Anda di halaman 1dari 12

LABORATORIUM GEOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


Nomor Tugas : 11
Mata Kuliah : Praktikum Geologi Struktur

RESUME
SESAR (FAULT)

Nama : Syifa Kharenina Nur Shiyami


NPM : 10070119091
Shift Praktikum : II (Dua) / 08.30 – 11.30 WIB
Hari/ Tanggal Praktikum : Rabu/ 17 Maret 2021
Hari/ Tanggal Resume : Selasa/ 16 Maret 2021
Asisten : 1.Indra Karna Wijaksana S.Pd.,S.T.,M.T.
2. Wahyu Budhi Khorniawan, S.T.,M.T.
3. Ir. Sri Indiarto
4. Deni Mildan S.T., M.T.
5. Bagas Ismail
6. Yodi Kurniawan
7. Romario Rahmad R.
8. Aghrid Salsabiela
9. Fahri Hafidz Gumilar
10. Hafidz Murtadho
11. Muhammad Daffa N.

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1442 H / 2021 M
SESAR (FAULT)

A. Sesar (Patahan)
Patahan atau sesar terjadi ketika suatu batuan mengalami retakan
terlebih dahulu yang kemudian pada kejadian ini berkaitan erat dengan tekanan
dan kekuatan batuan yang mendapatkan gaya sehingga timbul adanya retakan
(fracture). Tekanan yang diberikan mampu memberikan perubahan pada batuan
dengan waktu yang sangat lama dan hingga memberikan gerakan sebesar
seperseratus sentimeter dan bahkan sampai beberapa meter. Arah pergerakan
pada suatu patahan tergantung pada kekuatan batuan. Patahan diakibatkan oleh
batuan yang ditekankan atau mendapatkan gaya yang pada umumnya dalam
bentuk tekanan (pada umumnya membentuk lipatan) yang kemudian batuan
dapat pecah. Patahan adalah istilah yang menandai adanya gaya tekan atau
tekanan dan terjadi secara alami yang geometris.
Patahan terjadi searah dengan retakan. Sesar mempunyai bentuk dan
ukuran bervariasi, ukurannya ada yang sepanjang ratusan Km, ada yang hanya
beberapa Cm saja.
Contoh sepanjang ratusan km di sesar semangko, lempeng Australia
1. Blok Semangko (The Semangko Block)
Terletak diantara Zone Semangko Sesaran Lampung (Lampung Fault).
Bagian Selatan dari blok Semangko terbagi menjadi bentang alam menjadi
seperti pegunungan Semangko, Depresi Ulehbeluh dan Walima, Horst Ratai dan
Depresi Telukbetung. Sedangkan bagian Utara Blok Semangko (Central Block)
berbentuk seperti Dome (diameter + 40 Km). Patahan Semangko adalah
bentukan geologi yang membentang di Pulau Sumatera dari utara ke selatan,
dimulai dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung. Patahan inilah
membentuk Pegunungan Barisan, suatu rangkaian dataran tinggi di sisi barat
pulau ini. Patahan Semangko berusia relatif muda dan paling mudah terlihat di
daerah Ngarai Sianok dan Lembah Anai di dekat Kota Bukittinggi.
Sumber: Fackri M, 2011
Gambar 1
Peta Struktur Patahan Sesar Sumatra Segmen
Patahan ini merupakan patahan geser, seperti patahan yang terdapat di
San Andreas, California. Memanjang di sepanjang pulau sumatra, mulai dari
ujung Aceh hingga Selat Sunda, dengan bidang vertikal dan pergerakan lateral
mengkanan (dextral-strike slip). Sesar ini menyebabkan terjadinya gempa di
darat oleh sebab pelepasan energi di sesar/patahan Semangko apabila sesar
tersebut teraktifkan kembali (peristiwa reaktivasi sesar) dengan bergesernya
lapisan batuan di sekitar zona sesar tersebut. Pergerakan sesar yang merupakan
salah satu sesar teraktif di dunia ini diyakini disebabkan oleh desakan lempeng
India-Australia ke dalam lempeng Eurasia.
Bagian barat sesar ini bergerak ke utara dan bagian timur bergerak ke
selatan. Jika lama tidak terjadi gempa besar, artinya sedang terjadi pengumpulan
energi di patahan tersebut. Di sepanjang Patahan Sumatera ini terdapat pula
ribuan patahan kecil yang juga dapat mengakibatkan rawan gempa. Seperti
halnya gempa asal laut, gempa darat di Sumatera biasanya juga cukup besar
dan menyebabkan kerusakan yang cukup parah.

Sumber: Wardani H, 2013


Foto 2
Ngarai Sianok, terbentuk akibat adanya patahan Semangko.
B. Jenis-jenis Patahan
Patahan terdiri dari beberapa tipe yang diantaranya :
a. Sesar Normal
Patahan normal adalah patahan yang terjadi pada batuan yang salah
satu bagiannya mengalami pergerakan ke bawah terhadap keadaan
asalnya. Gerakan patahan ini adalah disebabkan oleh kekuatan tegang dan
mengakibatkan perluasan (ada bidang fault plane). Nama lain adalah normal-slip
fault, patahan gaya berat atau patahan tegang.

Sumber: Hermawan, 2011


Gambar 3
Sesar Normal

Sumber: Didik L, 2010


Foto 4
Patahan
Dari empat gambar di atas dapat diketahui dan dilihat dengan jelas
bidang patahan. Pada 4 gambar diatas merupakan contoh yang terjadi
dilapangan. Patahan yang terjadi akan membentuk fault plane. Itulah yang
merupakan salah satu ciri yang menandakan bahwa batuan tesebut mengalami
normal fault.
b. Sesar Naik
Pada reserve fault adalah kebalikan dari normal fault. Yaitu arah
patahan bagian batuan adalah naik terhadap keadaan awal batuan. Gerakan
patahhan ini disebabkan oleh kekuatan compresional (tekanan) yang
mengakibatkan pemendekan atau penyempitan.

Sumber: Fickri, 2007


Gambar 5
Sesar Naik
Dari dua gambar dibawah adalah contoh dari reserve fault. Dari contoh
diatas dapat dilihat bahwa salah satu bagaian yang patah naik, dan bagian
lainnya tetap. Hal ini mengakibatkan seolah mengalami penyempitan dari
keadaan luas sebelumnya.

Sumber: Raihan D, 2014


Foto 6
Contoh Sesar Naik
c. Sesar Mendatar
Patahan Strike – Slip ini merupakan patahan yang terjadi pada batuan
yang arah patahannya secara horizontal. Bagian yang bergerak menjauhi bagian
kanan bidang dinamanakan left-fault. Dan sebaliknya apabila bagian yang
bergerak menjauhi bagian kiri bidang dinamakan right-fault. Patahan ini terjadi
karena gaya yang mengenai sebuah batuan berasal dari samping atau gaya
melintang.
Dari gambar dibawah tampak bahwa daerah tersebut mengalami patahan
secara strike-slip fault. Sehingga tampak pada gambar rel kereta api mengalami
perubahan bentuk dan arah yang pada mulanya rel kereta berada pada jalur
yang lurus. Karena daerah tersebut mengalami patahan maka rel kereta tampak
seperti pada gambar dibawah.

Sumber: Hilmansyah, 2008


Gambar 7
Sesar Mendarar

Sumber: Franklin, 2011


Foto 8
Contoh Sesar Mendatar

C. Hubungan Patahan Dengan Dunia Pertambangan


Salah satu contoh kasus pada bentuk ini terjadi apabila di daerah di mana
deposit batubara mengalami beberapa seri patahan. Apabila hal ini terjadi, akan
mempersulit dalam melakukan perhitungan cadangan batubara. Hal ini
disebabkan telah terjadi pergeseran perlapisan batubara ke arah vertikal. Dalam
melaksanakan eksplorasi batubara di daerah yang memperlihatkan banyak
gejala patahan, diperlukan tingkat ketelitian yang tinggi, tidak dibenarkan hanya
berpedoman pada hasil pemetaan geologi permukaan saja. Oleh sebab itu, di
samping kegiatan pemboran inti, akan lebih baik bila ditunjang oleh data hasil
penelitian geofisika.

Sumber: Tasyah S, 2012


Gambar 9
Endapan BatuBara Akibat Patahan
Dengan demikian rekonstruksi perjalanan lapisan batubara dapat diikuti
dengan bantuan hasil interpretasi dari data geofisika. Apabila patahan-patahan
secara seri didapatkan, keadaan batubara pada daerah patahan akan ikut
hancur. Akibatnya keberadaan kontaminan anorganik pada batubara tidak
terhindarkan. Makin banyak patahan yang terjadi pada satu seri sedimentasi
endapan batubara, makin banyak kontaminan anorganik yang terikut pada
batubara pada saat ditambang.
Patahan baik yang terjadi di bawah permukaan maupun di bawah bumi
yang cukup dalam, mempunyai banyak manfaat, diantaranya :
1. Terjadinya jebakan atau daerah tempat terakumulasinya minyak bumi.
Akibat tertutup patahan, minyak bumi tidak bisa mengalir ke tempat dengan
tekanan lebih rendah. Jebakan bisa ditemukan lewat eksplorasi dengan cara
seismik. Salah satu daerah yang terkenal dengan jebakan seperti ini adalah
daerah Kutai, Kalimantan.
2. Eksploitasi pertambangan menjadi mudah karena adanya patahan. Bila di
suatu daerah terdapat tambang batu bara dan di salah satu sisi terjadi patahan,
pola lapisan batu bara akan semakin terlihat. Tambang batu bara seperti ini ada
di Australia. Jalan lewat, tempat pengendapan cebakan mineral, tempat
pembentukan, dengan mengetahui polanya kita dapat menghitung cadangan &
merencanakan sistem penambangan.
3. Bidang geologi teknik dalam rencana pembuatan bendungan,
terowongan, dan bangunan lainnya perlu diperhitungkan.
KESIMPULAN

Patahan atau sesar adalah satu bentuk rekahan pada lapisan batuan
bumi yg memungkinkan satu blok batuan bergerak relatif terhadap blok yang lain-
nya. Pergerakan-nya bisa relatif turun, relatif naik, ataupun bergerak relatif
mendatar terhadap blok yang lain-nya. Pergerakan yg tiba-tiba dari suatu
patahan atau sesar bisa mengakibatkan gempa bumi.
Secara umum sesar dapat dibedakan menjadi 3 jenis antara lain :
a. Sesar normal / turun; Sesar dimana gerak relatif bongkah atap sesar
turun terhadap alas sesar.
b. Sesar naik; Gerak relatif bongkah atap sesar naik terhadap alas sesar.
c. Sesar mendatar pada bagian-bagian yang tersesarkan
Pada permukaan bumi, sesar normal juga jarang sekali berlaku secara
bersendirian, tetapi bercabang. Cabang sesar yang turun searah dengan sesar
utama dikenali sebagai sesar sintetik, sementara sesar yang berlawanan arah
dikenali sebagai sesar antitetik. Kedua-dua cabang sesar ini bertemu dengan
sesar utama di bahagian dalam bumi. Sesar normal juga boleh dikaitkan dengan
perlipatan. Misalnya, sesar di bahagian dalam bumi akan bertukar menjadi
lipatan monoklin di permukaan. Sesar normal boleh mengalih batuan besmen,
tetapi menghilang ke atas pada penutup batuan sedimen menghasilkan lipatan
monoklin. Sedangkan patahan/sesar turun (atau di-sebut jg patahan/sesar
normal) adalah satu bentuk rekahan pada lapisan bumi yg me-mungkin-kan satu
blok batuan bergerak relatif turun terhadap blok lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Hebby. 2011. “Patahan (Fault) Struktur Geologi”. scribd.com. Diakses


pada tanggal 15 Maret 2021 pukul 13.36 WIB.

2. Johanes. 2006.”Makalah Geologi Struktur”. Johanes.blogspot.com.


Diakses pada tanggal 15 Maret 2021 pukul 13.50 WIB.

3. Edwin, Pratama. 2009. “Apa Itu Fault Patahan Sesar”. comunity


civil.blogspot.com. Diakses pada tanggal 15 Maret 2021 pukul
17.17 WIB.
FORM PENILAIAN RESUME

Resume
Format (10) Isi (70) Kesimpulan (15) Dapus (5)

TOTAL NILAI
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai