4
3.10. Merencang karya seni musik 4.10. Menciptakan karya seni musik
tek-tek dengan alat musik angklung tek-tek / angklung dengan kreasi
sendiri
Model: Langkah pembelajaran:
Discovery Learning 13. Stimulus/ Pemberian Rangsangan
 Guru meminta peserta didik untuk melihat tayangan musik tek-tek
Produk:  Peserta didik melihat bahan tayang yang disajikan oleh Guru.
Lagu kreasi sendiri 14. Problem Statement/ Mengidentifikasi Masalah
dengan iringan alat musik  Peserta didik menanyakan jenis alat musik yang digunakan dalam
tek-tek (angklung) musik tek-tek
 Peserta didik menanyakan bagai mana menuangkan ide dan
Deskripsi: gagasan dan prosedur dalam menciptakan lagu
Peserta didik bersama 15. Data Collection/ Mengumpulkan Data
kelompoknya  Peserta didik menggalih informasi tentang prosedur membuat lagu
menciptakan lagu dengan dengan iringan alat musik tek-tek
iringan alat musk tek-tek  Peserta berdiskusi tentang bagaimana menciptakan lagu yang
(angklung) indah
16. Mengolah dan Menganalisis Data
Alat, Bahan, dan Media:  Peserta didik menyiapkan alat musik tek-tek (angklung)
LCD, Laptop, Buku Paket  Pesrta didik menerapkan prosedur membuat lagu dengan diawali
SB dan LKS, internet, alat menulis lirik, kemudian merancang nada-nada, ritme dan tempo
musik angklung yang bagus sehingga menjadi sebuah lagu yang indah
17. Verification/ Memverifikasi
 Peserta didik mempertunjukkan lagu hasil kreasi sendiri dengan
iringan alat musik tek-tek
 Peserta didik lain memberikan tanggapan dan apresiasi

18. Refleksi
 Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi musik tek-tek
Authentic Assesmen/ Penilaian Otentik
 Tes tertulis:
1. Jelaskan penegertian musik tek-tek!
2. Jelaskan alat musik yang digunakan pada musik tek-tek!
3. Jelaskan teknik dalam memainkan alat musik tek-tek!
4. Jelaskan prosedur dalam menciptakan lagu jenis musik tek-tek!
 Praktik:
Buatlah lagu kreasi sendiri dengan iringan alat musik tek- tek (angklung)
Mengetahui Sukoharjo, Juli 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

MIFTACHRUDIN, S.Pd DWI ROH HANDAYANI, S.Pd


- -

Cara memainkan Angklung pada dasarnya mudah. Salah satu tangan memegang kerangka angklung
dan satunya menggoyangkan bagian bawah angklung hingga menghasilkan suara. Ada tiga teknik
dasar dalam memainkannya, yakni kalurung (digetarkan), centak (disentak), dan tengkep
(menggetarkan salah satu tabung sementara tabung bagian lainnya ditahan hingga tidak ikut
bergetar). Baca juga: Mengenal Riwayat Angklung, Musik Tradisional Jawa Barat yang Mendunia
Biasanya untuk membawakan suatu lagu menggunakan Angklung membutuhkan satu unit angklung
dengan dipimpin satu orang. Tiap angklung mengeluarkan nada yang berbeda-beda sesuai
ukurannya. Sekarang, angklung tidak hanya dijadikan sebagai alat musik pada perayaan bercocok
tanam, tapi juga sebagai kesenian musik seperti orkestra.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Angklung, Alat Musik Tradisional Warisan
Dunia", https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/12/085004269/angklung-alat-musik-tradisional-
warisan-dunia?page=all.
Penulis : Ari Welianto
Editor : Nibras Nada Nailufar

INSTRUMEN PENILAIAN
 Tes tertulis:
1. Jelaskan penegertian musik tek-tek!
2. Jelaskan alat musik yang digunakan pada musik tek-tek!
3. Jelaskan teknik dalam memainkan alat musik tek-tek!
4. Jelaskan prosedur dalam menciptakan lagu jenis musik tek-tek!
 Praktik:
Buatlah lagu kreasi sendiri dengan iringan alat musik tek- tek (angklung

no penilaian skor
1 kreativitas 40
2 penampilan 30
3 Aransemen 30

Anda mungkin juga menyukai