Manajemen Proyek
Manajemen Proyek
Menejemen proyek
Oleh :
Dosen Kelas :
Rumusan pekerjaan. Didalam konrak kerja harus dirumuskan secara jelas dan rinci
mengenai apa yang akan dikerjakan seperti lingkup kerja, nilai pekerjaan, dan batasan
waktu proyek. Dalam praktik, penambahan waktu pekerjaan tetap dimungkinkan asalkan
disepakati lebih dahulu oleh para pihak.
Hak dan kewajiban para pihak. Semua pihal yang terlibat dalam kontruksi memiliki
hak masing – masing sesuai kesepakatan.Misalnya, di satu sisi pengguna jasa berhak
untuk memperoleh hasil konstruksi dan di sisi lain berkewajiban memenuhi isi perjanjian
seperti membayar penyedia jasa.
Aturan mengenai cedera janji (wanprestasi). Kontrak harus memuat tanggung jawab
salah satu pihak jika isi perjanjian tidak dilaksanakan sesuai apa yang disepakati. Penting
juga memuat apa yang masuk lingkup cedera janji agar memudahkan penyelesaian
masalah ketika terjadi masalah dalam masa kontruksi.
Klausula penyelesaian sengketa. Kontrak harus memuat mekanisme penyelesaian
sengketa yang akan ditempuh para pihak jika terjadi sengketa. Penyelesaian sengketa jasa
kontruksi bisa lewat pengadilan atau penyelesaian di luar pengadilan (out of court
settlement).
Pemutusan kontrak kerja konstruksi. Pemutusan kontrak terjadi apabila salah satu
pihak tidak menyelesaikan kewajiban dan terbuka peluang pemutusan kontrak secara
sepihak. Dalam konteks ini, kontrak jasa konstruksi sebaiknya memuat ketentuan
pemutusan kontrak kerja yang sesuai dengan kesepakatan.
7. Perhitungan Volume
Kegiatan ini diperlukan untuk melakukan perhitungan dan pengecekan perhitungan volume
pekerjaan terhadap volume scope yang ada dalam BQ, dan diperlukan perhitungan volume
pekerjaan yang merupakan pekerjaan penunjang seperti jembatan darurat, jalan kerja dll.
Perhitungan volume ini harus dilakukan secara cermat dan akurat serta tertelusur sesuai WBS
yang direncanakan sehingga tidak terjadi kesalahan berupa kurang perhitungan atau duplikasi
perhitungan.
Apabila ada perubahan gambar / spek maka dengan mudah dapat ditelusuri perhitungan mana
yang diperlukan koreksi / penyesuaian / perhitungan ulang atas perubahan tersebut.
Bila volume pekerjaan ini dihitung oleh banyak personil harus dapat diidentifikasi siapa
melakukan perhitungan pekerjaan apa, sesuai gambar / spek yang mana sehingga saat
dikonsolidasi dapat dikompilasi dengan akurat.
8. Metode Kerja
Merupakan kegiatan perumusan metode pelaksanaan perjaan dengan urutan penyusunan
sebagai berikut :
1. Difinisi pekerjaan,
a. Penjelasan tentang pekerjaan
b. Spesifikasi, volume pekerjaan
2. Lokasinya
3. Metode kerja/cara kerja
a. Bagaimana caranya
b. Menggunakan alat apa
c. Urutan pekerjaan (dimulai setelah / sesudah pekerjaan apa)
4. Kebutuhan sumber daya
5. Waktu yang diperlukan
6. Jadwal pelaksanaan
7. Hal-hal penting yg harus diketahui / diperhatikan
8. Gambar-gambar kerja / gambar pelaksanaan
Pekerjaan yang dibuat secara detai metode kerjanya adalah yang memiliki kriteria sebagai
berikut :
a. Yang mempunyai nilai bobot 80% sesuai dengan bobot pareto
b. Yang termasuk dalam lintasan kritis, sesuai dengan hasil net work planning
9. Sub-Kontraktor
Pemilihan pekerjaan yang disub kontrakkan dilakukan dalam rangka memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1. Meningkatkan fokus perusahaan;
2. Memanfaatkan kemampuan kelas dunia;
3. Mempercepat keuntungan yang diperoleh dari reengineering;
4. Membagi resiko;
5. Sumber daya sendiri dapat digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan lain;
6. Memungkinkan tersedianya dana kapital;
7. Menciptakan dana segar;
8. Mengurangi dan mengendalikan biaya operasi;
9. Memperoleh sumberdaya yang tidak dimiliki sendiri;
10. Memecahkan masalah yang sulit dikendalikan atau dikelola.
Pemilihan Sub Kontraktor / Suplyer dilakukan dengan sangat selektif agar tujuan tersebut
diatas dapat dipenuhi, dan pengendalian dokumen terhadap pekerjaan yang dikerjakan oleh
pihak ketiga ini merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan, karena kesalahan informasi /
dokumen akan membuat kekeliruhan dalam menentukan asumsi, sumber daya dan harga
pekerjaan.
Kegiatan dalam proses procurement pada proses tender meliputi :
a. Perencanaan pekerjaan yang akan di Sub Kontrakkan / rencana pembelian Perencanaan
Kontrak & Pembayaran
b. Pemilihan Vendor yang dinominasikan
c. Permintaan Penawaran
d. Evaluasi Penawan termasuk lingkup yang bersesuaian dengan paket pekerjaan
e. Penentuan Vendor yang dipilih sehingga dokumen dari vendor yang dipakai untuk
penawaran terdokumentasi dengan baik
Merupakan data-data yang menjadi ketentuan saat menetapkan harga penawaran / tender
sehingga menjadi pertanggung jawaban tim estimating kepada manajemen perusahaan.
Dokumen ini diperlakukan sebagai dokumen kontrol
3. Sebutkan dengan jelas dan detail dari Gambar rencana teknis bangunan meliputi
rencana arsitektur, rencana struktur dan rencana utilitas bangunan (lihat tugas
kelompok masing-masing)...
Gambar Rencana Teknis Bangunan Gambar Rencana Arsitektur, Meliputi :
– Bentuk atap
– Nama ruang
– Ketinggian lantai
– Ukuran ruang
– Garis atap
– Gambar tangga
3. Gambar Tampak (gambar wajah bangunan dari muka, samping dan belakang ), meliputi :
4. Gambar Potongan (potongan melintang bangunan yang memperlihatkan letak dan ukuran elemen
bangunannya )
– Potongan pondasi, dinding, balok, plat struktur atap dan penutup atap
6. Rencana Lantai
7. Rencana Plafon
– Gambar sistem dan letak konstruksi atap (kuda-kuda dan penutup atap)
2. Gambar Rencana Balok dan Kolom : Gambar denah kolom dan balok yang memperlihatkan letak,
jarak dan dimensi.
– Potongan plat
3. Gambar Rencana Pondasi : Gambar denah dan potongan pondasi yang digunakan.
– Bentuk pondasi
– Perletakan
– Dimensi pondasi
3. Rencana HVAC